yang dikutip dari buk

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Agus Sartono (2000:6) yang dikutip dari buku ajar manajemen
keuangan oleh akhmad sakhowi dan mahirun tahun 2011, manajemen
keuangan adalah manajemen dana baik
yang berkaitan dengan
pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun
usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan
secara efisien.
2. Fungsi dan Peranan Manajer Keuangan
Fungsi dan peranan seorang manajer keuangan menjadi lebih luas
daripada hanya mencari dana dan mengalokasikan dana tersebut di dalam
perusahaan. Dalam manajemen keuangan modern sekarang ini fungsi
manajer keuangan dapat dibagi dalam tiga macam, yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Memutuskan alternatif pembiayaan (Financing decision)
Fungsi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan di dalam
memilih alternatif pembiayaan yang terbaik dari berbagai alternatif
sumber – sumber dana yang tersedia sehingga diperoleh suatu
kombinasi pembiayaan yang akan menciptakan struktur keuangan yang
optimal. Struktur keuangan yang optimal akan memberikan pengaruh
yang positif bagi nilai perusahaan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
dalam penetapan kombinasi pembiayaan agar tercipta suatu keselarasan
antara aktiva yang akan dibiayai dan sumber pembiayaannya, baik
ditinjau dari segi jumlah dan jangka waktu dana tersebut tertanam
dalam aktiva perusahaan, maupun dilihat dari biaya yang harus
dikorbankan untuk penarikan dana tadi dengan hasil (return) yang akan
diperoleh investasi tersebut.
b. Menetapkan pengalokasian dana (Investment Decision)
Fungsi ini mencakup putusan yang harus dilakukan oleh manajer
keuangan di dalam menetapkan kombinasi dari aset yang paling baik
bagi perusahaan. Baik investasi dalam modal kerja maupun harta tetap
perusahaan, keduanya perlu mendapat perhatian yang saksama agar
tercipta pendayagunaan dana yang optimal. Penetapan besarnya
investasi dalam uang kas, piutang dagang dan persediaan merupakan
tugas manajer keuangan untuk memutuskan dan memantaunya agar
tercipta keseimbangan antara unsur likuiditas dan rentabilitas didalam
perusahaannya.
c. Menentukan deviden
Kewajiban manajer keuangan di dalam menetapkan kebijakan
pembagian deviden merupakan fungsi yang tak dapat diremehkan
karena akan mempengaruhi nilai dari perusahaan tersebut. Nilai
perusahaan akan memberikan citra kemakmuran para pemilik
perusahaan. Dalam rangka pengambilan keputusan ini seorang manajer
keuangan perlu menentukan berapa besarnya laba bersih perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
yang akan dibagikan sebagai deviden sehingga kemakmuran para
pemilik perusahaan dapat diamankan. Di dalam menetapkan kebijakan
deviden, seorang manajer keuangan dituntut untuk menganalisis sampai
seberapa jauh pembiayaan dari dalam perusahaan itu sendiri yang akan
dilakukan yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini mengingat
bahwa hasil operasi yang ditanamkan kembali ke dalam perusahaan
sesungguhnya merupakan dana pemilik perusahaan yang tidak
dibagikan sebgai deviden tunai. Oleh sebab itu, atas dasar pertimbangan
antara risiko dan hasil perlu diputuskan apakah lebih baik hasil operasi
tersebut dibagikan saja sebagai deviden ataukah ditanamkan kembali ke
dalam perusahaan.
B. Reksa Dana
1. Pengertian Reksa Dana
Pengertian Reksa Dana menurut undang – undang pasar modal No. 8
Tahun 1995 pasal 1 ayat 27, Reksa Dana adalah wadah yan dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi.
Pemakaian istilah Reksa Dana itu sendiri berbeda – beda di berbagai
negara. Di Inggris Reksa Dana dikenal dengan nama Unit Trust. Di Amerika
Serikat disebut Mutual Fund. Adapun pemakaiain kata Reksa Dana di
Indonesia merupakan terjemahan dari istilah “Mutual Fund” yang kalau
diterjemahkan secara harfiah dana bersama atau danareksa, namun karena
danareksa sudah dikenal luas sebagai suatu perusahaan investasi, maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
dirubah istilah danareksa tersebut menjadi Reksa Dana agar dapat lebih jelas
makna pengertian antara Reksa Dana sebagai instrumen investasi dengan
danareksa sebagai perusahaan investasi.
2. Karakteristik Reksa Dana
Berdasarkan pengertian Reksa Dana tersebut diatas, dan untuk lebih
memahami Reksa sebagai produk investasi dapat dijelaskan beberapa
karakteristik Reksa dana sebagai instrumen investasi di pasar modal yaitu:
a. Investasi Dana dalam Bentuk Portofolio Efek
Telah dikemukakan dalam pengertian Reksa Dana diatas bahwa
Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat
dan diinvestasikan dalam bentuk portofolio oleh manajer investasi.
Artinya bahwa dana masyarakat yang terkumpul oleh manajer investasi
dari penjualan unit Reksa Dana tersebut hanya dapat diinvestasikan
kembali dalam bentuk efek (porofolio efek) yang tercatat di pasar
modal dan pasar uang, walaupun diperkirakan terdapat peluang diluar
investasi efek yang lebih menguntungkan dari aset dalam bentuk efek.
b. Dana Pengelolaan Relatif dalam Jumlah Besar
Pada umumnya setiap penawaran atau penerbitan Reksa Dana
kepada publik, total nilai aktiva bersih (NAB) dari Reksa Dana yang
ditawarkan dalam jumlah yang relatif besar, mencapai rata – rata diatas
Rp. 500 miliar, walaupun pada awalnya dana yang dikelola manajer
investasi tersebut mungkin hanya berkisar Rp. 100 miliar, namun tetap
saja jumlah tersebut sudah cukup fleksibel dan efektif untuk melakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
diversifikasi terhadap portofolio aset Reksa Dana yang diinginkan
apabila dibandingkan dengan dana yang relatif terbatas yang dimiliki
para investor perorangan yang melakukan sendiri investasi secara
langsung terhadap suatu saham.
c. Dikelola Manajer Investasi dan Bersifai Terbuka
Sesuai dengan peraturan kep. 19/PM/1996 dan kep.07/PM/2007
tentang pedoman pengelolaan Reksa Dana baik berbentuk perseroan
maupun berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK), sepenuhnya
hanya dapat dilakukan oleh manajer investasi yang telah memperoleh
ijin dari Bapepam & LK. Adanya persyaratan pengelola Reksa Dana
dalam bentuk portofolio efek dan hanya dikelola oleh manajer investasi
sebagai pihak yang memiliki keahlian dibidang investasi tentu kondisi
seperti ini merupakan karakteristik yang sangat memberikan prospektif
bagi pertumbuhan kinerja suatu produk investasi Reksa Dana.
Dengan kombinasi berupa keahlian yang dimiliki para manajer
investasi yang mengelola Reksa Dana serta jumlah dana yang umumnya
dikelola dalam jumlah yang relatif besar tentu akan memudahkan
mobilisasi dan fleksibilitas yang tinggi bagi manajer investasi dalam
memilih dan menempatkan efek – efek di dalam portofolio aset Reksa
Dana serta sehingga dengan demikian produk Reksa Dana akan
memberikan prospek keuntungan bagi para investornya.
Disamping persyaratan yang mewajibkan pengelolaan Reksa Dana
hanya kepada manajer investasi, juga diatur persyaratan lain berupa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
ketentuan pengelolaan Reksa Dana harus bersifat terbuka, khususnya
bagi Reksa Dana terbuka sesuai degan keputusan ketua Bapepam & LK
yaitu kep. 08/PM/1997. Adapun pengertian
bersifat
terbuka
dimaksudkan bahwa posisi nilai aktiva bersih Reksa Dana (NAB) wajib
dihitung setiap harinya dan hasilnya diumumkan oleh manajer investasi
melalui media informasi seperti pemberitaan di dalam koran yang
memiliki peredaran berskala nasional, hal inilah yang juga menjadi
salah satu kelebihan Reksa Dana sebagai produk investasi mengingat
bahwa masyarakat khususnya para investor Reksa Dana tersebut dapat
setiap saat mengetahui posisi aset (NAB) yang dimilikinya
d. Reksa Dana Adalah Produk Massal
Adanya ketentuan yang mengatur persyaratan investasi hanya
dapat dilakukan dalam bentuk efek – efek yang tercatat di pasar modal
dan pasar uang yang dituangkan dalam suatu portofolio efek Reksa
Dana, menunjukan bahwa Reksa Dana adalah produk investasi yang
secara otomatis terdiversifikasi yang merupakan syarat yang sangat
penting untuk meminimalisasi risiko bagi para pemodal atau investor
yang melakukan investasi didalam produk keuangan seperti produk
pasar modal.
Selanjutnya
ketentuan
pengelolaan
Reksa
Dana
yang
membolehkan hanya kepada manajer investasi yang telah memperoleh
ijin dari Bapepam & LK, sebagai pihak yang dianggap ahli dibidang
pengelolaan investasi, kemudian dimungkinkannya para investor kecil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
yang tidak perlu memiliki pengetahuan investasi dan waktu yang
cukup. Dengan segala karakteristik tersebut maka Reksa Dana dapat
dikategorikan sebagai produk massal yang dapat ditawarkan kepada
masyarakat luas karena sangat cocok untuk hampir segala jenis investor
baik investor kecil dan investor yang memiliki dana besar.
e. Nilai Aktiva Bersih (NAB) Sebagai Satuan Nilai Aset Reksa Dana
Ukuran dari nilai portofolio efek suatu Reksa Dana adalah Nilai
Aktiva Bersih (NAB) atau Net Present Value (NPV). Dengan demikian
kinerja suatu produk Reksa Dana dapat dilihat dari NAB masing –
masing Reksa Dana yang menjadi satuan dari nilai aset suatu Reksa
Dana. Nilai Aktiva Bersih suatu Reksa Dana dapat berfluktuasi
walaupun fluktuasi Reksa Dana tersebut tidak sesering dan sebesar
fluktuasi dari saham. Secara umum NAB suatu Reksa Dana sangat
tergantung kepada kinerja sekuritas yang menjadi portofolio Reksa
Dana yang bersangkutan yaitu apabila harga pasar dari aset – aset yang
menjadi portofolio Reksa Dana mengalami kenaikan, maka secara
otomatis NAB Reksa Dana yang bersangkutan juga akan mengalami
kenaikan dan sebaliknya apabila aset – aset dalam portofolio Reksa
Dana mengalami penurunan dipasar maka otomatis total NAB Reksa
Dana yang bersangkutan juga akan mengalami penurunan.
Selanjutnya para investor juga perlu memahami bahwa total NAB
suatu Reksa Dana secara otomatis akan mencerminkan NAB per unit
penyertaan yaitu total NAB dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
beredar (outstanding). Dalam Undang – Undang Pasar Modal No. 8
tahun 1995 pasal 1 angka (29) menjelaskan bahwa unit penyertaan
adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagan kepentingan setiap
pihak dalam portofolio investasi kolektif. Sesua dengan ketentuan
bahwa satu unit penyertaan dinilai sebesar Rp. 1000 pada hari perdana
Reksa Dana ditawarkan dan selanjutnya dapat berubah setiap saat
tergantung dari harga pasar yang menjadi portofolio efek dari masing –
masing Reksa Dana tersebut. Dari uraian tersebut dapat disebutkan
bahwa pihak yang disebut dengan investor Reksa Dana diwijudkan
dalam bentuk kepemilikan unit penyertaan Reksa Dana. Sehingga dapat
diartikan bahwa unit penyertaan Reksa Dana memiliki arti yang sangat
penting bagi para investor Reksa Dana. Adapun Hak – hak pemegang
unit penyertaan Reksa Dana yaitu meliputi:
1) Hak untuk memperoleh bukti penyertaan, yaitu surat
konfirmasi kepemilikan unit penyertaan
2) Hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi sesuai
dengan kebijakan pembagian hasil investasi
3) Hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh unit
penyertaan
4) Hak untuk memperoleh informasi mengenai NAB harian per
unit untuk Reksa Dana, mingguan untuk Reksa Dana tertutup,
serta informasi kinerja Reksa Dana yang bersangkutan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
3. Biaya Reksa Dana
Sebelum malakukan investasi pada produk Reksa Dana, para investor
juga perlu mamahami apa saja jenis – jenis biaya yang terkait dengan suatu
Reksa Dana serta berapa besaran biaya dari masing – masing pos dari biaya
tersebut. Hal ini penting dipahami dan diperhatikan mengingat bahwa segala
biaya Reksa Dana tersebut dipastikan akan berpengaruh langsung dengan
kinerja dari Reksa Dana yang bersangkutan. Adapun jenis – jenis biaya yang
umum dibebankan kepada suatu Reksa Dana yaitu:
a. Biaya Pengelolan (Manajemen Fee)
Adalah biaya pengelolaan yang merupakan jasa manajer investasi
sebagai pihak yang mengelola Reksa Dana dan biaya manajemen ini
menjadi beban bagi Reksa Dana yang bersangkutan atau dengan kata
lain biaya pengelolaan tersebut menjadi tanggungan para investor dan
besarannya sangat tergantung dari masing – masing manajer investasi
sehingga perlu dicermati para investor. Selanjutnya perlu diketahui
bahwa besaran biaya pengelolaan suatu portofolio reksa Dana juga
dapat dipengaruhi oleh jenis Reksa Dana tersebut.
Jenis
Reksa
Dana
dapat
mempengaruhi
besarnya
biaya
pengelolaan karena secara teoritis bahwa setiap jenis Reksa dana akan
menimbulkan tingkat kesulitan yang berbeda – beda yang akan
dihadapioleh manajer investasi dalam mengelola Reksa Dana, dimana
prinsipnya bahwa semakin sulit tingkat pengelolaan yang di hadapi para
manajer investasi dalam mengelola suatu Reksa Dana maka akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
semakin besar beban biaya pengelolaan yang ditanggung oleh para
investor Reksa Dana..
b. Biaya Penyimpanan (Kustodian Fee)
Biaya penyimpanan merupakan jasa bagi kustodian atas
peranannya didalam pengamanan aset Reksa Dana serta fungsinya
Sebagai pihak yang mekukan fungsi administrasi atas seluruh transaksi
efek – efek yang terjadi didalam portofolio suatu Reksa Dana. Adapun
besarnya biaya penyimpanan tidak diatur didalam peraturan Reksa
Dana, seperti halnya biaya pengelolaan yang dilakukan oleh manajer
investasi untuk portofolio suatu Reksa Dana. Namun yang pasti beban
biaya penyimpanan dan administrasi yang diberikan kepada Bank
Kustodian akan selalu lebih rendah dibandingkan dengan beban biaya
pengelolaan yang diberikan kepada manajer investasi sebagai pihak
yang sangat bertanggung jawab terhadap keberhasilan kinerja suatu
Reksa Dana.
c. Biaya Penjualan (Selling Fee)
Biaya Penjualan adalah biaya yang dikenakan kepada setiap
investor yang akan membeli Reksa Dana baik melalui manajer investasi
maupun melalui agen penjual Reksa Dana yang ditunjuk, dimana
ketentuan mengenai besaran biaya penjualan ini pada prinsipnya juga
mengacu seperti halnya pada penetapan besaran biaya pengelolaan
yang ditetapkan manajer investasi yaitu semakin sulit atau berisiko
jenis produk Reksa Dana yang akan dikelola manajer investasi maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
akan semakin besar juga biaya penjualan yang dikenakan kepada setiap
investor.
d. Biaya penjualan kembali (Redemption Fee)
Biaya penjualan kembali adalah biaya yang dikenakan keada para
investor Reksa dana ketika akan menjual kembali Reksa Dana yang
dimilikinya. Sesuai dengan peraturan reksa Dana untuk seluruh pruduk
Reksa Dana berbentuk KIK, kecuali untuk reksa Dana KIK ETF,
penjualan kembali unit Reksa Dana dilakukan investor kepada manajer
investasi dan manajer investasi wajib untuk membelinya sesuai dengan
NAB per unit yang diumumkan setiap hari kerja bursa.
e. Biaya Penggantian/ pertukaran (Switching Fee)
Biaya Penggantian/ pertukaran adalah biaya yang dikenakan
kepada investor Reksa Dana apabila ingin mengganti jenis Reksa Dana
yang dimilikinya kepada jenis Reksa Dana lain yang juga dikelola oleh
manajer investasi yang sama. Pertukaran ini dapat dilakukan oleh
investor apabila manajer investasi mengelola beberapa jenis Reksa
Dana.
f. Biaya Audit, Distribusi Prospektus dan Lain – lain
Secara umum, disamping biaya – biaya yang disebut diatas, juga
setiap Reksa dana yang diterbitkan dan dipasarkan kepada masyarakat
terdapat biaya – biaya lain yang tidak langsung dibebankan kepada para
investor seperti biaya audit, distribusi prospektus dan lain – lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
4. Pihak – Pihak Terkait Langsung dalam Aktivitas Reksa Dana
a. Manajer Investasi
Menurut Undang – Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995,
manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana
pensiun, dan bank yang melakukan kegiatan usahanya berdasarkan
undang – undang yang berlaku.
1) Tugas Manajer Investasi :
a) Mengelola Portofolio efek atas kepentingan nasabah
b) Mengelola Reksa Dana
c) Mengadakan riset atas efek
d) Menganalisa kelayakn investasi
Dari pengertian tersebut diatas dapat disebutkan bahwa manajer
investasi adalah pihak yang terkait langsung dalam pengelolaan suatu
portofolio Reksa Dana dan pihak yang sangat strategis untuk
memberikan return bagi nasabah, namun manajer investasi adalah juga
pihak yang sangat besar peluangnya melakukan manipulasi terhadap
portofolio aset Reksa Dana yang dikelolanya.
Sehubungan dengan adanya kemungkinan peluang manipulasi
yang akan dilakukan manajer investasi terhadap portofolio aset Reksa
Dana yang dikelolanya, dan untuk mencegah timbulnya peluang
manipulasi tersebut maka Undang – Undang Pasar Modal No. 8 tahun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
1995 dan peraturan – peraturan lain yang terkait dengan kegiatan
manjer investasi, mengatur hal – hal yang terkait dengan pedoman
perilaku dan kewajiban serta tanggung jawab manajer investasi dalam
mengelola Reksa Dana yang dikelolanya.
2) Pedoman Perilaku yang Dilarang Bagi manajer Investasi :
a) Menggunakan pengaruh atau tekanan yang bertentangan
dengan kepentingan nasabah
b) Mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah, kecuali ada
instruksi tertulis atau diwajibkan undang – undang
c) mengemukakan
secara
tidak
benar
atau
tidak
mengemukakan fakta yang material kepada nasabah
tentang kemampuan usaha atau keadaan keuangan
manajer investasi
d) Merekomendasikan nasabah untuk jual atau beli efek
tanpa memberitahukan adanya kepentingan manajer
investasi dalam efek tersebut
e) memungut komisi atau biaya dari Reksa Dana yang lebih
tinggi dari komisi atau biaya yang dipungut oleh perantara
pedagang efek yang tidak terafiliasi
f) menerima imbalan dalam bentuk apapun, baik langsung
mapun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi
manajer investasi membeli atau menjual efek untuk Reksa
Dana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
g) Memberikan saran yang tidak sesuai dengan kebijakan
investasi & profil nasabah
h) mewakili nasabah tanpa adanya wewenang tertulis
i) memberi gambaran yang salah mengenai kualifikasi &
sifat dari jasa manajer investasi
j) Menjanjikan suatu hasil tertentu
k) mengadakan/ mengubah /memperbaharui kontrak tanpa
persetujuan tertulis dari nasabah
3) Kewajiban dan Tanggung Jawab Manajer Investasi :
Pasal 27 UUPM, Manajer Investasi wajib dengan etikad baik
dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin
semata – mata untuk kepentingan Reksa Dana yang dikelolanya.
Dalam hal manajer investasi tidak menjalankan tugas tersebut,
maka manajer investasi wajib bertanggung jawab atas segala
kerugian Reksa Dana tersebut.Peraturan Bapepam No. IV. A. 3, IV.
A. 4, IV. B. 1 dan IV. B. 2, manajer investasi wajib:
a) Mengelola Portfolio sesuai kebijakan investasi yang
sudah ditetapkan di dalam kontrak
b) Memastikan uang pemegang unit penyertaan (UP)
disampaikan kepada Bank Kustodian (BK) pada akhir hari
kerja selanjutnya.
c) Wajib membeli kembali unit penyertaan yang dijual para
investor Reksa Dana terbuka.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
d) Memelihara catatan penting yang berkaitan dengan
laporan keuangan atas Reksa Dana yang dikelolanya.
e) Membuat ketentuan pembukuan kontrak pengelolaan
Reksa Dana.
f) Memuat tata cara pemutusan kontrak pengelolaan Reksa
Dana
g) Memisahkan harta Reksa Dana dan manajer investasi
h) Membuat dan menyampaikan laporan keuangan tahunan
kepada pemegang unit penyertaan/ para investor Reksa
Dana dan Bapepam & LK.
b. Bank Kustodian
Menurut Undang – Undang pasar modal No. 8 tahun 1995,
kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta
lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima
deviden, bunga dan hak hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Pasal 43 ayat
1 UUPM, menyebutkan bahwa yang dapat bertindak sebagai bank
kustodian adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP),
perusahaan efek dan bank umum yang telah memperoleh persetujuan
dari Bapepam & LK, dimana proses pemberian persetujuan lebih lanjut
diatur dalam peraturan Bapepam No. VI. A. 1 seperti halnya peranan
manajer investasi dalam aktivitas suatu Reksa Dana, yang sangat
penting sebagaimana telah diuraikan diatas, peranan bank kustodian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
juga, tidak kalah pentingnya, khususnya dalam perlindungan aset Reksa
Dana dan administrasi pengelolaan Reksa Dana.
Sehubungan dengan peranan Bank Kustodian yang sangat strategis
tersebut, maka seperti halnya peranan manajer investasi dalam
mengelola Reksa Dana, undang – undang pasar modal dan peraturan –
peraturan lainnya yang terkait, juga mengatur tentang pedoman
perilaku, kewajiban dan tanggung jawab bank kustodian dalam
kegiatan suatu Reksa Dana yaitu:
1) Pedoman perilaku Bank Kustodian
UUPM Pasal 45: kustodian hanya dapat mengeluarkan efek
atau dana yang tercatat pada rekening efek atas perintah tertulis
dan pemegang rekening atau pihak yang diberi wewenang untuk
bertindak atas namanya. Dan Pasal 47 ayat 1: bank kustodian atau
pihak terafiliasinya dilarang memberikan keterangan mengenai
rekening efek nasabah kepada pihak manapun, kecuali kepada
pihak – pihak yang diperbolehkan oleh peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
2) Kewajiban Bank Kustodian:
Peraturan Bapepam No.IV.A.3, IV.A.4, IV.B.1 dan IV.B.2,
menyebutkan bahwa kewajiban Bank Kustodian antara lain:
a) Memberikan jasa penitipan kolektif
b) Menghitung NAB setiap hari bursa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
c) Membayar biaya – biaya yang berkaitan dengan Reksa
Dana sesuai perintah manajer investasi
d) Menyimpan catatan terpisah tentang setiap pemegang unit
penyertaan Reksa Dana
e) Membuat ketentuan pembukuan dan pelaporan
f) Membukukan semua perubahan dalam portofolio, jumlah
unit penyertaan, biaya – biaya pengelolaan, dividen,
pendapatan bunga dan pendapatan lain sesuai dengan
ketentuan Bapepam & LK
g) Membuat rekening terpisah bagi kekayaan Reksa dana.
h) Membayar kepada pemegang unit setiap pembagian uang
tunai yang ditetapkan dalam kontrak
i) Menyelesaikan transaksi efek sesuai instruksi manajer
investasi
3) Tanggung Jawab Bank Kustodian
Pasal 46 UUPM menetapkan bahwa tanggung jawab bank
kustodian antara lain yaitu: Bank kustodian wajib bertanggung
memberikan ganti rugi kepada pemegang rekening atas setiap
kerugian yang timbul akibat kesalahannya.
c. Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)
Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) adalah pihak yang
melakukan penjualan efek Reksa Dana berdasarkan kontrak kerja sama
dengan manajer investasi pengelola Reksa Dana.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Keberadaan agen penjual efek Reksa Dana yang umumnya terdiri
dari perusahaan pialang, bank umum, dan lembaga – lembaga keuangan
lain yang memiliki jaringan yang luas dengan tujuan agar penjualan
efek Reksa Dana dapat lebih mudah menjangkau masyarakat luas
diseluruh wilayah sesuai dengan karakteristik dari produk Reksa Dana
yang pada dasarnya merupakan produk massal. APERD yang
umumnya adalah lembaga perbankan dan lembaga - lembaga keuangan
yang memiliki jaringan yang sangat luas diharapkan akan lebih mudah
menjangkau seluruh lapisan investor lembaga maupun perorangan yang
memiliki dana besar, menengah sampai kepada investor kecil
sekalipun.
Untuk menjamin terwujudnya efektivitas kegiatan agen penjual
efek Reksa Dana dan untuk mencegah peluang – peluang
penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh APERD yang tidak
bertanggung jawab, maka terdapat beberapa peraturan yang mengatur
kegiatan APERD yaitu antara lain:
1) Perilaku APERD :
a) APERD wajib menunjuk pejabat penanggung jawab
egiatan penjualan efek Reksa Dana di tingkat pusat &
cabang dan minimal memiliki izin WPE
b) Setiap pegawai agen penjual yang melakukan penjualan
efek Reksa Dana wajib memiliki izin WPE
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
c) Aperd bertanggung jawab secara finansial atas segala
tindakan yang dilakukan oleh pegawai yang memiliki izin
WPE sehubungan dengan penjualan efek Reksa Dana.
d) Aktivitas sebagai APERD wajib berdasarkan kontrak
kerja sama dengan MI pengelola Reksa Dana.
2) Kontrak Kerja APERD :
Aktivitas sebagai APERD wajib berdasarkan kontrak kerja
sama dengan MI pengelola Reksa Dana, sekurang – kurangnya
memuat:
a) Hak dan kewajiban para pihak
b) Jangka waktu perjanjian
c) Kondisi batalnya perjanjian & kemungkinan kedua belah
pihak menghentikan kerjasama sebelum berakhirnya
perjanjian.
d) Penyelesaian hak & kewajiban para pihak apabila
perjanjian kerja sama berakhir
e) Komposisi pembagian komisi & biaya
f) Kewajiban APERD memberikan informasi data nasabah
kepada manajer investasi & bank kustodia dan seluruh
data nasabah hanya dapat digunakan untuk kepentingan
aktifitas yang berkaitan dengan Reksa Dana yang
bersangkutan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
g) Tata cara pencantuman informasi tentang identitas
APERD, manajer investasi & bank kustodian dalam
dokumen konfirmasi yang diterbitkan sehubungan dengan
pemesanan pembelian atau penjualan efek Reksa Dana
oleh nasabah
h) Tata
cara
pembayaran,
penyerahan
dana,
dan
penyampaian konfirmasi atas pembelian atau penjualan
efek Reksa Dana oleh nasabah
3) Kewajiban APERD :
a) Menyediakan prospektus & brosur yang diterbitkan oleh
manajer investasi, antara lain mengenai kebijakan
investasi, biaya – biaya, keterbukaan portofolio & laporan
kinerja secara lengkap & mutakhir (selambat – lambatnya
satu bulan sejak terjadinya perubahan)
b) Menyampaikan kepada nasabah informasi tentang efek
reksa dana yang dipasarkan secara lengkap & jelas
sekurang – kurangnya mengenai :
(1) Informasi bahwa Reksa Dana tersebut merupakan
produk pasar modal & bukan produk yang dimiliki
Aperd serta tidak bertanggung jawab atas segala
tuntutan & risiko atas pengelolaan portofolio Reksa
Dana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
(2) Jenis Reksa Dana & risiko yang melekat pada produk
Reksa Dana termasuk kemungkinan kerugian nilai
investasi yang akan diderita oleh nasabah akibat
berfluktuasinya NAB Reksa Dana sesuai dengan
kondisi pasar & kualitas aset yang mendasari
(3) Kebijakan investasi serta komposisi portofolio
(4) Biaya biaya yang timbul berkaitan dengan investasi
pada Reksa Dana
(5) Informasi mengenai manajer investasi dan bank
kustodian yang mengelola Reksa Dana
(6) Memastikan investor untuk membaca prospektus atau
informasi penting lainnya
(7) Menjaga kerahasiaan transaksi
nasabah kecuali
kepada bank kustodian dan pengelola Reksa Dana
dimaksud & pihak lain sebagaimana diatur dalam
UUPM
(8) Mengutamakan kepentingan & kesesuaian dengan
kebutuhan sumber & kemampuan keuangan nasabah
pada saat menawarkan beberapa Reksa Dana
(9) Mempersyaratkan investor mengisi formulir profil
pemodal Reksa Dana sebelum melakukan pembelian
efek Reksa Dana yang pertama kali
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
(10) Menerapkan prinsip mengenal nasabah sesuai
peraturan V.D.10 yang mencakup penerimaan
nasabah, identifikasi nasabah, pemantauan transaksi
nasabah & identifikasi pelaporan transaksi keuangan
yang mencurigakan
(11) Melaporkan mutasi pegawai pemilik izin Waperd
setiap bulan
4) Larangan Aperd
a) Memberikan rekomendasi atas produk yang tidak
sesuai dengan profil nasabah, atau menyarankan untuk
melakukan transaksi yang berlebihan & memanipulasi
investasi dalam Reksa Dana untuk memperoleh komisi
yang lebih besar
b) Membuat
pernyataan
negatif
terhadap
manajer
investasi atau Reksa Dana tertentu
c) Menjadikan komisi tambahan atau insentif sebagai
dasar untuk merekomendasikan suatu Reksa Dana
kepada nasabah
d) Memberikan potongan komisi atau hadiah kepada
nasabah
d. Wakil Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)
Sesuai dengan keputusan ketua Bapepam No. Kep – 110/ PM/ 1996
bahwa wakil penjual efek Reksa dana (Waperd) adalah pihak yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
bersifat perorangan yang memperoleh ijin dari Bapepam untuk
bertindak sebagai wakil dari suatu perusahaan efek, perusahaan
perbankan atau lembaga yang diperkenankan melakukan penjualan
efek Reksa Dana. Keberadaan Waperd sebagai wakil dalam kegiatan
penjualan efek Reksa Dana dimaksudkan agar para agen penjualan efek
Reksa Dana dapat memberikan penjelasan terkait dengan peluang dan
risiko dari setiap efek Reksa Dana yang dipasarkannya.
Dimana kasus terjadinya beberapa kali redemption massal dalam
perjalanan industri Reksa Dana di Indonesia diperkirakan dominan
disebabkan karena faktor perilaku Waperd yang belum professional.
Para Waperd tersebut dalam memasarkan Reksa Dana acap kali hanya
menekan kepada investor tentang peluang keuntungan yang diperoleh
apabila melakukan investasi terhadap efek Reksa Dana, tanpa
menjelaskan tentang adanya risiko investasi terhadap produk Reksa
Dana. Akibatnya ketika terjadi penurunan harga atau NAB Reksa Dana,
para investor tidak siap menerima penurunan NAB tersebut dan karena
panik para investor melakukan redemption massal yang akibatnya
mendorong penurunan NAB semakin tajam dan akhirnya investor
mengalami kerugian yang sangat besar, termasuk bagi para investor
yang tidak ikut – ikutan melakukan redemption turut menderita
kerugian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
1) Persyaratan perizinan Waperd
Dalam rangka mewujudkan perilaku para Waperd yang
professional, Bapepam & LK sebagai regulator yang bertanggung
jawab menciptakan pasar modal yang aman, efisien dan bergairah,
maka diatur beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seseorang
atau pihak – pihak yang akan menjadi Waperd, yaitu:
a) Lulus ujian kecakapan Waperd yang diselenggarakan oleh
Asosiasi yang berkaitan dengan Reksa Dana atau
memiliki sertifikat kecakapan profesi lain yang diakui
Bapepam & LK
b) Cakap melakukan perbuatan hukum
c) Memiliki akhlak dan moral yang baik
d) Tidak pernah melakukan perbuatan tercela & atau
dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di
bidang keuangan atau pasar modal.
2) Ketentuan Perilaku Waperd :
a) Orang perseorangan yang memiliki izin Waperd semata –
mata berfungsi untuk memasarkan efek Reka Dana, tidak
diperkenankan berfungsi sebagai Wakil Perusahaan Efek
(WPE)
b) Penjualan efek Reksa Dana hanya dapat dilakukan oleh
orang
perseorangan
yang
WPE/Waperd
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memiliki
izin
sebagai
34
c) Dalam rangka penjualan efek Reksa Dana, WPE atau
Waperd wajib menunjukkan bukti penugasan dari
perusahaan efek/ APERD
d) Setiap Waperd wajib mengikuti program pendidikan
lanjutan (PPL) yang diselenggarakan oleh asosiasi yang
berkaitan dengan Reksa Dana sekurang – kurangnya 2
tahun sekali untuk meningkatkan pengetahuan yang
berkaitan dengan peraturan dan produk Reksa Dana dan
wajib melaporkan kepada Bapepam & LK selambat –
lambatnya 14 hari sejak selesai mengikuti PPL.
3) Perantara Pedagan Efek (Broler Dealer)
Pengertian broker dealer menurut UUPM adalah pihak yang
melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri
atau pihak lain. Keberadaan broker dealer dalam aktivitas Reksa
Dana juga memiliki peranan yang penting, dikarenakan pembelian
dan penjualan efek – efek dibursa oleh manajer investasi untuk
portofolio aset Reksa Dana yang dikelolanya, tetap diwajibkan
menggunakan broker dealer seperti halnya persyaratan bagi setiap
investor
yang
melakukan
jual
beli
efek
saham
yang
diperdagangkan di bursa efek.
Namun perlu menjadi perhatian bagi semua pihak yang terkait
dengan pengelolaan suatu Reksa Dana bahwa peraturan
operasional Reksa Dana yang berlaku saat ini masih membolehkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
satu perusahaan efek dapat melakukan rangkap kegiatan sebagai
manajer
investasi,
broker
dealer
dan
penjamin
emisi
efek.konsekuensi dari rangkapan kegiatan tersebut membuat
peluang bagi para manajer investasi yang mengelola Reksa Dana
menggunakan broker sendiri atau afiliasi dalam hal melakukan jual
beli efek untuk portofolio Reksa Dana yang dikelolanya serta
menempatkan efek – efek dalam portofolio aset Reksa Dana
dimana manajer investasi juga bertindak sebagai penjamin emisi
efek sepanjang tidak ada unsur konflik of interest (benturan
kepentingan).
5. Keuntungan dan Risiko Investasi Reksa Dana
a. Keuntungan Investasi Reksa Dana
Produk investasi Reksa Dana sangat menarik karena memiliki
banyak kelebihan dan sangat cocok untuk investor kecil dan investor
yang tidak memiliki waktu dan pengetahuan investasi sekalipun dapat
melakukan investasi pada produk Reksa Dana. Adapun keuntungan
melakukan investasi pada Reksa Dana dapat diuraikan dibawah ini
yaitu antara lain:
1) Pengelolaan Professional
Pengelolaan portofolio suatu Reksa dana hanya boleh
dilaksanakan oleh manajer investasi yang telah memperoleh izin
dari Bapepam & LK sebagai tenaga ahli dibidang investasi dan
para manajer investasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
bahwa aktivitas mereka hanya mengkhususkan keahlannya
mengelola dana dalam bentuk efek di pasar modal dan pasar uang
sehingga dengan peranan dan keahlian tersebut manajer investasi
dapat disebut sebagai pihak professional dalam pengelolaan
portofolio efek Reksa Dana. Peran manajer investasi sangat
penting mengingat bahwa mayoritas pemodal individu pada
umumnya mempunyai keterbatasan waktu dan pengetahuan,
sehingga diperkirakan mayoritas investor individu akan mengalami
kesulitan untuk melakukan diversifikasi sendiri atas dana investasi
yang dimilikinya. Kesulitan para investor individu tersebut
terutama disebabkan karena diversifikasi yang akan dilakukan para
investor diperlukan berbagai data informasi dari efek – efek yang
akan dijadikan portofolio investasi dan selanjutnya data – data
tersebut harus dicari dari berbagai informasi yang tentu diperlukan
waktu dan biaya yang tidak sedikit. Setelah data diperoleh baru
kemudian dilakukan analisa.
2) Diversifikasi Otomatis
Peraturan yang mengharuskan bahwa portofolio Reksa Dana
tidak boleh menginvestasi dananya melebihi 10% dari total
portofolio Reksa Dana jelas menunjukkan bahwa pengelolaan
Reksa Dana terdiversifikasi secara otomatis yang merupakan salah
satu syarat untuk pengamanan risiko dari kerugian yang fatal akibat
dari kejatuhan harga apabila portofolio investasi hanya terdiri dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
satu atau dua efek tertentu saja. Lebih lanjut dapat disebutkan juga
bahwa keberhasilan para manajer investasi dalam melakukan
diversifikasi juga karena didukung oleh tersedianya dana
portofolio Reksa Dana yang pada umumnya relatif dalam jumlah
besar, diatas ratusan miliaran rupiah, bahkan triliunan rupiah,
sehingga manajer investasi yang mengelola Reksa Dana akan
mudah dan sangat fleksibel dalam melakukan perubahan
diversifikasi dari portofolio Reksa Dana yang dikelolanya.
3) Transparansi/ Keterbukaan
Peraturan terkait dengan Reksa Dana salah satunya memuat
bahwa manajer investasi wajib mengungkapkan secara jelas
tentang arah portofolio Reksa Dana yang akan diterbitkan didalam
prospektus Reksa Dana yang bersangkutan, misalnya apakah
komposisi portofolio Reksa Dana yang diterbitkan berbentuk
Reksa Dana saham, pendapatan tetap, pasar uang, campuran atau
syariah dan selanjutnya misalnya setelah dikemukakan bahwa arah
Reksa Dana yang dikelola adalah Reksa Dana saham, maka Reksa
Dana saham itupun wajib dikemukakan secara garis besar sasaran
saham – saham apa saja yang akan dominan menjadi portofolio dari
Reksa Dana saham tersebut. Kemudian setelah Reksa Dana
diterbitkan, manajer investasi yang mengelola Reksa Dana juga
diharuskan mengumumkan NAB Reksa Dana setiap hari di surat
kabar dan menerbitkan laporan keuangan tahunan secara teratur
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
kepada publik. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa
kewajiban transparansi
didalam
pengelolaan
Reksa
Dana
merupakan keuntungan bagi para investor, karena mereka dapat
mengetahui secara jelas tentang arah dari kebijakan investasinya
serta setiap saat dapat mengetahui perkembangan kinerja dari
Reksa Dana tersebut.
4) Likuiditas Tinggi
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu daya tarik dari suatu
produk investasi adalah tingkat likuiditas yang tinggi dan unsur ini
terdapat pada produk investasi Reksa Dana. Hal ini dimungkinkan
karena NAB Reksa Dana setiap hari wajib diumumkan oleh
manajer investasi pada surat kabar yang berskala nasional dan
selanjutnya para investor dapat menjual (redemption) kembali unit
penyertaannya setiap saat kepada manajer investasi yang
mengelola Reksa Dana yang bersangkutan sesuai dengan nilai
NAB yang diumumkan setiap hari di surat kabar oleh manajer
investasi tersebut.
5) Tersedia Banyak Alternatif Pilihan Jenis Investasi Reksa Dana
Telah dijelaskan bahwa klasifikasi Reksa Dana sangat variatif
dan setiap jenis Reksa Dana mempunyai karakteristik masing –
masing baik dilihat dari tingkat risiko, return, likuiditas dan lain –
lain. Disamping itu investor setiap saat juga dimungkinkan untuk
mengganti Reksa Dana yang dimikilinya (switching) sehingga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
terbuka luas bagi investor untuk memilih jenis investasi Reksa
Dana yang lebih sesuai kemampuan atau kondisi keuangannya
serta dengan tujuan investasinya.
6) Mendorong Meningkatkan Supply dan Demand di Pasar
Modal
Salah satu kelebihan yang khusus dari Reksa Dana
dibandingkan dengan jenis – jenis efek yang diperdagangkan
dipasar modal yaitu bahwa Reksa Dana dapat berfungsi ganda yaitu
berfungsi sebagai suppply efek dipasar modal. Hal ini tentu akan
sangat membantu para investor untuk dapat menambah alternatif
pilihan investasi di pasar modal yang akan masuk atau yang akan
dijadikan sebagai bagian didalam portofolio investasi para investor
di pasar modal.
Disamping fungsi Reksa Dana sebagai supply, Reksa Dana
juga berfungsi sebagai demand yang otomatis akan menambah
tingkat likuiditas yang sangat kuat di pasar modal. Hal ini
dimungkinkan mengingat bahwa penerbitan dan pengelolaan
portofolio Reksa Dana relatif dalam jumlah yang besar serta
adanya ketentuan yang mengharuskan bahwa dana yang dihimpun
melalui penawaran umum Reksa Dana tersebut wajib di
investasikan oleh manajer investasi yang mengelolanya didalam
portofolio efek – dipasar modal dan di pasar uang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
7) Mendorong Meningkatkan Professionalisasi Pelaku Pasar
Modal di Indonesia
Sebelum adanya Reksa Dana di Indonesia atau sebelum
berkembangnya Reksa Dana di Indonesia tahun 2000, perilaku
investor maupun para pialang sangat dominan tergantung dengan
perilaku investor asing. Apabila investor asing melakukan
pembelian terhadap efek – efek tertentu maka investor lokal dan
para pialang lokal juga akan berlomba mengikuti apa yang
dilakukan oleh investor asing tersebut dan demikian juga
sebaliknya kalau investor melakukan penjualan terhadap saham –
saham yang tercatat di bursa, maka investor juga akan
melakukannya, bahkan walaupun harga secara teoritis sudah sangat
murah tetap juga dijual karena investor melakukan penjualan.
Kondisi demikian di pasar modal indonesia pada era 2000-an
sangat sering terjadi, sehingga menguntungkan investor asing dan
banyak merugikan para investor lokal karena investor asing masuk
membeli saham – saham pada saat harga relatif murah dan
kemudian menjualnya kembali saham – saham tersebut pada saat
harga saham sudah naik dengan harga yang tinggi. Namun, seiring
dengan berkembangnya Reksa Dana di Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir ini, investor lokal dalam melakukan strategi
investasinya dipasar modal sudah tidak terlalu didominasi oleh
investor asing saja, melainkan para manajer investasi sudah mulai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
menunjukkan kemampuannya untuk tetap tenang dan tidak ikut –
ikutan panik apabila investor asing melakukan penjualan atau
pembelian secara besar – besaran terhadap efek dipasar modal dan
hal ini menjadi contoh dan sekaligus menjadi kekuatan bagi para
investor lokal lainnya. Oleh karena itu, dapat diperkirakan bahwa
semakin berkembangnya produk reksa Dana kedepan akan
semakin memberikan manfaat bagi peningkatan professionalisasi
pelaku pasar modal.
b. Risiko Investasi Reksa Dana
Bentuk – bentuk risiko dalam investasi terdapat pihak – pihak yang
terkait dengan Reksa Dana dapat diuraikan dibawah ini yaitu antara
lain:
1) Risiko Wanprestasi
Risiko wanprestasi adalah risiko yang terjadi pada Reksa Dana
apabila terdapat pihak – pihak yang terkait dengan Reksa Dana
seperti misalnya penerbit obligasi tidak dapat membayar bunga dan
pokok obligasi kepada Reksa Dana yang merupakan aset dalam
portofolio Reksa Dana yang bersangkutan yang menyebabkan
kerugian aset Reksa Dana yang terwujud dengan menurunnya
NAB total dan per unit Reksa Dana. Risiko wanprestasi lain yang
mungkin juga dapat terjadi apabila dalam transaksi efek untuk
kepentingan portofolio Reksa Dana dimana para pialang yang
terkait dalam transaksi efek dari portofolio Reksa Dana tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
salah satu pihak mengalami gagal bayar atau gagal serah sehingga
menyebabkan kerugian bagi portofolio Reksa Dana.
2) Risiko Likuiditas
Disatu sisi telah dijelaskan diatas bahwa keuntungan yang
merupakan salah satu daya tarik utama dari Reksa Dana adalah
tingkat likuiditasnya yang tinggi karena investor setiap saat dapat
menjual unit penyertaannya kepada manajer investasi dan manajer
investasi wajib membelinya sesuai dengan harga NAB yang
berlaku pada hari itu. Namun disisi lain kelebihan Reksa Dana
dengan tingkat likuiditas yang tinggi tersebut ternyata dapat
berbalik arah menjadi kerugian bagi Reksa Dana, hal ini sangat
dimungkinkan apabila muncul isu – isu yang menimbulkan
kepanikan bagi investor Reksa Dana, sehingga para investor
berbondong – bondong menjual unit penyertaan yang dimilikinya
(redemption) yang berakibat manajer investasi tidak mempunyai
dana tunai yang cukup untuk melakukan pembayaran.
Perlu dipahami bahwa secara teoritis dana dalam bentuk likuid
yang disiapkan oleh manajer investasi untuk mengantisipasi
redemption sangat terbatas yang diperkirakan tidak lebih dari 10%
saja dari total NAB Reksa Dana sehingga untuk menutupi
kekurangan dana tersebut manajer investasi dengan terpaksa aset
portofolio Reksa Dana dijual dengan harga dibawah harga pasar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
sehingga menurunkan NAB dan akan sangat merugikan bagi para
investor Reksa Dana.
3) Risiko Perubahan Politik dan Ekonomi
Seperti halnya investasi dalam bentuk keuangan yang
umumnya sangat peka terhadap perubahan politik dan ekonomi,
maka investasi Reksa Dana juga tidak terlepas dari risiko adanya
gejolak politik dan menurunnya tingkat ekonomi akan otomatis
berdampak buruk terhadap aset Reksa Dana . kenapa demikian,
karena produk pasar modal termasuk Reksa Dana adalah produk
investasi yang juga termasuk sangat sensitif terhadap perubahan
politik dan ekonomi, karena sifat transaksinya yang sangat mudah
masuk dan keluar (sangat likuid), sehingga unit Reksa Dana setiap
saat dapat dijual oleh investor kepada manajer investasi. Produk
Reksa Dana berbeda dengan produk keuangan diperbankan seperti
deposito yang penarikannya harus pada saat jatuh tempo.
Akibatnya dengan adanya goncangan politik didalam negara,
yang dipersepsikan oleh banyak pihak akan dapat menimbulkan
instabilitas, maka timbul kepanikan dan masyarakat khususnya
investor Reksa Dana akan ramai – ramai melakukan penjualan unit
Reksa Dana yang dimilikinya yang mengakibatkan harga – harga
akan turun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
4) Risiko Pasar dan Globalisasi
Kondisi
pasar
keuangan
yang
sangat
dinamis
yang
menimbulkan terjadinya perubahan – perubahan yang sangat cepat
dan tidak saja dikarenakan faktor – faktor didalam negeri suatu
negara saja tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor luar
negeri atau yang disebut pengaruh globasisasi, misalnya krisis
yang terjadi di Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2008 yang
lalu, menyebabkan anjloknya harga – harga saham di pasar modal
Amerikat yang diikuti hampir disemua negara didunia, termasuk
pada pasar modal Indonesia yang mengalami penurunan IHSG
lebih dari 100%. Oleh karena itu, risiko pasar dan pengaruh
globalisasi harus diwaspadai oleh setiap investor Reksa Dana.
5) Risiko Terkait Peraturan
Sama seperti halnya likuiditas yang merupakan keuntungan
dari Reksa Dana disatu sisi namun disisi lain juga dapat menjadi
faktor pendorong timbulnya kerugian Reksa Dana, demikin juga
dengan adanya peraturan yang ketat terhadap pengelolaan aset
Reksa Dana oleh manajer investasi adalah merupakan keuntungan
Reka Dana karena dapat melindungi para investor dan pasar modal
Indonesia dari para pelaku atau oknum dipasar modal yang
melakukan kecurangan, namun disisi lain bahwa peraturan yang
ketat tersebut ternyata dapat menghambat para manajer investasi
untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan aset portofolio Reksa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Dana. Contoh adanya peraturan bagi Reksa Dana yang membatasi
efek – efek asing maksimal 15% didalam portofolio Reksa Dana,
tentu membatasi fleksibilitas para manajer investasi didalam
melakukan diversifikasi portofolio Reksa Dana terhadap efek –
efek asing yang akibatnya NAB portofolio Reksa Dana lebih
sensitif dan lebih berisiko apabila terjadi gejolak politik dan
ekonomi di dalam negeri.
Demikian
juga
adanya
pembatasan
yang
hanya
memperbolehkan 2% investor dapat berinvestasi pada setiap Reksa
Dana adalah contoh – contoh peraturan yang juga menghambat
para manajer investasi untuk dapat mengoptimalkan jumlah dana
pengelolaan aset portofolio Reksa Dana, karena dari pengalaman
beberapa manajer investasi yang mengelola Reksa Dana, ada saja
para calon investor Reksa Dana yang ingin menginvestasikan
dananya dalam suatu Reksa Dana dengan jumlah yang relatif besar
diatas 2% dari total NAB Reksa Dana. Namun karena peraturan
tidak memperbolehkan, maka investor membatalkan investasinya
pada Reksa Dana tersebut.
Secara teoritis ketentuan pembatasan kepemilikan portofolio
Reksa Dana maksimal 2% akan menimbulkan risiko bagi Reksa
Dana karena diperkirakan akan menghambat peningkatan jumlah
dana yang dikelola, dimana diketahui bahwa semakin besar dana
yang dikelola oleh manajer investasi akan semakin efektif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
pengelolaan Reka Dana tersebut baik dilihat dari kemampuan
fleksibilitasnya maupun dilihat dari sisi biaya, karena semakin
besar dana yang akan dikelola manajer investasi akan semakin
kecil biaya per unit yang menjadi beban Reksa Dana.
6) Risiko Aktivas Lembaga – lembaga Terkait Reksa Dana
Kegiatan Reksa dana melibatkan cukup banyak pihak – pihak
antara lain manajer investasi sebagai pengelola dana. Bank
kustodian untuk pengamanan dan administrasi Reksa Dana, agen
penjual Reksa Dana (Aperd) dan wakil agen penjual efek Reksa
Dana
(Waperd)
yang membantu
para
manajer investasi
memasarkan Reksa Dana. Pihak – pihak tersebut walaupun telah
mendapat ijin dari regulator pasar modal dan telah menunjukkan
bahwa seluruh pihak tersebut dapat saja melakukan kesalahan atau
kecurangan yang menyebabkan kerugian bagi para investor Reksa
Dana. Dengan kata lain bisa saja terjadi manajer investasi yang
pada awalnya memiliki kinerja yang sangat baik, tetapi sejalan
dengan berjalan waktu, manajer investasi tersebut melakukan
kesalahan, kecurangan atau manipulasi yang menyebabkan
kerugian Reksa Dana.
Oleh karena itu, para investor Reksa Dana wajib hati – hati den
selektif menentukan pilihan investasi dari reksa Dana yang
beredar, mengingat bahwa para pihak yang terkait dengan
penerbitan, pemasaran dan pengelolaan portofolio suatu Reksa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Dana dapat menimbulkan risiko berupa kerugian bagi para investor
Reksa Dana.
6. Klasifikasi Reksa Dana
Produk Reksa Dana dapat di klasifikasikan kedalam berbagai jenis
Reksa Dana. Dimana banyaknya jenis Reksa Dana tersebut merupakan salah
satu daya tarik bagi para investor di pasar modal karena para investor
mempunyai banyak pilihan terhadap produk investasi Reksa Dana yang
masing – masing dari produk reksa Dana tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda – beda. Disisi lain sebagaimana diketahui bahwa masing –
masing investor juga memiliki karakteristik yang berbeda – beda baik dalam
besar kecilnya dana yang dimiliki, tujuan para investor melakukan investasi
serta tingkat kesediaan para investor untuk menerima risiko kegagalan dari
investasinya.
Oleh karena itu, para investor di pasar modal sebelum melakukan
investasi pada produk Reksa Dana sebaiknya memahami karakteristik dari
masing – masing produk Reksa Dana, baru kemudian menyesuaikan dengan
kondisi keuangan yang dimiliki serta tujuan investasinya. Adapun secara
umum klasifikasi Reksa Dana sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini
dapat dibedakan berdasarkan sifai, bentuk dan jenis Reksa Dana yaitu:
a. Berdasarkan Sifat Reksa Dana
Berdasarkan sifat Reksa Dana, maka Reksa Dana dapat
diklasifikasikan dalam dua sifat yaitu Reksa Dana Tertutup dan Reksa
Dana Terbuka.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
1) Reksa Dana Tertutup
Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana dimana manajer
investasi sebagai pengelola Reksa Dana maupun direksi sebagai
pihak yang menerbitkan Reksa Dana tidak dapat membeli kembali
unit saham Reksa Dana yang telah terjual kepada investor, atau
dengan kata lain investor tidak dapat menjual kembali unit saham
Reksa Dana yang dimilikinya kepada manajer investasi yang
mengelola Reksa Dana dan jual beli Reksa Dana dilakukan melalui
bursa efek tempat dimana unit saham Reksa Dana tersebut
dicatatkan.
Penyebutan efek pada Reksa Dana terbuka dan Reksa Dana
tertutup berbeda. Untuk Reksa Dana terbuka disebut unit Reksa
Dana sedangkan untuk Reksa Dana tertutup disebut saham Reksa
Dana. Disebut saham Reksa Dana karena pada umumnya Reksa
Dana tertutup berbentuk Perseroan Terbatas (PT), sehingga efek
yang dikeluarkannya adalah saham dalam bentuk Reksa Dana atau
disebut saham Reksa Dana, walapun pada dasarnya seluruh saham
Reksa Dana yang diterbitkan tersebut bukan milik dari Perseroan
Terbatas yang memberikan Reksa Dana, tetapi adalah merupakan
milik dari seluruh investor Reksa Dana.
Sejalan dengan ketentuan yang mengatur bahwa transaksi jual
beli saham Reksa Dana dilakukan antara para investor beli dan jual,
maka untuk terciptanya mekanisme transaksi saham Reksa Dana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
yang likuid, setiap saham Reksa Dana tertutup wajib dicatatkan di
bursa efek dan selanjutnya transaksi saham yang diperdagangkan
di bursa efek sehingga terbentuknya harga saham Reksa Dana
tertutup lebih banyak ditentukan oleh kekuatan pasar antara
penawaran dan permintaan, bukan semata – mata ditentukan oleh
nilai dari NAB Reksa Dana seperti halnya pada Reksa dana
terbuka.
Perlu juga dipahami bahwa terkait dengan transaksi saham
Reksa Dana yang dilakukan di bursa efek dimana para investor
saham Reksa Dana tidak dapat melakukan penjualan (redemption)
kepada manajer investasi seperti halnya pada transaksi jenis Reksa
dana bersifat terbuka, maka dengan memperhatikan karakteristik
dari jenis Reksa Dana tertutup tersebut diatas secara umum dapat
disimpulkan bahwa ada kecenderungan bahwa transaksi Reksa
Dana yang bersifat tertutup kurang likuid dibandingkan dengan
transaksi pada Reksa Dana yang bersifat terbuka atau pada Reksa
Dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK), apabila investor menjual
(redemption) Reksa Dana yang dimilikinya. Hal inilah yang juga
diperkirakan menjadi faktor utama kenapa Reksa Dana tertutup
tidak menarik bagi para investor.
2) Reksa Dana Terbuka
Menurut undang – undang pasar modal, Reksa Dana terbuka
adalah Reksa Dana yang menawarkan atau menjual unit penyertaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Reksa Dana serta dapat membeli kembali unit penyertaan tersebut
dari investor. Unit penyertaan Reksa Dana terbuka ini tidak
dicatatkan di bursa efek karena jual beli dapat berlangsung secara
terus – menerus yang dilakukan antara manajer investasi dengan
investor. Dimana manajer investasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku wajib membeli Reksa Dana yang dijual investor
(redemption).
Adapun mekanisme pelaksanaan penerimaan dan pembayaran
dana serta penyerahan bukti unit penyertaan Reksa Dana kepada
masing – masing investor sepenuhnya di lakukan oleh bank
kustodian dengan berpedoman kepada harga NAB yang
diumumkan setiap hari bursa, kemudian pembayaran harus
dilakukan menurut peraturan selambat – lambatnya 7 hari bursa.
b. Berdasarkan Bentuk Hukum Reksa Dana
Berdasarkan pasal 18 ayat 1 undang – undang pasar modal No.8
tahun 1995, menyebutkan bahwa bentuknya hukum Reksa Dana terbagi
menjadi dua yaitu:
1) Reksa Dana Berbentuk Perseroan (PT)
Reksa Dana berbentuk perseroan adalah suatu perusahaan
yang kegiatan usahanya secara khusus menghimpun dana yang
diperoleh dari penjualan saham Reksa Dana tersebut diinvestasikan
pada berbagai jenis efek yang diperdaangkan di pasar modal dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
pasar uang seperti saham – saham, surat utang obligasi, depositoo,
dan lain – lain.
Ketentuan mekanisme kegiatan Reksa Dana berbentuk
perseroan dapat bersifat tertutup dan terbuka dimana semua
kekayaannya wajib disimpan pada bank kustodian sesuai dengan
kontrak pengelolaan dan penyimpanan kekayaan Reksa Dana yang
dibuat oleh direksi dengan manajer investasi sebagai pihak yang
mengelola Reksa Dana dan bank kustodian sebagai pihak yang
menyimpan atau pengamanan dari seluruh aset Reksa Dana.
Setelah penawaran saham Reksa Dana tertutup di pasar perdana
berakhir, kemudian saham Reksa Dana tersebut dicatatkan di bursa
efek dan selanjutnya jual beli saham Reksa Dana perseroan
dilakukan antar investor seperti layaknya transaksi saham biasa
yang diperdagangkan di bursa efek.
Reksa Dana perseroan mempunyai badan hukum sebagai
sebuah perseroan terbatas (PT), maka sebelum diperkenankan
menerbitkan dan menawarkan Reksa Dana kepada masyarakat,
maka status hukum perseroan wajib memperoleh pengesahan
badan hukum dari departemen kehakiman dan harus dilengkapi
dengan ijin usaha untuk menerbitkan Reksa Dana dari Bapepam &
LK sebelum perseroan tersebut diperkenankan untuk menerbitkan
dan menawarkan saham atau unit penyertaan Reksa Dana.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Selanjutnya setelah penawaran saham Reksa Dana tertutup di pasar
perdana, kemudian wajib dicatatkan di bursa efek.
Reksa Dana perseroan tidak berkembang di Indonesia,
diperkirakan karena aktivitas Reksa Dana berbentuk perseroan
tidak sesuai lagi dengan perkembangan kondisi saat ini, dimana
kompetisi dunia usaha yang sangat tajam mendorong setiap
kegiatan suatu usaha apapun jenis kegiatan usahanya termasuk
Reksa Dana perseroan kurang mencerminkan tingkat efisien yang
tinggi baik dari sisi biaya maupun dari sisi kemampuan
memberikan pelayanan yang cepat dan hal ini berbeda dengan
Reksa Dana KIK.
Oleh karena itu, Reksa Dana perseroan dipandang tidak
relevan lagi dengan tuntutan kegiatan bisnis yang berkembang saat
ini apabila dibandingkan dengan Reksa Dana Kontrak Investasi
Kolektif (KIK). Hal inilah yang mendorong munculnya Reksa
Dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang mekanisme
penerbitannya dianggap lebih sederhana karena tidak lagi
mempersyaraytkan
menerbitkan
dan
pendirian
perusahaan
menawarkan
Reksa
perseroan
untuk
Dana
kepada
masyarakat,karena penerbitan Reksa Dana sudah cukup dilakukan
antara manajer investasi dan bank kustodian tanpa harus
mendirikan bentuk perusahaan terlebih dahulu sehingga faktor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
biaya operasional Reksa Dana dapat dihemat secara signifikan
serta proses pengambilan keputusan dapat dipercepat.
2) Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) adalah
kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian yang
mengikat pemegang unit penyertaan dimana manajer investasi
diberikan wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif
dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan
penitipan kolektif. Kalau pada Reksa Dana berbentuk perseroan
dijelaskan diatas bahwa sifatnya dapat tertutup dan terbuka, maka
pada Reksa Dana berbentuk KIK hanya diperkenankan bersifat
terbuka, yang berarti penjualan unit penyertaan Reksa Dana
(redemption) oleh nasabah, wajib dibeli oleh manajer investasi
yang bersangkutan.
Dengan demikian dapat ditekankan kembali bahwa perbedaan
yang sangat mendasar antara Reksa Dana berbentuk perseroan
dengan Reksa Dana berbentuk KIK terletak pada siapa yang
menerbitkan Reksa Dana tersebut. Telah dijelaskan pada uraian
terkait dengan mekanisme penerbitan Reksa Dana berbentuk
perseroan bahwa Reksa Dana berbentuk KIK langsung diterbitkan
oleh manajer investasi bersama bank kustodian tanpa diharuskan
membentuk perusahaan secara khusus seperti halnya pada
penerbtan Reksa Dana berbentuk perseroan. Sehingga ditinjau dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
sisi biaya operasional dan fleksibilitas serta kecepatan jauh lebih
menguntungkan Reksa Dana berbentuk KIK dibandingkan dengan
Reksa Dana berbentuk perseroan.
c. Berdasarkan Jenis Reksa Dana
Disamping klasifikasi Reksa Dana yang telah dikemukakan
tersebut diatas, Reksa Dana juga dapat diklasifikasikan berdasarkan
jenis Reksa Dana. Bagi investor Reksa Dana, memahami jenis Reksa
Dana adalah sesuatu yang sangat penting, karena setiap jenis Reksa
Dana memiliki karakteristik yang berbeda – beda, dimana setiap
investor dapat memilih dan menyesuaikan maksud tujuan investasi
yang diinginkan, toleransi atas tingkat risiko yang akan dihadapi serta
kondisi keuangan yang dimilikinya berdasarkan dari masing – masing
karakteristik dari setiap jenis Reksa Dana yang beredar saat ini.
Terdapat 4 jenis Reksa Dana yaitu Reksa Dana saham, pendapatan
tetap, pasar uang dan campuran. Keempat jenis Reksa Dana ini
dikelompokkan sebagai jenis Reksa Dana konvensional. Uraian dari
masing – masing jenis Reksa Dana tersebut diatas dapat dilihat dibawah
ini:
1) Reksa Dana Saham
Reksa Dana saham (Equity Fund) adalah Reksa Dana yang
melakukan investasi sekurang – kurangnya 80% dari portofolio
yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas atau saham. Reksa
Dana ini mengupayakan untuk memperoleh capital gain dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
jangka panjang. Dengan komposisi saham sebagai komposisi
utama dalam portofolio Reksa Dana saham, maka secaara teoritis
pergerakan harga atau NAB Reksa Dana saham akan lebih
fluktuatif atau lebih berisiko dibandingkan dengan Jenis Reksa
Dana lainnya, namun sejalan dengan tingkat risiko yang relatif
lebih tinggi tersebut, dalam jangka panjang Reksa Dana saham
akan memberikan potensi pertumbuhan NAB yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis Reksa Dana lainnya.
Bahkan diantara jenis Reksa Dana saham sekalipun masing –
masing memiliki karakteristik yang berbeda yang tentu sangat
dipengaruhi oleh komponen saham didalam masing – masing
portofolio Reksa Dana saham tersebut, sehingga para investor
mempunyai pilihan, apakah Reksa Dana cenderung kepada
portofolio jenis saham – saham unggulan yang tentu akan relatif
lebih stabil atau Reksa Dana dengan komposisi portofolio pada
saham – saham lapis kedua yang cenderung harga unit
penyertaannya akan lebih fluktuatif dan lebih berisiko namun
diharapkan memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
Secara teoritis dapat dikatakan bahwa Reksa Dana saham yang
komposisi portofolionya dominan pada saham – saham unggulan
atau saham – saham blue chip akan relatif lebih stabil dibandingkan
dengan Reksa Dana saham yang komposisi portofolionya terdiri
dari saham – saham lapis kedua.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Oleh karena itu, investor Reksa Dana perlu memahami
karakteristik dari Reksa Dana saham, walaupun pada dasarnya
tidak memungkinkan untuk mengetahui secara detail saham –
saham apa saja yang terdapat didalam suatu portofolio Reksa Dana
saham, namun dengan memperhatikan tujuan investasi yang
dimuat di dalam prospektus Reksa Dana saham tersebut, sudah
dapat diperkirakan bahwa arah investasi yang akan dilakukan ,
apakah dominan kepada saham – saham khusus pada industri –
industri tertentu atau dengan berbagai kombinasi portofolio.
Pemahaman karakteristik Reksa Dana saham penting
diketahui para investor, mengingat bahwa Reksa Dana saham yang
arah investasinya dominan kepada saham – saham lapis kedua,
secara teoritis mengatakan cocok digunakan sebagai sarana
investasi bagi para investor yang senang mengambil risiko
sehingga diharapkan para investor ini tidak akan mudah panik
dengan fluktuatifnya unit Reksa Dana yang dimilikinya dan
sebaliknya untuk Reksa Dana dengan isi portofolionya adalah
saham – saham unggulan cocok untuk para investor Reksa Dana
yang bersifat lebih konservatif. Namun apabila dibandingkan
dengan jenis Reksa Dana lainnya maka secara teoritis, dapat
disebutkan bahwa jenis Reksa Dana saham memiliki tingkat risiko
yang paling tinggi diantara jenis Reksa Dana lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
2) Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income)
Reksa Dana pendapatan tetap adalah Reksa Dana yang
portofolio efeknya sekurang – kurangnya 80% terdiri dari efek –
efek yang bersifat utang. Reksa Dana ini mengkhususkan pada efek
yang memberikan pendapatan secara tetap. Umumnya Reksa Dana
pendapatan tetap di Indonesia memanfaatkan instrumen obligasi
sebagai bagian terbesar dari investasinya. Komposisi demikian
pada umumnya sangat menarik bagi investor yang konservatif
terhadap risiko karena secara teoritis transaksi perdagangan
instrumen obligasi relatif jauh lebih stabil dari pada saham.
Hal ini dimungkinkan karena obligasi adalah surat utang yang
dikelompokkan sebagai efek berpendapatan tetap dimana secara
teoritis apapun yang terjadi kepada perusahaan penerbit obligasi
bahkan perusahaan penerbit mengalami kerugian sekalipun,
perusahaan tetap diwajibkan membayar bunga dan pokok
obligasinya. Namun demikian harga obligasi dapat berubah
walaupun tidak sefluktuatif dari saham, sehingga dengan
sendirinya juga akan merubah harga dari unit penyertaan Reksa
Dana, karena harga dari unit penyertaan Reksa Dana sangat
tergantung dari pergerakan harga obligasi yang ada didalam
portofolio Reksa Dana tersebut.
Perlu dipahami bahwa perubahan harga pasar obligasi
umumnya disebabkan oleh pergerakan tingkat bunga perbankan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
dimana naiknya tingkat bunga perbankan akan menurunkan harga
pasar obligasi dan sebaliknya dengan turunnya bunga perbankan
akan menaikkan harga pasar obligasi. Selanjutnya disamping
tingkat bunga perbankan hal lain yang dapat mempengaruhi harga
pasar obligasi yaitu adanya berita atau rumor bahwa perusahaan
yang menerbitkan obligasi mengalami kesulitan keuangan yang
dapat mengarah kepada ketidakmampuan perusahaan membayar
bunga dan pokok cicilan utang obligasi yang umumnya akan cepat
direspon negatif sehingga menurunkan harga pasar obligasi dan
apabila obligasi tersebut masuk dalam portofolio Reksa Dana
pendapatan tetap maka berpengaruh terhadap NAB Reksa Dana.
Hal lain yang juga penting dipahami para investor Reksa Dana
pendapatan tetap sekaligus sebagai daya tarik Reksa Dana
pendapatan tetap adalah adanya fasilitas perpajakan bagi Reksa
Dana pendapatan tetap. Obligasi sebagai efek yang dominan dalam
portofolio Reksa Dana pendapatan tetap tidak dikenakan pajak atas
kupon bunga yang diterimanya. Walaupun secara teoritis risiko
investasi Reksa Dana pendapatan tetap relatif lebih rendah dari
Reksa Dana saham sebagaimana telah dijelaskan diatas, namun
dalam kasus – kasus tertentu Reksa Dana pendapatan tetap juga
memiliki potensi mengalami risiko yang besar dengan menurunnya
secara tajam NAB Reksa Dana pendapatan tetap.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Rush yang terjadi pada Reksa Dana tersebut diawali dengan
penurunan kinerja yang buruk dari beberapa perusahaan penerbit
obligasi yang menyebabkan harga harga obligasi turun drasits serta
diperparah dengan rumor yang berkembang bahwa banyak manajer
investasi yang mengelola Reksa Dana diduga melakukan
kecurangan dengan memanipulasi harga beli/jual dari obligasi
yang menjadi portofolio Reksa Dana yang dikelolanya sehingga
masyarakat panik dan terjadi redemption secara besar – besaran
yang akibatnya NAB Reksa Dana anjlok drastis
Pada awalnya dasar perhitungan NAB Reksa Dana pendapatan
tetap sama dengan Reksa Dana saham yaitu efek utang
menguntungkan dasar tingkat bunga pasar yang berlaku pada saat
tahun berjalan dan peringkat utang yang sama, namun karena
perdagangan obligasi tidak secepat seperti saham dan transaksi
obligasi terjadinya juga diluar bursa (over the counter), maka
sering sekali dalam menentuka nilai obligasi dalam portofolio
Reksa Dana, ditentukan sendiri oleh manajer investasi.
Akibatnya timbul rumor bahwa banyak manajer investasi
melakukan kecurangan dengan seenaknya menentukan sendiri
harga beli dan jual obligasi yang menjadi bagian dari portofolio
Reksa Dana pendapatan tetap yang dikelolanya dan kemudian
terjadi rush yang menyebabkan NAB menurun secara tajam yang
mengakibatkan kerugian yang luar biasa bagi para investor. Untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
meredam kekacauan tersebut, Bapepam mengeluarkan revisi
peraturan perhitungan NAB pada Reksa Dana pendapatan tetap
dengan menerapkan metode marked to marked dalam perhitungan
NAB Reksa Dana pendapatan tetap.
Metode ini mewajibkan manajer investasi dalam perhitungan
NAB Reksa Dana pendapatan tetap wajib menggunakan referensi
harga yang dikeluarkan oleh penyelenggara bursa dan tidak
diperkenankan lagi untuk menentukan sendiri harga obligasi yang
akan menjadi bagian dari portofolio suatu Reksa Dana. Misalnya
untuk perhitungan nilai surat utang negara yang ada dalam
portofolio Reksa Dana wajib menggunakan informasi harga yang
dikeluarkan oleh penyelenggara perdagangan surat utang negara
diluar
bursa
efek.sedangkan
untuk
obligasi
korporasi
menggunakan harga dari informasi yang ditetapkan peraturan
Bapepam & LK, sehingga terdapat keseragaman metode
perhitungan NAB yang bersifat utang, baik yang bersifat surat
utang negara maupun obligasi korporasi dan NAB yang terbentuk
mencerminkan nilai pasar yang sesungguhnya.
Penerapan peraturan marked to marked dalam portofolio
Reksa Dana merupakan salah satu langkah nyata Bapepam & LK
selaku regulator pasar modal untuk mendorong industri Reksa
Dana lebih memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada
para investor Reksa Dana, meningkatkan professionalisme dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
keterbukaan pengelolaan Reksa Dana sehingga menjadikan
industri Reksa Dana menjadi salah satu alternatif investasi yang
menarik.
3) Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana pasar uang adalah Reksa Dana dimana portofolio
asetnya terdiri dari sekurang – kurangnya 80% dalam bentuk efek
bersifat utang jangka pendek dengan jatuh tempo kurang dari 1
tahun. Reksa dana ini mengutamakan investasi pada jenis – jenis
efek di pasar uang dengan orientasi pendapatan jangka pendek,
seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan surat – surat
utang jangka pendek lainnya. Dengan komposisi aset yang
didominasi efek pasar uang, maka secara teoritis Reksa Dana pasar
uang relatif akan lebih aman atau lebih kecil tingkat risikonya dari
semua jenis Reksa Dana yang beredar saat ini, seperti misalnya
Reksa Dana saham ataupun Reksa Dana pendapatan tetap dan tentu
perlu disadari bahwa sejalan dengan tingkat risiko dari Reksa Dana
pasar uang yang rendah tersebut, para investor juga harus bersedia
menerima keuntungan (return) yang relatif juga lebih rendah dari
seluruh jenis Reksa Dana lainnya.
Selanjutnya dapat ditambahkan bahwa karakteristik lain yang
sangat penting perlu diketahui dari jenis Reksa Dana pasar uang
yaitu Reksa Dana pasar uang tidak menerapkan biaya pembelian
dan penjualan kembali. Selain itu, NAB per unit Reksa Dana pasar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
uang selalu dijamin nilainya tetap dan tidak kurang dari nilai awal
investasi yaitu Rp 1000, apabila dari hasil perkembangan
pengelolaan Reksa Dana oleh manajer investasi terdapat kenaikan
portofolio aset Reksa Dana, maka secara otomatis setiap
keuntungan tersebut langsung dibagikan dalam bentuk tambahan
kepada masing – masing unit penyertaan dan dilaporkan oleh bank
kustodian setiap akhir bulan.
Selain hal tersebut diatas, informasi lain yang juga sangat
penting dipahami para investor Reksa Dana bahwa walaupun
secara teoritis Reksa Dana pasar uang, return dan hasil yang
diperoleh relatif lebih rendah diantara seluruh jenis Reksa Dana,
tetapi apabila dibandingkan dengan melakukan investasi langsung
terhadap produk perbankan seperti deposito maka investasi pada
Reksa Dana pasar uang secara umum masih lebih menarik baik
karena Reksa Dana pasar uang akan lebih likuid dan tingkat
keuntungan yang diperoleh lebih tinggi. Hal ini dimungkinkan
karena Reksa Dana pasar uang setiap saat dapat dijual oleh investor
sedangkan deposito harus menunggu jatuh tempo baru dapat
dicairkan serta statistik yang sudah ratusan tahun menunjukkan
bahwa tingkat keuntungan Reksa Dana pasar uang rata – rata jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil investasi pada produk
perbankan seperti deposito.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
4) Reksa Dana Campuran
Reksa Dana Campuran (Balance Fund) adalah yang komposisi
portofolionya tidak mengacu kepada komposisi sekurang –
kurangnya 80% untuk saham, surat utang dan pasar uang pada
masing – masing Reksa Dana saham, Reksa Dana pendapatan tetap
dan Reksa Dana pasar uang. Reksa Dana campuran dapat
melakukan investasi baik pada efek utang maupun ekuitas atau
saham dan pasar uang dengan porsi yang berbeda – beda. Tujuan
produk Reksa Dana campuran dimaksudkan agar manajer investasi
dapat lebih fleksibel melakukan diversifikasi terhadap portofolio
efek Reksa Dana yang dikelolanya karena tidak diikat oleh
ketentuan yang mengharuskan apakah portofolio Reksa Dana yang
dikelolanya harus dominan dalam bentuk saham – saham, surat
utang jangka panjang atau produk pasar uang seperti halnya pada
Reksa Dana saham, pendapatan tetap dan pasar uang.
Dengan melihat karakteristik dari jenis Reksa Dana campuran
ini, yang memungkinkan para manajer investasi dapat lebih
fleksibel untuk menempatkan berbagai jenis efek tanpa dibatasi
oleh persyaratan – persyaratan maksimumseperti halnya pada
Reksa Dana jenis lainnya, maka dimasa akan datang, walaupun saat
ini perkembangan jenis Reksa Dana campuran masih lebih rendah
dari jenis Reksa Dana lainnya, diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan yang cukup besar, mengingat bahwa sangat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
dinamisnya perubahan transaksi harga – harga dari masing –
masing jenis efek seperti saham, obligasi dan pasar uang
Perubahan drastis yang dialami portofolio Reksa Dana
pendapatan tetap dan kemudian memasuki akhir tahun 2008 terjadi
krisis di Amerika Serikat yang berimbas kepada kejatuhan harga –
harga saham yang diperdagangkan bursa efek indonesia yang
secara langsung juga merontokkan NAB hampir seluruh jenis
Reksa Dana di Indonesia.
7. Metode Sharpe, Treynor dan Jensen
a. Sharpe
Formula tersebut pada hakekatnya menghitung kemiringan (slope)
garis yang menghubungkan portofolio yang berisiko dengan bunga
bebas risiko. Kemiringan garis tersebut dinyatakan dengan (Rp –
Rf)/σp. Dengan demikian, semakin besar kemiringan garis tersebut
berarti semakin baik portofolio yang membentuk garis tersebut. Hal ini
disebabkan karena semakin besar rasio premi risiko portofolio terhadap
standar deviasi, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio
tersebut semakin baik. Indek sharpe ini relevan diperlakukan untuk
investor yang menanamkan dananya hanya atau sebagian besar pada
portofolio tersebut, sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam standar
deviasi (Halim, 2015:70).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
b. Treynor
Formula tersebut pada hakekatnya menghitung kemiringan (slope)
garis yang menghubungkan portofolio yang berisiko dengan bunga
bebas risiko. Kemiringan garis tersebut dinyatakan dengan (Rp –
Rf)/βp. Dengan demikian, semakin besar kemiringan garis tersebut
berarti semakin baik portofolio yang membentuk garis tersebut. Hal ini
disebabkan karena semakin besar rasio premi risiko portofolio terhadap
beta, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio tersebut
semakin baik.penggunaan beta sebagai ukuran risiko portofolio secara
implisit mencerminkan bahwa portofolio yang ada merupakan
portofolio yang telah di diversifikasikan dengan baik. Indek treynor ini
relevan dipergunakan untuk investor yang memiliki berbagai portofolio
atau menanamkan dananya pada berbagai portofolio, sehingga risiko
portofolio dinyatakan dalam beta (= risiko pasar atau risiko sistematis).
(Halim, 2015:70-71).
c. Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep Security Market Line (SML)
yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan
kesempatan investasi yang bebas risiko, sehingga secara sistematis
dirumuskan Rp = Rf + (Rm – Rf) βpi. Kemiringan SML dinyatakan
sebagai (Rm – Rf)/ βp, dan konstantanya adalah Rf. Dalam keadaan
equilibrium semua portofolio diharapkan berada pada SML. Jika terjadi
penyimpangan; artinya, jika dengan risiko yang sama keuntungan suatu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
portofolio berbeda dengan keuntungan pada SML, maka perbedaan
tersebut disebut dengan indek jensen; dimana risikonya dinyatakan
dalam beta (= risiko pasar atau risiko sistematis). Jika keuntungan
aktual dari suatu portofolio lebih besar dari keuntungan yang sesuai
dengan persamaan SML maka indek jensen akan positif. Sebaliknya,
jika keuntungan aktual dari suatu portofolio lebih kecil dari keuntungan
yang sesuai dengan persamaan SML, maka indek Jensen akan negatif.
(Halim, 2015:71).
C. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks yang mencerminkan nilai
representatif atas rata-rata semua saham perusahaan yang telah mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia. IHSG menjadi indikator kinerja bursa saham
paling utama di Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan
diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983 dan bertujuan untuk
memberikan informasi kepada pemegang saham mengenai pergerakan seluruh
harga saham, baik saham biasa maupun saham preferen yang berlaku di pasar
modal. Nilai dasar yang digunakan dalam perhitungan indeks ini adalah nilai
pada tanggal 10 Agustus 1982 dengan dasar perhitungan weighted average
(pembobotan). IHSG juga disetarakan dengan indeks Nikkei di Jepang, Hang
Seng di Hongkong dan Dow Jones/S&P 500 di New York, karena dianggap
sebagai indikator perkembangan saham utama di pasar modal.
Tingkat keuntungan IHSG berfungsi sebagai pembanding atau patokan
dalam menilai kinerja sebuah Reksa Dana saham terhadap rata-rata kinerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
saham seluruh perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia. Reksa
Dana saham merupakan Reksa Dana yang sebagian besar penempatan
investasinya pada instrumen saham dan IHSG merupakan cerminan harga saham
seluruh perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Hal ini
menjelaskan bahwa kinerja Reksa Dana saham dapat dibandingkan dengan
IHSG.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
D. Rerangka Pemikiran
NAB
Return dan Risiko
Sharpe
Treynor
Jensen
Kinerja Reksa Dana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IHSG
Download