Kementerian PU-Pera dan IRF Selenggarakan Kongres IRF Asia

advertisement
Kementerian PU-Pera dan IRF Selenggarakan Kongres IRF Asia Regional di Bali
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU) melalui Pusat Penelitian dan
Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) bersama The International Road Federation (IRF)
menyelenggarakan kegiatan 1st IRF Asia Regional Congress & Exhibition yang akan dilaksanakan
pada 17 – 19 November 2014 di Bali Nusa Dua Convention Center. Pertemuan ini diikuti lebih dari
600 profesional transportasi dari 40 negara - termasuk Menteri, pejabat senior pemerintah pusat
dan daerah, akademisi, organisasi masyarakat sipil dan para pemimpin industri.
Dengan tema "Membangun Trans-Asian Highway", acara ini merupakan satu-satunya kegiatan
memberikan pengaturan yang unik untuk berbagi solusi dan inovatif untuk kebutuhan mobilitas,
teknologi industri terbaru dan terbaik dari seluruh dunia.
Sebagai tuan rumah, Indonesia adalah Negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan dianggap
sebagai salah satu pasar negara berkembang terkemuka di dunia. Indonesia memiliki jaringan
jalan besar yang membentang lebih dari 213,649 km dari jalan raya beraspal dan sekitar 154,711
km dari jalan raya belum beraspal. Indonesia juga melakukan investasi infrastruktur transportasi
yang diperlukan untuk membantu menyeimbangkan mobilitas dengan pertumbuhan yang cepat.
Untuk membantu menjembatani kesenjangan infrastruktur tersebut, selama tahun 2015-2019
Bappenas berencana untuk menginvestasikan US $536,1 miliar dalam proyek-proyek infrastruktur,
dan sejumlah US $104 miliar atau 19 % diinvestasikan pada jalan saja.
Kepala Balitbang Kementerian PU-Pera, Waskito Pandu mengatakan untuk mencapai hal tersebut,
PU-Pera akan meningkatkan kualitas jalan sesuai standar jalan Trans-Asia Highway."Harus dibuat
standar kelas I, jalan beraspal dengan lebar jalan 4 lajur. Satu lajur lebarnya 3,5 meter, berarti
lebar jalan minimal 14 meter ditambah bahu jalan," jelas Pandu saat jumpa pers kemarin (14/11) di
Jakarta.
Senada dengan Kepala Balitbang PU-Pera, Presiden Road Engineering Association of Asia and
page 1 / 2
Australasia (REAAA) Hermanto Dardak mengungkapkan kualitas dan kondisi jalan yang menjadi
bagian Trans Asia Highway ditentukan menjadi 3 klasifikasi. ”Saat ini mayoritas kondisi jaringan
jalan di Indonesia masih kelas 3, kesiapan jalan kita yang menjadi bagian Trans Asia sudah
mencapai 90%. Untuk memenuhi 10% sisanya kami optimis bisa selesai dalam waktu 5 tahun,”
ujar Hermanto.
Di Indonesia, ruas jalan yang akan masuk dalam jaringan Trans Asia Highway adalah jalur lintas
timur Sumatera dan lintas utara Jawa serta jalan nasional di Pulau Bali. "Total panjang jalan di
Indonesia yang masuk dalam Trans Asia Highway ada sekitar 3.500 km dari mulai Aceh hingga
Nusa Dua-Bali," lanjut Hermanto..
Bagi Indonesia, konsep Trans-Asia Highway sepanjang 141.000 km yang menghubungkan 32
negara di Asia dari China di utara hingga ke Indonesia bagian selatan, membuat konsekuensi
terhadap penyesuaian kondisi jalan nasional yang dimiliki Indonesia. "Karena diperkirakan bahwa
jaringan jalan raya Asia akan menghubungkan hampir satu miliar orang atau 50% dari populasi
total perkotaan di negara-negara Asia, ini yang akan dibahas di pertemuan IRF di Bali nanti," ucap
Pandu. (dnd)
Pusat Komunikasi Publik
151114
page 2 / 2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download