BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penemuan penderita TB paru BTA positif di Puskesmas Rimbo Bujang masih rendah, hal ini di karenakan antara lain adanya hambatan dan keterbatasan dalam pelaksanaan koordinasi. Secara terperinci dapat dilihat seperti di bawah ini: 1. Koordinasi antar tenaga kesehatan di Puskesmas Rimbo Bujang sudah berjalan efektif, tetapi ada hambatan dan keterbatasan yang perlu di kelola, diperbaiki pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, penganggaran, promosi dan penyuluhan program TB serta beban kerja berlebihan pada petugas pelaksana program. 2. Supervisi yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas Rimbo Bujang tidak berjalan optimal. Supervisi dilaksanakan secara insidentil dan jadwal supervisi yang tidak pasti waktunya. Konsekwensinya adalah rendahnya cakupan program terutama target penemuan TB paru di puskesmas. 3. Ada hambatan dan keterbatasan dalam kegiatan koordinasi antara petugas dan masyarakat di Puskesmas Rimbo Bujang di mana perlu di perbaiki ke depan seperti promosi aktif dan penyuluhan, kunjungan rumah, kerjasama kader dan dukungan dari tim penggerak PKK baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan dan desa. B. Saran 1. Membuat skala prioritas perencanaan program Tuberkulosis dan mengadakan pelatihan teknis bagi petugas puskesmas. 2. Membuat rencana kegiatan (schedule) supervisi ke puskesmas serta kegiatan monitoring evaluasi secara berkala terutama untuk program Tuberkulosis 3. Membentuk tim terpadu lintas sektor dan lintas program dalam meningkatkan penyuluhan dan promosi aktif pada masyarakat. 74