Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2009-2014 BAB X PENUTUP A. Pedoman Transisi Dalam Rangka pembangunan dan menjaga kesinambungan menghindarkan kekosongan rencana pembangunan daerah, Bupati yang sedang memerintah pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun RKPD dan Rancangan Anggaran dan Belanja Daerah (RAPBD) pada tahun pertama periode Pemerintahan Bupati berikutnya. Namun demikian, Bupati terpilih pada periode berikutnya tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan RPKD dan APBD pada tahun pertama pemerintahannya melalui mekanisme perubahan APBD sebagaimana diatur dalam UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. B. Kaidah Pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil yang efektif, pelaksanaan program pembangunan perlu mengacu pada beberapa kaidah. Kaidah-kaidah tersebut yaitu kesertaan, kelayakan, dan awal kegiatan. Kaidah kesertaan untuk lebih menjamin keberterimaan (acceptability). Kaidah kelayakan untuk menjamin 127 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2009-2014 hasil yang mengungkit serta signifikan. Kaidah awal kegiatan untuk menjamin ketepatan sasaran serta cara pelaksanaan. 1. Kaidah Kesertaan Proses perencanaan dilakukan secara partisipatif oleh seluruh pemangku sedangkan pelaksanaannya kolaboratif. Kedua proses kepentingan dilakukan tersebut kunci, secara dilakukan secara memadai dalam siklus yang progresif. Hal tersebut dimaksudkan bahwa hasil evaluasi dan pengalaman selama pelaksanaan dapat digunakan untuk merencanakan program berikutnya secara berkesinambungan. 2. Kaidah Kelayakan Pelaksanaan agenda kegiatan pembangunan juga perlu mengikuti kaidah kelayakan yang meliputi kecukupan lingkup, keserentakan dan volume. a. Kecukupan Lingkup (adequacy Kegiatan pembangunan pada of scope) prinsipnya dilaksanakan secara inovatif untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan. Dasar dari kapasitas inovatif sesungguhnya adalah ketika terjadi hubungan khusus para pemangku kepentingan sehingga tercipta nilai tambah. Oleh karena itu, lingkup kegiatan harus 128 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2009-2014 menjamin agar menghasilkan terjadi nilai interaksi (value) atau yang manfaat. Dengan kata lain, himpunan pilihan kegiatan perlu menyentuh aspek pasokan/masukan (supply), permintaan/kebutuhan (demand) dan hubungan aspek khusus tersebut (linkage). perlu Masing-masing ditumbuhkan dengan upaya khusus dan tidak selalu terjadi dengan sendirinya secara otomatis. b. Keserentakan Waktu Agenda prioritas lingkup memadai yang memiliki perlu kecukupan dilakukan secara serentak agar terjaga momentum yang cukup di antara elemen kegiatan sehingga terjadi linkage di antara partisipan kegiatan atau pemangku kepentingan. Kematangan capaian elemen kegiatan perlu dijaga agar berada pada kurun waktu yang bersamaan dengan kematangan capaian elemen kegiatan yang lainnya sehingga keterhubungan antarcapaian dapat terjadi. Daya kematangan dalam setiap tahan rangkaian kegiatan dapat berbeda, sehingga diperlukan perencanaan yang mempertimbangkan kurun waktu keserentakan ini. Secara umum dapat dikatakan bahwa pada kegiatan yang relatif lebih kompleks kurun 129 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2009-2014 waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama daripada kegiatan yang sederhana. c. Kecukupan Volume Walaupun memenuhi kecukupan lingkup dan dilakukan secara serentak, dampak kegiatan tidak signifikan ketika volume kegiatan tidak memadai. Sejumlah volume kegiatan (intensitas dan partisipan) perlu dicapai untuk menjamin bahwa prakarsa akan menimbulkan mekanisme penciptaan nilai secara berkelanjutan. Segenap agenda tindak tetap dilaksanakan dengan memenuhi kaidah kesertaan dengan melakukan proses perencanaan kemudian secara melaksanakan kolaboratif karena melakukan kegiatan partisipatif dan kegiatan tidak secara mungkin dapat pembangunan secara sendiri. Kaidah pelaksanaan di atas menjadi penting untuk kegagalan diperhatikan masa lalu karena berawal banyak dari tidak terpenuhinya kaidah-kaidah tersebut. 3. Kaidah Awal Kegiatan Dalam perencanaan sejumlah agenda daerah. Strategi partisipatif, sebagai program pencapaian ditetapkan prioritas tujuan juga ditetapkan dengan mengacu pada sumber daya 130 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2009-2014 yang tersedia. Strategi yang dipilih dimulai dengan dua agenda pokok yang merupakan dasar bagi pelaksanaan agenda selanjutnya. Agenda tersebut adalah penguatan basis data dan pembangunan kapasitas (capacity building) personel pemrakarsa. a. Penguatan Basis Data. Capaian pembangunan perlu dipantau dengan indikator yang terukur. Untuk itu, basis data merupakan hal penting yang perlu ditetapkan dan diketahui sebagai dasar untuk mengukur kemajuan dan tujuan kegiatan. Data yang biasanya sudah tersedia seringkali belum cukup untuk dapat digunakan sebagai landasan dan masih sangat perlu untuk memunculkan data yang lebih bersifat inovatif. Oleh karenanya, alat ukur unit kerja serta mekanisme pemutakhiran harus mulai dibangun pada tahap ini. Sistem pendataan yang sudah ada harus direvitalisasi. b. Pembangunan Kapasitas Pemrakarsa. Pemahaman konsep beserta dengan prinsipprinsip pelaksanaan kegiatan merupakan prasyarat bagi prakarsa yang berhasil. Untuk itu, pengetahuan dan keterampilan yang biasanya dipunyai oleh penggagas/pemrakarsa, perlu ditularkan kepada segenap pemrakarsa 131 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tegal Tahun 2009-2014 lainnya. Tahap ini menjadi sangat penting karena sepanjang rentang kegiatan akan selalu dilakukan difusi menerus kepentingan pemahaman kepada yang yang segenap terlibat dalam terus- pemangku kegiatan prakarsa. 132