31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Hal yang penting bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian adalah
pengetahuan mengenai pendekatan yang digunakan, karena pendekatan akan
menentukan jenis metodologi penelitian. Pada penelitian ini pendekatan yang akan
digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mencari
kebenaran secara objektif, empiris, sistematis, dan terorganisir. Karena penelitian
kuantitatif lebih bersifat konkret yang dapat dikuantitaskan berupa angka-angka,
sehingga penelitian ini bersifat objektif yang hasilnya dapat digeneralisasikan
terhadap populasi dan bisa di tafsirkan oleh semua orang.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan dengan pengukuran terhadap fenomena sosial. Tujuan utama dari
penelitian ini adalah melakukan generalisasi, suatu pernyataan kebenaran yang
terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku
pada populasi tertentu (Soehartono, 2002: 57).
Menurut Cresswall. John W, pendekatan kuantitatif yaitu sebuah desain survey
yang memberikan uraian kuantitatif maupun numeric sejumlah pecahan populasi
sampel dengan mengajukan pertanyaan kepada sampel, melalui proses pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan kepada seseorang (Soehartono, 2002: 111).
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan
suatu masalah yang hasilnya dapat digenaralisasikan. Dengan demikian penelitian
kuantitatif tidak terlalu mementingkan kedalaman data hasil riset dianggap
merupakan representasi dari seluruh populasi (Kriyantono, 2006: 55).
3.2 Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan peneliti, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki (Nazir, 2005:54).
31
32
Menurut Gay (1976) Penelitian deskriptif adalah kegiatan yang meliputi
pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang
menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian
(DR.Mahi M.Hikmat, 2011 :44).
Ciri-ciri dari penelitian deskriptif menurut Kountur (2005:105) adalah:
1. Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu
2. Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan
satu persatu
3. Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode
survei menurut Mohammad Nazir (1999: 65) yaitu:
“Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta
dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik
tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun daerah
penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu
atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel.”
“Dalam survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan
kuesioner. Umumnya, pengertian survei dibatasi pada penelitian yang datanya
dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Survei
adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok” (Effendy, 2006: 3).
Metode survei dipilih karena sesuai dengan tujuan yang dicapai, yaitu untuk
memperoleh informasi dari responden dengan menggunakan kuesioner tentang
tanggapan penonton tentang program “Laptop Si Unyil” di TRANS7 sebagai sarana
menambah pengetahuan bagi anak.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini hanya sebuah tanggapan penonton tentang
program laptop si unyil di trans 7 sebagai sarana menambah pengetahuan bagi
anak, akan dioprasionalisasikan menjadi tiga dimensi yaitu kognitif, afektif,
dan konatif. Dari tiap-tiap dimensi akan dioprasionalisasikan menjadi dua sub
33
dimensi yang merupakan isi dari program yang bisa menambah pengetahuan
penonton, yaitu:
1.
Proses Produksi Aneka Ragam Makanan.
2.
Proses Produksi Barang berteknologi, seperti pesawat, mobil, komputer,
handphone dan lain sebagainya
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang
mempunyai kualitas dan karakterlistik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:117).
Pemilihan populasi ini mengacu pada data yang diperoleh peneliti dari Badan
Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 jumlah anak SD di Tangerang adalah 2.230.000
orang (www.bps.go.id). Sehingga populasi penelitian ini adalah 2.230.000 orang.
Maka yang akan dijadikan responden kelas 4, 5, dan 6 di sekolah dasar negeri rengas
II.3.5.2 Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah suatu baguan dari populasi yang akan diteliti dan dianggap
dapat menggambarkan populasinya (Soehartono, 2004:57).
Sampel adalah bagian dari elemen-elemen tertentu dari populasi yang dapat
dijadikan sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Teknik pengambilan
sampel tersebut disebut dengan sampling (Ruslan:2003:133).
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil
sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sebagai sampel yang benar-benar dapat
mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Riduwan,
2006: 57).
Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009:65).
Dalam penelitian ini spesifiknya akan menggunakan teknik Simple Random
Sampling. Teknik ini dilakukan dengan cara periset menulis atau memberi nomor
pada seluruh anggota populasi, lalu mengundinya (mengacak/merandom) sampai
mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan (Kriyantono, 2012: 158).
34
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 jumlah anak SD di
Tangerang adalah 2.230.000 orang, sehingga populasi penelitian ini adalah
2.230.000 orang.
Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus Taro
Yamane
untuk
menentukan
jumlah
sampel,
sebagai
berikut:
(Kriyantono,2012:67)
Keterangan:
n
= jumlah sampel
N
= jumlah populasi
(d)2
= derajat ketelitian (0.1)2
Dari perhitungan sampel dengan rumus Taro Yamane di atas didapatkan
angka 100. Jadi dalam penelitian ini peneliti akan menyebarkan kuesioner ke
100 orang untuk mengetahui bagaimana respon dari masyarakat.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini hanya menggunakan data
primer berupa kuesioner yang disebarkan. Kuesioner adalah daftar pertanyaan
yang harus diisi oleh responden (disebut juga angket) dan bertujuan untuk
mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa
merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
Jenis kuesioner dibagi menjadi dua :
35
1) Kuesioner Terbuka, dimana pertanyaan yang ada diformulasikan
sedemikian rupa sehingga responden mempunyai kebebasan untuk
menjawab tanpa adanya alternatif jawaban yang telah diberikan
peneliti.
2) Kuesioner Tertutup, dimana responden telah diberikan alternatif
jawaban oleh peneliti. Responden tinggal memilih jawaban yang
menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya, biasanya
dengan memberikan tanda X atau √ (Kriyantono, 2007: 95-96).
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup. Kuesioner akan berisi pertanyaan-pertanyaan
tertutup yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda dan pertanyaanpertanyaan dengan format jawaban skala likert.
3.6.1 Teknik Analisis Data
Teknik yang di pergunakan dalam menganalisa data adalah teknik
analisa kuantitatif melalui metode statistik, dimana data-data yang bersifat
bukan angka dinyatakan dengan angka. Proses penelitian kuantitatif mengikuti
proses deduktif-induktif, yang dimulai dari umum kemudian ke khusus
kemudian ke umum lagi. Responden atau objek penelitian terdiri dari banyak
obyek. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Selain itu, tujuan
penelitian kuantitatif yaitu sebagai bahan konfirmasi (Kountur, 2004:15).
Data diolah menggunakan teknik pengukuran skala likert. Skala Likert
adalah sebuah bentuk skala yang akan mengindikasikan jawaban dari para
responden setuju atau tidak setuju atas pernyataan mengenai suatu obyek.
Skala inilah yang memberikan angka atau nilai terhadap suatu obyek, sehingga
karakteristik yang terdapat pada obyek dapat di ukur. Metode pengukuran
dengan menggunakan skala Likert terdiri dari lima kisaran jawaban.
Kategorisasi jawaban dijelaskan sebagai berikut :
36
Tabel 3.1.
Skala Likert
Pernyataan
Sangat Setuju
(SS) = 5
Setuju
(S)
=4
Netral
(N)
=3
Tidak Setuju
(TS) = 2
Sangat Tidak Setuju
(STS) = 1
Sumber:Riduwan (2010:86)
3.7 Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data kuantitatif akan menggunakan
analisis univariat. Data univariat disampaikan melalui tabel distribusi
frekuensi yang memperlihatkan sebaran jawaban dari tiap-tiap indikator atau
pertanyaan,
dalam
analisis
univariat
hanya
satu
variabel
saja
yang
dipergunakan. Analisis univariat adalah analisis dengan mengunakan satu
variabel saja. Jenis analisis ini digunakan untuk riset deksriptif dan
menggunakan statistic deskriptif. Hasil penghitungan statistic deskriptif ini
nantinya bisa digunakan lagi sebagai dasar bagi penghitungan berikutnya,
misalnya untuk menghitunghubungan antara variabel. Didalam penelitian ini
memang hanya dianalisis satu variabel yaitu variabel tanggapan. Hasilnya
daisajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, untuk melihat sebaran jawaban
dari responden (Krisyantono, 2005:166).
Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai
karakteristik responden yang ada server melihat secara deskriptif bagaimana
tanggapan dan jawaban responden terhadap tiap indicator. Maksudnya adalah
untuk melihat kecenderungan jawaban responden, apakah positif atau negatif
terhadap indikator yang mengukur variabel program “Laptop Si Unyil”.
37
3.8 Keabsahan Penelitian
3.8.1 Uji Realibilitas
Menurut Nazir (2005:133) menjelaskan bahwa reliabilitas menyangkut
dengan ketepatan pengukuran. Untuk melihat hasil yang reliabilitas suatu
pengukuran data, maka pertama-tama harus mempunyai suatu alat ukur data
standar. Ukuran yang diperoleh dengan menggunakan alat standar ini
dinamakan ukuran yang sebenarnya, atau skor yang sebenarnya.
Nilai perhitungan yang dihasilkan oleh suatu indikator yang tidak
bervariasi adalah karena karakteristik pengukuran instrument atau proses
pengukuran instrument itu sendiri. Selain itu suatu alat ukur dapat dikatakan
memiliki reabilitas yang tinggi jika alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan,
dan dapat diramalkan. Uji reabilitas menunjukan pada suatu instrument cukup
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliable, akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Apabila data yang dipakai memang benar, berapa kali diambil pun
hasilnya akan tetap sama. Semakin kecil kesalahan, semakin dapat dipercaya
alat pengukur tersebut dan sebaliknya. Untuk uji kepercayaan instrumen dalam
kuisioner penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach.
Dalam penelitian ini uji keandalan diukur dengan menggunakan
koefisien alfa atau Cronbach’s alpha. Keandalan atas variabel-variabel yang
ada, didasarkan pada nilai koefisien alpha yang dihasilkannya. Menurut
Sekaran (2003, 311) semakin mendekati 1,0 koefisien reliabilitas, semakin
baik baik suatu instrumen. Jika koefisien reliabilitas kurang dari 0,60
dipertimbangkan buruk, di kisaran 0,70 dipertimbangkan cukup, dan jika lebih
besar dari 0,80 maka dipertimbangkan baik.
3.8.2 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata “validity” yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur data. Validitas
merupakan kesesuaian antara definisi operasional dengan definisi konseptual.
Jadi semakin dekat definisi operasional dengan definisi konseptual maka
validitas perangkat ukur tersebut akan semakin tinggi (Nasution, 2000:85)
38
Uji validitas ini menggunakan teknik analisis factor. Analisis factor
adalah suatu teknik statistic untuk mengidentifikasikan jumlah factor yang
relative kecill yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara
beberapa variable yang saling berhubungan. Analisis factor menghasilkan
suatu table dimana barus adalah variable indicator mentah yang diamati dan
kolom adalah factor atau variable tersembunyi yang menjelaskan sebanyak
mungkin perbedaan didalam variable ini.
Teknik
analisis
faktor
ini
digunakan
untuk
mengkonfirmasi
(confirmatory) penelitian yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini masing
masing dimensi diuji satu persatu dengan menggunakan teknik analisa factor
sehingga akan diperoleh nilai Kaizer-Meyer-Olkin (KMO), yaitu uji statisktik
yang digunakan untuk menunjukan ketepatan analisis factor terhadap variablevariabel yang diukur. Bila KMO > 0,5 dengan nilai signifikansi < 0,005 maka
variable tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik factor analisis
untuk mengetahui apakan indicator yang dibuat memang berada pada satu
kelompok dengan indicator lainnya yang masih dalam satu variabel.
3.9 Operasional Konsep
Rakhmat mengatakan bahwa mengukur konsep yang abstrak menjadi konstruk
yang dapat diukur, disebut oprasionalisasi (Rakhmat, 2005: 12).
Pengetahuan mengenai konsep penting dipahami karena beberapa alas an.
Pertama, untuk menyederhanakan proses riset dengan cara mengkombinasikan
karakteristik-karakteristik tertentu, objek-objek atau individu-individu kedalam
katagori yang lebih umum. Kedua, konsep menyederhanakan komunikasi diantara
orang-orang (ilmuan, akademis, praktisi, mahasiswa) yang ingin berbagi pemahaman
tentang konsep yang digunakan dalam riset. Ketiga, sebagai dasar untuk membangun
variabel maupun skala pengukuran yang akan digunakan (Kriyantono, 2006: 18).
39
Variabel
Respon
Dimensi
Kognitif
Sub Dimensi
Indikator
Proses produksi
- Banyak informasi
aneka ragam
- Kreatif
makanan
- Bahasa dalam penyampaian
informasi mudah di
mengerti
- Aneka ragam makanan yang
di tampilkan menarik, mulai
dari proses produksi sampai
pengemasan
- Suara yang ditampilkan
unik dan lucu
- Banyak informasi
- Kreatif
- Bahasa dalam penyampaian
informasi mudah di
mengerti
Proses produksi
- Proses produksi barang
barang
berteknologi yang di
berteknologi
tampilkan menarik
- Suara yang ditampilkan
unik dan lucu
Afektif
Proses produksi
- memperhatikan atau
aneka ragam
menyimak setiap proses
makanan
produksi dari awal hingga
akhir
- keinginan untuk
mempelajari
- Tumbuh rasa takjub
- Timbuh keinginan yang
kuat untuk mempraktekkan
- Tumbuh hasrat untuk
meniru
40
- Tumbuh rasa penasaran atau
ingin tahu
Proses
produksi - memperhatikan atau
barang
menyimak setiap proses
berteknologi
produksi dari awal hingga
akhir
- keinginan untuk
mempelajari
- Tumbuh rasa takjub
- Timbuh keinginan yang
kuat untuk mempraktekkan
- Tumbuh hasrat untuk
meniru
- Tumbuh rasa penasaran atau
ingi tahu
Konatif
Proses produksi
- mempraktek kan proses
aneka ragam
pembuatan barang
makanan
berteknologi seperti
handphone, komputer,
pesawat terbang, mobil, dan
lain-lain karena menarik
- membeli salah satu aneka
ragam makanan yang
ditampilkan dalam program
Laptop Si Unyil
- mencoba aneka ragam
makanan yang di tampilkan
- mengkonsumsi salah satu
aneka ragam makanan yang
di tampilkan
- mengunjungi salah satu
tempat proses pebuatan
- menonton ulang tayangan
41
Laptop Si Unyil di Youtube
- memberikan komentar di
link facebook tayangan
Laptop Si Unyil
Proses produksi
- mempraktek kan proses
barang
pembuatan barang
berteknologi
berteknologi seperti
seperti handphone,
handphone, komputer,
mobil, komputer
pesawat terbang, mobil, dan
dll
lain-lain karena menarik
- membeli salah satu aneka
ragam makanan yang
ditampilkan dalam program
Laptop Si Unyil
- mengunjungi salah satu
tempat proses pebuatan
- menonton ulang tayangan
Laptop Si Unyil di Youtube
- memberikan komentar di
link facebook tayangan
Laptop Si Unyil
42
Download