BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Evolusi menurut Teilhard de

advertisement
170
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Evolusi menurut Teilhard de Chardin pada hakikatnya adalah perkembangan
dari yang sederhana menuju pada yang sesuatu yang lebih kompleks.
Perkembangan terjadi karena adanya hukum kompleksitas kesadaran dan
cinta. Cinta merupakan energi universal meresapi seluruh proses kehidupan
manusia yang mampu mengarahkan manusia kehidupan yang lebih tinggi.
Perkembangan selalu berkaitan dengan segi dalam dan segi luar dalam
keseimbangan dan keselarasan. Kebersamaan merupakan sesuatu yang
imperatif agar manusia mencapai kesempurnaan hidupnya. Ilmu pengetahuan,
rasa kemanusiaan, sikap optimis sangat diperlukan untuk mencapai taraf ini.
Titik tertinggi dalam evolusi manusia adalah Titik Omega. Titik Omega ini
adalah Tuhan. Titik Omega sekaligus Alpha.
2.
Hakikat nilai dalam teori evolusi manusia Teilhard de Chardin adalah kualitas
a priori. Nilai bersifat objektif. Nilai-nilai yang terkandung dalam proses
perkembangan manusia bersifat abstrak, umum, dan universal. Nilai-nilai
yang terkandung dalam proses perkembangan manusia meliputi nilai vitalitas
(nilai kejasmanian dan kerohanian, nilai kebersamaan, dan nilai perjuangan
dan optimis); nilai spiritual (nilai kemanusiaan, nilai cinta, dan nilai
kebahagiaan); dan nilai kesucian yang tercermin dalam nilai Ketuhanan atau
171
nilai Kudus. Hirarki nilai dalam teori evolusi manusia menurut Teilhard de
Chardin adalah sebagai berikut: Nilai kesucian memiliki kedudukan yang
paling tinggi dibandingkan nilai spiritual dan nilai vital. Nilai spiritual
memiliki kedudukan di bawah nilai kesucian, dan nilai vital memiliki
kedudukan di bawah nilai spiritual. Nilai Kesucian mendasari nilai spiritual
dan nilai vital. Nilai Spiritual mendasari nilai vital.
3.
Hakikat nilai yang terkandung dalam teori evolusi manusia menurut Chardin
bermanfaat memberikan dasar bagi pengembangan keluarga di Indonesia
menuju keharmonisan. Setiap anggota keluarga memiliki hak untuk
berkembang secara seimbang antara jasmani dan rohaninya. Kehidupan yang
hanya mengedepankan sisi jasmaniah saja maka manusia akan terjebak pada
hal-hal yang sifatnya material saja. Nilai kebersamaan menjadi landasan
dalam kehidupan keluarga. Setiap individu dalam suatu keluarga harus
membuka diri dalam komunikasi satu dengan lainnya. Baik suami maupun
istri dalam kehidupan keluarga memiliki tanggung jawab untuk mencapai
kehidupan keluarga yang harmonis dan bahagia. Kehidupan keluarga yang
dilandasi cinta yang tercermin dalam nilai kemanusiaan mengarahkan setiap
individu dalam keluarga pada terciptanya kesadaran moral, sosial, dan
kesadaran kosmis sehingga mengarah pada suatu penyatuan. Cinta merupakan
sesuatu yang fundamental dalam keluarga. Setiap individu dalam keluarga
mestinya berkembang secara seimbang baik kecerdasan intelektual,
emosional, maupun spiritualnya sehingga mencapai kebahagiaan tertinggi.
172
B. Saran
1.
Hasil penelitian ini berkaitan dengan nilai-nilai, terutama hirarkhi ini
perspektif Teilhard de Chardin sangat ideal sehingga sangat baik sebagai
landasan kehidupan keluarga maupun masyarakat. Hasil penelitian ini
merupakan sumbangan yang berupa konsep bagi lembaga-lembaga terkait
dan perlu direalisasikan dalam tataran realitas.
2.
Penelitian ini mengkaji pemikiran Chardin dengan objek formal aksiologi.
Penelitian-penelitian lanjutan dengan objek formal yang berbeda perlu
dilakukan karena pemikiran Chardin ini sangat luas dan menyeluruh,
misalnya etika, filsafat sosial, dan filsafat manusia.
Download