Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita diawali makan siang bersama Terbuka Untuk UMUM Sharing Group sebulan 2 x Formation Teaching sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00 di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll) Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 [email protected] www.DOJCC.com Misa Peletakan Batu Pertama di Rumah Pelangi Kasih Bali - Pelaga Senin 5 Jan 2015 PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Maret 2015 Photo progres Rumah Doa Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Kegiatan DOJCC Bulan Maret 2015 Gathering DOJCC Bulan Maret 2015 uth ke Kunjungan Yo Ruth (istri Erdi) Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta Maret 2015 Minggu Palma Minggu Pra Paskah 29 Maret 2015 8 Maret 2015 Jumat - Jalan Salib 20 Maret 2015 Doa Taize bersama Adorer FX Rabu 18 Maret 2015 Seminar New Way of Life 5 Maret 2015 Sharing Group 25 Maret 2015 Sharing Group 25 Maret 2015 Celebration Meal dan Perayaan Ultah Syukur Sabtu 29 Maret 2015 Latihan Koor persiapan Jumat Agung Koor Jumat Agung Di Gereja FX Kuta - Jumat 3 April 2015 Pelayanan Parkir Pekan Suci Paskah April 2015 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Agatha, Fransiska, Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel, Yance, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska Langganan & Marketing Iklan : Nathasa (0361- 85 11223) Distribusi : Anggota DOJ Bali Seluruh hasil Fresh Juice akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga Sumbangan dapat disalurkan ke : Happy Easter semua..... Paskah kebangkitan Tuhan, kemenangan buat kita semua para pengikut Kristus. Karena dengan pengorbanan Yesus di salib kita dibebaskan dari segala dosa. Mungkin di jaman sekarang ini kita merasa biasa saja. Karena tidak melihat sendiri bagaimana pengorbanan Yesus di salib. Yang kita perlukan adalah iman yang percaya dan selalu berpengharapan atas Dia. Karena pada masa hidup kita ini, kita harus belajar untuk memanggul salib kita sendiri, dan selalu mau dibaharui dan disempurnakan seperti Yesus. Semoga semangat dan teladan Yesus untuk setia pada Bapa, juga menguatkan kita dalam menjalani hidup di dunia ini. Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0361 - 8511223 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Follow-Man yang setia ikut SuperMan Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25. Rabu 1 April 2015 Mat 26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Bagi penggemar film-film action, kita sering melihat adegan mengenai satu team yang memiliki misi khusus untuk menyelamatkan seseorang, atau mengambil suatu barang berharga. Perencanaan dilakukan secara matang, dan pada akhirnya team tersebut sukses meraih apa yang mereka harapkan. Setiap adegan memacu adrenalin kita, yang sedang menontonnya. Apalagi film-film barat / box office, agak susah ditebak jalan ceritanya. Ketika sudah puas dengan keberhasilan team tersebut, tiba-tiba kita dikejutkan dengan salah seorang anggota team yang tiba-tiba berkhianat, dan berujung pada adegan saling mencelakai temannya yang lain. Pengkhianatan itu dilakukan, karena ambisi untuk memiliki sesuatu barang atau mendapatkan seseorang yang mereka sudah jadikan target. Tapi, happy ending selalu menjadi penutup yang indah di setiap cerita film tersebut. Jagoan atau peran utama akan selalu menjadi pemenang, walaupun dia harus mengalami pengkhianatan ataupun keadaan yang membuat dia menderita. Injil hari ini menceritakan tentang Yudas yang berkhianat kepada Yesus. Ia rela menyerahkan Yesus, hanya demi imbalan tiga puluh uang perak. Harta telah membutakan mata hati Yudas akan kesetiaan-Nya selama ini mengikuti Yesus. Yesus pun telah mengetahui bahwa suatu saat ada salah satu murid-Nya yang akan menyerahkan Dia. Tetapi, sekali lagi Yesus tetap bersikap cool dan layaknya seorang jagoan di film-film, Yesus mengalah dulu di awal. Jagoan biasanya kalah dulu di awal. Gak seru khan kalau tiba-tiba Yesus bertindak seenaknya kepada Yudas dan mengusir dia sebagai seorang murid !! Melalui kisah di atas, kita bisa belajar mengenai kerapuhan seorang manusia dalam menghadapi tawaran duniawi yang lebih menggiurkan. Ketika kita ditawari atau disogok dengan uang dalam jumlah yang besar untuk melakukan hal yang merugikan orang lain, siapa yang tidak mungkin menolak !! Kedagingan kita terkadang lemah, dan kita harus membutuhkan seorang jagoan seperti Yesus. Kesetiaan seorang jagoan yang tidak pernah berakhir, siap untuk berkorban demi mereka yang Ia cintai. Mari kita belajar menjadi partner Yesus yang setia dan kuat di dalam iman, sehingga kita tahan uji di dalam setiap kesusahan dan godaan duniawi lainnya. Yesus ibarat the real Superman, dan kita adalah Follow-Man (pengikutnya yang setia) di dalam keadaan apapun. HILDA Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 7 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Merendahkan Diri Kamis 2 April 2015 Yoh 13:4-5 “Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. .... dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu” KAMIS PUTIH Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15; Yesus bangun dan meninggalkan perjamuan (meja perjamuan), kemudian menanggalkan jubahnya. Suatu sikap yang simbolik dimana Ia sedang melepaskan “ke-guru-anNya” dan mengambil peran sebagai hamba bagi murid-muridNya sendiri bahkan Yesus mengambil kain lenan untuk membasuh kaki dan mengikatkannya pada pinggangNya. Tindakan melepaskan jubah dan mengikatkan kain di pinggang dalam pembacaan Midrash Yahudi menegaskan sikap merendahkan hati yang luar biasa. Sebab dalam catatan Midrash mengenai Kej 21:14 dikatakan bahwa pada waktu Abraham mengusir Hagar, hamba Sara, ia memberikan surat cerai kepadanya dan mengambil syal Hagar dan mengikatkannya pada pinggangnya supaya orang-orang mengetahui bahwa Hagar adalah seorang budak. Jadi salah poin penting yang ingin Yesus ajarkan kepada muridmuridNya adalah Ia merendahkan diri dan menjadi pelayan bagi murid-muridNya. Setelah melakukan semuanya itu Yesus mengambil air di sebuah wadah sebagai air pembasuhan lalu ia mulai membasuh kaki murid-muridNya. Karena kaki murid-murid berada di daerah luar maka Yesus melayani pembasuhan kaki itu dengan berjalan memutar berkeliling. Pada perikop ini kita belajar untuk mempunyai sikap yang rendah hati bagi tiap-tiap orang di sekitar kita, baik itu di lingkungan maupun di tempat kerja. Ditempat kerja saya dulu, ada teman saya yang berbeda department dengan saya baru dapat kenaikan jabatan sebagai Manager di tempatnya, karena manager yang lama telah resign. Tapi setelah dinaikkan posisi jabatan, teman saya ini menjadi sangat sombong. Kepada para staffnya benar-benar kasar dan tidak mau mengajar staffnya bila ada permasalahan di tempatnya. Yang ada hanya marah dan melaporkan staffnya tersebut ke atasan, dan pada akhirnya staff disitu keluar masuk terus karena tidak tahan dengan sikap teman saya tersebut. Suatu ketika atasan tahu mengapa staff di tempat teman saya tersebut sering keluar masuk, dan beliau mengusut segala permasalahnya dan mengetahui ternyata yang salah dari sikap teman saya yang terlalu nge-bossy dan kasar dengan bawahannya. Dari cerita ini dan melalui kamis putih dimana Tuhan Yesus yang Tuhan mau merendahkan dirinya dihadapan para murid-muridNya, kita bisa mencontoh sikap dari Yesus yang melayani para murid, bukan Dia minta di layani. Marilah kita interopeksi ke dalam hati kita dan berdoa agar Roh Kudus mengusir semua kesombongan dan keangkuhan di dalam diri kita sehingga kita bisa belajar dari Yesus yang melayani para murid….. (RIna) Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 8 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Jaminan Jumat 3 April 2015 Jumat Agung Yes. 52:13 - 53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1-19:42; Ibr 9 :15a “ Karena itu Ia adalah pengantara dari suatu perjanjian yang baru” Puji Syukur kepada Tuhan Yesus atas kasihnya karena pada hari ini, saya diijinkan memberi renungan tepat pada tanggal kelahiran saya. Dan terlebih lagi isi renungan hari ini menunjukkan bahwa kita tidak salah memilih. Isi surat Ibrani ini memberi penegasan kembali setelah Surat Yohanes 14:6 . Di surat Ibrani ini terlebih ayat yg ke 15 dikatakan bahwa ‘ Ia adalah pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama’ Wow. Janji Yesus kepada kita para pengikutnya sungguh luar biasa. Kita diberi jaminan bahwa kita akan mendapat bagian didalam Kerajaan Surga. Pada saat saya masih kuliah, saya pernah diajak teman untuk main ke ‘tempat ngumpul’nya dia, ternyata disana bukan hanya tempat ngumpul tetapi tempat beribadah untuk kepercayaan yang lain, dan saat itu saya dipaksa untuk ikut beribadah. Dan ikutlah saya karena ga enak dengan teman saya yang sedikit memaksa. Setelah acara tersebut dilanjutkan acara keluar bersama dan kumpul dipantai kuta, saya diajak lagi. Dan ternyata disana ada sharing mengenai “kepercayaan’ tersebut, dan tiap orang ditanya mengapa mau ikut ajaran tsb, dan saya jawab bahwa saya diajak dengan kondisi tidak tahu dan tidak enak menolak teman saya yang agak memaksa (walau teman saya ada disana) Ada yang sharing bahwa sekarang dia sudah berada dijalan yang benar dan tidak akan mencari jalan yang lain. Maka saya jawab juga, bahwa saya sejak SD sudah Katholik walaupun belum dibaptis, dan dibaptis saat SMP dan sampai sekarang (saat itu kira kira 20 tahun) masih Katholik. Seandainya jalan dari Denpasar ke Banyuwangi, saya sudah sampe Negara, dan saya diajak untuk balik arah dan mengambil jalan lain lagi, jadi buat apa. ya lebih baik saya teruskan jalan saya ini. Jadi dengan adanya injil hari ini yang mengatakan bahwa kita sudah mendapatkan jaminan Hidup Kekal, saya bersyukur sekali tidak salah memilih. Dimana ada yang bisa menjamin bahwa kita akan mendapatkan bagian didalam Kerajaan Surga? Hanya didalam Yesus saja. Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 9 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Takut Sabtu 4 April 2015 Mrk 16 : 6 orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. SABTU SUCI - VIGILI PASKAH Kej. 1:1 - 2:2 ; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Kej. 22:1-18 (Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18); Mzm. 16:5,8,9-10,11; Kel. 14:15 - 15:1; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:23,4bcd,5-6; Bar. 3:9-15,32 - 4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4 Mrk. 16:1-8.BcO Ibr. 4:1-16 Seberapa sering kita merasa takut? Ketika kecil saya takut tidur sendiri, sekarang tidak lagi. Saya malah lebih nyaman tidur sendirian dibanding beramai ramai. Ketika remaja saya pelajaran olah raga. Karena saya paling lemah dalam berlari dan kegiatan atletik lainnya. Kini saya masih bukan pecinta olah raga, tapi tidak ada lagi ketakutan itu, karena saya melakukan olah raga karena kesehatan saja. Ketika saya lulus kuliah, saya takut tidak mendapatkan pekerjaan. Kini, saya merasa santai saja, karena walapun tidak memiliki pekerjaan tetap, saya masih punya penghasilan dari pekerjaan pekerjaan freelance. Setiap saat dalam hidup, kita menghadapi ketakutan - ketakutan yang tidak beralasan. Mungkin kita takut karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, atau kita takut karena bayangan kita sendiri. Seberapa banyak dari kita yang hidup dalam ketakutan hari ini? Ketakutan akan kehilangan orang yang dikasihi, ketakutan akan kehilangan pekerjaan, ketakutan hidup sendiri, ketakutan untuk tidak sejahtera? Bukankan Tuhan Yesus menjanjikan bahwa Ia akan menjaga kita, lebih dari bunga Bakung di padang Ilalang? Dalam malam Paskah ini, mari kita hilangkan ketakutan, dan percaya dengan janji Yesus. Tidak ada batu yang terlalu besar yang tidak bisa digulingkanNya. Tidak ada kematian yang tidak bisa dihidupkanNya. Selamat Menyambut Hari Paskah. Jeff - Bali Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 10 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Paskah Hari Minggu Paskah Kebangkitan Tuhan Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9 BcO Kel. 14:15 - 15:1; Yeh. 36:16-28; Rm. 6:3-11; Mat. 28:1-10; Bco Kel. 14:15 - 15:1; Yeh. 36:16-28; Rm. 6:3-11; Mat. 28:1-10. Minggu 5 April 2015 Yoh. 20:8-9 “Maka masuklah juga murid yang lain itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.“ Saya suka bermain teka-teki, terutama teka-teki dalam kelompok, dan biasanya permainan semakin seru kalau yang lain sudah tahu jawabannya sementara tinggal satu orang saja yang belum mengerti juga. Kasihan memang, karena nantinya dia jadi bahan tertawaan teman lainnya, tapi untungnya semua dilakukan dalam semangat kasih bukan kompetisi. Kubur Yesus yang kosong meninggalkan teka-teki tak terjawab bagi Maria Magdalena yang pagi-pagi benar datang berkunjung (Yoh. 20:1), dan bagi Simon Petrus segera berlari ke kubur Yesus (Yoh. 20:3). Lain halnya dengan murid yang lain yang berlari mendahului Petrus (Yoh. 20:4), is masuk ke dalam kubur dan ia melihatnya dan percaya (Yoh. 20:8). Dalam Injil Yohanes murid yang lain itu memang sengaja tidak diberi nama. Bukan karena Yohanes sedang bermain teka-teki tetapi yang dimaksudkan sebagai murid yang lain itu adalah kita semua, Anda dan saya. Memang kelihatannya Yesus sedang bermain teka-teki, tetapi sebenarnya tidak, sebab Yesus sudah mengatakan berulang-ulang sewaktu Ia masih hidup bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati (Yoh. 20:9), tetapi murid-murid-Nya masih belum mengerti apa artinya bangkit dari antara orang mati. Kemudian setelah Yesus disalib dan kemudian dikuburkan, Ia hanya meninggalkan tanda, seperti teka-teki, batu diambil dari kubur (Yoh. 20:1), kain kapan terletak di tanah (Yoh. 20:6), dan kain peluh ... sudah tergulung (Yoh. 20:7). Ketika melihat tanda-tanda itu Maria Magdalena dan Simon Petrus masih belum mengerti juga. Namun ketika murid yang lain itu masuk ke dalam kubur dan melihat tanda-tanda itu Ia melihatnya dan percaya (Yoh. 20:8). Lantas, apakah murid yang lain itu memang lebih pintar dari Maria Magdalena dan Simon Petrus? Lalu apa kemudian murid yang lain itu menertawakan Maria Magdalena dan Simon Petrus? Atau mungkin murid yang lain itu lebih suci dari Maria Magdalena dan Simon Petrus? Pada Hari Ini pun kita dihadapkan pada peristiwa yang sama, yaitu batu diambil dari kubur (Yoh. 20:1), kain kapan terletak di tanah (Yoh. 20:6), dan kain peluh ... sudah tergulung (Yoh. 20:7). Kita diajak masuk ke dalam kubur Yesus melihat tanda-tanda itu dan diajak untuk percaya. Pastinya kita percaya karena bantuan Roh Kudus, bahwa Yesus sudah mengalahkan maut, Ia tidak lagi ada di dalam kibur, tetapi Ia sudah keluar, sudah menang, sudah hidup selamanya. Kita beruntung menjadi sebagai murid yang lain, sebab kita tidak perlu susahsusah untuk meyakinkan diri percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Ada sekian banyak orang yang mendahului kita yang kemudian meyakinkan kita untuk percaya akan Allah Emmanuel yang sekarang tinggal di antara kita dalam cara yang agak misterius dari sekedar hidup dalam Sejarah hidup Manusia. Tugas kita adalah menceriterakan kepada dunia bahwa Yesus sudah bangkit, jangan malah menertawakan mereka yang belum mengerti. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Kristus yang bangkit adalah Kristus yang hidup Senin 6 April 2015 Mat 28:19 Kis. 2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15 “… Ia telah bangkit” Pada hari Paskah di Yerusalem tersebar dua versi berita tentang Kebangkitan Yesus: yang pertama adalah kesaksian para wanita yang diutus Yesus membawa warta kebangkitan, sedangkan yang lainnya adalah versi para imam dan ahli Taurat yang mengatakan bahwa para murid telah mencuri jenazah Yesus sehingga kubur-Nya menjadi kosong. Tidakkah yang kedua ini sedikit aneh? Mengapa kubur kosong yang dipersoalkan? Iman akan kebangkitan yang menjadi dasar hidup setiap orang kristiani tidaklah lahir dari bukti materialis ‘kubur kosong’, melainkan dari kesaksian para murid Yesus yang telah bertemu dan berbicara dengan-Nya setelah Ia bangkit. Diantara mereka yang pertama melihat Yesus adalah para wanita yang selalu mengikuti Yesus dalam karya pewartaan-Nya. Bukti fisik atau nyata yang mendeskripsikan peristiwa Kebangkitan Yesus tidak pernah (dan tidak mungkin) dikisahkan dalam Injil atau tradisi Gereja. Kebangkitan Yesus adalah peristiwa yang sungguh melampaui kapasitas indra manusiawi dan hanya bisa kita pahami dalam terang iman, dengan hati yang terbuka untuk percaya. Jika demikian, bagaimana menjawab pertanyaan seorang bukan kristiani yang meminta bukti kebangkitan Kritus? Pada hidup iman keseharian kita jawabannya: Kristus yang bangkit adalah Kristus yang hidup dan menyertai kita dalam setiap karya dan perbuatan kita. Dalam setiap orang kristiani Ia hidup dan terus berkarya bagi keselamatan semua manusia. Sr. Maria Benedicta, OSB Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Karunia Rohani Kis. 2:36-41; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22; Yoh. 20:11-18 Selasa 7 April 2015 Kis 2:38 “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing masing memberi dirimu dibabtis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,maka kamu akan menerima karunia roh kudus. Apakah karunia rohani Anda? Cukup banyak cara yang ada bagi kita untuk mengenali karunia-karunia rohani. Namun, hati-hati jangan sampai terlalu sibuk “mencari tahu” apa karunia yang dimiliki dan tidak sibuk “mencari kesempatan” menggunakan karunia itu sebagaimana mestinya. Meski dalam suratnya Paulus mendaftarkan beberapa contoh karunia rohani, ia selalu mengingatkan bahwa karunia-karunia itu diberikan agar jemaat Tuhan dapat saling melayani. Dalam kisah para rasul disampaikan, ketika kita bertobat dan menerima Yesus secara pribadi maka tanpa kita sadari roh kudus bekerja memberikan karunia-karunia yang berguna untuk menguatkan iman kita. Dalam hidup berkomunitas kita dilatih “untuk berbagi karunia rohani” saling menguatkan satu sama lain, bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk menggunakan karunia rohani bagi pertumbuhan iman bagi orang-orang disekitar kita. Apa pun kemampuan yang dimiliki, jika dalam menggunakannya kita tidak bergantung pada Tuhan dan tidak bertujuan untuk menolong orang lain bergantung pada Tuhan, maka kemampuan itu bukanlah ‘karunia rohani’. Tidak ‘rohani’ karena tidak ada pekerjaan Roh Kudus yang mengalir dari iman kita kepada iman orang lain.” Mari tidak berfokus untuk sekadar “menemukan” karunia rohani. Lihatlah ke sekitar Anda. Adakah orang yang butuh dikuatkan imannya? Bawalah orang itu dalam doa dan mohon Roh Kudus memampukan Anda menolong orang itu. Anda akan menemukan bahwa Tuhan sungguh memberikan karunia-karunia rohani yang kita butuhkan, disamping dapat memberikan pertumbuhan bagi diri kita sendiri juga dapat memberikan peneguhan bagi orang lain dalam kehidupannya. Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Diam, Tenang dan Sabar Rabu 8 April 2015 1Ptr. 2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki, ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Kis. 3:1-10; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7,8-9; Luk. 24:13-35 Ada suatu waktu, saya diterpa berita tidak enak alias gosip. Wuih, yang namanya gosip, kalau ngga miring pasti ngga cihuy deh. Bgitu denger, api amarah langsung nyamber di kepala. Marah, jengkel, ngumpat, sebel .. semua keluar. Saya keluarkan unek unek kepada temen lain dan dijawab, sudahlah.. biarkan saja, toh itu tidak bener. Nantiii juga terbukti kamu ngga seperti itu kok. Jangan melakukan tindakan yang akan membuat perpecahan. Saya ini bukan pendukung aliran “nanti” atau sabar. Buat saya, kalau salah, buat apa nunggu nanti untuk menegor yang salah. Akan menambah dosa saja melihat dia terus melakukan kesalahan karena tidak ditegor. Saat itu saya nangis karna jengkel. Rasanya tangan terikat dua duanya dan tidak bisa bebas bergerak. Dalam hati menjerit, it is not fair, ngga adil. Kenapa kita harus toleran sama hal yang tidak adil? sudah jatuh, ketiban tangga pula. Sudah di britakan tidak bener, skarang dibilang tindakan saya bisa memecah belah. Malam itu seribu satu hal berkecamuk di pikiran. Saya renungkan di sela sela airmata saya, apakah ini yang dirasakan Tuhan saat itu.. saat malam Tuhan ditangkap dan dihakimi dengan tuduhan palsu. PALSUUU!! Dan Tuhan hanya diam.. dianiaya ditindas, tapi Dia tidak membuka mulutnya, seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya. Mungkin yang saya rasa tidak ada seper berapa dari yang dirasa Tuhan. Tapi iya, inilah salah satu rasa itu. Sakitnya harus diam tanpa membela diri. Saat itu Tuhan ditampar dan tidak membalas, kalau saat itu saya ditampar pasti sudah saya cakarrr orang itu hahahaaa… T uhan kita sudah memberi teladan melalui perjalanan hidupNya. Bila kita ini menyebut diri muridmurid Tuhan.. sudah kah berlaku demikian. Seorang murid mencontoh guruNya. Apakah guru kita suka membicarakan gosip, apakah guru kita suka berdusta, apakah guru kita mengajarkan membalas kejahatan dengan kejahatan, apakah guru kita menyuruh kita mengadili orang lain ?... tidak ada sama sekali. Tuhan mengajarkan, bila ditampar pipi kiri, berikan pula pipi kananmu. Bila ada yang mengingini bajumu, serahkan juga jubahmu. Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena diatas segala galanya, adalah KASIH. Sedikit demi sedikit airmata saya mereda saat merenungkan semua itu. Saya menyebut diri pengikut Yesus, murid Yesus.. tapi saya belum mampu memahami ajaranNya. Tuhanku… ampuni aku yang bodoh ini dan bersabarlah padaku Tuhan.. Sudah setua ini dan saya belum memahami arti KASIH. Diam tenang sabar adalah kuncinya. Agar kita tidak termakan siasat si jahat dengan membiarkan diri dipenuhi dengan emosi dan kemarahan. Hidup kita berharga, maka isilah dengan kasih dan hal hal berharga, bukan diisi dengan sampah kehidupan. Selamat merayakan paskah teman teman… Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Jangan biarkan hatimu gundah Kamis 9 April 2015 Luk. 24:36 Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2, 5-9; Luk. 24:35-48 “Damai Sejahtera bagi kamu” Beberapa bulan lalu, saya mengikuti retret mudika di Melbourne yang pesertanya datang dari berbagai negara bagian di Australia. Pada suatu kesempatan, saya bertemu dan berkenalan dengan salah satu teman baru dari Adelaide. Perkenalan kami biasa-biasa saja saat itu. Sehari setelah perkenalan, karena banyak orang, aku lupa namanya ketika bertemu lagi dengan cewek tersebut. Sekali lagi aku menanyakan namanya dan iapun memberitahukan namanya lagi kepadaku. Mungkin karena senangnya, saya akhirnya mulai bercanda dengan dia. Entah dia tidak suka bercanda atau saya kelebihan bercanda dengannya pada saat itu membuat dia menjadi agak marah. Pada kesempatan itu juga, ia memutuskan untuk tidak meneruskan percakapan kami. Aku pun merasa malu, merasa bersalah, merasa takut, dan hatiku menjadi tidak tenang dan damai. Esoknya, aku bertemu dengan dia dan memanggilnya secara pribadi untuk meminta maaf dan menyampaikan perasaan hatiku saat itu kepadanya. Setelah itu, iapun memaafkanku dan kami menjadi teman baik dan saling bercanda lagi. Hatiku menjadi tenang, damai sekaligus membuat retretku menjadi indah dan dipenuhi dengan kegembiraan serta sukacita. Masa Paskah adalah masa yang penuh dengan rahmat serta sukacita bagi dunia dan semua orang yang berkenan kepada-Nya. Hari ini, kita disuguhi dengan pengalaman sukacita dan kedamaian yang dialami oleh para rasul dan orang beriman lainnya yang percaya akan peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Tuhan Yesus menampakan diri-Nya secara khusus kepada murid-murid-Nya dan memberikan DAMAI-Nya kepada mereka. Pengalaman kehadiran Tuhan Yesus setelah bangkit dari alamaut merupakan sumber kebahagiaan dan kedamian yang sejati dalam diri para murid-Nya. Hari ini TUhan Yesus ingin datang dan menyampaikan salam Damai dan sejahtera-Nya kepada saya dan anda. Maukah kita menerima damai-Nya melalui orang-orang yang kita jumpa hari ini, entah di rumah, tempat kerja, di jalan, di pasar, di gereja dan berbagai tempat lainnya. Semoga hari ini kita diberikan rahmat oleh Tuhan untuk mengenal kedatangannya dan menerima kehadiran-Nya yang damai di dalam hati dan hidup kita. Amin. Tuhan, bukalah mata kami untuk melihat-Mu hari ini agar hati kami menjadi damai dan tenang. Fr. Anis, mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Restoration Jumat 10 April 2015 Yoh 21:12 Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Kis. 4:1-12; Mzm. 118:1-2,4,22-24,25-27a; Yoh. 21:1-14 Bagi para pengguna Sistem Operasi Windows, ada sebuah tool yang yang ada dan sangat berguna bagi kinerja Windows secara keseluruhan. Tool itu bernama “System Restore”. Apa fungsi dan bagaimana system restore ini bekerja? Saat kita menggunakan windows dan aplikasi-aplikasi yang ada di dalamnya, seringkali baik secara sadar ataupun tidak sadar, windows kita terinstal program-program yang sebenarnya memperlambat atau tidak berguna dan bahkan ada kalanya membawa pada kondisi “macet” atau “hang”. Pernah mengalaminya?? Nah, disinilah fungsi system restore. Kita bisa masuk ke dalam system restore dan mengembalikan kondisi system sebelumnya, mungkin 1 bulan sebelum program-program tidak berguna itu terinstal. Windows ga bayar royalty ke saya looo, untuk saya tulis ini di FJ hehehe :-p Petrus saat itu sedang dalam keadaan sedih, merasa bersalah, mungkin kecewa, dan lain sebagainya. Ibarat system, lagi nge-hang dia Emosi-emosi negative itu membuat Petrus lupa ajaran dan janji Allah yang telah disampaikan oleh Yesus. Teman-teman, disinilah saya melihat bagaimana Allah yang adalah Our Creator begitu memahami, mengerti dan memberikan apa yang tepat. Yesus datang kepada Petrus, ga pakai nanya : Eh…kemaren ngapain kamu nyangkal aku?? Padahal kamu mengenal aku, bersama aku … Penampakan Yesus saat itu, memberikan Restoration (pemulihan) bagi Petrus yang sedang terjerat oleh berbagai emosi negative. Dan ketika pemulihan terjadi, maka Petrus pun siap untuk tugas perutusanNya. Bagi saya pribadi, membaca firman hari ini, mengajak saya untuk berhenti meratap dan mengasihani diri sendiri. Saat nya saya mengalihkan pandangan saya pada Allah, yang akan memulihkan dan mengantarkan saya sebagai pemenang. God Bless You all…. Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Beritakanlah Injil Kis 4:13-21; Mzm. 118:1,14-15,16ab18,19-21; Mrk. 16:9-15 Sabtu 11 April 2015 Mrk:16:15: Lalu Ia berkata kepada mereka:”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makluk.” Dalam Injil hari ini Yesus memberi perintah kepada para Rasul untuk pergi keseluruh dunia dan memberitakan injil. Perintah Yesus ini juga berlaku untuk kita para murid Yesus jaman sekarang. Sebagai murid Yesus jaman sekarang, kita tentunya sangat sibuk dengan berbagai kegiatan, namum demikian perintah Yesus itu tetap berlaku untuk kita. Sebagian besar waktu dan tenaga kita setiap hari dipakai untuk bergerak atau berpergian, dan bertemu dengan banyak orang sehingga kita mempunyai banyak kesempatan untuk melaksanakan perintah Yesus ini. Injil adalah Kabar Baik atau Kabar Gembira tentang Kasih, jadi Yesus ingin kita memberitakan Kasih karena Yesus adalah Kasih itu sendiri, seperti dalam kisah berikut ini: Seorang bocah lelaki hidup sendirian di jalan karena kedua orang tuanya telah meninggal. Saat musim dingin ia sangat menderita karena selain kedinginan ia juga kelaparan, karena seharian itu ia belum makan. Ia mencoba untuk meminta sisa-sisa makanan dari sebuah rumah makan, tapi bukan makanan yang didapat melainkan makian. Dengan rasa putus asa dia melanjutkan perjalanannya dengan harapan bertemu dengan seseorang yang mau memberinya sedikit makanan. Akhirnya ia tiba di depan sebuah rumah kecil yang sederhana, dengan takut dia mengetok rumah itu, tak lama kemudian terdengar langkah-langkah kaki menuju pintu dan kemudian tampak seorang pria dengan wajah yang ramah. Bocah itu tampak gemetar dan wajahnya membiru karena dingan dan lapar dan dia tidak sanggup untuk berkatakata. Pria itu paham dengan keadaannya, ia membawahnya masuk kedalam rumah, memandikannya dengan air hangat, lalu mengenakan pakaian kering dan hangat padanya, serta mengenakan kaos kaki pada kaki kecilnya yang dingin membeku. Kemudian pria itu memberinya roti dan segelas susu hangat. Setelah selesai pria itu mengatakan bahwa ia boleh beristirahat di sofanya. Setelah semuanya itu bocah itu hanya mengatakan sebuah kalimat :” Apakah Engkau Yesus ? “. Betty Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Perjumpaan dengan Yesus membawa Kepastian Minggu 12 April 2015 Yoh. 20:27-29 Taruhlah jarimu disini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkanlah ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. Tomas menjawab: Ya Tuhanku dan AllahKu.” Hari Minggu Paskah II Minggu Kerahiman Ilahi Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,2224; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31 Tomas dikenal sebagai murid yang tidak mudah percaya sebelum melihat sesuatu hal dengan mata kepalanya sendiri. Ketidakpercayaannya ini termasuk ketika murid-murid yang lain telah bertemu dengan Yesus dan memberitakan bahwa Yesus telah bangkit. Dengan terangterangan Tomas menyatakan bahwa dia tidak akan percaya sebelum melihat Yesus yang bangkit. Selain itu, ia menyatakan lebih detail lagi bahwa dia tidak akan percaya sebelum melihat dan mencucukkan jarinya ke dalam luka-luka bekas Yesus yang disalib. Seperti yang kita ketahui di dalam Injil bahwa akhirnya Yesus menunjukkan diriNya kepada Tomas. Pertemuan antara Yesus yang bangkit dengan luka-lukaNya dan luka-luka ketidakpercayaan Tomas membuahkan “kesembuhan” dalam diri Tomas. Dia menjadi percaya setelah melihat Yesus yang bangkit dan hidup dengan pernyataan iman yang luar biasa, “Ya Tuhanku dan Allahku.” Pernyataan iman Tomas bukanlah sekedar ucapan bibir belaka tetapi benar-benar keluar dari hatinya yang terdalam. Sebelumnya Tomas mengalami krisis iman setelah Yesus disalibkan dan wafat. Sepertinya Tomas kehilangan harapan ketika Tuhan yang dia ikuti dan imani mati di kayu salib. Tomas belum melihat siapa Yesus yang sudah bangkit. Tomas belum mengerti bahwa Yesus harus mati untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Keragu-raguan dan ketidakpercayaan Tomas akhirnya tersembuhkan berkat perjumpaannya dengan Yesus. Yesus secara pribadi memang mau menunjukkan diriNya kepada Tomas. Seringkali kita tentunya mengalami keragu-raguan dan krisis iman dalam hidup rohani kita. Kadangkala segala doa kita tidak terjawab atau sepertinya Tuhan begitu jauh dan sepertinya tidak menghiraukan kita lagi. Nah, perjumpaan dengan Yesus sangatlah penting dalam menguatkan iman kita. Perjumpaan dengan Yesus bisa kita lihat di dalam hidup kita seharihari. Yesus yang hadir dalam rupa roti dalam Ekaristi kudus, di dalam adorasi, di dalam setiap wajah-wajah yang membutuhkan kasih Tuhan dan lain sebagainya. Bagaimanakah kita melihat perjumpaan dengan Tuhan itu menguatkan iman kita? Bawalah semuanya itu di dalam Doa karena Tuhan kita hanya “sejauh” doa. Rm. Vincent, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Manusia Baru St. Martinus Kis. 4:23-31; Mzm. 2:1-3,4-6,7-9; Yoh. 3:1-8. Senin 13 April 2015 Yoh 3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Nikodemus datang kepada Yesus pada waktu malam hari. Mengapa Nikodemus datang pada malam hari? Mungkin karena ia takut akan orang-orang Yahudi, mungkin juga karena ia tidak suka pertemuaanya dengan Yesus diketahui banyak orang, atau mungkin juga karena malam hari melambangkan jiwanya yang gelap. Bila kemungkinan terakhir ini memang benar, maka ia datang kepada Yesus yang adalah terang. Kedatangan Nikodemus ini untuk berdiskusi tentang bagaimana dapat masuk Kerajaan Allah. Nikodemus mengakui bahwa Yesus adalah seorang guru yang diutus Allah. Tapi pengakuan semacam ini tidak cukup untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lalu Yesus mengajarkan bahwa syarat masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah kelahiran kembali dari atas yakni dari Allah, dari Roh Kudus (Yoh 3:5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.) Hal ini juga mengingatkan saya pada malam paskah 2009 tepatnya 11 April 2009, 6 tahun yang lalu, dimana saya dibaptis menjadi Anak Allah. Pada malam itu, saya merasakan suka cita yang luar biasa. Saya merasakan diri saya terlahir kembali menjadi manusia baru. Disinilah saya merasakan peran Roh Kudus yang senantiasa bekerja untuk mengubah saya menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang mencerminkan kasih Kristus. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Terlahir Kembali Selasa 14 April 2015 Yoh 3 : 7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Kis. 4:32-37; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Yoh. 3:7-15. Ada seorang kakek yang saya kenal, Ia selalu terlihat ketus, pemarah, dan sombong. Hingga pada suatu saat ketika bertemu kembali, Ia terlihat berbeda. Wajahnya cerah, dia terlihat ramah dan baik. Ternyata perubahan tersebut karena kakek itu sudah membuka hatinya untuk Yesus. Kekerasan hatinya mampu dilembutkan oleh kasih Yesus melalui anaknya yang menjadi seorang pendeta. Ketika seseorang mengenal, mengasihi dan mau mengikuti Yesus, akan ada gerakan Roh Kudus yang bekerja dalam dirinya, yang mengubahkan diri orang tersebut. Hal tersebut tidak bisa dibuat-buat dan tidak bisa ditahantahan. Menurut saya itulah artinya terlahir kembali. Dengan tubuh yang sama, tetapi cara berpikir, cara pandang, tingkah laku akan menjadi berbeda. Dan jika perubahan itu oleh karena karya Roh Kudus, tentunya akan menghasilkan perubahan yang baik / positif, yang berupa buah-buah Roh Kudus. Akan ada suka cita, damai, hati yang lembut karena kasih, kesabaran, kebaikan yang terlihat dalam tingkah lakunya, wajahnya, ucapannya, dan dalam setiap hal yang dilakukannya. Mustahil seseorang berkata dirinya mengenal Yesus, percaya, mengasihi dan mengikuti Yesus, tetapi tidak ada perubahan yang baik dalam dirinya. Mari kita renungkan diri kita masing-masing, apakah kita sungguh-sungguh dalam mengasihi dan mengikuti Yesus? Apakah kita juga sudah “terlahir kembali”? Dan apakah terlahir kembali-nya kita, menghasilkan buah-buah Roh Kudus dalam diri kita?. Jesus Bless Us, Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Kasih Allah yang sangat sempurna Kis 5 :17-26 ; Mzm 34 : 2-3,4-5,6-7,8-9 ; Yoh 3 : 16 -21 Rabu 15 April 2015 Yohanes 3 : 21 : “ Tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata , bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah “ Jika kita mendengar atau membaca Injil Yohanes 3 : 16 – 21, pada saat ditanya, mana ayat favorit, kebanyakan orang akan menyebutkan ayat favoritnya adalah Yohanes 3 : 16. Ayat yang benar-benar menunjukkan totalitas kesempurnaa kasih Allah kepada kita manusia yang berdosa dengan mengaruniakan anakNya yang tunggal kepada kita. Tetapi Allah yang kita kenal bukan Allah yang sombong. Bukan berarti ayat ini menunjukkan kesombongan Allah yang sudah berbaik hati dengan kasihNya yang sempurna kepada kita , manusia ciptaanNya dengan mengumumkannya bahwa Allah telah rela mengaruniakan anakNya satu-satunya. Menyikapi ayat ini adalah sebagai bentuk pengumuman yang membuat kita heran akan totalitas kasih Allah. Bagaimana kita bisa memahami : koq mau-mauNya, anak satu-satuNya koq dikaruniakan. Dengan poin yang sama yaitu ayat yang Yohanes 3 : 21, di sini menunjukkan bahwa jika kita melakukan sesuatu yang benar, datanglah kepada terang sehingga kelihatan nyata perbuatan-perbuatan baik kita. Ini juga tidak menunjukkan bahwa jika kita berbuat benar di dunia ini, kita menjadi sombong dan pergi ke tempat di mana kita bisa menunjukkan kesombongan hasil perbuatan kita yang baik. Tetapi adalah menunjukkan kepada saudara yang lain, tentang perbuatan yang dilakukan oleh kita itu sebagai “ balasan “ perbuatan kasih Allah yang sempurna kepada kita, manusia. Perbuatan benar yang dilakukan harus disaksikan oleh banyak orang untuk mewartakan kasih Allah. Tindakan diam-diam malaikat yang membebaskan para rasul kemudian menyuruh mereka mengajar di bait Allah juga wujud nyata kasih Tuhan. Yang diwartakan kepada semua manusia. Di dunia ini, seperti kasih ibu kita, yang sempurna. Tidak perlu mengumumkan kasihnya, tetapi dalam diamnya sudah menjadi bukti nyata perbuatan kasihnya kepada anakanaknya. Bahkan sudah siap dan rela memberikan satu-satunya jiwanya sebagai taruhan pada saat melahirkan kita. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Roh Kudus Tanpa Batas Kamis 16 April 2015 Yoh 3:34 “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas.” Kis. 5:27-33; Mzm. 34:2,9,17-18,19-20; Yoh. 3:31-36 Malas ke gereja, khotbah yang membosankan, berfoya-foya dengan perjudian, sekolah berantakan, merokok sampai tidak ada uang, hidup tanpa tujuan, sesak dililit oleh dosa-dosa maut…. inilah pengalamanku 18 tahun yang lalu. Tetapi saat saya disentuh oleh kasih Tuhan, saya yang tadinya jatuh remuk dalam depresi, bisa perlahan-lahan merasakan bagaimana Tuhan mencintai saya apa adanya. Ini terjadi saat saya diminta menemani satu keluarga yang anak bayinya akan dioperasi jantung di Rumah Sakit anak-anak di Melbourne Australia. Disitu saya merasa Tuhan sangat dekat, rasanya Dia berbicara pada saya saat mencuci piring, saat di kereta saya merasa sangat damai, apalagi dari hati ada suara yang mengatakan, “rasakanlah betapa hangatnya matahari yang saya ciptakan untukmu…” Bayangkan… saya yang perokok berat selama 8 tahun bisa langsung berhenti! Ketika kami diajak beribadah, tiba-tiba firman Tuhan dan khotbahnya sangat menyentuh hati saya. Air matapun mengalir. Sejak saat itu ada semangat untuk pergi ke gereja dan persekutuan doa. Walaupun saya masih bergumul dengan kebiasaan buruk, Tuhan dengan lembutnya mendidik saya. Dia pakai saya sesuai dengan kondisi saya. Saya pelan-pelan berubah. Dia tidak berhenti disitu saja. Saya terus disempurnakan. Kelihatannya Tuhan mau saya menjadi pasturnya. Saya bergabung dengan Missionaris Cinta Kasih Allah di tahun 2009. Kalau Tuhan merestui, tahun depan saya akan ditahbis imamat. Setelah saya renungkan segala yang Tuhan kerjakan dihidup saya, semua peristiwa dan perbuatan yang menurut saya tidak mungkin bisa saya lakukan, hanya ada satu penjelasan…. ROH KUDUS sedang berkerja! Roh Kudus yang menyadarkan saya akan dosa saya. Roh Kudus yang membuat hati saya terbuka dan peka. Roh Kudus yang membuat Firman Tuhan manis terdengar. Roh Kudus yang memberi semangat untuk beribadah. Roh Kudus yang menyembuhkan luka batin saya. Roh Kudus yang mendidik saya dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Roh Kudus yang menguatkan saya. Sungguh saya mau bersaksi bahwa “…Allah mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas!” (Yoh 3:34) Itulah yang terjadi dengan para Rasul. Saat Yesus disalib, hampir semua lari meninggalkan Dia. Tanpa Roh Kudus, mereka tidak lebih dari pada pengecut. Tanpa Roh Kudus, mereka tidak mampu menjadi saksi Kristus. Dibacaan pertama kita saksikan bagaimana Petrus dan Yohannes tidak gentar bersaksi akan Kristus dihadapan mahkamah agama. Roh Kuduslah yang menguatkan mereka! Teman-teman, walaupun hari Pentekosta masih jauh, mari kita bersekutu dalam doa dan nantikan kedatangannya. Sehingga kita bisa mengalami bagaimana Allah Bapa mengaruniakan RohNya dengan tidak terbatas. Frater David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Kuasa Tuhan menyempurnakan segalanya Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15. Jumat 17 April 2015 Yoh 6:9 “ Disini ada seorang anak yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak itu” Dalam hidup, baik dalam keluarga, komunitas, maupun individu kita seringkali kurang memperhatikan hal-hal kecil dan sederhana bahkan seringkali kita anggap remeh, akibatnya banyak orang merasa kehilangan apa yang sudah mereka miliki karena hanya ingin mendapatkan hal-hal yang besar. Kalau kita refleksikan lebih dalam makna bacaan Injil hari ini, mau mengajak kita untuk lebih mensyukuri apa yang telah kita terima. Karena itu semua adalah berkat dan rahmat yang telah Allah berikan kepada kita. Seperti pengalaman hidup yang saya alami sebagai seorang bruder di tempat misi saya yang baru. Saya sungguh merasakan kasih Allah yang nyata hadir dalam hidup saya, apalagi harus menyediakan semua kebutuhan hidup sehari-hari. Dirumah misi yang baru ini saya hidup bersama dengan tiga pater dan tujuh aspiran. Selain itu kami juga secara perlahan-lahan masih merencanakan pembangunan rumah biara kami, walaupun untuk sementara ini kami tinggal dirumah yang apa adanya namun kami percaya bahwa dibalik ini semua Tuhan turut bekerja, dan Tuhan tidak pernah tinggal diam. Dia selalu memberikan kepada kami dengan cara – Nya. Seperti bacaan Injil hari ini dimana seorang anak yang hanya mempunyai lima roti jelai dan dua ekor ikan yang dalam kuasa Tuhan mampu memberimakan lima ribu orang bahkan sampai berkelimpahan. Kuasa Tuhan melebihi segalagalanya apa yang kita butuhkan, atau dengan kata lain Tuhan bisa membuat yang biasa menjadi luar biasa. Kita pun perlu percaya bahwa apapun yang kita miliki biarpun sangat kecil sekalipun jika kita satukan dengan kuasa Tuhan akan menjadi sangat besar dan bahkan sangat berkelimpahan oleh karena itu bersyukurlah. Bruder Martin , MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Jangan Takut Sabtu 18 April 2015 Yoh 6:19-20 “Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!” Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2,4-5,18-19; Yoh. 6:16-21. Di dalam kisah Perjanjian Lama Kitab Kejadian, kita mendengarkan kisah penciptaan alam semesta. Di sana dikatakan bahwa, pada mulanya hanyalah air dan Allah melayangmelayang di atasnya. Arti dari air di sini menunjukan suatu kekacau-balauan yang menguasai segalanya. Air menutup seluruh jagat raya. Namun demikian Allah masih mempunyai kuasa yang besar atas air itu. Di sana dikatakan bahwa Allah melayang-layang di atas air. Kuasa Allah melebihi kuasa air. Hari ini kita mendengarkan kita dari penginjil Yohanes tentang “Yesus yang berjalan di atas air. Karena hari sudah mulai malam, para murid Yesus, naik ke parahu laly berlayar. Namu tibatiba ada gelora ngin sakal yang menggoncangkan perahu mereka. Mereka lalu ketakutan karena angina kencang itu. Namun seketikak itu juga, ketika angina sedang bertiup, Yesus menghampiri mereka dengan berjalan di atas air. Yesus menguatkan mereka dan menghibur mereka, “Jangan takut.” Seketika itu juga anginpun meredah. Mereka lalu meneruskan perjalanan mereka menuju ke pantai yang mereka tujui. Suatu kelak, Martha (bukan nama asli) datang dan menceriterakan kejadian tragis yang dia pernah alami. Suatu ketika setelah mereka menghadiri suatu perayaan di Katedral, dia dan keluarganya mengendarai mobil lalu kembali ke rumah mereka. Dalam perjalanan itu, mereka lalu merasakan suatu goncangan. Mereka semua kehilangan akal dan konsentrasi. Martha dan kedua anaknya takut, tetapi suaminya yang mengendarai mobil itu, berusaha menguatkan mereka. Manun dalam sekejap saja, mobil mereka ditabrak oleh orang dari belakang. Mobil mereka terlempar jauh. Manun mereka tidak mengalami luka berat. Suami Martha sekali lagi, mengatakan, “Jangan takut, keluar dari mobil.” Dia memang takut tetapi dia ingin memberrikan peneguhan untuk Martha dan kedua anaknya. Setelah beberapa saat, ambulance datang dan membawa mereka ke Rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut kalaukalau ada pendarahan dalam. Setelah diperiksa, ternyata tidak ada luka-luka serius. Kita semua banyak mengalami banyak tantangan dan hambatan di dalam hidup kita. Ketika kita menhadapi kenyataan ini, kita sering takut dan ragu menghadapinya. Saat itu kita lupa bahwa Tuhan selalu ada bersama kita. Tuhan selalu harid danmenguatkan kita. Dia selalu meberikan dan menciptakan damai di dalam hati kita. Dia selalu memberikan ketenangan di dalam batin kita. Yesus, lewat Injil hari ini, inginmemberikan suatu harapan dan kekuatan baru dengan mengatakan, “Jangan Takut, Aku ada.” Rm Joseph Neonbasu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Syalom Aleychem Hari Minggu Paskah III Kis. 3:13-15, 17-19; 1Yoh.2:1-5a; Luk. 24:35-48 Minggu 19 April 2015 Luk. 24:38 “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?“ Mari kita periksa TKP (Tempat Kejadian Perkara) di dalam ruangan terkunci, mungkin dengan penerangan sekedarnya, di salah satu sudut Kota Yerusalem. Ada sebelas orang yang dulunya mantan murid Yesus ditambah dengan dua orang lagi yang baru melihat Yesus dalam pelarian mereka ke Emaus, semuanya dalam keadaan masih shock dan sedih karena kehilangan Gurunya yang dihukum mati sebagai penjahat. Mereka sedang ketakutan, jangan-jangan orang-orang Farisi dan ahli Taurat datang mencari mereka dan membunuh mereka juga. Dan di tengah-tengah situasi yang tidak menentu itu, tiba-tiba muncul dua orang murid yang baru tiba dari Emaus dan bilang mereka baru saja melihath Yesus, belum lagi hilang rasa terkejut mereka tiba-tiba Yesus muncul di tengah-tengah mereka dan berkata Shalom Aleychem, Assalamu alaykum, damai sejahtera bagi kamu (Luk. 24:36). Wajar saja kalau mereka terkejut, kaget, takut, mungkin ada yang sampai jatuh dari kursinya. Mereka ragu-ragu sebab belum pernah melihat orang yang bangkit dari mati. Mereka yakin bahwa sekali kita mati, maka tidak ada ceritera hidup selanjutnya. Seperti para murid, saya sendiri pun diserang penyakit yang satu ini, ragu-ragu. Saya ragu apakah iman saya kepada Kristus yang mati disalib dan kemudian bangkit lagi itu sungguhsungguh nyata? Atau hanya rekaan orang-orang tertentu saja? Apa untungnya kalau saya tetap percaya? Apa nantinya saya pun bangkit juga seperti Kristus? Saya ragu bukan karena melihat Tuhan yang datang dan berkata Shalom Aleychem, As-salamu alaykum, damai sejahtera bagi kamu, tetapi saya ragu karena tidak pernah mengalami apa yang dialami para rasul dulu itu. Tidak ada suara dari surga yang mencoba memberi saya tanda dan meyakinkan saya bahwa iman saya itu tidak sia-sia. Sampai di sini saya pun kemudian berefleksi lebih lanjut, mengandaikan kalau memang benarbenar Yesus yang bangkit itu datang dan berkata Shalom Aleychem, As-salamu alaykum, damai sejahtera bagi kamu. Apa lantas saya percaya 100%? Lalu apa yang akan saya buat dengan pengalaman itu? Pergi mewartakan ke seluruh dunia dan frustrasi sendiri karena dianggap sebagai orang gila? Yesus Tuhanku dan Allahku, terima kasih karena Engkau tidak memperlihatkan semua rahasia surgawi untukku. Terima kasih karena Engkau masih menghormati kebebasanku untuk meragukan-Mu atau pun mempercayai-Mu dengan sungguh-sungguh. Terima kasih karena Engkau tidak memaksakan kehendak-Mu ke dalam hidupku. Terima kasih, atas kasih penyelengaraan-Mu untukku ditengah-tengah keraguanku. Terima kasih sudah menembus tembok hatiku yang ragu-ragu. Terima kasih sudah membongkar pintu hatiku dengan kasihMu. Terima kasih, karena sudah mau menyentuh banyak orang lewat karya pelananku yang tak seberapa ini. Ya Tuhanku dan Allahku, terimalah aku dan jadikanlah aku milik-Mu. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Always Believe in HIM Senin 20 April 2015 Yoh 6:29 “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29. Saya adalah orang yang paling suka dan nge-fans sekali dengan yang namanya buah mangga, tepatnya mangga harum manis. Kalau sudah musim mangga, saya pasti tidak melewatkan kesempatan untuk berburu mangga di beberapa toko buah atau di mobil pick up pinggir jalan yang sedang ada “BIG SALE MANGGA”. Dua – tiga kg mangga bisa saya beli, jika kebetulan saya mendapatkan harga yang bagus. Suatu ketika, pacar saya menawarkan untuk mencoba buah yang lain. Dia bilang buah ini enak dan rasanya manis. Kesan pertama melihat buah ini adalah, tampak luar saja sudah hitam dan jelek begitu, mana mungkin rasanya enak dan manis. Pacar saya tetap meminta saya untuk mencoba dulu, sebab kalau tidak dicoba saya tidak bisa tahu rasanya. Saya waktu itu tetap tidak mau mencoba, dan tidak percaya apa yang dikatakan pacar saya tentang buah yang bernama manggis itu. Tapi, akhirnya saya coba juga, daripada nanti dia marah dan ngambek, bisa repot nanti. Dari keterpaksaan mencoba buah manggis itu, ternyata setelah sampai di mulut dan dirasakan, wowww – mantap banget nich buah, manis tak terhingga. Bentuk luar ternyata hanya menipu saja, di dalam nya ternyata terdapat kenikmatan lain yang sungguh tak terduga. Untung, saya percaya dengan perkataan pacar saya, walaupun pada saat itu dalam keadaan terpaksa. Bacaan hari ini, mengajarkan kita untuk percaya kepada Dia yang telah diutus Allah. Itulah pekerjaan utama yang dikehendaki Allah Bapa di surga kepada kita umatNya. Allah telah mengutus Yesus, putera-Nya yang tunggal, untuk menebus dosa kita dan melakukan karya keselamatan yang sungguh luar biasa. Ibarat seperti seorang pacar, Allah Bapa juga ingin supaya kita menjadikan Yesus sebagai pacar dan sahabat terdekat kita. Seperti layaknya menjalani masa-masa pacaran, kita ingin juga menempatkan Yesus sebagai teman setia dan satu-satunya kekasih hati kita. Kita harus percaya kepada setiap karya Tuhan dalam setiap kehidupan kita. Diminta untuk mencoba sesuatu atau melakukan tindakan yang mungkin mustahil bagi kita, tetap lakukan saja seturut dengan perintah Tuhan !! Seorang pacar/kekasih sejati, tidak akan membiarkan kita celaka atau menderita. So, always believe in Him !! KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Merindukan Roti Hidup St. Anselmus Kis. 7:51 - 8:1a; Mzm. 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab; Yoh. 6:30-35 Yoh. 6:35, Selasa 21 April 2015 Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.’ Sewaktu SMP saya suka ke Perpustakaan Umum dan suatu hari menemukan buku tua berseri berjudul Winnetou, sebuah buku petualangan di benua Amrik yang saat itu baru ditemukan oleh orang Eropa dan masih penuh hutan belantara. Buku itu dikarang oleh DR. Karl May-seorang penulis Jerman (1842-1912). Walau bukunya gak ada gambar dan tulisannya panjang, tapi petualangan seorang tokoh bernama Old Shatterhand dari Jerman dengan suku-suku asli Amerika-orang Indian, sangat menantang dan menyentuh hati. Perjalanannya mengelilingi Amerika, digambarkan dengan jelas sehingga yang membaca seolah sedang menonton film. Dari semua yang menarik itu, ada satu percakapan Old Shatterhand yang membuat saya kagum tentang bagaimana caranya ia menyatakan imannya. Old Shatterhand berkata kepada Winnetou, sahabat mudanya yang orang Indian itu, ‘Old Shatterhand ingin kembali ke Eropa.’ Winnetou menjadi sedih dan terus bertanya sampai Old Shattherhan kewalahan menjawabnya, tetapi jawaban terakhir Old Shatterhand membuat Winnetou ingin menjadi Kristen dan tidak bisa menahan kepergiannya. Old Shatterhand berkata sambil matanya menerawang ke angkasa, “Aku merindukan roti hidup. Yakni makanan untuk jiwaku. Selama tiga tahun berkeliaran di hutan-hutan Amerika ini, tangan Tuhan telah menyertaiku, sehingga selalu lolos dari maut bahkan bisa mendamaikan banyak suku-suku Indian yang saling perang. Tetapi sekarang aku telah menjadi lemah. Aku harus makan roti hidup itu supaya bisa kuat lagi.” Winnetou bertanya, ‘Bolehkah Winnetou juga memakan roti itu supaya kuat seperti Old Shatterhand?” Old Shatterhand menjawab, “Winnetou bisa memakannya kalau Winnetou adalah seorang Kristen.” Winnetou bertanya lagi, “Bagaimana caranya agar Winnetou menjadi Kristen?” Old Shatterhand menjawab, Winnetou perlu mempelajari dulu beberapa hal sebelum menjadi Kristen.” Dalam buku itu akhirnya Winnetou pun diajak Old Shatterhand ke Jerman, belajar budaya Eropa, bahasa dan tentu saja pelajaran Iman. Winnetou, ketua suku Apache akhirnya menjadi Kristen (Katolik), karena ingin makan Roti Hidup. Pernahkah Anda merindukan Roti Hidup setelah lama berkelana? Sudahkah Anda menyarankan kepada sesamamu untuk makan Roti Hidup? Semoga! (narita) Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Rabu 22 April 2015 Aku Tidak Bisa Hidup TanpaMU Yoh 6:35 “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi” Maria Gabriella Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40. Kalau ada seorang yang menyampaikan kepada kekasih hatinya “Aku tidak bisa hidup tanpamu”. Wow… langsung wajah sang kekasih bersemu merah dengan hati berdebardebar menjawab “So sweet..” Tetapi, apakah benar ada seorang yang tidak bisa hidup tanpa orang yang begitu penting, begitu dikasihi dalam hidupnya? Kenyataannya setiap hari ada orang yang kehilangan kekasihnya, pasangannya, orang tuanya, anaknya, karena mereka harus pergi jauh, karena meninggal, namun hidup terus berlanjut. Yang kehilangan tetap hidup dan melanjutkan kehidupannya. Mungkin lebih realistis jika kita berkata “Aku tidak bisa hidup tanpa udara”. “Aku tidak bisa hidup tanpa jantungku”. Itu sesuaatu pasti. Bukan sekedar manis didengar. Dan sesungguhnya dengan segenap keberadaan kita sebagai manusia, pernyataan ini hakikatnya untukNya, bukan untuk siapapun yang terpenting/yang terkasih sekalipun. “Aku tidak bisa hidup tanpaMU, Tuhan”. Karena napas hidup ini daripadaMu, karena jantung ini anugerahMu, bahkan semua yang terindah, terkasih, terpenting, berasal dariMu dan akan kembali padaMu. Bulan February yang lalu, setiap berangkat dan pulang gereja saya melewati Katedral. Bagi saya saat itu adalah hadiah dan kesempatan yang indah dari Tuhan. Saya bisa sewaktu waktu mampir di Katedral, mengambil waktu untuk hening dan berdoa dalam perjalanan saya ke kantor ataupun pulang. Ha ha! Saya merasa menjadi orang yang kaya dan sejahtera karenanya. Suatu malam saya bertemu seorang teman dan anaknya. Katanya “Iya aku ke sini malammalam… Lagi kangen… kangen adorasi”. Itu adalah jawaban yang manis dan tulus. Mengingatnya membuat saya tersenyum. Sungguh hanya dekat padaNya, jiwa kita tidak merasa lapar dan haus. Itulah mengapa kadang kita menjalani kehidupan gereja secara rutin, tapi merasa masih ada yang kurang. Jiwa kita rindu akan perjumpaan yang lebih pribadi dengannya, menikmati hadiratNya. Ia lah kekasih jiwak kita. Aku tidak bisa hidup tanpaMu, Tuhan, karena hanya dekat padaMu kerinduan hatiku dapat terjawab. Kau puaskan lapar dahagaku dengan curahan rahmat dan kasihMu. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Berulang kali diampuni, selamanya dikasihi St. Georgius, Egidius dr Assisi, Helena dr Udin Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20; Yoh. 6:44-51 Kamis 23 April 2015 Mzm 66:20 Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku. Menjadi pelayan Tuhan selama lebih dari 5 tahun tidak menjadikan setiap langkah yang saya jalani menjadi selalu gampang. Ada masanya saya merasa goyah dalam iman, lalu lupa akan hebatnya Tuhan dan akhirnya mengandalkan kekuatan diri saya sendiri. Bagian paling sulit adalah ketika jatuh dalam dosa. Tidak peduli seberapa besar kecilnya dosa saya, karena saya pikir Tuhan tidak mengukur atau menimbang – nimbang dosa manusia dengan standar takaran tertentu. Contoh gampangnya, ketika saya sibuk mengurus pekerjaan saya dan lupa berterimakasih pada Tuhan dengan berdoa berhari hari atau berminggu minggu, paling untung saya bisa atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus lalu mengucap Amin dan kemudian tidur. Ada sisi manusia saya yang muncul untuk membenarkan diri sendiri, saya kan sudah lelah bekerja secara maksimal, yang penting Tuhan tahu saya bekerja dan berusaha dengan baik dan tetap mengingat untuk berterimakasih padaNya. Bukankah merasa hebat dan kemudian melupakan bahwa sebenarnya seberapa hebat apapun kita berhasil di dunia ini karena Tuhan yang menjamin? Atau ketika saya merasa malas dengan anggota sesama komunitas, jenuh dengan program pelayanan komunitas lalu saya mengambil alasan untuk cuti sementara dari pelayanan. Rasa berdosa saya ketika jarang berdoa ataupun malas pelayanan biasanya muncul jadi sebuah keragu – raguan saat saya kembali melayani. Apa saya sudah pantas untuk melayani lagi? Apa pengakuan tobat saya sudah melayakkan saya kembali menjadi perpanjangan tangan Tuhan? Semakin saya bertanya – tanya sendiri , semakin saya bingung sendiri. Akhirnya saya mencoba diam mengosongkan pikiran dan hati saya dan beberapa pengalaman membuktikan bahwa bukan kita kok yang menentukan pantas tidaknya kita jadi pelayan Tuhan, bukan kita yang menentukan berapa lama dosa kita diampuni. Sebuah kalimat alarm bagi saya pribadi, Tuhan itu mengampuni, memaafkan dan melupakan, dan memilih kita lagi berulang kali menjadi alatNya. Pertanyaannya apakah kita bisa mengakui dosa kita, bertobat, meminta ampun, dan mengampuni diri kita sendiri lalu bilang YA pada Tuhan saat Dia memilih dan menggunakan kita sebagai alatNya? Harus bisa! Maia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Jumat 24 April 2015 Ada Tuhan di Dalam Diri Setiap Manusia Kis 9:15 “Pergilah, sebab orang St. Fidelis dr Sigmaringen, St. Agustinus, St. Adalbertus Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59. Teman – teman yang baik, pernahkah Anda melihat seseorang atau kelompok, yang Anda anggap sebagai orang jahat, orang penuh dosa, orang bersalah, dll dll dll ? Saya yakin jawaban untuk pertanyaan saya ini adalah 100% pasti pernah. Nah, saat Anda melihat mereka, kira – kira apa yang terbersit di benak Anda? ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsabangsa lain serta raja-raja dan orangorang Israel. Kalau saya ada yang sampai benar – benar sebal, misalnya para penjahat, menurut saya, orang tersebut mestinya dibina – sakan =)) Sering saya lupa, bahwa di dalam diri setiap orang, ada percikan Roh Allah yang diam di dalam dirinya. Sejahat apapun, pasti ada ! Contohnya adalah pada bacaan dari kisah para rasul hari ini. Saya yakin teman – teman pasti sudah mengenal nama Saulus. Ya, dia adalah seorang pembunuh – tepatnya dia membunuh para pengikut Kristus. Namun bahkan di dalam diri seorang pembunuh pun, ternyata Allah memiliki rencana yang luar biasa. Dia tidak membinasakan Saulus, namun justru mengangkatnya menjadi salah satu pewarta yang akhirnya menjadi salah satu panutan di dalam gereja. Ini adalah karya Allah yang luar biasa, yang tidak dapat dihalangi oleh manusia. Dan ini juga merupakan suatu bukti, bahwa di dalam diri pembunuh pun, ada Allah di dalam dirinya. Bacaan ini menjadi pengingat bagi saya, bahwa seseorang yang saya lihat “buruk” di dalam dirinya sebetulnya terdapat mutiara berharga. Karena satu dan lain hal, pancaran mutiara tersebut tertutup. Dan bukanlah hal mustahil, bahwa Allah memurnikan kembali, serta menjadikan sebagai alat Nya. Maka, pelajaran yang saya dapat adalah: Pertama : Tetap hormati setiap orang, karena di dalamnya ada Tuhan. Kedua : Berhenti menghakimi, karena siapakah aku ini sehingga aku boleh menghakimi sesamaku. Tuhan Memberkati. Salam Hangat, Daniel Anugroho Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Tanda Tanda Pesta St. Markus, 1Ptr. 5:5b-14 ; Mzm.89:2-3,6-7,16-17; Mrk. 16:15-20 Sabtu 25 April 2015 Mrk. 16:20: “ Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” Kata-kata atau pesan terakhir dari seseorang yang akan meninggalkan kita akan memberikan kesan yang mendalam di hati kita, serta dapat mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita selanjutnya. Dalam injil hari imi sebelum Yesus terangkat ke surga Ia meninggalkan pesan yang meneguhkan para rasul tentang semua yang telah mereka dengar dari pada Nya. Yesus juga menyebutkan tanda-tanda yang akan menyertai orang-orang yang percaya. Tanda-tanda yang disebutkan Yesus ada yang telah saya dengar dan saksikan diantaranya: - Mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu. - Mereka akan berbicara dalam bahasa yang baru bagi mereka. - Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. Untuk tanda yang terkahir belum lama ini teman saya di Jakarta mengalaminya. Segera setelah selesai membawakan renungan, seorang Ibu mendatangi teman saya dan minta di doakan untuk penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh. Pada waktu mendoakan Ibu itu, teman saya yakin bahwa Tuhan Yesus telah menyembuhkannya. Selanjutkan teman saya sering mengucap syukur atas kesembuhan Ibu itu. Tiga bulan kemudian teman saya bertemu lagi dengan Ibu itu yang sudah sembuh, dan Ibu itu mengatakan bawah tiga bulan lalu dalam renungan ia mendengar suara yang menyuruhnya minta di doakan oleh teman saya. Cerita Ibu itu, telah membuat teman saya menjadi sangat terharu karena Tuhan telah berkenan menjadikannya perpanjangan tanganNya. Pengalaman teman saya ini menguatkan saya bahwa Yesus sungguh menyertai kita semua hingga akhir jaman. Doa: Tuhan Yesus, Puji Syukur dan terimakasih kupanjatkan kehadiratMu atas segala KasihMu, KemurahanMu, PemeliharaanMu, Perlindungan serta PenyertaanMu sepanjang hidupku. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Sang Gembala mati untuk domba-dombanya Minggu 26 April 2015 Yoh. 10:11, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombaNya.” Hari Minggu Panggilan Kis. 4:8-12; Mzm. 118:1,8-9,2123,26,28cd,29; 1Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18 Pada suatu hari aku tinggal bersama seorang teman dan kami berdiskusi dan berdialog tentang agama Katolik. Di dalam sharing imannya, teman saya ini membuat suatu pernyataan yang cukup mendalam. Dia mengatakan bahwa sebagai pengikut Yesus, dia bangga dengan kekatolikannya karena dianggap sebagai agama yang logis. Kenapa demikian? Dia menjelaskan bahwa Yesus tidak menyuruh murid-muridNya atau pengikutnya mati duluan untuk membela dirinya walaupun para muridNya seperti Petrus mau mati untuk Yesus. Yesus mau mati duluan untuk menunjukkan jalan menuju kehidupan kekal. Karena kita tahu, Yesus akan mati dan kemudian akan bangkit dari antara orang mati untuk menebus dosa-dosa kita. Logis bukan? Hari ini Yesus mengumpamakan diriNya sebagai gembala yang baik yang memberikan nyawanya bagi domba-dombaNya. Domba-dombanya tidak mati untuk sang gembala tetapi sang gembala mau dan rela mati untuk melindungi domba-dombanya. Dikatakan di ayat sebelumnya bahwa Yesus mati supaya kita semua memperoleh hidup yang penuh dan tidak setengah-setengah. Minggu ini juga dikenal sebagai minggu panggilan dimana Gereja mengajak umatnya untuk lebih mendengar dan menanggapi panggilan untuk mengikuti Yesus secara lebih khusus yakni mau mengabdikan diri untuk menjadi seorang imam. Hal ini dikarenakan bahwa panggilan menjadi seorang imam semakin langka karena arus globalisasi dunia modern ini. Untuk menjadi seorang imam atau gembala untuk para domba, seseorang harus meneladani Yesus sang gembala yang baik. Sang gembala yang rela mati untuk domba-dombanya. Seorang kepala keluarga juga bisa meneladani Yesus sang Gembala yang baik yang rela mati dan berbuat apapun demi keutuhan dan kebaikan keluarga, istri dan anak-anaknya. Marilah kita memohon kepada Yesus, Sang Gembala yang baik supaya semakin banyak anak muda yang dipanggil untuk menjadi imam dan semoga Yesus sang Gembala Baik juga menjadi inspirasi dan teladan bagi para bapak dalam “menggembalakan” domba-domba keluarganya. Amin Rm. Vincent, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Memperoleh hidup dalam kelimpahan St. Petrus Kanisius Kis. 11:1-18; Mzm. 42:2-3; 43:3,4; Yoh. 10:1-10. Senin 27 April 2015 Yoh 10:10 “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” Sungguh menarik bagaimana Yesus menyajikan dinamika relasi antara gembala yang baik dan domba-dombanya: ia mengenal domba-dombanya dan domba-dombanya mengenal dia, mengenal suaranya dan mengikuti dia. Apa yang membuat relasi antara keduanya terjalin demikian? Bisa jadi karena domba-dombanya telah terbiasa mendengarkan suaranya sehingga mudah untuk mengenal dan mengikutinya, atau mungkin karena ia tahu cara yang tepat untuk memanggil dan membuat domba-dombanya mendengarkannya. Tapi ada satu hal lebih mendasar yang menciptakan yang relasi antara sang gembala dan domba-dombanya: Gembala yang baik mengenal tiap-tiap domba-Nya. Mengenal berarti mengetahui apa yang membawa kebaikan bagi domba-domba-Nya, apa yang mereka butuhkan, yaitu hidup. Karena itu Ia menuntun domba-domba-Nya agar memperoleh hidup dan memperolehnya dalam kelimpahan. Setiap kita tentu mengenal siapa Gembala yang baik, yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, agar mereka memperoleh hidup dalam kelimpahan. Bila demikian maukah kita mendengarkan suara-Nya dan mentaati-Nya dengan setia setiap hari? Sr. M. Benedicta, OSB. Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Penolakan Selasa 28 April 2015 Yoh 10:27 “Domba-domba-Ku St. Petrus Chanel, St. Louis-Marie Grignion de Montfort mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4mereka dan mereka mengikut Aku” 5,6-7; Yoh. 10:22-30 Terus berada dalam kebimbangan, mendorong orang-orang Yahudi datang kepada Yesus dan memintaNya memberikan kesaksian, berkata terus terang tentang diriNya; “apakah Dia sungguh mesias”. Bagi Yesus berkata-kata tentang diriNya sendiri sangat riskan karena boleh jadi kata-kataNya bisa mengurangkan ataupun melebihkan situasi diriNya yang sebenarnya. Di sisi lain Ia tidak mau orang diyakinkan dengan kata-kataNya tetapi oleh apa yang Ia lakukan. Yesus menghendaki mereka yang bertanya menarik kesimpulan sendiri dari apa yang mereka saksikan bukan dari apa yang mereka dengar. Di sini persoalan bukan pada Yesus tetapi pada kaum Yahudi sendiri. Mereka bingung karena mereka mempertentangkan pengetahuan mereka tentang Dia dengan apa yang Ia lakukan. Bagi Yesus yang perlu dipersoalkan adalah apa yang Ia lakukan bukan siapa Dia dan apa yang Ia katakan. Dari kisah ini ada beberapa hal yang dapat kita petik; pertama, pertanyaan kaum Yahudi, orang-orang di sekitar kita muncul boleh jadi karena hatinya telah tertutup oleh ketidaksukaan mereka atas kehadiran kita. Jawaban atas pertanyaan mereka bisa mereka gunakan untuk memperkuat alasan mereka menolak Yesus, menolak sesamanya. Kedua, mereka bingung karena apa yang kita katakan bukanlah apa yang kita hidupi dan apa yang kita hidupi bukanlah apa yang kita katakan. Ketiga, kisah ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menempatkan diri dalam kebersamaan dan awas dalam berkata-kata tentang diri kita. Karena begitu banyak waktu yang kita buang untuk berbicara tentang diri kita. Hal ini penting agar kita tidak mudah terkecoh dengan mengalirnya kata-kata kosong dari daya imaginasi orang lain tentang satu realitas yang mungkin tidak ada. Keempat, kisah ini juga hendak mengikis kecenderungan kita untuk lebih melihat siapa orang itu ketimbang apa yang dilakukannya. Penolakan sering terjadi bukan karena apa yang dilakukan sesama tetapi karena kita mengenal siapa mereka. Kelima, di samping itu, kisah ini mengundang kita untuk sedapat mungkin membiarkan tutur kata kita bergandengan tangan dengan apa yang kita lakukan/hidupi karena banyak kali terjadi apa yang kita katakan bertentangan dengan apa yang kita hidupi/lakukan. Seperti kaum Yahudi, banyak orang di sekitar kita juga bingung dengan pola hidup kita. Kita bangga mengatakan bahwa kita adalah orang-orang beriman tetapi dalam kenyataannya tidak jauh berbeda dengan mereka yang tidak beriman. Kita juga punya kecenderungan yang sama di mana dalam kebersamaan gagal mempercayai sesama karena lebih melihat siapa dia dari pada apa yang dilakukan. Banyak orang di sekitar kita sedang menanti kesaksian tentang diri kita, tentang iman yang kita miliki. Situasi ini mestinya membuat semakin serius menunjukkan identitas kita bukan dengan kata-kata tetapi melalui hidup dan karya. Apapun yang kita katakan tidak akan mampu mewakili apa yang kita hidupi, tetapi apa yang kita hidupi akan berbicara banyak tentang siapa kita. Karena itu biarkan hidup dan karya kita menjadi saksi diri sehingga melalui kesaksian yang hidup dapat membuat orang lain semakin percaya akan Yesus sebagai mesias. Cutam Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com Kegelapan St Katarina dari Siena. Kis 12:24-13:5a. Mzm:67:2-3,5,6,8; Yoh 12:44-50 Yoh 12:46 Rabu 29 April 2015 .Aku telah datang kedalam dunia sebagai terang,supaya setiap orang yang percaya kepada Ku,jangan tinggal didalam kegelapan. Hari Nyepi di Bali yang tahun 2015 ini jatuh pada tanggal 21 Maret, bagi sebagian orang merupakan suatu hal yang sangat tidak nyaman. Banyak yang berlibur keluar Bali untuk menghindari Bali yang pada hari itu seluruh Bali tidak boleh menyalakan lampu, tidak boleh keluar rumah dan banyak larangan lain lagi. Pendek kata selama semalam Bali ada dalam kegelapan total. Tapi bukankah ada “kegelapan “ yang lebih membuat kita jauh lebih menderita lagi? Gelap hati, gelap fikiran ,gelap jiwa. Bukankah kalau kita mengalami hal ini semuanya akan sangat membuat hidup kita dan orang disekitar kita jadi susah? Tapi syukurlah kita punya Sumber Cahaya yang tidak pernah padam yaitu Firman Tuhan yang menjadi pelita dan terang bagi hidup kita. Tergantung pada kita,apakah kita ingin selalu dekat dengan Nya atau menjauh dari Sang Sumber Cahaya itu. Cuma harus diingat semakin jauh kita dari Sumber Cahaya semakin KECIL bayangan kita. Sebaliknya semakin kita dekat bayangan kita akan semakin besar. Kadang kadang kita mengalami masalah yang rasanya sangat berat, baik dalam bidang ekonomi maupun dalam masalah sosial. Dan sering kali hal itu membuat kita stres. Tapi kalau kita sering membaca Firman Tuhan, bukankah Dia telah memberi kita Seberkas Cahaya dalam kegelapan,yaitu dalam Roma 12:12 : “Bersuka citalah dalam Pengharapan,Sabarlah dalam kesesakan dan Bertekunlah dalam Doa.?”. Orang masih bisa hidup tanpa makan selama 40 hari, tapi tanpa HARAPAN orang hanya bisa hidup selama 4 detik. Waktu 4 detik itu dihitung saat orang yang kehilangan harapan itu terjun dari gedung lantai 15 dan terkapar tanpa nyawa di lantai bawah. Pada hari Hari Raya Nyepi yang gelap gulita ini sungguh sebatang lilin sangat berharga. Kalau demikian bukankah kita harus selalu bersyukur karena Dia datang bagi kita sebagai Sumber Terang yang tak pernah pudar selamanya? Amin Iwan Setiawan Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 Pahit Ditolak Kamis 30 April 2015 Yoh 13:20 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barang siapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku” St. Pius V, Benediktus dr Urbino Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20. Ketika Paulus dan Barnabas dikirim untuk memberitakan kabar keselamatan Tuhan Yesus pada umat di Antiokhia, pada awalnya “penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah mengikuti Paulus dan Barnabas.” (Kis 13:43). Tetapi “pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota” (Kis 13:44) untuk mendengarkan Paulus dan Barnabas. Lalu apa yang terjadi dengan orang-orang Yahudi itu? “Penuhlah mereka dengan iri hati dan sambel menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.” (Kis13:45) Saat itu Paulus sadar bahwa ia telah ditolak oleh bangsanya sendiri, tetapi “bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan dan… menjadi percaya.” (Kis 13:48). Pada bulan Mei 2013 Paus Fransiskus berkomentar mengenai dokumen Gereja Evangelii Nuntiandi yang ditulis oleh Paus Paulus VI di 1975: “per me il documento pastorale più grande che è stato scritto fino a oggi…” artinya “menurut pemikiran saya ini adalah dokumen pastoral gereja yang terbaik yang pernah ditulis sampai saat ini.” Di dalam Evangelii Nuntiandi Paulus VI berkata: Gereja ada untuk berevangelisasi.” Artinya semua umat Katolik dan Kristen, termasuk anda dan saya yang sudah dibaptis, punya tanggung jawab untuk memberitakan Kristus dan karya keselamatannya pada semua orang. Inilah identitas dasar kita dan tugas utama kita. Mungkin anda mengalami penolakan dari keluarga sendiri, teman atau kalangan anda sendiri seperti yang dialami oleh Paulus dan Barnabas. Mungkin malah ada di kalangan sendiri yang iri hati karena komunitas yang anda bangun itu bertumbuh besar dan menjadi populer. Sayapun pernah mengalami penolakan seorang teman yang mengkritik kongegrasi saya yang sekarang sepertinya diminati banyak orang. Apapun tantangan kita, janganlah kita berkecil hati, tetapi mari kita teladani St Paulus dan Barnabas yang tidak berhenti berevangelisasi walaupun pahit ditolak! Mereka mampu melakukannya karena itulah identitas mereka sesungguhnya. Kitapun jangan lupa akan siapa diri kita sesungguhnya sebagai anggota Gereja Kristus. Ya Bapa, terimakasih atas kasihMu yang rela mengutus PutraMu Yesus Kristus untuk menyelamatkan kami. Tuhan Yesus terima kasih atas kepercayaanMu yang besar pada Gereja dan para Rasul yang sudah Kau utus untuk menyebarkan kabar baik. Utuslah Roh KudusMu selalu, agar kami selalu ingat akan identitas dan tugas mulia ini, sehingga semua orang tahu akan kasih pengampunanMu yang besar pada seluruh umat manusia. Amin. Frater David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 65 / 2015 www.DOJCC.com