BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah proyek adalah usaha sementara untuk membuat produk, jasa, dan hasil yang unik (PMI, 2013). Sifat sementara dari proyek mengindikasikan bahwa proyek pasti memiliki awal dan akhir. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan perencanaan yang matang sebelum memulai proyek dalam hal biaya dan waktu. Hal ini senada dengan estimasi sumber daya aktivitas, yaitu proses memperkirakan jenis dan jumlah bahan, orang, peralatan, atau perlengkapan yang dibutuhkan, juga sesuai dengan estimasi durasi kegiatan, yaitu proses mengestimasi jumlah periode kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan individu dengan perkiraan sumber daya waktu yang ada (PMI, 2013). Proyek yang baik adalah proyek yang dapat di selesaikan secara tepat waktu, sesuai anggaran dan sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan. Proyek memiliki risiko yang dapat membuat realisasi proyek tidak sesuai dengan waktu, kualitas, dan biaya yang telah di tentukan dalam perencanaan sebelumnya. Salah satu pemicu munculnya risiko adalah minimnya data historis proyek. Karenanya, untuk mengestimasi waktu proyek digunakan pendekatan subjective expert judgment / expert opinion yang merupakan salah satu aspek kognitif dalam pengambilan keputusan / estimasi. Subjective expert judgment akan menimbulkan masalah baru, yaitu terindikasi menghasilkan bias karena tingkat kepercayaan terlalu tinggi (overconfidence bias) dalam pengambilan keputusan (Kahneman dan Klein, 2009) dan terpengaruh oleh anchoring effect, yaitu suatu nilai yang sebenarnya tidak ada hubungan dengan proyek (Jorgensen dan Sjoberg, 2004). Bias adalah hilangnya objective judgment sehingga mempengaruhi proses judgment yang bersifat spesifik dan sistematis (Bazerman, 2001). Expert judgment juga dapat mengalami kesalahan estimasi akibat dari adanya availability heuristic yang berpengaruh pada keputusan estimasi. Availability heuristic adalah kecenderungan untuk membuat penilaian tentang kemungkinan terjadinya peristiwa berdasarkan seberapa mudah peristiwa ini 1 2 masuk ke dalam pikiran (Virine dan Trumper, 2008). Estimator berpengalaman pada proyek cenderung untuk underestimate atau mengalami pesimistic bias ketika menilai kapan proyek akan selesai atau berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut. Jika estimasi lebih baik dari aktual dinamakan optimistic bias, jika aktual lebih baik dari estimasi maka dinamakan pesimistic bias (Sharot, 2011). Penelitian ini menggunakan empat jenis bias yaitu overconfidence bias, anchoring effect, availability heuristic, dan optimistic bias karena menurut Eysenck dan Groome (2015) heuristics biases yang paling menonjol adalah availability heuristic dan anchoring effect, hal ini juga dijelaskan oleh Tversky dan Kahneman (1974). Menurut Sharot (2011), manusia pada umumnya mengalami overestimate (optimistic bias) pada hal-hal yang dianggap sebagai positive event, namun mengalami underestimate (pesimistic bias) pada negative event. Overconfidence biases adalah bias yang terjadi secara umum pada masyarakat karena melebih-lebihkan kehebatan mereka yang berisiko membuat keputusan merugikan dan merupakan ciri yang jelas dalam perilaku dari setiap individu dalam penelitian psikologis. Hal ini dijelaskan oleh Adam dkk (2015), Ehlinger dkk (2015), Fellner dan Krugel (2012), dan Proger dan Meub (2014). Penelitian ini menggunakan proyek pembangunan PLTS sebagai studi kasus. Pembangunan PLTS merupakan salah satu kegiatan yang masuk kategori proyek karena memiliki durasi tertentu, bersifat unik, dan dikerjakan oleh lebih dari satu disiplin ilmu. Salah satu pemicu munculnya risiko kesalahan estimasi proyek PLTS adalah minimnya data historis proyek pembangunan PLTS karena sifatnya yang unik berdasarkan lokasi, spesifikasi sistem, dan kapasitas daya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari untuk menjadi energi listrik melalui photovoltaic module (green energy) sehingga menjadi suatu pembangkit yang terbarukan, lebih efisien, efektif dan handal untuk dapat mensuplai kebutuhan energi listrik (Hasan, 2012). 3 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan pada penelitian ini adalah: “Judgmental biases terindikasi dalam pelaksanaan estimasi waktu dan biaya proyek” 1.3 Asumsi dan Batasan Masalah Dalam melaksanakan penelitian untuk mengidentifikasikan kemungkinan adanya judgemental biases pada individu dari responden novice dan expert, maka dapat dilakukan rancangan penelitian dengan batasan masalah sebagai berikut: 1. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan estimasi waktu dan biaya proyek PLTS. 2. Responden yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah novice dan expert dengan pengalaman di bidang pembangunan proyek PLTS. 3. Sistem tender yang dipakai adalah sistem lelang terbuka secara online, yaitu tender yang diumumkan kepada publik, pekerjaan proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum, dan dilakukan oleh badan-badan yang sudah lulus pra-kwalifikasi. 4. Jenis kontrak yang digunakan dalam perjanjian proyek adalah: a. Kontrak berdasarkan cara pembayaran: Gabungan (Lump sum dan Harga satuan). Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat (3) Perpres 70 yaitu kontrak yang merupakan gabungan lump sum dan harga satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan. b. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran: Tahun Tunggal. Kontrak tahun tunggal diuraikan dalam pasal 52 ayat (1) Perpres 70 yaitu merupakan kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya mengikat dana anggaran selama 1 (satu) tahun anggaran. c. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan: Pengadaan Tunggal. Kontrak pengadaan tunggal diuraikan dalam pasal 53 ayat (1) Perpres 70 yaitu merupakan kontrak yang dibuat oleh 1 (satu) PPK dengan 1 (satu) 4 penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu. d. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan: Pekerjaan Tunggal. Kontrak pengadaan pekerjaan tunggal diuraikan dalam pasal 54 ayat (1) Perpres 70 yaitu kontrak pengadaan barang/jasa yang hanya terdiri dari 1 (satu) pekerjaan perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan (Perpres 70, 2012). 5. Penelitian ini dilakukan saat kondisi ekonomi Indonesia stabil (Badan Pusat Statistik, 2016). 6. Judgmental biases yang diteliti adalah optimistic bias, anchoring effect, overconfidence biases, dan availability heuristic. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi ada atau tidaknya optimistic bias, anchoring effect, availability heuristic dan overconfidence biases saat pelaksanaan estimasi waktu dan biaya proyek. 2. Mengajukan usulan intervensi terhadap judgmental biases untuk menghasilkan estimasi yang lebih akurat. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Membantu praktisi dalam menentukan estimasi waktu dan biaya pada proyek. 2. Memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan akurasi dalam penentuan keputusan estimasi pada proyek.