2015, BP Konstruksi Fokus Pengembangan Kualitas Pelaksanaan Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Hediyanto W. Husaini meminta agar masing-masing pusat dan sekretariat di lingkungan BP Konstruksi fokus pada pengembangan kualitas pelaksanaan jasa konstruksi provinsi. Sedangkan bagi Pusat Usaha dan Kelembagaan untuk memprioritaskan pembinaan standard pelayanan minimal. Hal tersebut disampaikan Hediyanto dalam Penyusunan Rencana Kerja Badan Pembinaan Konstruksi TA 2015, Jumati (29/8) di Bandung. Acara tersebut diselenggarakan sebagai sarana untuk brkoordinasi untuk merumuskan program dan kegiatan BP Konstruksi tahun 2015. Arahan untuk Pusat Penyelenggaraan Konstruksi ditekankan pada memperkuat fungsi pembinaan terhadap kapasitas SDM Internal Kementerian PU. Sedangkan, Pusat Sumber Daya Investasi perlu memprioritaskan usaha menciptakan link and match industri konstruksi untuk menunjang pasar konstruksi serta membangun dan memperkuat system database material dan peralatan konstruksi. Penyusunan Rencana Kerja KL memiliki posisi strategis, karena aspek perencanaan adalah tahap awal dari siklus pelaksanaan anggaran setiap tahunnya. Perencanaan harus disusun dengan baik agar dapat membawa kesuksesan dalam pelaksanaannya. Jika berhasil dalam membuat perencanaan dengan baik, maka hampir dapat dipastikan kesuksesan berada dalam genggaman. Sebaliknya, gagal dalam menyusun perencanaan sama artinya dengan merencanakan kegagalan itu sendiri. Visi baru yang akan diusung BP Konstruksi adalah Menjadi Pembina konstruksi dan investasi yang andal, kokoh, dan berintegritas untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan konstruksi, menuju konstruksi Indonesia yang unggul dan mandiri. Untuk itu, tahapan dalam mencapai visi tersebut adalah dengan mengemban misi : (1) Mengembangkan kebijakan dan rencana pembinaan konstruksi dan investasi yang efektif, terintegrasi, dan berkelanjutan; (2) Berperan aktif dalam mewujudkan penyelenggaraan konstruksi yang produktif, efisien dan efektif, serta berkelanjutan; (3) Berperan aktif dalam menciptakan pelaku, SDM, dan masyarakat konstruksi yang unggul, mandiri, profesional, berdaya saing tinggi; (4) Memelopori penciptaan informasi konstruksi dan terpenuhinya sumber daya konstruksi; dan (5) Memelopori pengkajian, penyebarluasan, dan penerapan inovasi teknologi, investasi, dan ekonomi konstruksi yang berkelanjutan. page 1 / 2 Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, beberapa Kebijakan Prioritas BP Konstruksi 2015-2019 sebagai berikut: (1) Meningkatkan tertib administrasi pengadaan dan pelaksanaan konstruksi; (2) Meningkatkan jumlah SDM konstruksi kompeten; (3) Menyediakan Informasi Konstruksi yang efektif; (4) Meningkatkan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang jasa konstruksi; (5) Meningkatkan kemandirian pembinaan jasa konstruksi daerah. “Keberhasilan dalam memenuhi kebijakan prioritas tersebut merupakan prasyarat keberhasilan BP Konstruksi mencapai visi dan misinya. Dan seperti yang sudah saya sampaikan di awal sambutan ini, perencanaan yang baik menjadi kunci pembuka bagi kesuksesan implementasi kelima kegiatan utama pembinaan tersebut. Dalam konteks inilah kita semua berkumpul di sini untuk dapat merumuskan dan menetapkan Rencana Kerja BP Konstruksi TA 2015 secara matang―, ujar Hediyanto. Arahan terakhir, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi perlu terus mengembangkan terobosan-terobosannya untuk mencetak tenaga kerja berkompetensi sebanyak mungkin melalui inovasi pengembangan delivery method dan kerjasama-kerjasama pelatihan dengan stakeholder. “Dengan demikian saya harapkan program pembinaan jasa konstruksi yang direncanakan untuk TA 2015 dapat bersinergi antara pusat dan provinsi, tidak terjadi tumpang tindih, dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan nasional dan masing-masing provinsi. Kemudian, secara bertahap menuju cita-cita Undang-Undang Jasa Konstruksi―, tutup Hediyanto (ka/hl/ind) Pusat Komunikasi Publik 290814 page 2 / 2 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)