PENGARUH PROGRAM ACARA STAND UP COMEDY SHOW DI METRO TV TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI KASUS TERHADAP PENGUNJUNG COMEDY CAFE KEMANG) Priscilia Prilly Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia, 0878818000516, [email protected] Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah penelitian untuk mengungkap sejauh mana sebuah program stand up comedy di televisi dapat mempengaruhi minat pengunjung Comedy Cafe. Di dalam penelitian ini acara yang diteliti adalah “Stand Up Comedy Show” di Metro TV. Sampel penelitian ini adalah pengunjung Comedy Café di Kemang. METODE PENELITIAN, dalam penelitian ini mempergunakan metode pengumpulan data menggunakan survey dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden tanpa bantuan peneliti. Untuk menganalisis hasil penelitian, peneliti memilih teori Uses and Gratification yang mempunyai asumsi jika media dapat memenuhi kebutuhan khalayak, maka khalayak akan menggunakan media tersebut dan teori S-O-R untuk melihat respon yang didapat dari sebuah stimuli. HASIL YANG DICAPAI adalah memang ada pengaruh program acara “Stand Up Comedy Show” di Metro TV terhadap minat menonton pengunjung Comedy Cafe. SIMPULAN, dapat dikatakan bahwa “Stand Up Comedy Show” di Metro TV memiliki pengaruh terhadap minat menonton pengunjung Comedy Café. Kata kunci: Pengaruh, Program dan Minat Penonton 1. PENDAHULUAN Stand Up Comedy sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Awalnya dipopulerkan oleh Dono, Kasino dan Indro. Kemudian diangkat oleh Taufik Savalas ke media televisi, namun sangat disayangkan stand-up comedy yang ada di Indonesia tidak berlangsung lebih lama karena kurangnya penerusnya sehingga stand-up comedy pun terkubur dari media televisi di Indonesia. Kehadiran stand-up comedy kembali nampak semenjak dibangunnya comedy cafe di kawasan Jakarta Selatan. Dibantu oleh Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono melalui jejaring sosial yaitu Twitter dan Youtube, stand-up comedy pun dipopulerkan kembali. Melihat semakin tingginya antusiasme masyarakat akan Stand Up Comedy di Indonesia maka Metro TV pun menyajikan acara Stand Up Comedy Show. Acara dimana menyajikan para comic dapat menunjukkan kelebihan mereka dalam membawa humor dan suasana kepada penonton. 2. PEDOMAN UMUM Kompleksitas permasalahan khususnya berkenaan dengan acara dan dampaknya terhadap minat maka penelitian ini dilakukan di Comedy Café berlokasi di Jakarta Selatan, dengan fokus penelitian adalah pengunjung Comedy Café. Ho : Tidak ada pengaruh acara Stand Up Comedy di Metro TV terhadap minat menonton pengunjung Comedy Café. Ha: Ada pengaruh acara Stand Up Comedy di Metro TV terhadap minat menonton pengunjung Comedy Café. 2.1 LANDASAN TEORI Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek/ tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik. Penyampaian pesan dapat berupa gagasan dan harapan yang disampaikan melalui simbol kepada khalayak. Komunikasi Massa adalah salah satu konteks komunikasi antar manusia yang sangat besar peranannya dalam perubahan sosial atau masyarakat. Sebgai salh satu konteks komunikasi, komunikasi massa adalah pemanfaatan media sebagai alat komunikasi antar manusia. Istilah media massa merujuk pada alat atau cara terorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka dan salam jarak jauh kepada banyak orang dalam jawak waktu yang ringkas. Media massa bukan sekedar alat semata-mata, melainkan juga institusional dalam masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh warga masyarakat melalui kekuasaan yang ada maupun melalui kesepakatan-kesepakatan lain. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat informatif, pendidikan, dan hiburan bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut.Televisi yaitu perpaduan antara radio (broadcast) dan film (moving picture). Para penonton di rumah tidak mungkin menangkap siaran televisi, jika tidak terdapat unsur radio dan tidak dapat melihat gambar yang bergerak pada layar pesawat televisi jika tidak ada unsur film. Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai format lainnya, seperti talkshow, magazine show, kuis, game show, music concert, drama dan sit-kom (komedi situasi). Variasi acara tersebut di padukan dalam sebuah pertunjukkan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman.(Naratama, 2004:109) Stand Up adalah suatu seni pertunjukkan yang dimaksudkan untuk langsung memancing tawa dari penonton. Tidak seperti theatrical comedy , dimana menciptakan comedy dari sebuah drama terstruktural dengan karakter-karakter dan situasi tertentu. (Papana, 2012:5) 3 aspek/efek minat yang digunakan dalam penelitian ini dan akan dilihat pengaruh menonton program variety show ”Stand Up Comedy Show” terhadap minat menonton (Syaiful R, 2009:183), yaitu: 1. Efek kognitif yaitu efek yang berhubungan dengan pengetahuan agar memotivasi dirinya terhadap lingkungan ataupun sesuatu hal. Agar yang tadinya khalayak tidak tahu atau bingung menjadi merasa jelas. 2. Efek afektif yaitu efek yang berhubungan dengan emosi atau perasaan tertentu terhadap khalayak. Misalnya dari menonton televisi, atau mendengarkan radio, semua itu dapa menimbulkan emosi atau perasaan tertenti pada khalayak. 3. Efek Konatif yaitu efek yang berhubungan dengan kecenderungan khalayak untuk melakukan suatu perilaku dan tindakan dengan cara tertentu terhadap suatu hal yang bermanfaat bagi dirinya ataupun orang lain. Teori Uses and Gratifications memfokuskan pada proses pendekatan tentang kebutuhan individu terhadap pesan-pesan media berdasarkan asas manfaat dan kepuasan. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus – Organisme – Respon ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afektif, dan konasi. (Effendy, 2003:225) Stand Up Comedy Show adalah acara komedi tunggal yang ditayangkan oleh Metro TV. Acara ini mulai ditayangkan pada pertengahan September 2011. Pada bulan November 2011, acara ini pindah jam tayang menjadi hari Rabu, pukul 22.30 dari yang sebelumnya ditayangkan setiap hari Kamis, pukul 22.30. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.(Sugiyono. 2002:11) Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Comedy Café yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan yang setiap bulannya dapat mencapai 500 orang. Dalm penelitian berikut, penulis menggunakan non probability sampling dengan jenis purposive sampling. Dalam penelitian ini, penentuan jumpah sampel dilakukan dengan rumus Taro Yamane, sebagaimana dikemukakan oleh Rachmat (2006:82) N n = N(d)2 + 1 Keterangan : n : Ukuran Sampel N : Ukuran populasi d : Tingkat presisi Menggunakan rumus tersebut membuat penulis dapat menentukan berapa jumlah sampel yang penulis perlukan untuk penelitian ini dan berdasarkan rumus tersebut diatas pula, dengan tingkat presisi 10% atau 0,10. Maka jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 83 orang setelah pembulatan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila validitasnya rendah maka instrument tersebut kurang valid (Riduan, 2011; 194). Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan (dependable) dan tetap (consistent) (Kriyanto, 2009; 143). Korelasi adalah hubungan timbal balik, yaitu saling terkaitnya secara relatif teratur dua gejala atau lebih dari dia gejala. 2.3 HASIL PENELITIAN Sebelum melakukan pengolahan data, peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pada uji ini peneliti melakukan uji kepada 83 responden, dengan demikian uji validitas akan membandingkan r hitung dengan r tabel, dengan menggunakan rumus df = n-2 ,df = 83 - 2 = 81, didapatkan r tabel sebesar 0.2550, apabila r hitung > 0.2550, maka dapat dikatakan valid. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan model koefisien Alpha Cronbach, suatu data dapat dikatakan reliable bila lebih besar dari 0.6. Tabel 2.1 Hasil Uji Validitas (X) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted Pernyataan 1 43.78 27.757 .669 .823 Pernyataan 2 43.93 27.141 .676 .821 Pernyataan 3 44.08 27.346 .443 .846 Pernyataan 4 43.90 27.795 .674 .823 Pernyataan 5 43.73 29.026 .567 .831 Pernyataan 6 44.08 29.468 .496 .836 Pernyataan 7 44.08 29.322 .501 .835 Pernyataan 8 44.17 28.947 .582 .830 Pernyataan 9 44.35 30.523 .322 .848 Pernyataan 10 43.92 29.468 .499 .836 Pernyataan 11 44.20 29.701 .421 .841 Pernyataan 12 44.69 29.437 .415 .842 Tabel 2.2 Hasil Uji Validitas (Y) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted Pernyataan 13 23.4337 12.932 .592 .831 Pernyataan 14 24.1084 11.464 .700 .813 Pernyataan 15 23.6747 11.929 .628 .825 Pernyataan 16 23.3614 12.551 .618 .827 Pernyataan 17 23.8675 11.751 .667 .819 Pernyataan 18 23.2651 13.148 .465 .848 Pernyataan 19 23.6867 12.535 .593 .830 Setiap Corrected Item-Total Correlation terbukti >0.2550 dan berdasarkan hasil dalam tabel 2.1 dan 2.2 maka keseluruhan pertanyaan uanh diberikan kepada responden dinyatakan valid. Uji reliabilitas dimensi (X) dan (Y )Alpha Cronbach menunjukkan angka 0.846 > 0.6 dan Cronbach’s Alpha if Item Deleted menunjukkan angka tidak melebihi 0.846, dengan demikian dapat dikatakan setiap butir pernyataan dapat dinyatakan reliable. 3. SIMPULAN 1. 2. 3. Responden mengetahui program acara Stand Up Comedy Show di Metro TV. Program acara ‘Stand Up Comedy Show’ di Metro TV memiliki pengaruh terhadap minat menonton pengunjung Comedy Café di Kemang. Besarnya hubungan antara ‘Stand Up Comedy Show’ di Metro TV memiliki pengaruh terhadap minat menonton program acara berita pada pengunjung Comedy Café termasuk tergolong kuat, yaitu 0,681 yaitu dalam tabel pearson tingkat hubungannya yaitu kuat namun kekuatannya bergantung dari seberapa sering responden menonton karena disini terbukti bagian terpaan media paling memiliki pengaruh kuat akan variabel DAFTAR PUSTAKA [1] Ardianto, E. (2007). Komunikas iMassa :Suatu Pengantar. Bandung: Simbosa Rekatama Media. [2] Baksin, A. (2006). Jurnalistik Televisi :Teori & Praktik, Bandung: Simbosa Rekatama Media. [3] Bungin H.M.B. (2007).Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. [4] Changara,H. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta :Kencana Prenada Media Group. [5] Effendi, O.U. (2003).Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. [6] Effendi, O.U. (2004).Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. [7] Effendi,O.U.(2005). Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Cetakan ke-19.Bandung: Remaja Rosdakarya. [8] Hardjana, A.M. (2004). Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius. [9] Kriyantono, R. (2006). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. [10] Muda, D.I. (2005). Jurnalistik Televisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. [11] Mulyana, D. (2006). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. [12] Naratama.(2004). Menjadi Sutradara Televisi. Cetakan ke-2. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia. [13] Nurudin.(2007). Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta: Rajawali Pers. [14] Sandjaja, S.D. (2004). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. [15] Severin, W.J & James W.Tankard. (2005). Teori Komunikasi. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.. [16] Singarimbun, M &Sofian Effendi. (2002) Metode Penelitian Survey. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. [17] Syaiful, H.R. (2009). Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. [18] Widjaja, A.W. (2002). Komunikasi :Komunikasi & Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara. [19] Papana. R. (2012). Kitab Suci. Jakarta : Media Kita. RIWAYAT PENULIS Priscillia Prilly lahir di Jakarta pada 24 April 2012. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada 2012. Penulis memiliki minat yang besar pada travelling dan menulis. Beberapa kali mendapat kesempatan bekerja sebagai liaison officer untuk artis mancanegara yang mengadakan konser di Indonesia. THE EFFECTS OF TELEVISION PROGRAMME STAND UP COMEDY SHOW IN METRO TV TOWARDS INTEREST (CASE TOWARDS COMEDY CAFE’S VISITORS AT KEMANG) Priscilia Prilly Universitas Bina Nusantara, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia Abstract RESEARCH PURPOSES, research is to uncover the extent to which a stand-up comedy programs on television may influence the visitor's interest Comedy Cafe. In the event that this research study is "Stand Up Comedy Show" on Metro TV. Sample of this study is that a visitor Comedy Café at Kemang. RESEARCH METHODS, in this study uses survey data collection method using a selfcompletion questionnaire by the respondents without the help of researchers. To analyze the results of the study, researchers selected the Uses and Gratification theory has assumed that if the media can fulfill the needs of the audience, the audience will use the media and the SOR theory to see the response obtained from a stimuli. THE RESULT, there is the influence of the event program "Stand Up Comedy Show" on Metro TV to watch the interest of visitors Comedy Cafe. CONCLUSION, it can be said that the "Stand Up Comedy Show" at Metro TV has influence on the interest of visitors watch the Comedy Café. Keywords: Influence, Program and Audience Interests 2. INTRODUCTION Stand Up Comedy is actually not new in Indonesia. Originally popularized by Dono, Kasino and Indro. Taufik Savalas was then appointed by the television media, but it is unfortunate stand-up comedy in Indonesia did not last much longer because of the lack of successors to stand-up comedy was buried from the television media in Indonesia. The presence of stand-up comedy again apparent since the construction of comedy cafe in South Jakarta. Aided by Raditya Dika and Pandji Pragiwaksono through social networking like Twitter and Youtube, stand-up comedy was made popular again. Seeing the increasing enthusiasm of the people, Metro TV provide Stand Uo Comedy Show. The event which presents the comic can show their advantages in bringing humor and atmosphere to the audience. 2. GENERAL GUIDELINES The complexity of the issues, particularly with regard to the events and their impact on the interest of this research was done at Comedy Cafe is located in South Jakarta, with the focus of the research are the Comedy Cafe. Ho : There is no influence of Stand Up Comedy show on Metro TV to watch visitor interest in Comedy Cafe. Ha: There is influence of Stand Up Comedy show on Metro TV to watch visitor interest in Comedy Cafe. 2.1 THEORETICAL Communication is the process of delivery of messages to Communicator to receiver through certain media to produce an effect/purpose to expect feedback or feedback. The delivery of the message can be any ideas and hope delivered through symbols to audiences. Mass communication is one context communication between human beings is a huge social change or its role in the community. As one of the contexts of communication, mass communication media as a tool is the utilization of communication between human beings. The term media refers to the tool or how organized to communicate openly and greeting long distance to a lot of people in a short time jawak. The Mass Media is not merely a tool solely, but also institutional in the community, leading the process towards setting tool by citizens through the powers that be and through other agreements. Television is a combination of a media image that can hear and is informative, educational, and entertainment of third elements even combined.Television that is a cross between a radio (broadcast) and film (moving picture). The audience at home is unlikely to capture television broadcasts, if there are no elements of radio and can't see the moving image on screen television set if there is no element of the film. Variety show is a television show format which combines a wide range of other formats, such as talkshow, magazine shows, quiz, game show, music concert, drama and sitkom (sitcom). Variations in the show in a show in combine their shape nor broadcast recording of live broadcasts.(Naratama, 2004: 109) Stand Up is an art show which is meant to directly provoke laughter from the audience. Unlike theatrical comedy, which creates comedy out of a play with the characters and situation specific. (Papana, 2012: 5) 3 effects of interest aspect that is used in this research and will be seen the influence of watching the program variety show Stand Up Comedy Show of interest in watching (Syaiful R, 2009: 183), namely: 1. Cognitive effects are effects related to knowledge in order to motivate himself to the environment or something. So that audiences don't know who used or confused to be felt clearly. 2. The effect of affective namely the effect that deals with emotion or a certain feeling toward others. From watching television, for example or listen to the radio, all that can inflict emotion or feeling certain at audience. 3. The effect of konatif namely the effect that deals with a propensity to commit a multitude of behavior and actions by a certain way towards a thing being beneficial for themselves or others. The theory uses and gratifications focused on the process of the approach on the needs of individual against messages media based on the principle of the benefit and satisfaction. According to Prof. Onong Uchjana Effendy Theory S-O-R stands for StimulusOrganisms- Response is originally derived from psychology. If it then becomes a communication theory it is not surprising, because the material object of psychology and communication studies is the same, namely the human soul consists of components: attitudes, opinions, behaviors, cognitions, affective, and konasi. (Effendy, 2003:225). 2.2 METHODS Stand up comedy show is the comedy single broadcasted by metro tv. The event started to live upon the middle of sep 2011. In November 2011, the event was moved tayang be on Wednesday, hours at 22.30 from being formerly every Thursday, to be aired at 22.30. This research conducted using approach quantitative, that is an approach that describe or explainer problem whose outcome can digeneralisasikan. This research conducted using the kind of research eksplanatif, research is planned to explain domicile of the variables surveyed and relation between one variable variable another. (Sugiyono. 2002:11) The population in this study are the Comedy Caf located in Kemang, South Jakarta, which each month can be up to 500 people. From the following research, the author uses non probability sampling with this type of purposive sampling. In this study, the determination of sample done with flight formula Taro Yamane, as expressed by Rachmat (2006:82) N n = N(d)2 + 1 Using formulas ' s leaving writer can determine how many samples writer need for this study and based on those mentioned above all, what is the formula to the degree of precision 10 % or 0.10. The number of samples analyzed in is a total of 83 the person after rounding off. The validity of an is a measure that shows the level of validition an instrument. An instrument that is invalid have validity high and contrarily if validity low and are less valid instrument (Riduan, 2011; 194). Reliability means that gauge is stable (not changeable), reliable (dependable) and fixed (consistent) (Kriyanto, 2009; 143). Correlation is reciprocal relation, that interconnected relative regular two more than he a symptom or symptoms. 2.3 RESULTS Before doing any processing of data, the researchers tested the validity and reliability tests. In this test the researchers tested to 83 respondents, thereby testing the validity of a will compare r countdown with r using the formula table, df = n-2, df = 83-2 = 81, r > 0.2550 get table, if r count >, then it can be said to 0.2550 valid. Test reliability on this research uses Cronbach Alpha coefficient model, a data can be said to be reliable when greater than 0.6. The 2.1 result test validity ( x ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Corrected Item- Cronbach's Total Alpha if Item Correlation Deleted Pernyataan 1 43.78 27.757 .669 .823 Pernyataan 2 43.93 27.141 .676 .821 Pernyataan 3 44.08 27.346 .443 .846 Pernyataan 4 43.90 27.795 .674 .823 Pernyataan 5 43.73 29.026 .567 .831 Pernyataan 6 44.08 29.468 .496 .836 Pernyataan 7 44.08 29.322 .501 .835 Pernyataan 8 44.17 28.947 .582 .830 Pernyataan 9 44.35 30.523 .322 .848 Pernyataan 10 43.92 29.468 .499 .836 Pernyataan 11 44.20 29.701 .421 .841 Pernyataan 12 44.69 29.437 .415 .842 The 2.2 result test validity ( y ) Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item Correlation Deleted Pernyataan 13 23.4337 12.932 .592 .831 Pernyataan 14 24.1084 11.464 .700 .813 Pernyataan 15 23.6747 11.929 .628 .825 Pernyataan 16 23.3614 12.551 .618 .827 Pernyataan 17 23.8675 11.751 .667 .819 Pernyataan 18 23.2651 13.148 .465 .848 Pernyataan 19 23.6867 12.535 .593 .830 Each Corrected Items-Total Correlation proven; and based on the results in >0.2550 tables 2.1 and 2.2 then the whole questions is given to respondents is declared valid. Reliability test dimensions (X) and (Y) Cronbach Alpha 0.846 > 0.6% and Cronbach Alpha if Item Deleted shows numbers not exceeding 0.846, thus it can be said every grain of the statement can be reliable. 3. CONCLUSION 1. Respondents know the program Stand Up Comedy Show on Metro TV. 2. Program event stand up comedy show on Metro TV having influence against interest watch visitors comedy café at Kemang. 3. the magnitude of the relationship between the Stand Up Comedy Show on Metro TV has influence on interest in watching the program on Comedy news show visitors including Cafe belongs to strongly 0,681 that is in the table to do that strong level pearson but his strength depending on how often the respondent watch because here proves to be the most media blow has strong influence will be variable REFERENCES [1] Ardianto, E. (2007). Komunikas iMassa :Suatu Pengantar. Bandung: Simbosa Rekatama Media. [2] Baksin, A. (2006). Jurnalistik Televisi :Teori & Praktik, Bandung: Simbosa Rekatama Media. [3] Bungin H.M.B. (2007).Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. [4] Changara,H. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta :Kencana Prenada Media Group. [5] Effendi, O.U. (2003).Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. [6] Effendi, O.U. (2004).Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. [7] Effendi,O.U.(2005). Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Cetakan ke-19.Bandung: Remaja Rosdakarya. [8] Hardjana, A.M. (2004). Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius. [9] Kriyantono, R. (2006). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. [10] Muda, D.I. (2005). Jurnalistik Televisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. [11] Mulyana, D. (2006). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. [12] Naratama.(2004). Menjadi Sutradara Televisi. Cetakan ke-2. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia. [13] Nurudin.(2007). Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta: Rajawali Pers. [14] Sandjaja, S.D. (2004). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. [15] Severin, W.J & James W.Tankard. (2005). Teori Komunikasi. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.. [16] Singarimbun, M &Sofian Effendi. (2002) Metode Penelitian Survey. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. [17] Syaiful, H.R. (2009). Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. [18] Widjaja, A.W. (2002). Komunikasi :Komunikasi & Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara. [19] Papana. R. (2012). Kitab Suci. Jakarta : Media Kita. CURRICULUM VITAE Priscillia Prilly was born in Jakarta on April 24, 2012. The author graduated from undergraduate education in Bina Nusantara University in the field of Marketing Communications in 2012. The author has an interest in traveling and writing. On several occasions had the opportunity to work as a liaison officer for foreign artist to hold a concert in Indonesia.