BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 1.1 State of The Art

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
1.1 State of The Art
Penelitian sebelumnya atau state of the art digunakan sebagai referensi untuk
dapat memperlihatkan persamaan dan hubungan antara penelitian yang sudah pernah
dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Persamaan dan
hubungan bisa terletak pada metode penelitian, konsep yang digunakan serta hasil
penelitian. Penelitian terdahulu atau state of the art yang mendukung penelitian ini
adaah sebagai berikut :
1.1.1 Jurnal Internasional
Tabel 2.1 State of The Art
No
1
Judul Jurnal
Consumer – Based Brand Equity and Top – of – Mind
Awareness : A Cross – Country Analysis
Nama
Ulla, H., Svensson, J., & Vincze, Z. 2012
Penulis/Tahun
Terbit Jurnal
Hasil
Jurnal ini menjelaskan bahwa kebudayaan mempunyai hubungan
Penelitian
dengan Top of Mind Awareness masyarakat, hal tersebut
dibuktikan oleh merek – merek berbeda yang menjadi top of mind
di US, France, Finland, dan Sweden.
Jurnal ini juga membuktikan bahwa untuk mempunyai suatu Brand
Equity yang kuat, maka diawali dengan menjadi brand pertama
yang ada di pikiran konsumen (Top of Mind Awareness).
Metode
Keterkaitan
dengan
Penelitian
Kuantitatif
Jurnal di atas, menjelaskan bahwa pengaruh budaya berbeda di
setiap negara mempengaruhi merek tertentu untuk menjadi
produk top of mind.
Sedangkan laporan ilmiah ini menjelaskan tentang upaya
mencapai top of mind melalui strategi promosi yang dilakukan
oleh PT Telkom dalam membangun top of mind produknya yaitu
IndiHome
No
2
Judul Jurnal
A STUDY ON IMPACT OF PROMOTIONAL STRATEGIES ON
BRAND AWARENESS IN DAIRY INDUSTRY
Nama
P SUJATHA
Penulis/Tahun
VOLUME NO. 4 (2014), ISSUE NO. 03 (MARCH)
Terbit Jurnal
Hasil Penelitian
Jurnal ini menjelaskan bahwa hubungan antara strategi promosi
dan brand awareness poduk susu bubuk di Kadapa memiliki
nilai positif dan hubungan yang kuat.
Advertising dan sales promotion memiliki efek positif yang
lebih kuat dibandingkan dengan direct marketing dan personal
selling. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan menggunakan
metode kuantitatif
Metode
Kuantitatif
Keterkaitan
Kaitan dengan penelitian ini adalah bahwa sama – sama
dengan
menggunakan tools IMC yang diantaranya adalah advertising
Penelitian
sebagai strategi yang digunakan untuk mencapai top of mind
IndiHome sebagai sebuah produk dengan layanan triple play.
No
3
Judul Jurnal
THE
INFLUENCE
OF
BRAND
RECOGNITION,
BRAND
RECALL, AND TOP OF MIND TO CONSUMER BUYING
DECISION
Nama
Kalvin Langi, Vol 1, No 4 (2013)
Penulis/Tahun
Terbit Jurnal
Hasil Penelitian
Ada beberapa aspek penting yang dapat mempengaruhi kesadaran
merek dari perusahaan untuk membuat produknya telah dikenal di
masyarakat , yang merupakan brand recognition, brand recall, dan
top of mind. Ketiga aspek ini memainkan peranan penting untuk
menciptakan kesadaran keputusan konsumen untuk membeli
merek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand
recognition ,brand recall , top of mind dalam keputusan konsumen
membeli produk air mineral aqua di Manado.
Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah
orang-orang
yang
mengonsumsi air mineral aqua di Manado. Sampel yang diambil
dari pelanggan 100 responden adalah aqua.
Kesimpulan adalah brand recognition ,brand recall , dan top of
mind mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli , makna
menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki hubungan yang
kuat dan yang paling signifikan untuk mempengaruhi keputusan
membeli konsumen
Metode
Kuantitatif
Keterkaitan dengan Keterkaitan dengan penelitian ini adalah brand recognition,brand
Penelitian
recall dan top of mind memilki pengaruh terhadap keputusan
pembelian, karena sebuah produk yang sudah mencapai top of
mindnya akan menambah pembelian yang dilakukan oleh
konsumen. Maka dari itu IndiHome melakukan strategi untuk
membangun top of mind IndiHome yang juga memilki tujuan untuk
meningkatkan sales
2.1.2 Jurnal Nasional
No
4
Judul Jurnal
MARKETING COMMUNICATION DAN BRAND
AWARENESS
Nama Penulis/Tahun Dominikus Tulasi
Terbit Jurnal
Volume 03 / Nomor 01 / April 2012
Hasil Penelitian
Mencapai kesadaran merek adalah tantangan awal untuk
merek-merek baru, sementara mempertahankan kesadaran
merek tingkat tinggi adalah tugas yang berkelanjutan untuk
semua merek mapan. Faktanya, komunikasi pemasaran
dapat memengaruhi kesadaran merek ketika semua alat
bauran
pemasaran
dilakukan
secara
optimal
dalam
penerapannya.
Dalam penelitian tersebut dipaparkan bahwa dengan
melakukan
marketing
komunikasi
akan
sangat
mempengaruhi kesadaran akan brand dari suatu produk
atau perusahaan dan apabila segala aspek yang mendukung
sudah terpenuhi, maka hasil yang ingin dicapai akan
diperoleh dengan lebih mudah.
Metode
Kuantitatif
Keterkaitan dengan Keterkaitan dengan penelitian ini adalah bahwa kesadaran
Penelitian
akan sebuah merek ditengah persaingan yang ketat dengan
kompetitor adalah dengan mempersiapkan strategi –
strategi yang sekiranya akan membuat merek tersebut bisa
diterima masyarakat. Indihome sudah memiliki strategi
yang dipercaya dapat menempuh top of mind IndiHome di
masyarakat melalui IMC.
No
5
Judul Jurnal
PENGARUH
ADVERTISING
PEMBENTUKAN
BRAND
DAMPAKNYA
PADA
TERHADAP
AWARENESS
KEPUTUSAN
SERTA
PEMBELIAN
PRODUK KECAP PEDAS ABC (STUDI KASUS PADA
KONSUMEN PENGGUNA KECAP PEDAS ABC DI
KOTA SEMARANG)
Nama
Jefri Heridiansyah, volume 4 no : 2 edisi Juni (2012)
Penulis/Tahun
Terbit Jurnal
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tersebut hendaknya Kecap Pedas ABC
lebih meningkatkan program advertising dengan program
yang lebih menarik dan menggunakan media yang lebih tepat
guna
meningkatkan
brand
pembelian konsumen terhadap
awareness agar
Kecap pedas
keputusan
ABC semakin
meningkat.
Selain
itu,
perusahaan
Kecap Pedas
ABC
sebaiknya
mempertimbangkan sarana promosi lainnya di samping
advertising agar kinerja dan tujuan perusahaan dapat
tercapai dengan lebih baik.
Metode
Kuantitatif
Keterkaitan dengan
Keterkaitan dengan penelitian ini adalah IndiHome juga
Penelitian
melakukan kegiatan advertising yang diperuntukkan agar
masyarakat aware terhadap produk yang dikeluarkan oleh PT
Telkom ini, kegiatan advertising ini juga berguna sebagai
sarana agar masyarakat beralih berlangganan IndiHome ini.
1.2 Landasan Konseptual
1.2.1 Komunikasi Pemasaran Terpadu
1.2.1.1 Definisi Komunikasi Pemasaran Terpadu
Menurut Asosiasi Biro Iklan Amerika ( American Association of Advertising
Agencies) dalam buku Periklanan mendefinisikan komunikasi pemasaran terpadu
sebagai suatu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai
tambah dari suatu rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari
berbagai disiplin komunikasi misalnya, iklan umum, respon langsung, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat dan menggabungkan berbaga disiplin tersebut
guna memberikan kejelasan, konsistensi, serta dampak komunikasi yang maksimal
(Morissan, 2010).
Dalam buku Handbook of Public Relations(Ardianto, 2014), Intergrated
Marketing Communication (IMC) atau komunikasi pemasaran terpadu adalah
memadukan upaya PR, iklan dan promosi untuk membangun identitas merek. Kunci
IMC adalah perencanaan dan kemampuan untuk menyampaikan sebuah pesan yang
konsisten. IMC didefinisikan sebagai perencanaan dan eksekusi semua bentuk pesan
– pesan, sesperti iklan dan promosi yang terpilih untuk sebuah produk atau merek,
jasa dan perusahaan, IMC mempertimbangkan customer relationship.
Intergrated Marketing Communication menurut (Duncan, 2005) sebagai
suatu proses untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauaan pesan merek yang
menciptakan hubungan dengan konsumen. Sedangkan menurut (Blech, 2009:) dalam
buku advertising and promotion : An Intergrated Marketing Communication
Perspective menyampaikan IMC sebagai kegiatan mengkoordinasikan berbagai
elemen promosi dan aktivitas pemasaran yang terkait komunikasi dengan pelanggan
perusahaan. Berikut beberapa tools yang dapat dijadikan opsi dalam menjalankan
IMC :
1. Advertising
Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa
secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran. Periklanan juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk
komunikasi non-personal yang menyampaikan informasi berbayar
sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media
massayang bertujuan memengaruhi atau mempersuasi khalayak agar
membeli suatu produk atau jasa (Keller, 2007).
2. Sales Promotion
Sales promotion mengacu pada sesuatu berjangka pendek untuk
mendorong penjualan suatu produk atau jasa dan ditawarkan untuk
memotivasi suatu respon cepat (Kartajaya, 2010).Sementara sales
promotion menurut (Morissan, 2010) kegiatan pemasaran yang
memberikan nilai tambah atau insetif kepada tenaga penjualan,
distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan
penjualan, contohya dengan pemberian discount atau undian
berhadiah.
3. Public relations/publicity
Public relations sebagai sebuah manajemen fungsi yang membangun
dan menjaga hubungan yang saling mengutungkan antara organisasi
dan publik yang menjadi dasar bagi kesuksesan atau kegagalan
perusahaan (Sandra Moriarty, 2011).Sementara publicity menurut
(Blech, 2009)mengacu kepada komunikasi nonpersonal tentang
sebuah organisasi, produk, layanan atau ide tidak langsing yang
dbayar atau berjalan dibawah diidentifikasi sponsorship. Publisitas
biasanya datang dalam bentuk berita, editorial, organisasi dan atau
produk dan jasa.
4. Direct Marketing
Aktivitas direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif dengan
menggunakan satu atau lebih media untuk memengaruhi respon atau
transaksi yang terukur di lokasi manapun, seperti direct selling, direct
mail, telemarketing, direct-action advertising, catalogue selling dan
lain-lain. Tujuan yang diharapkan adalah adanya respon dan aksi
berupa aktivitas pembelian oleh pembeli potensial atau pelanggan
(Kartajaya, 2010).
5. Personal Selling
Personal selling atau penjualan personal dapat didefinisikan sebagai
pendekatan empat mata (face-to-face) dengan satu atau lebih prospek
dengan tujuan menghasilkan penjualan.Personal selling merupakan
cara yang paling efektif pada proses pembelian karena adanya proses
mempengaruhi pilihan, kepercayaan dan perilaku pelanggan di dalam
membeli produk (Kartajaya, 2010).
6. Word of Mouth (WOM)
WOM merupakankomunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth)
mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran, atau ide-ide diantara
dua konsumen atau lebih, yang tidak satupun merupakan sumber
pemasaran (Andhanu Catur Mahendrayasa, 2014).dalam hal ini
konsumen berbagi informasi dengan teman lain mengenai penawaran
produk tertentu
7. Event Marketing dan Sponsorship
Event marketing sebagai suatu jenis kegiatan promosi dimana sebuah
perusahaan atau merek dihubungkan dengan suatu event untuk
menciptakan pengalaman untuk konsumen akan produknya. Selain
itu, event marketing dapat dilakukan dengan mengadakan suatu
kegiatan yang dibuat sendiri oleh perusahaan atau suatu brand dan
sponsorship dilakukan untuk mendapatkan hak atas pemasangan nama
merek, logo ataupun pesan- pesan iklan dari pemberi sponsor pada
penyelenggara event(Blech, 2009).
Dari penjelasan diatas mengenai IMC, maka dapat disimpulkan bahwa IMC
adalah suatu konsep perencanaan komunikasi dengan memilki beberapa tools yang
dapat digunakan dalam membangun suatu brand. Hal ini tentu membantu perusahaan
dalam memperkenalkan produk atau jasa baru yang dimiliki perusahaan untuk dapat
diperkenalkan kepada masyarakat. Dalam hal ini IndiHome melalukan beberapa
tools yang ada di IMC diantaranya yaitu advertising, event marketing,sponsorship,
personal selling, direct marketing dan public relations guna menjadifuture intention
of brand produk IndiHome PT Telkom.
2.2.1.2 Advertising
Advertising adalah jenis komunikasi pemasaran yang merupakan istilah
umum yang mengacu kepada semua bentuk teknik komunikasi yang digunakan
pemasar untuk menjangkau konsumennya dan menyampaikan pesannya(Sandra
Moriarty, 2011).
Menurut (Morissan, 2010)advertising atau iklan dapat didefinisikan sebagai
“any paid form of nonpersonal communication about an organization,
product, service, or idea by an identified sponsor”
Setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk,
servis atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.Adapun maksud
dibayar menunjukkan fakta bahwa ruang dan waktu bagi suatu pesan iklan pada
umumnya harus dibeli.
Maksud kata nonpersonal berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV,
radio,majalah,Koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar
kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan demikian sifat nonpersonal iklan
berarti pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik
yang segera dari penerima pesan.
Kaitan antara advertising dengan PT Telkom sendiri adalah PT Telkom
melaksanakan advertising yang bertujuan agar masyarakat sebagai konsumen aware
terhadap produk yang dipasarkan oleh PT Telkom salah satunya yaitu, IndiHome.
Advertising dilakukan karena dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas dan
pesan dapat tersampaikan dengan baik.
2.2.1.3Above the Line
Above the line / ATL ( Media Lini Atas), adalah jenis iklan yang
pemasangannya mengharuskan adanya pembayaran / komisi pada biro iklan. Dimuat
dalam media cetak (Koran dan majalah ), media elektronik ( radio, TV dan bioskop),
serta media luar ruang ( papan reklame/ billboard, dan angkutan/transit)(Jaiz, 2014)
.
1. Media cetak
Media yang statis dan mengutamakan pesan – pesan visual yang
memiliki fungsi memberi informasi dan menghibur. Media cetak adalah
suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman
peristiwa yang ditangkap sang jurnalis dan dirubah dalam bentuk kata –
kata, gambar dan sebagainya. Iklan yang terdapat dalam media
2. Televisi
Televisi memiliki kesamaan dengan media cetak, yaitu sama – sama
memiliki fungsi memberikan informasi dan menghibur. Hal yang
membedakan dengan media cetak adalah jika media cetak iklan dalam
bentuk tulisan yang berada di surat kabar atau majalah, sedangkan
televisi berbentuk sebuah video dengan durasi 15,30 sampai 60 detik
sehingga memiliki jangakaun yang sangat luas tidak terjangkau dengan
media lain.
3. Radio
Seperti majalah, radio adalah media yang memilki jangkauan selektif
terhadap
segmen pasar tertentu. Radio merupakan media intrusif
dengan kata lain pendengar secara otomatis terekspos oleh iklan – iklan
pada saat iklan tersebut disiarkan, iklan tersebut hadir ditengah – tengah
siaran tanpa mengakibatkan pendengar beralih ke siaran lain. Sifat
intrusif ini membuat radio efektivitas untuk memutuskan atau menyela
perhatian perhatian konsumen dan menciptakan minat.
4. Bioskop
Bioskop menjadi sarana khusus bagi para pengiklan yang targetnya
menjangkau kalangan muda sebagai pemirsa atau konsumen mereka.
Iklan yang dilakukan melalui bioskop memiliki kelebihan yaitu salah
satunya adalah penonton tidak akan beranjak atau beralih dari kursinya,
sehingga perhatian mereka tercurah pada iklan tersebut, akan tetapi
iklan dibioskop hanya bersifat sementara.
5. Media Luar Ruang ( Outdoor)
Iklan outdoor terdiri dari poster – poster dalam berbagai ukuran , dan
papan – papan yang bercat yang biasanya berada di jalan –atau tempat –
tempat terbuka yang dianggap strategis. Fungsi utama dari media ini
adalah sebagai iklan untuk mengingatkan, atau sebagai media sekunder
untuk mendukung media kampanye iklan di media cetak atau TV.
6. Billboard( Papan Reklame)
Billboard adalah poster dalam ukuran besar. Poster berukuran besar ini
didesain untuk dilihat orang – orang yang melakukan perjalanan.Salah
satu kefektivitasan billboard ini adalah jangkauan khalayak sasaran
bersifat lokal yakni hanya mampu menjangkau daerah disekitar
billboard tersebut saja.
7. Iklan Transportasi/Transit
Media ini dilihat oleh orang – orang yang tengah berada dalam
perjalanan. Pesan iklan tranportasi biasanya dimuat dikendaraan umum
seperti bis, kereta api, taksi atau trem. Bentuk iklan transportasi seperti
contoh di bis – bis dalamkota sekujur badannya dicat dengan bentuk bentuk atau logo dari iklan tersebut.
Dalam above the line
PT Telkom membuat iklan dengan menggunakan
beberapa media yaitu media cetak, radio, televisi, billboard. Hal ini dilakukan karena
media yang digunakan tersebut dapat menjangkau masyarakat secara luas dan
menyeluruh dalam menyampaikan pesan secara bersamaan.
1.2.1.4 Below the Line
Below the Line (BTL) adalah bentuk iklan yang tidak disampaikan/ disiarkan
melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi/pembayaran atas
pemasangan/penyiarannya. Below the Line(BTL) bisa berarti juga segala aktifitas
marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu
tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita (Jaiz,
2014).
Menurut Muhammad Jaiz dalam buku Dasar–Dasar Periklanan event
merupakan kegiatan promosi below the line pada suatu brand yang paling banyak
dilakukakan, dengan adanya event ini, konsumen akan berhubungan langsung dengan
brand sehingga bisa terjadi komunikasi antara brand dengan konsumen. Jenis – jenis
media below the line biasanya berbentuk brosur, flyer, spanduk, baliho dan
sebagainya.
Media yang digunakan oleh PT Telkom dalam below the linediantaranya
adalah brosur, flyer, spanduk. Brosur dan flyer
biasanya digunakan pada saat
IndiHome melakukan pameran atau membuka booth di pusat keramaian. Sedangkan
spanduk digunakan saat IndiHome membuka booth di perumahan – perumahan yang
sudah dilalui kabel optik.
2.2.1.5 Tujuan Advertising
Sebuah merek global yang kuat dan citra perusahaan menjadi tujuan dari
advertising.Membangun citra suatu brand dimulai dengan mengembangkan brand
awareness.Brand awareness yang tinggi terhadap produk di mata konsumen dapat
mempertimbangkan keputusan pembelian yang terjadi. Berikut ini adalah ciri – ciri
untuk tingkatan brand awareness(Baack, 2014) :
1. Top of mind, iklan biasanya menggunakan talent berprestasi agar semakin
mudah di ingat dan diterima dibenak masyarakat. Penggunaan tagline yang
singkat juga berguna dalam hal ini.
2. Brand Recall, adanya pengulanggan namabrand secara berulang diyakini
dapat meningkatkan brand tersebut datang kembali di benak konsumen.
Misalnya saat iklan berdurasi 30 detik mengulangi nama brand tersebut lebih
dari dua kali.
3. Brand recognition, dalam tahap ini iklan harus menekankan pada presentasi
visual dari produk, karena pada tahap ini iklan bertujuan untuk
memperkenalkan brand dan logo tersebut terhadap konsumen. Maka dari itu
isi pesan harus di jelaskan secara detail untuk memaksimalkan informasi
yang diterima.
2.2.16 Event Marketing
Event marketing menjadi bagian terpenting dalam komunikasi pemasaran
terpadu di banyak perusahaan dan sebagai program yang terbaik dan aktivitas untuk
merek dengan hal yang terkait seperti gaya hidup, ketertarikan, dan aktivitas (Blech,
2009) mendefinisikan event marketing sebagai berikut :
“Event marketing is a type of promotion where a company or brand is linked
to an event or where a themed activity is developed for the purpose of
creating experiences for consumers and promotion a product or service”.
Event marketing mengkaitkan antara produk pemasar dengan beberapa
aktifitas yang sedang menjadi trend, seperti event olahraga, konser musik, pameran,
festival, atau aktivitas yang menarik perhatian lainnya. Pada intinya event marketing
memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang hadir sehingga customer
maupun pontential customer bisa cukup lama mengingat pengalaman yang
menyenangkan tersebut.Event marketing merupakan salah satu alat komunikasi
pemasaran terpadu dalam pembentukan brand equity sebuah brand.
2.2.1.7 Sponsorship
Sponsorship adalah perusahaan mendukung suatu acara atau eventmisalnya
event olahraga, konser, atau acara amal, baik secara finansial atau menyumbangkan
jasa atau produk.Perusahaan menggunakansponsorship untuk membangun asosiasi
brand dan menaikkan nilai brand di benak konsumen.Melalui sponsorship
memberikan peluang bagi perusahaan untuk membangun citra dan reputasi dengan
cara mengasosiasikan diri mereka dengan aktivitas yang disenangi oleh konsumen
(Sandra Moriarty, 2011)
Sponsorship
biasa
dilakukan
dalam
event–event
tertentu
yang
diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau organisasi.Sponsorship pada event
tertentu ini merupakan kesatuan dari aktivitas komunikasi pemasaran dan
perusahaan membangun hubungansponsorship melalui event tertentu dan dengan
menyediakan bantuan keuangan agar mendapat hak untuk menampilkan nama
merek, logo, pesan iklan dan segala bentuk hal yang mengidentifikasikan bahwa
suatu perusahaan telah membantu berjalannya sebuah event tersebut (Blech, 2009).
Menurut Sonta Frisca dalam buku Cara Mudah Cari Sponsor Event
memaparkan beberapa jenis event yang biasa disponsori antara lain olahraga,
pameran, hiburan, pendidikan, amal, acara lokal, dan acara perusahaan (Manalu,
2010). Pada penelitian ini IndiHome menjadi sponsor satu event kegiatan olahraga
basket yaitu NBL IndiHome.
2.2.2 Public Relations
2.2.2.1 Definisi Public Relations
Menurut Ardianto (Ardianto, 2014),public relations adalah sebuah ilmu
dalam rumpun ilmu sosial, dan menjadi bagian ilmu dari induknya ilmu
komunikasi.10 Istilah lain public relations (Selanjutnya PR) adalah hubungan
masyarakat (humas), corporate communication (komunikasi korporat), corporate
relations (hubungan korporat), corporate affairs (hubungan korporat), corporate
public
affairs
(hubungan
publik
perusahaan),
corporate
marketing
and
communication (pemasaran dan komunikasi perusahaan), corporate secretary
(hubungan perusahaan), public affairs (hubungan publik) dan public information
(informasi publik).
Dalam buku Handbook of Public Relations(Ardianto, 2014) juga memaparkan
beberapa definisi public relations menurut para ahli :
1. Denny Grisworld, Ibu Public Relations, editor Public Relations News, Public
Relations
adalah
fungsi
manajemen
yang
mengevaluasi
publik,
memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau
organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta
melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan
pengakuan publik.
2. J.C. Seidel menyatakan bahwa public relations adalah proses kontinu dari
usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan
pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas ke dalam
mengadakan analisis, sedangkan ke luar memberikan pernyataan -pernyataan.
3. International Public relations Association (IPRA) mendefinisikan public
relations sebagai fungsi manajemen dari ciri-ciri yang terencana dan
berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau negara untuk
memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau
mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka.
Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam (Morissan, 2010) terdapat banyak
definisi public relations, namun ia memberi batasan humas, yaitu “sesuatu yang
merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke
luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” Menurutnya,
humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman
melalui pengetahuan, melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul
suatu dampak yakni perubahan yang positif.
Jadi
dapat
disimpulkan
dari beberapa
pengertian
di
atas,
public
relationsadalah sebuah fungsi manajemen yang berada dalam perusahaan yang
melaksanakan sebuah program terencana serta berkelanjutan, menyampaikan suatu
pesan atau memberi informasi baik kepada pihak internal maupun pihak
eksternalperusahaan guna menimbulkan rasa saling pengertian , citra baik,
memperoleh goodwill atau itikad baik dan kepercayaan dari semua pihak yang
menerima pesan.
2.2.2.2 Fungsi Public Relations
Public Relations memiliki beberapa fungsi, hal ini dipaparka oleh Maria
(dalam Nurjaman, 2012) mengatakan bahwa fungsi public relations adalah sebagai
berikut :
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling
pengertian, dan citra yang baik dari public atau masyarakat pada
umumnya.
2. Memiliki sarana untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan
menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik,
sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau
perusahaan. Organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang
kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas yang
bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antar organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik
sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan.
Fungsi public relations menurut (Ruslan,2012) mengemukakan fungsi public
relations sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning) meliputi, penetapan tujuan, standar, penentuan
aturan dan prosedur, pembuatan rencana dan memprediksi yang terjadi
selanjutnya.
2. Pengorganisasian (organizing) meliputi, pemberian tugas terpisah kepada
masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan
jalur wewenang, mendelegasikan dan menetapkan sistem komunikasi, serta
mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan
terorganisasi.
3. Penyusunan formasi (staffing) meliputi, menentukan persyaratan personal
yang akan dipekerjakan, merekrut calon karyawan, menentukan job
description dan persyaratan teknis suatu pekerjaan, melakukan penilaian dan
pelatihan termasuk didalamnya pengembangan kualitas dan kuantitas
karyawan sebagai acuan untuk penyusunan setiap fungsi dalam manajemen
komunikasi.
4. Memimpin (leading) meliputi, membuat orang lain melaksanakan tugasnya,
mendorong dan memotivasi bawahannya, serta menciptakan iklim atau
suasana pekerjaan yang kondusif – khususnya dalam metode komunikasi
dari atas kebawah atau sebaliknya – sehingga timbul saling pengertian dan
kepercayaan yang baik. Menumbuhkembangkan disiplin kerja dan sense of
belonging (rasa memiliki) pada setiap karyawan dan jajaran manajemen
(public internal).
5. Pengawasan (controling) meliputi, persiapan suatu standar kualitas dan
kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan
perusahaan atau organisasi dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas
dan terciptanya citra yang positif.
2.2.2.3 Peran Public Relations
Aktivitas public relations sehari – hari adalah menyelenggarakan komunikasi
timbal balik antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak publik yang
bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu
tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dan
sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan
(Ruslan, 2013).
Dengan adanya penciptaan saling pengertian dan dukungan bagi
tercapainya suatu tujuan tertentu demi kemajuan perusahaan, membuat public
relations saat ini sangat erat hubungannya dengan pembentukan opini publik dan
perubahan sikap dari masyarakat.
2.2.3 Media Relations
2.2.3.1 Definisi Media Relations
Menurut Frank Jefkins dalam Soemirat dan Ardianto: media relations atau
hubungan media adalah suatu usaha untuk mencapai pemuatan atau penyiaran yang
maksimal atas suatu pesan atau informasi (dari PR) dalam membentuk pengetahuan
dan pemahaman khalayak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan(Ardianto,
2014)
Sedangkan menurut (Surachman, 2011)media relations itu berkenaan dengan
media komunikasi , media komunikasi ini penting karena menjadi sarana yang sangat
penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Agar komunikasi dengan
publik tersebut bisa terpelihara, maka segala kepentingan media masssa terhadap
organisasi mesti direspons organisasi.
Berdasarkan pengertian dari kedua ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
media relations merupakan kegiatan dari public relationsuntuk menciptakan dan
mencari publikasi atas suatu pesan yang berkaitan dengan perusahaan atau organisasi
melalui media massa dengan tujuan untuk menciptakan citra positif dan untuk
keberhasilan suatu program.
Salah satu tujuan dari pekerjaan public relations adalah membangun citra
positif dan saling pengertian antara publik dan organisasi. Oleh sebab itu, media
relations menjadi hal yang sangat penting dalam pekerjaan yang dilakukan seorang
public
relations.
(Darmastuti,
2012)memaparkan
bahwa
seiring
dengan
perkembangan teknologi dan komunikasi, hubungan media massa juga mengalami
kemajuan, perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan media-media baru
seperti media radio, televisi, sampai internet. Berdasarkan fenomena tersebut, terlihat
bahwa media relations tidak bisa hanya dipahami sebagai hubungan dengan pers
(media cetak) saja, tetapi juga termasuk di dalamnya hubungan dengan media massa
lain, seperti televisi, radio dan internet.
(Darmastuti, 2012) juga menjelaskan bahwa tujuan pokok berhubungan
dengan media bukan hanya menyebarkan informasi atau pesan demi sebuah citra
positif di mata publik, melainkan untuk menciptakan pengetahuan dan pemahaman
publik sehingga terjadi perubahan konsep berpikir dalam kehidupan masyarakat dan
berakhir pada perubahan sikap dan perilaku.
2.2.3.2 Kegiatan Media Relations
Kegiatan MediaRelations menurut Rini terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu
melalui events dan tulisan, berikut adalah pembagiannya: (Darmastuti, 2012:):
A. Kegiatan Media Relations dalam bentuk acara - acara (events)
1. Konferensi Pers
Konferensi pers merupakan sebuah pertemuan para jurnalistik yang
sengaja berkumpul untuk mendapatkan informasi yang berhubungan
dengan topik – topik yang sedang hangat dibicarakan.Konferensi pers
dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan klarifikasi atau untuk
memperbaiki citra perusahaan yang sempat rusak.Tidak jarang
konferensi ini dilakukan secara mendadak, dengan tempat seadanya.
2. Resepsi Pers
Resepsi pers merupakan acara kumpul – kumpul para jurnalis dalam
kondisi yang santai dan menyenangkan. Dalam acara resepsi pers ini,
para
pemburu
berita
diundang
untuk
meliput
suatu
acara,
mendengarkan keterangan – keterangan resmi, atau sekedar bercakap
– cakap dengan tujuan membangun kedekatan antara pemburu berita
dengan pihak perusahaan atau organisasi yang berperan sebagai
penyelenggara acara ini. Di beberapa organisasi, biasanya acara
resepsi pers ini dilaksanakan rutin satu bulan sekali atau setengah
tahun sekali.
3. Kunjungan Pers
Untuk memperjelas suatu berita, biasanya perusahaan mengundang
wartawan untuk datang ke organisasi dan perusahaan mereka.Acara
ini biasanya disertai dengan fasilitas transportasi, jamuan, selingan
ramah – tamah, akomodasi di hotel berbintang sebagai fasilitas dan
penghargaan untuk para pekerja media.
B. Kegiatan Media Relations dalam bentuk tulisan
1. Press Release
Press Releases merupakan sebuah berita yang disusun oleh sebuah
organisasi yang menggambarkan kegiatannya. Bahkan menurutt
Jefkins, sebuah release bukan sekedar tulisan dalam bentuk tulisan
pers, tetapi bisa juga dalam bentuk artikel dan foto – foto captions
yang memiliki nilai berita yang tinggi.
2. Placing Opinion Pieces in the Local Newspaper
Kegiatan yang dilakukan dengan menempatkan opini-opini yang
dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang menjadi bagian dari
kegiatan media relations pada surat kabar lokal yang ada didaerah
tersebut.
3. Letters to the Editor of the Local Newspaper
Membuat surat atau tulisan – tulisan yang dikirimkan kepada editor
merupakan kegiatan yang dilakukan Public Relations yang dapat
digunakan sebagai peluang bagi Public Relations untuk membuat
publisitas. Publisitas dilakukan dengan banyak cara mulai dari
release, membuat opini, hingga surat pembaca, bahkan tulisan –
tulisan lain seperti tulisan dalam bentuk feature. Memang selama ini
tulisan – tulisan yang dibuat oleh Public Relations lebih banyak dalam
bentuk straight news, tetapi perkembangan yang ada saat ini
memungkinkanPublic Relations untuk membuat tulisan dari gabungan
feature dan straight news dalam bentuk corpotorial, advertorial dan
lainnya.
4. Public Service Announcements
Pemberitahuan – pemberitahuan layanan publik ini merupakan bentuk
tanggung jawab sosial suatu peusahaan kepada masyarakat.
5. In-house Publications Newsletters
Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seorang Public Relations
bukan
hanya
komunikasi
eksternal,
tetapi
juga
komunikasi
internal.Oleh karena itu, kegiatan dalam penulisan untuk pers bukan
hanya dilakukan untuk pihak internal dapat dilakukan dengan
membuat in-house publications seperti house journal ataupun dengan
membuat newsletter.
6. Electronic Communications
Dengan perkembangan teknologi komunikasi ini, kegiatan media
relations bisa dilakukan dengan menggunakan media elektronik,
temasuk internet. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan
e-mail maupun melakukan publisitas dengan menggunakan media
internet
7. Banners
Banners merupakan media komunikasi tertulis yang dapat dilakukan
oleh Public Relations untuk mempublikasikan perusahaan atau
organisasi tempat Public Relations itu berada.
8. Websites
Salah satu media komunikasi tulis yang paling efektif dapat
digunakan oleh Public Relations dalam menyampaikan informasi
tentang
perusahaan.Websites
yang
menarik
akan
membuat
pengunjung web akan menyukai web tersebut dan semakin dalam
mengakses informasi yang disajikan oleh perusahaan tersebut.
Dalam kegiatan media relations yang dilakukak PT Telkom untuk
mewujudkan future intention of brand dari IndiHome adalah melakukan konferensi
pers. Konferensi pers dilakukan berkaitan dengan kegiatan launching dari IndiHome
dan juga pada saat launching IndiHome Movie card.
Press release juga dibuat oleh public relatios dari PT Telkom, yang nantinya
akan dibagikan kepada seluruh awak media yang hadir pada saat acara konferensi
pers berlangsung. Kemudian hal yang dilakukan lagi adalah dengan membuat Letters
to the Editor of the Local Newspaperyang berbentuk advertorial, dan biasanya
advertorialakan terbit di media – media online. Media yang biasanya hadir dalam
acara tersebut diantaranya adalah media yang berbasis bisnis dan juga teknologi,
selain itu media property pun juga turut hadir dikarenakan IndiHome juga menjalin
kerjasama kepada beberapa perusahaan property, yang memiliki tujuan untuk dapat
memasangkan kabel optik di perumahan – perumahan yang akan dibangun oleh
perusahaan property tersebut.
2.2.4Brand
2.2.4.1 Definisi Brand
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan
membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan
masalah pokok dalam startegi produk.Pemberian merek itu mahal dan
memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal.
Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada
produk dikutip dari Kotler dan Armstrong (Herlambang, 2014)
Menurut (Kartajaya, 2010) dalam buku Brand Operation,
brand menjadi elemen penting bagi perusahaan. Brand bukan hanya
sebuah nama, logo, atau simbol, tapi memilki peranan yang jauh lebih
besar daripada itu. Merek dapat berperan sebagai paying representasi
produk barang atau jasa yang ditawarkan, produk tanpa merek akan
menjadi komoditas, tetapi sebaliknya produk yang diberikan merek
akan memilki nilai lebih tinggi di mata pelanggan.
Menurut UU merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, Merek
adalah “Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa”.
Definisi tersebut memiliki kesamaan dengan definisi versi
American Marketing Association yang menekankan peranan merek
sebagai identifier dan differiantiator. Berdasarkan kedua definisi ini,
secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama, logo atau simbol
baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah
merek (Tjiptono, 2011).
Dari beberapa pandangan diatas mengenai brand, dapat disimpulkan
bahwa dalam menciptakan merek dapat dimulai dengan pemilihan nama, logo,
simbol, desain, serta atribut lainnya, atau kombinasi dari aspek-aspek tersebut
yang bertujuan untuk membedakan sebuah produk dengan produk pesaing
keunikan yang berbeda dari yang lain menjadikan nilai tambah terhadap produk
tersebut dimata pelanggan.
Merek begitu penting bagi sebuah perusahaan karena memiliki manfaat
yang tidak hanya dirasakan oleh perusahaan semata, namun juga dirasakan oleh
pelanggan. Manfaat merek menurut Fandy Tjiptono bagi perusahaan dan
pelanggan (Tjiptono, 2011), adalah sebagai berikut :
Manfaat merek bagi perusahaan :
1. Sebagai sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau
pelacakan produk bagi perusahaan
2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik
3. Sebagai sinyal tingkat kualitas bagi pelanggan yang puas, sehingga
mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain waktu.
4. Sebagai sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang
membedakan produk dari para pesaing
5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak
konsumen
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa
mendatang.
Bagi konsumen, merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui
sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Berikut adalah tabel yang
menunjukan fungsi dan manfaat merek bagi konsumen :
NO
Fungsi
Manfaat bagi Pelanggan
Bisa dilihat dengan jelas; memberikan
1
Identifikasi
makna bagi produk gampang
mengidentifikasikan produk yang dicari
Memfasilitasi penghematan waktu dan
2
Pratikalitas
energi melalui pembelian ulang identik dan
loyalitas.
Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa
3
Jaminan
mereka bisa mendapatkan kualitas yang
sama sekalipun pembelian dilakukan pada
waktu dan tempat yang berbeda
4
Optimisasi
Memberikan kepastian bahwa konsumen
dapat membeli alternative terbaik dalam
kategori produk tertentu dan pilihan terbaik
untuk tujuan spesifik.
Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri
5
Karakterisasi
konsumen atau citra yang ditampilkannya
kepada orang lain.
Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan
6
Kontinuitas
intimasi dengan merek yang telah digunakan
atau dikonsumsi pelanggan bertahun- tahun.
7
Hedonistik
Kepuasan terkait dengan daya tarik merek,
logo dan komunikasinya.
Kepuasan
8
Etis
berkaitan
dengan
perilaku
bertanggung jawab merek bersangkutan
dalam hubungannya dengan masyarakat.
Table 2.2 Manfaat Merek bagi Pelanggan
Sumber :(Tjiptono, 2011)
2.2.4.2 Branding
Keberadaan setiap brand adalah unik dan mempunyai perbedaan, namun
brand hadir juga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Proses dalam kehadiran brand inilah yang disebut branding. Branding sendiri
merupakan bagian mendasar dari kegiatan pemasaran yang sangat penting
untuk dimengerti atau dipahami secara keseluruhan.Untuk membangun dan
mengembangkan merek, memerlukan fondasi yang kuat. Caranya adalah
(Rangkuti, 2008)
1. Memiliki positioning yang tepat, merek dapat di positioning-kan dengan
berbagai cara, misalnya dengan menempatkan posisinya secara spesifik di
benak pelanggan. Membangun positioning adalah menempatkan semua
aspek dari brand value (termasuk manfaat fungsional) secara konsisten
sehingga selalu menjadi nomor satu di benak pelanggan.
Menjadi nomor satu di benak pelanggan merupakan tujuan utama
positioning.Keberhasilan positioning adalah tidak sekedar menemukan
kata kunci atau ekspresi dari core benefit suatu merek, tetapi lebih jauh
lagi menjembatani keinginan dan harapan pelanggan sehingga dapat
memuaskan pelanggan.
2. Memiliki brand value yang tepat,semakin tepat merek di-positioning-kan
di benak pelanggan, merek tersebut akan semakin kompetitif. Untuk
mengelola hal tersebut kita perlu brand value.Brand value juga
mencerminkan brand equity secara real sesuai dengan customer valuesnya.
3. Memiliki konsep yang tepat, tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand
value dan positioning yang tepat kepada konsumen harus di dukung oleh
konsep yang tepat. Pengembangan proses merupakan proses kreatif,
karena berbeda dari positioning, konsep dapat terus-menerus berubah
sesuai dengan daur hidup produk yang bersangkutan. Konsep yang baik
adalah dapat mengkomunikasikan semua elemen-elemen brand value dan
positioning yang tepat, sehigga brand image dapat terus menerus
ditingkatkan.
Tujuan branding adalah pembentukan persepsi yang benar di mata
konsumen sehingga konsumen bisa mengerti apa yang ditawarkan oleh
sebuah brand, dan mereka akan berbicara bahwa inilah brand yang mengerti
mereka. hal ini mencakup bagaimana sebuah brand mempunyai ekspresi
yang benar (brand expression) dan bagaimana cara untuk mendapatkan
impresi dari konsumen yang sesuai dengan image yang ingin dibentuk (brand
impression).
Branding
yang
dilakukan
IndiHome
adalah
dengan
cara
memposisikan IndiHome sesuai dengan tagline-nya yaitu 100% Fiber
dibenak pelanggan, yang mengartikan bahwa IndiHome benar – benar
menggunakan kabel fiber dalam pengoperasiannya untuk dapat memenuhii
kebutuhan masyarakat terhadap teknologi dan komunikasi.
Selain itu juga value yang diberikan IndiHome terhadap masyarakat
yang menggunakannya adalah dengan dapat merasakan keunggulan yang
dimiliki yang berbeda dengan kompetitor lain.
2.2.4.3Brand Awareness
Menurut David Aaker dalam buku Brand Operation (Kartajaya,
2010), Brand awareness merupakan kemampuan dari pelanggan potensial
untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu brand termasuk ke dalam
kategori produk tertentu.
Brand awareness memberikan banyak value, antara lain (Kartajaya, 2010):
1. Memberikan tempat bagi asosiasi terhadap brand
2. Memperkenalkan brand
3. Merupakan sinyal bagi keberadaan, komitmen, dan substansi brand
4. Membantu memilih sekelompok brand
Kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat brand suatu
produk berbeda tergantung tingkat komunikasi brand atau persepsi pelanggan
terhadap brand produk yang ditawarkan. Berikut adalah tingkatan dari brand
awareness (Kartajaya, 2010):
1. Unaware of Brand
Pada tahapan ini, pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah
mengenal brand yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus
dihindari oleh konsumen.
2. Brand Recognition
Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengindentifikasi brand yang
disebutkan.
3. Brand Recall
Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengingat brand tanpa diberikan
stimulus.
4. Top Of Mind
Pada tahapan ini, pelanggan mengingat brand sebagai yang pertama kali
muncul di pikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu.
Untuk mengingatkan brand awarenesspelanggan terhadap brandproduk
maka perusahaan dapat melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut
(Kartajaya, 2010)
1. Membuat pesan yang singkat agar pelanggan cepat ingat tapi sulit
melupakannya.
2. Gunakan tagline yang pendek untuk mendukung jingle yang
menarik.
3. Mengembangkan simbol yang memiliki keterkaitan erat dengan
merek.
4. Menggunakan publisitas sebagai pelengkap iklan. Hal ini bukan saja
sebagai media promosi, tapi juga untuk mengkomunikasikan pesan
dan proses penciptaan citra.
5. Memanfaatkan kesempatan untuk menjadi sponsor suatu acara,
dengan cara melakukan barter dalam melakukan sponsorship.
6. Mempertimbangkan untuk menempatkan merek pada produk lain
(brand extension), namun sebaiknya jangan terlalu banyak extension
karena akan sulit untuk mengelolanya.
7. Menggunakan icon untuk membantu pelanggan sadar akan merek.
2.2.4.4Top of Mind Awareness
Top of Mind merupakan tahapan dimana pelanggan mengingat
brand sebagai yang pertama kali muncul di pikiran saat berbicara
mengenai kategori produk tertentu, ini merupakan tahapan terakhir dari
proses terbentuknya brand awareness (Kartajaya, 2010)
Top of Mind bersifat sangat penting untuk menciptakan brand
equity yang kuat, peneliti memiliki pemahaman bahwa untuk membentuk
brand equity yang kuat maka diawali dengan menjadi brand pertama
yang ada di pikiran konsumen (Ulla, Svensson, & Vincze, 2012).
2.2.4.5Pencapaian Top of Mind
Efek khusus brand equity sebagai komponen dari keseluruhan
preferensi atribut objektif adalah terbentuknya dominasi brand di pikiran
konsumen atau menjadi top brand (top of mind).
Analisis dominasi brand di pikiran konsumen ini mengacu pada 3 (tiga)
konsep dasar atau dapat dikatakan suatu brand sudah mendominasi pikiran
konsumen jika mengacu pada 3 (tiga) konsep dasar ini (Hasan, 2013).
1. Top of Mind Awareness
Merek yang pertama kali disebut oleh konsumen ketika katagori produk
disebutkan (mind share).
2. Last Used of Brand
Merek yang terakhir kali digunakan atau dikonsumsi di masa yang akan
datang (market share).
3. Future Intention of Brand
Merek yang kemungkinan ingin dibeli, digunakan, atau dikonsumsi di masa
yang akan datang (commitment share).
Menurut Ali Hasan dalam buku Marketing dan kasus-kasus pilihan, dalam
praktik bisnis model ini dapat digunakan untuk menggambarkan posisi merek
berdasarkan kategori produk maupun antar merek yang sedang bersaing, sedangkan
dalam bidang akademis, model ini dapat digunakan untuk mendeteksi brand equity,
seperti tingkat kedekatan produk dengan konsumen, serta efek top of mind terhadap
pembelian ulang dengan teknik – teknik yang sesuai dengan tujuan dan rancangan
penelitian (Hasan, 2013).
\
2.3 Kerangka Pemikiran
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
IndiHome
Re Branding : Speedy
Bauran Promosi
1. Advertising
2. Event
3. Sponsorship
4. Direct
Marketing
5. Personal
Selling
6. Public
Relations
Future Intention of Brand
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran diatas menjelaskan bahwa, PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk memiliki produk Internet yang pertama dimiliki yaitu Speedy. Seiring
dengan berkembangan kemajuan teknologi komunikasi, PT Telekomunikasi
Inodnesia Tbk memberikan inovasi terbarunya dengan melakukan re-branding
Speedy menjadi IndiHome yang memiliki layanan bundling triple play.Untuk
mewujudkan Indihome sebagai top brand sehingga dapat mencapai future intention
of brand, PT Telekomunikasi Indonesia melakukan kegiatan promosi dengan
menjalankan tools – tools IMC yang diantaranya advertising, event, sponsorship,
direct marketing, personal selling dan public relations.
Download