57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. GAMBARAN UMUM PT. CIPTA TPI
PT. Cipta TPI yang biasa disebut TPI didirikan pada tahun 1990 di
Jakarta sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran
televisi di Indonesia. Izin penyiaran diberikan pada tanggal 1 Agustus 1990
dan TPI baru mulai mengudara dan beroperasi secara komersial pada tanggal
23 Januari 1991 yang sekaligus ditetapkan sebagai hari lahirnya stasiun TV
swasta TPI. Pada awal pendiriannya TPI hanya ingin menyiarkan siaran
edukatif saja, salah satunya dengan bekerja sama dengan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan pola siaran empat jam setiap hari mulai
pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. TPI berbagi saluran dengan
TVRI dalam bidang acara edukasi kemudian TPI mulai melakukan
penambahan jam tayang sejak tanggal 8 Juni 1991, dengan mulai mengudara
pukul 05.30 WIB sampai 13.30 WIB kemudian dilanjutkan sore hari mulai
pukul 16.00 WIB sampai 21.00 WIB. Seiring dengan perkembangan minat
pemirsa maka TPI selanjutnya tayang dua puluh empat jam sehari dengan
perbaikan materi siaran.
Media Nusantara Citra (MNC) pada bulan Juli 2006, mengakuisisi
75% saham TPI sehingga TPI kini secara resmi bergabung menjadi salah satu
televisi yang dikelola oleh MNC yang juga merupakan induk dari RCTI dan
Global TV. Perubahan sistem pengelolaan akhirnya mengubah pola acara
yang sebelumnya didominasi dengan acara pendidikan menjadi hiburan
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
karena mengikuti perkembangan jaman, akan tetapi TPI tetap menganut polapola acara yang tidak lepas dari pendidikan hanya kemasannya saja yang
diubah. TPI sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai stasiun televisi
yang paling jeli dalam menangkap selera dan kebutuhan masyarakat
Indonesia. Stasiun televisi ini benar-benar menampilkan citra Indonesia dan
mengedepankan tayangan-tayangan sopan dan bisa dinikmati seluruh
keluarga. Program-program yang sangat bernuansa Indonesia inilah yang
mampu mengantarkan TPI sebagai stasiun televisi papan atas Indonesia.
4.1.1. Visi, Misi dan Slogan
“Paling Indonesia Pilihan Pemirsa” menjadi visi PT. Cipta TPI
artinya TPI adalah stasiun televisi yang programnya mencerminkan
kehidupan rakyat Indonesia. Misinya adalah “Menyajikan tayangan bercita
rasa Indonesia yang inspiratif untuk memajukan masyarakat” sedangkan
slogan yang diembannya adalah “Makin Indonesia Makin Asyik Aja”
4.1.2. Logo
Logo dalam sebuah perusahaan mengandung arti yang sangat
penting karena logo perusahaan adalah sebagai cerminan dari perusahaan
tersebut beserta visi dan misinya. Logo PT. Cipta TPI itu sendiri
menampilkan warna merah, hijau dan biru yang mencerminkan dasar dari
warna. Keragaman warna ini mengibaratkan seluruh masyarakat Indonesia
yang berbeda-beda kultur budayanya namun tetap satu. Arti setengah
lingkaran biru yang memutar adalah untuk menyatupadukan semua kultur
budaya yang ada di Indonesia sehingga TPI adalah stasiun televisi yang
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mencerminkan tayangan Indonesia sesuai dengan visi TPI. Tulisan TPI yang
meliuk-liuk adalah simbol dari keunikan suku-suku di Indonesia yang selalu
mempunyai ciri khas masing masing budaya yaitu ukir-ukiran. Hampir semua
suku yang ada di Indonesia ini mempunyai ukiran kebudayaanya sendiri.
Lingkaran kecil yang terdiri dari warna merah, hijau dan biru mencerminkan
kultur budaya yang beragam tetapi masing-masing mempunyai cita rasa yang
sama dalam hiburan dan TPI yakin ingin menjadi stasiun televisi yang ingin
menyajikan tayangan yang bercita rasa Indonesia (Gambar 1).
Gambar 5. Logo PT. Cipta TPI (TPI)
4.1.3. Perubahan Nama Brand TPI Menjadi MNCTV
Meskipun berada di jajaran atas stasiun TV nasional, dengan
berbekal keragaman program acaranya, tetapi ternyata TPI masih dipersepsi
cukup kuat oleh berbagai pihak sebagai stasiun yang mengemban tugas
khusus menyelenggarakan siaran pendidikan. Itu terjadi karena huruf P dari
nama TPI berasal dari kata “pendidikan” dan pada awalnya izin yang dimiliki
TPI adalah sebagai stasiun TV pendidikan. Padahal sudah sejak 1997 TPI
mengantongi izin baru sebagai stasiun televisi umum seperti juga sejumlah
stasiun swasta lainnya. Dan berdasarkan UU No. 40 tahun 1997 tentang
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penyiaran, peran dan fungsi sebagai penyelenggara siaran pendidikan
disandang oleh TVRI.
Berdasarkan latar belakang diatas, sebagai stasiun televisi swasta
pertama yang mengudara secara nasional sejak 23 Januari 1991, juga TV
pelopor musik dangdut, tayangan sopan yang bisa dinikmati seluruh keluarga.
Berganti merek dan logo karena image TPI masih sangat kuat sebagai
Televisi Pendidikan, selain itu pergantian merek dan logo TPI menjadi MNC
TV dilakukan untuk meningkatkan target market dan kualitas program yang
lebih baik lagi.
Guna menghapus persepsi yang kurang pas itu dan untuk
memperkuat posisi sebagai stasiun televisi swasta nasional unggulan, dan
meningkatkan citra perusahaan dalam menghadapi persaingan, maka TPI
mengganti merek dan logo perusahaan mulai 20 Oktober 2010. Logo dan
merek perseroan diubah (“relaunch”) dari TPI menjadi MNCTV dengan tagline atau slogan “Selalu di Hati”. Perubahan ini juga diharapkan dapat
memperluas pangsa pasar dan pemirsa dari stasiun ini.
Gambar 6. Logo PT. Cipta TPI (MNCTV)
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bersamaan dengan kehadiran MNCTV, publik dapat menyaksikan
peningkatan kualitas dan keragaman tayangan, sebagai hasil dari komitmen
untuk memperbaiki kerja dan budaya perseroan. Sehubungan dengan
perubahan
nama,
kedudukan
TPI
yang
sedikit
tertinggal,
banyak
dipertanyakan oleh pengiklan. Secara audience share TPI menduduki
peringkat ke empat dari sepuluh televisi swasta, namun hanya ada 83 brand
yang beriklan. Meskipun secara pendapatan, TPI menduduki peringkat
kelima.
4.1.4. Segmentasi, Positioning dan Target Market MNCTV
Guna mencapai target market dan audiens share yang optimal
tersebut, perubahan yang signifikan terjadi pada perubahan pada segementasi,
targeting dan positioning dari TPI menjadi MNCTV, yaitu :
(1) Visi dan Misi
Visi: Pilihan Utama Pemirsa Indonesia
Misi: Menyajikan Tayangan Bercitarasa Indonesia yang Menghibur
dan Inspiratif
(2) Brand Essence
Cermin inspirasi Indonesia Masa Kini
(3) Tagline
Selalu di Hati
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tagline ‘Selalu di Hati’, yang mewakili keingian stasiun ini untuk
terus berusaha menjadi stasiun yang memikat hati karena mengerti
selera pemirsanya.
(4) Positioning
One stop entertainment untuk keluarga Indonesia dengan SES
BCD
MNCTV
entertainment” bagi
memposisikan
diri
sebagai
“one
stop
keluarga Indonesia. Sebagai perusahaan
media yang selalu mengutamakan
kepentingan publik, MNCTV
berpegang pada komitmen untuk
menyajikan program-program
berkualitas. MNC Group merasa bangga
MNCTV
dan
terus
berusaha
dengan
hadirnya
membangun
dan
mempertahankan posisinya di tengah persaingan, dengan membuat
investasi strategis sebagai nilai tambah bagi para pengiklan dan
penonton.
(5) Premises
Menyajikan program-program yang berkualitas, yang disukai
pemirsa Indonesia. Dengan berbagai tayangan yang berkualitas
yang berkualitas tersebut MNCTV ingin menjadi salah satu stasiun
televisi pilihan pemirsa dari segala kelompok usia dan latar
belakang sosial ekonomi.
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(6) Support Premises
Membangun kompetensi, meningkatkan integritas, profesionalisme
dan terus ber-inovasi dalam wawasan yang inspiratif dan
kreatifitas.
4.1.5. Pola Acara Siaran MNCTV
Stasiun televisi pasti mempunyai pola acara siaran dari yang paling
dominan sampai dengan pola acara sebagai penunjang. Berikut ini adalah
pola acara siaran MNCTV:
Tabel 1.
Pola Acara Siaran
No.
Acara Siaran
1.
Hiburan
2.
Siaran Niaga
3.
Persentase (%)
56,6
20
Pendidikan (Sekolah dan Luar
Sekolah)
11,4
4.
Penerangan/Informasi
10
5.
Acara Penunjang
2
Berdasarkan tabel 2 di atas, hiburan masih menduduki peringkat
teratas dalam acara siaran yang diproduksi MNCTV. Penyiaran acara tersebut
diharapkan dapat melepaskan ketegangan pemirsanya setelah seharian sibuk
beraktivitas, contohnya acara musik dangdut “KDI”. Siaran niaga merupakan
tayangan iklan suatu produk yang mensponsori suatu produksi acara, bisa
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dilaksanakan secara lancar tanpa menghambat proses produksi. Siaran iklan
ditujukan untuk membujuk pemirsanya untuk menggunakan produk yang
diiklankan.
Siaran pendidikan merupakan suatu acara yang bersifat mendidik.
Acara siaran pendidikan ini biasanya sudah dipersiapkan terlebih dahulu
secara matang dengan didukung oleh data-data dan informasi yang telah teruji
kebenarannya. contoh dari siaran pendidikan adalah “Yayasan Pendidikan
Bagi
Bangsa
(YPBB)”.
Acara
penerangan
atau
informasi
yaitu
menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa
termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa tersebut
yang terjadi di muka bumi ini. Acara informasi terbagi menjadi dua yaitu
pertama siaran berita, contohnya acara siaran berita SIDIK, Lintas Pagi,
Lintas Siang, Lintas Petang dan Lintas Malam; dan kedua siaran infotainment
contohnya “STARLITE” yang khusus menangani berita atau kasus yang
dialami oleh selebriti atau artis Indonesia. Acara penunjang merupakan acara
yang bersifat sementara jika ada kekosongan waktu acara yang utama yaitu
“Kartunku” contohnya Upin Ipin, Tom & Jerry, Shaun The Sheep & sejumlah
program animasi lain.
4.1.6. Top Program MNCTV
Beberapa program MNCTV yang banyak diminati pemirsa dan
menduduki top program diantaranya:
1. “Sinetron Religi”, yaitu tayangan yang menonjolkan kisah–kisah
kehidupan manusia yang tidak luput dari dosa, contohnya “Layar
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hidayah”, “Bengkel Hati” dan “Majelis Az-Zikra” adalah sebagai
pengobatan lewat dzikir yang ditayangkan langsung dari Masjid
MNCTV.
Para
masyarakat
dapat
berkonsultasi
mengenai
kesehatannya dan dapat langsung datang ke Masjid MNCTV untuk
terapi penyembuhan.
2. News adalah program yang menonjolkan berita teraktual yang mampu
untuk menghadirkan berita-berita terkini sehingga para penonton
MNCTV dapat memperoleh berita yang cepat dan teraktual,
contohnya, “Lintas 5”, “Lintas Malam”, “Lintas Pagi”, “Lintas
Siang”, “Sidik Pagi”, dan “Sidik Kasus”.
3. Program Produksi yang dimiliki TPI (MNCTV):
a) “Dangdut Mania Dadakan”
Program “Dangdut Mania Dadakan” menayangkan tayangan
inovatif yang mengakomodasi keinginan masyarakat umum
pecinta musik dangdut yang ingin terkenal dengan cara yang
amat singkat dan mudah. Hanya dengan mengikuti audisi,
peserta yang lolos dapat langsung tampil di televisi dan menjadi
bintang dalam acara “Dangdut Mania Dadakan”.
b) “Grebek Pasar”
Program magazine berdurasi 30 menit yang “membedah” pasar
dengan menyuguhkan berbagai informasi menarik seputar pasar
yang dikunjungi, mulai dari keunikan pasar, tempat makanan
yang paling terkenal dari pasar itu hingga sosok yang paling
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dikagumi di pasar tersebut. Tentu saja, suguhan artis dangdut
yang bernyanyi lengkap dengan orkes dorongnya, menjadi ciri
khas program ini. Program spesial ”Grebek Pasar” dilanjutkan
kembali karena mendapat respon masyarakat yang cukup besar,
sebelumnya MNCTV telah sukses dengan “Grebek 17 Pasar”
yang disajikan dalam rangka ulang tahun ke-16.
c) “Serbu Kampung”
Program “Serbu Kampung” merupakan program kepedulian
sosial perusahaan untuk lebih mendekatkan MNCTV pada
masyarakat. Program ini, disamping menghadirkan artis-artis di
panggung sederhana yang dibuat di lokasi, juga melibatkan
masyarakat setempat yang akan dihibur dengan berbagai
permainan
disertai
penyediaan
hadiah-hadiah
menarik.
Kampung yang akan menjadi lokasi shooting akan diberikan
bantuan sesuai dengan kebutuhannya, misalnya: penyemprotan
DBD, sunatan masal maupun pembuatan MCK.
d) Kontes Dangdut Indonesia “KDI”
Program “Kontes Dangdut Indonesia (KDI)” merupakan acara
musik yang menjadi ikon MNCTV dan menjadi program
unggulan yang ditujukan sebagai ajang pencarian pedangdut
muda berbakat sekaligus melahirkan ‘Bintang Dangdut’ tanah
air yang berkualitas.
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.7. Kontes Dangdut Indonesia (KDI) Star
Program KDI Star merupakan pengembangan atau modifikasi
program talent scout atau ajang pencarian bakat TPI, yang sudah
diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Berawal dari tahun 2004 hingga
2009, dengan KDI 1 sampai dengan KDI 6, program pencarian bakat
penyanyi dangdut ini masih menjadi program andalan TPI. Namun sayang,
seiring berjalannya waktu peminat dari program pencarian bakat ini justru
kian menipis.
Gambar 7.
Grafik Data Perbandingan Jumlah Peserta KDI 1 - KDISTAR
18000
16000
14000
KDI 1
12000
KDI 2
10000
KDI 3
8000
KDI 4
6000
4000
KDI 5
2000
KDI 6
0
KDI 1
KDI 2
KDI 3
KDI 4
KDI 5
KDI 6
KDISTAR
KDISTAR
Sumber: PT. Cipta TPI 2010
Pada gambar di atas perbandingan jumlah peserta KDI 1 sampai 6,
jelas terlihat KDI 2 lebih banyak mendapat antusias peserta untuk mengikuti
audisi jumlah peserta saat itu mencapai 16.750.000 orang kemudian pada
KDI 3 dan 4 mengalami penurunan jumlah peserta, KDI 5 mengalami
kenaikan namun tidak terlalu signifikan hanya 14.300.000 orang. Sayang
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
nasib KDI 6 yang diharapkan dapat menarik lebih banyak peserta
kenyataannya hanya dapat menarik 6.325.000 orang saja.
Berdasarkan kondisi inilah, Ekin Gabriel selaku Production Division
Head mengatakan:
“Berkurangnya minat pemirsa MNCTV terhadap program KDI ini
menjadi permasalahan yang harus kita hadapi. Kita harus bekerja
keras membuat sesuatu yang baru tanpa meninggalkan konsep KDI
itu sendiri. Harapannya jelas, konsep baru ini harus mampu
menimbulkan gaung yang dahsyat agar audisi KDI bisa jauh lebih
baik dan mendapatkan peserta dengan kualitas yang lebih dari KDI
sebelumnya. Untuk itu, peran dan kerja keras seluruh unit kerja di
dalam MNCTV harus ditingkatkan, tidah hanya divisi produksi dan
divisi promosi, divisi-divisi lain yang terkaitpun harus maksimal.”
Konsep KDI Star kali ini jauh berbeda dengan program variety show
KDI yang telah diselenggarakan MNCTV pada tahun-tahun sebelumnya.
Perbedaan yang mencolok antara KDI Star dan KDI sebelumnya (KDI 1
hingga KDI 6) ini terletak pada persyaratan pendaftarannya dan sistem
audisinya. Untuk menjaring peserta sebanyak-banyaknya, MNCTV membuka
kesempatan selebar-lebarnya bagi para bakal calon peserta dengan kualifikasi
pendaftaran yang lebih longgar dibandingkan audisi pada tahun-tahun
sebelumnya. Syarat-syarat peserta tersebut, yaitu: JENIS KELAMIN
PRIA/WANITA, USIA 15 s/d 25 TAHUN, STATUS PERKAWINAN
BEBAS, PENDIDIKAN BEBAS dan BISA MENYANYI.
Dalam KDI Star kali ini pun sistem penjaringan peserta jauh berbeda
dengan KDI sebelumnya. Jika pada tahun-tahun sebelumnya MNCTV
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
melibatkan radio-radio partner hanya sebagai tempat untuk memperoleh
formulir pendaftaran, kali ini MNCTV mengajak beberapa radio yang
ditunjuk untuk dilibatkan dalam tahap-tahap proses audisi tersebut, sebagai
Radio Pendaftar dan Radio Penyelenggara Audisi Bintang Radio KDI Star.
Dalam Audisi KDI Star 2010 ini MNCTV menggandeng lebih dari
100 radio yang tersebar di seluruh Indonesia untuk meningkatkan gaungnya
di masyarakat. Sistem audisinya pun di tempuh dengan sistem jemput bola
yang diselenggarakan di 8 daerah/wilayah audisi, yaitu: wilayah Jabodetabek
(Jakarta); wilayah Jawa Barat (Bandung); wilayah Jawa Tengah & DIY
(Yogyakarta); wilayah Jawa Timur, Bali & Nusa Tenggara (Surabaya);
wilayah Sumatera Bagian Utara (Medan); wilayah Sumatera Bagian Selatan
(Palembang); wilayah Kalimantan (Banjarmasin); serta wilayah Sulawesi &
Indonesia Timur (Makassar).
Gambar 8.
Grafik TVR dan Share KDISTAR MNCTV
69
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 9.
Grafik Reach dan Involvement Pemirsa KDISTAR MNCTV
Berdasarkan gambar 8, diatas KDIStar miliki grafik share dan ratting
yang cukup fluktuatif dari episode awal hingga akhir. Hal ini tentu saja
dipengaruhi oleh kemasan yang disajikan program tersebut dalam tiap
episodenya. Hal lain yang juga turut mempengaruhi adalah seberapa bagus
peserta yang tampil, sehingga mampu menyedot perhatian fans masingmasing peserta. Tampak dalam gambar 9, perolehan jumlah penonton yang
ada pun berkisar antara 4,4 juta orang hingga 5,5 juta penonton. Meski belum
sepenuhnya memenuhi target yang telah ditetapkan, amun jika dibandingkan
dengan KDI sebelumnya
KDISTAR jauh lebih banyak dalam perolehan
jumlah penontonnya. Artinya, penonton loyal yang ada mampu dipertahankan
dan bahkan mampu ditambah.
70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2.HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer berupa hasil
wawancara
mendalam (indepth interview) dengan sejumlah narasumber,
diantaranya Bapak Budi Satria sebagai Promotion Departemen Head,
berkaitan dengan kebijakan perusahaan dalama melaksanakan strategi IMC;
Production Division Head - Bapak Ekin Gabriel dan Wilyan Gustafrin selaku
produser program KDI Star, berkaitan dengan informasi product knowledge
KDI Star; dan Bapak Hary Hermawan selaku Planning Scheduling Research
Development (PSRD) Departemen Head, terkait dengan rating, share dan
kondisi kepemirsaan/fluktuasi loyalitas pemirsa KDI Star MNCTV.
Wawancara dengan berbagai narasumber ini, penulis lakukan sepanjang
medio Maret s/d Juni 2011, di kantor MNCTV yang terletak di Jalan Pintu II
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.
Selain data hasil wawancara, peneliti juga memiliki data sekunder
berupa dokumentasi KDI Star MNCTV maupun literatur dari sejumlah artikel
di media cetak maupun on line. Untuk menambah dan memperkaya
informasi, peneliti juga menambahkan contoh-contoh konsep awal KDI Star
maupun contoh-contoh materi promosi dari kegiatan offair maupun on air
KDI Star.
Pengumpulan data primer dengan teknik wawancara tersebut untuk
mendapatkan data kualitatif, sedangkan data-data sekunder digunakan untuk
menunjukkan upaya publikasi dan promosi yang dilakukan departemen
promosi MNCTV dalam rangka menggemakan KDI Star. Data dan informasi
71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tersebut merupakan paduan dalam menjawab permasalahan penelitian yaitu
mengetahui strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh
departemen Promosi MNCTV terhadap program KDI Star 2010 untuk
mendapatkan dan mempertahankan loyalitas pemirsanya. Dan, berikut
uraiannya:
4.2.1. Key Factor Analysis
Dalam merancang strategi IMC suatu produk, sebuah
organisasi atau perusahaan harus menganalisa beberapa faktor kunci
utama, analisa SWOT dan analisa STP dari produk itu sendiri. Yang
tak kalah penting, analisa produk, analisa konsumen dan analisa
kompetitor pun mutlak diperlukan. Untuk itu, sebelum masuk dalam
pembahasan
hasil
penelitian,
peneliti
akan
mendeskripsikan
karakteristik KDI Star sebagai sebuah produk program hiburan di
televisi.
(1) Karakteristik KDI Star
Program acara televisi KDI Star memiliki perbedaan
yang cukup mendasar jika dibandingkan dengan kontes dangdut
sebelumnya, baik secara konsep, pola penjaringan peserta maupun
treatment program itu sendiri. Secara konsep, KDI Star lebih
menitikberatkan
pada
musik-musik
dangdut
kekinian/
kontemporer dan mengurangi sajian musik-musik dangdut klasik
yang sudah sering ditampilkan pada ajang kontes dangdut
MNCTV sebelumnya.
72
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hal ini tentu saja dilakukan tidak tanpa alasan.
Produser KDI Star, Wilyan Gustafirin mengatakan:
“Selain sebagai program regular yang diselenggarakan
tahunan, KDI Star kali ini menjadi ajang untuk
membangkitkan kembali gairah musik dangdut di tanah air.
Artinya, bagi para kontestan yang terpilih nantinya dapat
melahirkan pula varian-varian baru aliran musik dangdut
yang lebih berkelas. Untuk itu, konsep baru ini tentu saja
sangat berpengaruh terhadap pola rekruitmen atau
penjaringan peserta.”
Pola penjaringan peserta kali ini memang berbeda dengan kontes
KDI sebelumnya. Jika dalam KDI 1 sampai KDI 6 audisi hanya
dilakukan oleh internal MNCTV, maka dalam KDI Star kali ini
MNCTV turut melibatkan radio sebagai bagaian penting untuk
audisi. Oleh karena itu, dalam KDI Star dibagi menjadi tiga tahap
audisi.
Tahap pertama. Dalam tahap ini radio partner yang
telah
ditunjuk
oleh
MNCTV
melakukan
pendataan
dan
pendaftaran calaon peserta audisi KDI Star. Radio-radio partner
ini kemudian disebut dengan “Radio Pendaftar”. Radio Pendaftar
tersebut terdiri dari lebih dari 100 radio partner MNCTV yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Tahap kedua. Dalam tahap ini masih sepenuhnya
ditangani oleh radio-radio partner yang di tunjuk oleh MNCTV
sebagai “Radio Penyelenggara”. Radio penyelenggara ini bertugas
menyelenggarakan audisi terhadap peserta-peserta yang telah
73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mendaftarkan diri di radio pendaftar. Radio penyelenggara audisi
ini berjumlah 18 radio yang meng-cover 8 kota besar di Indonesia
untuk mendapatkan bibit-bibit unggul di seluruh Indonesia untuk
dinobatkan sebagai Bintang Radio KDI Star.
Tahap ketiga. Tahap ini merupakan tahap terakhir
pencarian calon-calon bintang KDI Star. Tahap ini sepenuhnya
menjadi kewenangan para juri dari MNCTV untuk menyaring
kembali para bintang radio KDI Star. Audisi tahap ketiga yang
dilakukan di 8 kota besar di Indonesia ini mencari dan memilih 5
orang terbaik di masing-masing daerah untuk nantinya di bawa ke
Jakarta. Penyederhanaan dari masing masing tahap tersebut
dijelaskan dalam gambar berikut:
Gambar 10. Skema Audisi KDI Star
KDI STAR
Audisi KDI STAR
Daerah [Daerah]
Audisi KDI STAR
Daerah
Daerah[Daerah]
Audisi Radio
Penyelengga
ra
Audisi Radio
Penyelengga
ra
Audisi Radio
Penyelengga
ra
Audisi Radio
Penyelengga
ra
Radio
Pendaftar
Radio
Pendaftar
Radio
Pendaftar
Radio
Pendaftar
Radio
Pendaftar
Radio
Pendaftar
Radio
Pendaftar
Radio
Pendaftar
Dst…
Dst…
Dst…
Dst…
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sumber: Modul KDI Star MNCTV 2010
Perbedaan mencolok lain antara Audisi KDI Star dan
KDI sebelumnya juga terletak pada syarat-syarat pendaftarannya.
Jika pada KDI sebelumnya persyaratan untuk lolos audisi
memiliki batasan-batasan yang ketat, maka dalam KDI Star kali
ini
batasan-batasan
tersebut
lebih
diperlonggar.
Wilyan
menambahkan:
“Untuk lebih menggaungkan dan menarik minat para calon
peserta, persyaratan audisi KDI Star kali ini kami buat sangat
longgar. Dengan berbagai batasan yang telah kami
modifikasi. Namun, hal-hal tersebut tetap mengacu pada
kemampuan olah vokal, performa dan attitude para
kontestan.”
Hal yang paling mencolok adalah diperbolehkannya calon peserta
yang sudah beristri/bersuami. Namun, tetap dibatasi pada umur
antara 15 s/d 25 tahun. Selain itu, perbedaaan mencolok lain
terletak pada status pendidikan. Jika dalam audisi KDI
sebelumnya dibatasi pada pendidikan minimal SMA atau
sederajad, pada KDI Star ini ditetapkan bahwa pendidikan bebas.
Kendati demikian, syarat mutlak yang terkait dengan kemampuan
olah suara dan performa para calon peserta tidak bisa
dikesampingkan.
Perbedaan sistem audisi dan persyaratan ternyata juga
diimbangi oleh perubahan di tayangan on-airnya. Meski secara
garis besar sama dengan kontes-kontes dangdut sebelumnya, KDI
75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Star kali ini menyuguhkan materi-materi lagu dangdut yang lebih
baru dan lebih variatif. Bahkan, juri yang dihadirkan pun tidak
hanya dari kalangan pedangdut. Hal ini membuat KDI Star
memiliki tampilan yang lebih elegan jika dibandingkan KDI 1
sampai 6. Hal ini juga berimbas pada image dangdut secara
keseluruhan, yang akhirnya dianggap ‘naik kelas’.
(2) Implementasi SWOT Terhadap KDI Star
Untuk melihat posisi, kualitas dan nilai suatu produk
atau program televisi di pasaran, media penyiaran perlu
melakukan analisis SWOT. Melalui teknik ini situasi dan kondisi
pasar dapat diketahui. Media penyiaran dapat menganalisis
kekuatan
dan
kelemahan
yang
dikontrol
langsung
oleh
perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dipengaruhi oleh
lingkungan sosialnya. Implementasi dari teknik ini akan
bermanfaat dalam menentukan strategi pemasaran program acara
televisi, sehingga dapat memenangkan persaingan yang ketat di
industri pertelevisian. Analisis SWOT yang dilakukan MNCTV
terhadap KDI Star adalah sebagai berikut:
a. Strength (Kekuatan)
KDI Star sebagai ajang pencarian bintang-bintang
dangdut masa depan memiliki keunggulan yang signifikan
dibanding kompetitornya. Gambaran mengenai kekuatan dan
76
http://digilib.mercubuana.ac.id/
keunggulan KDI Star diungkapkan oleh Wilyan Gustafirin,
produser program tersebut:
“KDI Star mempunyai konsep yang lebih matang jika
dibandingkan program-program kompetitor lain maupun
KDI sebelumnya, baik secara teknis, grafis maupun
performa pertunjukannya. Hal ini tentu terlihat dari
antusiasme dan masukan pemirsa yang berpartisipasi
langsung maupun tidak langsung (SMS) dalam program
tersebut. Dan inilah tujuan kami, menghadirkan hiburan
dangdut gratis yang berkualitas, tentu saja.”
Kekuatan yang dimiliki KDI Star ini tentu saja tidak lepas dari
citra MNCTV sebagai yang concern terhadap perkembangan
musik dangdut tanah air, yang telah memiliki pangsa pasar
yang tidak sedikit. Berdasarkan penjelasan pada kutipan
wawancara tersebut, dapat dijabarkan beberapa kekuatan dan
keunggulan KDI Star, yaitu:
a) Positioning Program
KDI Star memiliki positioning yang tepat untuk segmentasi
pemirsanya. Ditambah kemasan dan konsep yang dinamis
dan terus menerus menunjukkan suatu hal yang baru,
elegan, modern dan berkelas dalam mengemas genre musik
dangdut membuat program ini mendapatkan tempat di
benak pemirsanya.
b) Kemasan Program
Posisioning progam tidak dapat dipisahkan dari kemasan
program itu sendiri. Secara teknis, tampilan panggung
77
http://digilib.mercubuana.ac.id/
seperti tata cahaya, artistik, thnologi audio visual, elemen
grafis dan animasi dalam KDI Star dikemas secara
futuristik, modern dan elegan tanpa meninggalkan nafas
dangdut yang menjadi ciri utama program ini.
Gambar 11. Logo KDI Star
Sumber: Modul KDI Star MNCTV 2010
Kemasan ini juga terlihat pada konten acara, seperti
penampilan dan teknik vokal peserta, host, juri, pengisi
acara dan bintang tamu yang kompeten, serta aransemen
musik oleh band pengiring yang profesional.
c) Brand Image
Brand KDI merupakan sebuah ajang kontes dangdut
pertama dan terspektakuler di televisi swasta nasional
Indonesia. Hal ini terbukti dari awareness pemirsa dan citra
yang melekat kuat pada program itu sendiri.
d) Jangkauan Audisi
Untuk menggali bakat-bakat terpendam serta memberuikan
kesempatan pedangdut muda berkiprah di dunia hiburan,
KDI Star makin mengembangkan cakupan wilayah
78
http://digilib.mercubuana.ac.id/
audisinya. Wilayah tersebut dibagi menjadi 8 wilayah
utama, yang membawahi 18 wilayah pendukung untuk
meng-cover lebih dari 100 kota di seluruh Indonesia.
e) Periode Acara
Program inhouse unggulan MNCTV ini di selenggarakan
dari bulan September 2010 hingga Januari 2011.
f) Format Acara
Secara umum, KDI Star memiliki format yang sama dengan
KDI sebelumnya yang terdiri dari tahap audisi, kontes,
kampus hingga tahap final dan grand final. Untuk tayangan
onair sendiri, program yang berhubungan dengan KDI Star
disiarkan sore dan malam hari.
b. Weakness (Kelemahan)
Perubahan konsep dan tampilan di layar televisi yang
disajikan dalam KDI Star ternyata masih menyisakan
kelemahan. Seperti yang diungkapkan Hary Hermawan, selaku
PSRD Departement Head MNCTV, berikut:
“ Jika secara alur dan mekanisme audisi yang baru, KDI
Star bisa dikatakan lebih bagus dibandingkan konteskontes sebelumnya. Namun sayang, eksekusi di layar
yang dilakukan secara gradual menciptakan reaksi
negatif dari sebagian pemirsa MNCTV karena KDI Star
yang digarap dengan memasukkan ornamen-ornamen
musik modern justru kurang diminati. Ternyata mereka
masih menghendaki dangdut murni atau dangdut klasik”
79
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kelemahan lain yang dimiliki oleh KDI Star antara lain adalah
terbatasnya sumber informasi tentang karakteristik audiens
yang cenderung masih setia dengan konsep lama. Selain itu
pula, MNCTV kurang melakukan analisa mendalam terhadap
kompetitor yang menjadi salah satu dasar dalam strategi
pengembangan programnya. Minimnya biaya promosi juga
ikut andil terhadap kurangnya sosialisasi transformasi konsep
KDI Star terhadap pemirsanya, yang berakibat pada kurangnya
pengetahuan utuh audiens terhadap konsep baru tersebut.
c. Opportunities (Peluang)
Selain kekurangan yang diuraikan di atas, KDI Star
ternyata masih memiliki peluang yang bisa dimaksimalkan.
Peluang tersebut jelas, MNCTV merupakan televisi yang
sangat konsern dengan musik dangdut di Indonesia. Jadi jika
apa yang disajikannya saat ini belum mendapatkan hasil
maksimal, jika digali terus-menerus lambat laun audiensi juga
akan menerima apa yang disajikan KDI Star. Hal ini
diungkapkan dengan penuh optimisme oleh Wilyan, Produser
program tersebut:
“Saat itu trend reality show sedang berkembang, dan
kami mencoba memasukkannya di KDI Star, misalkan
dengan mengeksplor latar belakang kehidupan para
kontestan dll. Namun, tentu saja dengan porsi yang tidak
terlalu banyak karena dikhawatirkan akan merubah
konsep utama program itu sendiri.”
80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Besarnya audiens penggila dangdut memberikan peluang
tersendiri bagi MNCTV. Selain itu, semakin luasnya
jangkauan
audisi
juga
sangat
berpotensi
mendapatkan
tambahan penonton baru.
d. Threats (Ancaman)
Gempuran competitor yang menayangkan program
acara berkualitas berpotensi menjadi ancaman dalam merebut
pangsa pasar KDI Star. Dari hasil wawancara diperoleh
penjelasan:
“Sifat penonton sangat heterogen dan cenderung
memiliki selera yang berubah-ubah setiap waktunya.
Kami tidak pernah tau siapa yang menonton dan kita
hadapi
setiap
malamnya,
sehingga
strategi
pengembangan program dari segi kualitas ataupun
promosi yang telah dilakukan bukan menjadi satusatunya jaminan program tersebut sukses.”
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa ancaman yang datang
dan dipengaruhi oleh lingkungan social seperti pergeseran
trend program, karakteristik audiens yang sulit ditebak, dan
gempuran competitor dapat menggerogoti performa KDI Star.
(3) Segmentasi Pasar (Segmenting)
Untuk
merebut
perhatian
audiens,
MNCTV
menerapkan strategi segmentasi, yaotu pengelompokan audiens
atau pemirsa ke dalam kotak-kotak yang homogen. Hal ini seperti
yang diungkapkan bapak Hary Hermawan, PSRD Departement
Head MNCTV:
81
http://digilib.mercubuana.ac.id/
“Jika selama ini musik dangdut sangat identik dengan
segmentasi CDE atau masyarakat menengah kebawah, maka
program KDI Star kita kemas dengan berkelas, sehingga
bisa merambah dan mampu diterima di segment BCD.
Dangdut harus bisa diterima tidak hanya di masyarakat
menengah ke bawah, tapi juga masyarakat menengah dan
menengah atas. Caranya bagaimana? Caranya kita
menghadirkan musik dangdut tersebut dengan tampilantampilan yang lebih elegan dan kita kombinasikan dengan
musik-musik maupun musisi-musisi diluar segment dangdut.
Hal ini jelas, diharapkan KDI Star mampu meraup pemirsa
sebanyak-banyaknya.”
Segmentasi pasar yang dibidik KDI Star memang
sedikit berbeda dengan segmentasi pasar MNCTV, yang masih
‘bermain’ di segmen CDE. Namun, jika dilihat dari segi
demografi program ini ditujukan untuk seluruh keluarga, ibu-ibu
rumah tangga, pekerja maupun pelajar. Sedangkan untuk segi
geografis, KDI Star memiliki jangkauan wilayah yang lebih besar
dibangdingkan kontes-kontes sebelumnya: Jakarta, Surabaya,
Medang,
Palembang,
Yogyakarta,
Bandung,
Makassar,
Pekanbaru, NTB dan Banjarmasin.
(4) Pembidikan KDI Star (Targeting)
Pemirsa adalah publik atau sasaran utama dalam
aktivitas penyiaran. Penting bagi media penyiaran untuk
mengetahui karakteristik, keinginan, kebutuhan dan selera
audiensnya. Seperti yang telah diuraikan terdahulu, KDI Star
memiliki sasaran audiens dengan segmentasi menengah bawah
hingga menengah atas, semua gender dan dengan berbagai latar
82
http://digilib.mercubuana.ac.id/
belakang profesi. Mulai dari pegawai, swasta, ibu rumah tangga
hingga pelajar dan mahasiswa.
(5) Positioning KDI Star
MNCTV sebagai televisi yang identik dengan musik
dangdut melalui program unggulannya yaitu KDI Star ingin
meningkatkan citra musik dangdut di mata masyarakat. Semangat
tersebut diaplikasikan ke dalam strategi positioning program KDI
Star memposisikan diri di dalam benak pemirsanya sebagai ajang
kompetisi dangdut yang elegan, modern dan berkelas di televisi.
Senada dengan penjelasan Bapak Hary Hermawan:
“Kita membuat KDI Star berbeda karena ingin mengangkat
citra dangdut di mata masyarakat. Jadi, segala bentuk visi
misi yang dapat mengangkat citra dangdut kita garap mulai
dari vokal, gaya, fashion, make-up dan pilihan musik
kolaborasi. Tak ketinggalan attitude peserta juga kita bentuk
sedemikian rupa agar tampilan elegan tidak hanya dari
‘bungkusnya’ saja namun dapat juga terpancar dari dalam
diri masing-masing peserta sehingga menghasilkan on-air
look yang modern, elegan dan berkelas.”
Strategi positioning tersebut juga diterjemahkan dalam
berbagai elemen program dan promosi sehingga image yang
dibentuk oleh KDI Star dapat diterima oleh masyarakat.
4.2.2. Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu KDI Star
MNCTV adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
penyiaran di Indonesia. Sebagai stasiun televisi swasta ketiga yang
83
http://digilib.mercubuana.ac.id/
beroperasi sejak awal 90-an, MNCTV memproduksi berbagai program
acara televise yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah.
Dengan
demikian,
media
penyiaran
harus
menentukan
dan
menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang jitu dalam
mempromosikan produknya agar dapat diterima oleh masyarakat.
Senada dengan uraian di atas, Bapak Budi Satria menjelaskan
tentang strategi IMC KDI Star sebagai berikut:
“Sebelum kita berbicara mengenai strategi, kita harus
mengetahui terlebih dahulu apa yang akan kita capai.
Pertama, kita harus menarik peserta sebanyakbanyaknya untuk berpartisipasi untuk mengikuti audisi
dan kedua, tentu saja kita harus menarik audience
untuk menonton KDI Star. Nah, untuk jenis
promosinya, selain memaksimalkan seluruh jenis
promo on-air, promo radio dan media luar ruang,
kegiatan offair juga harus benar-benar di
maksimalkan. Dan tidak ketinggalan, dari sisi
merchandising pun harus kuat. Saya kira hal-hal
tersebut yang mesti kita tempuh untuk mencapai
target.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas, KDI Star melaksanakan
program IMC selama bulan April hingga Desember 2010. Strategi
komunikasi pemasaran yang digunakan adalah strategi tarik (pull
strategy) yaitu dengan menggunakan iklan dan promosi konsumen
secara langsung, serta menyelenggarakan event guna mendorong
konsumen atau pemirsa untuk berpartisipasi serta menyaksikan
program KDI Star.
84
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Strategi ini digunakan dengan pertimbangan bahwa KDI
merupakan acara kontes dangdut di layar kaca yang memiliki brand
image yang kuat di mata audiens. Kemudian KDI sebagai produk jasa
hiburan di televisi dapat langsung dikonsumsi atau ditonton
masyarakat secara gratis tanpa melalui perantara atau media
distributor seperti produk-produk consumer goods lainnya. Penetapan
strategi komunikasi pemasaran yang jitu dan pelaksanaan kegiatan
secara optimal merupakan hal yang menentukan dalam mewujudkan
tujuan pemasaran suatu perusahaan.
4.2.3. Tujuan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) KDI
Star
Setiap organisasi atau perusahaan mendambakan kesuksesan
yang diinginkan. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan alat
berupa strategi pemasaran untuk mewujudkan tujuan pemasaran yaitu
memperoleh laba atau keuntungan.
Komunikasi pemasaran adalah pengembangan dari konsep
promosi yang merupakan sebagaian dari alat di dalam bauran
pemasaran untuk mewujudkan tujuan pemasaran suatu perusahaan.
Penentuan tujuan strategi IMC KDI Star merupakan hal awal dan
utama, menurut Promotion Departement Head, Bapak Budi Satria:
“Tujuannya agar melakukan aktivitas yang dapat
meningkatkan mempertahankan penonton loyal KDI Star
yang sudah ada dan kita berharap menambah jumlah
pemirsa dengan melakukan strategi promosi yang
diterapkan pada program KDI Star ini.”
85
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan demikian tujuan komunikasi pemasaran terpadu KDI
Star disesuaikan dengan siklus hidup program atau product life cycle
yang berada pada tahap menurun atau declining. Oleh karena itu,
MNCTV membuat kebijakan untuk menambah jumlah pemirsa yang
terus berkurang sekaligus mempertahankan loyalitas pemirsa KDI Star
yang masih ada.
4.2.4. Elemen dan Kegiatan Komunikasi Pemasaran Terpadu KDI Star
Untuk mencapai tujuan pemasaran dari program KDI Star,
maka strategi IMC yang telah dirancang harus diaplikasikan dengan
optimal. Pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran tersebut
bertujuan mempertahankan loyalitas pemirsa dan meningkatkan
jumlah penonton KDI Star.
Dalam mengimplementasikan strategi komunikasi pemasaran
terpadu tersebut, Bapak Budi Satria smemberikan penjelasan sebagai
berikut:
“Banyak yang telah kami lakukan, seperti promo on-air,
radio, print-ad, media luar ruang, event activity dan
merchandising. Tapi yang paling menonjol adalah aktivitas
langsung event atau offair, dimana kita langsung bertemu
dengan target audiens yang akan menonton KDI, karena
disitulah mereka dapat bertemu langsung dengan artis
idolanya, dan ini memiliki efeftifitas yang tinggi. Tentu saja
jika dibandingkan dengan jenis promosi lainnya.”
86
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Strategi pemasaran terpadu memiliki berbagai elemen, antara
lain perikalanan, event marketing activity dan merchandising. Untuk
melaksanakan strategi komunikasi pemasaran terpadu yang telah
ditetapkan maka divisi promosi MNCTV melaksanakan kegiatan
antara lain:
a.
Periklanan
Periklanan
merupakan
kegiatan
yang
mentransfer
gagasan dan pikiran kepada orang lain, berfungsi untuk
memberikan informasai produk kepada para audiensnya dan
menjadi sarana untuk membangun koneksi secara emosional
dengan pelanggannya. Kegiatan komunikasi pemasaran KDI Star
memiliki konsep kreatif yang selaras dengan konsep utama
program itu sendiri, yaitu menonjolkan nuansa tradisional yang
khas Indonesia yang dikemas dengan modern, elegan dan berkelas
yang bertujuan untuk meningkatkan citra musik dangdut di mata
masyarakat.
Perancangan strategi dan pelaksanaan kegiatan IMC KDI
Star, MNCTV tidak bekerjasama dengan biro periklanan. Tugas
ini murni dilaksanakan ileh divisi promosi MNCTV. Adapun
pelaksanaannya diaplikasikan ke beberapa jenis media periklanan:
(1) Above the Line (Media Lini Atas)
a) Media Televisi
87
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kegiatan ini dilakukan oleh seksi promo on air di dalam
divisi promosi MNCTV. Bentuk promosinya adalam
promo program on-air berdurasi 10, 15, 30 dan 60 detik
dengan berbagai versi yang disesuaikan dengan acara KDI
Star itu sendiri seperti teaser, promo acara, promo
dukungan sms, theme song, filler, greetings, super impose,
running text dan template. Aktivitas ini tentu saja untuk
meningkatkan brand awareness pemirsa terhadap program
KDI Star.
b) Media Radio
Kegiatan ini dilakukan oleh seksi publicity di dalam divisi
promosi MNCTV. Bentuknya berupa adlibs berdurasi 60
detik dan talkshow yang dikombinasikan dengan kuis
berhadiah berdurasi 60 menit, yang di siarkan secara
berkala selama proses audisi hingga grand final KDI Star
dari Juni hingga Desember 2010.
Dalam KDI Star kali, pelibatan radio jauh lebih besar
dibandngkan dengan KDI sebelumnya. Radio tidak hanya
di fungsikan sebagai media promosi. Tetapi radio juga
diberikan peran sebagai partner untunk menjaring dan
mengaudisi calon peserta. Untuk itu, jumlah radio yang
dilibatkan pun jauh lebih besar. Seperti terlihat dalam
gambar berikut.
88
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 12. Skema Audisi & Radio KDI Star
Sumber: Modul KDI Star MNCTV 2010
89
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c) Media Cetak
Kegiatan ini juga dilakukan oleh seksi publicity dalam
divisi promosi MNCTV. Bentuk dan strategi promosinya
disesuaikan dengan tahap-tahap acara yang terdiri dari
babak audisi, berupa print-ad acara dan formulir
pendaftaran; babak kontes berupa print-ad tentang
informasi acara, kontestan dan cara memberikan dukungan
melalui polling sms, serta babak grand final berupa printad tentang informasi acara, finalis dan polling sms.
Periode pemasangan dari bulan Juni hingga bulan
Desember 2010, antara lain di harian Seputar Indonesia,
harian Galamedia, harian Wawasan, harian Kedaulatan
Rakyat, harian Radar Surabaya, harian Waspada, harian
Sumatera Express, harian Banjarmasin Post, harian Fajar
Makassar dan sejumlah harian lokal yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, beberapa tabloid
seperti Genie, Bintang Indonesia, AURA dan lain-lain pun
menjadi media promosi KDI Star.
(2) Below the Line (Media Lini Bawah)
Untuk mendukung program komunikasi pemasaran
terpadu KDI Star, divisi promosi melalui seksi publicity juga
membuat material promosi luar ruang. Material ini dicetak
dalam berbagai bentuk dan mengandung berbagai informasi
90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
produk. Seluruh material ini dikemas dan didisain semenarik
mungkin dengan gaya penulisan (copywriting), art directing dan
dengan pemilihan warna sesuai dengan positioning program
yang modern, elegan dan berkelas.
Selain sebagai media promosi material promosi luar
ruang ini juga dimaksudkan sebagai pengenalan dan pemantapan
brand image KDI Star agar lebih dikenal masyarakat. Material
promo luar ruang tersebut atara lain: billboard JPO yang
berlokasi di Jl. Gatot Subroto Jakarta; bus painting pada
kendaraan-kendaraan operasional MNCTV; baliho, x-banner,
flyer, poster dan umbul-umbul yang tersebar di sejumlah titik
khususnya di kota-kota audisi seperti Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Medan, Palembang, Makassar, Surabaya dan
Banjarmasin; dan terakhir backdrop yang terpasang di venuevenue KDI Star.
b.
Merchandising
Di dalam konsep IMC, merchandise merupakan
alternatif media promosi yang memiliki sifat murah, tahan lama
dan memiliki bentuk dan fungsi yang beragam. Aktivitas ini
bertujuan untuk meningkatkan penjualan sesaat, dimana produsen
memberikan insentif berupa hadiah atau souvenir. Dengan kata
lain, merchandise sebagai bentuk kegiatan promosi penjualan
dapat merangsang respon langsung audien untuk mengingat dan
91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terus menyaksikan acara KDI Star, seperti yang dikatakan Bapak
Jonny Junaedi, bagian merchandising MNCTV:
“merchandising yang kita adakan disini lebih bertujuan
untuk menciptakan brand image yang kuat di benak para
peserta maupun penonton. Orang yang melihat merchandise
ini akan tertanam memori yang kuat terntang KDI Star.
Selain itu, merchandising ini juga merupakan apresiasi
MNCTV kepada audiens yang setia dengan KDI Star. Dan
kita melakukan komunikasi melalui merchandise ini.”
Merchandising KDI Star ini sendiri terdiri dari
beberapa barang yang sering kita gunakan sehari-hari, seperti
poloshirt, t-shirt, topi dan agenda, dengan sistem pendistribusian
dengan cara dijual secara langsung di booth-booth event maupun
dibagikan cuma-cuma sebagai hadiah gimmick KDI Star.
c.
Event Marketing
KDI sebagai program unggulan yang diadakan secara
berkala oleh MNCTV memiliki penggemar yang banyak.
Berbagai
treatment
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
mempertahankan loyalitas penggemar dan juga menambah
penggemar baru. Penting bagi perusahaan untuk membuka ruang
interaksi antara artis dan peserta KDI dengan para fans-nya.
Jika
pada
KDI
sebelumnya
kegiatan
roadshow
panggung diadakan setelah terpilihnya para bintang KDI, maka
pada KDI Star kali ini MNCTV menyapa penggemarnya sebelum
kegiatan kontes di layar TV dimulai. Event yang diadakan
berbarengan dengan pemilihan para finalis radio-radio partner
92
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang nantinya akan di bawa ke Jakarta sebagai finalis KDI Star.
Tujuannya tentu saja, untuk memperkenalkan dan menyapa serta
meraih awareness masyarakat terhadap keberadaan KDI Star.
Menurut bapak Budi Satria, Promotion Dept. Head MNCTV:
“event offair KDI Star kali ini kami buat didepan, sebelum
pagelaran kontes dimulai. Tujuanya tentu saja untuk
memperkenalkan konsep baru KDI Star melalui calon-calon
bintang radio KDI Star yang didapat dari audisi tingkat
radio. Diharapkan terjalin ikatan batin antara para peserta
dengan para pendukungnya di daerah masing-masing”.
Konsep baru KDI Star juga diaplikasikan dalam semua
unsur event offairnya, mulai dari sistem audisi, pola acara hingga
set panggung. Semuanya dikemas secara elegan, modern dan
berkelas.
Gambar 13. Desain Panggung KDI Star
Sumber: Modul KDI Star MNCTV 2010
93
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan konsep baru tersebut, pagelaran acara atau kegiatan
promo offair memiliki dampak yang kuat, karena bersifat
melibatkan audiensnya. Kegiatan ini juga berfungsi untuk
menjangkau khalayak sasaran, meningkatkan brand images dan
brand awareness, serta menyediakan kegiatan publisitas produk
KDI Star tersebut.
4.2.5. Tahap Pembangunan Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)
menuju Loyalitas Pemirsa
Untuk menumbuhkan loyalitas pemirsa di era pemasaran
modern ini sebuah media penyiaran harus menerapkan strategi IMC
yang melibatkan tahapan yang kompleks dan progresif, yaitu:
a. Koordinasi berbagai elemen promosi secara taktis.
Divisi promosi MNCTV dalam strategi komunikasi
pemasaran terpadu KDI Star mengakomodasikan berbagai elemen
promosi yang terdiri dari periklanan, merchandising dan event
marketing yang bertujuan untuk menambah jumlah pemirsa
sekaligus mempertahankan loyalitas pemirsa.
b. Mendefinisikan kembali wilayah pemasaran
Riset audiens yang dilakukan MNCTV yang dilakukan
pada loyalitas pelanggan selama ini hanya mengandalkan data
statistic histories dari AC Neilsen mengenai kuantitas atau jumlah
(rating, share dan involvement) dari segi demografisnya saja.
Sedangkan informasi mengenai psikografis, geografis, gaya hidup
94
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan kebiasaan audiens KDI Star sangat minim sehingga eksistensi
dan potensi potensi dari penonton setianya kurang tergarap dengan
serius. Indikatornya adalah tidak adanya upaya MNCTV untuk
mengidentifikasi pemirsa yang loyal dan membuat program yang
khusus untuk mereka. Lebih lanjut Bapak Hay Hermawan
menjelaskan:
“MNCTV dan AC Nielsen tidak memiliki data untuk
mengklasifikasikan mereka, namun hanya berdasarkan
jumlah atau kuantitas demografinya saja.”
Hal ini tentu saja menyebabkan ketidakmaksimalan programprogram yang dibuat oleh MNCTV. Program yang ada pun jadi
terkesan asal-asalan dan tidak memiliki visi yang jelas. Need &
want
selera dari pasar sasaran knususnya KDI Star kurang
diperhatikan dengan serius.
c. Integrasi strategi dan finansial
Keberhasilan sebuah perusahaan dalam memasarkan
produknya, dimana kepuasan dan loyalitas konsumen menuju
ekuitas merk tercipta, akan meningkatkan penghasilan sepanjang
waktu. Dana promosi bersumber dari pendapatan perusahaan, jika
dana itu sedikit maka akan menyulitkan perusahaan dalam
mengkomunikasikan produknya terhadap masyarakat. Hal ini pula
yang terjadi di MNCTV dengan produk KDI Star-nya.
95
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bapak Budi Satria menuturkan:
“Masalah budget promosi yang minim untuk menambah
ruang gerak kita menjadi persoalan tersendiri. Kondisi ini
membuat kita tergantung dengan media-media yang akan
kita ajak bekerjasama, hanya dengan menggunakan sistem
kerjasama semi barter dan fullbarter. Ini mempengaruhi
dampak komunikasi yang kurang optimal. Kendati demikian,
usaha kita untuk mengembangkan sayap dan menggandeng
media-media partner membuahkan hasil yang sedikit
membanggakan dan mampu sedikit mengangkat performa
KDI Star.”
Performa KDI memang mengalami penurunan juka di bandingkan
periode awal program acara ini ada. Namun, KDI Star masih
meunjukkan performa yang lebih baik jika dibandingkan KDI
periode sebelumnya.
4.2.6. Peran Penting IMC dalam Penyelarasan Perusahaan
Kegiatan komunikasi pemasaran terpadu di era pemasaran
modern memberikan nilai tambah atas perusahaan dan produk.
Kepuasan dan loyalitas pelanggan akan terbentuk apabila seluruh
seluruh proses bisnis yang meliputi input, produksi dan output atau
lintas departemen memiliki pemahaman atau persepsi yang sama
mengenai konsep pemasaran ini.
a. Peran Primer IMC (primary role)
Kegiatan promosi atau komunikasi pemasaran dilakukan
untuk mengubah tingkah laku audiens agar mau loyal terhadap
96
http://digilib.mercubuana.ac.id/
produk atau perusahaan sehingga menguntungkan perusahaan
tersebut. Lebih lanjut Bapak Budi Satria menjelaskan:
“Meski secara grafik menunjukkan kenaikan, sebetulnya
hasilnya tidak sepenuhnya sesuai target. Hal ini tidak hanya
kesalahan dari strategi promosi itu sendiri, tapi juga dari
segi eksekusi program itu sendiri yang mengakibatkan
kejenuhan penonton yang kemudian beralih ke kompetitor
lain.”
Kualitas program yang monoton dan pelaksanaan strategi
IMC yang kurang optimal menyebabkan penonton yang tadinya
mulai tertarik dengan program ini justru beralih ke kompetitor lain.
Ketidak seriusan eksekusi program KDI Star juga mengakibatkan
loyalitas penonton menjadi fluktuatif.
b. Peran Perusahaan
Perubahan tindakan dari semua pihak yang terkait
dengan proses input dan produksi perusahaan dalam upayanya
untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi sangat penting dalam
mendukung dan memperkuat proposisi nilai atas merek. Bapak
Budi Satria menegaskan:
“Kami
melibatkan
semua
pihak
dan
mengkoordinasikannya di semua divisi, kemudian kita menyatukan
visi misinya. Semua elemen terlibat dalam hajatan besar ini, mulai
dari promosi, programming, produksi, humas hingga general
service. Disini kita menyatukan semuanya.”
KDI Star merupakan program unggulan MNCTV yang
dianggap sebagai mesin uang perusahaan. Program ini sangat
97
http://digilib.mercubuana.ac.id/
fenomenal dan megah. Kesuksesan penyelenggaraan acara ini
ditentukan oleh kerjasama antara berbagai departemen dan divisi di
dalam MNCTV. Dimulai dari PSRD yang merencanakan dan
memilih
program,
divisi
Produksi
yang
merancang,
mengembangkan dan mengeksekusi program ini, divisi Marketing
dan Sales yang menjual program ini, departemen Promosi, Humas
dan Redaksi yang mempromosikan dan mempublikasikan hingga
departemen general service yang menyiapkan segalanya demi
kesuksesan program ini.
4.3. PEMBAHASAN
Program acara televisi KDI Star yang diselenggarakan tahun 2010
sebagai program unggulan MNCTV mempunyai tujuan pemasaran yaitu
meningkatkan pendapatan perusahaan dengan cara menambah jumlah
pemirsa sekaligus mempertahankan loyalitas pemirsanya. Oleh karena itu,
untuk mewujudkannya tidak cukup hanya dengan pembenahan kualitas
programnya saja, namun harus diimbangi dengan penetapan harga jual spot
iklan yang ideal, penetapan jam tayang yang strategis dan jangkauan siar
yang luas serta mengoptimalisasian strategi promosi.
Istilah komunikasi pemasaran merupakan pengembangan dari
konsep promosi yang terdapat dalam bauran pemasaran atau marketing mix,
dimana perannya sangat menentukan dalam mewujudkan tujuan pemasaran.
Melalui strategi pemasaran yang jitu, pemasar dapat menyampaikan nilai
produk dan jasanya untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya.
98
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Strategi ini berkaitan dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar,
identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya
bauran pemasaran.
Sebelum melakukan kegiatan komunikasi pemasaran, terlebih
dahulu MNCTV melakukan analisa situasi dan kondisi pasar menggunakan
analisis SWOT. Analisa ini terdiri dari beberapa faktor, yaitu Strengths atau
kekuatan, dimana perusahaan memberikan keunggulan dan manfaat produk
yang berbeda dengan produk lain kepada konsumennya. Weakness, yaitu
kelemahan yang dimiliki produk sehingga menyebabkan konsumen berpaling
ke kompetitor lain. Opportunities atau peluang, dimana kondisi sosial dan
ekonomi memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk merubah perilaku
masyarakat agar mau mengkonsumsi produknya secara simultan. Dan
Threats, yaitu ancaman yang datang dari luar dimana kondisi pasar tidak
menguntungkan dan melemahkan nilai suatu produk yang berpotensi
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
KDI Star sebagai salah satu program unggulan MNCTV
mempunyai beberapa kekuatan dan keunggulan (strengths), KDI Star
memiliki positioning program yang berbeda di kelasnya. Program ini
memposisikana diri dalam benak pemirsanya sebagai ajang kompetisi
dangdut MNCTV yang lebih moderen, elegan dan berkelas di televisi. Untuk
itu, KDI Star dikemas secara matang, indah, mewah dan moderen baik secara
teknis maupun performa bintang-bintang yang ditampilkannya. Dari aspek
materi (content), KDI Star selalu berupaya untuk menampilkan inovasi-
99
http://digilib.mercubuana.ac.id/
inovasi terbaru dalam sebuah program acara kontes penyanyi dangdut. Brand
image yang telah melekat kuat di benak pemirsa pun menjadi kekuatan
tersendiri program ini. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah peserta
audisi dibandingkan kontes-kontes sebelumnya.
Sebagai program acara hiburan, KDI Star memiliki peluang
(opprtunities) di industri pertelevisian nasional. Besarnya pasar penggila
musik dangdut di tanah air berbanding lurus dengan brand image MNCTV
sebagai stasiun televisi dangdut. Fenomena ini memberikan peluang bagi
MNCTV untuk terus berkiprah di dalam pengembangan industri musik
dangdut dengan menyuguhkan tayangan-tayangan dangdut yang berkualitas.
Seiring dengan peluang yang ada, MNCTV pun ternyata harus
menghadapi beberapa ancaman (threats). Ancaman ini tetu saja datang dari
kompetitor yang juga terus menerus berinovasi untuk merebut perhatian
audiens. Hal ini juga diperparah oleh pergeseran trend program yang sangat
dinamis dan sulit ditebaknya karakteristik dari audiens itu sendiri.
Untuk menjawab berbagai tantangan yang ada MNCTV memiliki
starategi untuk tetap mempertahankan serta menambah jumlah audiensnya
dengan menerapkan strategis segmentasi, positioning, dan targeting baik
secara program maupun unsur-unsur promosinya.
Penerapan strategi segmentasi yang dilakukan MNCTV ditinjau
dari berbagai aspek, diantaranya: pertama, aspek demografis, yang berusaha
membidik audiens SES BCD dari berbagai usia dan profesi. Kedua, aspek
geografis. Artinya, KDI Star kali ini berusaha mengembangkan sayapnya
100
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan melakukan ekspansi ke sejumlah wilayah-wilayah yang sebelumnya
belom pernah didatangi. Kendati demikian, upaya ini belum memenuhi target
seperti yang diharapkan. Sekalipun MNCTV telah melakukan aktivitas IMC
di berbagai media di daerah-daerah faktanya, jumlah pemirsa KDI Star belum
mampu melebihi jumlah penonton KDI pada awal dibuatnya program
tersebut.
Dalam
melaksanakan
aktivitas
branding,
MNCTV
juga
menetapkan positioning program KDI sebagai ajang kompetisi dangdut yang
elegan, modern dan berkelas di terlelevisi. Hal ini diterjemahkan di seluruh
aspek program maupun pendukung program itu sendiri. Mulai dari konsep
panggung, konten acara, artis pendukung, musisi pengiring, host hingga
seluruh perangkat promosi dan publikasi dibuat sedemikian rupa agar dapat
meraih perhatian pemirsa. Menurut Kevin Lane Lane Keller dalam “Strategic
Brand Management” bahwa strategi manajemen merek berawal dari
pemahaman akan sebuah merek, produk atau perusahaan yang muncul di
benak para konsumennya, dan diposisikan diantara para kompetitornya. Atas
dasar ini lah MNCTV menerapkan strategi IMC KDI Star untuk menembah
jumlah pemirsa dan mempertahankan loyalitas audiennya.
Strategi
mengkomunikasikan
promosi
KDI
yang
Star
di
kepada
gunakan
MNCTV
dalam
audiennya
adalah
dengan
menggabungkan dan mengkolaborasikan serangkaian aktivitas promosi
seperti
periklanan,
merchandising
dan
event
marketing.
Konsep
penggabungan ini dikenal dengan istilah komunikasi pemasaran terpadu atau
101
http://digilib.mercubuana.ac.id/
integrated marketing communication (IMC). Hal ini senada dengan Tom
Duncan yang mengatakan bahwa konsep IMC terdiri dari berbagai elemen
yaitu advertising (periklanan), sales promotion (promosi penjualan),
merchandising and point of sale (souvenir), public relations (kehumasan),
personal selling (penjualan probadi), direct marketing communication
(pemasaran langsung), interactive/internet marketing (pemasaran interaktif),
events marketing (pagelaran acara), pameran dan sponsorship.
Langkah utama yang dilakukan divisi promosi MNCTV dalam
mempromosikan KDI Star ialah menggunakan aktivitas periklanan, baik
menggunakan above the line maupun below the line dengan menerapkan
metode pull strategy (strategi tarik). Dengan jenis media iklan diantaranya
media televisi, radio, media cetak, baliho, billboard, flyers, umbul-umbul, bus
painting dan lain-lain. Menurut Phillip Kotler strategi tarik (pull strategy)
berupaya mendorong produsen atau media penyiaran untuk mempromosikan
program televisinya secara langsung kepada audiens agar tertarik menonton
program acara yang dipromosikan. Pengkoordinasian dan pengintegrasian
elemen-elemen periklanan di berbagai media untuk mempromosikan KDI
Star sangat tepat dalam menciptakan kesadaran atau brand awareness audien
sasaran akan keberadaan program tersebut.
Meskipun seluruh aspek analisa produksi program (SWOT) acara
serta unsur-unsur komunikasi pemasaran terpadu (Strategy, Targeting dan
Positioning) telah dilakukan MNCTV sehingga mampu meraup jumlah
peserta yang lebih banyak dibandingkan KDI sebelumnya, namun pada
102
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kenyataannya perolehan jumlah pemirsanya tidak sebesar saat masa kejayaan
KDI 2. KDI Star masih memiliki kelemahan (weakness). Hal ini diakibatkan
oleh eksekusi program yang justru terkesan monoton akibat benturan dengan
format dan citra program yang telah terbentuk. Hal ini menjadi dilema
tersendiri. Di satu sisi, saat para programme maker ingin mengembangkan
format dan semua aspek kreatif program justru berbenturan dengan visi misi
awal terbentuknya program tersebut. Selain itu, informasi tentang
karakteristik audiens yang tidak diperoleh secara utuh menjadi persoalan
tersendiri yang justru melemahkan program acara tersebut. Indikasi ini
terlihat pada orientasi perusahaan yang hanya bertumpu pada data riset
demografis dan statistic histories. Padahal, menurut konsep Schultz dan
Kitchen tentang pembangunan loyalitas pemirsa melalui program IMC,
pembangunan loyalitas pemirsa harus berdasarkan pada riset pelanggan
secara komprehensif dan menyeluruh.
103
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download