BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Hal yang penting bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian adalah pengetahuan mengenai pendekatan yang digunakan, karena pendekatan akan menentukan jenis metodologi penelitian. Pada penelitian ini pendekatan yang akan digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mencari kebenaran secara objektif, empiris, sistematis, dan terorganisir. Karena penelitian kuantitatif lebih bersifat konkret yang dapat dikuantitaskan berupa angka-angka, sehingga penelitian ini bersifat objektif yang hasilnya dapat digeneralisasikan terhadap populasi dan bisa di tafsirkan oleh semua orang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dengan pengukuran terhadap fenomena sosial. Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan generalisasi, suatu pernyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada populasi tertentu (Soehartono, 2002: 57). Menurut Cresswall. John W, pendekatan kuantitatif yaitu sebuah desain survey yang memberikan uraian kuantitatif maupun numeric sejumlah pecahan populasi sampel dengan mengajukan pertanyaan kepada sampel, melalui proses pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada seseorang (Soehartono, 2002: 111). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digenaralisasikan. Dengan demikian penelitian kuantitatif tidak terlalu mementingkan kedalaman data hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi (Kriyantono, 2006: 55). 3.2 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan peneliti, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005:54). 31 32 Menurut Gay (1976) Penelitian deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian (DR.Mahi M.Hikmat, 2011 :44). Ciri-ciri dari penelitian deskriptif menurut Kountur (2005:105) adalah: 1. Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu 2. Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan satu persatu 3. Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei menurut Mohammad Nazir (1999: 65) yaitu: “Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun daerah penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel.” “Dalam survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Umumnya, pengertian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok” (Effendy, 2006: 3). Metode survei dipilih karena sesuai dengan tujuan yang dicapai, yaitu untuk memperoleh informasi dari responden dengan menggunakan kuesioner tentang tanggapan penonton tentang program “Laptop Si Unyil” di TRANS7 sebagai sarana menambah pengetahuan bagi anak. 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian ini hanya sebuah tanggapan penonton tentang program laptop si unyil di trans 7 sebagai sarana menambah pengetahuan bagi anak, akan dioprasionalisasikan menjadi tiga dimensi yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Dari tiap-tiap dimensi akan dioprasionalisasikan menjadi dua sub 33 dimensi yang merupakan isi dari program yang bisa menambah pengetahuan penonton, yaitu: 1. Proses Produksi Aneka Ragam Makanan. 2. Proses Produksi Barang berteknologi, seperti pesawat, mobil, komputer, handphone dan lain sebagainya 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakterlistik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:117). Pemilihan populasi ini mengacu pada data yang diperoleh peneliti dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 jumlah anak SD di Tangerang adalah 2.230.000 orang (www.bps.go.id). Sehingga populasi penelitian ini adalah 2.230.000 orang. Maka yang akan dijadikan responden kelas 4, 5, dan 6 di sekolah dasar negeri rengas II.3.5.2 Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah suatu baguan dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya (Soehartono, 2004:57). Sampel adalah bagian dari elemen-elemen tertentu dari populasi yang dapat dijadikan sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Teknik pengambilan sampel tersebut disebut dengan sampling (Ruslan:2003:133). Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sebagai sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Riduwan, 2006: 57). Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009:65). Dalam penelitian ini spesifiknya akan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik ini dilakukan dengan cara periset menulis atau memberi nomor pada seluruh anggota populasi, lalu mengundinya (mengacak/merandom) sampai mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan (Kriyantono, 2012: 158). 34 Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 jumlah anak SD di Tangerang adalah 2.230.000 orang, sehingga populasi penelitian ini adalah 2.230.000 orang. Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus Taro Yamane untuk menentukan jumlah sampel, sebagai berikut: (Kriyantono,2012:67) Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi (d)2 = derajat ketelitian (0.1)2 Dari perhitungan sampel dengan rumus Taro Yamane di atas didapatkan angka 100. Jadi dalam penelitian ini peneliti akan menyebarkan kuesioner ke 100 orang untuk mengetahui bagaimana respon dari masyarakat. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini hanya menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebarkan. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden (disebut juga angket) dan bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Jenis kuesioner dibagi menjadi dua : 35 1) Kuesioner Terbuka, dimana pertanyaan yang ada diformulasikan sedemikian rupa sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif jawaban yang telah diberikan peneliti. 2) Kuesioner Tertutup, dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh peneliti. Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda X atau √ (Kriyantono, 2007: 95-96). Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner akan berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda dan pertanyaanpertanyaan dengan format jawaban skala likert. 3.6.1 Teknik Analisis Data Teknik yang di pergunakan dalam menganalisa data adalah teknik analisa kuantitatif melalui metode statistik, dimana data-data yang bersifat bukan angka dinyatakan dengan angka. Proses penelitian kuantitatif mengikuti proses deduktif-induktif, yang dimulai dari umum kemudian ke khusus kemudian ke umum lagi. Responden atau objek penelitian terdiri dari banyak obyek. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Selain itu, tujuan penelitian kuantitatif yaitu sebagai bahan konfirmasi (Kountur, 2004:15). Data diolah menggunakan teknik pengukuran skala likert. Skala Likert adalah sebuah bentuk skala yang akan mengindikasikan jawaban dari para responden setuju atau tidak setuju atas pernyataan mengenai suatu obyek. Skala inilah yang memberikan angka atau nilai terhadap suatu obyek, sehingga karakteristik yang terdapat pada obyek dapat di ukur. Metode pengukuran dengan menggunakan skala Likert terdiri dari lima kisaran jawaban. Kategorisasi jawaban dijelaskan sebagai berikut : 36 Tabel 3.1. Skala Likert Pernyataan Sangat Setuju (SS) = 5 Setuju (S) =4 Netral (N) =3 Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Sumber:Riduwan (2010:86) 3.7 Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data kuantitatif akan menggunakan analisis univariat. Data univariat disampaikan melalui tabel distribusi frekuensi yang memperlihatkan sebaran jawaban dari tiap-tiap indikator atau pertanyaan, dalam analisis univariat hanya satu variabel saja yang dipergunakan. Analisis univariat adalah analisis dengan mengunakan satu variabel saja. Jenis analisis ini digunakan untuk riset deksriptif dan menggunakan statistic deskriptif. Hasil penghitungan statistic deskriptif ini nantinya bisa digunakan lagi sebagai dasar bagi penghitungan berikutnya, misalnya untuk menghitunghubungan antara variabel. Didalam penelitian ini memang hanya dianalisis satu variabel yaitu variabel tanggapan. Hasilnya daisajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, untuk melihat sebaran jawaban dari responden (Krisyantono, 2005:166). Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik responden yang ada server melihat secara deskriptif bagaimana tanggapan dan jawaban responden terhadap tiap indicator. Maksudnya adalah untuk melihat kecenderungan jawaban responden, apakah positif atau negatif terhadap indikator yang mengukur variabel program “Laptop Si Unyil”. 37 3.8 Keabsahan Penelitian 3.8.1 Uji Realibilitas Menurut Nazir (2005:133) menjelaskan bahwa reliabilitas menyangkut dengan ketepatan pengukuran. Untuk melihat hasil yang reliabilitas suatu pengukuran data, maka pertama-tama harus mempunyai suatu alat ukur data standar. Ukuran yang diperoleh dengan menggunakan alat standar ini dinamakan ukuran yang sebenarnya, atau skor yang sebenarnya. Nilai perhitungan yang dihasilkan oleh suatu indikator yang tidak bervariasi adalah karena karakteristik pengukuran instrument atau proses pengukuran instrument itu sendiri. Selain itu suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki reabilitas yang tinggi jika alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan, dan dapat diramalkan. Uji reabilitas menunjukan pada suatu instrument cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliable, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila data yang dipakai memang benar, berapa kali diambil pun hasilnya akan tetap sama. Semakin kecil kesalahan, semakin dapat dipercaya alat pengukur tersebut dan sebaliknya. Untuk uji kepercayaan instrumen dalam kuisioner penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach. Dalam penelitian ini uji keandalan diukur dengan menggunakan koefisien alfa atau Cronbach’s alpha. Keandalan atas variabel-variabel yang ada, didasarkan pada nilai koefisien alpha yang dihasilkannya. Menurut Sekaran (2003, 311) semakin mendekati 1,0 koefisien reliabilitas, semakin baik baik suatu instrumen. Jika koefisien reliabilitas kurang dari 0,60 dipertimbangkan buruk, di kisaran 0,70 dipertimbangkan cukup, dan jika lebih besar dari 0,80 maka dipertimbangkan baik. 3.8.2 Uji Validitas Validitas berasal dari kata “validity” yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur data. Validitas merupakan kesesuaian antara definisi operasional dengan definisi konseptual. Jadi semakin dekat definisi operasional dengan definisi konseptual maka validitas perangkat ukur tersebut akan semakin tinggi (Nasution, 2000:85) 38 Uji validitas ini menggunakan teknik analisis factor. Analisis factor adalah suatu teknik statistic untuk mengidentifikasikan jumlah factor yang relative kecill yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variable yang saling berhubungan. Analisis factor menghasilkan suatu table dimana barus adalah variable indicator mentah yang diamati dan kolom adalah factor atau variable tersembunyi yang menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan didalam variable ini. Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi (confirmatory) penelitian yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini masing masing dimensi diuji satu persatu dengan menggunakan teknik analisa factor sehingga akan diperoleh nilai Kaizer-Meyer-Olkin (KMO), yaitu uji statisktik yang digunakan untuk menunjukan ketepatan analisis factor terhadap variablevariabel yang diukur. Bila KMO > 0,5 dengan nilai signifikansi < 0,005 maka variable tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik factor analisis untuk mengetahui apakan indicator yang dibuat memang berada pada satu kelompok dengan indicator lainnya yang masih dalam satu variabel. 3.9 Operasional Konsep Rakhmat mengatakan bahwa mengukur konsep yang abstrak menjadi konstruk yang dapat diukur, disebut oprasionalisasi (Rakhmat, 2005: 12). Pengetahuan mengenai konsep penting dipahami karena beberapa alas an. Pertama, untuk menyederhanakan proses riset dengan cara mengkombinasikan karakteristik-karakteristik tertentu, objek-objek atau individu-individu kedalam katagori yang lebih umum. Kedua, konsep menyederhanakan komunikasi diantara orang-orang (ilmuan, akademis, praktisi, mahasiswa) yang ingin berbagi pemahaman tentang konsep yang digunakan dalam riset. Ketiga, sebagai dasar untuk membangun variabel maupun skala pengukuran yang akan digunakan (Kriyantono, 2006: 18). 39 Variabel Respon Dimensi Kognitif Sub Dimensi Indikator Proses produksi - Banyak informasi aneka ragam - Kreatif makanan - Bahasa dalam penyampaian informasi mudah di mengerti - Aneka ragam makanan yang di tampilkan menarik, mulai dari proses produksi sampai pengemasan - Suara yang ditampilkan unik dan lucu - Banyak informasi - Kreatif - Bahasa dalam penyampaian informasi mudah di mengerti Proses produksi - Proses produksi barang barang berteknologi yang di berteknologi tampilkan menarik - Suara yang ditampilkan unik dan lucu Afektif Proses produksi - memperhatikan atau aneka ragam menyimak setiap proses makanan produksi dari awal hingga akhir - keinginan untuk mempelajari - Tumbuh rasa takjub - Timbuh keinginan yang kuat untuk mempraktekkan - Tumbuh hasrat untuk meniru 40 - Tumbuh rasa penasaran atau ingin tahu Proses produksi - memperhatikan atau barang menyimak setiap proses berteknologi produksi dari awal hingga akhir - keinginan untuk mempelajari - Tumbuh rasa takjub - Timbuh keinginan yang kuat untuk mempraktekkan - Tumbuh hasrat untuk meniru - Tumbuh rasa penasaran atau ingi tahu Konatif Proses produksi - mempraktek kan proses aneka ragam pembuatan barang makanan berteknologi seperti handphone, komputer, pesawat terbang, mobil, dan lain-lain karena menarik - membeli salah satu aneka ragam makanan yang ditampilkan dalam program Laptop Si Unyil - mencoba aneka ragam makanan yang di tampilkan - mengkonsumsi salah satu aneka ragam makanan yang di tampilkan - mengunjungi salah satu tempat proses pebuatan - menonton ulang tayangan 41 Laptop Si Unyil di Youtube - memberikan komentar di link facebook tayangan Laptop Si Unyil Proses produksi - mempraktek kan proses barang pembuatan barang berteknologi berteknologi seperti seperti handphone, handphone, komputer, mobil, komputer pesawat terbang, mobil, dan dll lain-lain karena menarik - membeli salah satu aneka ragam makanan yang ditampilkan dalam program Laptop Si Unyil - mengunjungi salah satu tempat proses pebuatan - menonton ulang tayangan Laptop Si Unyil di Youtube - memberikan komentar di link facebook tayangan Laptop Si Unyil 42