BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IV, penulis mencoba menyimpulkan dan memberikan saran-saran. Disadari dengan keterbatasan yang dimiliki penulis, sehingga kesimpulan dan saran-saran yang akan dikemukakan di sini mungkin jauh dari sempurna. Walaupun demikian, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 5.1.1. Kesimpulan Pelaksanaan Audit Operasional Perusahaan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui survei ke perusahaan, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan audit operasional perusahaan berdasarkan persepsi General Manager, Manager, dan Staf pada PT ASKES (PERSERO) Regional V Jawa Barat sudah cukup memadai dan dilaksanakan dengan semestinya sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku. Meskipun masih terdapat kekurangan dalam hal lingkup pekerjaan pelaksanaan audit operasional yang terlihat dari adanya pernyataan beberapa responden yang menyatakan bahwa kepastian pencapaian tujuan dan sasaran organisasi tidak hanya didasarkan pada peninjauan (review) terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan saja, melainkan juga harus dilakukan peninjauan (review) terhadap struktur organisasi perusahaan, apakah seluruh jajaran yang berada di perusahaan telah menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan. Namun, hal tersebut tidak menyebabkan suatu hambatan dalam pelaksanaan audit operasional yang memadai dalam perusahaan, karena hal tersebut hanya berdasarkan pendapat dari beberapa responden dari seluruh responden yang diteliti. 92 Universitas Widyatama BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 93 Secara keseluruhan berdasarkan penelitian penulis, pelaksanaan audit operasional PT ASKES (PERSERO) Regional V Jawa Barat telah dilaksanakan dengan baik, hal ini terlihat dari beberapa indikator dimana hasilnya telah cukup memadai yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. 5.1.2. Kesimpulan Perwujudan Good Corporate Governance di Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menarik kesimpulan bahwa perwujudan Good Corporate Governance di PT ASKES (PERSERO) Regional V Jawa Barat telah diterapkan dengan baik. Meskipun masih terdapat kekurangan dalam hal Accountability dan Responsibility, yang terlihat dari adanya pendapat responden yang menyatakan bahwa aktivitas audit internal tidak hanya mengevaluasi, mengidentifikasi, dan menilai resiko yang berkaitan dengan sistem informasi, efektifitas dan efisiensi sistem operasi, kesesuaian dengan hukum, undang-undang dan kontrak, keamanan asset, serta manajemen proses saja, melainkan seluruh kegiatan operasional maupun non-operasional yang dapat mempengaruhi pelaksanaan going concern perusahaan, akan tetapi masih tetap dilaksanakan dalam konteks yang sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. Namun dengan adanya indikator yang menunjukkan kekurangan tersebut, tidak menyebabkan suatu hal yang berarti bahwa perwujudan GCG dalam perusahaan tidak diterapkan dengan baik. Karena secara keseluruhan berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, GCG telah diwujudkan dalam perusahaan, hal ini terlihat dari beberapa indikator dimana prinsip-prinsip GCG telah diterapkan dengan baik yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Adapun beberapa contoh bahwa PT ASKES (PERSERO) telah menerapkan prinsip-prinsip GCG berdasarkan Rapat Kerja Nasional Midterm Review PT ASKES (PERSERO) Tahun 2001, adalah: Transparency PT ASKES (PERSERO) telah mengirim Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen secara berkala (triwulan dan tahunan) sesuai dengan permintaan pemegang saham dan selalu terbuka untuk diaudit oleh eksternal auditor. Universitas Widyatama BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 94 Fairness Sampai saat ini belum terlihat adanya tekanan ataupun pengaruh dari pihak lain yang dapat menurunkan kinerja PT ASKES (PERSERO). Disamping itu, hubungan dengan stakeholders didasarkan kepada hubungan kemitraan dan atau fair business. Accountability Penyusunan Laporan Keuangan dan Manajemen tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar Laporan Manajemen yang ditetapkan Menkeu ataupun Menneg BUMN. Dan bahwa praktek-praktek KKN sampai saat ini belum ditemukan oleh eksternal dan internal auditor. Disamping itu, peran, fungsi, tanggung jawab, serta hubungan kerja pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi telah mengacu kepada aturan yang berlaku. Responsibility Aturan perilaku pegawai telah tertuang dalam Peraturan Perusahaan tentang Kepegawaian PT ASKES (PERSERO) dan Pedoman Waskat bahwa setiap atasan langsung harus mengawasi para bawahan, baik dalam pelaksanaan kegiatan atau perilaku pegawai, dan hal itu menjadi salah satu tanggung jawab setiap atasan untuk dapat mengelola kegiatan perusahaan dengan baik agar dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan. 5.1.3. Kesimpulan Hubungan yang Positif antara Pelaksanaan Audit Operasional dengan Perwujudan Good Corporate Governance Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dijelaskan pada bab sebelumnya untuk menjawab identifikasi masalah yang ketiga, yaitu apakah terdapat hubungan yang positif antara Pelaksanaan Audit Operasional dengan Perwujudan Good Corporate Governance, maka penulis mengambil kesimpulan, yaitu terdapat hubungan yang positif antara pelaksanaan audit operasional dengan perwujudan Universitas Widyatama BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Good Corporate Governance dalam perusahaan, hal ini 95 berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Koefisien Korelasi Rank Spearman. Kemudian dari hasil pengujian tersebut diperoleh nilai sebesar 0,6032. Nilai tersebut memberi arti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pelaksanaan audit operasional dengan perwujudan good corporate governance, karena sesuai dengan interval nilai pedoman interpretasi koefisien korelasi (Humbul, 1997 : 188-189), yakni antara ±0,51-0,75 termasuk ke dalam derajat korelasi yang kuat (Moderately High /Moderately Strong Association). 5.2. Saran Pada akhir bagian penelitian ini, penulis bermaksud mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan General Manager dan Manager hendaknya secara proaktif mengadakan sosialisasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance kepada para manajemen level bawah beserta seluruh staf yang berada di perusahaan, dan dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di perusahaan agar dapat lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Perusahaan dalam melakukan peninjauan (review) yang menjadi rangkaian dalam pelaksanaan audit operasional sebaiknya tidak hanya mereview kualitas pelaksanaan kegiatan perusahaan saja, melainkan juga harus me-review seluruh struktur organisasi perusahaan, apakah struktur organisasi tersebut telah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini berarti apakah seluruh jajaran yang masuk ke dalam struktur organisasi tersebut telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Karena tercapainya suatu tujuan dan sasaran organisasi berawal dari suatu kepercayaan akan kemampuan setiap individu dalam Universitas Widyatama BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 96 melaksanakan tugas yang diberikan guna mencapai apa yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh suatu perusahaan/organisasi. Bagi audit internal perusahaan dalam melakukan aktivitasnya sebaiknya tidak hanya mengevaluasi, mengidentifikasi, dan menilai resiko yang terjadi atau akan terjadi dari seluruh kegiatan baik yang operasional maupun non-operasional dalam perusahaan saja, melainkan harus memberikan rekomendasi/pendapat dari setiap temuan audit tersebut, agar tercapai suatu perbaikan yang terstruktur dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Perwujudan Good Corporate Governance akan lebih memadai apabila didukung oleh semua level manajemen. Karena faktor yang paling penting dalam mendukung langkah tersebut adalah komitmen dari seluruh jajaran perusahaan, bukan saja bagi Top Level Management tapi juga layer-layer di bawahnya serta seluruh karyawan perusahaan. Langkah pertama yang diusulkan adalah dilakukannya assessment secara rinci untuk menilai sejauh mana penerapan GCG yang ada, setelah itu baru menginjak kepada awareness dan pelatihan serta langkah-langkah selanjutnya. 2. Bagi Dunia Pendidikan Akuntansi dan Konsep Good Corporate Governance Bagi pihak yang berkompeten terhadap perkembangan dunia akuntansi dan perkembangan konsep Good Corporate Governance untuk lebih proaktif dan peka terhadap perkembangan yang terjadi pada dunia usaha dan dunia ilmu pengetahuan serta dalam mensosialisasikan konsep Good Corporate Governance kepada masyarakat akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum guna terwujudnya pengelolaan korporasi yang baik dan sehat, karena sekarang banyak perusahaan yang belum menerapkan konsep ini dan banyak yang kurang memahami konsep Good Corporate Governance. Universitas Widyatama