14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan hampir menghabiskan sepertiga masa hidupnya pada masa menopause. Sementara itu usia harapan hidup wanita Indonesia lebih panjang dan dari waktu ke waktu semakin meningkat. Menurut sensus penduduk tahun 2000 oleh Badan Pusat Statistik, usia harapan hidup rata-rata wanita Indonesia pada tahun 1997 mencapai 66 tahun sedangkan pada tahun 2000 mencapai 69 tahun.1 Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisiologis divdalam tubuh berkaitan dengan defisiensi estrogen, termasuk pada jaringan rongga mulut.1 Masalah rongga mulut yang sering timbul pada perempuan menopause adalah adanya ketidaknyamanan oral (oral discomfort), atrofi gingiva, menopausal gingivostomatitis dan penurunan aliran saliva.2 Selain itu, perubahan-perubahan yang terjadi pada menopause meliputi penipisan mukosa rongga mulut, adanya rasa terbakar pada mulut (burning mouth), resesi gingiva, xerostomia, gangguan sensasi rasa dan resorpsi tulang alveolar.3 Keberadaan reseptor estrogen pada jaringan di rongga mulut menunjukkan bahwa jaringan mulut menjadi organ target estrogen.4,5 Pada jaringan periodonsium, berkurangnya kadar estrogen pada masa menopause dihubungkan dengan peningkatan resorbsi tulang Universitas Sumatera Utara 15 Alveolar,6 kehilangan perlekatan jaringan periodonsium, peningkatan keparahan penyakit periodontal dan kehilangan gigi.7 Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penyakit periodontal perempuan menopause lebih parah dibandingkan dengan yang belum menopause. Sebanyak 60% perempuan menopause mempunyai penyakit periodontal yang bersifat irreversibel.8 Oleh karena itu, menopause bisa menjadi salah satu faktor risiko keparahan penyakit periodontal. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keparahan penyakit periodontal perempuan menopause. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang kemungkinan berpengaruh terhadap keparahan penyakit periodontal perempuan menopause baik usia dan lama menopause maupun faktor predisposisi lokal yang ditentukan melalui indeks kebersihan mulut dan kalkulus. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai keterkaitan faktor-faktor yang berperan terhadap keparahan penyakit periodontal perempuan menopause sehingga dapat dijadikan dasar penyusunan program pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut perempuan menopause. 1.2 Rumusan Masalah 1. Faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap keparahan penyakit periodontal pada perempuan menopause. 2. Apakah faktor usia dan lama menopause bisa mempengaruhi keparahan penyakit periodontal. Universitas Sumatera Utara 16 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tindakan apa sajakah yang bisa dilakukan pada perempuan menopause dalam mengurangi keparahan penyakit periodontal. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dan rongga mulut pada perempuan menopause. 2. Sebagai informasi untuk dokter gigi bahwa masa menopause bisa mempengaruhi keparahan penyakit periodontal. 3. Diharapkan nantinya dokter gigi akan lebih meningkatkan perannya dalam memperbaiki taraf kesehatan masyarakat, khususnya perempuan menopause. Universitas Sumatera Utara