48 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah desain konklusif adalah berupa desain deskriptif dan desain kausal (sebab akibat). Desain penelitian kausalitas adalah penelitian sebab akibat dimana perubahan dalam satu variabel menyebabkan suatu perubahan dalam variabel lain dalam suatu arah tertentu. 4.2. Variabel Penelitian Dalam penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Adapun variabel independen dalam penelitian adalah inflasi/X1, nilai tukar/X2, tingkat suku bunga/X3, profitabilitas/X4 dan leverage/X5. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham (Y). 4.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Inflasi (X1) adalah meningkatnya harga – harga pada barang secara umum dan terus menerus. 2. Nilai Tukar (X2) adalah perbandingan nilai dua mata uang yang berbeda atau dikenal dengan sebutan kurs. 3. Tingkat Suku Bunga (X3) adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman. 49 4. Profitabilitas (X4) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang dimiliki. 5. Leverage (X5) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang dan jangka pendek. 6. Harga Saham (Y) adalah nilai terkini dari suatu surat berharga jangka panjang yang bersifat kepemilikan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dapat disajikan pada Tabel 4.1. dibawah ini : Tabel 4.1. Pengukuran Variabel Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 6. 7. Variabel Inflasi (X1) Nilai Tukar (X2) Tingkat Suku Bunga (X3) Profitabilitas (X4) Leverage (X5) Harga Saham (Y) Indikator Laju Inflasi Kurs Rupiah Terhadap Dollar AS BI rate Return on Equity Debt to Equity Ratio Closing Price perbulan (per 31 Desember) Satuan Persen Rupiah Persen Persen Persen Rupiah 4.4. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 15 perusahaan selama periode tahun 2009 sampai dengan periode tahun 2013, sedangkan sampel penelitian ditentukan melalui teknik sampling purposive yakni pertimbangan penulis menentukan bahwa sampel penelitian adalah perusahaan yang secara terus menerus aktif dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009 sampai dengan periode tahun 2013 yang terdiri dari dari 10 perusahaan (terlampir). 50 4.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah Data Sekunder yakni data yang dikumpulkan dari studi-studi terdahulu, literaturliteratur atau data-data lain yang relevan dengan penelitian yakni dengan sumber data Indonesian Capital Market Directory dari Bursa Efek Indonesia. 4.6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu berupa dokumen-dokumen serta catatan selama lima tahun yaitu dari tahun 2009 sampai dengan 2013 yang berupa Laporan keuangan perusahaan lembaga pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4.7. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini meliputi : 1. Analisis Statistik Deskriptif Data-data statistik yang bisa diperoleh dari hasil survey atau pengamatan lainnya yang diringkas melalui tabel dan grafik serta ukuran statistik berupa skor rata-rata, skor minimum dan maximum data penelitian. 2. Analisis Inferensial Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban/kesimpulan atas hipotesis yang telah diajukan di bagian terdahulu. Sesuai dengan desain penelitian yaitu penelitian kausalitas, maka akan digunakan model regresi. Sebelum melakukan pengujian persamaan Regresi perlu dibuktikan bahwa data memenuhi asumsi 51 klasik. Oleh karena itu dilakukan uji Asumsi Klasik. Jika asumsi klasik telah dipenuhi, maka dilanjutkan dengan pengujian persamaan regresi yang diawali dengan pengujian model R-square dan uji F dan terakhir pengujian pengaruh masing2 var bebas uji t. a. Uji Normalitas Non Parametrik Uji normalitas menurut Nugroho (2005 : 18) bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian, data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi menurut Ghozali (2005 : 95) bertujuan menguji apakah dalam model regresi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negative Tidak ada korelasi negative Tidak ada autokorelasi positif atau negative Sumber : Ghozali (2005 : 96) Keputusan Tolak Jika 0 < d < dl Tidak Ada Keputusan Tolak dl d du Tidak Ada Keputusan Tidak Ditolak 4 – dl < d < 4 4 – du d 4 - dl du < d < 4 - du 52 c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas menurut Ghozali (2009 : 25) bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antara variabel independen. Uji multikolinearitas menurut Nugroho (2005 : 58), diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1 / Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1 / 10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. d. Uji Heterokedastisitas Masalah heteroskedastisitas menurut Ghozali (2009 : 36) umumnya terjadi pada data silang (crossection) daripada data runtut waktu (time series). Pada data silang waktu (crossection), biasanya berhubungan dengan anggota populasi pada satu waktu tertentu seperti konsumen individual, 53 perusahaan, industri atau subdivisi seperti negara, kota dan lain-lain. Anggota populasi itu memiliki perbedaaan dalam ukuran, seperti perusahaan kecil, menengah atau besar, income rendah, medium dan tinggi. Sementara itu pada data runtut waktu variabel cenderung urutan besaran yang sama oleh karena data dikumpulkan pada entitas yang sama selama periode waktu tertentu. Ada dua cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, yaitu metode grafik dan metode statistik. Pertama, metode grafik dapat dilakukan dengan dasar analisis : (a) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. (b) jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Analisis Model Regresi Model regresi akan dikembangkan sebuah estimating equation (persamaan regresi) yaitu suatu formula yang mencari nilai variabel dependen dari nilai independen yang diketahui. Analisis Regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada sebuah variabel dependen (tergantung) dan variabel independen (bebas). Dalam praktik, regresi sering dibedakan antara regresi sederhana dan regresi berganda. Di sebut regresi sederhana (simple regression) jika hanya ada satu variabel independen, 54 sedangkan disebut regresi berganda (multiple regression) jika ada lebih dari satu variabel independen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut : Y = f (X) Y = f (X1, X2, X3, X4, X5) Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + ................... (4.1) Dimana : X1 = Inflasi X2 = Nilai Tukar X3 = Tingkat Suku Bunga X4 = Profitabilitas X5 = Leverage Y = Harga Saham β0 = Konstanta β1 = Koefisien Regresi Inflasi β2 = Koefisien Regresi Nilai Tukar β3 = Koefisien Regresi Tingkat Suku Bunga β4 = Koefisien Regresi Profitabilitas β5 = Koefisien Regresi Leverage = Variabel Residu 55 a. Analisis Determinasi Koefisien determinasi (R2) atau Koefisien Penentu (KP) digunakan untuk mengetahui berapa besarnya kontribusi X terhadap nilai Y, atau untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi (R2) bermanfaat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. (Kuncoro, 2004 : 84). Nilai R2 dapat diperoleh dengan : KD = R2 x 100 % Dimana : KD = R2 = Koefisien Determinasi .................................. (4.2) Koefisien Determinasi yang disesuaikan atau R² yang disesuaikan (adjusted R²) dengan rumus sbb : eˆ /(n k ) (Y Y ) /(n 1) 2 R2 1 i 2 ......................................................... (4.3) Dimana k = jumlah parameter , termasuk intersep n = jumlah observasi b. Analisis Pengujian Model Penelitian (Persamaan Regresi) dengan Uji F Analisa ini berguna untuk mengetahui hubungan antara semua variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan melakukan perbandingan antara F hitung dari hasil perhitungan terhadap F dari tabel. Jika dihasilkan < 0,05 atau F (hitung) > F (tabel), maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas memang berhubungan signifikan terhadap variabel terikat. 56 Perhitungan dengan uji Anova ini menggunakan toleransi tingkat kesalahan sebesar 5%, dengan kata lain bahwa tingkat kebenarannya sebesar 95%. Rumus F hitung sebagai berikut : R2/ ( k-1) F= .......................................................... (4.4) 2 (1 – R) / (n – k) dimana : R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel dependen n = Jumlah sampel c. Analisis Pengujian Hipotesis dengan Uji t Adapun uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. (Kuncoro, 2004 : 81). Uji koefisien regresi menggunakan uji t dengan menggunakan rumus t hitung sebagai berikut : bi t = ...................................................................... (4.5) S Dimana : bi = Parameter S = Deviasi standar Mencari t Tabel adalah dengan derajat kebebasan : (n – k) pada derajat kepercayaan 95 % (2 tailed). 57 Jika dihasilkan < 0,05 atau t (hitung) > t (tabel), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial memang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.