BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017. Data yang dikumpulkan
pada penelitian ini adalah data sekunder dengan sifat penelitian kuantitatif. Data
sekunder adalah yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada, peneliti tinggal
memanfaatkan data tersebut menurut kebutuhannya (Sanusi, 2011: 104).
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa sumber data sekunder, yaitu sumber data
yang diperoleh dari dokumen, publikasi, laporan penelitian dari dinas/instansi
maupun sumber data lainnya. Dalam bentuk dokumentasi dengan karakteristik
berupa laporan keuangan (financial statement) utamanya laporan neraca dan
laporan laba/rugi, dimana diperoleh melalui situs resmi dari masing-masing bank
syariah.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan yang
dipublikasikan pada situs bank itu sendiri dan situs resmi Bursa Efek Indonesia.
Jenis data pada penelitian ini adalah time series. Data time series merupakan
sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
interval waktu tertentu, seperti dalam waktu mingguan, bulanan, atau tahunan
(Umar, 2008).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisa regresi
linier berganda, metode tersebut digunakan untuk meramalkan pengaruh dari
suatu variabel terikat ( Return saham) berdasarkan variabel bebas ( Non
Performing Loan (NPL), Loan To Deposit (LDR), net Interest Margin (NIM),
biaya Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO),
Return On Equity
(ROE)). Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel terikat dan
bebas terhadap kinerja perbankan.
C. Definisi Dan Operasionalisasi Variable
Variabel dependen yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Return
saham perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20112014
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6
variabel yaitu Non Performing Loan (NPL), Loan To Deposit (LDR), net
Interest Margin (NIM),
biaya Operasional pada Pendapatan Operasional
(BOPO), Return On Equity (ROE).
1.
Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return
dapat berupa Return realisasi yang sudah terjadi atau Return ekspektasi yang
belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang
(Jogiyanto, 2000). Variabel Return saham adalah variabel dependen pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
penelitian ini. Disignalir variabel Return saham dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain. Secara matematis
Return saham dirumuskan sebagai berikut
(Jogiyanto, 2000):
Untuk menghitung Return saham menggunakan formula sebagai berikut:
–
Dimana:
2.
Pt
= harga saham pada periode t (akhir)
Pt-1
= harga saham pada periode t-1 (awal)
Non Performing Loan (NPL)
Non Performing Loan (NPL) merupakan salah satu pengukuran dari
resiko usaha bank yang menunjukkan besarnya resiko kredit bermasalah yang
ada pada suatu bank (Masyhud, 2004:77).
Non Performing Loan (NPL)
adalah kredit bermasalah dengan total kredit. NPL mencerminkan resiko
kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung
bank (Mawardi, 2005). NPL adalah besarnya persentase kredit bermasalah
terhadap total kredit yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga.
Kredit
bermasalah adalah kredit yang masuk dalam golongan kurang lancar,
diragukan, dan macet.
NPL bruto adalah semua kredit bermasalah
dibandingkan dengan total kredit. Sementara NPL neto adalah semua kredit
bermasalah sudah dikurangi dengan dana cadangan (PPAP) untuk menutupi
kredit bermasalah tersebut, sehingga nilai NPL neto lebih kecil dibandingkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
dengan nilai NPL bruto. Kesimpulannya NPL adalah yang digunakan untuk
mengukur kredit bermasalah pada suatu perusahaan.
Untuk menghitung non performing loan (NPL) menggunakan formula
sebagai berikut:
3. Loan To Deposit (LDR)
Definisi Loan to Deposit (LDR) menurut Selamet Riyadi (2006:195)
adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total Dana
Pihak Ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. Peraturan Bank
Indonesia
menyatakan
bahwa
kemampuan
likuiditas
bank
dapat
diproyeksikan dengan LDR, yaitu kredit yang diberikan kepada pihak ketiga
dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain,
terhadap dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito
dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana antar bank.
LDR
dihitung dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank
terhadap dana pihak ketiga.
Bank Indonesia me netapkan bank dikatakan sehat jika LDR kurang dari
90%, tetapi apabila terlalu tinggi yaitu lebih dari 102,26% justru tidak sehat.
Pada dasarnya tingginya LDR (kurang dari 90%) mencerminkan tingginya
pertumbuhan penyaluran kredit yang dilakukan perbankan dibandingkan
pertumbuhan jumlah simpanan masyarakat, berarti pendapatan bunga yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
akan diperoleh lebih besar dari beban bunga yang menjadi kewajibannya
(Asna, Andi Nu Graha, 2006).
Kesimpulannya
Loan to Deposit Ratio (LDR) pada dasarnya adalah
merupakan sebuah keuangan yang merupakan hasil dari perbandingan antara
jumlah kredit yang disalurkan terhadap Dana Pihak Ketiga yang dihimpun
oleh bank tersebut. ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
4. Net Interest Margin (NIM)
net Interest Margin (NIM) “marjin bunga bersih” adalah ukuran
perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank atau lembaga
keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman
mereka (misalnya, deposito), relatif terhadap jumlah mereka (bunga
produktif) aset. Hal ini mirip dengan margin kotor perusahaan Non-finansial.
Pengertian net Interest Margin (NIM) menurut Abra Puspa Ghani Talattov
dan FX Sugiyanto (2008) adalah selisih bunga simpanan (dana pihak ketiga)
dengan bunga pinjaman.
13/1/PBI/2011
Menurut peraturan bank Indonesia (PBI) No.
net Interest Margin (NIM) adalah
yang mengukur
kemampuan bank dalam menghasilkan net interest income atas pengolahan
besar aktiva produktif. Atau dengan kata lain NIM menggambarkan tingkat
jumlah pendapatan bunga bersih yang diperoleh dengan menggunakan aktiva
produktif yang dimiliki oleh bank, Pendapatan bunga bersih merupakan
selisih antara pendapatan bunga dengan beban bunga, sedangkan aktiva
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
produktif adalah aktiva produktif yang menghasilkan pendapatan bunga. NIM
yang sehat adalah diatas 2%.
Kegunaan net Interest Margin (NIM) menurut Koch dan Scott (2000)
adalah untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko
terhadap suku bunga. Saat suku bunga berubah, pendapatan bunga dan biaya
bunga bank akan berubah. Sebagai contoh saat suku bunga naik, baik
pendapatan bunga maupun biaya bunga akan naik karena beberapa aset dan
liability bank akan dihargai pada tingkat yang lebih tinggi.”
Kegunaan net Interest Margin (NIM) menurut Almilia dan Herdiningtyas
(2005) adalah untuk menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam
mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.
Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban
bunga. Semakin besar ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva
produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil.”
NIM yang sehat adalah diatas 2%. Sesuai dengan PBI No. 13/1/PBI/2011
ini dirumuskan dengan:
5.
Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)
Merupakan efisiensi yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya,
2009:118).
biaya Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
merupakan perbandingan antara total biaya operasi terhadap total pendapatan
operasi (Mawardi, 2005).
BOPO atau sering disebut efisiensi digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam
mengendalikan
biaya Operasional terhadap pendapatan Operasional.
membandingkan antara jumlah
ini
biaya Operasional dan pendapatan
Operasional bank.
Semakin kecil
ini berarti semakin efisien
biaya Operasional yang
dikeluarkan lembaga keuangan yang bersangkutan sehingga kemungkinan
suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Semakin
efisien manajemen bank dalam mengendalikan biaya Operasional terhadap
pendapatan Operasional, maka profitabilitas bank akan semakin meningkat
yang pada akhirnya
Kesimpulannya
Return pemegang saham juga akan meningkat.
BOPO digunakan untuk mengetahui seberapa efektif
kegiatan Operasional bank.
Rumus
Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)
adalah:
6.
Return On Equity (ROE)
Definisi Return On Equity (ROE) menurut Sutrisno (2005:239) adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan modal sendiri yang
dimiliki. Menurut Sawir (2005:20) Return On Equity (ROE) merupakan
sebuah
yang sering dipergunakan oleh pemegang saham untuk menilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
kinerja perusahaan yang bersangkutan.
ROE mengukur profitabilitas
perusahaan dengan mengungkapkan seberapa banyak keuntungan yang
dihasilkan perusahaan dalam mengelola ekuitas pemegang saham.
ini
merupakan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas, ini
diharapkan dapat mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak
modal sendiri. Laba bersih adalah untuk tahun fiskal penuh sebelum dividen
yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa, tetapi setelah dividen saham
preferen. Ekuitas pemegang saham tidak termasuk saham preferen.
Rumus Return On Equity (ROE) adalah:
TABEL 3.1
RINGKASAN RUMUS VARIABEL PENELITIAN
No.
Variable
Pengukuran
Skala
Non
1
Rasio
Performing
Loan (NPL)
Loan to
2
Rasio
Deposit
(LDR)
3
Net interest
Rasio
margin (NIM)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Biaya
Operasional/
4
Rasio
Pendapatan
Operasional
(BOPO)
5
Return On
Equity (ROE)
6
Return saham
–
D. Populasi Dan Sample Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2014) merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jika setiap manusia memberikan suatu data, maka ukuran
atau banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan aktif yang terdapat
di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 – 2015.
Sugiyono (2014) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara
purposive sampling atau berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu dengan
tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Adapun kriteria yang ditentukan dalam pengambilan sampel
adalah sebagai berikut:
1. Bank yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015.
2. Bank telah menerbitkan laporan keuangan selama 5 tahun berturut-turut
yaitu tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015.
3. Bank mendapatkan laba atau tidak rugi selama periode tahun 2011-2015.
4. Bank listing di BEI yang menyediakan data seluruh
keuangan yang
dibutuhkan dalam penelitian.
Berdasarkan kriteria di atas, bank terdaftar di BEI sejak tahun 2011 atau
sebelumnya dan secara berturut-turut mempublikasikan laporan keuangan di
BEI dari tahun 2011-2015 yang dijadikan sampel sebanyak 19 perbankan,
dengan perincian sebagai berikut :
TABEL 3.1.
TABEL ELIMINASI POPULASI
No.
1
2
Keterangan
Bank yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015
Bank tidak menerbitkan laporan keuangan di BEI pada
tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jumlah
bank
36
(14)
54
3
4
Bank mendapatkan rugi pada periode tahun 2011-2015
Bank listing di BEI yang menyediakan data terkait
dengan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian
Jumlah sampel penelitian
(0)
(3)
19
TABEL 3.2.
TABEL SAMPEL PENELITIAN
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kode Bank
INPC
BBKP
BNBA
BACA
BBCA
BNGA
BMRI
MAYA
MEGA
BBNI
BBNP
NISP
PNBN
BNLI
BBRI
BSIM
BBTN
BVIC
MCOR
BJBR
Nama Bank
Bank Artha Graha Internasional Tbk.
Bank Bukopin Tbk.
Bank Bumi Arta Tbk.
Bank Capital Indonesia Tbk.
Bank Central Asia Tbk.
Bank CIMB Niaga Tbk.
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bank Mayapada Internasional Tbk.
Bank Mega Tbk.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
Bank OCBC NISP Tbk.
Bank Pan Indonesia Tbk.
Bank Permata Tbk.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bank Sinarmas Tbk.
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Bank Victoria International Tbk.
Bank Windu Kentjana International Tbk.
BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.
E. Teknik Pengumpulan Data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Penelitian ini menggunakan 2 teknik
pengumpulan data, diantaranya:
1. Studi Pustaka
Menurut Sarwono (2006) studi pustaka adalah mempelajari berbagai
buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang
berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan
diteliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah informasi yang dikumpulkan oleh orang lain
bukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian (Ghozali:2014). Ada
beberapa sumber data sekunder yaitu buku, jurnal, publikasi pemerintah
tentang indikator ekonomi, data sensus, abstrak statistik, media dan
laporan tahunan perusahaan. Manfaat menggunakan data sekunder adalah
hemat waktu dan biaya dalam mendapatkannya. (Ghozali:2014).
3. Observasi Tidak Langsung
Observasi ini dilakukan dengan melihat informasi laporan keuangan,
gambaran umum bank serta pekermbangannya melalui website sehingga
dapat digunakan oleh peneliti sebagai data pendukung. Situs yang
digunakan adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
a. www.idx.go.id
b. www.bi.go.id
c. www.ojk.go.id
d. www.ticmi.co.id
F. Metode Analisis
Model analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis regresi linier berganda. Model ini dipilih karena penelitian ini
dirancang untuk mengetahui pengaruh dari variable bebas terhadap variable
terikat. Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2013:19), statistik deskriptif memberikan gambaran
atau deksripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan swekness
(kemencengan distribusi)
Termasuk dalam statistic deskriptif antara lain adalah penyajian data
melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus,
media, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil,
perhitungan persentase (Sugiyono, 2014:208).
Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya
hubungan antara variable melalui analisis korelasi, melakukan prediksi
dengan
analisis
regresi
dan
membuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
perbandingan
dengan
57
membandingkan rata-rata data sampel atau populasi (Sugiyono,
2014:209).
Tujuan dari studi deskriptif adalah menggambarkan atau menjelaskan.
Studi deskriptif sifatnya dapat kualitatif maupun kuantitatif. Mungkin
melibatkan pengumpulan data seperti rating tingkat kepuasan, angka
produktifitas, angka penjualan atau angka demografik (Sugiyono,
2014:90)
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan teknik regresi linier berganda (Multiple
Regression Model) untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Digunakan analisis regresi linier berganda
karena melibatkan dua atau lebih variabel independen. Model umum
analisis regresi tersebut adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2004: 211) :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
Keterangan:
Y = harga saham
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5, b6 = koefisien regresi
X1 = Non Performing Loan ( NPL)
X2 = Loan To Deposit (LDR)
X3 = net Interest Margin (NIM)
X4 = biaya Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
X5 = Return On Equity (ROE)
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini digunakan untuk
memastikan
bahwa
data
berdistribusi
normal,
tidak
terdapat
multikolinearitas, dan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model
yang digunakan. Jika semua itu terpenuhi maka model analisis layak
digunakan.
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2006), uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variable bebas dan variable terikat
keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik
Non parametrik
Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika Asym.sig < taraf signifikansi (α = 5%), maka residual
berdistribusi tidak normal.
2. Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 5%), maka residual
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Menurut Ghozali (2005) pengujian multikolinier bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variable bebas (independent variable). Model regresi yang baik
seharusnya bebas multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain Ghozali (2005). Jika varians dari residual
satu
pengamatan
ke
pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas
4. Penelitian Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis yang digunakan antara lain
adalah pengujian parsial individual (uji T), pengujian koefesiensi regresi
simultan (uji F) dan koefisien Determinasi (uji R2) untuk membuktikan
hipotesis tersebut diterima atau ditolak.
a. Uji Parsial (Uji T)
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana
pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan
mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
signifikansi pada masing-masing t hitung, proses uji t identik dengan
Uji F (lihat perhitungan SPSS pada Coefficient Regression Full
Model/Enter). Dasar pengambilan keputusan adalah hipotesis akan
diterima apabila nilai probabilitas tingkat kesalahan t atau p value
lebih kecil dari taraf signifikansi tertentu (taraf signifikansi 5%).
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu
uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk
menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau
tidak baik/ Non signifikan.
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
keuangan mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dasar
pengambilan keputusan adalah hipotesis akan diterima apabila nilai
probabilitas tingkat kesalahan F atau p value lebih kecil dari taraf
signifikansi tertentu (taraf signifikansi 5%).
c. Koefisien Determinan (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2011: 97-99). Nilai R2 digunakan untuk
menunjukkan besarnya regresi yang mampu menjelaskan variabel
terikat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download