BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Kegiatan komunikasi merupakan kegiatan penting yang menjadi kebutuhan masyarakat, dengan komunikasi masyarakat dapat dengan mudah menyampaikan pesan untuk berhubungan dengan orang lain. Pesan yang disampaikan dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan menggunakan bahasa verbal maupun non verbal, komunikasi yang dilakukan dapat juga mampu mempengaruhi dan merubah sikap seseorang. Komunikasi adalah proses dimana ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Everrett M. Rogers). 8 Dari peryataan tersebut komunikasi dapat diartikan suatu proses yang mampu mengubah seseorang dari ide atau pesan yang disampaikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Salah satu fungsi komunikasi yang utama adalah fungsi sosial dimana komunikasi berperan penting dalam membantu seseorang untuk dapat berinteraksi dengan satu orang atau lebih. Karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan hubungan sosial yang salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan komunikasi, dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 8 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Penerbit Rosda, 2005 hal 62 13 14 Proses komunikasi adalah proses pengoperan (dan penerimaan) dari lambang-lambang yang mengandung arti. Proses komunikasi melalui media adalah proses pengoperan dari lambang-lambang yang mengandung arti, yang dioper melalui saluran-saluran yang dikenal sebagai pers, televisi, radio, telepon, teleks, dan lain-lain. 9 Hakekat komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui pengguanaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain. 10 Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Tujuan komunikasi secara umum antara lain adalah : 9 10 11 a. Mengubah sikap (to change the attitude) b. Mengubah opini atau pendapat atau pandagan (to change opinion) c. Mengubah perilaku (to change behavior) d. Mengubah masyarakat (to change the society). 11 Phil.Astrid S. Susanto, “Komunikasi dalam teori dan praktek I”,Bina Cipta, Bandung, 1974, hal 3 Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka Jakarta 2004, hal 21 Sasa Djuarsa sendjaja, Ibid Hal 26 15 Komunikasi yang dilakukan atau digunakan bersifat continue atau terus berkesinambungan satu sama lain antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi akan terus berkembang selama kebutuhan manusia belum mencapai tujuan. Komunikasi memiliki ruang interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, dan organisasi. 2.2 Komunikasi Massa 2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication). Ia lahir seiring dengan penggunaan alat-alat mekanik yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam catatan sejarah publistik, komunikasi massa dimulai satu setengah abad setelah mesin cetak ditemukan oleh John Gutanberg. 12 Secara sederhana dapat dikatakan bahwa komunikasi massa adalah suatu bentuk komunikasi yang menggunakan media massa, baik itu media cetak maupun elektronik dalam menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada khlayak / masyarakat luas yang tersebar diseluruh penjuru dunia. Pengertian komunikasi massa adalah komunikasi dengan media massa (audiens atau khalayak sasaran). Massa disini dimaksudkan sebagai para penerima pesan (komunikan) yang memiliki status sosial dan ekonomi yang heterogen satu 12 Wirayanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004, hal 67 16 sama lainnya. Pada umumnya proses komunikasi massa tidak menghasilkan feedback (umpan balik) yang langsung, tetapi tertunda dalam waktu yang relatif. 13 Komunikasi massa mempunyai khalayak banyak dan tersebar dimanamana. Pesan yang ingin disampaikan melalui program tayangan televisi merupakan salah satu contoh komunikasi massa dengan menggunakan media. Informasi dapat disalurkan melalui berbagai media. Media pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang merupakan saluran dengan seseorang yang menyatakan gagasan, isi jiwa atau kesadarannya. Atau dengan kata lain media adalah alat untuk mewujudkan gagasan manusia. 2.2.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Kemampuan untuk menjangkau ribuan atau bahkan jutaan orang merupakan ciri dari komunikasi massa seperti televisi, radio, atau Koran. Dalam bukunya, Nawiroh Vera mendefinisikan ciri-ciri komunikasi massa sebagai berikut: 1. Komunikator terlembaga, maksudnya media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni bisa berupa organisasi dan menyangkut orang banyak. 13 Wawan Kuswandi, op.cit., hal 16 17 2. Khlayak sasaran (komunikan bersifat heterogen dan hanonim) dalam keberadannya dimana saja dan satu sama lain tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi. Disebut heterogen karena khalayak komunikasi massa sangat beragam, terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda hanonim artinya masing-masing khalayak tidak mengenal satu dengan yang lainnya. 3. Isi pesan komunikasi massa bersifat umum, mengapa demikian, karena pesan yang disampaikan melalui media massa bersifat umum atau publik, ditunjukkan untuk orang banyak dan untuk kepentingan umum. 4. Komunikasi massa bersifat satu arah berarti tidak arus balik dari komunikan dan respond tidak dapat diberikan secara langsung, oleh karena itu komunikasi massa bersifat satu arah. 5. Feedback dalam komunikasi massa, karena bersifat satu arah maka feedbacknya bersifat tertunda (delayed feedback). Komunikan dalam komunikasi massa tidak bisa memberikan respond secara langsung, karena pesannya disampaikan lewat media massa tidak secara langsung (tatap muka). 14 14 Nawiroh Vera, Pengantar Komunikasi Massa, Cetakan I, Renata Pratama Media, 2008, hal 1116 18 2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki beberapa fungsi menurut Nawiroh Vera dalam bukunya pun menjelaskan fungsi dari komunikasi massa itu sendiri, yaitu : 1. Fungsi menghibur, acara-acara hiburan seperti film, musik, komedi yang lebih banyak diminati. 2. Menginformasikan, media massa menjadi sumber terbesar dari informasi yang kita dapatkan. 3. Fungsi membius, media menyampaikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius kedalam keadaan tidak aktif seakan-akan berada dalam pengaruh narkotik. 15 2.3 Media Massa 2.3.1 Pengertian Media Massa Media massa khusus digunakan untuk menyalurkan komunikasi massa. Istilah media massa berasal dari istilah bahasa inggris yaitu mass media. Mass media ini adalah singkatan dari mass media communication atau media of mass communication. Sebab disebutnya mass media adalah karena adanya mass character yang melekat atau dimiliki oleh media itu. 16 15 16 Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Op.Cit, hal 6-12 Sunarjo dan Djonaesih, Himpunan Istilah Komunikasi: edisi kedua, Liberty , Yogyakarta, 1983, hal 70-71 19 Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukkan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dari anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. 17 Media massa juga dapat dikatakan sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, televisi, radio, dan film. 18 Dalam bukunya “Pengantar Komunikasi Massa Nawiroh Vera” mempunyai definisi sendiri. Beliau menjelaskan bahwa : Media massa adalah sarana untuk menyampaikan isi pesan, pertanyaan, informasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya terbesar, heterogen, anonim, tidak terlembagakan, perhatiannya terpusat pada isi pesan yang sama yaitu pesan dari media massa yang sama, dan tidak dapat memberikan arus balik secara langsung pada saat itu. 19 Berdasarkan beberapa pengertian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa media massa seperti film akan mempunyai pesan yang bersifat umum. Bentuk komunikasi manusia yang paling berpengaruh adalah melalui media massa. Dengan adanya media massa yang ada, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan suatu informasi walaupun informasi tersebut berada jauh disekitar mereka tinggal. Media massa banyak memberikan memberikan keuntungan. Siapa 17 18 19 McLuhan, M, Understanding Media : The Extensive of Man, New York, 1964, hal 11 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi : edisi revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hal 126 Nawiroh Vera, Op.Cit, hal 8 20 pun yang dekat dengan media massa pasti dia mempunyai wawasan yang lebih luas dibandingkan orang yang tidak bersentuhan sama sekali dengan media. Dalam komunikasi massa, media sangat berperan penting karena menghubungkan antara sumber dengan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca, dan mendengarkannya. Pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. 2.3.2 Fungsi Media Massa Fungsi dari media massa adalah sebagai berikut : 20 1. Memberikan Informasi (to inform) Media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayak. Khalayak sebagai manusia sosial akan merasa haus akan informasi tentang segala sesuatu yang terjadi. 2. Memberikan Pendidikan atau Mebimbing (to educated) Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass education). Oleh karena itu media massa banyak menyajikan halhal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai-nilai, opini, serta aturan-aturan yang dianggap benar kepada pemirsa atau 20 Siti Karlinah, Betty Soemirat dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa, hal 53-56 21 pembaca. Artinya sebagian fungsi dari pendidikan (edukasi) media massa diarahkan untuk membuat khalayak tersosialisasi. 3. Memberikan Hiburan (to intertain) Fungsi menghibur dari media massa bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran khlayak dikarenakan membaca berita-berita berat atau melihat tayangan dari televisi yang mempunyai bobot yang ilmiah. 4. Mempengaruhi Khalayak (to influence) Fungsi mempengaruhi khalayak dari media massa sangat penting artinya, karena hal tersebut menyebabkan media massa memegang peranan yang sangat penting dalam terdapat pada Tajukan/ Editioral, feature, iklan-iklan, artikel-artikel,dan sebagainya. 2.3.3 Jenis-Jenis Media Massa Media massa sebenarnya dibagi dua yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak yang memenuhi kriteria sebagai media massa berupa majalah, koran, dan surat kabar. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria sebagai media massa berupa televisi, radio, internet, dan film. Surat kabar merupakan media massa paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh John Gutenberg di Jerman. Sedangkan di Indonesia, keberadaan surat kabar ditandai dengan perjalanan panjang melalui 22 lima periode, yakni masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, serta zaman orde lama dan order baru. Surat kabar dapat dikelompokkan pada berbagai kategori dilihat dari ruang lingkupnya, maka kategorisasinya adalah surat kabar lokal, regional, dan nasional. ditinjau dari bentuknya, ada surat kabar biasa dan tabloid. Sedangkan dilihat dari bahasa yang digunakan, ada surat kabar berbahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa daerah. a. Majalah Edisi pertama majalah yang diluncurkan di Amerika pada pertengahan 1930an memperoleh kesuksesan besar. Majalah tersebut membuat segmentasi pasar tersendiri dan membuat fenomena baru dalam dunia media massa cetak di Amerika. Sedangkan di Indonesia keberadaan majalah sebagai media massa dimulai menjelang dan pada awal kemerdekaan Indonesia. Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak remaja, wanita dewasa, pria dewasa, atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga sasaran pembacanya kalangan profesi tertentu, seperti bertani, berternak, dan memasak. b. Radio Radio adalah media massa elektronik tertua. Keunggulan radio adalah bisa dinikmati dimana saja seperti ditempat tidur, di dapur, di mobil, di kantor, dijalanan, dan diberbagai tempat lainnya. Radio memiliki kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu. 23 c. Televisi Dari semua media komunikasi yang ada, televisi yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkan pembukaan pesta olahraga se-Asia TV atau Asean Games di senayan. d. Film Film atau gambar gerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual dibelahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop dan film televisi. Film lebih dahulu menjadi hiburan dibandingkan radio dan televisi. e. Komputer dan Internet Menurut Laquey dalam bukunya Elvinaro, komunikasi massa suatu pengantar internet merupakan jaringan longgar dari ribuan computer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah sarana bagi peneliti untuk mengakses data dari sejumlah daya perangkat keras computer. Namun sekarang internet berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif. Internet lebih tumbuh menajdi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. 21 21 Elvinaro Ardianto, dan Lukiati K. Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Op Cit, hal 6-12. 24 2.4 Televisi Sebagai Media Massa Televisi merupakan salah satu bentuk media massa. Menurut jenisnya yang audio visual televisi memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan media massa lainnya seperti surat kabar dan radio. 2.4.1 Pengertian Televisi Televisi secara harafiah artinya “melihat dari jauh” namun demikian, dalam pengertian sebenarnya meliputi dua bagian utama yaitu, pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar (View) bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal tersebut mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didenagr seperti keadaan aslinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. 22 Elle Wartella dan Byron Reeves memandang televisi sebagai sesuatu yang unik. Keunikan itu bukan hanya pesan yang ada didalam televisi, televisi sangat menghibur dan amat menyenangkan hati pemirsanua tetapi juga dari segi visualisasi, pegerakan kamera, teknik mengedit dan juga bahasanya. Televisi mempunyai kelebihan-kelebihan dengan media massa lainya, hal ini dapat dilihat dari sifat yang dimiliki televisi, pesan yang disampaikan televisi melalui gambar dan suara secara bersamaan, hidup dan sangat cepat. Televisi adalah generasi baru 22 Ciptono Setyobudi, Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, Graha Ilmu, 2005, Hal 2 25 media elektronik yang dapat menyampaikan pesan-pesan audio visual secara serentak. Pesan visual yang disampaikan dapat berupa gambar diam atau gambar hidup. Yang terakhir ini, bila disajikan secara kreatif dalam tata warna yang tepat serta diiringi dengan pesan moral yang sesuai dapat menyuguhkan realita yang ada. Oleh karena itu, televisi berhasil memikat banyak khalayak dari pada media massa lainnya. 23 2.4.2 Isi Pesan Media Televisi Televisi sebagaimana media massa mempunyai fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial dan penghubung wilayah secara greografis. Televisi sebagai media massa mempunyai pengaruh serta akibat yang ditimbulkannya. Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan di interprestasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa serta dampak yang ditimbulkannya juga beraneka ragam. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton televisi. Dengan demikian apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting untuk disajikan bagi pemirsa belum tentu penting bagi khalayak. Jadi efektif tidaknya isi pesan itu tergantung dari situasi kondisi pemirsa dan lingkungan sosialnya. 24 23 Jahi Amri, Komunikasi Massa di Negara-Negara Dunia Ketiga : Suatu Pengantar, Gramedia, Jakarta. 1988, Hlm 140 24 Ibid. Hal 99 26 2.5 Program Tayangan Televisi Kata ‘program’ berasal dari bahasa inggris programme atau program. 25 Program tayangan televisi adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau yang berbentuk grafis, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. 26 Pada umumnya acara televisi terbagi dalam beragam program tanyangan, namun pada intinya program televisi dapat digolongkan sebagai program hiburan, program informasi, dan pendidikan. Menurut undang-undang RI No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran pada bab VI bagian kelima, pasal 19 tentang penyelenggaraan penyiaran, untuk klasifikasi film, sinetron, dan mata acara tertentu, lembaga penyiaran public televisi wajib mencantumkan kode layak tonton yang terdiri atas : a. Tayangan untuk anak b. Tayangan yang perlu didampingi orang tua c. Tayangan semua umur d. Tayangan hanya untuk orang dewasa. Penggolongan program diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu : 27 a. Klasifikasi A : Tayangan untuk Anak, yakni khalayak berusia dibawah 12 tahun. b. Klasifikasi R : Tayangan untuk Remaja, yakni khalayak berusia 12-18 tahun. 25 26 27 Morrisan, M.A. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi, Ramdina Prakarsa., 2007 Hal 97 Bab 1, Pasal 1, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran KPI Tahun 2007 Pasal 65, Ibid 27 c. Klasifikasi D : Tayangan untuk Dewasa ; dan d. Klasifikasi SU : Tayangan untuk Semua Umur. 2.5.1 Jenis – Jenis Program Televisi Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya : 1. Program Informasi Program informasi tidak hanya melulu program berita dimana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan). Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news) Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu : straight news, features, dan infotainment. Straight News berarti berita ‘langsung’ maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencangkup 5W + 1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian ‘menarik’ disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman dan sebagainya. 28 Infotaiment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dank arena sebagian besar dari mereka bekerja pada industry hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya maka berita mengenai mereka. Berita Lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk kedalam kategori berita lunak ini adalah : current affair, magazine, documenter dan talk show. Current Affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Magazine adalah program yang menyajikan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program berita. Documenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Talk Show adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). 29 2. Program Hiburan Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori adalah drama, musik, dan permainan (game). Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melinbatkan konflik dan emosi Musik program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun didalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio maupun di luar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor). 28 2.6 Sikap Secara historis, istilah sikap (attitude) digunakan pertama kali oleh Herbert Spencer di tahun 1862 yang pada saat itu diartikan olehnya sebagai status metal seseorang, diawal-awal itu pula penggunakan konsep sikap sering dikaitkan dengan konsep mengenai postur fisik atau posisi tubuh seseorang. 29 Fenomena sikap timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang sering dihadapi tetapi 28 29 Morissan M.A. , op.cit., hal 21 Sumber dari : Wahyu Setyo Budi. Anggapan Masyarakat tentang acara mitos di RCTI, 11 Oktober 2004 30 juga oleh kaitannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi disaat sekarang, dan oleh harapan-harapan kita dimasa sekarang. Menurut prof. Dr. Bimo Waligito sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relaif tetap, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. 30 Sedangkan menurut La Pierre dalam Allen, Guy, & Edgley mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predis posisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon-respon terhadap stimuli yang telah terkondisikan. 31 2.6.1 Ciri-Ciri Sikap Sikap menentukan jenis atau tabiat tingkah laku dan hubungannya dengan rangsangan yang relevan, orang-orang atau kajian-kajian. Dapatlah dikatakan bahwa sikap merupaka faktor internal, tetapi tidak sama faktor internal adalah sikap. Adapun ciri-ciri sikap sebagai berikut : 32 a. Sikap itu dipelajari Sikap merupakan hasil belajar. Beberapa sikap dipelajari secara tidak sengaja dan tanpa kesadaran kepada sebagian individu. Mempelajari sikap secara sengaja apabila individu mengerti bahwa hal itu lebih berguna bagi 30 31 32 S.Sunarjo Djoenaesih, Opini Publik, Yogyakarta 1997. Hal 104 Saifudin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta 1995 S.Sunarjo Djoenaesih, Op.Cit, hal 100 31 dirinya sendiri maupun dapat bermanfaat bagi kelompoknya, ataupun memperoleh suatu nilai yang sifatnya perorangan. b. Memiliki kestabilan Sikap yang pada mulanya dipelajari. Kemudian menjadi lebih kuat melalui pengalaman, akhirnya menjadi tetap dan stabil. Misalnya peasaan suka atau tidak suka terhadap sesuatu warna tertentu yang spesifik dan hal ini biasanya terjadi berulang-ulang dengan frekuensi yang cukup tinggi. c. Personal-sociental significance Sikap melibatkan antara hubungan seseorang dan orang lain dan juga antara orang dan benda atau barang atau situasi tertentu. Bila seseorang merasa orang lain menyenangkan, terbuka serta hangat, maka hal ini akan sangat berarti bagi dirinya, ia akan merasa bebas dan favourable (menyenangkan). d. Berisi kognisi dan afeksi Komponen kognisi dari sikap adalah berisi informasi yang faktua misalnya objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sedangkan seperti kita ketahui komponen afeksi menyangkut perasaan-perasaan tertentu misalnya ketakutan, kedengkian, simpati, antipasti, dan sebagainya. e. Approach-avoidance directionality Bila seseornag memiliki sikap yang favorable terhadap suatu objek, mereka akan mendekati dan membantunya, sebaliknya bila seseorang memiliki sikap yang unvaforable, mereka akan menghindarinya. 32 2.6.2 Pembentukan Sikap Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi mebentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, instuasi, atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta factor emosi dalam diri individu. 33 2.6.3 Langkah-Langkah Perubahan Sikap Menurut Hovland dan kawan-kawannya (Fishbein & Ajzen, Brehm & Kassin) meneliti factor-faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi persuasif. Dalam penelitian yang diadakan di Universitas Yale, ia mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan stimuli (yang biasanya dalam bentuk lisan) guna mengubah perilaku orang lain. Asumsi dasar yang melandasi study Hovland dan kawan-kawannya adalah anggapan bahwa efek suatu komunikasi tertentu yang berupa perubahan sikap akan tergantung pada sejauh mana komunikasi itu diperhatikan, dipahami, diterima. 34 Langkah ini disajikan pada gambar berikut ini. Stimulus Perhatian Pemahaman Penerimaan 33 34 35 S.Sunarjo Djoenaesih, Op.Cit, hal 30 Ibid, Hal 62 Ibid, Hal 63 Respon (Perubahan SIkap) 35 33 Pada ilustrasi gambar terlihat pada perhatian dan pemahaman subjek terhadap komunikasi pesan yang disampaikan akan menentukan apa yang akan dipelajari oleh subjek mengenai isi pesan tersebut, sedangkan poses-proses lain dianggap menetukan apakah isi yang dipelajari itu akan diterima atau diadopsi oleh subjek ataukah tidak a. Perhatian Bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indra kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indra kita yang lain, maka akan terjadi yang namanya perhatian, sedangkan perhatian adalah proses mental ketika stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. b. Pemahaman Pemahaman terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Keingintahuan komunikasi terhadap sesuatu yang informative bagi dirinya maka dinamakan proses kongnitif c. Penerimaan Penerimaan adalah proses dimana receiver memberi makna terhadap pesan yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya, dan mengisinya dengan interprestasi yang sebenarnya dengan rangkaian stimuli sikap seseorang. 34 2.7 Teori S-O-R Kaitan antara teori ini dengan penelitian penulis mengenai sikap para orang tua saat anak menonton program acara televisi adanya aksi (pendampingan) dan reaksi (menjelaskan pesan positif isi pesan televisi). Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organisme-Response ini semula berasal dari psikologi. Lalu kemudian menjadi teori komunikasi tidak menherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia juga jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kongnitif, afektif, dan konasi Prinsip teori ini adalah efek merupakan reaksi tertentu dai stimulus (rangsangan) tertentu. Sehingga orang dapat menduga atau memperkirakan adanya hubungan erat antara isi pertanyaan media dengan reaksi khalayak. 36 Unsur-unsur model Stimulus-Organisme-Respons, adalah : 1. Stimulus (S) : rangsangan : message : media televisi Dalam hal ini adalah fungsi pendampingan 2. Organisme (O) : komunikan : reveiver : penerimaan. Pada penelitian ini adalah para orang tua 3. Respon (R) : respon : efek : pengaruh. Sikap yeng meliputi respon kongnitif, afektif dan konatif terhadap sikap para orang tua 36 A.M. Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 2, Yayasan Kampus Tercinta-IISIP, Jakarta. 2002. Hal. 26-27 35 Kaitannya dengan penelitian ini adalh efek yang terjadi pada tahap kognitif, yaitu sikap para orang tua siswa SDN Pakulonan III saat anak menonton program acara televisi, sebagai khalayak. 2.8 Khalayak Khalayak bisa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, audiens, audience, decoder atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Karena itu unsure khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Suatu kegiatan komunikasi yang diboikot oleh khalayak sudah pasti komunikasi itu akan gagal dalam mencapai tujuannya, khalayak dalam studi komunikasi bisa berupa indivisu, kelompok, dan masyarakat. 2.8.1 37 Pengertian Khalayak Khalayak dalam komunikasi massa dapat terdiri dari pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton film dan televisi. Dengan kata lain, khalayak terutama dalam komunikasi massa adalah mereka yang menjadi sasaran pesan-pesan yang bersifat umum. Juga khalayak dapat merupakan orang banyak yang menjadi sasaran pidato atau media massa yang disebut dengan massa. Komunikasi antara media televisi selaku komunikator dengan khalayak tentunya akan melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Dalam keadaan masyarakat yang semakin berkembang seperti pada saat ini, sangat memungkinkan setiap anggota 37 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 157 36 masyarakat melakukan komunikasi antara satu dengan yang lainnya, demikian pula dengan kelompoknya atau dengan kelompok lain. 38 2.8.2 Karakteristik Khalayak Karakteristik khalayak komunikasi melalui media massa adalah sebagai berikut : 39 a. Khalayak sebagai penggarap informasi Pada dasarnya pengolahan informasi yang terjadi pada pihak penerima (khalayak) bersifat “selektif”. Khalayak pada saat berhadapan dengan “bentuk informasi” akan melakukan decoding (pemecahan kode-kode pesan). Saat itu, tidak semua pesan akan diserap oleh khalayak menurut kebutuhannya. b. Khalayak sebagai problem solver Informasi yang disampaikan diharapkan dapat membantu khalayak dalam mengatasi permasalahannya. c. Khalayak sebagai mediator Pada dasarnya proses penyebaran informasi tidak berhenti pada sasaran langsung sebagai barisan pertama. Arus penyebaran informasi bisa berlangsung melalui tahapan dan barisan. Proses penyebaran informasi yang demikian ini disebut multi step communication model (Schramm, 1973) 38 39 Ibid Hal 157 Feni Fasta, Hukum dan Etika Penyiaran. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB 37 d. Khalayak sebagai pembela Informasi dibutuhkan khalayak pada saat dirinya merasa ragu terhadap sesuatu hal. Informasi tersebut dibutuhkan sebagai data pendukung untuk mendapatkan kepastian. e. Khalayak sebagai anggota kelompok Sebagai makhluk sosial, seorang individu terikat oleh nilai-nikai kelompok yang diikutinya baik secara formal ataupun informal. Dengan demikian informasi yang diterima seorang melalui suatu media akan diproses melalui dua dimensi. Dimensi pertama berkaitan dengan nilai-nilai yang dipegang secara individu atau pribadi. Dimensi kedua berhubungan dengan kedudukannya sebagai anggota kelompok. f. Khalayak sebagai kelompok Secara sosiologis, masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok orang yang memiliki cirri-ciri tertentu seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan sebagainya. g. Selera rakyat Sesuatu yang manusiawi jika setiap orang memiliki selera. Kaitannya dengan media massa terletak pada selera khalayak dalam memilih jenis media massa yang akan digunakannya. Dalam penelitian ini khalayak yang diteliti adalah para orang tua yang telah memiliki anak berusia antara 6 sampai 12 tahun. 38 2.9 Orang Tua Sebagai Khalayak pengertian orang tua dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan “Orang tua artinya ayah dan ibu”. 40 Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Secara tradisional, keluarga diartikan sebagai dua atau lebih orang yang dihubungkan dengan pertalian darah, perkawinan atau adopsi (hukum) yang memiliki tempat tinggal bersama. 2.9.1 Peranan Orang Tua 1. Peran orang tua sebagai pemdamping Untuk menghindari anak dari bahaya yang tidak di inginkan, orang tua juga harus meningkatkan perannya sebagai pendamping, dalam hal ini adalah pendampingan anak saat menonton televisi. Pembatsan sangat membantu untuk membuat anak merasa aman, keluarga perlu menyusun peraturan yang jelas, sehingga anak mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Peraturan tersebut harus dimengerti sehingga melanggar akan dihukum 40 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hal 269 39 sesuai kesepakatan. Dalam hal ini orang tua dapat menjadwalkan dan menentukan kapan anak boleh menonton televisi dan tayangan yang boleh mereka tonton dan sebagainya. 2. Orang tua sebagai pembimbing Peranan sebagai pembimbing anak terutama dalam membantu anak mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan memberikan pilihan-pilihan saran yang realities bagi anak. Orang tua harus dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri anak. Anak harus dapat mengembangkan kesadaran, bahwa ia adalah seorang pribadi yang berharga, yang dapat mandiri, dan mampu dengan cara sendiri menghadapi persoalanpersoalannya. Bila si anak tidak mampu menghadapi persoalan-persoalannya yang susah, orang tua harus dapat membantu membahas masalah tersebut dalam bentuk dialog. Dalam hal ini termasuk bantuan bagi anak untuk mengatasi tekanan dan pengaruh negative tayangan televisi. Sehingga si anak dapat memiliki pegangan dan dukungan dari orang tuanya. a. Peranan ayah Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Ayah juga berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga. 40 b. Peranan ibu Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anakanaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 41 41 Effendy, N. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:EGC. 2004.