12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Periklanan 2.1.1. Pengertian Periklanan Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalannkan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan. Perilkanan harus mampu mengarahkan konsumen membeli produk yang oleh departemen pemasaran telah dirancang sedemikian rupa, sehingga diyakini dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli. Menurut Jefkins.1 periklaanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan membutuhkan biaya, tetapi mempunyai pengaruh daya jangkau yang luas. Pendapat lain menerangkan bahwa pengertian periklanan adalah mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan, gambar, suara atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan pada masyarakat secara luas dan secara tidak langsung. Soehardi mengatakan bahwa ada beberapa sasaran periklanan antara lain, para pembeli dan pemakai pada waktu sekarang. Menurut Carthy dan Perreault 1 Jefkins, Perilanan, Edisi Ketiga, Jakarta, Erlangga, 1997, hlm. 15. 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Setiap iklan harus memiliki sasaran yang dirumuskan secara jelas. Sasaran iklan harus spesifik dari pada sasaran penjualan tatap muka. Sasaran periklanan bertujuan meningkatkan probilitas perusahaan.2 Menurut Basu Swastha, adapun fungsi iklan sebagai berikut: 1. Memberikan Informasi Dengan adanya informasi yang jelas mengenai produk seperti harga produk, kegunaan produk. Sehingga konsumen mudah mendapat informasi tentang produk tersebut dan menimbulkan minat beli terhadap produk tersebut. 2. Membujuk Konsumen Pesan iklan mengandung persuasif yang berarti pesan dalam iklan harus mengandung bujukan, sehingga konsumen berniat membeli produk tersebut. 3. Menciptakan Kesan Iklan Menciptakan iklan yang baik dengan menggunakan ilustrasi bentuk, warna dan layuot yang menarik, sehingga menimbulkan kesan tertentu kepada konsumen. 4. Memuaskan Keinginan Memuaskan keinginan konsumen dengan cara mencipkan komunikasi yang efektif. 2 Mufarihah, Dampak Periklanan Minat Beli Pada HP Samsung Galaxy (Studi Eksplorasi pengguna HP Samsung Galaxy di Semarang), Jurnal Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Vol 9, No 2 (2013), hlm. 22-24. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 5. Sebagai alat Komunikasi. Periklanan berfungsi sebagai alat komunikasi untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli. 2.1.2. Tujuan Iklan Iklan digunakan perusahaan untuk mengenalkan produknya, yang bertujuan untuk memberi informasi kepada konsumen tentang kelebihan produk sehingga iklan mampu menimbulkan minat beli konsumen. Tujuan iklan menurut Kotler yaitu:3 a. Informative advertising Iklan dibuat untuk mempernalkan produk baru. b. Persuasif advertising c. Iklan dibuat menarik perhatian konsumen dengan harapan dapat menimbulkan minat beli. d. Comparison advertising Iklan bertujuan untuk membandingkan produk milik perusahaan dengan merek perusahaan lain. e. Reinforcement advertising Iklan bertujuan untuk mengingatkan agar konsumen tidak melupakan keberadaan produk. f. Reminder advertising Iklan bertujuan agar konsumen merasa yakin sudah memilih produk yang tepat. 3 Ibid, Mufarihah, , Vol 9, No 2 (2013), hlm. 25. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 2.1.3. Manfaat Iklan Iklan mempunyai manfaat yang besar bagi perusahaan. Iklan bermafaat untuk mengenalkan produk dan memberikan informasi tentang produk, sehingga iklan sebagai petunjuk jalan dan pembuka pintu bagi perusahaan untuk mempromosikan produknya. Menurut Dendi Sudiana. Iklan mempunyai manfaat bagi penjual yang dimana iklan bertujuan untuk mempernalkan suatu produk kepada konsumen. Dengan mengenalkan merek, citra merek dan citra perusahaan. Iklan yang efektif dapat menunjang keberhasilan penjualan produk, menjabarkan manfaat iklan sebagai berikut: a. Tujuan akhir dari komunikasi periklanan diharapkan bisa menciptakan respon konsumen. b. Petunjuk jalan, iklan bermafaat memberikan jalan kepada penjual untuk mengenalkan dan memberikan informasi tentang kelebihan produk. c. Sebagai pembuka pintu, iklan bermafaat sebagai pembuka pintu bagi calon pembeli untuk mengenal dan membeli produk. 2.1.4. Syarat Ikalan Yang Baik Iklan yang unik terbukti menarik perhatian konsumen. Terbukti dengan adanya minat beli konsumen terhadap produk sehingga konsumen dengan mudah mengingat produk melalui iklan yang menarik. Menurut Jesfkins,4 menjelaskan bahwa aturan dasar karakteristik penulisan iklan. Adalah sebagai berikut: 4 Ibid, Jefkins, , Jakarta, 1997, hlm. 228. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 a. iklan yang disampaikan bersifat menjual, meskipun iklan tersebut bertujuan untuk mengingatkan saja. b. Rahasia keberhasilan iklan adalah pengulangan (repetition), apakah pengulangan itu dengan memfaatkan iklan secara kontinyu, ataupun dengan menerapkan pengulangan c. Pesan iklan harus memanfaatkan secara maksimal kata-kata dan penyampaiannya dengan segera. d. Setiap kata yang digunakan dalam iklan harus mudah dipahami dan tidak ada kemungkinan untuk menimbulkan keraguan. e. Kata-kata singkat, kalimat-kalimatnya yang pendek dan di mengerti maksud iklan tersebut dengan cepat. 2.2. Teori Komunikasi Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan interaksi dan komunikasi dengan sesamanya. Oleh sebab itu manusia tidak dapat lepas dari kegiatan komunikasi dan apapun bentuk kegiatannya, manusia pasti melakukan suatu proses yang berjalan secara terus menerus, yaitu proses komunikasi. Sedangkan menurut Harold D. Lasswell, cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan Siapa yang menyampaikan, Apa yang disampaikan, Melalui saluran apa, Kepada siapa dan Apa pengaruhnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Siapa Berkata apa Komunikator → Pesan Melalui saluran apa Media → Kepada Siapa → Penerima Dengan efek apa Efek → Gambar : Model Komunikasi Lasswell Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal yaitu “Who says what in which channel to whom with what effect” yang diambil dari Morissan.5 Berdasarkan Model Komunikasi Lasswell dapat diturunkan lima unsur dalam komunikasi sebagai berikut : 1. Komunikator (Sender) Sender merupakan pihak yang pertama melakukan komunikasi. Sender mengubah perasaan dan pikiran yang ada di dalam kepalanya menjadi simbol verbal dan nonverbal yang dapat dipahami oleh penerima pesan. Pengalaman masa lalu, pengetahuan, pola pikir dan perasaan mempengaruhi sender dalam merumuskan pesan. Dalam penelitian ini perusahaan AUTO2000 bertindak sebagai sender. 2. Pesan Pesan merupakan simbol verbal dan nonverbal yang dikomunikasikan kepada penerima. Pesan verbal berupa kata-kata ataupun tulisan dan isyarat anggota tubuh merupakan pesan nonverbal. Pesan yang ingin disampaikan oleh AUTO2000 sendiri adalah melalui iklan radio, produk mobil toyota yang ditawarkan. 5 Morissan, Manajemen Kepenyiaran “Strategi Pengelola Radio Televisi. Jakarta, Prenada Media Grup, 2013, hlm. 16. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 3. Saluran (Media) Alat atau sarana yang digunakan komunikator dalam penyampaian pesan kepada penerima. Pesan tersebut disampaikan AUTO2000 melalui sebuah media (elektronik) radio. 4. Penerima (Receiver) Pihak yang menerima pesan yang dikirim oleh pengirim (sender). Dalam peneletian ini berarti adalah para target audience hard rock fm yaitu hardrockers. 5. Efek Efek merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan. Misalnya penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan sikap, dan perubahan perilaku. Efek yang diharapkan dalam penelitian ini adalah minat beli dari produk AUTO2000. Mulyana6 mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan), dari suatu pihak kepihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kat-kata (lisan) yang dapt dimengerti oleh kedua pihak. 2.3. Teori Komunikasi Massa Definisi, komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner,7 yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui 6 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005. hlm. 76. 7 Karlinah, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2014. hlm. 3. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is massages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah; radio siaran, televisi keduanya dikenal sebagai media elektronik, surat kabar dan majalah, keduanya disebut sebagai media cetak, serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop. Definisi komunikasi massa yang lebih terperinci dikemukan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner “Mass communition is the tehnilogically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of massages in industrial sociaties” komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, harian, mingguan, dwiminggu, atau bulanan. Teori komunikasi massa menurut Straubhaar dan LaRose,8 disamping mengkaji tentang apa saja sefek media terhadap manusia, para peneliti juga membuktikan bagamana peranan media terhadap manusia secara psikis. 8 Ibid, Karlinah, dkk, 2014. hlm. 61. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 2.3.1. Teori Peluru atau Hipodermik Teori peluru ini merupakan konsep awal efek komunikasi massa yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970 dinamakan pula hypodermic needle theory (teori jarum hipodermik). Teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa, dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komukator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya. (pasif). Komunikasi sebagai tindakan satu arah menerut Mulyana,9 suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada sesorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, misalnya sesorang mempunyai informasi mengenai sesuatu masalah, lalu ia menyampaikannya kepada orang lain, orang lain mendengarkan, dan mungkin berperilaku sebagai hasil mendengarkan pesan tersebut. Lalu komunikasi dianggap telah terjadi. Komunikasi dianggap suatu proses linier yang dimulai dari sumber atau pengirim dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya. 2.4. Radio Sebagai Media 2.4.1. Pengertian Radio Radio siaran sebagai the fifth estate. Apabila surat kabar mendapat julukan kekuatan keempat, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan 9 Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu Pengantar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2010. hlm. 67. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 kelima atau the fifth estate.10 Hal ini disebabkan radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar, disampaing empat funsi lainnya yakni memberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi. Kekuatan radio siaran dalam mempengaruhi khalayak dari masa ke masa di berbagai negara. Salah satu contoh pada peristiwa pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945, bung Tomo dengan gaya yang khas melalui mikrofon “Radio Pemberontak” berhasil membangkitkan semangat bertempur, bukan saja di kalangan pemuda-pemuda Jawa Timur, tetapi juga di daerah lainnya untuk melawan belanda, 2.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Radio Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan radio siaran tersebut adalah daya langsung, daya tembus, daya tarik.11 a. Daya langsung Daya langsung radio siaran berkaitan denga proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. Setiap gagasan propaganda dapat dengan mudah ditulis di atas kertas, kemudian dibacakan di depan mikrofon sebanyak yang di inginkan. Pelaksanaannya berlangsung mudah dan cepat. b. Daya Tembus c. Kekuatan lain dari radio siaran, ialah daya tembus. Melalui benda kecil yang namanya radio siaran, kita dapat mendengarkan siaran berita dari BBC di 10 Ibid, Karlinah, dkk, 2014, hlm. 128-133 11 Ibid, Karlinah, dkk, 2014. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 London, atau ABC di Australia. Indonesia dengan Inggris maupun Australia sangat jauh dan dipisahkan oleh luasnya laut dan tingginya gunung. Dengan deminkian radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan. d. Daya Tarik Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuasaan adalah daya tarik. Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni musik, kata-kata dan efek suara (sound efek) 2.4.3. Karakteristik Radio Siaran Menurut W.Hall12 dalam buku broadcast jornalism mengemukkan bahwa perbedaan mendasar antara media cetak dengan radio siaran ialah media cetak dibuat untuk komsumsi mata, sedangkan radio siaran, untuk konsumsi telinga.Untuk radio siaran ada cara tersendiri, yakni apa yang disebut broadcasst style radio siaran yang mencakup: a. Auditori Sifat auditori itu sebagai konsekuensi dari radio siaran untuk didengar. Karena kemampuan mendengar manusia itu terbatas, maka pesan komunikasi radio siaran diterima dengan selintas. Pendengar tidak akan dapat mendengar kembali (rehearing) informasi yang tidak jelas diterimanya, karena ia tidak bisa meminta kepada komunikator atau penyiar untuk mengulang informasi yang hilang tersebut, kecuali ia merekamnya ketika pendengar menemukan istilah yang tidak dimengerti. 12 Ibid, Karlinah, dkk, 2014. hlm. 131 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 b. Radio is the Now Ditinjau dari aktualitas berita, mestinya radio siaran dibandingkan dengan media massa lainya adalah yang paling aktual. Selain hitungan waktu dalam detik, proses penyampaian pesannya lebih simple. c. Imajinatif Karena hanya indra pendengaran yang digunakan oleh khalayak, dan pesannyapun selintas. Maka radio siaran dapat mengajak komunikannya untuk berimajinasi. d. Akrab Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab atau intim. Seorang penyiar radio seolah-olah berada di kamar pendengar, menemani pendengar yang sedang belajar atau mengerjakan pekerjaan kantor, dan mengingatkan pendengar bahwa waktu sudah larut malam. e. Gaya Percakapan “Keep it simple, keep it short, keep it conversational” Newsom adalah rumusrumus penulisan berita radio. Penyair radio seolah-olah bertamu ke rumah atau menemani pendengarnya di manapun mereka berada. f. Menjaga Mobilitas Kita jarang mendengarkan acara radio siaran dengan cara duduk dan mendekatkan telinga pada pesawat radio. Pada umumnya kita mendengarkan radio sambil melakukan aktivitas lain.seperti: mengendarai mobil, menyetrika baju, makan, menulis, bahkan berbicara dengan orang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 lain. Mobilitas pendengar terjaga. Karena pendengar tidak meninggalkan pekerjaan ketika mendengarkan radio, menurut, Karlinah, dkk.13 2.5. Perilaku Konsumen dan Minat Beli Perilaku konsumen sangat penting untuk mempengaruhi minat beli, sehingga perusahaan harus merangsang minat beli konsumen dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk. Dengan demikian konsumen akan mencari informasi tentang produk yang diinginkannya melalui media massa, teman, keluarga, dan lain-lain. Yang mengakibatkan adanya keputusan untuk membeli produk. Menurut Schiffman dan Kanuk perilaku konsumen adalah proses keputusan dan aktivitas yang terlibat dalam mengevaluasi, mendapatkan atau memberikan barang dan jasa yang diperolehnya. Menurut Kotler dan Armstrong14 proses pengambilan keputusan pembelian melalui lima tahap yaitu: a. Pengenalan Kebutuhan Proses dimulai dengan pengenalan kebutuhan, dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. b. Pencarian Informasi 13 Ibid, Karlinah, dkk, 2014. hlm. 133 14 Kotler dan Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Principles of Maketing 7e, Jilid 1, Kotler dan Armstrong hlm. 163-165. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen mungkin akan membelinya. Bila tidak konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. c. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, Tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. d. Tingkah Laku Pasca Pembelian Tugas pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli. Setelah membeli produk konsumen akan merasa puas atau tidak puas. 15 Pengambilan keputusan konsumen pada tahap pencarian informasi, konsumen dapat mencari informasi melalui media radio salah satu media massa yang dipilih AUTO2000 untuk komunikasi pemasarannya. Setelah kosumen mendapatkan informasi produk mobil AUTO2000 tentu akan berlanjut pada tahap untuk menentukan keputusan pembelian. Kelebihan utama16 radio adalah fleksibilitas, sasaran stasiun radio jelas, pembuatan dan penempatan iklan relatif tidak mahal, yang memungkinkan respon cepat. Radio adalah media yang sangat 15 16 Ibid, Kotler dan Armstrong, 1997. hlm. 165 Ibid, Kotler dan Armstrong, 1997. hlm. 208 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 efektif di pagi hari, radio juga memungkinkan perusahaan mencapai cakupan pasar yang luas dan terlokalisasi. 2.5.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Gambar 2.4.1 Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler17 Stimuli Pemasaran Produk Harga Tempat Promosi Stimuli Lain Ekonomi Teknologi Politik Budaya Karakter istik Pembeli budaya Sosial Pribadi Psikologi Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Stimuli Pemasaran Produk Harga Tempat Promosi Stimuli Lain Ekonomi Teknologi Politik Budaya Pencarian Informasi Evaluasi Keputusan Perilaku Pembeli Faktor-faktor pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam.18 Beberapa faktor utama yang yang mempengaruhi perilaku pembelian: 1. 17 18 Faktor Budaya Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Mileniumm1, Printice-Hall Inc, 2002, hlm. Ibid, Kotler dan Armstrong, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Budaya, sub budaya, dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku pembelian. a. Budaya, merupakan penentu keinginan dan perilaku yang sangat mendasar. b. Sub-budaya, masing-masing budaya terdiri dari sub-subnya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggotaanggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. c. Kelas sosial, Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sisitem kasta, dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. 2. Faktor Sosial Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktorfaktor sosial seperti kelompok, acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. a. Kelompok acuan, seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi objek penelitian yang luas. c. Peran dan status, seseorang berpartisipasi didalam banyak kelompok kelompok sepanjang hidupnya, keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat di tentukan bersdasarkan peran dan status. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 3. Fator Pribadi, keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.19 Pemilihan pembeli seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama yaitu motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap. a. Motivasi. Kebanyakkan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu saat tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. b. Persepsi. Seorang yang termotivasi akan bereaksi, bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi suatu situasi. Dua orang dalam situasi motivasi yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena perbedaan persepsi mereka terhadap situasi itu. c. Proses Belajar (Learning). Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Secara teori pembelajaran manusia dari hasil, dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan dan penguatan. d. Kepercayaan dan Sikap. Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian mempengaruhi perilaku pembelian. 19 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 1, Jakarta, Prenhallindo, 2000. hlm. 183191. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 Keputusan pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya ia akan memilih merek yang disukai. Tetapi ada faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Perilaku sesudah Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidak kepuasan. Kepusan sesudah pembelian konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataanya yang mereka dapat ternyata berbeda dengan yang diharapkan maka mereka merasa tidak puas. Bila produk memenuhi harapan, mereka akan merasa puas. Menurut Berkowitz menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen yaitu: a. Produk Kelebihan suatu produk sangat mempengaruhi keputusan konsumen. b. Harga Harga adalah salah satu yang diperhitungkan konsumen untuk membeli produk. c. Promosi Promosi memberi informasi tentang kelebihan produk dan spesifikasi produk. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 d. Tempat Tempat memberikan kesan tersendiri terhadap produk. Promosi produk dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui media periklanan. Sampai saat ini iklan masih dianggap pilihan yang menarik sebagai sarana mempromosikan produk karena dapat menjangkau masyarakat secara luas untu mengenalkan dan melebih dekatkan produk kekonsumen. Iklan berperan penting sebagi salah satu sumber informasi yang diperlukan konsumen untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu produk Durianto dan Liana. 2.5.2. Minat Beli Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian Mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Pengertian minat beli menurut Howard dalam Durianto dan Liana, adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.20 Menurut Schiffman dan Kanuk,21 motivasi sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul senagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang untuk mengurangi ketegangan ini melalui perilaku yang mereka harapkan akan memenuhi kebutuhan mereka dari tekanan yang mereka rasakan. Tujuan tertentu yang mereka pilih dan dan pola tindakan yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan proses belajar individu. Arah motivasi dapat positif atau negatif. Kita dapat merasakan adanya tenaga pendorong kearah atau menjauhi atau menghindari objek atau keadaan tertentu, sebagai contoh, seseorang mungkin terdorong pergi kerestoran tertentu karena kebutuhan akan rasa lapar, dan meninggalkan alat angkutan sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan keselamatan. 20 Durianto dan Liana, Strategi Menaklukan Pasar, 2004. hal. 44 Leon Schiffman & Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh, Penerbit Prestice Hall, Inc, 2007. Hlm. 72-77 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/