BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Studi mengenai resepsi pengguna di media baru, dalam penelitian ini mengambil konsentrasi pada pembaca blog perempuan terhadap beauty blog. pembaca blog perempuan sebagai objek penelitian akan di lihat proses resepsi yang mereka lakukan terhadap beauty blog hingga menghasilkan makna dan tindakan maupun perilaku. Perilaku mencari informasi, beauty blog, dan buzz marketing telah dipaparkan didalam penelitian ini guna menjelaskan secara lebih spesifik tentang resepsi pembaca blog perempuan. semua kajian tersebut memiliki andil besar dalam proses resepsi karena adanya hubungan kausalitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Makna yang dihasilkan oleh pembaca blog akan mengarahkan mereka pada tindakan dan respon yang lebih kompleks selanjutnya. Para informan dalam penelitian ini menggambarkan bagaimana kompleksitas dari proses mencari informasi yang bisa ditemukan. Hal tersebut dapat dilihat dari cara pencarian dengan memasukan kata kunci tentang hal yang ingin mereka ketahui, para informan memiliki caranya sendiri yang berbeda satu sama lain. Hal itu merupakan penggambaran interaktivitas pengguna pada media baru. Pengguna media internet dirasa lebih dapat mencukupi kebutuhan informasi informan daripada mediamedia lainnya. Mencari informasi produk dan hal-hal tentang kecantikan bisa didapat dimana saja, seperti majalah, televisi dan media-media lainnya. Namun menurut penuturan dari informan dalam penelitian ini, mereka mengatakan bahwa dengan menggunakan internet mereka dapat menemukan informasi yang ingin mereka ketahui tanpa bersusah payah. Selain itu, mereka dapat memodifikasi informasi apa saja yang ingin 106 mereka ketahui tanpa adanya batasan dari pengirim pesan seperti di majalah. Informan penelitian ini merujuk pada perilaku dalam menyimpan informasi yang ditunjukan melalui pencarian berlanjut (ongoing search). Mereka menyimpan informasi dan mencari informasi dengan intensitas lebih tinggi daripada individu lainnya sehingga dikenal dengan istilah pencarian aktif (active search). Hal itu dilakukan guna memenuhi informasi untuk produk kecantikan yang akan mereka beli. Informan pada penelitian ini merupakan seorang individu yang memiliki perilaku berbeda dalam memenuhi kebutuhan informasinya dibandingkan yang lain. Berangkat dari perilaku mencari tersebut telah mengarahkan para informan pada beauty blog yang merupakan salah satu kanal dalam internet. seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa beauty blog atau salah satu kanal di internet sudah pasti diprioritaskan dan digemari oleh para informan dibandingkan media lainnya karena kemudahan mereka dalam mengaksesnya. Beauty blog menjadi primadona bagi para informan dikala mereka ingin membeli suatu produk kecantikan ataupun hanya sekedar ingin mengetahui informasi-informasi seputar kecantikan. Sebagai media yang sedang naik daun dalam hal mempromosikan suatu produk kecantikan, beauty blog telah menunjukan praktik eWOM dan buzz marketing yang keduanya tidak dapat dipisahkan. Para informan sebagai pengguna media baru semakin aktif meresepsi segala pesan yang mereka tangkap didalam internet terutama beauty blog. Pada awalnya beberapa informan memaknai beauty blog sebagai media yang mengulas tentang kecantikan dan segala aspek yang menunjang kecantikan seorang perempuan. beauty blog kini dijadikan referensi bagi para informan tentang tren produk kecantikan yang sedang naik daun atau populer dikalangan beauty blogger dan pembacanya. Beauty blog tidak jauh berbeda dengan ensiklopedia yang berisi tentang beragam hal mengenai kecantikan. ulasan dan posting mengenai kecantikan benar-benar 107 membantu pengetahuan baik bagi para informan dan pengguna atau pembaca beauty blog. Perilaku mencari informasi (information seeking behavior) dan perilaku berbagi informasi (information sharing behavior) jelas tergambar dari hasil data dan pembahasan didalam penelitian ini. Para informan selain mencari berbagai informasi seputar kecantikan, mereka turut menunjukan perilaku berbagi informasi. Selain itu, mencari informasi tentang kecantikan tidak hanya dilakukan guna memenuhi kebutuhan informasi bagi indvidu yang mencari, namun mencarikan untuk orangorang yang ada disekitarnya turut salah satu informan lakukan. Kedepannya setelah buzz marketing memasuki ranah beauty blog resepsi informan turut mengalami perubahan dan modifikasi. Singkatnya, seorang informan berada pada oppositional position yang menggambarkan bahwa mereka dapat mengenali bagaimana ulasan tersebut disandikan secara konstektual tetapi mereka lebih mengedepankan suatu alternatif pada pemaknaan pesan berupa sebuah interpretasi yang berlawanan dengan makna yang terkandung sebelumnya. Informan yang meresepsi negatif akan berada pada posisi berlawanan dan memaknai secara berlawanan dari yang dimaksud dan diharapkan oleh pemasar atau pemilik brand. Akan tetapi dua informan lainnya meresepsi dengan memaknai ulasan yang mengandung buzz marketing menjadi preferred reading atau dominant-hegemonic position dan negotiated meaning. Mereka memberikan makna yang berbeda dan memunculkan alternatif baru terhadap beberapa ulasan didalam beauty blog. Hal tersebut dapat terlihat dari respon mereka yang memberikan alternatif lain terhadap ulasan yang mengandung buzz marketing yang bagi mereka diperbolehkan dalam bentuk spesifikasi produk-produk yang boleh diberi unsur buzz marketing. Tipe makna tersebut tentu saja memberikan proposisi mereka pada dominant-hegemonic position dan negotiated position. Respon yang ditunjukan kedua menjadikan mereka bertindak positif sesuai yang 108 diharapkan oleh pemasar atau pemilik brand yaitu membeli produk yang dipromosikan tersebut. B. Saran Membicarakan tentang media baru seolah tidak ada habisnya, selain dari belum adanya batasan akan sejauh mana perkembangan dari media baru, media baru merupakan media yang masih muda dan perlu dikaji secara lebih jauh. Internet sebagai media terjadi electronic word of mouth (eWOM) erat kaitannya dengan pertukaran informasi. Beauty blog merupakan salah satu kanal terjadinya komunikasi eWOM turut pula menjadi media pemasaran yang menjanjikan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat saran yang diharapkan dapat menambah khazanah ilmu komunikasi dalam bidang komunikasi pemasaran yang masih luas untuk dikaji. Penelitian seterusnya yang berkaitan dengan tema dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Motivasi dan latar belakang pemilik brand dan pemasar yang menggunakan beauty blog sebagai media mereka memasarkan produknya. 2. Strategi dari komunikasi pemasaran pemilik brand atau pemasar dalam membangun keterikatan dan kepercayaan didalam beauty blog, mengingat blog merupakan kanal yang dipahami pengguna sebagai media yang objektif. 3. Motivasi beauty blogger dalam hal membuat beauty blog dan membaginya kepada khalayak luas, terlebih lagi alasan apa yang membuat mereka sukarela dalam mengulas beragam produk kecantikan. 4. Selain meneliti pada ranah kaum perempuan, meneliti beauty blog dan beauty blogger dari kaum laki-laki akan menjadi penelitian yang unik. Alasan dan motivasi mereka menjadi beauty blog dan membagi pengetahuan tentang kecantikan mereka kepada khalayak luas. 5. Meneliti tentang perilaku dan pemaknaan kaum pria terhadap beauty blog sebagai pembaca blog turut menjadi penelitian yang unik, mengingat 109 bahwa konsep kecantikan masih terkesan tabu. Meskipun saat ini konsep kecantikan bagi pria tengah gencar dipublikasikan melihat dari beragam produk kecantikan yang dikhususkan untuk pria. 110