Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober

advertisement
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
HUBUNGAN KEAKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DAN XI IPA DI SMA
NEGERI 5 BANJARMASIN
Masfufah, Syubhan Annur, dan Andi Ichsan Mahardika
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
[email protected]
ABSTRAK: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta yang didapatkan dari hasil
observasi di SMA Negeri 5 Banjarmasin, diantaranya adalah berkembang pesatnya
penggunaan media sosial dan terdapat hasil belajar yang rendah dalam bidang fisika.
Pesatnya penggunaan media sosial ditandai dengan mayoritas siswa yang memiliki akun
media sosial dan aktif menggunakannya. Sedangkan rendahnya nilai fisika terlihat
melalui nilai hasil belajar pada ujian tengah semester yang berada di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
keaktifan penggunaan media sosial dan hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika pada
siswa – siswi kelas X dan XI IPA di SMA Negeri 5 Banjarmasin tahun ajaran 2015/ 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI IPA di SMA Negeri 5
Banjarmasin tahun ajaran 2015/ 2016 yang berjumlah 200 orang. Jumlah sampel pada
penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin, yaitu berjumlah 133 orang yang diambil
menggunakan systematic random sampling.Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket dan nilai hasil
belajar sebagai data penelitian.Berdasarkan hasil uji persyaratan analisis data diperolah
bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal, homogen dan linier. Untuk
teknik analisis data digunakan uji korelasi product moment one tailed dengan uji pihak
kiri. Hasil dari data analisis adalah nilai koefisien korelasi sebesar 0,196, dimana r hitung
(0,196) > r tabel (0,169). Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat hubungan
yang negatif dan signifikan antara keaktifan penggunaan media sosial dengan hasil
belajar fisika pada siswa kelas X dan XI IPA di SMA Negeri 5 Banjarmasin.
Kata kunci: keaktifan, media sosial, hasil belajar
waktu
PENDAHULUAN
Di
era
tak
terbatas
(Martanto, 2008 :1). Dengan internet
perkembangan teknologi informasi dan
seseorang tidak lagi dibatasi oleh ruang
komunikasi berkembang sangat pesat.
dan
Terutama dengan munculnya sarana
menghadap ke sebuah laptop atau
berupa internet dan smartphone yang
komputer, seseorang dapat terhubung
ketika
dengan orang lain dimanapun berada.
dipadukan
memudahkan
dan
segala
sekarang
wilayah
ini
informasi
modern
dan
akansangat
urusan
komunikasi.
berupa
waktu,
Lembaga
karena
riset
hanya
pasar
dengan
e-marketer
Internet
menyatakan bahwa jumlah pengguna
merupakan komputer yang terhubung
internet secara keseluruhan di dunia
melalui jaringan dan memungkinkan
dapat mencapai 3 miliar orang hingga
untuk saling berkomunikasi dengan
tahun 2015.
230
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Di
Indonesia,
internet
juga
lain. Mengetahui maraknya penggunaan
mengalami perkembangan yang cukup
smartphone
di
pesat.
belakangan
ini,
Menurut
Ahmad
(2015),
kalangan
peneliti
remaja
melakukan
Indonesia dengan total populasi 255,5
survei awal di Sekolah Menengah Atas
juta memiliki pengguna internet aktif
(SMA) Negeri 5 Banjarmasin, dimana
sebanyak 28% dari populasi atau 72,7
dari 200 orang populasi, ditemukan
juta orang. Dari pengguna aktif ini,
mayoritas siswa memiliki akun media
sebanyak
yang
sosial yaitu 199 orang dan hanya 1 orang
menggunakan media sosial. Artinya dari
yang tidak mempunyainya. Mayoritas
semua 72,7 juta pengguna aktif internet,
siswa juga mengakses media sosial
hanya 700 ribu orang yang tidak
dengan menggunakan smartphonenya.
menggunakan
Dapat
Hal ini menandakan siswa sudah tidak
diakumulasikan pengguna media sosial
asing lagi dengan media sosial. Selain
di Indonesia sebanyak 28% dari populasi
itu, mayoritas siswa SMA Negeri 5
penduduknya. Pengguna mobile phone
Banjarmasin memiliki akun media sosial
di Indonesia terdapat 308, 2 juta orang
lebih dari 1, bahkan ada yang mencapai
dan yang mengakses media sosial
16 buah akun media sosial. Selain itu,
melaluinya terdapat 62 juta orang, data
mayoritas siswa juga pernah membuka
ini didapatkan berdasarkan data statistik
akun
dari lembaga penelitian seperti internet
pelajaran sekolah sedang berlangsung.
live stats, internet world stats, live
Tidak dapat dipungkiri bahwa media
internet GSMA intelligen.
sosial memberikan pengaruh baik dari
72
juta
orang
media
Media
media
sosialnya
ketika
jam
merupakan
sisi positif maupun negatif, terhadap
perkembangan mutakhir dari teknologi-
berbagai kalangan, terutama para pelajar
teknologi web terbaru berbasis internet,
SMA yang masih terbilang remaja yang
yang memudahkan semua orang untuk
sedang dalam masa pencarian jati diri.
dapat
sosial
sosial.
berkomunikasi,
berpartisipasi,
Berdasarkan
penelitian
Carter
saling berbagi, dan membentuk jaringan
(2013) mahasiswi yang menghabiskan
secara
dapat
waktu lebih dari 12 jam sehari untuk
menyebarluaskan konten mereka sendiri.
mengakses berbagai bentuk media sosial
Terdapat berbagai macam jenis media
akan sangat berdampak negatif pada
sosial,
prestasi
online,
seperti
instagram,
BBM
sehingga
facebook,
(Black
twitter,
Berry
akademiknya.
Hutahean
Messangger), line, youtube dan lain–
penelitiannya
231
(2012),
Selain
dalam
menyatakan
itu,
hasil
bahwa
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
terdapat hubungan yang negatif antara
keaktifan
penggunaan
sosial
peneliti tertarik untuk mencari tahu
dengan hasil belajar fisika. Dengan kata
hubungan antara keaktifan penggunaan
lain,
keaktifan
media sosial dengan hasil belajar siswa
semakin
pada pelajaran fisika. Oleh karena itu
semakin
penggunaan
media
Berdasarkan latar belakang di atas,
tinggi
media
sosial,
rendah hasil belajar fisikanya.
penelitian ini diberi judul: “hubungan
Hasil belajar adalah kemampuan-
Keaktifan Penggunaan Media Sosial
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
dengan Hasil Belajar Fisika pada Siswa
menerima pengalaman belajarnya. Hasil
Kelas X dan XI IPA di SMA Negeri 5
belajar siswa pada hakikatnya adalah
Banjarmasin”.
perubahan mencakup bidang kognitif,
afektif
dan
berorientasi
psikomotoris
pada
proses
yang
KAJIAN PUSTAKA
belajar
Menurut
Fitri
(2009),
internet
mengajar yang dialami siswa (Sudjana,
adalah kumpulan atau jaringan dari
2005). Sementara menurut Gronlund
komputer
(1985) “hasil belajar adalah suatu bagian
dunia.Perkembangan internet di dunia
pelajaran misalnya suatu unit, bagian
dari tahun ke tahun semakin lekat dalam
ataupun bab tertentu mengenai materi
kehidupan
tertentu yang telah dikuasai oleh siswa”.
dari
Berdasarkan hasil observasi yang
yang
diseluruh
manusia.Berdasarkan
Asosiasi
Internet
ada
data
Penyelenggara
Indonesia
(APJII),
Jasa
Dapat
dilakukan terhadap nilai hasil belajar
terlihat dari tahun 2013 sampai 2015
fisika
berdasarkan
pada
nilai
ulangannya,
data
APJII
pengguna
kebanyakan siswa memiliki nilai yang
internet Indonesia meningkat dari 82
cukup rendah atau berada di bawah
juta
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal),
peningkatan
yaitu dari 146 siswa terdapat 135 siswa
signifikan.Berdasarkan hasil riset yang
dengan nilai di bawah KKM dan hanya
dilakukan
11 orang siswa yang memiliki nilai di
Nelson Sofres (TNS) Indonesia dan
atas KKM (lampiran 5). Hal ini tentunya
Yahoo! Indonesia, mengungkap fakta
disebabkan oleh berbagai macam faktor
bahwa pengguna internet terbanyak di
dari internal dan eksternal seperti,
Indonesia adalah remaja dengan usia
kurangnya intensitas belajar, kurangnya
antara 15 hingga 19 tahun dengan
motivasi belajar, dan adanya pengaruh
dominasi penggunaan layanan online
lingkungan.
232
menjadi
139
juta
orang,
yang
bersama
antara
ini
sungguh
Tayloer
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
adalah social networking (64%), email
ditunjukkan dengan nilai tes yang
(18%) dan instant messaging (18%).
diberikan
Media
sosial
guru.Begitupun
menurut
merupakan
Dimyati dan Mudjiono (2002:36) hasil
perkembangan mutakhir dari teknologi-
belajar adalah hasilyang ditunjukkan
teknologi web terbaru berbasis internet,
dari suatu interaksi tindak belajar dan
yang memudahkan semua orang untuk
biasanya ditunjukkan dengan nilai tes
dapat
yang
berkomunikasi,
berpartisipasi,
diberikan
guru.Hasil
belajar
saling berbagi, dan membentuk jaringan
dipengaruhi oleh faktor internal maupun
secara
dapat
eksternal.Faktor internal, yaitu faktor
mereka
yang timbul dari dalam diri individu,
sendiri.Media sosial memiliki banyak
diantaranya tekad yang kurang kuat
bentuk, diantaranya yang paling populer
untuk belajar, sifat emosi dan reaksi
adalah
microblogging
terhadap lingkungan.Faktor Eksternal,
(twitter), BBM, ask.fm, instagram, flickr,
yaitu faktor yang bersumber dari luar
dan youtube.
diri individu. Seperti suara gaduh, teman
online,
sehingga
menyebarluaskan
konten
facebook,
Media sosial memiliki dampak
dan orang di sekitar yang bertanya atau
positif maupun negatif.Penelitian dari
mengajak bicara, dan lain-lain. Faktor
Kubey,
(2011)
teman yang mengajak berinteraksi dapat
melaporkan bahwa penggunaan internet
melalui lingkungan nyata di sekitar
secara umum dapat menyebabkan siswa
maupun melalui hubungan di dunia
kesulitan dalam hal akademiknya.Selain
maya seperti media sosial. Siswa yang
itu para penulis menemukan bahwa
seringkali secara diam-diam mengakses
terdapat korelasi negatif antara media
media sosial melalui handphonenya
sosial dengan prestasi siswa, dimana
akan mengalami penurunan konsentrasi
pengguna media sosial memiliki nilai
dalam proses belajarnya.
Lavin
rata-rata
dan
kelas
Baros
yang
lebih
rendah.Temuan yang serupa oleh Paul,
Baker,
dan
Cochran
(2012)
METODE PENELITIAN
juga
Jenis penelitian yang digunakan
menyatakan adanya hubungan yang
dalam penelitian ini adalah penelitian
negative antara waktu yang dihabiskan
korelasional. Penelitian ini juga dapat
untuk online dengan prestasi belajar.
disebut
Menurut Nasution (2006:36) hasil
penelitian
penelitian
deskriptif,
yang
yaitu
berusaha
belajar adalah hasil dari suatu interaksi
menggambarkan
tindak belajar mengajar dan biasanya
menginterpretasikan objek apa adanya.
233
dan
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Penelitian deskriptif juga sering disebut
sosial
noneksperimen karena peneliti tidak
penggunaan media sosial denganmodel
melakukan kontrol dan memanipulasi
skala Likert yang memiliki empat
variabel penelitian
pilihan jawaban, yakni selalu (SL),
Terdapat beberapa langkah yang
dilakukan
dalam
diantaranya
penelitian
pembagian
adalah
skala
intensitas
sering (SR), kadang-kadang (KD), tidak
ini,
pernah (TP).
angket
Keaktifan penggunaan media sosial
pengetahuan awal, pengambilan data
diukur
dengan membagikan angket keaktifan
diantaranya
penggunaan
dan
media sosial yang diketahui dari jumlah
pengambilan nilai hasil belajar fisika
akun yang dimiliki, jumlah teman yang
siswa,
dimiliki, waktu yang dihabiskan dalam
media
dan
sosial
menganalisis
hubungan
antara kedua variabel.
melalui
beberapa
intensitas
indicator,
penggunaan
sehari dan frekuensi membuka akun.
Penelitian ini dilakukan di SMA
Indikator selanjutnya adalah aktivitas
Negeri 5 Banjarmasin denganwaktu
dalam penggunaan media sosial, seperti
penelitian
update
dilaksanakan
dari
bulan
status,
pesan
Februari hingga bulan Agustus 2015.
mengubah
Populasi dalam penelitian ini adalah
teman, grup (group), mengamati teman,
siswa SMA Negeri 5 Banjarmasin kelas
menambah
X dan XI IPA. Sampel yang digunakan
informasi (share), notifikasi. Indikator
adalah sebanyak 133 orang. Teknik
yang terakhir adalah motivasi dalam
pengambilan sampel yang digunakan
menggunakan media sosial. Hasil belajar
adalah menggunakan systematik random
siswa pada pelajaran fisika diketahui
sampling.
dari hasil ujian akhir semester.
Dalam
penelitian
ini
angket
Teknik
profil,
(messages),
memberi
teman,
membagikan
analisis
data
digunakan
siswa
media
menggunakan statistik inferensial, yaitu
digunakan
untuk menguji korelasi menggunakan uji
berupa pilihan ganda yang terdiri dari 17
korelasi product moment one tailed,
item, yang merupakan angket tertutup,
menggunakan uji pihak kiri.One tailed
artinya
digunakan
sosial.Jenis
mengggunakan
angket
disediakan
responden
tinggal
memiliki arah yang jelas. Berdasarkan
memilih.Skala yang digunakan untuk
teori yang relevan dan hasil data awal
mengukur intensitas penggunaan media
penelitian, pada penelitian ini hipotesis
234
apabila
hipotesis
ini
sudah
sehingga
jawaban
yang
penelitian
yang
digunakan untuk mengetahui keaktifan
dalam
dalam
respon
sudah
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
mengarah pada sisi negative, sehingga
Hasil Uji Hipotesis
digunakan uji korelasi pihak kiri.
Berdasarkan hasil Uji Korelasi
Product Moment pihak kiri, didapatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil berupa koefisien korelasi sebesar
Hasil Uji Prasyarat Analisis
0,196, sedangkan r tabel adalah = 0,169,
Syarat untuk melakukan analisis
sehingga 0,196 > 0,169 atau nilai r
menggunakan statistik parametrik adalah
hitung lebih besar daripada nilai r
dengan melakukan uji prasyarat, yaitu
tabelnya. Hal ini menunjukkan bahwa
uji normalitas, uji homogenitas dan uji
terdapat korelasi yang signifikan antara
linieritas. Uji normalitas menggunakan
kedua variabel tersebut.
Kolmogorov Smirnov, didaptakan nilai
Berdasarkan hasil uji hipotesis juga
signifikasnsi sebesar 0,179, 0,179 > 0,05
didapatkan nilai probabilitas sebesar
sehingga data dinyatakan berdistribusi
0,012,
normal.
dengan 0,05, yakni 0,012 < 0,05.
Uji homogenitas, didapatkan hasil
nilai
Berdasarkan
tersebut
dasar
dibandingkan
pengambilan
Sig. uji homogenitas = 0,943 > 0,050
keputusan, maka 0,012 lebih kecil
atau nilai signifikansi uji homogenitas
daripada 0,05, sehingga H0 ditolak dan
lebih besar dari pada nilai signifikansi
H1 diterima. Artinya terdapat hubungan
syarat.
data
yang negatif dan signifikan antara
dinyatakan homogen atau mempunyai
variabel keaktifan penggunaan media
variansi yang sama.
sosial dengan variabel hasil belajar
Dengan
demikian
Berdasarkan hasil uji linieritas,
fisika.
dapat dilihat bahwa nilai devitation from
Hasil Analisis Deskriptif
linierity adalah sebesar 0,646. Apabila
Keaktifan penggunaan media sosial
dibandingkan
dengan
nilai
taraf
oleh siswa – siswi di SMA Negeri 5
signikansi maka 0,646 > 0,05 atau nilai
Banjarmasin memiliki tingkatan yang
devitation from linierity lebih besar dari
berbeda, terdapat siswa yang sangat
0,05. Hal ini membuktikan bahwa data
aktif, aktif, kurang aktif dan tidak aktif.
bersifat linier, karena nilainya lebih
Kategori keaktifan ini dikelompokkan
besar dari taraf signifikansi.
berdasarkan skor angket yang telah diisi
oleh
responden.
Berikut
kategori
keaktifan penggunaan media sosial di
SMA Negeri 5 Banjarmasin:
235
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Tabel 1. Frekuensi keaktifan penggunaan media sosial
Frekuensi
Skor
Siswa
1 – 17
1
18 – 34
10
35 – 51
104
52 - 68
18
Jumlah
Berdasarkan hasil ini, dinyatakan bahwa
Kategori
%
1%
8%
80 %
11 %
Tidak aktif
Kurang aktif
Aktif
Sangat aktif
133
Hasil belajar siswa – siswi SMA
mayoritas siswa – siswi di SMA Negeri
Negeri 5 Banjarmasin dalam pelajaran
5 Banjarmasin terkategori aktif dalam
fisika dikategorikan:
penggunaan media sosial.
Tabel 2. Hasil belajar fisika
Nilai
Frekuensi
Siswa
%
Kategori
Keterangan
< 49
55
41,4 %
50 – 69
34
25,6 %
70 – 89
39
29,3 %
90 – 100
5
3,8 %
Jumlah
Dari analisis ini didapatkan bahwa
Kurang
Tidak tuntas (Kurang
Cukup
dari nilai KKM)
Baik
Tuntas (Lebih dari
Baik Sekali
nilai KKM)
133
memiliki nilai cukup. Dalam hal ini,
mayoritas siswa – siswi memiliki nilai
terlihat bahwa kebanyakan siswa yang
yang kurang pada pelajaran fisika, yaitu
aktif
terdapat sebanyak 55 orang.
memiliki nilai yang rendahm atau dalam
Hubungan Keaktifan Penggunaan
Media Sosial dengan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis, siswa
penelitian ini disebut dengan nilai
menggunakan
media
sosial
kurang. Menurut hasil analisis hasil
belajar,
yang aktif menggunakan media sosial
memiliki
memiliki data terbanyak dalam hasil
kebanyakan
nilai
mayoritasnya
belajarnya, yaitu terdapat 45 orang siswa
yang
siswa
kurang,
dan
yang
aktif
adalah
menggunakan media sosial.
yang memiliki nilai kurang dan 29 orang
Tabel 3. Data Pengguna Aktif Media Sosial
Pengguna Aktif Media Sosial
Hasil belajar fisika
Frekuensi siswa
Kurang
45 orang
Cukup
29 orang
Baik
27 orang
Baik sekali
4 orang
236
memang
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Berdasarkan hasil analisis data di
kebanyakan
siswa
yang
aktif
atas, siswa yang aktif menggunakan
menggunakan media sosial memiliki
media sosial memiliki data terbanyak
nilai yang rendah atau dalam penelitian
dalam hasil belajarnya, yaitu terdapat 45
ini disebut dengan nilai kurang, dan
orang siswa yang memiliki nilai kurang
mayoritasnya
dan 29 orang memiliki nilai cukup.
menggunakan media sosial.
Dalam
hal
ini,
terlihat
adalah
yang
aktif
bahwa
50
40
30
20
Jumlah Siswa
10
Nilai fisika
0
kurang cukup
baik
baik
sekali
Gambar 1. Nilai Siswa yang Aktif Menggunakan Media Sosial
Pada grafik di atas, untuk kategori
dianalisis bahwa terdapat korelasi yang
siswa yang aktif menggunakan media
signifikan dan bernilai negatif antara
sosial, nilai fisika yang dimilikinya
variabel keaktifan penggunaan media
mengalami penurunan.Yaitu pada siswa
sosial dan hasil belajar fisika, meskipun
yang aktif menggunakan media sosial
korelasi bernilai rendah.
semakin banyak siswa yang memiliki
Pembahasan
nilai kurang dan semakin sedikit siswa
Berdasarkan
data
awal
yang
yang memiliki nilai baik sekali.Dapat
didapatkan
sebelum
melakukan
dilihat dari data di atas bahwa siswa
penelitian.
Didapatkan
gambaran
yang mendapatkan nilai < 49 (kurang)
mengenai siswa – siswi di SMA Negeri
sangat
orang,
5 Banjarmasin dalam penggunaan media
sedangkan yang mendapatkan nilai baik
sosial, yaitu siswa – siswi SMA Negeri
sekali hanya 4 orang. Dengan kata lain
5
siswa-siswi yang mendapatkan nilai
menggunakan media sosial. Hal ini
kurang atau nilai di bawah KKM adalah
didasarkan dari survey pada responden
siswa-siswi yang aktif menggunakan
mengenai
media sosial. Berdasarkan hal ini, dapat
sosial, jenis media sosial yang dimiliki
banyak
sekitar
45
314
Banjarmasin
cukup
kepemilikan
aktif
akun
dalam
media
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
dan paling populer, jumlah akun yang
tidak valid karena memiliki nilai r yang
dimiliki oleh responden, lama memiliki
lebih kecil daripada r tabel.Sehingga
akun, waktu yang dihabiskan untuk
jumlah item yang digunakan untuk
membuka media sosial dalam sehari,
penelitian hanya yang valid yaitu 17
dan pernah atau tidak mengakses media
buah item.Selanjutnya uji reliabilitas
sosial pada jam pelajaran sekolah. Hasil
juga menggunakan bantuan program
yang didapatkan berturut – turut adalah
komputer,
terdapat 199 siswa yang memiliki akun
Alpha Cronbach sebesar 0,877.Nilai ini
media sosial dan 1 orang yang tidak
lebih besar daripada nilai r tabel,
punya, BBM merupakan jenis media
sehingga instrumen dinyatakan reliable.
sosial yang paling populer di kalangan
yang
Populasi
menghasilkan
yang
digunakan
nilai
pada
responden yaitu dengan pemilik hampir
penelitian ini ada 200 orang. Kemudian
200
jumlah sampel ditentukan menggunakan
orang,
mayoritas
responden
memiliki akun sebanyak 6 buah dan
rumus
yang paling banyak adalah terdapat
sampel sebanyak 133 orang, yang cara
siswa yang memiliki akun sebanyak 16
pengambilannya
buah, waktu yang dihabiskan untuk
systematic random sampling. Untuk uji
mengakses media sosial dalam sehari
prasyarat
yang paling banyak adalah > 3 jam, dan
parametrik, dilakukan uji pada populasi
mayoritas
mengenai normalitas, homogenitas dan
siswa
mengaku
pernah
slovin,
sehingga
didapatkan
menggunakan
analisis
dengan
mengakses media sosial pada jam
linieritasnya.
pelajaran.
prasyarat ini, didapatkan hasil, pada uji
Uji
coba
instrumen
dilakukan
Setelah
statistik
dilakukan
uji
normalitas nilai Asymp. Sig (2 tailed)
sebelum melakukan penelitian yang
sebesar
sebenarnya. Setelah uji coba yang
disbanding nilai taraf signifikansi yaitu
dilakukan di SMA Negeri 12 ini,
0,05,
didapatkan hasil mengenai validitas dan
berdistribusi normal. Uji homogenitas
reliabilitas
alat
juga dilakukan untuk menguji varians
bantuan
data, yang menghasilkan nilai sig. 0,943
program komputer, didapatkan hasil uji
yang nilainya lebih besar dari 0,05,
validitas instrumen pada tabel , dimana
sehingga data dinyatakan homogen.
dari 25 item angket yang diujikan,
Selanjutnya
terdapat 8 item yang tidak valid dan 17
didapatkan sig. 0,646 yang lebih besar
bantu
uji
instrument.
Dengan
menggunakan
item yang valid. 8 buah item tersebut
238
0,179
yang
sehingga
untuk
lebih
data
uji
besar
dinyatakan
linieritas
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
dari 0,05 sehingga data juga dinyatakan
variabel, nilai 0,196 memiliki korelasi
linier.
yang rendah. Artinya, selain media
Analisis data pada penelitian ini
menggunakan
uji
korelasi
sosial banyak yang faktor lain yang
product
berhubungan dengan hasil belajar fisika
moment, dimana dihasilkan koefisien
korelasi
sebesar
0,196*.Nilai
siswa.
ini
Deskripsi responden yang diperoleh
menyatakan bahwa terdapat korelasi
setelah melakukan penelitian adalah
yang signifikan ketika dibandingkan
mayoritas siswa – siswi SMA Negeri 5
dengan r tabel yaitu 0,169.Selain itu
Banjarmasin
berdasarkan tanda bintang di atas nilai
keaktifan
koefisien korelasi dapat diartikan bahwa
menggunakan
memang terdapat hubungan diantara dua
sebanyak 80% merupakan pengguna
varibel yang diuji, yaitu kekatifan
aktif. Sedangkan pada hasil belajar
penggunaan media sosial dan hasil
fisika, mayoritas siswa memiliki nilai
belajar
kurang dalam pelajaran fisikanya.
fisika.Penelitian
menggunakan
teknik
ini
yang
tingkatan
aktif
media
dalam
sosial,
yaitu
data
Berdasarkan hasil analisis terhadap
berupa uji korelasi pihak kiri, yang
keaktifan penggunaan media sosial dan
menandakan bahwa arah korelasi dalam
hasil belajar fisika siswa-siswi di SMA
penelitian ini adalah negatif.Selain itu,
Negeri 5 Banjarmasin, didapatkan hasil
dengan adanya hasil uji korelasi di atas
hubungan antara kedua variabel adalah
menandakan benar-benar ada korelasi
negatif.Hal ini disebabkan karena siswa
negatif di antara kedua variabel. Dengan
yang berkategori aktif menggunakan
kata lain semakin tinggi keaktifan
media sosial mayoritas memiliki nilai
penggunaan
semakin
hasil belajar yang juga kurang.Pada
rendah hasil belajar fisikanya. Hal ini
siswa yang aktif, terdapat 45 orang yang
disebabkan oleh berbagai dampak yang
memiliki nilai kurang dan 29 orang
negatif yang ditimbulkan oleh media
memiliki nilai cukup.Hal ini sesuai
sosial. Untuk menguji hipoteaia dilihat
dengan penelitian sebelumnya yang juga
melalui nilai signifikansi hasil dari uji
menyatakan
korelasi
penggunaan media sosial memiliki nilai
media
yaitu
analisis
memiliki
sosial,
sebesar
0,012
yang
bahwa
keaktifan
nilainya kurang dari 0,05 (0,012 <
yang negatif.Artinya,
0,05).Dengan demikian H0 ditolak dan
seseorang dalam menggunakan media
H1
tinggi
sosial maka semakin rendah nilai hasil
kedia
belajar fisikanya.Fakta yang didapatkan
diterima.
rendahnya
Berdasarkan
hubungan
antara
239
semakin aktif
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
ini sesuai dengan hasil uji korelasi yang
penggunaan media sosial oleh siswa,
menyatakan bahwa terdapat korelasi
maka akan semakin rendah nilai hasil
yang negatif dan signifikan antara kedua
belajar fisikanya. Hal ini sesuai dengan
variabel.
hasil penelitian secara deskirptif bahwa
siswa-siswa yang aktif menggunakan
KESIMPULAN
media sosial sebanyak 104 orang,
Keaktifan penggunaan media sosial
dimana 45 orang diantaranya memiliki
oleh siswa-siswi di SMA Negeri 5
nilai yang rendah dan hanya 4 orang
Banjarmasin memiliki kategori yang
aktif.Hal
ini
disebabkan
yang memiliki nilai sangat baik. Dengan
karena
kata lain, siswa yang memiliki nilai
mayoritas siswa atau 80% dari sampel
rendah
aktif dalam menggunakan media sosial,
antara
keaktifan
Moment
One
Korelasi
Tailed
Product
Uji
Pihak
Kiri.Koefisien korelasi yang dihasilkan
adalah 0,196, yang nilainya lebih besar
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur
Penelitian. Jakarta. PT. Rineka
Cipta.
ketika dibandingkan dengan r tabel,
yakni
0,169.Berdasarkan
hal
ini,
Carter, Denny. (2013). Social media has
negative impact on academic
performance.
Diakses melalui
http://www.ecampusnews.com/unc
ategorized/research-social-mediahas-negative-impact-on-academicperformance/
pada 3 Agustus
2015.
dinyatakan bahwa terdapat korelasi yang
negatif dan signifikan antara keaktifan
penggunaan media sosial dengan hasil
belajar fisika.Artinya, semakin tinggi
keaktifan penggunaan media sosial,
maka semakin rendah nilai hasil belajar
Fitri. (2009). Landasan Teori. Diakses
melalui
jbptunikompp-gdlsangrajuli-23260-2-02.babi-t.pdf
pada 30 Juli 2015 pada pukul
11.30.
fisika siswa. Pada nilai probabilitas (p)
diperoleh hasil Sig. (1 tailed) sebesar
0,012 yang nilainya lebih kecil dari 0,05.
Apabila p < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
Hutahean, Natalia. (2012). Hubungan
Penggunaan Situs Jejaring Sosial
Terhadap Hasil Belajar Fisika
diterima. Berdasarkan hasil hipotesis
diartikan
bahwa
semakin
aktif
Ahmad, MA. (2015). Perkembangan
Internet dan Mobile Indonesia
2015.
Diakses
melalui
http://www.bebmen.com/2015/04/p
erkembangan-internet-danmobile.html pada 30 Juli 2015.
belajar siswa diketahui melalui analisis
Uji
yang
DAFTAR PUSTAKA
penggunaan media sosial dengan hasil
menggunakan
siswa
menggunakan media sosial.
yaitu sebanyak 104 orang.
Hubungan
adalah
aktif
240
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015
Siswa Kelas XIII IPA SMA di Kota
Meda Tahun Ajaran 2012/2013.
Diakses
melalui
http://digilib.unimed.ac.id/hubunga
n-penggunaan-situs-jejaring-sosialterhadap-hasil-belajar-fisika-siswa-kelas-xii-ipa-sma-di-kota-medan--
tahun-ajaran-20122013-22257.html
pada tanggal 21 April 2015.
Martanto, Andang. (2008). Cara Mudah
& Cepat Bermain Internet Untuk
Pemula. Jakarta. Media Kita.
241
Download