BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 1.1 State of The Art Penelitian sebelumnya atau state of the art digunakan sebagai referensi untuk dapat memperlihatkan persamaan dan hubungan antara penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Persamaan dan hubungan bisa terletak pada metode penelitian, konsep yang digunakan serta hasil penelitian. Penelitian terdahulu atau state of the art yang mendukung penelitian ini adaah sebagai berikut : 1.1.1 Jurnal Internasional Tabel 2.1 State of The Art No 1 Judul Jurnal Consumer – Based Brand Equity and Top – of – Mind Awareness : A Cross – Country Analysis Nama Ulla, H., Svensson, J., & Vincze, Z. 2012 Penulis/Tahun Terbit Jurnal Hasil Jurnal ini menjelaskan bahwa kebudayaan mempunyai hubungan Penelitian dengan Top of Mind Awareness masyarakat, hal tersebut dibuktikan oleh merek – merek berbeda yang menjadi top of mind di US, France, Finland, dan Sweden. Jurnal ini juga membuktikan bahwa untuk mempunyai suatu Brand Equity yang kuat, maka diawali dengan menjadi brand pertama yang ada di pikiran konsumen (Top of Mind Awareness). Metode Keterkaitan dengan Penelitian Kuantitatif Jurnal di atas, menjelaskan bahwa pengaruh budaya berbeda di setiap negara mempengaruhi merek tertentu untuk menjadi produk top of mind. Sedangkan laporan ilmiah ini menjelaskan tentang upaya mencapai top of mind melalui strategi promosi yang dilakukan oleh PT Telkom dalam membangun top of mind produknya yaitu IndiHome No 2 Judul Jurnal A STUDY ON IMPACT OF PROMOTIONAL STRATEGIES ON BRAND AWARENESS IN DAIRY INDUSTRY Nama P SUJATHA Penulis/Tahun VOLUME NO. 4 (2014), ISSUE NO. 03 (MARCH) Terbit Jurnal Hasil Penelitian Jurnal ini menjelaskan bahwa hubungan antara strategi promosi dan brand awareness poduk susu bubuk di Kadapa memiliki nilai positif dan hubungan yang kuat. Advertising dan sales promotion memiliki efek positif yang lebih kuat dibandingkan dengan direct marketing dan personal selling. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan menggunakan metode kuantitatif Metode Kuantitatif Keterkaitan Kaitan dengan penelitian ini adalah bahwa sama – sama dengan menggunakan tools IMC yang diantaranya adalah advertising Penelitian sebagai strategi yang digunakan untuk mencapai top of mind IndiHome sebagai sebuah produk dengan layanan triple play. No 3 Judul Jurnal THE INFLUENCE OF BRAND RECOGNITION, BRAND RECALL, AND TOP OF MIND TO CONSUMER BUYING DECISION Nama Kalvin Langi, Vol 1, No 4 (2013) Penulis/Tahun Terbit Jurnal Hasil Penelitian Ada beberapa aspek penting yang dapat mempengaruhi kesadaran merek dari perusahaan untuk membuat produknya telah dikenal di masyarakat , yang merupakan brand recognition, brand recall, dan top of mind. Ketiga aspek ini memainkan peranan penting untuk menciptakan kesadaran keputusan konsumen untuk membeli merek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand recognition ,brand recall , top of mind dalam keputusan konsumen membeli produk air mineral aqua di Manado. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang mengonsumsi air mineral aqua di Manado. Sampel yang diambil dari pelanggan 100 responden adalah aqua. Kesimpulan adalah brand recognition ,brand recall , dan top of mind mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli , makna menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki hubungan yang kuat dan yang paling signifikan untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen Metode Kuantitatif Keterkaitan dengan Keterkaitan dengan penelitian ini adalah brand recognition,brand Penelitian recall dan top of mind memilki pengaruh terhadap keputusan pembelian, karena sebuah produk yang sudah mencapai top of mindnya akan menambah pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Maka dari itu IndiHome melakukan strategi untuk membangun top of mind IndiHome yang juga memilki tujuan untuk meningkatkan sales 2.1.2 Jurnal Nasional No 4 Judul Jurnal MARKETING COMMUNICATION DAN BRAND AWARENESS Nama Penulis/Tahun Dominikus Tulasi Terbit Jurnal Volume 03 / Nomor 01 / April 2012 Hasil Penelitian Mencapai kesadaran merek adalah tantangan awal untuk merek-merek baru, sementara mempertahankan kesadaran merek tingkat tinggi adalah tugas yang berkelanjutan untuk semua merek mapan. Faktanya, komunikasi pemasaran dapat memengaruhi kesadaran merek ketika semua alat bauran pemasaran dilakukan secara optimal dalam penerapannya. Dalam penelitian tersebut dipaparkan bahwa dengan melakukan marketing komunikasi akan sangat mempengaruhi kesadaran akan brand dari suatu produk atau perusahaan dan apabila segala aspek yang mendukung sudah terpenuhi, maka hasil yang ingin dicapai akan diperoleh dengan lebih mudah. Metode Kuantitatif Keterkaitan dengan Keterkaitan dengan penelitian ini adalah bahwa kesadaran Penelitian akan sebuah merek ditengah persaingan yang ketat dengan kompetitor adalah dengan mempersiapkan strategi – strategi yang sekiranya akan membuat merek tersebut bisa diterima masyarakat. Indihome sudah memiliki strategi yang dipercaya dapat menempuh top of mind IndiHome di masyarakat melalui IMC. No 5 Judul Jurnal PENGARUH ADVERTISING PEMBENTUKAN BRAND DAMPAKNYA PADA TERHADAP AWARENESS KEPUTUSAN SERTA PEMBELIAN PRODUK KECAP PEDAS ABC (STUDI KASUS PADA KONSUMEN PENGGUNA KECAP PEDAS ABC DI KOTA SEMARANG) Nama Jefri Heridiansyah, volume 4 no : 2 edisi Juni (2012) Penulis/Tahun Terbit Jurnal Hasil Penelitian Dari hasil penelitian tersebut hendaknya Kecap Pedas ABC lebih meningkatkan program advertising dengan program yang lebih menarik dan menggunakan media yang lebih tepat guna meningkatkan brand pembelian konsumen terhadap awareness agar Kecap pedas keputusan ABC semakin meningkat. Selain itu, perusahaan Kecap Pedas ABC sebaiknya mempertimbangkan sarana promosi lainnya di samping advertising agar kinerja dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan lebih baik. Metode Kuantitatif Keterkaitan dengan Keterkaitan dengan penelitian ini adalah IndiHome juga Penelitian melakukan kegiatan advertising yang diperuntukkan agar masyarakat aware terhadap produk yang dikeluarkan oleh PT Telkom ini, kegiatan advertising ini juga berguna sebagai sarana agar masyarakat beralih berlangganan IndiHome ini. 1.2 Landasan Konseptual 1.2.1 Komunikasi Pemasaran Terpadu 1.2.1.1 Definisi Komunikasi Pemasaran Terpadu Menurut Asosiasi Biro Iklan Amerika ( American Association of Advertising Agencies) dalam buku Periklanan mendefinisikan komunikasi pemasaran terpadu sebagai suatu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari suatu rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi misalnya, iklan umum, respon langsung, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat dan menggabungkan berbaga disiplin tersebut guna memberikan kejelasan, konsistensi, serta dampak komunikasi yang maksimal (Morissan, 2010). Dalam buku Handbook of Public Relations(Ardianto, 2014), Intergrated Marketing Communication (IMC) atau komunikasi pemasaran terpadu adalah memadukan upaya PR, iklan dan promosi untuk membangun identitas merek. Kunci IMC adalah perencanaan dan kemampuan untuk menyampaikan sebuah pesan yang konsisten. IMC didefinisikan sebagai perencanaan dan eksekusi semua bentuk pesan – pesan, sesperti iklan dan promosi yang terpilih untuk sebuah produk atau merek, jasa dan perusahaan, IMC mempertimbangkan customer relationship. Intergrated Marketing Communication menurut (Duncan, 2005) sebagai suatu proses untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauaan pesan merek yang menciptakan hubungan dengan konsumen. Sedangkan menurut (Blech, 2009:) dalam buku advertising and promotion : An Intergrated Marketing Communication Perspective menyampaikan IMC sebagai kegiatan mengkoordinasikan berbagai elemen promosi dan aktivitas pemasaran yang terkait komunikasi dengan pelanggan perusahaan. Berikut beberapa tools yang dapat dijadikan opsi dalam menjalankan IMC : 1. Advertising Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk komunikasi non-personal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massayang bertujuan memengaruhi atau mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa (Keller, 2007). 2. Sales Promotion Sales promotion mengacu pada sesuatu berjangka pendek untuk mendorong penjualan suatu produk atau jasa dan ditawarkan untuk memotivasi suatu respon cepat (Kartajaya, 2010).Sementara sales promotion menurut (Morissan, 2010) kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insetif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan, contohya dengan pemberian discount atau undian berhadiah. 3. Public relations/publicity Public relations sebagai sebuah manajemen fungsi yang membangun dan menjaga hubungan yang saling mengutungkan antara organisasi dan publik yang menjadi dasar bagi kesuksesan atau kegagalan perusahaan (Sandra Moriarty, 2011).Sementara publicity menurut (Blech, 2009)mengacu kepada komunikasi nonpersonal tentang sebuah organisasi, produk, layanan atau ide tidak langsing yang dbayar atau berjalan dibawah diidentifikasi sponsorship. Publisitas biasanya datang dalam bentuk berita, editorial, organisasi dan atau produk dan jasa. 4. Direct Marketing Aktivitas direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif dengan menggunakan satu atau lebih media untuk memengaruhi respon atau transaksi yang terukur di lokasi manapun, seperti direct selling, direct mail, telemarketing, direct-action advertising, catalogue selling dan lain-lain. Tujuan yang diharapkan adalah adanya respon dan aksi berupa aktivitas pembelian oleh pembeli potensial atau pelanggan (Kartajaya, 2010). 5. Personal Selling Personal selling atau penjualan personal dapat didefinisikan sebagai pendekatan empat mata (face-to-face) dengan satu atau lebih prospek dengan tujuan menghasilkan penjualan.Personal selling merupakan cara yang paling efektif pada proses pembelian karena adanya proses mempengaruhi pilihan, kepercayaan dan perilaku pelanggan di dalam membeli produk (Kartajaya, 2010). 6. Word of Mouth (WOM) WOM merupakankomunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih, yang tidak satupun merupakan sumber pemasaran (Andhanu Catur Mahendrayasa, 2014).dalam hal ini konsumen berbagi informasi dengan teman lain mengenai penawaran produk tertentu 7. Event Marketing dan Sponsorship Event marketing sebagai suatu jenis kegiatan promosi dimana sebuah perusahaan atau merek dihubungkan dengan suatu event untuk menciptakan pengalaman untuk konsumen akan produknya. Selain itu, event marketing dapat dilakukan dengan mengadakan suatu kegiatan yang dibuat sendiri oleh perusahaan atau suatu brand dan sponsorship dilakukan untuk mendapatkan hak atas pemasangan nama merek, logo ataupun pesan- pesan iklan dari pemberi sponsor pada penyelenggara event(Blech, 2009). Dari penjelasan diatas mengenai IMC, maka dapat disimpulkan bahwa IMC adalah suatu konsep perencanaan komunikasi dengan memilki beberapa tools yang dapat digunakan dalam membangun suatu brand. Hal ini tentu membantu perusahaan dalam memperkenalkan produk atau jasa baru yang dimiliki perusahaan untuk dapat diperkenalkan kepada masyarakat. Dalam hal ini IndiHome melalukan beberapa tools yang ada di IMC diantaranya yaitu advertising, event marketing,sponsorship, personal selling, direct marketing dan public relations guna menjadifuture intention of brand produk IndiHome PT Telkom. 2.2.1.2 Advertising Advertising adalah jenis komunikasi pemasaran yang merupakan istilah umum yang mengacu kepada semua bentuk teknik komunikasi yang digunakan pemasar untuk menjangkau konsumennya dan menyampaikan pesannya(Sandra Moriarty, 2011). Menurut (Morissan, 2010)advertising atau iklan dapat didefinisikan sebagai “any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor” Setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.Adapun maksud dibayar menunjukkan fakta bahwa ruang dan waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata nonpersonal berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio,majalah,Koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan demikian sifat nonpersonal iklan berarti pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan. Kaitan antara advertising dengan PT Telkom sendiri adalah PT Telkom melaksanakan advertising yang bertujuan agar masyarakat sebagai konsumen aware terhadap produk yang dipasarkan oleh PT Telkom salah satunya yaitu, IndiHome. Advertising dilakukan karena dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas dan pesan dapat tersampaikan dengan baik. 2.2.1.3Above the Line Above the line / ATL ( Media Lini Atas), adalah jenis iklan yang pemasangannya mengharuskan adanya pembayaran / komisi pada biro iklan. Dimuat dalam media cetak (Koran dan majalah ), media elektronik ( radio, TV dan bioskop), serta media luar ruang ( papan reklame/ billboard, dan angkutan/transit)(Jaiz, 2014) . 1. Media cetak Media yang statis dan mengutamakan pesan – pesan visual yang memiliki fungsi memberi informasi dan menghibur. Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap sang jurnalis dan dirubah dalam bentuk kata – kata, gambar dan sebagainya. Iklan yang terdapat dalam media 2. Televisi Televisi memiliki kesamaan dengan media cetak, yaitu sama – sama memiliki fungsi memberikan informasi dan menghibur. Hal yang membedakan dengan media cetak adalah jika media cetak iklan dalam bentuk tulisan yang berada di surat kabar atau majalah, sedangkan televisi berbentuk sebuah video dengan durasi 15,30 sampai 60 detik sehingga memiliki jangakaun yang sangat luas tidak terjangkau dengan media lain. 3. Radio Seperti majalah, radio adalah media yang memilki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu. Radio merupakan media intrusif dengan kata lain pendengar secara otomatis terekspos oleh iklan – iklan pada saat iklan tersebut disiarkan, iklan tersebut hadir ditengah – tengah siaran tanpa mengakibatkan pendengar beralih ke siaran lain. Sifat intrusif ini membuat radio efektivitas untuk memutuskan atau menyela perhatian perhatian konsumen dan menciptakan minat. 4. Bioskop Bioskop menjadi sarana khusus bagi para pengiklan yang targetnya menjangkau kalangan muda sebagai pemirsa atau konsumen mereka. Iklan yang dilakukan melalui bioskop memiliki kelebihan yaitu salah satunya adalah penonton tidak akan beranjak atau beralih dari kursinya, sehingga perhatian mereka tercurah pada iklan tersebut, akan tetapi iklan dibioskop hanya bersifat sementara. 5. Media Luar Ruang ( Outdoor) Iklan outdoor terdiri dari poster – poster dalam berbagai ukuran , dan papan – papan yang bercat yang biasanya berada di jalan –atau tempat – tempat terbuka yang dianggap strategis. Fungsi utama dari media ini adalah sebagai iklan untuk mengingatkan, atau sebagai media sekunder untuk mendukung media kampanye iklan di media cetak atau TV. 6. Billboard( Papan Reklame) Billboard adalah poster dalam ukuran besar. Poster berukuran besar ini didesain untuk dilihat orang – orang yang melakukan perjalanan.Salah satu kefektivitasan billboard ini adalah jangkauan khalayak sasaran bersifat lokal yakni hanya mampu menjangkau daerah disekitar billboard tersebut saja. 7. Iklan Transportasi/Transit Media ini dilihat oleh orang – orang yang tengah berada dalam perjalanan. Pesan iklan tranportasi biasanya dimuat dikendaraan umum seperti bis, kereta api, taksi atau trem. Bentuk iklan transportasi seperti contoh di bis – bis dalamkota sekujur badannya dicat dengan bentuk bentuk atau logo dari iklan tersebut. Dalam above the line PT Telkom membuat iklan dengan menggunakan beberapa media yaitu media cetak, radio, televisi, billboard. Hal ini dilakukan karena media yang digunakan tersebut dapat menjangkau masyarakat secara luas dan menyeluruh dalam menyampaikan pesan secara bersamaan. 1.2.1.4 Below the Line Below the Line (BTL) adalah bentuk iklan yang tidak disampaikan/ disiarkan melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi/pembayaran atas pemasangan/penyiarannya. Below the Line(BTL) bisa berarti juga segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita (Jaiz, 2014). Menurut Muhammad Jaiz dalam buku Dasar–Dasar Periklanan event merupakan kegiatan promosi below the line pada suatu brand yang paling banyak dilakukakan, dengan adanya event ini, konsumen akan berhubungan langsung dengan brand sehingga bisa terjadi komunikasi antara brand dengan konsumen. Jenis – jenis media below the line biasanya berbentuk brosur, flyer, spanduk, baliho dan sebagainya. Media yang digunakan oleh PT Telkom dalam below the linediantaranya adalah brosur, flyer, spanduk. Brosur dan flyer biasanya digunakan pada saat IndiHome melakukan pameran atau membuka booth di pusat keramaian. Sedangkan spanduk digunakan saat IndiHome membuka booth di perumahan – perumahan yang sudah dilalui kabel optik. 2.2.1.5 Tujuan Advertising Sebuah merek global yang kuat dan citra perusahaan menjadi tujuan dari advertising.Membangun citra suatu brand dimulai dengan mengembangkan brand awareness.Brand awareness yang tinggi terhadap produk di mata konsumen dapat mempertimbangkan keputusan pembelian yang terjadi. Berikut ini adalah ciri – ciri untuk tingkatan brand awareness(Baack, 2014) : 1. Top of mind, iklan biasanya menggunakan talent berprestasi agar semakin mudah di ingat dan diterima dibenak masyarakat. Penggunaan tagline yang singkat juga berguna dalam hal ini. 2. Brand Recall, adanya pengulanggan namabrand secara berulang diyakini dapat meningkatkan brand tersebut datang kembali di benak konsumen. Misalnya saat iklan berdurasi 30 detik mengulangi nama brand tersebut lebih dari dua kali. 3. Brand recognition, dalam tahap ini iklan harus menekankan pada presentasi visual dari produk, karena pada tahap ini iklan bertujuan untuk memperkenalkan brand dan logo tersebut terhadap konsumen. Maka dari itu isi pesan harus di jelaskan secara detail untuk memaksimalkan informasi yang diterima. 2.2.16 Event Marketing Event marketing menjadi bagian terpenting dalam komunikasi pemasaran terpadu di banyak perusahaan dan sebagai program yang terbaik dan aktivitas untuk merek dengan hal yang terkait seperti gaya hidup, ketertarikan, dan aktivitas (Blech, 2009) mendefinisikan event marketing sebagai berikut : “Event marketing is a type of promotion where a company or brand is linked to an event or where a themed activity is developed for the purpose of creating experiences for consumers and promotion a product or service”. Event marketing mengkaitkan antara produk pemasar dengan beberapa aktifitas yang sedang menjadi trend, seperti event olahraga, konser musik, pameran, festival, atau aktivitas yang menarik perhatian lainnya. Pada intinya event marketing memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang hadir sehingga customer maupun pontential customer bisa cukup lama mengingat pengalaman yang menyenangkan tersebut.Event marketing merupakan salah satu alat komunikasi pemasaran terpadu dalam pembentukan brand equity sebuah brand. 2.2.1.7 Sponsorship Sponsorship adalah perusahaan mendukung suatu acara atau eventmisalnya event olahraga, konser, atau acara amal, baik secara finansial atau menyumbangkan jasa atau produk.Perusahaan menggunakansponsorship untuk membangun asosiasi brand dan menaikkan nilai brand di benak konsumen.Melalui sponsorship memberikan peluang bagi perusahaan untuk membangun citra dan reputasi dengan cara mengasosiasikan diri mereka dengan aktivitas yang disenangi oleh konsumen (Sandra Moriarty, 2011) Sponsorship biasa dilakukan dalam event–event tertentu yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau organisasi.Sponsorship pada event tertentu ini merupakan kesatuan dari aktivitas komunikasi pemasaran dan perusahaan membangun hubungansponsorship melalui event tertentu dan dengan menyediakan bantuan keuangan agar mendapat hak untuk menampilkan nama merek, logo, pesan iklan dan segala bentuk hal yang mengidentifikasikan bahwa suatu perusahaan telah membantu berjalannya sebuah event tersebut (Blech, 2009). Menurut Sonta Frisca dalam buku Cara Mudah Cari Sponsor Event memaparkan beberapa jenis event yang biasa disponsori antara lain olahraga, pameran, hiburan, pendidikan, amal, acara lokal, dan acara perusahaan (Manalu, 2010). Pada penelitian ini IndiHome menjadi sponsor satu event kegiatan olahraga basket yaitu NBL IndiHome. 2.2.2 Public Relations 2.2.2.1 Definisi Public Relations Menurut Ardianto (Ardianto, 2014),public relations adalah sebuah ilmu dalam rumpun ilmu sosial, dan menjadi bagian ilmu dari induknya ilmu komunikasi.10 Istilah lain public relations (Selanjutnya PR) adalah hubungan masyarakat (humas), corporate communication (komunikasi korporat), corporate relations (hubungan korporat), corporate affairs (hubungan korporat), corporate public affairs (hubungan publik perusahaan), corporate marketing and communication (pemasaran dan komunikasi perusahaan), corporate secretary (hubungan perusahaan), public affairs (hubungan publik) dan public information (informasi publik). Dalam buku Handbook of Public Relations(Ardianto, 2014) juga memaparkan beberapa definisi public relations menurut para ahli : 1. Denny Grisworld, Ibu Public Relations, editor Public Relations News, Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik. 2. J.C. Seidel menyatakan bahwa public relations adalah proses kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas ke dalam mengadakan analisis, sedangkan ke luar memberikan pernyataan -pernyataan. 3. International Public relations Association (IPRA) mendefinisikan public relations sebagai fungsi manajemen dari ciri-ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau negara untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka. Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam (Morissan, 2010) terdapat banyak definisi public relations, namun ia memberi batasan humas, yaitu “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” Menurutnya, humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas, public relationsadalah sebuah fungsi manajemen yang berada dalam perusahaan yang melaksanakan sebuah program terencana serta berkelanjutan, menyampaikan suatu pesan atau memberi informasi baik kepada pihak internal maupun pihak eksternalperusahaan guna menimbulkan rasa saling pengertian , citra baik, memperoleh goodwill atau itikad baik dan kepercayaan dari semua pihak yang menerima pesan. 2.2.2.2 Fungsi Public Relations Public Relations memiliki beberapa fungsi, hal ini dipaparka oleh Maria (dalam Nurjaman, 2012) mengatakan bahwa fungsi public relations adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari public atau masyarakat pada umumnya. 2. Memiliki sarana untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas yang bisa dicapai secara optimal. 4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antar organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Fungsi public relations menurut (Ruslan,2012) mengemukakan fungsi public relations sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) meliputi, penetapan tujuan, standar, penentuan aturan dan prosedur, pembuatan rencana dan memprediksi yang terjadi selanjutnya. 2. Pengorganisasian (organizing) meliputi, pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur wewenang, mendelegasikan dan menetapkan sistem komunikasi, serta mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisasi. 3. Penyusunan formasi (staffing) meliputi, menentukan persyaratan personal yang akan dipekerjakan, merekrut calon karyawan, menentukan job description dan persyaratan teknis suatu pekerjaan, melakukan penilaian dan pelatihan termasuk didalamnya pengembangan kualitas dan kuantitas karyawan sebagai acuan untuk penyusunan setiap fungsi dalam manajemen komunikasi. 4. Memimpin (leading) meliputi, membuat orang lain melaksanakan tugasnya, mendorong dan memotivasi bawahannya, serta menciptakan iklim atau suasana pekerjaan yang kondusif – khususnya dalam metode komunikasi dari atas kebawah atau sebaliknya – sehingga timbul saling pengertian dan kepercayaan yang baik. Menumbuhkembangkan disiplin kerja dan sense of belonging (rasa memiliki) pada setiap karyawan dan jajaran manajemen (public internal). 5. Pengawasan (controling) meliputi, persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan atau organisasi dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan terciptanya citra yang positif. 2.2.2.3 Peran Public Relations Aktivitas public relations sehari – hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan (Ruslan, 2013). Dengan adanya penciptaan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu demi kemajuan perusahaan, membuat public relations saat ini sangat erat hubungannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat. 2.2.3 Media Relations 2.2.3.1 Definisi Media Relations Menurut Frank Jefkins dalam Soemirat dan Ardianto: media relations atau hubungan media adalah suatu usaha untuk mencapai pemuatan atau penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi (dari PR) dalam membentuk pengetahuan dan pemahaman khalayak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan(Ardianto, 2014) Sedangkan menurut (Surachman, 2011)media relations itu berkenaan dengan media komunikasi , media komunikasi ini penting karena menjadi sarana yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan publik tersebut bisa terpelihara, maka segala kepentingan media masssa terhadap organisasi mesti direspons organisasi. Berdasarkan pengertian dari kedua ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa media relations merupakan kegiatan dari public relationsuntuk menciptakan dan mencari publikasi atas suatu pesan yang berkaitan dengan perusahaan atau organisasi melalui media massa dengan tujuan untuk menciptakan citra positif dan untuk keberhasilan suatu program. Salah satu tujuan dari pekerjaan public relations adalah membangun citra positif dan saling pengertian antara publik dan organisasi. Oleh sebab itu, media relations menjadi hal yang sangat penting dalam pekerjaan yang dilakukan seorang public relations. (Darmastuti, 2012)memaparkan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, hubungan media massa juga mengalami kemajuan, perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan media-media baru seperti media radio, televisi, sampai internet. Berdasarkan fenomena tersebut, terlihat bahwa media relations tidak bisa hanya dipahami sebagai hubungan dengan pers (media cetak) saja, tetapi juga termasuk di dalamnya hubungan dengan media massa lain, seperti televisi, radio dan internet. (Darmastuti, 2012) juga menjelaskan bahwa tujuan pokok berhubungan dengan media bukan hanya menyebarkan informasi atau pesan demi sebuah citra positif di mata publik, melainkan untuk menciptakan pengetahuan dan pemahaman publik sehingga terjadi perubahan konsep berpikir dalam kehidupan masyarakat dan berakhir pada perubahan sikap dan perilaku. 2.2.3.2 Kegiatan Media Relations Kegiatan MediaRelations menurut Rini terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu melalui events dan tulisan, berikut adalah pembagiannya: (Darmastuti, 2012:): A. Kegiatan Media Relations dalam bentuk acara - acara (events) 1. Konferensi Pers Konferensi pers merupakan sebuah pertemuan para jurnalistik yang sengaja berkumpul untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan topik – topik yang sedang hangat dibicarakan.Konferensi pers dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan klarifikasi atau untuk memperbaiki citra perusahaan yang sempat rusak.Tidak jarang konferensi ini dilakukan secara mendadak, dengan tempat seadanya. 2. Resepsi Pers Resepsi pers merupakan acara kumpul – kumpul para jurnalis dalam kondisi yang santai dan menyenangkan. Dalam acara resepsi pers ini, para pemburu berita diundang untuk meliput suatu acara, mendengarkan keterangan – keterangan resmi, atau sekedar bercakap – cakap dengan tujuan membangun kedekatan antara pemburu berita dengan pihak perusahaan atau organisasi yang berperan sebagai penyelenggara acara ini. Di beberapa organisasi, biasanya acara resepsi pers ini dilaksanakan rutin satu bulan sekali atau setengah tahun sekali. 3. Kunjungan Pers Untuk memperjelas suatu berita, biasanya perusahaan mengundang wartawan untuk datang ke organisasi dan perusahaan mereka.Acara ini biasanya disertai dengan fasilitas transportasi, jamuan, selingan ramah – tamah, akomodasi di hotel berbintang sebagai fasilitas dan penghargaan untuk para pekerja media. B. Kegiatan Media Relations dalam bentuk tulisan 1. Press Release Press Releases merupakan sebuah berita yang disusun oleh sebuah organisasi yang menggambarkan kegiatannya. Bahkan menurutt Jefkins, sebuah release bukan sekedar tulisan dalam bentuk tulisan pers, tetapi bisa juga dalam bentuk artikel dan foto – foto captions yang memiliki nilai berita yang tinggi. 2. Placing Opinion Pieces in the Local Newspaper Kegiatan yang dilakukan dengan menempatkan opini-opini yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang menjadi bagian dari kegiatan media relations pada surat kabar lokal yang ada didaerah tersebut. 3. Letters to the Editor of the Local Newspaper Membuat surat atau tulisan – tulisan yang dikirimkan kepada editor merupakan kegiatan yang dilakukan Public Relations yang dapat digunakan sebagai peluang bagi Public Relations untuk membuat publisitas. Publisitas dilakukan dengan banyak cara mulai dari release, membuat opini, hingga surat pembaca, bahkan tulisan – tulisan lain seperti tulisan dalam bentuk feature. Memang selama ini tulisan – tulisan yang dibuat oleh Public Relations lebih banyak dalam bentuk straight news, tetapi perkembangan yang ada saat ini memungkinkanPublic Relations untuk membuat tulisan dari gabungan feature dan straight news dalam bentuk corpotorial, advertorial dan lainnya. 4. Public Service Announcements Pemberitahuan – pemberitahuan layanan publik ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial suatu peusahaan kepada masyarakat. 5. In-house Publications Newsletters Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seorang Public Relations bukan hanya komunikasi eksternal, tetapi juga komunikasi internal.Oleh karena itu, kegiatan dalam penulisan untuk pers bukan hanya dilakukan untuk pihak internal dapat dilakukan dengan membuat in-house publications seperti house journal ataupun dengan membuat newsletter. 6. Electronic Communications Dengan perkembangan teknologi komunikasi ini, kegiatan media relations bisa dilakukan dengan menggunakan media elektronik, temasuk internet. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan e-mail maupun melakukan publisitas dengan menggunakan media internet 7. Banners Banners merupakan media komunikasi tertulis yang dapat dilakukan oleh Public Relations untuk mempublikasikan perusahaan atau organisasi tempat Public Relations itu berada. 8. Websites Salah satu media komunikasi tulis yang paling efektif dapat digunakan oleh Public Relations dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan.Websites yang menarik akan membuat pengunjung web akan menyukai web tersebut dan semakin dalam mengakses informasi yang disajikan oleh perusahaan tersebut. Dalam kegiatan media relations yang dilakukak PT Telkom untuk mewujudkan future intention of brand dari IndiHome adalah melakukan konferensi pers. Konferensi pers dilakukan berkaitan dengan kegiatan launching dari IndiHome dan juga pada saat launching IndiHome Movie card. Press release juga dibuat oleh public relatios dari PT Telkom, yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh awak media yang hadir pada saat acara konferensi pers berlangsung. Kemudian hal yang dilakukan lagi adalah dengan membuat Letters to the Editor of the Local Newspaperyang berbentuk advertorial, dan biasanya advertorialakan terbit di media – media online. Media yang biasanya hadir dalam acara tersebut diantaranya adalah media yang berbasis bisnis dan juga teknologi, selain itu media property pun juga turut hadir dikarenakan IndiHome juga menjalin kerjasama kepada beberapa perusahaan property, yang memiliki tujuan untuk dapat memasangkan kabel optik di perumahan – perumahan yang akan dibangun oleh perusahaan property tersebut. 2.2.4Brand 2.2.4.1 Definisi Brand Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam startegi produk.Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk dikutip dari Kotler dan Armstrong (Herlambang, 2014) Menurut (Kartajaya, 2010) dalam buku Brand Operation, brand menjadi elemen penting bagi perusahaan. Brand bukan hanya sebuah nama, logo, atau simbol, tapi memilki peranan yang jauh lebih besar daripada itu. Merek dapat berperan sebagai paying representasi produk barang atau jasa yang ditawarkan, produk tanpa merek akan menjadi komoditas, tetapi sebaliknya produk yang diberikan merek akan memilki nilai lebih tinggi di mata pelanggan. Menurut UU merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, Merek adalah “Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Definisi tersebut memiliki kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan differiantiator. Berdasarkan kedua definisi ini, secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama, logo atau simbol baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek (Tjiptono, 2011). Dari beberapa pandangan diatas mengenai brand, dapat disimpulkan bahwa dalam menciptakan merek dapat dimulai dengan pemilihan nama, logo, simbol, desain, serta atribut lainnya, atau kombinasi dari aspek-aspek tersebut yang bertujuan untuk membedakan sebuah produk dengan produk pesaing keunikan yang berbeda dari yang lain menjadikan nilai tambah terhadap produk tersebut dimata pelanggan. Merek begitu penting bagi sebuah perusahaan karena memiliki manfaat yang tidak hanya dirasakan oleh perusahaan semata, namun juga dirasakan oleh pelanggan. Manfaat merek menurut Fandy Tjiptono bagi perusahaan dan pelanggan (Tjiptono, 2011), adalah sebagai berikut : Manfaat merek bagi perusahaan : 1. Sebagai sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan 2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik 3. Sebagai sinyal tingkat kualitas bagi pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain waktu. 4. Sebagai sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing 5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen 6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa mendatang. Bagi konsumen, merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Berikut adalah tabel yang menunjukan fungsi dan manfaat merek bagi konsumen : NO Fungsi Manfaat bagi Pelanggan Bisa dilihat dengan jelas; memberikan 1 Identifikasi makna bagi produk gampang mengidentifikasikan produk yang dicari Memfasilitasi penghematan waktu dan 2 Pratikalitas energi melalui pembelian ulang identik dan loyalitas. Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa 3 Jaminan mereka bisa mendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda 4 Optimisasi Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternative terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik. Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri 5 Karakterisasi konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain. Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan 6 Kontinuitas intimasi dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan bertahun- tahun. 7 Hedonistik Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dan komunikasinya. Kepuasan 8 Etis berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat. Table 2.2 Manfaat Merek bagi Pelanggan Sumber :(Tjiptono, 2011) 2.2.4.2 Branding Keberadaan setiap brand adalah unik dan mempunyai perbedaan, namun brand hadir juga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Proses dalam kehadiran brand inilah yang disebut branding. Branding sendiri merupakan bagian mendasar dari kegiatan pemasaran yang sangat penting untuk dimengerti atau dipahami secara keseluruhan.Untuk membangun dan mengembangkan merek, memerlukan fondasi yang kuat. Caranya adalah (Rangkuti, 2008) 1. Memiliki positioning yang tepat, merek dapat di positioning-kan dengan berbagai cara, misalnya dengan menempatkan posisinya secara spesifik di benak pelanggan. Membangun positioning adalah menempatkan semua aspek dari brand value (termasuk manfaat fungsional) secara konsisten sehingga selalu menjadi nomor satu di benak pelanggan. Menjadi nomor satu di benak pelanggan merupakan tujuan utama positioning.Keberhasilan positioning adalah tidak sekedar menemukan kata kunci atau ekspresi dari core benefit suatu merek, tetapi lebih jauh lagi menjembatani keinginan dan harapan pelanggan sehingga dapat memuaskan pelanggan. 2. Memiliki brand value yang tepat,semakin tepat merek di-positioning-kan di benak pelanggan, merek tersebut akan semakin kompetitif. Untuk mengelola hal tersebut kita perlu brand value.Brand value juga mencerminkan brand equity secara real sesuai dengan customer valuesnya. 3. Memiliki konsep yang tepat, tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan positioning yang tepat kepada konsumen harus di dukung oleh konsep yang tepat. Pengembangan proses merupakan proses kreatif, karena berbeda dari positioning, konsep dapat terus-menerus berubah sesuai dengan daur hidup produk yang bersangkutan. Konsep yang baik adalah dapat mengkomunikasikan semua elemen-elemen brand value dan positioning yang tepat, sehigga brand image dapat terus menerus ditingkatkan. Tujuan branding adalah pembentukan persepsi yang benar di mata konsumen sehingga konsumen bisa mengerti apa yang ditawarkan oleh sebuah brand, dan mereka akan berbicara bahwa inilah brand yang mengerti mereka. hal ini mencakup bagaimana sebuah brand mempunyai ekspresi yang benar (brand expression) dan bagaimana cara untuk mendapatkan impresi dari konsumen yang sesuai dengan image yang ingin dibentuk (brand impression). Branding yang dilakukan IndiHome adalah dengan cara memposisikan IndiHome sesuai dengan tagline-nya yaitu 100% Fiber dibenak pelanggan, yang mengartikan bahwa IndiHome benar – benar menggunakan kabel fiber dalam pengoperasiannya untuk dapat memenuhii kebutuhan masyarakat terhadap teknologi dan komunikasi. Selain itu juga value yang diberikan IndiHome terhadap masyarakat yang menggunakannya adalah dengan dapat merasakan keunggulan yang dimiliki yang berbeda dengan kompetitor lain. 2.2.4.3Brand Awareness Menurut David Aaker dalam buku Brand Operation (Kartajaya, 2010), Brand awareness merupakan kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu brand termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Brand awareness memberikan banyak value, antara lain (Kartajaya, 2010): 1. Memberikan tempat bagi asosiasi terhadap brand 2. Memperkenalkan brand 3. Merupakan sinyal bagi keberadaan, komitmen, dan substansi brand 4. Membantu memilih sekelompok brand Kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat brand suatu produk berbeda tergantung tingkat komunikasi brand atau persepsi pelanggan terhadap brand produk yang ditawarkan. Berikut adalah tingkatan dari brand awareness (Kartajaya, 2010): 1. Unaware of Brand Pada tahapan ini, pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal brand yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus dihindari oleh konsumen. 2. Brand Recognition Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengindentifikasi brand yang disebutkan. 3. Brand Recall Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengingat brand tanpa diberikan stimulus. 4. Top Of Mind Pada tahapan ini, pelanggan mengingat brand sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu. Untuk mengingatkan brand awarenesspelanggan terhadap brandproduk maka perusahaan dapat melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut (Kartajaya, 2010) 1. Membuat pesan yang singkat agar pelanggan cepat ingat tapi sulit melupakannya. 2. Gunakan tagline yang pendek untuk mendukung jingle yang menarik. 3. Mengembangkan simbol yang memiliki keterkaitan erat dengan merek. 4. Menggunakan publisitas sebagai pelengkap iklan. Hal ini bukan saja sebagai media promosi, tapi juga untuk mengkomunikasikan pesan dan proses penciptaan citra. 5. Memanfaatkan kesempatan untuk menjadi sponsor suatu acara, dengan cara melakukan barter dalam melakukan sponsorship. 6. Mempertimbangkan untuk menempatkan merek pada produk lain (brand extension), namun sebaiknya jangan terlalu banyak extension karena akan sulit untuk mengelolanya. 7. Menggunakan icon untuk membantu pelanggan sadar akan merek. 2.2.4.4Top of Mind Awareness Top of Mind merupakan tahapan dimana pelanggan mengingat brand sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu, ini merupakan tahapan terakhir dari proses terbentuknya brand awareness (Kartajaya, 2010) Top of Mind bersifat sangat penting untuk menciptakan brand equity yang kuat, peneliti memiliki pemahaman bahwa untuk membentuk brand equity yang kuat maka diawali dengan menjadi brand pertama yang ada di pikiran konsumen (Ulla, Svensson, & Vincze, 2012). 2.2.4.5Pencapaian Top of Mind Efek khusus brand equity sebagai komponen dari keseluruhan preferensi atribut objektif adalah terbentuknya dominasi brand di pikiran konsumen atau menjadi top brand (top of mind). Analisis dominasi brand di pikiran konsumen ini mengacu pada 3 (tiga) konsep dasar atau dapat dikatakan suatu brand sudah mendominasi pikiran konsumen jika mengacu pada 3 (tiga) konsep dasar ini (Hasan, 2013). 1. Top of Mind Awareness Merek yang pertama kali disebut oleh konsumen ketika katagori produk disebutkan (mind share). 2. Last Used of Brand Merek yang terakhir kali digunakan atau dikonsumsi di masa yang akan datang (market share). 3. Future Intention of Brand Merek yang kemungkinan ingin dibeli, digunakan, atau dikonsumsi di masa yang akan datang (commitment share). Menurut Ali Hasan dalam buku Marketing dan kasus-kasus pilihan, dalam praktik bisnis model ini dapat digunakan untuk menggambarkan posisi merek berdasarkan kategori produk maupun antar merek yang sedang bersaing, sedangkan dalam bidang akademis, model ini dapat digunakan untuk mendeteksi brand equity, seperti tingkat kedekatan produk dengan konsumen, serta efek top of mind terhadap pembelian ulang dengan teknik – teknik yang sesuai dengan tujuan dan rancangan penelitian (Hasan, 2013). \ 2.3 Kerangka Pemikiran PT Telekomunikasi Indonesia Tbk IndiHome Re Branding : Speedy Bauran Promosi 1. Advertising 2. Event 3. Sponsorship 4. Direct Marketing 5. Personal Selling 6. Public Relations Future Intention of Brand Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diatas menjelaskan bahwa, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki produk Internet yang pertama dimiliki yaitu Speedy. Seiring dengan berkembangan kemajuan teknologi komunikasi, PT Telekomunikasi Inodnesia Tbk memberikan inovasi terbarunya dengan melakukan re-branding Speedy menjadi IndiHome yang memiliki layanan bundling triple play.Untuk mewujudkan Indihome sebagai top brand sehingga dapat mencapai future intention of brand, PT Telekomunikasi Indonesia melakukan kegiatan promosi dengan menjalankan tools – tools IMC yang diantaranya advertising, event, sponsorship, direct marketing, personal selling dan public relations.