Farmaka - Portal Garuda

advertisement
Farmaka
Suplemen Volume 4 Nomor 3
1
EFEKTIVITAS LIMA JENIS TANAMAN SEBAGAI ANTIVIRUS HIV (HUMAN
IMMUNODEFICIENCY VIRUS)
Iman Firmansyah*, Anas Subarnas
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang sampai saat ini
belum banyak diketahui obat untuk menyembuhkan penyakit ini terutama dari bahan alam.
Artikel ini mengulas tentang efektivitas senyawa obat yang diambil dari lima jenis tanaman
sebagai obat antivirus HIV (Human Immunodeficiency Virus) dengan cara ekstraksi yang
bertujuan sebagai pengembangan obat baru dari produk alami. Metode yang digunakan
diperoleh berdasarkan pengumpulan data primer.. Dalam artikel ini data mengenai senyawa
aktif dikumpulkan untuk mengetahui keefektifannya dalam menghambat proses replikasi
virus HIV dengan hasil 5 jenis tanaman yaitu yaitu Rhus Chinensis Mill, Camelia sinensis L,
Cynomorium songaricum L, J. jurcas L, dan Crataegus pinnatifida B.
Kata kunci: HIV, Rhus Chinensis Mill, Camelia sinensis L, Cynomorium songaricum L, J.
jurcas L, Crataegus pinnatifida B.
ABSTRACT
AIDS is a disease that attacks the immune system which until now has not been widely known
cure for this disease mainly from natural materials. This article reviews the effectiveness of
drug compounds derived from five types of plants as antiviral drugs HIV (Human
Immunodeficiency Virus) by extraction aimed developing new drugs from natural products.
The method used was obtained based on primary data collection. In this article collected data
on the active compound to determine its effectiveness in inhibiting the replication of the HIV
virus with the results of five types of plants that are Rhus Chinensis Mill, Camelia sinensis L,
Cynomorium songaricum L, J. jurcas L, and Crataegus pinnatifida B.
Keywords: HIV, Rhus Chinensis Mill, Camelia sinensis L, Cynomorium songaricum L, J.
curcas L, Crataegus pinnatifida B.
AIDS akan mudah terkena infeksi secara
PENDAHULUAN
AIDS
adalah
penyakit
sistem
kekebalan tubuh rusak. Orang yang terkena
serius dan terkena kanker. Infeksi ini, yang
disebut " infeksi oportunistik " biasanya
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Suplemen Volume 4 Nomor 3
2
tidak terlihat pada orang yang sistem
penghambatan terhadap replikasi HIV
kekebalannya
secara in vitro.2 Berbagai produk alami
masih
utuh.
AIDS
disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai
seperti
Human Immunodeficiency Virus (HIV).
alkaloid,
Virus ini dapat menghancurkan sistem
sebagainya, telah ditemukan mempunyai
kekebalan
dapat
efektivitas untuk menghambat enzim yang
menyebabkan masalah neurologis yang
unik dan protein penting untuk siklus
sangat parah.1
hidup HIV, termasuk proses reverse
tubuh.
HIV
juga
Virus HIV memiliki beberapa enzim
tertentu
pada
proses
Sebaliknya
replikasi
transcriptase
virus.
(RT)
mentranskripsi RNA virus menjadi DNA
untai
ganda.
Kemudian
DNA
ini
terintegrasi kedalam kromosom inang dan
komponen virus disintesis dan dirakit
menjadi virion baru. Pematangan virus
berlangsung
daengan
protease
virus.
Setelah matang tunas dari sel virus akan
terus menerus menginfeksi sel-T lain. Oleh
karena itu pemblokiran siklus hidup virus
diharapkan menjadi salah satu langkah
untuk menghentikan replikasi virus.
Banyak
tumbuhan
zat
yang
yang
berasal
memiliki
ribosom
inactivating
flavonoid,
lignans,
protein,
dan
transcription, masuknya virus, integrase
atau protease. Skrining agen anti-HIV dari
produk alami mungkin cara yang lebih
efektif untuk penemuan obat baru3, untuk
mengurangi penggunaan obat sintetik yang
memiliki
efek
samping
lebih
tinggi
dibandingkan dengan obat alami.
METODE
Data yang disajikan dalam artikel ini,
diperoleh
berdasarkan
metode
pengumpulan data primer. Data primer
yang penulis gunakan merupakan hasil
pencarian langsung secara online dengan
menggunakan mesin pencari Google dan
dari
Google scholar. Pencarian data dilakukan
efek
dengan kata kunci “Anti HIV-1 activities of
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Suplemen Volume 4 Nomor 3
3
compounds isolated from the medicinal
memenuhi kriteria inhibitor replikasi virus
plant”. Kemudian pencarian lebih lanjut
HIV-1 protease.
dilakukan
secara
manual
dengan
HASIL
menskrining data primer yang sesuai
Data
yang
disajikan
diperoleh
sehingga dapat digunakan sebagai pustaka
berdasarkan jurnal dan artikel ilmiah
dalam
artikel.
Pustaka
artikel
yang
artikel
ilmiah
yang
melalui hasil pencarian secara online,
diinklusi
adalah
kemudian
dilakukan
pencarian
secara
berkaitan dengan efektivitas tanaman yang
manual dengan menskrining data yang
memiliki
aktivitas
sebagai
antivirus
berkaitan dengan efektivitas tanaman yang
terhadap anti virus HIV. Pencarian data
memiliki
primer
menghasilkan
16
jurnal
aktivitas
sebagai
antivirus
dan
terhadap virus HIV. Dari hasil skrining
kemudian dilakukan tahap skrining jurnal
didapatkan lima jenis tanaman antivirus
yang digunakan sebanyak 11 jurnal yang
HIV yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Lima Jenis Tanaman berdasarkan Efektivitasnya sebagai Antivirus HIV
Tanaman
Bagian
Ekstrak
Senyawa Aktif
Aktivitas Senyawa
Tanaman
Nutgall
Batang
EtOH
Benzofuranone
Menekan replikasi HIV-1
secara signifikan.
(Rhus
Chinensis
Mill)
Teh Hijau
Daun
-
(Camelia
Epigallocatechin
Menghambat
gallate
virus HIV-1 pada sel CD4
+ sel T dan makrofag.
sinensis L)
Cynomorium
infektivitas
Batang
CH2Cl2 Oxalyl,
songaricum
dan
L.
MeOH
succinyl,
hemiesters,
malonyl, Inhibitor dari virus HIV-1
glutaryl protease
ursolic
acid, oleanolic acid,
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Suplemen Volume 4 Nomor 3
4
betulinic
acid,
epicatechin.
Daun
Metanol 5,7-
Menekan proses replikasi
dimethoxycoumarin
J. curcas L.
dan
virus HIV
6,7-
dimethoxycoumarin
Batang
MeOH
Uvaol
dan
urisolic Penghambatan yang kuat
acid
Crataegus
terhadap virus HIV dengan
nilai IC50 5,5
pinnatifida
B.
memiliki
PEMBAHASAN
benzofuranone
yang
didapatkan dari hasil ekstraksi tanaman
nutgall (Rhus Chinensis Mill) memiliki
aktivitas menekan replikasi virus HIV-1
secara signifikan.4 Dari penelitian tersebut
mekanisme senyawa dalam menghambat
atau menekan replikasi virus HIV-1 diteliti
lebih
lanjut.
Senyawa
benzofuranone
menghambat replikasi HIV-1 pada sel H9
Teh Hijau (Camelia sinensis L)
Hasil dari penelitian senyawa aktif
Epigallocatechin gallate (EGCG) yang
dari
teh
sel T dan makrofag dengan dosis yang
tergantung. Pada konsentrasi fisiologis
6µM, Epigallocatechin gallate (EGCG)
secara signifikan menghambat virus HIV.6
Dalam
penelitian
Epigallocatechin
lain
gallate
dilaporkan
(EGCG)
menghambat replikasi virus HIV-1 dengan
target siklus hidup virus HIV-1 seperti
mengganggu
aktivitas
proteasenya,
memblokir interaksi gp120-CD4 dengan
yang terinfeksi kronis.5
diperoleh
menghambat
infektivitas virus HIV-1 pada sel CD4 +
Nutgall (Rhus Chinensis Mill)
Senyawa
aktivitas
hijau
didapatkan
mengikat CD4 dan menonaktifkan virion.7
Cynomorium songaricum L
Hasil dari penelitian ini diketahui
bahwa senyawa asam ursolat dan malonate
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Suplemen Volume 4 Nomor 3
hydrogen
yang
5
diisolasi
merupakan
hambat yang diperoleh 50% (IC50) efek
inhibitor dari virus HIV-1 protease, dengan
sitopatiknya
50% konsentrasi penghambatan (IC50)
konsentrasi sitotoksiknya lebih dari 1000
masing – masing dari 8 dan 6 µM.
mg/mL. Disisi lain ekstrak methanol
Aktivitas
daunnya
penghambatan
cenderung
24
mg/mL
menunjukan
sedangkan
penghambatan
meningkat pada senyawa oxalyl, malonyl,
paling ampuh dan sitotoksisitas yang
succinyl
hemiesters,
tinggi. Dalam penelitian ini J. jurcas
golongan
menunjukan efek penekan virus HIV yang
dan
glutaryl
sedangkan
pada
senyawa
triterpene
penghambatan
cenderung
baik.
Dari
fraksi
meningkat pada senyawa ursolic acid,
dimethoxycoumarin
oleanolic
acid
dan
5,76,7-
betulinic
acid.
dimethoxycoumarin yang diisolasi sebagai
signifikan
atau
zat penghambat virus HIV, tetapi efek
paling ampuh teramati pada senyawa
penghambat replikasi pada virus HIV lebih
glutaryl hemiesters, dengan IC50 dengan
lemah
konsentrasi
Dari
tanaman ini tidak mengikat sel virus
ekstrak batang Cynomorium songaricum
karena tidak menghambat pembentukan sel
diperoleh polimer flavan-3-ol, yang terdiri
– sel besar yang terinfeksi.9
dari epicatechin sebagai extender unit
Crataegus pinnatifida B.
Penghambatan
dan
aktif,
paling
penghambatan
4µM.
flavan ditemukan potensi yang sangat
disebabkan
mekanisme
kerja
Senyawa uvaol dan asam ursolic yang
ampuh untuk penghambatan virus HIV-1.8
diisolasi
J. jurcas L.
menunjukan aktivitas penghambatan yang
dari
Crataegus
pinnatifida
Dari penelitian ini ekstrak air tanaman
kuat terhadap virus HIV dengan nilai IC50
J. jurcas menunjukan penghambatan yang
5,5 dan 8,0 Im.10 Secara alami jenis ursane
ampuh
yang
triterpenoid, senyawa kelompok keton
diinduksi pada MT-4 sel. Konsentrasi
pada C-3 dilaporkan menjadi penghambat
HIV-1
efek
sitopatik
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Suplemen Volume 4 Nomor 3
6
virus HIV lebih kuat dari HIV-1 protease,
Penulis menyampaikan terima kasih
oleh karena itu gugus hidroksi asam ursolat
kepada Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc.,
dilaporkan
aktivitas
Apt. selaku dosen pembimbing atas kritik,
penghambatan HIV protease yang ampuh11
saran, dan kesediaannya dalam menelaah
dan
artikel ini.
memiliki
beberapa
menunjukan
beberapa
golongan
aktivitas
asam
triterpene
HIV,
dikarboksilat
terutama
KONFLIK KEPENTINGAN
asam
Penulis menyatakan tidak terdapat
betulinic menunjukan aktivitas yang sangat
potensi
ampuh melawan virus.12
konflik
kepentingan
dengan
penelitian, kepenulisan (authorship), dan
SIMPULAN
atau publikasi artikel ini.
Beberapa senyawa aktif yang diisolasi
DAFTAR PUSTAKA
dari 5 jenis tanaman dalam artikel ini
1. HIV C, LONG H. AIDS. Medical Care.
berpotensi sebagai obat anti virus HIV
2012;916:874-7720.
(Human Immunodeficiency Virus) dengan
2. Sun HD, Qiu SX, Lin LZ, Wang ZY,
cara menghambat proses replikasi virus
HIV. Senyawa – senyawa yang terbukti
Lin ZW, Pengsuparp T, Pezzuto JM,
Fong HH, Cordell GA, Farnsworth NR.
dapat menghambat proses replikasi virus
Nigranoic acid, a triterpenoid from
HIV diantaranya yaitu benzofuranone,
Schisandra sphaerandra that inhibits
oxalyl,
malonyl,
succinyl,
glutaryl
HIV-1 reverse transcriptase. Journal of
hemiesters, ursolic acid, oleanolic acid,
natural
betulinic
acid,
products.
1996
May
5.7-dimethoxycoumarin,
22;59(5):525-7.
6.7-dimethoxycoumarin, Uvaol, urisolic
3. Cos P, Maes L, Vanden Berghe D,
acid dan Epigallocatechin gallate.
Hermans N, Pieters L, Vlietinck A.
UCAPAN TERIMA KASIH
Plant Substances as Anti-HIV Agents
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Suplemen Volume 4 Nomor 3
7
Selected According to Their Putative
derivatives in black tea and catechin
Mechanism of Action. Journal of
derivatives in green tea inhibit HIV-1
Natural
entry by targeting gp41. Biochimica et
Products.
2004
Feb
27;67(2):284-93.
Biophysica
Acta
(BBA)-General
4. Gu, Q., Wang, R.R., Zhang, X.M.,
Subjects. 2005 May 25;1723(1):270-81.
Wang, Y.H., Zheng, Y.T., Zhou, J.,
8. Ma C, Nakamura N, Miyashiro H,
Chen, J.J. A new benzofuranone and
HATTORI M,
anti-HIV constituents from the stems of
Inhibitory effects of constituents from
Rhus chinensis. Plata Medica. 2007; 73,
Cynomorium songaricum and related
279-282.
triterpene
5. Wang RR, Gu Q, Wang YH, Zhang
XM, Yang LM, Zhou J, Chen JJ, Zheng
YT.
Anti-HIV-1
derivatives
on
HIV-1
protease. Chemical and Pharmaceutical
Bulletin. 1999;47(2):141-5.
of
9. Matsuse IT, Lim YA, Hattori M, Correa
compounds isolated from the medicinal
M, Gupta MP. A search for anti-viral
plant
of
properties in Panamanian medicinal
May
plants.: The effects on HIV and its
Rhus
activities
SHIMOTOHNO K.
chinensis.
ethnopharmacology.
Journal
2008
8;117(2):249-56.
essential
6. Nance CL, Siwak EB, Shearer WT.
Preclinical development of the green tea
catechin, epigallocatechin gallate, as an
enzymes.
Ethnopharmacology.
Journal
1998
of
Jan
1;64(1):15-22.
10.
Min BS, Bae KH, Kim YH,
HIV-1 therapy. Journal of Allergy and
Miyashiro H, Hattori M, Shimotohno K.
Clinical
Screening of Korean plants against
Immunology.
2009
Feb
28;123(2):459-65.
7. Liu S, Lu H, Zhao Q, He Y, Niu J,
Debnath AK, Wu S, Jiang S. Theaflavin
human immunodeficiency virus type 1
protease. Phytotherapy Research. 1999
Dec 1;13(8):680-2.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Suplemen Volume 4 Nomor 3
11.
8
Xu HX, Zeng FQ, Wan M, Sim
KY. Anti-HIV triterpene acids from
Geum japonicum. Journal of natural
products. 1996 Jul 22;59(7):643-5.
12. Kashiwada
Y,
Hashimoto
F,
Cosentino LM, Chen CH, Garrett
PE, Lee KH. Betulinic Acid and
Dihydrobetulinic Acid Derivatives
as Potent Anti-HIV Agents 1.
Journal of medicinal chemistry.
1996 Mar 1;39(5):1016-7.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Download