MODUL PERKULIAHAN Customer Retention Marketing Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Adver & Marcomm Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 01 43015 Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Abstract Kompetensi Materi modul mata kuliah ini membahas tentang Pemasaran Modern, 4P, Perubahan Perilaku Konsumen di Era Digital, Paradigma Baru Pemasaran, Long Term Relationship Marketing, STP, SWOT Mahasiswa mampu memahami dan mampu menjelaskan kembali konsep dan pengertian CRM secara teori dan praktik di era digital Pembahasan Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar pengembangan produk/jasa yang baik, penetapan harga yang menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran, akan tetapi setiap perusahaan tidak dapat menghindari perubahan cara berkomunikasi dengan stakeholders, menjalin hubungan baik dengan stakeholders dan subjek yang dikomunikasikan harus membuka peluang. Menurut Kotler (2002: 18), ada empat komponen yang tercakup dalam kegiatan marketing mix yang terkenal dengan sebutan 4P, sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) Product, yaitu merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa. Jika tidak ada produk, tidak ada pemindahan hak milik maka tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing lainya, dipakai untuk menunjang gerakan produk. Satu hal yang perlu diingat ialah, bagaimana hebatnya usaha promosi, distribusi dan price, jika tidak diikuti dengan produk bermutu, disenangi oleh konsumen, maka usaha marketing mix ini tidak akan berhasil. Price, yaitu masalah kebijaksanaan harga adalah turut menentukan keberhasilan pemasaran produk. Kebijakan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan distribusi, seperti oleh produsen, grosir dan retailer (pedagang eceran). Place/Distribution, yaitu sebelum produsen memasarkan produknya maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. Dalam hal ini penting sekali perantara dan pemilihan saluran distribusinya. Perantara ini adalah sangat penting karena dalam segala hal mereka berhubungan dengan konsumen. Kita dapat bayangkan, betapa sulitnya pemasaran produk jika tidak ada orang yang menjajakan, tidak ada toko, kios, supermarket. Promotion, yaitu promosi pada zaman pemasaran modern sekarang ini tidak dapat diabaikan. Promosi ini sangat berkembang pada masa “selling concept” dimana produsen sangat mengandalkan, sangat memberikan harapan tinggi akan meningkatnya penjualan dengan mempergunakan promosi. Empat P menunjukan pandangan kiat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi sudut pandang pembeli, perubahan konsep dan implementasi strategi promosi brand di era digital ini pernah dilakukan oleh perusahaan komunikasi Dentsu- Jepang dan dikembangkan dari konsep komunikasi pemasaran AIDA, yaitu Awareness, Interest, Desire, Action, menjadi konsep komunikasi pemasaran yang berbasis perilaku konsumen di era online yakni AISAS, yaitu Attention, Interest, Search, Actieron, dan Share. Sumber: Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land, 2013 2016 2 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Peta komunikasi tersebut menunjukkan prilaku konsumen sadar (attention) akan keberadaan sebuah perusahaan, produk/ jasa yang ditawarkan, kemudian mereka tertarik (interest) untuk mencari tahu informasi tentang riwayat perusahaan, produk/ jasa tersebut (search) pada situs pencarian (google) untuk mencari alasan kuat yang pada akhirnya memutuskan pembelian (action) dan setelah mereka menggunakan jasa/ produk tersebut, mereka akan membagikan pengalaman produk/ jasa yang telah digunakan tersebut pada kerabat terdekatnya (share) dan diceritakan hingga menjadi pola komunikasi one to one , one to many, dan many to many tak lagi berbatas waktu dan jarak. Paradigma pasar secara radikal berubah, tidak ada satu pun perusahaan yang secara adem ayem stabil di puncak kekuasaan pasar. Tantangan terbesar dalam menyusun strategi promosi kreatif dan membuat program promosi dalam bentuk komunikasi secara terpadu adalah menentukan media komunikasi mana yang paling efektif untuk menghasilkan dampak yang sangat besar terhadap pemasaran. Kemudian kehadiran internet sebagai media merombak strategi, konsep promosi yang berorientasi pada identitas merek (brand), karena produk yang memiliki merek yang kuat, akan lebih memenangkan persaingan, meningkatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Berikut adalah transformasi perubahan paradigma tersebut: Paradigma Baru Pemasaran Traditional Product Focus Brand-Focus Meningkatkan sales dengan tujuan untuk merebut market shares Meningkatkan sales dengan tujuan untuk memperoleh profit Mencari Pelanggan Baru Membangun Merek dan Menjaga Hubungan Jangka panjang dengan Pelanggan Sumber: Rangkuti, 2009: 2 2016 3 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kepuasan konsumen Perbedaan antara tingkat harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Faktorfaktor pendorong kepuasan kepada pelanggan dalam Handi Irawan (2007:37) a. Kualitas Produk b. Harga c. Kualitas Jasa d. Emotional factor e. Biaya atau kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa 1. Market relationships: merupakan hubungan antara supplier, pelanggan, pesaing, dan mereka yang beroperasi di pasar. a. Classic market relationships: hubungan antara supplier dan pelanggan, hubungan antara supplier-pelanggan-pesaing serta jaringan distribusi fisik, yang diperlakukan secara ekstensif dalam teori pemasaran secara umum. b. Special market relationships yang menggambarkan aspek-aspek khusus seperti interaksi dalam service encounter atau pelanggan sebagai suatu anggota dari program loyalitas 2. Non market relationships yang secara tidak langsung mempengaruhi keefisienan dari market relationships. a. Mega relationship yang memperhatikan masalah ekonomi dan sosial secara umum, yaitu mega marketing (lobbying, opini publik, dan kekuatan politik), mega alliances (contohnya NAFTA) dan social relationships (seperti persahabatan dan ikatan etnik) b. Nano relationship (hubungan yang berada dalam organisasi) Customer retention marketing adalah mengarahkan prilaku konsumen (prediktor terbaik untuk pelanggan di masa yang akan datang) Action-Reaction-Feedback-Repeat (pelanggan bertahan) 2016 4 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keuntungan Ekonomi dari Customer Retention 1. Menyimpan biaya customer acquitition/ replacement 2. Menjamin dasar keuntungan terhadap pelanggan yang ada yang memungkinkan untuk meminimalkan pengeluaran setiap periode 3. Menumbuhkan pendapatan per pelanggan setiap waktu 4. Mengurangi biaya operasi relatif dimana perusahaan dapat membagi biaya ke lebih banyak pelanggan dalam waktu yang lebih panjang 5. Free of charge mendapatkan pelanggan baru dari pelanggan yang ada 6. Price premium pada pelanggan saat ini biasanya tidak menunggu promosi atau pengurangan harga sebelum pelanggan melakukan pembelian 7. Customer Retention mempengaruhi pendapatan dan biaya dalam memperhitungkan profitabilitas 8. Profit = Revenue - Cost 9. Revenue yang meningkat disebabkan meningkatnya penjualan dan biaya yang menurun disebabkan oleh berkurangnya biaya pemasaran dan operasional dari beberapa revenue. Pendapat Drucker: Pemasaran banyak berhubungan dengan mempertahankan pelanggan, sama pentingnya dengan mendapatkan pelanggan. Persaingan yang intensif dan pasar yang ramai, memberikan kesadaran akan adanya berbagai keuntungan dari ketahanan yang telah tumbuh pada pelanggan, khususnya dalam ritel dan jasa keuangan. Mempertahankan pelanggan adalah baik untuk kesehatan ekonomi perusahaan (Reicheld dan Kenny, 1990) Customer retention berhubungan erat dengan loyalitas pelanggan Keuntungan mempertahankan pelanggan pada perusahaan adalah higher margin dan tumbuh dengan cepat sekali, terdiri dari ide yang membuat pelanggan tinggal lebih lama dengan perusahaan, umumnya mendapatkan keuntungan yang tinggi (Reicheld dan Kenny, 1990) 2016 5 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Relationship marketing (Pendekatan relasional, & pendekatan transaksional) 1. fokus kepada mempertahankan pelanggan 2. membangun hubungan dengan mereka, 3. meningkatkan customer loyalty. 4. Membangun Kepuasan terbesar dari pelanggan 5. long term customer retention dan improved profitability Tantangan global industri: 1. Keunggulan Kompetitor 2. Kesamaan Jenis Produk 3. Pelanggan yang beragam 2016 6 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2016 7 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Harga Sejumlah uang yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya produksi atau biaya mendapatkan produk, biaya marketing, biaya operasional, keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Value dikenal dengan istilah “value for money”, “best value”, dan “you get what you pay for”. Konsumen menggunakan harga sebagai indikator kualitas pada kondisi sebagai berikut: konsumen percaya ada perbedaan kualitas diantara berbagai merek dalam satu produk kategori, konsumen percaya kualitas yang rendah dapat membawa resiko yang lebih besar, dan konsumen tidak memiliki informasi lain kecuali merek terkenal sebagai referensi dalam mengevaluasi kualitas sebelum melakukan pembelian. Perceived value Evaluasi menyeluruh dari kegunaan suatu produk yang didasari oleh persepsi konsumen terhadap sejumlah manfaat yang akan diterima dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan atau secara umum dipikiran konsumen. (Blery et al., 2009:30), mengungkapkan bahwa layanan persepsi kualitas berpengaruh positif pada niat perilaku dan kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan jaringan ponsel untuk calon pelanggan, dalam hal ini adalah : Kualitas layanan dan harga yang dirasakan memiliki pengaruh pada pelangganuntuk berniat membeli kembali Pelayanan yang diberikan haruslah yang terbaik. Memiliki kualitas produk yang dapat memuasakan pelanggan, sehingga akan menjadi pelanggan tetap. Bila kita berbicara mengenai promosi, satu hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi promosi adalah tidak terlepas dari konsep proses pemasaran yang terdiri dari serangkaian langkah yang berkesinambungan. Menurut Philip Kotler (1980) terdiri atas tiga tahap yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur konsumen. Sedangkan targeting atau menentukan target pasar adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau konsumen. Setelah pasar sasaran 2016 8 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning yaitu suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. 1) Segmentasi Menurut Rhenald Kasali segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting, tidak hanya untuk kepentingan bisnis tetapi juga untuk kegiatan – kegiatan kemasyarakatan atau kegiatan – kegiatan nirlaba lainnya. Dalam kegiatan bisnis segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin pasar, merumuskan pesan – pesan komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis perilaku konsumen, mendesain produk dan lain sebagainya. Rambat Lupiyoadi (2001 : 34) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah membagi kelompok pembeli yang dibedakan menurut karakteristik atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Rambat Lupiyoadi (2001 : 41) melihat segmentasi dari dua pendekatan, yaitu : 1) 2) 2) Berdasarkan karakteristik konsumen. (1) Demografis, yang membagi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendidikan, agama, pekerjaan dan pendapatan. (2) Psikografik, yang membagi pasar berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. (3) Geografik, pembagian pasar berdasarkan wilayah seperti Negara, pulau, propinsi, kota, desa, pantai, pegunungan dan kompleks perumahan. Berdasarkan respons konsumen, segmen ini mengelompokan pasar berdasarkan pada pengetahuan, sikap, dan penggunaan : (1) Benefits, yaitu pembagian pasar menurut macam – macam manfaat yang berbeda yang dicari konsumen dari produk. (2) Usage, yang membagi pasar sebagai pengguna berat, penguna menengah, dan pengguna ringan. Pengguna berat biasanya hanya memiliki persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi memiliki persentase yang tinggi dari total pembelian. (3) Promotional response yang mengelompokan pasar berdasarkan bagaimana konsumen merespons bentuk – bentuk promosi. (4) Loyalty, dimana pasar di bagi berdasarkan loyalitas komsumen. (5) Service, yaitu pembagian pasar dengan memfokuskan perhatiannya apakah penawaran jasa bisa dibedakan, apakah sebuah produk membutuhkan level jasa yang sama, bisakah pengelompokan konsumen diidentifikasikan dengan permintaan jasa yang sama. Targeting Dari analisis segmentasi, maka tahap selajutnya adalah targeting atau penetapan target pasar. Produk dari targeting adalah target pasar (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan – kegiatan pemasaran. Kadang – kadang targeting juga disebut sebagai selecting, karena pemasar harus menyeleksi. Menyeleksi disini berarti pemasar harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan bagian lainnya (Rhenald Kasali, 2001 : 371). 2016 9 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fungsi lain dari targeting adalah menjangkau pasar sasaran (reaching) untuk mengkomunikasikan nilai (Rhenald Kasali, 2001:415). Jadi pasar sasaran merupakan kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Dalam membidik konsumen, pemasar dapat membedakan pasarnya antara pasar jangka pendek dengan pasar masa depan dan pasar primer dengan pasar sekunder untuk mendeteksi perubahan – perubahan pasar pilihan strategi (Kasali, 2001 : 388-389). (1) (2) Pasar sasaran jangka pendek dan pasar sasaran masa depan. a) Pasar sasaran jangka pendek adalah pasar yang ditekuni hari ini, yang direncanakan akan dijangkau dalam waktu dekat. b) Pasar sasaran masa depan, adalah pasar tiga atau lima tahun dari sekarang. Produsen mungkin harus mengubah produk, mengubah pasar sasaran, menambah atau mengurangi. Tujuannya adalah mendeteksi dan memenuhi perubahan prioritas konsumen, mengatasi persaingan dan mencegah berpindahnya konsumen kepada para pesaing. Pasar sasaran primer dan pasar sasaran sekunder a) Pasar sasaran primer adalah sasaran utama produk yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Yang menjadi target primer adalah pemakai fanatik, yang jumlahnya mungkin tidak banyak, tetapi mengkonsumsi sangat banyak. b) Pasar sasaran sekunder adalah pasar yang terdiri dari konsumen- konsumen yang sering dianggap tidak penting tetapi jumlahnya cukup besar. Meskipun demikian pasar sasaran ini tidak boleh diabaikan. Setelah mengidentifikasi peluang-peluang segmen pasar, maka tahap selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen, memutuskan beberapa banyak, dan pasar sasaran mana yang akan dibidik. Pasar sasaran adalah segmen yang dijadikan sebagai sasaran pemasaran produk. Ada tiga strategi dalam memilih segmen pasar, seperti yang dijelaskan sebagai berikut: (Kotler, 1984: 268) (1) (2) (3) 3) Undifferentiated marketing. Dalam menggunakan strategi ini, perusahaan hanya membuat satu bauran pemasaran untuk seluruh pasar. Perusahaan menghasilkan perbedaan setiap segmen, sebaliknya perusahaan memperlakukan seluruh segmen sebagai satu pasar. Fokus perhatian bukanlah apa yang berbeda, namun apa persamaan yang bersifat umum pada seluruh segmen. Pada strategi ini, perusahaan tetap menganggap pasar sebagai heterogen dan mengidentifikasikan apa yang bersifat umum dari pasar, maka itulah yang dimanfaatkan. Differentiated marketing (pemasaran serba aneka), dengan strategi ini perusahaan membuat beberapa bauran pemasaran yang ditujukan pada beberapa segmen. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh posisi yang lebih kuat pada segmen-segmen yang dipilihnya. Concentrated marketing (pemasaran terpusat), strategi ini menarik jika sumber daya perusahaan terbatas karena perusahaan hanya memiliki satu segmen saja. Sebab, dengan memasuki satu segmen, posisi lebih kuat karena perusahaan dapat menguasai perilaku pembelian segmen secara baik. Positioning Setelah memilih pasar sasaran, maka mulai dilakukan positioning. Positioning pasa dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen (Rhenald Kasali, 2001:49). Positioning bukanlah strategi produk, melainkan strategi komunikasi. Ini berhubungan dengan bagaimana 2016 10 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id komsumen menempatkan produk didalam otaknya sehingga calon konsumen (yang pemasar telah targetkan) memiliki penilaian tertentu dengan mengidentifikasikan dirinya dengan produk tersebut. Jadi positioning bukanlah suatu yang pemasar lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang pemasar lakukan terhadap otak calon pelanggan. Tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal –hal yang diingin tawarkan kepada pasarnya agar berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumen. Dalam kaitannya dengan sasaran yang dituju, ada 2 strategi yang dapat digunakan yaitu (1) (2) Push Strategy yaitu aktivitas promosi produsen kepada perantara (biasanya dengan personal selling dan trade promotion), dengan tujuan agar para perantara itu memesan, kemudian menjual serta mempromosikan produk yang dihasilkan produsen. Pull Strategy yaitu aktivitas promosi produsen kepada konsumen akhir (biasanya dengan advertising dan consumer promotions), dengan tujuan agar mereka mencarinya pada para perantara, yang pada gilirannya kemudian perantara memesan produk yang dicari konsumen kepada produsen. Dalam menentukan strategi menghadapi pangsa pasar, dapat juga diketahui melalui metode analisis SWOT. Analisis SWOT adalah akronim dari metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matriks SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Sebelum segmentasi, targeting, dan positioning dilakukan, penting bagi perusahaan untuk dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari usaha yang dilakukan. Hal ini dilakukan agar dapat mengantisipasi persaingan dan mengenali kemampuan dan perkembangan yang ada disekitar usaha kita. Secara umum SWOT menurut Kotler (2002: 88-89) memiliki pengertian dan batasan sebagai berikut : 2016 11 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1) Strengths adalah identifikasi atas sumber daya, keahlian atau kelebihan-kelebihan lain yang harus dimiliki perusahan dalam menghadapai para pesaing. Weaknesses adalah keterbatasan atau ketidakefisienan sumber daya, keahlian dan kemampuan-kemampuan yang mengakibatkan ketidakefisienan suatu perusahaan. Opportunities adalah suatu bidang/hal dimana suatu perusahaan memiliki keunggulan bersaing yang diperoleh dari kegiatan pemasarannya. Threats adalah tantangan/ancaman yang berasal dari lingkungan yang dapat menghambat kegiatan pemasaran atau bahkan mengancam keberadaan suatu perusahaan. 2) 3) 4) Analisis SWOT merupakan evaluasi situasi internal yang menggambarkan (kekuatan dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan ancaman). Hal ini menjadi penting dalam mengantisipasi kondisi lngkungan yang dinamis didalam maupun diluar perusahaan agar dapat menjadikan perusahaan tetap bertahan, tumbuh dan berkembang karena kemampuannya memanfaatkan peluang dan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. Sehubungan dengan program-program strategi komunikasi, (Center dan Jackson) menyatakan bahwa dalam merencanakan suatu program, praktisi perlu mengikuti berbagai langkah yang logis, sistematis, dan strategis. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya overlapping dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan tersebut antara lain: 1) Fact finding, bertujuan untuk mendefinisikan secara jelas opportunity (peluang) dan permasalahan yang spesifik untuk memberikan gambaran tentang sesuatu yang menjadi kepentingan publik untuk diposisikan pada tempat yang sepantasnya. Planning and programming, bertujuan untuk merumuskan dan mensinergikan suatu strategi komunikasi yang akan dilaksanakan. Action and communication, merupakan implementasi suatu strategi yang sudah dirumuskan atau direncanakan Evaluation, bertujuan untuk melihat reaksi publik dan menentukan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. 2) 3) 4) Analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut antara lain menggunakan analisis SWOT menjadi dasar untuk merumuskan strategi perusahaan. Selanjutnya adalah implementasi strategis, yang tentunya akan diikuti evaluasi dan kontrol. Semua proses manajemen strategis itu ketika masih dalam bentuk konsep, dinamakan perencanaan strategis (Putra, 1999:18). 2016 12 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Coorporate And Marketing Communication. Jakarta: Puskombis. 2011. Puntoadi, Danis. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta: PT.Gramedia. 2011. Rangkuti, Freddy. Strategi promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009. Rahmati. 2009. Pemanfaatan E-Commerce Dalam Bisnis Di Indonesia http://citozcome.blogspot.com/2009/05/pemanfaatan-e-commerce-dalam-bisnisdi.html. Diakses tanggal 06 Agustus 2011. Sadat, Andi. Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta. Salemba Empat. 2009. Soemanogara, Rd. Strategic Marketing Communication. Bandung. ALFABETA, 2008. Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua. Yogyakarta. Andi, 1997. www.sinarmasland.com 2016 13 Customer Retention Marketing Gadis Octory,S.Ikom.,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id