83 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: 1. Pola integrasi pada Simantri 116 yaitu antara tanaman hortikultura (Jeruk sien Pisang, Kubis) dan ternak sapi Bali telah memberikan manfaat pada usahatani sehingga : (1) terciptanya lapangan kerja melalui pengembangan usaha ternak dan hortikultuira; (2) meningkatnya insentif berusahatani melalui peningkatan produksi dan efisiensi usahatani (pupuk, pakan, biogas, biourine, biopestisida diproduksi sendiri = in situ); (3) tercipta dan berkembangnya pertanian organik (green economic); (4) berkembangnya lembaga usaha ekonomi perdesaan; dan (5) peningkatan pendapatan petani . 2. Pendapatan usahatani paling besar pada Simantri 116 yaitu komoditas tanaman jeruk siam sebesar Rp 64.955.152. Sistem pertanian terintegrasi antara tanaman hortikultura dengan ternak sapi yang diterapkan pada Simantri 116 di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli memperoleh pendapatan sebesar Rp 75.347.192 per tahun. 3. Pengaruh risiko terhadap keuntungan kotor sangat besar pada usahatani Simantri 116 di Desa Ktung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang timbul akibat dari keterbatasan petani mengatasi curah hujan, waktu terjadi serangan hama, 83 84 harga pada waktu panen, besarnya resiko berbeda tiap komoditas sehingga pendapatan riil menjadi lebih kecil akibat dari persentase resiko cukup tinggi. 7.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui pendapatan serta penggunaan lahan pada Simantri 116, saran yang ingin di berikan pada petani yaitu 1. Petani disarankan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan usahatani melalui pola sistem integrasi tanaman dengan ternak agar memberikan yang maksimal terhadap petani. 2. Petani diharapkan dapat memaksimalkan pendapatan melalui sistem usahatani terintegrasi tanaman hortikultura dengan ternak sehingga mampu meningkatkan kesejahtraan petani jangka panjang. 3. Petani disarankan menerapkan manajemen usahatani yang tepat agar dapat mengatasi resiko ketidakpastian yang dapat menurunkan pendapatan usahatani. 85 DAFTAR PUSTAKA Adiwilaga, A. 1992. Ilmu Usaha Tani. Jakarta. Penebar Swadaya. Agustina 2011 Pedoman Budidaya Beternak Ikan Nila, Bandung, UNIMED BPS, Provinsi Bali. 2012. Bali Dalam Angka. Denpasar. Budiasa, I Wayan. 2011. Pertanian Berkelanjutan: Teori dan Pemodelan. Denpasar: Udayana University Press. Hadisapoetra,S.1979. Biaya dan Pendapatan dalam usaha ahatani.Yogyakarta. Departemen Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Hermanto, F. 1989. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya. Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. PT Gelora Aksara Pratama. Mubyarto, 1986. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta:LP3ES Notodimedjo, S. 1997.Strategi Pengembangan Hortikultura Khususnya Buah-buahan dalam menyongsong Era Pasar Bebas. Malang .Unibraw Raharjo, P dan Manurung, M. 2006. Teori Ekonomi Mikro, Suatu Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rahim, A. Dan Diah R. D. H. 2008. Pengantar, Teori, dan Kasus Ekonomika Pertanian. Cetakan Kedua. Jakarta: Penebar Swadaya. Ringwood, Pam. 1988. Stastistik. Banjarbaru. Kalsel: Pustaka Banua 86 Semangun, H., 2000. Penyakit – Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada University -Press, Yogyakarta Soekartawi.1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasinya. Jakarta: CV Rajawali. Soekartawi. dkk. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: Universitas Indonesia. 86 Jakarta, Rineka Cipta. Suharsimi 2000, Manajemen Penelitian, Soehrja dan Patong 1973.Ternak Sapi Potong Perencanaan dan Pengelolaan Usaha. Jakarta, Penebar Swadaya. Surachman, 2006. Dasar-dasar Manajemen Merek.. Malang Bayumedia Publishing Pracaya 1981. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta . Penebar. Swadaya,. Wisnuardhana. 2011. Petunjuk Teknis Kegiatan Pengembangan Usahatani Terintegrasi Sistem Pertanian Terintegrasi. Dinas Pertanian Tanaman Pangan: Provinsi Bali.