41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah di SMK Negeri 9
Surakarta, berada di Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta
57137. Adapun pemilihan lokasi sebagai berikut: (1) terdapat materi pembelajaran
ornamen secara manual dan komputer (2) Sekolah tersebut merupakan sekolah
kejuruan dibidang Seni, Kerajinan, dan Teknologi. Waktu yang diperlukan untuk
melakukan penelitian ini kurang lebih selama 7 bulan, dari bulan Januari 2016
sampai dengan bulan Juli 2016. Langkah yang dilalui dalam proses penelitian ini
meliputi pembuatan proposal penelitian, pengumpulan data, analisis data dan
pembuatan laporan penelitian.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
N
o
Kegiatan
Bulan
Jan
Feb
Maret
1 Persiapan
2
3
4
5
a. Pemilihan judul
b. Penyusunan
proposal
c. Penyusunan
instrumen
wawancara
d. Mengurus
Perizinan
Pelaksanaan
Penelitian
a. Pengumpulan
data
b. Analisis Data
Penyusunan
Laporan Skripsi
Pelaksanaan
Ujian Skripsi
Revisi
41
April
Mei
Juni
Juli
42
B. Pendekatan dan Strategi Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, lebih
menekankan pada proses pembelajaran menggambar ornamen dan visualisasi
hasil karya, maka jenis penelitian dengan strateginya yang terbaik adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai
penelitian yang memusatkan perhatiannya terhadap masalah-masalah aktual
melalui proses pengumpulan, penyusunan atau pengklasifikasikan, pengolahan,
dan penafsiran data. Strategi yang digunakan adalah studi kasus.
Dalam
penelitian kualitatif studi kasusnya mengarah pada pendeskripsisan secara rinci
dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi
menurut apa adanya di lapangan studinya (Sutopo, 2002: 111). Maka penelitian
kualitatif deskriptif karena penelitian ini memusatkan deskripsi secara rinci dan
mendalam mengenai proses pembelajaran menggambar ornamen dikelas X
jurusan Desain dan Produksi Kriya Kayu menurut studi di lapangan beserta
deskripsi analisis visualisasi hasil karya siswa dalam menggambar ornamen.
C. Data dan Sumber data
Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan
data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang
selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau
mengindikasikan sesuatu. (Haris, 2010: 116). Menurut Lofland dan lofland (1984:
47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal
itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber
data tertulis, foto dan statistik (Moleong,2010: 157). Berdasarkan uraian tersebut
maka data untuk memperoleh data diperlukan sumber data sebagai berikut:
1. Informan
Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek
penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek
penelitian. Informan tersebut adalah kepala program keahlian kriya kayu
Bapak Abri Martono untuk memperoleh data mengenai ruangan yang ada
43
pada kompetensi Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Kayu dan
fasilitas yang tersedia. Informan selanjutnya yaitu Bapak Sri Nur Cahyo dan
Bapak Gunawan selaku guru materi pembelajaran menggambar ornamen
untuk memperoleh data mengenai proses pembelajaran mulai dari persiapan
berupa materi, hingga pelaksanaan berupa metode, media hingga evaluasi
serta siswa kelas X jurusan Desain dan Produksi Kriya Kayu untuk
memperoleh data mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru.
2. Tempat dan peristiwa
Tempat dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 9 Surakarta, berada di
Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta 57137. Ditempat
tersebut proses pembelajaran menggambar ornamen dilaksanakan. Sedangkan
peristiwa meliputi keseluruhan kegiatan proses pembelajaran mulai dari awal
hingga akhir pembelajaran menggambar ornamen pada siswa kelas X Desain
dan Produksi Kriya Kayu SMK Negeri 9 Surakarta.
3. Arsip dan Dokumen
Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan
suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam mengkaji dokumen, peneliti
sebaiknya tidak hanya mencatat apa yang tertulis, tetapi juga berusaha
menggali dan menangkap maknanya yang tersirat dari dokumen tersebut
(Sutopo, 2002: 54). Arsip merupakan data yang berupa catatan-catatan formal
baik berupa susunan pengurus organisasi, silabus, modul, maupun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya mengandung daftar materi,
model, media, metode serta evaluasi pembelajaran. Sedangkan dokumen dari
penelitian ini adalah foto selama proses pembelajaran berlangsung dan foto
visualisasi hasil karya menggambar ornamen siswa.
D. Teknik Pengambilan Sampel (Cuplikan)
Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat
selektif dengan menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan
menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan,
44
keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lain. Sumber
data yang digunakan di sini tidak sebagai yang mewakili populasinya tetapi lebih
cenderung mewakili informasinya. Karena pengambilan cuplikan didasari dengan
jenis teknik cuplikan yang dikenal sebagai purposive sampling, dengan
kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui
informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk
menjadi sumber data yang mantap. Sesuai dengan pendapat Margono (2004: 42)
“Dalam penelitian kualitatif pengambilan sampel dengan teknik sampling
cenderung menggunakan purposive karena sampel di sini tidak mewakili populasi
dengan di generalisasi tetapi lebih mewakili informasi untuk memperoleh
kedalaman studi dalam konteksnya”. Maka teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Karena untuk memperoleh informasi pada
penelitian ini jelas dan dapat ditentukan siapa informan yang mengetahui
informasinya secara mendalam. Teknik sampling juga digunakan untuk analisis
hasil karya siswa. Setiap hasil karya tugas siswa diambil tiga karya untuk
mewakili karya baik, sedang dan kurang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif terdiri dari berbagai jenis, bisa
berupa manusia, peristiwa dan tempat atau lokasi, benda, serta dokumentasi atau
arsip (Sutopo, 2002: 66). Metode pengumpulan data kualitatif yang paling
independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data
adalah metode wawancara mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter.
(Burhan Bungin, 2008: 107). Maka teknik pengumpulan data yang sesuai dengan
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data
yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar
(Sutopo, 2002: 64). Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi berperan pasif. Observasi berperan pasif yaitu dengan pengamatan
secara formal maupun informal. Secara formal dapat diamati misalnya
45
pertemuan atau kegiatan kelas. Secara informal dapat dilakukan dengan
mengamati situasi berbagai hal yang ditemui, seperti kondisi bangunan,
kelengkapan peralatan, ataupun organisasinya. Maka observasi yang dilakukan
untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran menggambar ornamen
adalah sebagai berikut: a) Keadaan lapangan berupa ruang kelas, maupun
peralatan dalam kegiatan belajar mengajar; b) Kegiatan yang dilakukan guru
maupun siswa saat proses pembelajaran; c) Tingkah laku siswa saat proses
pembelajaran berlangsung.
2. Wawancara
Menurut Gorden dalam (Herdiansyah, 2009) wawancara merupakan
percakapan antara dua orang yang salah satunya bertujuan untuk menggali dan
mendapatkan informasi untuk satu tujuan tertentu. Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara, (interviewer)
yang
mengajukan
pertanyaan
dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
(Moleong, 2010:186). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa wawancara merupakan percakapan antara dua pihak yang bertujuan
untuk
menggali
informasi
dengan
mengajukan
pertanyaan
kepada
terwawancara.
Jenis wawancara yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur yang disebut
wawancara mendalam (in-depth interviewing). Wawancara terstruktur,
masalah
ditentukan
Pertanyaannya
telah
oleh
peneliti
diformulasikan
sebelum
oleh
wawancara
peneliti
secara
dilakukan.
pasti
dan
respondennya diharapkan menjawab dalam bentuk informasi yang sesuai
dengan kerangka kerja dan definisi permasalahanny. Wawancara tidak
terstruktur bisa dikatakan pertanyaan dan jawabannya diserahkan atau berada
pada orang yang diwawancarai (Sutopo 2002: 56-57).
Data yang diambil melalui wawancara terstruktur adalah wawancara
dengan sejumlah siswa sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran
46
menggambar ornamen yang dilakukan oleh guru. Sedangkan wawancara
mendalam atau tidak terstruktur dilakukan dengan guru pengampu materi
menggambar ornamen yaitu Bapak Sri Nur dan Bapak Gunawan, sehubungan
dengan proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, materi, metode,
media dan bentuk evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran
menggambar ornamen.
3. Dokumentasi
Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering
memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen bisa memiliki
beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap, dan
bahkan bisa berupa benda-benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau
(Sutopo, 2002: 69). Dokumen yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah melalui arsip guru berupa RPP, lembar penilaian. Dokumen berikutnya
berupa foto-foto proses pembelajaran menggambar ornamen pada siswa serta
visualisasi hasil karya siswa.
F. Teknik Uji Validitas Data
Menurut Sutopo (2002: 77-78) bahwa data yang telah berhasil digali,
dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan
dan kebenarannya. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa cara yang bisa
dipilih untuk pengembangan validitas (kesahihan) data penelitian. Cara-cara
tersebut antara lain berupa teknik trianggulasi dan review informan.
1. Trianggulasi sumber data
Trianggulasi ini merupakan teknik yang didasari pola pikir
fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik simpulan
yang mantap diperlukan tidak hanya satu cara pandang (Sutopo, 2002: 78).
Menurut Moleong (2010: 179) trianggulasi dengan sumber data dapat dicapai
dengan lima jalan yaitu:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi.
47
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dari pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan
menengah
atau
tinggi,
orang
berada,
orang
pemerintahan.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu organisasi
dokumen yang berkaitan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka untuk memperoleh data yang
valid, diperlukan adanya pembandingan terhadap beberapa data yang
diperoleh yaitu berupa dokumen dan arsip. Selanjutnya diuji kembali
melalui wawancara dengan informan terkait. Hal ini dilakukan
memperoleh kecocokan data antara dokumen arsip yang diperoleh dengan
informan, sehingga simpulan semakin yang didapat jelas dengan fakta
dilapangan.
2. Review informan
Cara ini juga merupakan usaha pengembangan validitas penelitian
yang sering digunakan oleh peneliti kualitatif. Pada waktu peneliti sudah
mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya
walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka unit-unit laporan
yang telah disusunnya perlu dikomukasikan, dengan informan khususnya
informan pokok. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah laporan yang
ditulis tersebut merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui
mereka (Sutopo, 2002: 83). Peneliti melakukan pengkomunikasian ulang
dengan informan mengenai data yang disajikan berupa laporan untuk
mengetahui bagian-bagian data yang sudah benar.
G. Teknik Analisis Data
Menurut Miles & Huberman dalam (Sutopo, 2002: 91) dalam proses
analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh
48
setiap peneliti kualitatif. Analisis dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga
komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta
verifikasinya (Sutopo, 2002: 94). Secara sederhana Miles dan Huberman dalam
(Sutopo, 2002: 94) dinyatakan bahwa terdapat dua model pokok dalam
melaksanakan analisis di dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) model anlisis
jalinan atau mengalir (flow model of analysis), dan (2) model analisis interaktif.
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan model analisis mengalir. Proses analisis dengan tiga
komponen analisisnya tersebut saling menjalin dan dilakukan secara terus
menerus di dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Tiga komponen tersebut
masih aktif bertautan dalam jalinan dan masih tetap dilakukan pada waktu
pengumpulan data sudah berakhir, dan dilanjutkan sampai waktu proses penulisan
laporan penelitian berakhir (Sutopo, 2002: 94). Sehingga analisis data pada
penelitian ini dilakukan dengan saling terjalinnya proses reduksi data, sajian data
dan penarikan simpulan verifikasi sampai waktu proses penulisan laporan
penelitian berakhir.
Pengumpulan data
reduksi data
sajian data
penarikan simpulan verifikasi
Bagan 3.1 Model Analisis Jalinan Atau Mengalir
(Sumber: Miles & Huberman dalam Sutopo, 2002: 95)
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data
dari fieldnote. Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang
mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak
49
penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian
dapat dilakukan (Sutopo, 2002: 91).
2. Sajian data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi
dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan
(Sutopo, 2002: 91). Penyusunan sajian berupa cerita sistematis dan logis
dengan suntingan penelitinya supaya makna peristiwanya menjadi lebih jelas
dipahami, dengan dilengkapi perabot sajian yang diperlukan (matriks, gambar
dan sebagainya) yang sangat mendukung kekuatan sajian data (Sutopo, 2002:
95). Berdasarkan pernyataan mengenai sajian data maka peneliti menentukan
penilaian pada data kemudian merangkainya berupa deskripsi secara
sistematis dengan dilengkapi data berupa gambar atau matriks yang
mendukung agar lebih jelas dipahami.
3. Penarikan simpulan serta verifikasinya
Menurut Sutopo (2002: 93) dari awal pengumpulan data, peneliti
sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan
melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan,
konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proporsi. Lebih
lanjut lagi simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan.
Oleh
karena
itu
perlu
dilakukan
aktivitas
pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan
cepat, dengan melihat kembali pada catatan dilapangan (Sutopo, 2002: 93).
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan gambaran rangkaian langkah-langkah yang
digunakan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan
masalah. Deskripsi tahap penelitian di lapangan secara rinci seperti berikut:
1. Tahap persiapan
a. Pengajuan judul penelitian skripsi kepada dosen pembimbing.
b. Mengumpulkan bahan dan sumber materi untuk penelitian.
c. Melakukan penyusunan proposal penelitian.
50
d. Mengurus perijinan untuk melakukan penelitian.
e. Menyiapkan instrumen penelitian.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
3. Analisis Data
a. Memilih dan menentukan teknik analisis data yang tepat untuk digunakan.
dalam penelitian dan dicocokkan dengan hasil temuan dilapangan.
b. Melakukan verifikasi dan pembahasan dengan dosen pembimbing.
c. Membuat kesimpulan akhir sebagai temuan yang telah dilakukan.
4. Penyusunan Laporan Penelitian
a. Penyusunan laporan
b. Melakukan perbaikan/revisi laporan sesuai dengan hasil yang telah
didiskusikan
c. Penyusunan laporan
Download