BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian PT. Monica Hijau Lestari atau yang lebih akrab disebut The Body Shop, telah berdiri sejak tahun 1976 dan berpusat di Littlehampton, Sussex Barat, Inggris dan didirikan oleh Dame Anita Roddick, masuk ke Indonesia pada tahun 1992 oleh Suzy Hutomo, telah menjadikan produknya menjadi produk kosmetik dan kecantikan pilihan masyarakat yang mendunia. Hal ini dikarenakan produk dari mereka menggunakan bahan-bahan alami dan bebas uji coba pada binatang sehingga produk dari body shop sendiri dikenal sangat ramah lingkungan. Hal tersebut di atas, bukanlah hal yang mudah untuk dipertahankan sehingga dapat sebesar sekarang khususnya di Indonesia telah berada kurang lebih selama 23 tahun, sungguh kurun waktu yang cukup lama. Untuk mempertahankan hal tersebut, maka diperlukan kerjasama dan hubungan baik diantara manajemen dan karyawannya. Untuk menjalin kerjasama dan hubungan baik maka diperlukan kemampuan komunikasi yang sangat baik. Bukan saja komunikasi, tetapi juga perlu adanya motivasi kerja yang baik dari karyawan PT. Monica Hijau Lestari baik yang bertugas sebagai personal selling, sales promotion girl, customer service maupun karyawan yang bertugas di kantor.1 Komunikasi adalah hal penting bagi setiap manusia dalam menjalani kehidupannya. Fakta bahwa manusia terlahir sebagai makhluk sosial adalah 1 Wawancara dengan Bapak M. Kukuh selaku Employee Relations PT. Monica Hijau Lestari 1 2 sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa manusia membutuhkan manusia lain bahkan sejak manusia itu dilahirkan. Kebutuhan akan adanya manusia lain tersebut yang kemudian mendorong manusia untuk berkomunikasi. Pada dasarnya tujuan komunikasi yang dilakukan seseorang adalah untuk menyampaikan pesan kepada manusia lain dan mendapatkan feedback atau umpan balik sesuai dengan keinginannya. Komunikasi juga dilakukan manusia sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan. Komunikasi akan dapat dikatakan berhasil jika komunikator berhasil membuat komunikan mencapai sebuah kesepakatan dari apa yang telah dikomunikasikan. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan, mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kehendak atau kepentingannya adalah salah satu tujuan seseorang melakukan komunikasi. Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi merupakan hal yang tidak mudah, dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi, aliran informasi merupakan proses yang rumit, karena melibatkan seluruh bagian yang ada dalam organisasi. Informasi tidak hanya mengalir dari atas ke bawah, tetapi juga sebaliknya dari bawah ke atas dan juga mengalir diantara sesama karyawan. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan–tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik di antara sumber daya yang 3 terdapat dalam organisasi. Salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi adalah karyawan. Karyawan merupakan salah satu anggota organisasi yang dapat menentukan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Tanpa adanya dukungan yang baik dari para karyawan maka organisasi akan sulit dalam mencapai tujuan-tujuannya. Karyawan dapat bekerja dengan baik apabila di dalam organisasinya terdapat bentuk hubungan dan komunikasi yang baik antara perusahaan yang diwakili oleh pihak manajemen dan para karyawan sebagai bawahannya. Hubungan dan komunikasi yang baik di dalam organisasi akan menciptakan lingkungan kerja yang baik pula, hal ini juga akan memotivasi karyawannya untuk lebih giat lagi bekerja jadi bukan sekedar bekerja untuk memenuhi tanggung jawabnya tetapi juga didasari oleh suasana lingkungan kerja yang nyaman. Peneliti mengamati bahwa upah/gaji yang adil dan layak, kesempatan untuk maju/promosi, pengakuan sebagai individu, keamanan bekerja, tempat kerja yang baik, penerimaan oleh kelompok, perlakuan yang wajar dan pengakuan akan prestasi merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan untuk bekerja.2 Sehubungan dengan tercapainya tujuan organisasi dan terkait dengan motivasi kerja karyawan, maka perlu adanya hubungan baik antara manajemen dengan karyawan dan antara karyawan dengan karyawan. Hubungan tersebut diatur oleh public relations yang termasuk dalam kegiatan internal dari public relations itu sendiri. 2 Malayu Hasibuan S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara. 2006 Hal 163 4 Peran public relations officer dalam fungsi-fungsi manajemen, antara lain3 : a. Communicator Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoken person) atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader. b. Relationship Kemampuan public relations membangun hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan public internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antara keduabelah pihak tersebut. c. Back up management Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan prokok perusahaan/organisasi d. Good image maker Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manjemen kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya. 3 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.2012 Hal 26-27 5 Aktivitas public relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi dengan publik untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya aktivitas public relations meliputi kegiatan mulai dari pembenahan organisasi itu sendiri, hingga kegiatan yang bersifat membangun atau menciptakan citra organisasi dan hubungan yang positif dimata publik. Selain itu tugas public relations yang lain adalah membina hubungan yang harmonis dengan karyawan (employee relations) dengan membuat suatu kegiatankegiatan yang merupakan kegiatan komunikasi yang efektif untuk memperoleh pengertian dan goodwill dari karyawan, sehingga dapat menumbuhkan citra positif organisasi yang diwakilinya. Employee relations adalah pembinaan hubungan dengan karyawan yang menjadi bagian utama dari unit usaha, organisasi atau instansi itu sendiri. Namun dapat juga diartikan bahwa hubungan kepegawaian (employee relations) tersebut bukanlah dilihat dalam pengertian sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menekankan pada unsur-unsur proses “produksi dan upah” yang terkait dengan “lingkungan kerja’. Pengertiannya lebih dari itu, hubungan tersebut dipengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antarkaryawan dan manajemen perusahaan yang efektif.4 Dalam kegiatan humas, karyawan merupakan kelompok yang menjadi sasaran utama karena alasan berikut : 4 Ibid Rosady Ruslan.Hal 271 6 a. Mereka sangat berpengaruh atas tanggung jawab, produksi, kualitas dan pelayanan. b. Karyawan merupakan juru bicara dan perwakilan dari organisasi terhadap dunia luar. c. Karyawan sangat menentukan wujud organisasi5 Jadi jelas bila humas menetapkan para karyawan sebagai sasaran utamanya, karena secara tidak langsung karyawan harus berada dibawah bagian humas. Fungsi humas hanya berkisar pada kegiatan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan perusahaan atau organisasi dengan para karyawan. Hal ini dilakukan untuk membina hubungan yang sudah baik menjadi lebih baik dan upaya untuk mencegah terjadinya hubungan yang tidak harmonis. Bila employee relations suatu organisasi berjalan dengan baik, diharapkan produktivitas, disiplin dan motivasi kerja karyawan akan meningkat serta akan tercipta suana kerja yang menyenangkan. Dengan memiliki motivasi kerja yang baik, maka karyawan-karyawan tersebut pasti mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi. Oleh karena itu komunikasi karyawan yang efektif perlu dikelola dengan baik sehingga dapat menyatukan antara apa yang dicapai dan bagaimana pelaksanaannya, maka perlu adanya suatu departemen atau bagian untuk dapat melaksanakannya. Di dalam PT. Monica Hijau Lestari sendiri yang menjalankan fungsi tersebut adalah Human Resources Division bagian Employee Relations.6 5 6 John Tondowijodo. Dasar dan Arah Public Relations. Jakarta: Grasindo. 2002 Hal 23 Wawancara 7 Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa motivasi kerja karyawan akan tercipta dan meningkat dalam situasi kerja yang menyenangkan adalah merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh organisasi, maka di PT. Monica Hijau Lestari kegiatan Employee Relations menjadi sangat penting untuk dijalankan. Melalui kegiatan Employee Relations seperti Sarasehan, Penilaian Kerja, Outing, Blast Info, Coffee Morning, Volunteering, diharapkan akan tercipta situasi kerja yang menyenangkan sehingga mampu memotivasi karyawan dalam bekerja.7 Pelaksanaan kegiatan Employee Relations dalam memotivasi kerja karyawan, membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Implementasi Kegiatan Employee Relations Dalam Memotivasi Kerja Karyawan di PT. Monica Hijau Lestari. 1.2.Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka fokus penelitian dalam penulisan ini adalah “Bagaimana Implementasi Kegiatan Employee Relations di PT. Monica Hijau Lestari dalam Memotivasi Kerja Karyawan? 7 Wawancara 8 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menggambarkan, dan menguraikan Implementasi Kegiatan Employee Relations di PT. Monica Hijau Lestari dalam Memotivasi Kerja Karyawan. 1.4.Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan pembaca secara umum dan peneliti khususnya. 1.4.2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pengetahuan mengenai implementasi kegiatan Employee Relations dalam memotivasi kerja karyawan kepada pihak perusahaan dan para Praktisi Public Relations. b. Penelitian ini dapat menambah khasanah pedoman bagi praktisi Public Relations serta dapat diajukan acuan bagi dunia kerja praktisi Public Relation. 1.4.3. Manfaat Sosial Penelitian ini dapat menjadi informasi bagi khalayak tentang apa yang menjadi kendala dalam kegiatan Employee Relations.