BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi merupakan hal utama dalam kehidupan. Dalam segala bidang kita tidak dapat menghindari dari hal berkomunikasi. Namun sebelum membahas lebih jauh, berikut penjelasan mengenai definisi komunikasi : Komunikasi merupakan sebuah kata yang diserap dari kata dalam bahasa inggris, yaitu Communication. Kata ini dirujuk dari sebuah kata latin yaitu Communis yang Communicare berari sama, Communico, Communicatio yang berarti sama ( to make common). atau istilah Istilah Communis merupakan istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul dari kata komunikasi. Kata Communis ini merupakan akar dari kata-kata latin latinnya yang mirip. Pengertian tersebut pada hakekatnya mengartikan bahwa “Suatu pikiran, suatu maksa, atau suatu pesan ang dianut secara sama.” 3 Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa didalam berkomunikasi dibutuhkan kesamaan. Kesamaan di sini dapat diartikan kesamaan persepsi maupun tujuan dari komunikasi itu sendiri. 2.1.2 Unsur – unsur Komunikasi Dalam berkomunikasi, terdapat unsur-unsur yang mendukung sehingga terjadi komunikasi itu sendiri seperti dijabarkan sebagai berikut : 3 Elvinora Ardianto dan Bambang Q-Anees, Filsasat Ilmu Komunikasi. (Bandung:Simbiosa Rekatama Media,2007), hal 2. 10 1. Source ( Sumber ) Dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya. 2. Message ( berita) Keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi ini. 3. Channel ( Media / Saluran) Saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagianya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi. 4. Receiver ( Penerima) Sebuah pesan yang disampaikan dapat dipastikan bahwa pesan itu ditujukan pada seseorang atau khalayak. Pesan yang disampaikan harus dapat di terima oleh receiver dengan baik tanpa mengurangi makna dari pesan itu sendiri. 5. Effect ( Respon ) Hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap atau tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil. 11 2.1.3 Fungsi Komunikasi Menurut A.W. Widjaja, fungsi komunikasi adalah 1. Informasi, yakni pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan agar orang lain dapat mengambil keputusan yang tepat. 2. Sosialisasi, yaitu menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap sebagai anggota yang efektif dalam lingkungannya. Sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sebagai manusia yang harus berinteraksi dengan lingkungannya dan dapat berperan aktif di masyarakat. 3. Motivasi, yakni menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan keinginannya serta mendorong orang menentukan pilihan dan keinginannya serta mendorong kegiatan individu. 4. Diskusi, yakni menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk persetujuan. 2.2. Public relations 2.2.1 Definisi Public relations Menurut Frank Jefkins seperti diterjemahkan Daniel Yadin dalam bukunya yang berjudul Public relations, Public relations (PR) adalah “Sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu 12 komunikasi ke dalam maupun ke luar, antar suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan spesifik yang berlandaskan pada azas saling pengertian.”4 Definisi PR yang lain dibuat oleh (British) Institute of Public relations (IPR) seperti yang dikutip oleh Frank Jefkins dan diterjemahkan oleh Daniel Yadin, yang menyatakan bahwa “Praktek Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka untk menciptakan dan memelihara niat baik dan saing pengertian antara organisasi dengan segenap khalayaknya”.5 Sedangkan menurut J.C. Seidel yang dikutip oleh Oemi Abdurrachman dalam bukunya Dasar-Dasar Public relations, Pengertian Public relations adalah sebagai berikut : ”Public relations is the continuing process by which management enderavors to obtain goodwill and understanding, of its customer, its employees and the public at large, in worldly through self analysis and corrections, outwardly through all means of expression.”6 Dapat diterjemahkan sebagai berikut “ Public Relation adalah suatu proses yang continue dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertiaan dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya, kedalam degnan mengadakan analisis dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan – pernyataan. 4 Frank Jefkins,Public Relation.(Jakarta:Erlangga).,hal 10 5 Ibid.,hal 9) 6 Oemi Abdurrachman, Dasar-dasar Public relations,(Bandung: Citra Aditya Bakti,1990). Hal2425 13 Sedangkan Gleen dan Denny Griswold dalam buku Oemi Abdurrachman, yakni bahwa “Public Relation is the management function which evaluates public attitudes, indentifies the policies and procedures of an individual or organization with the public interest and executes a program of action to earn public understanding and acceptance.”7 Definisi Public relations (PR) yang dikeluarkan oleh International Public relations Associations (IPRA) dan dikutip oleh Rosady Ruslan menyatakan bahwa “Humas merupakan fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam menghadapi permasalahan, membantu manajemen menanggapi opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahaan secara efektif;bertindak sebagai system pengertian dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.”8 2.2.2 Fungsi dan Peran Public relations Secara umum, tugas seorang Public relations dalam menjalankan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas organisasinya, baik itu yang berkenaan dengan kebijakan , produk, jasa maupun dengan para personilnya. 7 Ibid., hal 25 8 Rosandy Ruslan, Manajemen Public relations & Media Komunikasi, Konsepsi, dan Aplikasi, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2006), hal.16. 14 2. Membantu pendapat umum mengenai hal maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingankepentingan yang dimiliki organisasi dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak manajemen/pimpinan puncak organisasi untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti. 3. Memberi nasehat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai tehnik-tehnik untuk mengatasinya. 4. Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak, perihal berbagai kebijakan, kegiatan, produk,jasa dan personalia selengkap mungkin demi menciptakan suatu pengetahuan yagn maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak. 2.3 Publikasi 2.3.1 Definisi Publikasi Publikasi merupakan bagian dari aktivitas Public Relation dalam kegiatan kehumasan dalam hal ini berperan membantu perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya. Publikasi berperan penting menyampaikan arus informasi oleh perusahaan kepada khalayak. Informasi merupakan hal penting bagi perusahaan untuk disampaikan kepada khalayak, terutama dalam bidang kehumasan. Dimana seorang Public relations berperan penting menyampaikan informasi yang ingin disampaikan perusahaan kepada khalayaknya. Ruslan dalam pemaparannya mengatakan bahwa : setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai 15 media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik.9 Sedangkan kriyantono berpendapat dalam bukunya Public relations writing bahwa : humas dituntut menjaga arus informasi agar berjalan dua arah timbal balik. Kegiatan menyampaikan dan menyebarkan informasi ini disebut kegiatan publikasi. Publikasi berasal dari kata “ Publicare “ yang berarti umum. Jadi publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum (Publik dan masyarakat) dapat mengenalnya.10 Publikasi atau pemberitaan meliputi penyampaian informasi apakah itu berdasarkan fakta, menarik atau pantas dijadikan untuk berita media. Publikasi atau penyebarluasan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan atau aktivitas perusahaan atau lembaga instansi pemerintah yang pantas diketahui publik. Informasi merupakan segala hal yang dapat mengurangi ketidakpastian atau keragu – raguan dalam situasi tertentu. Jika tidak mendapatkan informasi yang cukup, gambaran terhadap perusahaan akan setengah – setengah, dalam arti tidak full seperti apa yang diinginkan. Maka dari itu kegiatan menyampaikan atau menyebarkan informasi itu dinamakan Publikasi. Publikasi berasal dari kata “Publicare” yang artinya untuk umum. Jadi publikasi adalah kegiatan memperkenalkan perusahaan sehingga umum atau publik dapat mengenalnya. 9 Rosady Ruslan, Manajemen Public relations dan Media Komunikasi, PT. Jaya Grafindo Persada, Hal - 13 10 Rachmat Triyantono, Public relations writing, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008. Hal - 40 16 Seperti yang sudah dijelaskan publikasi merupakan tugas humas dalam mencitrakan atau menyampaikan sebanyak mungkin pesan atau informasi kegiatan terpenting dan menjadi ujung tombak kegiatan humas atau Public relations. Dalam memberitahukan pengumuman – pengumuman publikasi dapat berupa tertulis atau gambar – gambar, yang direncanakan atau juga berbentuk kegiatan yang tercantum di poster, leaflet, atau juga selembaran kertas dengan maksud mempengaruhi publik umum. Menurut kamus Webster, Publikasi merupakan suatu informasi yang bernilai dengan maksud untuk menambahkan perhatian kepada suatu tempat, orang atau sebab yang biasanya dimuat dalam suatu media cetak atau penerbitan ( printed material) dan selalu menyangkut kepentingan informasi dalam publikasi yang dapat berbentuk berita, laporan, dan opini.11 Publikasi bisa dibilang sangat penting bagi perusahaan agar khayalak luas dapat mengetahui informasi agar dikeluarkan oleh perusahaan. Publikasi salah satu cara khalayak mengenal perusahaan. Publikasi merupakan tugas seorang Public relations dalam menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai perusahaan kepada masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan bagian terpenting dari seorang Public relations. Banyak yang berangkapan bahwa publikasi sama dengan beriklan, sederhananya iklan itu dibeli sementara publikasi gratis. Karena membeli dalam arti lain adalah beriklan, perusahaan bisa dengan mudah mengkontrol 11 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi kampanye Public relations, Jakarta, PT. Grafindo Persada, 2008, Hal 60 17 pemberitaan, akan tetapi lain halnya dengan publikasi. Selain sulit dikendalikan juga sulit diprediksi apakah hasil akhirnya sesuai dengan apa yang perusahaan inginkan. Publikasi menurut Ruslan Sebagai berikut : Publikasi yaitu menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahan dan organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. Dalam hal ini, tugas Public relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakili.12 Sedangkan pengertian lainnya mengenai publikasi sebagai berikut : Publikasi adalah pemberitaaan media massa yang akan memberikan dampak positif untuk perusahaan. Perusahaan besar menjadi suatu keharusan melakukan publikasi baik melalui radio maupun Koran lokal. Publikasi tidak hanya dilakukan melalui media massa saja, perusahaan juga bisa membuat berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Apabila masyarakat senang dengan kegiatan tersebut, nama perusahaan dan produk akan lebih mudah tersebar secara positif.13 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan publikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau suatu organisasi dalam menyampaikan seluruh informasinya akan selalu berhubungan dengan media massa, karena dengan 12 Firsan Nova, Crisis Public relations, Jakarta, Grasindo, 2009, hal – 41 13 Evie Ngangi, lekuk liku Bisnis Pendidikan, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2010, hal 74 75 18 menggunakan media massa semua segala jenis informasi yang diinginkan perusahaan atau organisasi dapat berjalan dengan efektif. Menurut Philip dan Herbets M. Baus, mengatakan bahwa publikasi (Publications) tersebut merupakan tugas Public relations/Humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan terpenting dan menjadi ujung tombak dari kegiatan humas/Public relations.14 Tujuan dari publikasi adalah mendapatkan ide atau gagasan dari suatu sumber kepada khalayak tertentu. Oleh sebab itu setiap upaya kegiatan publikasi yang dilakukan oleh Public relations harus terfokus pada ide atau gagasan yang ingin disampaikan. Pada dasarnya untuk mencapai suatu publikasi yang efektif, hal – hal yang harus diperhatikan antara lain : 1. Publikasi haruslah benar –benar jujur dan fakta, publikasi hanya dapat memberikan informasi dan membujuk dan harus didasarkan pada kebaikan. Apapun yang dipublikasikan harus merupakan suatu yang diterima oleh khalayak luas. 2. Publikasi harus dipercaya dan khalayak luas harus dapat mempercayainya. 3. Publikasi haruslah tepat. Tepat disini mengartikan apa yang dipublikasikan haruslah sesuai pada pandangan masyarakat atau presepsi publik.15 14 Rosady Ruslan, Ibid, Hal - 60 15 Lawrence Wnolte and Dennis L. Wilox, effective Publicity How to Reach The Public, 1984, Hal 12 19 Dengan hal tersebut kegiatan publikasi nantinya akan dijalankan oleh lembaga humas atau perusahaan akan berjalan dengan efektif dan sesuai dengan tujuan publikasi yang diinginkan perusahaan atau organisasi. 2.3.2 Strategi Publikasi Suatu organisasi dalam menetapkan suatu tindakan untuk kepentingan organisasi untuk kurun waktu ke waktu dibutuhkan suatu perencanaan yang matang yang dapat kita sebut sebagai strategi. Strategi sendiri pada hakekatnya adalah perencanaan ( planning) dan manajement ( management), yang didukung oleh taktik operasionalnya untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.16 Definisi strategi menurut Yosal Iriantara adalah sebagai proses menyelaraskan kemampuan internal organisasi yang berupa kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi di dalam lingkungan eksternal organisasi.17 16 17 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006 hal 32. Yosal Iriantara, Community Relations, Konsep dan Aplikasinya, Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2007, hal 103 20 Menurut Harwood Childs dalam Kiat Strategi Kampanye Public Relations18, Strategi dalam Kegiatan Humas / Public Relations untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita, yaitu sebagai berikut : a. Strategy of Publicity Melakukan kampanye dalam penyebaran pesan ( message) melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan berbagai media massa dengan menggunakan taktik merekayasa suatu berita agar menarik perhatian audience sehingga akan menciptakan publisitas yang menguntungkan. b. Strategy of Persuation Dalam melakukan publikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menarik khalayak melalui teknik sugesti atau persuasif untuk mengubah opini publik dengan menangkat segi emosional dari suatu berita, artikel atau featuris berlandaskan humanity interest. c. Strategy of argumentation Strategi ini untuk mengantisipasi berita negative yang kurang menguntungkan (negative news), kemudian dibentik berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam kondisi menguntungkan. d. Strategy of Image Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga reputasi / citra lembaga atau organisasi termasuk produknya. Sehingga tidak 18 Ruslan Rosady, Kiat Strategi Kampanye Public Relations, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2005, hal. 168 21 hanya menampilkan segi promosi tetapi bagaimana menciptakan publikasi non komersial dengan menampilkan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial ( humanity relations and social marketing) yang menguntungkan citra lembaga atau organisasi secara keseluruhan( corporate image). Humas dalam melakukan strategi publikasi, menurut hallahan mengacu kepada 8 langkah – langkah Public relations dalam melakukan kegiatan komunikasi sebagai berikut :19 1. Mengidenfikasikan masalah Dalam analisis ini penting untuk mengetahui dan mengungkapkan apa masalah dan peluang yang terjadi serta mungkin impikasinya bagi organisasi. 2. Menetapkan Tujuan Jika dalam masalah dan sudah dapat memahami masalah sepenuhnya, maka akan mudah untuk menetapkan tujuan, untuk dapat memutuskan tujuan yang tepat. 3. Merumuskan strategi dan tindakan Strategi dalam tindakan ini dalam beberapa hal mungkin saja mengharuskan adanya perubahan kebijakan atau praktik organisasi. 19 Yosal Iriantara dan A. Yani Surachman, Public relations Writing Teoritis dan Praktis, 2006, Hal 35 22 4. Dalam perencanaan pelaksanaan ini ada rencana untuk menetapkan tujuan direncanakan, dan ada beberapa hal yang mesti diperhatikan : a. Penetapan Khalayak : Tentukan khalayak mana yang akan dijangkau oleh kegiatan komunikasi sejalan dengan objek komunikasi yang telah ditetapkan. b. Memilih media : Memilih media yang tepat untuk menjangkau khalayak sasaran. 5. Menyusun taktik Pada dasarnya ini merupakan rute untuk mengimplementasikan dan menjalankan pengendalian internal. Taktik ini berkenaan dengan jenis pekerjaan dan penjadwalannya. 6. Menyusun anggaran Kegiatan apapun tentunya membutuhkan anggaran termasuk kegiatan komunikasi dalam Public relations. Disini ditetapkan jumlah anggaran untuk jenis – jenis komunikasi. 7. Menentukan Staff Setiap kegiatan pasti memerlukan tanggungjawab dan pelaksanaan kegiatan tersebut. Salah satunya penusunan staff juga sangat penting bagi kegiatan komunikasi. 23 8. Evaluasi Menyangkup dalam penelitian dan pelaksanaan serta hasil program. Saat program dilaksanakan pasti membuat penyesuaian berdasarkan evaluasi umpan balik atau hasil akhir, berjalannya atau tidak dari program kegiatan terebut. 2.3.3 Jenis dan Bentuk Publikasi Dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan baik itu produknya atau pesan yang disampaikan secara langsung atau tidak kepada khalayaknya publikasi merupakan salah satu sarana penyampaian pesan. Jenis publikasi dapat disimpulkan menjadi 4, yaitu 1. Pure Publicity Pemanfaatan ruang untuk publikasi dalam peliputan peristiwa biasa yang mempunyai nilai berita 2. Paid Publicity Menyampaikan publikasi dalam bentuk berita atau sejenisnya dalam media massa dengan cara membayar atau menyewa waktu siaran atau ruangan dalam elektronik atau cetak. 3. Free Ride Publicity Kegiatan publikasi yang berkepentingan tidak hanya usaha tetapi sudah dapat perhatian dari media massa. 24 4. Tie-In Publicity Kegiatan publikasi yang mempergunakan suatu peristiwa penting yang menggambarkan masyarakat luas atau sesuatu yang berkembang popular dikalangan masyarakat.20 2.4 Citra 2.4. 1 Definisi Citra Image atau citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang. Citra dapat berubah menjadi buruk atau negative, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya. Menurut Philip Henslowe, citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta ( tentang orang-orang, produk atau situasi). Kemudian Rhenald Kasali juga mendefinisikan citra sebagai kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi. Sedangkan Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat ( sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya ) mengenai kebijakan, personel, produk atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan. 20 Imam Slamet, Diktat Azas-Azas Publicity. Bandung:Grafika, hal 38 25 2.4.2 Jenis Jenis Citra Ada beberapa jenis citra menurut Frank Jefkins yaitu21 1. Mirror Image ( Citra Bayangan) Citra ini melekat pada orang dalam anggota-anggota organisasi biasanya adalah pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini sering kali tidak tepat,bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya infomasi, pengetahuan maupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak – pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering muncul semua orang menyukai kita. 2. Current Image Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak – pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak – sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya. 3. Multiple Image ( Citra Majemuk) Yaitu adanya image yang bermacam – macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili 21 Frank Jefkins. 1998. Public Relations. Edisi ke 5. Jakarta. Erlangga. Hal. 20 dan 412 26 organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas organisasi kita. 4. Corporate Image ( Citra Perusahaan) Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra tas produk dan pelayanannya. 5. Wish Image ( Citra yang diharapkan) Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak managemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkan biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya. Menurut Nimoeno citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisimotivasi-sikap:”…proses-proses psikodinamis yang berlangsung pada individu public berkisar antara komponen – komponen persepsi, kognisi, motivasi dan sikap konsumen terhadap produk. “ Produk di sini dapat diartikan sebagai citra perusahaan.22 Empat Komponen tersebut dapat diartikan sebagai berikut :23 1. Persepsi Diartikan sabagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan membenarkan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai 22 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 115-116 23 Ibid,Hal 115 27 rangsang. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. 2. Kognisi Yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi – informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan informasinya. 3. Motif Adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. 4. Sikap Adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara – cara tertentu. Citra dapat diukur melalui pendapat, kesan atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang mereka sukai atau yang tdak disukai dari suatu objek. Suatu citra bisa sangat kaya makna atau sederhana saja. Citra dapat berjalan stabil dari waktu ke waktu atau sebaliknya bisa berubah dinamis, diperkaya oleh jutaan pengalaman dan berbagai jalan pikiran asosiatif. Setiap orang bisa melihat citra suatu objek berbeda-beda, tergantung pada persepsi yang ada pada dirina mengenai objek tersebut atau sebaliknya citra bisa diterima relative sama pada setiap anggota masyarakat, ini yang biasa disebut opini publik. 28 Seperti yang dikemukan Assael yaitu : “An Image is a total perception of the subject that this formed by processing information from various sources over time”. Citra merupakan keseluruhan dari persepsi seseorang terhadap satu hal yang dibentuk melalui proses informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Cornelissem menyatakan bahwa “an image is a perception of a receiver of his or her received projection of the corporate identity and own relection of interpretations of various ttributes from various source. It is a complex of cognitive interpretations that members of the key publics hold of an organization”. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu citra adalah persepsi dari seorang penerima berdasarkan pertimbanga yang dimilikinya terhadap identitas perusahan dan daya reflek interpretasi terhadap berbagai atribut perusahaan dari berbagai sumber. Citra memiliki sebuah interpretasi ayng kompleks dimana masyarakat berkepentingan terhadap sebuat organisasi. Ind dan John Christi menyatakan bahwa “Corporate image as what the organization transmits to its receivers about itself and how these projections are received”. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa citra merupakan apa ang organisasi sampaikan kepada para penerima mengenai dirinya dan hal-hal yang bagaimana dipertimbangkan untuk diterima. Citra perusahaan dikemukakan oleh Andreassen dan Lindestad bahwa corporate image is an overall evaluation of the company and is measures using three indicator: overall opinion of the company contribution to society and company network ( citra perusahaan merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap perusahaan dan diukur dengan menggunakan tiga indicator : pendapat 29 mengenai perusahaan, pendapat mengenai kontribusi perusahaan terhadap masyarakat dan jaringan perusahaan). Menurut Petty dan Cacioppo, 1986 dalam Cornelissem berbagai tingkat pemahaman dalam konsep citra perusahaan didasrkan atas hubungan natara tingkat keterlibatan individu dengan objek dan tingkat dari pengembangan citra terhadap suatu objek. Keterlibatan tersebut dilihat sebagai sebuah konsekuensi dari kapasitas proses informasi bagi setiap individu sehingga memotivasinya terhadap objek tersebut. Sebuah tingkat keterliatan yang tinggi memiliki hubungan dengan sebuah tingkat dari pengembangan. Praya dalam Cornelissem mengenalkan tiga macam citra perusahaan berdasarkan tingkat pengembangannya : 1. Citra dilihat dari jaringan atau bagan struktur yang kompleks ( Pengembangan tingkat tinggi / high elaboration ) 2. Citra dilihat dari suatu sikap penilaian ( pengembangan tingkat menengah / Middle elaboration) 3. Citra dilihat dari dari suatu kesan global yang sederhana ( Pengembangan tingkat rendah / Low elaboration). Citra perusahan yang baik merupakan sebuah asset bagi kebanyakan perusahaan, karena citra perusahaan memiliki suatu dampak terhadap persepsi pelanggan dari komunikasi dan operasi perusahaan yang sangat menghormati pelanggan Gronross menyebutkan citra mempunyai dua fungsi : 1. Citra perusahaan merupakan kominisai dengan berbagai harapan 30 2. Citra perusahaan merupakan sebuah fungsi dari pengalaman yang baik sebagaimana berbagai harapan pelanggan. Menurut Ngun dan LeBlanc ada sejumlah item sebagai kontribusi di dalam membangun citra perusahaan yaitu tradisi , ideology, nama perusahaan, reputasi, berbagai tingkat harga, keragaman jasa dan kualitas komunikasi yang dimiliki setiap karyawan salam menyampaikan jasa perusahaan, identitas perusahaan, tingkat dan kualitas komunikasi yang dimiliki setiap karyawan dalam menyampaikan jasa perusahaan, identitas perusahaan, tingkat dan kualitas dari media periklanan serta system penyampaian jasa.