1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan mengalami persaingan bisnis yang semakin ketat di era
globalisasi ini. Persaingan bisnis menyebabkan perusahaan harus pintar mengolah
modal kerja perusahaan. Manajemen modal kerja yang dilakukan perusahaan
berguna untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Melalui manajemen modal
kerja, perusahaan bisa mengetahui keadaan dana perusahaan sehingga perusahaan
bisa mengambil keputusan yang tepat.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2010:122). Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba
atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan. Kemampuan
memperoleh laba bisa diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana yang
diinvestasikan
ke
dalam
perusahaan
(Wiagustini,2010:76).
Perusahaan
menginginkan laba perusahaannya meningkat yang berarti perusahaan bisa
meningkatkan profitabilitas dengan asumsi total aktiva perusahaan tidak
meningkat.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk
1
beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan
perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan,
sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut (Kasmir, 2012:196).
Rasio profitabilitas terbagi menjadi beberapa rasio yaitu, margin laba
(profit margin), return on investment (ROI) atau sering disebut juga dengan return
on assets (ROA), return on equity (ROE), dan laba per lembar saham (Kasmir,
2012:199). Profitabilitas dalam penilitian ini diproksikan dengan return on assets
(ROA). Return on assets digunakan untuk melihat sejauh mana investasi yang
telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan
yang diharapkan berdasarkan aset yang dimiliki (Brigham dan Houston,
2010:148).Analisis
return
on
assets
mengukur
kemampuan
perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dimiliki
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut
(Hanafi, 2012:157).
Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar atau modal kerja
bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan dalam aktiva lancar
(Harahap, 2011:288). Menurut Brigham dan Houston (2010:131) modal kerja
adalah suatu investasi perusahaan didalam aktiva jangka pendek seperti kas,
sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Modal kerja yang
dikelola dengan baik oleh manajer perusahaan akan mempengaruhi profitabilitas
perusahaan. Manajer perusahaan berperan dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan di tengah persaingan yang ketat melalui pengelolaan modal kerja yang
efektif dan efisien sehingga menghasilkan laba yang positif.
2
Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi
manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Tujuan
manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar
sehingga diperoleh modal kerja netto yang layak dan menjamin tingkat
profitabilitas
perusahaan
(Sawir,
2005:133).
Manajemen
modal
kerja
berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar dan utang lancar
terutama mengenai bagaimana menggunakan dan komposisi keduanya akan
mempengaruhi risiko. Modal kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai
kegiatan operasional perusahaan (Sartono, 2010:385). Manajemen modal kerja
yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang,
dan perputaran persediaan.
Perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk
membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan
(Kasmir, 2012:140). Kas mempunyai tingkat likuiditas paling tinggi dalam unsur
modal kerja. Dimana kas perusahaan semakin tinggi maka tingkat likuiditasnya
juga tinggi dan mengurangi risiko perusahaan sebaliknya jika kas lebih kecil
perusahaan terancam tidak dapat memenuhi kewajiban finansial perusahaan
(Riyanto, 2011:95). Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin cepat
kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat
dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak
mengganggu kondisi keuangan perusahaan (Wild et al, 2005:42). Hasil penelitian
Lazaridis dan Tryfonidis (2006), Charitou et al (2010), dan Satriya dan Lestari
(2014) menyatakan bahwa perputaran kas berpengaruh positif dan signifikan
3
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang berbeda dikemukakan oleh penelitian
Azhar dan Noriza (2010), Mojtahedzadeh (2011), Makori dan Jagongo (2013) dan
Putri dan Sudiartha(2015) yang menyatakan bahwa perputaran kas berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Warren et al. (2008:356) menyatakan bahwa piutang (Receivable) meliputi
semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya termasuk individu,
perusahaan, atau organisasi lainnya. Perusahaan dapat meningkatkan investasi
pada piutang sepanjang tambahan keuntungan yang ditimbulkannya lebih besar
daripada tambahan biaya pada investasi piutang tersebut (Wiagustini, 2010:136).
Kasmir (2012:176) menyatakan bahwa perputaran piutang merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode
atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik.
Sebaliknya, jika rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang.
Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang
kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang yang berarti juga kesuksesan
manajemen piutang. Hasil penelitian Charitou et al (2010) dan Agha (2014)
menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian berbeda dikemukakan oleh Karaduman et
al (2010), Ching dan Gerab (2012), Ray (2012) , Pratiwi (2012) dan Vural et al
(2012) yang menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas.
4
Perputaran persediaan adalah kenaikan persediaan disebabkan oleh
peningkatan aktivitas, atau karena perubahan kebijakan persediaan. Kalau terjadi
kenaikan persediaan yang tidak proporsional dengan peningkatan aktivitas, maka
berarti terjadi pemborosan dalam pengelolaan manajemen persediaan (Husnan dan
Pudjiastuti, 2012:77). Syamsuddin (2002:236) menyatakan bahwa makin tinggi
tingkat perputaran persediaan, makin tinggi pula keuntungan yang diperoleh.
Hasil penelitian Charitou et al (2010), dan Agha (2014) menyatakan bahwa
perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian penelitian berbeda ditemukan oleh Raheman dan Nasr (2007),
Teruel dan Solano (2007), Sipangkar (2009), Azhar dan Noriza (2010) yang
menyatakan bahwa perputaran persediaan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas.
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur karena perusahaan
manufaktur merupakan salah satu sektor yang saat ini banyak mendapatkan
perhatian dari pemerintah dalam usahanya mengurangi kesenjangan sosial, selain
itu jumlah perusahaan manufaktur cukup besar sehingga sampel dalam penelitian
ini dapat terpenuhi. Periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2012-2014
karena peneliti ingin meneliti pada tahun yang terbaru. Berdasarkan teori dan
research gap dari penelitian terdahulu, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1) Apakah perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?
2) Apakah perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?
3) Apakah perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari uraian permasalahan, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1) Untuk
mengetahui
signifikansi
pengaruh
perputaran
kas
terhadap
profitabilitas.
2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran piutang terhadap
profitabilitas.
3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran persediaan terhadap
profitabilitas.
1.4 Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna dan
memperkaya kajian empiris yang lebih luas serta dapat menjadi
pembuktian kebenaran teori di bidang manajemen keuangan pada
umumnya yang berhubungan dengan pengaruh manajemen modal kerja
terhadap profitabilitas. Penelitian ini
6
juga diharapkan dapat menjadi
dokumen akademik yang berguna sebagai acuan dan referensi bagi civitas
akademika yang melakukan penelitian sejenis.
2) Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berguna berupa
tambahan informasi serta bahan pertimbangan bagi perusahaan atau bagi
manajer keuangan khususnya dalam menentukan komposisi modal kerja.
7
1.5 Sistematika Penulisan
Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara
sistematis sehingga antara bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun
sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I
: Pendahuluan
Bab I diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian yang
terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya
penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
: Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab II diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang
berkaitan dengan profitabilitas, modal kerja, perputaran kas,
perputaran piutang, perputaran persediaan, hipotesis penelitian,
serta model penelitian.
Bab III
: Metode Penelitian
Bab III diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi desain
penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis
dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel,
metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang
digunakan.
8
Bab IV
: Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Bab IV diuraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek Indonesia
dan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian, deskripsi
data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V
: Simpulan dan Saran
Bab V diuraikan mengenai simpulan dan saran yang diperoleh dari
hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
keterbatasan penelitian, dan saran.
9
Download