REGULERITAS PADA MATRIKS ATAS SEMIRING Ariya Wendy Pradana Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya Malang, Indonesia Email: [email protected] Abstrak. Suatu ring R disebut ring (von Neumann) reguler jika untuk setiap x ∈ R , x = xyx untuk suatu y ∈ R. untuk setiap ring R dan setiap n bilangan bulat positif, matriks atas ring Mn(R) regular jika dan hanya jika R adalah ring reguler. Makalah ini membahas sifat tersebut pada setiap S semiring komutatif dengan elemen identitas. Ditunjukkan bahwa untuk suatu bilangan bulat positif n, jika Mn(S) adalah semiring reguler , maka S adalah semiring reguler namun sebaliknya tidak berlaku untuk n = 2. Dan untuk n ≥ 3, (S) adalah semiring regular jika dan hanya jika S adalah suatu ring reguler. Kata kunci : Matriks atas ring; Matriks atas semiring; Ring reguler ; Semiring reguler . 1. PENDAHULUAN Suatu himpunan disebut semiring jika ( dan ( adalah semigrup dan ( berlaku sifat distributif. Suatu elemen 0 ∈ disebut elemen identitas dari semiring jika dan untuk semua ∈ .. Suatu semiring disebut komutatif jika untuk semua ∈ . Untuk bilangan bulat positif dan semiring komutatif dengan elemen identitas, diberikan suatu himpunan semua matriks berukuran atas . Maka terhadap penambahan dan perkalian matriks, juga merupakan semiring komutatif dengan elemen identitas dan matriks nol atas S adalah elemen identitas pada matriks semiring . Untuk A ∈ dan ∈ diberikan menjadi entri matriks dengan baris dan kolom. Misalkan Z, Q dan R masing-masing adalah himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan real. Didefinisikan Z+ = ∈ | , Q+ ∈ | dan + R = ∈ | . Contoh 1. a. Bilangan Z+,Q+,dan R+ terhadap penjumlahan dan penggandaan, adalah semiring komutatif dengan elemen identitas 0 yang bukan merupakan ring. Jika adalah bilangan bulat positif lebih besar daripada 1, maka Z+), Q+),dan R+) adalah semiring komutatif dengan elemen identitas terhadap penjumlahan tapi tidak semiring komutatif terhadap penggandaan, sehingga bukan merupakan ring. b. Diberikan S suatu himpunan tak kosong subset dari R sehingga min S ada. Didefinisikan dan untuk semua ∈ Jika S = {0,1} dengan , dan , maka (S, +, ) adalah semiring komutatif dengan elemen identitas 0 tetapi bukan merupakan ring. Maka (S, ) adalah suatu semiring komutatif dengan min S sebagai elemen identitas. Suatu ring R disebut ring reguler (von Neumann) jika untuk setiap ∈ , berlaku untuk suatu ∈ . Ring reguler pada awalnya diperkenalkan oleh von Neumann dalam rangka memperjelas aspek-aspek tertentu dari operasi aljabar. Dari beberapa kajian menarik tentang reguleritas ring. Terdapat teorema yang menarik dari relasi kereguleran ring dengan matriks atas ring. Hal ini dapat dilihat dari teorema berikut. Teorema 1. Untuk suatu ring dan bilangan bulat positif, matriks atas ring reguler jika dan hanya jika adalah ring regular. Secara analog, semiring regular didefinisikan seperti pada ring regular. Semiring dikatakan regular jika untuk setiap ∈ , berlaku untuk suatu ∈ . Dapat dilihat bahwa semiring + + + Q ,dan R regular, tetapi Z tidak regular. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengkaji secara analog teorema 1 untuk semiring komutatif dengan elemen identitas. 352 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Jika S adalah sebuah semiring komutatif dengan elemen identitas 0, positif dan ∈ sedemikian rupa sehingga = 0 untuk semua ∈{ (1,1), maka untuk ∈ , dinyatakan, ∑ (∑ adalah bilangan bulat } dengan ( ) ) Dari uraian diatas, maka diperoleh proposisi sebagai berikut: Proposisi 1 Diberikan semiring komutatif dengan elemen identitas Jika adalah semiring reguler, maka juga semiring reguler. dan bilangan bulat positif. Bukti: Diketahui reguler. Akan dibuktikan semiring reguler. Ambil Andaikan tidak reguler. Berarti terdapat elemen ∈ sedemikian sehingga . Diketahui reguler, ambil ∈ Karena reguler maka terdapat ∈ sedemikian sehingga [ Ambil ], [ ] maka [ ][ ][ [ ] ] [ [ ] ] Karena tidak reguler maka sehingga terjadi kontradiksi, maka haruslah semiring reguler. □ Kebalikan dari proposisi diatas tidak selalu benar untuk , Akan ditunjukkan dengan contoh berikut: Contoh 2. Diberikan , didefinisikan maks dan . Untuk semua ∈ maka merupakan semiring komutatif dengan min sebagai elemen identitas. Karena . Untuk semua ∈ maka reguler. Andaikan adalah semiring reguler, misal diberikan kemudian dari definisi [ ][ ] dan ] ∈ [ untuk suatu ∈ diperoleh, [ ] Maka dari itu [ ] [ Karena . maka ] , sehingga diperoleh (1) (2) Dari (1), . Karena ( 2 . Akan tetapi , jadi 3 = 2 ) 1 , dari (2) kita dapatkan 2 2. terjadi kontradiksi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak reguler, seperti yang diinginkan. Teorema 2. Diberikan adalah semiring komutatif dengan elemen identitas dan suatu bilangan bulat positif dengan 3. Maka adalah semiring reguler jika dan hanya jika adalah sebuah ring reguler. 353 Bukti( ) : Asumsikan bahwa adalah semiring reguler. Dengan Proposisi 3.3.1, adalah semiring reguler. Untuk menunjukkan bahwa adalah ring. Tinggal ditunjukkan bahwa untuk sebarang ∈ mempunyai invers . Di definisikan ∈ dengan ∈ { Dengan definisi diatas, maka diperoleh matriks sebagai berikut. (3) [ Karena didapatkan ] reguler, maka berlaku untuk suatu ∈ . Kemudian dari (3), ∑ (∑ ∑ ) ∑ (∑ ∑ ) (4) ∑ (∑ ∑ ) (5) 354 ∑ (∑ ∑ ) (6) Kemudian (4) + (5) + (6) menghasilkan Dengan memisalkan maka dapat ditunjukkan bahwa untuk setiap ∈ , untuk suatu ∈ . Hal ini menunjukkan bahwa adalah ring, seperti yang diinginkan. Bukti ( ) : diketahui adalah ring regular, maka menurut teorema 1 diperoleh matriks atas ring reguler. □ 3. KESIMPULAN 1. Jika adalah semiring reguler, maka juga semiring reguler. Akan tetapi kebalikannya tidak berlaku untuk . 2. Diberikan adalah semiring additive komutatif dengan elemen identitas dan suatu bilangan bulat positif dengan 3. Maka adalah semiring reguler jika dan hanya jika adalah sebuah ring reguler. DAFTAR PUSTAKA Goodearl, K. R., (1979), Von Neumann Regular Rings. Pitman. London. Kaplansky, I., (1969), Fields and Rings. The University of Chicago Press. Chicago. Chaopraknoi , S., Savettaseranee, K., dan Lertwichitsilp, P., (2009), On Regular Matrix Semirings. Thai Journal of Mathematics, 7, hal.69-75. 355