IV.B.24. Urusan Wajib Statistik 24. URUSAN STATISTIK Dalam rangka mengupayakan pemerintahan yang partisipatif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperkuat sistem perencanaan untuk menentukan kebijakan. Informasi statistik menjadi sangat vital,karena data satistik yang berisi tentang data sosial dan ekonomi sosial wilayah, diperlukan dalam proses mengidentifikasi , perencanaan evaluasi program serta kegiatan yang direncanakan maupun yang sudah dilaksanakan menjadi lebih tepat sasaran,terarah dan bermanfaat. Data statistik menjadi paramenter bagi pemerintah dalam upaya pencapaian program kebijakan yang telah dilaksanakan. Pada tahun 2010, pelaksanaan urusan statistik masih ditangani oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonosobo, yang merupakan instasi vertikal bekerjasama dengan Bappeda, yaitu program Pengembangan data /Informasi/Statistik Daerah. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pengembangan data dan Informasi mempunyai kegiatan antara lain: 1) Penyusunan DDA , PDRB Kabupaten Latar belakang : untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 telah dialokasikan sebesar Rp. 80.000.000 APBD dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 33.780.0000 Anggaran tersebut digunakan untuk Penyusunan DDA,PDRB Kab. Wonosobo. Kegiatan ini sebagai upaya pembangunan baik sektoral maupun lintas sektoral dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan, oleh karena itu sangat dibutuhkan adanya ketersediaan data secara baik dan kontinyu. Peranan data sangat penting karena sebagai bahan baku bagi penyusunan statistik/indikator yang berguna untuk melihat, memantau serta mengevaluasi hasil pembangunan. Deskripsi: DDA (Daerah Dalam Angka) berisikan data informasi mengenai keadaan geografi, pemerintahan ,penduduk dan tenaga kerja, Sosial budaya ,pertanian ,industri, perekonomian, transportasi, perhotelan dan pariwisata ,keuangan dan pendapatan dan lain-lainya yang disajikan secara “series” dan berkesinambungan. Informasi ini berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat pembangunan,pemerataan serta pertumbuhan daerah. PDRB(Pendapatan Domestik Regional Bruto berisikan indikator ekonomi yang memberikan gambaran kondisi perekonomian, sturuktur perekonomian,pendapatan perkapita dan informasi penting lainya yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan evaluasi ekonomi daerah. Keluaran/output: Buku DDA Kabupaten Wonosobo 100 buah, PDRB kabupaten Wonosobo 100 buah. Tersedianya data-data basis kabupaten Wonosobo berguna dalam upaya meningkatkan data dan informasi dalam pembangunan. Target pencapaian kegiatan tersebut adalah tersedianya basis data dan informasi dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. 2) Penyusunan Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Kab. Wonosobo Tahun 2010 LKPJ 2010 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 180 IV.B.24. Urusan Wajib Statistik Maksud kegiatan ini adalah untuk menyediakan serta memenuhi kebutuhan data dan informasi statistik secara series guna meningkatkan kapasitas pembangunan daerah, khususnya sebagai bahan untuk penyusunan perencanaan pembangunan dari tingkat daerah ke tingkat atas/pusat. Anggaran ini berasal dari APBD Provinsi Rp.50.000.000 sedang pendamping APBD Kab.Wonosobo Rp.15.000.000. Untuk kegiatan ini sesuai dengan petunjuk teknis dari Pemerintah Provinsi melibatkan keanggotaan tim penyusun, kelompok kerja timnya semua SKPD di Kab.Wonosobo termasuk Instansi Vertikal, terutama dari Badan Pusat Statistik Kab.Wonosobo yang dikuatkan dengan Surat Keputusan Bupati Nomor :050/104/2010 tanggal 5 Maret 2010 . Dari total anggaran APBD Provinsi dan Kabupaten Rp. 65.000.000 hanya terserap Rp. 56.065.700. Penyusunan Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Kab. Wonosobo Tahun 2010 ini merupakan tahun kelima dalam penyusunan SIPD sehingga diharapkan kegiatan ini menjadi salah satu acuan dalam menentukan arah pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan dasar akan data dan informasi . Keluaran/output: Buku SIPD Kabupaten Wonosobo 90 buah, 30 buku kecamatan: yang berisi tentang narasi serta analisa perkembangan data secara statistik, Delapan kelompok data kabupaten dan kecamatan tahun 2005-2010, Update 25 peta tematik kecamatan dan 15 peta administrasi kecamatan. Permasalahan–permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diatas adalah belum optimalnya pelaksanaan koordinasi, informasi dan singkronisasi antara Pemerintah Kabupaten Wonosobo (Bapeda) dengan instansi vertikal terutama BPS yang mempunyai tanggung jawab terhadap data, dalam hal kerjasama masih ada kendala apabila semua atau anggota KSK BPS dilibatkan ditakutkan tupoksi yang ke pusat akan terbengkalai. Data PDRB belum bisa tersaji pada tahun berjalan karena masih menunggu klarifikasi ke pusat, sedang untuk DDA saat ini sudah bisa dilaksanakan tahun berjalan. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas, upaya-upaya /solusi yang dilakukan adalah pengembangan kerjasama antara pemerintah daerah dengan instansi vertikal dalam rangka peningkatan keberhasilan pembangunan. Perlu adanya kesepahaman bahwa data itu menjadi kebutuhan sekaligus basis bagi pencapaian pembangunan baik daerah maupun pusat, sehingga terjalin suatu mekanisme dalam upaya pemenuhan data LKPJ 2010 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 181