18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran pemasaran Bauran

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bauran pemasaran
Bauran
pemasaranadalah
kombinasi
variabel
atau
kegiatan
merupakanintidari
yang
sistem
pemasaran,variabelmanadapatdikendalikanolehperusahaanuntukmempengaruhi
reaksiparapembeliataukonsumen.Jadi
marketingmixterdiridarihimpunanvariabelyang dapat
digunakan
oleh
perusahaan
untuk
dikendalikan
mempengaruhi
dan
tanggapan
konsumendalam
pasarsasarannya.Variabelataukegiatantersebutperludikombinasikandan
dikoordinasikanolehperusahaanseefektifmungkindalam
melakukantugasataukegiatan
pemasarannya.Dengandemikian,perusahaan
tidakhanyasekedarmemilikikombinasi
kegiatanyangterbaiksaja,akantetapidapatmengkoordinasikanberbagaivariabel
marketing mix tersebut untuk melaksanakan programpemasaran secara efektif.
Marketing
mixadalahvariabel-variabelpemasaranyangterdiri,produk(product),
harga (price), distribusi atau penempatan produk (place), dan promosi
(promotion).Keempatmacam
tindakantersebutseringdisebutsebagai"bauran
pemasaran"atau “marketing mix” atau “4P”. Menurut Sunarto (2003 : 13)
bahwa
bauran
pemasaran
(marketingmix)adalah
seperangkatalatpemasaranyangdigunakanperusahaanuntukterus-
18
Universitas Sumatera Utara
menerusmencapaitujuanpemasarannya dipasar sasaran.
SelanjutnyaSubagyo(2010:2)bahwa:"Bauranpemasaranatau
merupakan
sekumpulan
marketingmix
peralatanpemasaran
yangbekerjabersamauntukmempengaruhi
pasar."Pengusahadapatmempengaruhikonsumennya
lewat
produk
yang
ditawarkan.Dalam
haliniproduktersebutharus
didesainsedemikianrupasehinggadapatmenarikperhatian
konsumen.Misalnyapembungkusyangmenarikdari segi warna, mudah di bawah
kesana- kemari atau agar eksklusif.Selain itu pengusaha dapat pula mencantumkan
harga yang rendah serta pemberian discount/potongan harga, mencantumkan
harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengancarapenetapan
hargasemacam iniakandapatmenarikperhatiansertamendorong konsumen untuk
segera melakukan transaksi pembelianagar tidak terlewatkankesempatan yang
terbatas
waktunya
bagi
berlakunya harga obral tersebut.Untuklebih
jelasnyaakandisajikanuraianmengenaistrategimarketingmixyaitu sebagai berikut:
1. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.Sesuatu
yang
dapatditawarkanke
pasar
untuk
mendapatkanperhatianuntuk dibeli,untuk digunakan atau dikonsumsi yang
dapat
memenuhi
keinginan
dan
kebutuhan.
dariduajenisyaituyangberkaitandenganfisikataubenda
Produk
terdiri
berwujud
sepertibuku, meja kursi, rumah, mobil dan lain-lain dan tidak berwujud.
Produk yangtidak berwujud biasanya disebut jasa. Jasa dapatdisediakan
19
Universitas Sumatera Utara
dalam berbagai wahana seperti pribadi, tempat, kegiatan, organisasi dan
ide-ide.
Strategi
produk
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
dalammengembangkansuatuproduk adalah sebagai berikut:
a.
Penentuan Logo dan Motto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan Motto
merupakan
serangkaiankata-
katayangberisikanmisidanvisiperusahaandalam
melayani
masyarakat Baik logo maupun motto harus dirancang dengan
benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai
berikut:
1. Logo dan motto harus memiliki arti (dalamarti positif).
2. Logo dan motto harus menarik perhatian.
3. Logo dan motto harus mudah diingat.
b.
Menciptakanmerek
Merek
merupakan
suatu
halpentingbagikonsumenuntukmengenalbarangatau
jasa
yang
ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama,
istilah,
simbol,desainataukombinasidari
semuanya.Agarmerekmudahdikenal masyarakat, maka penciptaan
merek harus mempertimbangkan faktor-faktor, antara lain:
20
Universitas Sumatera Utara
1.
Mudah diingat.
2.
Terkesan hebat dan modern.
3.
Memiliki arti (dalamarti positif).
4. Menarik perhatian.
c.
Menciptakan Kemasan
Kemasan
merupakan
pembungkus
suatu
Penciptaankemasan pun harus memenuhiberbagai
produk.
persyaratan,
sepertikualitaskemasan,bentuk,warnadan persyaratanlainnya.
d.
KeputusanLabel
Labelmerupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang
ditawarkan
dan
merupakanbagiandarikemasan.Didalamlabelharusmenjelaskansiapa
yangmembuat,
dimana
dibuat,
kapan
dibuat,
caramenggunakannya, waktu kadaluarsa dan informasi lainnya.
e.
Harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan
marketing
mix.Penentuanhargamenjadisangatpentmguntukdiperhatikan,mengi
ngathargamerupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan
jasa yang ditawarkan.Salah dalam menentukan harga akan
berakibat
fatal
terhadap
produk
yang
ditawarkan
danberakibattidaklakunyaproduktersebut
21
Universitas Sumatera Utara
dipasar.Penentuanhargaolehsuatu perusahaan dimaksudkan dengan
berbagai tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan penentuan harga secara umumadalah sebagai berikut:
a. Untuk bertahan hidup.
Dalam
hal
initujuanmenentukanhargasemurahmungkindenganmaksudagar
produkataujasayangditawarkanlakudipasaran,dengancatatanhargamura
h tapi masih dalamkondisi yang menguntungkan.
b. Untukmemaksimalkanlaba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga murah atau tinggi
c. Untukmemperbesarmarket share.
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan
jumlah pelanggan meningkatkan dan diharapkan pula pelanggan
pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
d. Mutu produk
Tujuanadalahuntuk memberikankesan bahwa produk ataujasa yang
ditawarkan
22
Universitas Sumatera Utara
memilikikualitasyangtinggiataulebihtinggidarikualitaspesaing.
Biasanya
harga
ditentukansetinggimungkin.Karenamasihadaanggapanbahwaproduk
yang berkualitas adalah produk yang harganyalebih tinggi dari harga
pesaing.
e. Karena pesaing
Dalamhalinipenentuanhargadenganmelihathargapesaing.Tujuannyaadal
ah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing.
f. Saluran distribusi
Strategidistribusiadalahpentinguntukmenentukanbagaimanamencapait
argetpasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi
distribusi yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhistrategi distribusi adalah :
a. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar.
Karakteristik
pelanggan
menggunakan
mempengaruhi
suatu
keputusan
pendekatan
apakah
distribusi
langsung.Perusahaanharusmempertimbangkanjumlahdan
frekuensi
pembelian.Juga
pelanggan
apakah
perlu
sasarannya,
dipertimbangkan
pasar konsumen
industri.Lokasigeografisdanukuranpasar
juga
sasaran
ataupasar
penting
23
Universitas Sumatera Utara
dipertimbangkan.
b. Karakteristik produk.
Produk yang kompleks, dibuat khusus dan mahal cenderung
menggunakan saluran distribusi yang pendek dan langsung.Daur
hidup produk juga menentukan pilihan saluran distribusi, pada
tahap awal pembuatan produk dijual secara langsung tapi
dalamperkembangannya dapat menggunakan jasa perantara.
c. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan.
Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial
dan pemasaran yang besar,dapat(lebihbaik)menggunakan saluran
langsung. Sebaliknya perusahaanyang kecil dan lemah lebih baik
menggunakan jasa perantara.
d.
Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir.
Kegiataninimerupakan kegiatanyangsamapentingnyadenganketiga
diatas,baikproduk,hargadandistribusi.
Dalamkegiataninisetiapperusahaanberusahauntukmempromosikan
seluruhproduk jasa yang dimilikinya, baik langsungmaupun tidak
langsung.
Tanpapromosijangandiharapkanpelanggandapatmengenalproduk
ataujasayang
ditawarkan.Olehkarenaitupromosimerupakansaranayangpalingampuhuntukmenari
24
Universitas Sumatera Utara
k dan mempertahankan konsumennya.Salah satu tujuan promosi perusahaan
adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha
menarik calon konsumen yang baru.Paling tidak ada empat macam sarana
promosi yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan
baik produk maupun jasanya.
2.2 Pengertiandan Pentingnya Lokasi
MenurutSumarnidan Soeprihanto(1995:67),lokasimerupakan tempat di
manaperusahaan
komponen
melakukan
kegiatannyasehari-hari.Lokasijugasalah
pentingdalampengenalan
eksternnya.Lokasiyangmudah
satu
suatuusahakecildilingkungan
dilihat,mudah
ditemukan
sertamudah
dijangkauakansangat membantudalampemasaranprodukusahakecil.
Apabila
perusahaanmemilikilokasiyangtepatsehingga
seringdilihat,
dilewati dan didatangiolehkonsumen,makasuatuprodukyangdijualatau ditawarkan
akanberpeluang dibelibanyak,lebihseringataupunlebihlaku dariproduksejenisyang
dijual di tempatlaindansekitarnya.Sebelummendirikan sebuah perusahaan,perlu
diperhatikan
dilakukan
perencanaanlokasiyanghendakdibangun.Perencanaan
sebaik-baiknya
karena
akanberdampakkepadaketidakefisienan
kesalahan
dalampenentuanlokasi
operasi
berdampakpadakurangnyaproduktivitas
lokasiperlu
yang
usahahinggaakhirnyaperusahaandapat
25
Universitas Sumatera Utara
mengalamikerugianterus-menerus
Menurut Herjanto (2004:22), penentuan lokasi yang tepat akan
mempengaruhikemampuanperusahaandalam:
a. Melayani konsumen dengan memuaskan
b. Mendapatkanbahan-bahanmentahyangcukupdankontinyudenganharga
yanglayak/memuaskan,
c. Mendapatkantenagakerjayangcukup,
d. Memungkinkanperluasanperusahaandikemudianhari.
Lokasiberhubungandengankeputusanyang
dibuatolehperusahaan
mengenaidimanaoperasiakanditempatkan.Halyangpalingpenting
adalahtipe dan tingkat interaksi yangterlibat. Dalam
darilokasi
bisnis, mencari dan
menentukan lokasi merupakan tugas yang paling penting karena penentuan lokasi
yang
tepat
merupakan
kunci
kesuksesan
menentukanlokasiusaha,faktoryangharusdipertimbangkan,
apakah
daerah
tersebut
dapat
dijadikan
suatubisnis.Dalam
yaitu
pusat
kestrategisan,
bisnis
atau
bukan.Hallainyangjugaharusdipertimbangkanyaituarus lalu lintasnya.Arus lalu
lintas
mempengaruhipenempatanlokasiusahakarenadapat
menarik
konsumen
untukmengunjungibisnistersebutdanbahkan jugamemungkinkan konsumen untuk
membeli (Utami, 2012:89).
Lokasijugaseringkalimenentukankesuksesansuatubisnis, karenalokasi erat
kaitannyadenganpasarpotensialsuatuperusahaan.
Fleksibilitassuatulokasi
merupakan sejauh manasuatu bisnis dapat bereaksi terhadap situasi ekonomi yang
26
Universitas Sumatera Utara
berubah karena keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka
panjang terhadap aspek-aspek yang bersifat capital intensif, maka suatu
perusahaan
haruslah
benar-benar
mempertimbangkan
dan
menyeleksi lokasi yang responsif terhadap perubahan perubahan ekonomi,demogr
afis, budaya,dan
persaingan
Dalammenentukan
di
masamendatang
(Tjiptono,
2004:41).
lokasidimulaidenganmemilihkomunitas.Keputusan
inisangatbergantung padapotensi pertumbuhan ekonomisdan stabilitasmaupun
persaingan sertaiklimpolitik (Utami, 2012:93).
Lokasimerupakanstrukturfisik
darisebuah
usahayangmerupakan
komponenutamayangterlihatdalam membentukkesan sebuahusahayang dilakukan
perusahaan
dalam
melakukan penempatan usahanya dan
kegiatan
dalammenyediakansaluranpelayananyangdibutuhkanolehkonsumen(Utami,2012:8
9).
Lupiyoadi
(2001:24)
menyatakan
lokasi
berarti
hubungan
dimanaperusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.Dalam hal ini ada tiga
jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu :
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa.
Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga
mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen.
Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetpai yang harus diperhatikan
adalah penyampaian jasa tetap berkualitas.
27
Universitas Sumatera Utara
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung.
Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu
seperti telepon, komputer, ataupun surat. Dalam hal ini, lokasi menjadi
sangattidak penting selama komunikasi antar kedua pihak dapat terlaksana.
Menurut Tjiptono (2000) pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang
cermat terhadap beberapa faktor berikut :
1. Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau.
2. Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat.
3. Lalulintas ada 2 hal yang diperhatikan :
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa membarikan peluang yang besar
terjadinya impuls buying.
b. Kepadatan dan kemacetan bisa menjadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas dan aman.
5. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian
hari.Lingkungan yaitu, daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
6. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis.
7. Peraturan pemerintah.
Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi
bagi perusahaan.Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis.Pada analisis
28
Universitas Sumatera Utara
lokasi di sektor industri strategi yang dilakukan terfokus pada minimisasi biaya,
sementara
pada
sektor
jasa,
fokus
ditujukan
untuk
memaksimalkan
pendapatan.Hal ini disebabkan oleh karena perusahaan manufaktur mendapatkan
bahwa biaya cenderung sangat berbeda diantara lokasi yang berbeda,
sementaraperusahaan jasa mendapati bahwa lokasi sering memiliki dampak
pendapatan daripada biaya.Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang
spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi
biaya.Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya pada
penetapan volume bisnis dan pendapatan.
Pengusaha akan selalu berusaha mencari tempat atau lokasi yang strategis, yang
mudah dilihat dan mudah dijanghkau oleh konsumen. Lokasi bisnis yang tepat
untuk bisnis jasa antara lain adalah tenpat dengan potensi pasar yang besar.
Faktor-faktor seperti kepadatan lalulintas, kepadatan populasi dan taraf
kehidupan disekitar lokasi juga menjadi faktor penting dalam pemilihan lokasi.
2.3 Teori Tentang Kualitas Layanan
2.3.1 Pengertian Kualitas layanan
Kualitas layanan merupakan suatu faktor yang penting dalam mencapai
keunggulan bersaing.Untuk mencapai kualitas pelayanan yang diinginkan,
perusahaan melakukan pemenuhan kebutuhan pelanggan. Menurut Tjiptono (2005
: 260) kualitas pelayanan merupakan suatu yang berpusat pada upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pasuraman dalam Lupiyoadi (2001 : 148)
mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai : “Seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima / peroleh”.
29
Universitas Sumatera Utara
Hal ini berarti terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi
kualitaspelayanan yaitu pelayanan yang diharapkan (expexted service )dan
pelayanan yang dipersepsikan (perceived service). Jika pelayanan yang diterima
oleh pelanggan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dapat
dipersepsikan baik dan memuaskan. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan
cara membandingkan persepsi antara konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata
mereka terima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka terima
atau mereka harapkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan
(Zeithaml et al, 1996).
Dalam bukuyang berjudul “Service, Quality and Satisfaction”, Fendy
Tjiptonodan Fandi (1996)mengutipbeberapapengertianserviceantaralain:
a. MenurutLovelock(2001),secaragarisbesarkonsepservicemengacu
padatigalingkupdefinisiutama:industri(berbagaisub-sektor
kategorisasi aktivitas ekonomi),
intangible
proses
dalam
output atau penawaran (produk
denganoutputlebihberupaaktivitasdaripadaobjekfisik),dan
(penyampaianjasainti,interaksipersonal,kinerjadalamartiluas
danpengalaman
layanan).Johns
jugamenegaskan
perbedaansignifikanantaraperspektifpenyedia
customerterhadapkonsep
prosesyang
mempersepsikanjasa
bahwaterdapat
jasadanperspektif
service.Bagipenyediajasa,jasamerupakan
terkaitdenganoperasijasasedangkancustomerlebih
sebagai fenomenaatau bagiandari pengalaman
hidup.
b. Lovelock (2001) mengemukakan perspektif service sebagai sebuah
30
Universitas Sumatera Utara
sistemyangterdiriatas2komponen
operations)
utamayaituoperasijasa(service
dimanainputdiprosesdanelemen-elemenprodukjasa
diciptakan,danpenyampaianjasa(servicedelivery)dimanaelemen- elemen
produk jasa dirakit, dirampungkan dan disampaikan kepada customer.
c. Sebagaisalahsatubentukproduk,jasajugabisadidefinisikanberbedabedasepertiKotler(2001)yang
mendefinisikanjasadenganpenekanan
bahwajasabisadipertukarkan
namunseringsulitdialamiataudirasakan
secarafisik.
d. Definisi lainnya yang berorientasi pada aspek proses atau aktivitas
dikemukakanolehLupiyoadi(2001)yaitujasa adalahproses yangterdiri
atasserangkaianaktivitasintangibleyang
padainteraksiantaracustomerdankaryawan
fisikataubarang
biasanya(tidakselalu)terjadi
jasadanatausumberdaya
danatausistempenyediajasa,yang
disediakansebagai
solusiatasmasalahcustomer.
Kualitaspelayanan
sangatberpengaruhterhadapkepuasanpelanggandan
profitabilitas.Tingkat kualitasyanglebih tinggiakan menghasilkankepuasan
pelangganyanglebihtinggi.
Kotler (2002) menyatakan bahwa kualitas pelayanan harus dimulai dari
kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan, dimana persepsi
pelanggan terhadap kualitas pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas
keunggulan suatu pelayanan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, yaitu perusahaan
akan tetapi sudut pandang penilaian persepsi pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan
31
Universitas Sumatera Utara
adalah pihak yang mengkonsumsi dan menikmati jasa perusahaan, sehingga
merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa.Persepsi pelanggan terhadap
kualitas jasa merupakan nilai menyeluruh atas keunggulan atau jasa (Tjiptono,
2000).
Suatuukuran
ataudimensiyang
digunakanuntukmenilaikualitassuatu
produkberanekaragam, diantaranyaadalah yangdikemukakanKotler
(2001)
sebagaiberikut:
a. Perfomance,produkharussiappakai bagikonsumen.
b. Features,identifikasifeaturesatauatributsuatuproduk
ataujasabersifat
psikologis,berorientasiwaktu,sesuaikontrak,etikadanteknis.
c. Service,maksudnya adalahmemberikannilaitambahaddedvaluedari produk
jasa.Serviceinitidaknyata(tangible), jadisukardinyatakan,sulit diukurtapi
memberikan kontribusi yangbesarterhadapkepuasan.
d. Warranty,janji bahwaproduktersebutmenjaminkepuasankonsumen.
e. Price,pelanggan
bersediamembayarlebihmahaluntukmemperolehnilai
(value).Pelangganselalumembandingkanhargayang
satuprodusen
diperolehnyadari
denganprodusenyanglain.Persepsipelangganselalu
berubah,sehinggaprodusenharusterusmenerus memantaunya.
f. Reputation,kepuasantotalpelanggandilandasiolehpengalamandengan
organisasi,
bukanterhadap produksemata. Hal-hal negatiflebih cepat
beredardarihal-halpositif.
32
Universitas Sumatera Utara
Suatupenemuandalamstudibahwasetiappelanggan
mempunyai
jenis-
jenis ekspetasijasayangberbeda antaralain:
1. Desiredservice(jasayangdiinginkan),yangdidefinisikandenganlevelatau
tingkat jasa yang pelanggan harapkan – keinginan akan tingkatkinerja.
Merupakan perpaduandari apa yang para pelanggan percaya“dapat
(canbe)atauseharusnya(shouldbe)”.
2. Adequateservice(jasamemadai)leveljasayangakanditerimapelanggan.
Adequate servicemenggambarkan
ditolerir(minimum
ekspektasi minimum yang dapat
tolerableexpectation)levelbawahkinerjayangdapat
diterimaolehpelanggan.
Dalamsituasiiniatausecaraumum,para
pelangganberharapmendapatkankeinginan
jasadaripenyediatetapitidak
selamanyasemuanyamemungkinkan,karenaorang
lainjugamempunyai
keinginanyanglaindanmungkinakanberseberangan
dengankita.Inilah
yangdinamakandenganlower-levelexpectation.
Padadasarnya jasa(pelayanan) adalahheterogendimanakinerjanya berbedabeda
dari
sejumlah
perusahaanyang
parapelanggan
penyedia
jasa,
sama,ataubahkandaripekerja
mengetahui
danmasih
dari
sejumlah
jasayang
pekerja
dalam
sama.Tingkatdimana
menerimavariasiinidinamakandengan
batastoleransi(zoneot tolerance).
Kualitaslayananmengacupadapenilaian-penilaian
intipelayanan,yaitusi
pelayanan,sebagianbesar
pelanggantentang
pemberipelayananitusendiriataukeseluruhanorganisasi
masyarakatsekarangmulaimenampakkantuntutan
terhadappelayananprima,merekabukanlagi
33
Universitas Sumatera Utara
sekedarmembutuhkanprodukyangbermutu
tetapi
mereka
lebih
senang
menikmati kenyamanan pelayanan (Roesanto 2000) dalam Nanang Tasunar
(2006
:
44).
Oleh
karena
itu
dalam
merumuskanstrategidan
programpelayanan,organisasiharusberorientasipada
kepentinganpelanggandansangatmemperhatikandimensikualitasnya(Suratno
danPurnama,2004:74).
2.3.2 Dimensi Kualitas Pelayanan
Dalam menghadapi persaingan, ada beberapa dimensi kualitas pelayanan
yang dapat mempengaruhi perilaku pelanggan. Menurut Pasuraman dalam
lupiyoadi (2001 : 148) menunjukkan lima faktor dalam menentukan kualitas
pelayanan, yaitu :
1. Tampilan Fisik (Tangibles)
Tampilan fisik merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan
dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan,
keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti dari pelayanan fisik
yang diberikan .
2. Kehandalan (Reliability)
Kehandalan yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai
dengan yang dijanjikan dengan akurat dan handal.Hal ini sangat
penting bagi sebagianpelanggan, sehingga mereka bersedia
mengeluarkanbiaya tambahan agar perusahaan melakukan transaksi
34
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan yang dijanjikan.Hal ini dapat digambarkan dengan
kecepatan pelayanan.
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
Daya tanggap merupakan kesediaan untuk membantu pelanggan
dan memberikan pelayanan dengan segera dan tepat.Dimensi ini
menentukan pada kecepatan pada dalam menghadapi permintaan,
pertanyaan, keluahan serta kesulitan pelanggan.Dimensi ini dapat
digambarkan
dengan
tanggap
dalam
menghadapi
keluhan,
kesediaan membantu pelanggan, kecepatan layanan.
4. Jaminan (Assurance)
Jaminan merupakan pengetahuan dan keramahan karayawan serta
kemampuannya untuk memberikan kesan dapat dipercaya dan
penuh keyakinan.
5. Kepedulian (Emphaty)
Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya
memahami keinginan pelanggan.Sebagai contoh perusahaan harus
mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik
produk atau jasa sampai pendistribusian yang tepat.
Bila menurutHutt dan Speh dalam Nasution (2004: 47) Kualitas
pelayananterdiridaritigadimensiataukomponenutamayangterdiridari:
1. TechnicalQuality,yaitukomponenyangberkaitandengankualitasoutputyang
diterimaolehpelanggan.Bisadiperincilagimenjadi:
35
Universitas Sumatera Utara
a. Search quality, yaitu kualitas yang dapat dievaluasi pelanggan sebelum
membeli,misalnya:hargadanbarang.
b. Experiencequality,yaitukualitasyang hanyabisa dievaluasipelanggansetelah
membeliataumengkonsumsijasaatau
produk.Contohnyaketepatanwaktu,
kecepatanpelayanan,dankerapihanhasil.
c. Credencequality,yaitusesuatuyangsukardievaluasipelanggan,meskipun
telahmengkonsumsisuatujasa.
2. Functionalquality,yaitukomponenyangberkaitandengankualitascarapenyampai
ansuatujasa.
3. Corporate image, yaitu yaitu profit, reputasi, citra umum, dan daya tarik
khusussuatuperusahaan.
Dari beberapapendapatparaahlitentang dimensikualitaspelayanan, dapat
disimpulkanbeberapadimensiyang kredibelyaitu denganmemenuhisyarat agar
sebuahpelayananmemungkinkanuntukmenimbulkankepuasanpelanggan.Adapun
dimensi-dimensi
tersebut
yaitu:
Tangibles
ataubukti
fisik,
Reliability
ataukeandalanResponsivenessatauketanggapan,Assuranceatau jaminan/ kepastian,
Empathyataukepedulian.
2.3.3 Model Kualitas Pelayanan
Menurut Lupiyoadi (2001 : 150) mengemukakan ada lima kesenjangan
(gap) yang menyebabkan adanya persepsi mengenai kualitas pelayanan adalah
sebagai berikut :
36
Universitas Sumatera Utara
1. Gap Persepsi Manajemen yaitu adanya perbedaan antara penilaian pelayanan
menurut pengguna jasa dan persepsi manajemen mengenai harapan pengguna
jasa. Kesenjangan ini terjadi karena kurangnya orientasi penelitian pemasaran,
pemanfaatan yang tidak memadai atas temuan penelitian, kurangnya interaksi
antara pihak manajemne dan pelanggan, komunikasi dari bawah ke atas yanga
kurang memadai, serta terlalu banyaknya tingkatan manajemen.
2. Gap Spesifikasi Kualitas yaitu kesenjangan antara pesepsi manajemen
mengenai harapan pengguna jasa dan spesifikasi kualitas jasa. Kesenjangan
terjadi antara lain karena tidak memadainya komitmen manajemen terhadap
kualitas
jasa,
persepsi
mengenai
ketidaklayakan,
tidak
memadainya
standarisasi tugas, dan tidak adanya penyusunan tujuan.
3. Gap Penyampaian Pelayanan yaitu kesenjangan antar spesifikasi kualitas jasa
dan penyampaian jasa.
4. Gap Komunikasi Pemasaran yaitu kesenjangna antara penyampaian jasa dan
komunikasi eksternal. Ekspektasi pelanggan mengenai kualitas pelayanan
dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh perusahaan melalui komunikasi
pemasaran. Kesenjangan ini terjadi karena perusahaan tidak mampu
memenuhi janji-janji yang dikomunikasikan secara eksternal memalui
berbagai bentuk promosi.
5. Gap Dalam Pelayanan yang Dirasakan yaitu perbedaan persepsi antara
jasayang dirasakan dan jasa yang diharapkan pelanggan. Kesenjangan ini
terjadi apabila pelanggan mengukur kirnerja atau prestasi perusahaan dengan
37
Universitas Sumatera Utara
cara yang berbeda, atau apabila pelanggan keliru mempersepsikan kulaitas
pelayanan tersebut.
2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Untuk mewujudkan pelayanan yang baik terdapat beberapa faktor
pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.
Menurut Kasmir (2004 : 33) terdapat dua faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan yaitu :
1. Manusia (Karyawan)
Karyawan perusahaan merupakan orang yang bertugas untuk melaksanakan
kegiatan pelayanan kepada pelanggan.Oleh karena itu faktor kualitas SDM sangat
mempengaruhi kualitas pelayanan suatu perusahaan.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana digunakan untuk mendukung terciptanya pelayanan yang
baik sebuah perusahaan.Oleh karena itu perusahaan harus menyediakan sarana
dan prasarana yang memadai untuk dioperasikan oleh manusia dalam melakukan
pekerjaan.Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan
teknologi terkini.
2.4 Teori Tentang Kepuasan Pelanggan
2.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan
38
Universitas Sumatera Utara
Kata “kepuasan” atau satisfaction berasal dari bahasa latin “satis” (artinya
cukup baik, memadai) dan “facto” (melakukan atau membuat), sehingga secara
sederhana dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu.
Menurut Kotler (2007 : 177) kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk
yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja memenuhi
harapan pelanggan puas, jika kinerja melebih harapan pelanggan amat puas atau
senang. Dari defenisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan
pelanggan ditinjau dari sisi pelanggan itu sendiri, yaitu apa yang telah dirasakan
pelanggan atas pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan apa yang
mereka harapkan. Dengan adanya nilai tambah suatu produk, maka pelanggan
akan menjadi lebih puas dan akan mendorong pelanggan untuk melakukan
pembelian kembali.
Sebagianbesar perusahaanmenginginkanpencapaiantingkat kepuasan
pelangganyang sangatatauterkesimakarenadengankepuasanditingkatiniakan
lebihjarang pelangganmeninggalkanjasadariperusahaanyang melayani.
Kepuasanyangtinggi(highsatisfaction) atauterkesima(delighted)menghasilkan
suatuikatanemosi(emotionalband)daripelangganterhadapinstitusipemberi
jasadankondisi inidiikutidengansuatustatuskesetiaan(loyalty)daripelanggan
pemakai jasaterhadap perusahaan yangmelayaninya.
LebihlanjutKotler(2001)
menyatakanbahwapembelimembentuk
pengharapanmerekadaripengalamandilayanipadawaktuyanglalu,nasehatatau
anjurandariteman-teman
atausahabatdanjugadariinformasidanjanji-janjiyang
39
Universitas Sumatera Utara
diiklankan oleh para pemasar baik oleh perusahaan sendiri ataupun
oleh
perusahaanpesaing.Bilapemasarmenaikkanpengharapanpelangganmelebihi
apayang
sebenarnyadapatdiberikan
didalampelayanan,pelangganakan
cenderungmengalamikekecewaan.Namunsebaliknya,bilainformasi
dibuatjauhlebihrendahdariapayang
pengaruhnya
pemasaran
sebenarnyadapatdiberikan,tidakada
samasekaliuntukmenariklebihbanyakpelanggandatanguntuk
membeli.
Menurut Engel et.al dalam Tjiptono (2000 : 89) kepuasan pelanggan
merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya
sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul
apabila hasil tidak memenuhi harapan. Dari defenisi tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahawa pada dasarnya pengertian kepuasan merupakan fungsi dari
kesan kinerja dan harapan.
Kepuasan
pelangganmerupakanrespons
ketidaksesuaianantara
dirasakannyasetelah
pelangganterhadap
tingkatkepentingansebelumnyadankinerjaaktualyang
pemakaian(Rangkuti,2002:30).Kepuasanpelanggan
dipengaruhiolehpersepsikualitasjasa,kualitasproduk,harga danfaktor-faktor yang
bersifatpribadisertayangbersifatsituasisesaat.
Terciptanyakepuasanpelanggandapat
diantaranya adalahhubungan
memberikandasaryangbaik
pelanggandan
antaraperusahaan
bagi
membentuksuatu
menguntungkanbagi
memberikanbeberapa
danpelanggan
pembelianulang
dan
manfaat,
jadiharmonis,
terciptanyaloyalitas
rekomendasidarimulutke
mulutyang
perusahaan,reputasiperusahaanmenjadibaikdimata
40
Universitas Sumatera Utara
pelanggan,danlabayangdiperolehmenjadimeningkat.
2.4.2 Faktor–faktor Penentu Tingkat Kepuasan
Menurut Lupiyoadi (2001 : 158) kepuasan pelanggan dioengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Mutu Produk atau Jasa
Mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat dari fisiknya.
2. Mutu Pelayanan
Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh pelanggan, tetapi bila
pelayanan memenuhi harapan maka pelanggan secara tidak langsung
pelayanan akan dikatakan bermutu. Contohnya pelayanan pengaduan
pelanggan segera diatasi atau diperbaiki bila ada yang rusak.
3. Harga
Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa yang memberikan
penawaran harga lebih rendah daripada yang lain.
4. Waktu Penyerahan
Maksudnya bahwa pihak pendistribusian maupun penyerahan produk atau
jasa dari perusahaan bisa tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati.
5. Keamanan
Harga adalah hal yang paling sensitif untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Pelanggan akan merasa puas apabila produk ataui jasa yang
41
Universitas Sumatera Utara
digunakan ada jaminan keamanannya yang tidak membahayakan
pelanggan tersebut.
2.4.3 Mengukur Kepuasaan Pelanggan
Menurut Kotler dalam Tjiptono (2008 : 34-35) ada beberapa metode yang
bisa
digunakan
setiap
perusahaan
untuk
mengukur
dan
memantau
kepuasanpelanggan, yaitu :
1. Sistem Keluhan dan Saran
Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggan untuk
menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan mereka.Media yang
digunakan bisa berupa kotak saran, komentar, saluran telepon khusus
bebas pulsa dan lain-lain.
2. Ghost Shopping ( Pelanggan Bayangan )
Salah satu car auntul memperoleh gambaran mengenai kepuasan
pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang (ghostsoppers)
untuk berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing.
3. Analisa Pelanggan yang Beralih
Perusahaan semestinya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
membeli atau yang telah beralih pemasok untuk mengetahui penyebabnya
(apakah harganya tinggi, pelayanannya kurang baik, produknya kurang
dapat diandalkan, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan pelanggan).
4. Survei Kepuasan Pelanggan
42
Universitas Sumatera Utara
Industri tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran
kepuasan
pelanggan.Industri
yang
responsif
mengukur
kepuasan
pelanggan dengan mengadakan survey berkala yaitu dengan mengirimkan
daftar pertanyaan atau menelepon sacara acak dari pelanggan untuk
mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai kinerja industri.
2.5 Teori Tentang Loyalitas Pelanggan
2.5.1 Pengertian Loyalitas
SchiffmandanKanuk (Sumarwan,2003:25)menyebutkanperilakukonsumen
sebagaiyangdiperlihatkan
mengevaluasi
konsumen
dalam
danmenghabiskan
mencari,membeli,menggunakan,
produkdanjasayangmerekaharapkan
akanmemuaskankebutuhanmereka.
Engel
(Mangkunegara,2002:3)menyebutkanperilakukonsumensebagai
tindakan-tindakanindividuyangsecaralangsungterlibatdalam
usaha
memperoleh
danmenggunakanbarang–barangjasaekonomistermasukproses dalam pengambilan
keputusanyangmendahului danmenentukan tindakan– tindakantersebut.
Pelangganyang loyalatausetiaadalah seseorangyang melakukan pembelian
ulang
dari perusahaan yang sama, memberitahukan ke konsumenpotensial
yanglain dari mulut ke mulut (Evan dan Laskin,1994). Loyalitas adalah suatu
perilaku
pembelian
pengulangan
yang
menjadikebiasaan,yang
manatelahadaketerkaitan danketerlibatan tinggi padapilihannya terhadapobyek
tertentu,danbercirikan
dengan
ketiadaan
pencarian
informasi
eksternaldanevaluasialternatif(Engel,JamesF,D Blakwell,PaulWMiniard,1993)
43
Universitas Sumatera Utara
Konsumenyangmerasapuasterhadapprodukataumerekyangdikonsumsi
ataudipakai akanmembeli ulangproduk tersebut.Jikapembelian ulangtersebut
dilakukan secara terus-menerus,makainilahyangdikatakan Loyalitaskonsumen
(Sumarwan,2003:325).Loyalitaskonsumendapatdikelompokkan
kelompok,yaitu:Loyalitasmerek
(brandloyality)danloyalitas
loyality).Loyalitasmerekmerupakansuatusikapmenyenangi
direpresentasikandalam
pembelianyangkonsisten
atasdua
toko
(store
suatumerekyang
terhadapmerekitusepanjang
waktu.
Loyalitaspelanggan merupakan reaksiatauakibatdariterciptanya kepuasan
pelanggan sebagai implementasi dari keberhasilan pelayanan yang berkualitas
dalam
memenuhi
harapan
pelanggan.
yangloyaladalahmerekayangantusiasme
Pelanggan
terhadapmerekatauprodukyang
digunakannya.Pelangganyangloyalkepadakeputusanpembeliannyatidak
lagimempertimbangkanfaktor-faktoryangberpengaruh
dalampenentuan
pilihansepertitingkatharga,jarak,kualitasdanatributlainnya.Karena
telahtertanamdalamdirinyabahwaproduk
ataujasayangdibelisesuai
denganharapandanmampumemenuhikebutuhan.
Loyalitasmerekmerupakan suatuukuran keterkaitan pelanggan dengan suatu
merek.Seorangpelangganyangsangatloyal
terhadapsuatumerektidakakan
denganmudah pindah kemereklain apapunyang terjadi denganmerek tersebut.
Bilaloyalitaspelanggan
terhadapsuatumerekmeningkat,kerentanan
kelompok
44
Universitas Sumatera Utara
pelanggan tersebutdari ancamandanserangandari produklain dapatdikurangi.
Loyalitasmerekadalahsalahsatuindikatordari
denganpeluangpenjualan,yangberarti
ekuitasmerekyangjelasterkait
pulajaminanperolehanlabaperusahaan
dimasayangakandatang.
BasuSwastha(2000)
mengutarakan
berjudulloyalitaspelanggan
Tahap-tahaployalitasdalambuku
:SebuahKonseptual
SebagaiPanduanBagi
Penelitiadalah:
1. Tahappertama:LoyalitasKognitif
Konsumenyangmempunyailoyalitas
informasiyang
lainnya.Jadiloyalitasnya
contoh,seorang
tahap ini
menggunakanbasis
secaramemaksamenunjukpadasatumerekatasmerek
hanyadidasarkanpadakognisinya
saja.Sabagai
penjualsecarakonsistenmenawarkanhargayanglebih
rendahdaripesaingyang ada.Informasi inicukup memaksakonsumen untuk
selaluberbelanjadipenjualtersebut.Namun,dalamkenyataannya
apabilapenjuallainmenawarkan
informasiyang
lebihmenarik,maka
konsumendapatberalihkepenjualtersebut.
2. Tahapkedua:Loyalitas Afektif
Loyalitas
tahap ini didasarkanpada
merupakan fungsi dari pengaharapan
aspek
afektif
konsumen.Sikap
(kognisi)
pada periode awal
pembeliandanmerupakanfungsidarisikapsebelumnya
ditambahdengan
kepuasandipascapembelian.Loyalitasinijauhlebihsulitdirubahkarenaloyalita
45
Universitas Sumatera Utara
sinisudahmasukkebenakkonsumen
tidakmudahdirubah,
sebagaiafek.Afekmemiliki
sifatyang
karenasudahterpadudengankognisidan
konsumensecara keseluruhan tentang suatu merek
evaluasi
( Basu
Swastha,2000).
3. TahapKetiga:LoyalitasKonatif
Loyalitaskonatif merupakan kondisi loyalyangmencakup komitmen
mendalamuntuk melakukan pembelian.Komitmensudah melampauiafek.
4. TahapKeempat:LoyalitasTindakan
Aspek
konatif
atauniatmelakukantelahmengalami
perkembanganmenjadiperilakuatautindakan,ataukontroltindakan.Dalamrun
tunan kontrol tindakan.Niatyang diikutimotivasi, merupakankondisiyang
mengarahpadakesiapanbertindakdanpada
keinginanyang
mengatasihambatanagardapatmencapaitindakan
tersebut.Tindakanmendatangsangatdidukung
olehpengalaman
mencapaisesuatudanpenyelesaian hambatan.Inimenunjukkan bagaimana
loyalitasitudapatmenjadikenyataan,yaitu
pertama-tama
sebagailoyalitaskogntif,loyalitasafektif,kemudan
loyalitaskonatif
padaakhirnyasebagailoyalitastindakan.
Pelanggan yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian suatu
merekwalaupun dihadapkan padaalternatifmerekproduk pesaingyang menawarkan
karakteristik
produk
yang
lebih
unggul
dipandang
dari
sudutatributnya.Bilabanyakpelanggandarisuatumerekmasukdalamkategori
berbagai
ini
46
Universitas Sumatera Utara
memiliki ekuitasmerekyangkuat.Sebaliknya,pelangganyangtidakloyal kepadasuatu
merekpadasaatmerekamelakukan
pembelian
terhadapsuatu
merek
padaumumnyatidakdidasarkankarenaketertarikanmerekapadasuatumereklebih
didasarkanpada suatu harga. Bila sebagianbesar pelanggan dari
suatu
merekdalamkategoriini,berartiekuitasmerekproduktersebutadalahlemah.
1. FungsiLoyalitas Merek.
Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, loyalitas merek dapat
menjadi assetsstrategisbagi perusahaan,sehinggaloyalitasmerekmemiliki
fungsipotensialbagiperusahaanyaitu:
a.
Mengurangibiayapemasaran.
Dalam
kaitannyadenganbiayapemasaran,akanlebihmurah
mempertahankan
pelanggandibandingkan dengan
upaya untuk
mendapatkanpelangganbaru.
b.
Meningkatkanperdagangan
Loyalitasyangkuat
terhadapsuatu
merekakanmenghasilkan
peningkatan
perdagangandanmemperkuatkeyakinanperantarapemasaran.
c.
Menarikminatpelangganbaru.
Pelanggan
suatumerekyangmerasapuasdan
sukapadasuatu
47
Universitas Sumatera Utara
merekakanmenimbulkanperasaanyakinbagi
calonpelanggan
untukmengkonsumsi
suatumerekterutamajika
pembelianyangmereka lakukanmengandung resikoyangtinggi.
d.
Memberiwaktuuntukmeresponancamanpersaingan.
Loyalitasmerekakanmemberikanwaktupada
sebuahperusahaanuntuk merespon gerakan
pesaing.Jikasalahsatupesaingmengembangkan produk yang
unggul, pelanggan yang loyal akanmemberikan waktu pada
perusahaan untukmemperbaikin produknyadengan
caramenetralisasikan. (Durianto, 2001:127).
2. Tingkatanloyalitasmerek
Loyalitasmereksuatuproduk, adabeberapatingkatanloyalitasmerek.Masingmasingtingkatanmenunjukkan
tantangan
pemasaranyangharusdihadapi
sekaligus assetyangdapatdimanfaatkan.Tingkatanloyalitas merektersebut
yaitu:
a. Berpindah-pindah(Switcher)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini
sebagai
pelangganyangberadapada
tingkatanini
dikatakan
tingkatyangpalingdasar.Pada
merekapapunmerekaanggapmemadai
sertamemegangperananyangsangat kecildalamkeputusanpembelian.
b. Pembeliyangbersifatkebiasaan(Habitualbuyer)
Pembeliyangberadapadatingkatloyalitasini
dapatdikategorikansebagai pembeli
yangpuas dengan merek
48
Universitas Sumatera Utara
produk yang dikonsumsinya. Pada tingkatanini padadasarnyatidak
didapati
alasanyangcukup
untuk
menciptakankeinginanuntukmembelimerekprodukyanglain.
c. Pembeliyangpuas (Satisfiedbuyer)
Padatingkataninipembelimasukdalam
kategori
puasbilamereka
mengkonsumsimerektersebut.
d. Menyukaimerek (likes thebrand)
Pembeliyangmasukdalam
kategoriloyalitasinimerupakanpembeliyang
sungguh-
sungguhmenyukai
dijumpai
suatumerek.Padatingkatanini
perasaanemosionalyangterkaitpadasuatumerek.
e. Pembeliyangkomit(Comittedbuyer)
Pembeli
padatahapinimerupakanpelangganyangsetia.Merekamemiliki
suatukebanggaansebagaipenggunasuatumerekdanbahkanmerekterse
butmenjadisangat penting
bagimerekadarisegifungsinyamaupunsebagai suatuekspresidiri.
Tiap tingkatanloyalitasmerekmewakilitantangan pemasaranyangberbeda
danjugamewakili
tipeassetsyangberbedadalam
pengelolaandan
eksploitasinya.(Durianto,2001:128–129).
Empathalyangmenunjukkankecenderungankonsumenyangloyal,yaitu:
1. Konsumen yangloyal terhadap merek cenderung lebih percaya diri
terhadappilihannya.
49
Universitas Sumatera Utara
2. Konsumenyangloyallebihmemungkinkanmerasakantingkatresikoyang
lebihtinggidalampembelian.
3. Konsumenyangloyalterhadapmerekjugamemungkinkanloyalterhadap toko.
4. Kelompokkonsumenyangminoritascenderunguntuklebihloyalterhadap merek.
Seperti
halnya,loyalitasmerek,loyalitastokojugaditunjukkan
olehperilaku
konsistensi, tetapi tindakankonsistensi pada loyalitas toko merupakan perilaku
yang konsistensinya dalam mengunjungi
bisamembeli
merekproduk
toko dimana disitu konsumen
yang
diinginkannya.Jikakonsumen
menjadiloyalterhadapsuatumerekkarenakualitasproduk,makaloyalitas
tokoyangmenyebabkankepuasanadalahkualitaspelayanantoko.
sangatketat,banyakalternatif
Didalampasaryangpersaingannya
merek,hargabervariasi,dan banyakprodukpengganti,maka loyalitas merek pada
umumnyacenderung
menurun.Olehkarenanyaperusahaanyangingin
tetapbertahanperlumengembangkan strategipemasaran,denganharapan konsumen
tetap
memilikiloyalitas
terhadapprodukdariperusahaantersebut.Halinisangat
penting.KarenamenurutReicharddanSasser(1990).Dalamhasil
menunjukkan
bahwa setiap peningkatan 5% pada kesetian
meningkatkankeuntungan25%-
85%dengan
penelitiannya
pelanggandapat
demikiandapatdikatakan
bahwa
keberhasilan suatuperusahaan ditentukan oleh loyalitas pelanggan. Loyalitas
dapatdicapai melaluidua tahap(Philip Kotler,1997) :
1. Perusahaan
harusmempunyai
memberikankepuasankepadakonsumennya
kemampuan
dalam
agarkonsumen
mendapatkansuatupengalamanpositif.
50
Universitas Sumatera Utara
2. Perusahaan
harus
mempunyai
carauntuk
mempertahankanhubunganyanglebihjauhdengankonsumennya
denganmenggunakankesetiaanyangdipaksa(ForcedLoyalty)supayakonsum
en inginmelakukanpembelianulang.
Dalamjangkapanjang,
loyalitas
pelanggan
menjaditujuan
bagi
perencanaanpasarstratejik(PhilipKotler,1997).Selainitujugadijadikan
dasaruntukpengembangan keuntunganyangdapatdirealisasikanmelalui upayaupaya
pemasaran.Dalam
lingkungan
persaingan
semakinketatdenganmasuknyaproduk-produk
global
yang
tertentudisisilain,tugas
mengelola loyalitaspelangganmenjaditantangan manajerialyang tidak ringan.
Jacobydan
pelanggan
Olson(1996)mengutarakanbahwa
pengertianloyalitas
menekankanpadaruntutanpembelian,proporsi
dapatjugaprobabilitas
pembelian.
pembelian,atau
Dalamlingkungan
bisnisdimana
persainganberlangsungsangatketatsepertisaatini,upayamemenangkanpersaingan
tidakhanya didasarkan padamutuprodukataujasayang tinggi, hargajualbersaing,
tetapijugaupaya
terpaduuntuk
memberikan
padapelanggandanmemenuhikebutuhan
lebihbaiksesuaidenganyang
diharapkanpelanggan.Pelangganyang
mengembangkan
produk
kepuasan
setiabisamenjadipartner
baru.Merekamempertahankan
dalam
danmembela
pelayananperusahaanyangada.
Loyalitas konsumensecara langsung berkaitan erat dengan asosiasi
antarakepercayaan,sikapdan
perilakukonsumen.Assael
(Setiadi,2003:225)
mengemukakan kondisi-kondisiyang dapatmenyebabkan kurangnya asosiasi
51
Universitas Sumatera Utara
antarakepercayaan,sikapdanperilakusebagaiberikut:
1. Kurangnyaketerlibatan.
Sikapakan
kurangmempunyaihubungan
dengan
perilakupadakatagoriprodukLowInvolvement.
2 . Kurangnyapengalamanpenggunaanproduksecaralangsung.
Studiyang
dilakukan
Bergerdan
menemukanbahwaketikakonsumen mempunyai
Mitchell
pengalaman langsung,
maka sikap mereka akanlebih mungkinberhubungandenganperilaku.
3. Kurangnyahal-halyangbersifatinstrumentaldirasakanolehkonsumen.
Sikap tidakmungkinberkaitan dengan perilakujikakepercayaan terhadap
merek tidakberkaitan dengan nilai-nilai konsumen.Faktamenunjukkan
bahwakepercayaan
konsumen
sedikit,tdakbisadijadikan
padaserealyangmengandungkalorilebih
dasaruntukmemprediksi
perilakujika
konsumentidakmempunyaikeinginanuntukmenurunkanberatbadannya.
4. Perubahan kondisi pasar.
Peningkatan
dalamhargadari
merekyang
disenangimenyebabkan
konsumenmengubahpilihan
dengan
tidak
sikapnya.Potonganhargaspesial
dari
mengubah
mereklain,akanmemungkinkan
konsumenmemilihmerekprodukitu.Hal
lainjuga
misalnyaketidaksediaanmerekprodukyangdisenangi
akanmengubah
pilihantanpamengubahsikap.
5. Sulitmengaksessikappadamemori.
52
Universitas Sumatera Utara
Beberapainformasiyangtersimpan
dalammemoriagaksulitdiakses.Sikapyangtersimpankurangkuatdalam
memori,akanmenyulitkanseseorang
untukmemanggil
kembali
sikap
tersebut.Karenakesulitanmengaksesinformasiitulahseringterjadibahwa
sikaptidakberhubungandenganperilaku.
Tujuan akhir dari perusahaan adalah untuk menumbuhkan suatu loyalitas
pelanggan, sehingga kualitas pelayanan dilakukan untuk mengembangkan unsurunsur yang dapat menciptakan loyalitas konsumen.Loyalitas merupakan tingkat
keuntungan kompetitif yang dirasakan oleh perusahaan, baik profit maupun non
profit.Hal tersebut ditandai dengan adanya pemakaian ulang produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan yang disebabkan oleh kepuasan dan kualitas yang
dirasakan oleh pelanggan itu sendiri. Menurut Kincaid (2003 : 41) pelanggan
adalah :
a. Manusia yang bisa membuat keputusan dan menggunakan produk.
b. Seseorang yang telah mengakuisisi atau mempertimbangkan untuk
mengakuisisi salah satu dari produk yang dimiliki oleh perusahaan. Setiap
orang yang terlibat dalam pembuatan keputusan, mulai dari pembuat
keputusan finansial hingga yang mempengaruhi keputusan (kadang bisa
dilakukan oleh orang yang sama), adalah pelanggan.
Menurut Griffin (2005 : 4) loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku
dan unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara
terusmenerus terhadap barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih. Griffin
(2003 : 1) memberikan defenisi bahwa pelanggan yang loyal adalah :
53
Universitas Sumatera Utara
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur.
2. Membeli antar lini produk dan jasa.
3. Merekomendasikan kepada orang lain.
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing.
Tjiptono (2005 : 393) dengan mengkombinasikan sikap dan perilaku
pembelian ulang, maka terdapat empat situasi kemungkinan loyalitas, yaitu :
1. No Loyalty
Bila sikap dan perilaku pembelian ulang pelanggan sama-sama lemah,
maka
loyalitas
tidak
terbentuk.Ada
dua
kemungkinan
penyebabnya.Pertama, sikap yang lemah bisa terjadi bila suatu produk atau
jasa baru diperkenalkan atau pemasarnya tidak mampu mengkombinasikan
keunggulan produk. Kedua, berkaitan dengan dinamika pasar dimana
merek-merek yang berkompetisi dipersepsikan serupa atau sama.
2. Spurius Loyalty
Bila sikap relatif lemah disertai dengan pola pembelian ulang yang kuat,
maka yang terjadi adalah spurius loyalty captive loyalty.Situasi ini bisa
dikatrakaninertia, dimana konsumen sulit membedakan berbagai merek
dalam kategori produk dengan tingkat keterlibatan rendah, sehingga
pembelian ulang dilakukan atas dasar pertimbangan situasional seperti
familiarty penempatan produk yang strategis lokasi outlet jasa dipusat
perbelanjaan atau dipersimpangan jalan ramai atau faktor diskon.
3. Laten Loyalty
54
Universitas Sumatera Utara
Situasi laten loyalty tercermin bila sikap kuat disertai dengan pola
pembelian ulang yang lemah. Situasi yang menjadi perhatian besar
pemasar ini disebabkan pengaruh faktor-faktor nonsikap yang sama kuat
atau bahkan cenderung lebih kuat daripada faktor sikap dalam menentukan
pembelian ulang.
4. Loyalty
Situasi ini merupakan situasi ideal yang paling diharapkan pemasar,
dimana konsumen bersikap positif terhadap jasa atau penyedia jasa
bersangkutan dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.Timm
(2005 : 3)menyatakan bahwa konsep kesetiaan pelanggan (loyalitas)
mencakup lima faktor, yaitu :
1. Kepuasan keseluruhan yang dialami pelanggan ketika berbisnis dengan
perusahaan.
2. Kesediaan untuk membangun hubungan dengan perusahaan.
3. Kesediaan untuk membeli kembali.
4. Kesediaan untuk merekomendasikan perusahaana kepada oranglain.
5. Enggan beralih ke produk lain.
Timm (2005 : 3) juga menyatakan bahwa kesetiaan pelanggan tidak sama
dengan :
1. Kepuasan pelanggan semata. Walaupun merupakan bagian yang
penting bagi kesetiaan, kepuasan pada masa sekarang bukan jaminan
untuk kesetiaan dimasa depan.
55
Universitas Sumatera Utara
2. Pelanggan yang memberikan respon terhadap penawaran khusus atau
intensif. Karena kita tidak dapat membeli kesetiaan, namun kita harus
menciptakan seiring dengan waktu.
3. Pasar yang besar. Perusahaan mungkin mempunyai pelanggan dalam
jumlah yang besar hanya karena pesaing lemah atau harga pesaing
perusahaan lebih baik. Hal-hal ini tidak menciptakan kesetiaan.
4. Semata-mata
pembelian
berulang.
Beberapa
orang
membeli
berdasarkan kebiasaan, kenyamanan, atay harga tetapi dengan mudah
beralih kealternatif lain.
5. The courtship
Pada tahap ini, hubungan yang terjadi diantara perusahaan dengan
pelanggan sebatas penawaran produk/jasa dan harga yang diberikan
pesaing lebih baik, maka mereka akan pindah.
6. The relationship
Pada tahap ini, tercipta hubngan yang erat antara perusahaan dan
pelanggan. Loyalitas yang terbentuk tidak lagi didasarkan pada
pertimbangan produk/jasa danharga, walaupun tidak ada jaminan
pelanggan tidak akan melihat pesaing. Selain itu tahap ini terjadi
hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
7. Marriage
56
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap ini, hubungan jangka panjang telah tercipta dan keduanya
dapat dipisahkan.Loyalitas tercipta akibat adanya kesenangan dan
ketergantungan pelanggan terhadap perusahaan.
Griffin (dalam hurriyanti, 2005 :129) menjelaskan bahwa ada beberapa
keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan loyal antara
lain :
1. Dapat mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik
pelanggan yang baru mahal).
2. Dapat mengurangi biaya transaksi.
3. Dapat mengurangi biaya turn over konsumen (karena penggantian
konsumen yang lebih sedikit).
4. Dapat meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar pangsa
pasar perusahaan.
5. Mendorong word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa
pelanggan yang loyal juga berarti mereka puas.
6. Dapat mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya penggantian, dll).
Ada beberapa langkah menurut Griffin (2003 : 140) untuk mendorong
pelanggan berulang kedalam zona loyalitas yang lebih mendalam, yaitu :
1.
Lindungi pelanggan terbaik dari serangan pesaing.
2.
Menjadikan pelanggan terbaik sebagai prioritas terbesar.
3.
Manfaatkan mata rantai pasokan perusahaan untuk menghasilkan nilai
pelanggan yang lebih baik.
57
Universitas Sumatera Utara
4.
Susunlah program frequent buyer yang benar-benar bisa dilaksanakan.
5.
Carilah cara untuk menunjukkan “Saya Tahu yang Anda Butuhkan”.
6.
Pekerjakan dan latih pegawai dan orang-orang front line
untuk
menghasilkan loyalitas.
7.
Beri motivasi para staf untuk menghasilkan loyalitas.
2.6 Tinjauan Penelitian terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan :
58
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
NAMA
PENEL
ITI
JUDUL
VARIABEL
PENELITIA PENELITIAN
N
Annisa
Analisis
Ulfianty. Pengaruh
2013.
Harapan
Pelanggan,
Kualitas
Produk dan
Kepuasan
Pelanggan
Terhadap
Loyalitas
Pelanggan
Mobil Toyota
Pada
PT.Hadji
Kalla Cabang
Urip di
Makassar.
X
Y
Harapan
Pelangg
an (X1)
Kualitas
Produk
(X2)
Kepuasa
n
Pelangg
an (X3)
Loyalita
s
pelangg
an
TEKNI
K
ANALIS
IS
HASIL
PENELITIAN
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
1.
Ketiga
variabel
mempunyai
pengaruh yang
signifikan
terhadap
loyalitas
pelanggan mobil
Toyota
pada
PT.Hadji Kalla
Cabang Urip di
Makassar.
Pengujian regresi
linear berganda,
variabel
yang
paling dominan
berpengaruh
terhadap
loyalitas
pelanggan pada
PT.Hadji Kalla
Cabang Urip di
Makassar adalah
harapan
pelanggan.
59
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan tabel 2.1
NAMA
PENELITI
JUDUL
PENELITI
AN
VARIABEL
PENELITIAN
X
Y
TEKNI
K
ANALI
SIS
HASIL
PENELITIAN
Okki Lutfi Analisis
Kurniawan
Pengaruh
2010
Kepuasan
Pelanggan,
Reputasi
Perusahaan
dan
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Loyalitas
Pelanggan
(Studi Pada
Perusahaan
Otobus
Raya)
Dinar
Ika Analisis
Pratiwi
Pengaruh
2010
Harapan
Pelanggan,
Kualitas
Produk,
Kepuasan
terhadap
Loyalitas
Pelanggan
Flash
Unlimited
di
Semarang
Kepuas
an
Pelang
gan
(X1)
Reputa
si
Perusah
aan
(X2)
Kualita
s
Pelayan
an (X3)
Loyalit
as
Pelang
gan (Y)
Analisis
Regresi
Linear
Bergand
a
Variabel
kepuasan
pelanggan,
reputasi
perusahaan dan
kualitas
pelayanan
berpengaruh
secara
positif terhadap
variabel
dependen yaitu
loyalitas
pelanggan
Harapa
n
Pelang
gan
(X1)
Kualita
s
Produk
(X2)
Kepuas
an
Pelang
gan
(X3)
Loyalit
as
Pelang
gan (Y)
Analisis
Regresi
Linear
Bergand
a
Indra Adi Analisis
Susilo 2009 Pengaruh
Citra, Nilai,
Kualitas
Pelayanan
dan
Kepuasan
Pelanggan
(Studi pada
Citra
(X1)
Nilai
(X2)
Kualita
s
Pelayan
an
(X3)
Kepuas
an
Pelang
gan (Y)
Analisis
Regresi
Linear
Bergand
a
Variabel
harapan
pelanggan,
kulaitas produk
dan kepuasan
pelanggan
terbukti
berpengaruh
secara positif
dan signifikan
terhadap
variabel
dependen yaitu
loyalitas
pelanggan
Variabel citra,
nilai, kualitas
pelayanan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
variabel
dependen yaitu
60
Universitas Sumatera Utara
Toko Buku
Gramedia
Pandanaran
Semarang
kepuasan
pelanggan
2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau disebut juga kerangka teoritis adalahsuatu
model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor
yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka teoritis
akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu
antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Lokasi memiliki peran peting dalam kelangsungan bisnis karena lokasi
merupakan tempat dimana suatu usaha melakukan aktivitas / operasionalnya,
keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Lokasi merupakan
gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini
berhubungan dengan cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi
yang strategis. Konsumen akan merasa puas bila produk dan jasa mudah
didapatkan.
Ada lima faktor dalam menentukan kualitas pelayanan yaitu : bukti fisik
(tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan
(assurance), dan empati (emphaty). Semakin baik pelayanan yang diberikan akan
mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan sehingga usaha
tersebut akan dinilai semakin bermutu
Hubungan kualitas pelayanan dan kepuasan adalah dimana
kepuasan akan terbentuk dengan adanya keinginan dan kemampuan dari pemberi
61
Universitas Sumatera Utara
jasa yang melayani para konsumennya dengan sebaik mungkin yang tercermin
dari kualitas pelayanan yang diberikan.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja suatu produk
serta harapan-harapannya. Maka kepuasan merpakan fungsi dari persepsi atau
kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan pelanggan maka
pelanggan tidak akan merasa puas. Begitu juga sebaliknya, jika kinerja sesuai
dengan harapan pelanggan atau bahkan melebihi harapan pelanggan, maka
pelanggan akan merasakan puas. Kunci untuk menghasilkan kesetiaan pelanggan
adalah memberikan nilai pelanggan yang tinggi.
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan uraian diatas, maka dapat disusun
sebuah kerangka pemikiran teoritis seperti yang tersaji dalam gambar 2.1 sebagai
berikut :
Lokasi (X1)
Tampilan Fisik
(X2)
Kehandalan (X3)
Kepuasan
Pelanggan(Z)
Daya Tanggap
(X4)
Loyalitas
Pelanggan
(Y)
Jaminan (X5)
Kepedulian (X6)
62
Universitas Sumatera Utara
Gambar : 2.1 Kerangka Konseptual
2.8 Hipotesis
Hipotesis penelitian menunjukkan secara jelas arah pengujiannya, dengan kata
lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian dilapangan
baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
1. Lokasi berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan pada Grand Keude
Kupie Ulee Kareng dan Gayo Jalan Sei Serayu .
2. Kualitas pelayanan (bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan
empati) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan pada Grand Keude
Kupie Ulee Kareng dan Gayo Jalan Sei Serayu.
3. Lokasi dan layanan konsumen secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan dalam membentuk loyalitas
pelanggan pada Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo Jalan Sei
Serayu.
63
Universitas Sumatera Utara
Download