Volume 3 No. 1 lO.Choudhury, el al. In Vhro and InVitro E M of Kalmegh m r a p h h psnlculeta Nees) Extract and Androaranholie on HeDatic Mikrosomal ONQ Metabolizing En;rymes. Planta 2 (2); 1355. ita Nees ws ofAndmgI 1l.Gupy et.al. Antidiarrheal Acti I in Vlvo Mod Against 13cherlchia co de Drug Res.. lQ£IO. 28 (4). 273 .. . .- . 12.Huang,et.al. The kneel a Iota1 avoma ma onanea mm me naa or r;nusmlnlian schernic @ndmgraphis paniculara Nees) on Experimental Necmis. Zhongcaoyao. 1987. 18 0, 315-18. BEB SOME NOTES C 260. 18.Peny, K. Pharmacologkal Erperlmmt~on Isolated Preparations. 2 nd. edithn, E B S Livingstone. Edinburgh and London. 1970, p. 58-77. lo CATATAN TENTANG SAM lBILOTO (Andrographis Pani UAN A NDROGRAPHIS paniculata (Burm.f.) Nees (sambiloto) bukan tumbuhan asli Indonesia tetapi tumbuhan pendatang yang sudah lama masuk ke negeri ini. Hal ini terlihat dari berbagai nama yang berbeda yang diberikan kepada tumbuhan ini sesuai dengan daerah dimana ia tumbuh. Di Jawa misalnya, tumbuhan ini disebut sambiloto atau andiloto (I), di Pasundan disebut ki oray atau ki peurat (2) dan di Minang disebut ampadu tanah. Tidak diketahui secara pasti kapan tumbuhan ini masuk ke negeri kita. Tetapi menurut data spesimen herbarium di Herbarium Bogoriense tumbuhan ini sudah ada sejak tahun 1893. Sambiloto merupakan tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat yang dipakai secara tradisional oleh banyak suku di Indonesia (1, 3. 4. 5). Di sisi lain tumbuhan ini dilaporkan sebagai gulma di hutan jati dan ladang-ladang (6). Sambiloto rnerupakan tema tegak yang tumbuh di sisi jalan, di kampung (1) atau di parit dan di jalan re1 kereta api. Tumbuhan ini berkembang baik dengan cara generatif dan atau vegetatif. Dalam makalah ini dibahas beberapa aspek tentang sambiloto, antara lain morfologi dan taksonomi, habitat dan penyebaran. BAIAAN DAN CARA Pen data . . . ... . . rengamatan speslmen herDafIum a ~ l a ~ u ~a1a nnerbarium Bogoriense. Semua data yang ada pada setiap spesimen herbarium. yang meliputi antara lain: tempat koleksi, habitat, habitus dan altituda, dicatat; demikian juga tahun, waktu contoh tersebut dikoleksi. Hasil dibuat tabel untuk memperrnudah menganalisis data. Perincian spesies did:asarkan atas hasil pellgamatan spesimen he:rbarium dam dari Spe!simen hidupI yang ada Idi koleksi hidup Kebun Raya Bogc,r serta infclrmasi dari buku. . . unruK menenrutcan masuK KC pmplnsl mana suam remoat dari mana spesimen ini dikumpulkan, dipakai "Atlas Indonesia" oleh I Made Sandi (7). . HASIL DAN P E M B A W A N Morfologi dan Sambiloto adalah tema tegak dengan tinggi 0.35-0,90 m, berwarna hijau kelam. Batang persegi empat yang makin jelas terlihat ke arah pucuk banyak cabang. Batang ini tampak seperti berbuku-buku dan terlihat jelas membenggul sedikit pada setiap bukunya (node) dan berwama lebih pucat. Panjang internode antara 1,40-3.60 cm. Dari buku-bukunya yang menyentuh tanah, bahkan dari antara buku-buku *wBalai Pengembangan Kcbun Raya, LIPI,Bogor ~ l 13.Hudson,L and F.C. Hay. Pracikal Imrnunolagy,2 nd. edition, B I ~SclerMc Publication, London, 1980. p. 88-90. 14.lauranca.D.R. and A.L. Bacharach. Evaluation of DNQ AcHvith: Phannscometric. Academic Press. London. 1984, p. 491-497. 15.Nodine. J.H. and RE. Siegler. Animal and Clinical Phannacologlc Technlquea in Drug Evaluation. Year Book Medics Publication Inc. Chicago. 1Q64.p. 253- L Abstract Some aspects of Andrvgm~his~aniculafamurrn.f.) Nees, such ., . 19 Warta Tumbuhan Obat Indonesia (I3urm.f.) Nees) as morphology and taxonomy, habitat and distribution are presented in this paper. sering keluar akar. Daun sambiloto bertangkai sangat pendek, bahkan hampu tidak bertangkai, berupa daun tunggal, memanjang, berukuran rata-rata 12 cm x 3 cm, bertepi rata, duduk daun berhadapan, permukaan atas dan bawah berwarna hijau gelap. Perbungaan tumbuh pada ujung tangkai, tersusun dalam rangkaian betbentuk tandan. melengkung ke arah bawah, dengan bunga berwama putih. Buah kecil, memanjang lebih kurang 0.30 cm sampai 0.40 cm x 1,50 cm sampai 1.90 cm, berlekuk terdiri dari dua rongga, berwama hijau, pecah jika masak. Biji kecil. gepeng, berwama hitam. Sambiloto masuk dalam suku jeruju-jerujuan (Acanthaceae). Tumbuhan ini merupakan salah satu jenis dari 20 jenis yang ada dalam seluruh margi Andrographis (8). Famili Acanthaceae secara taksonomi dibagi menjadi tiga subfamili (9). yaitu subfamili Nelsoniodeae, subfamili Thumbergioideae, dan subfamili Acanthoideae. Perbed:aan antara Iketiga subfamili ini terletak antara lain pada biji. Pad2I subfamili Nelsonioideae dan subfamili Thumbergioideae, biji tidak memill i ejaculator, sedangkan biji pada ... ~canthoideaemernilikinva. sehineea jenis yang terrnasuk suorarmll :o tergolong apabila buah masak, biji akan terlempar kelu ke dalam subfamili yang ketiga, yaitu Acanthoideae. .- . .,- Habitat d m penyebaran Androgmphis paniculata (I3urm.f.) Nees adalah tumbuhan tema tegak. Tanaman ini dapat tumbuh di, daerah dataran rendah sampai ketinggian lebih kurang 700 m dpl. (10,l). tetapi lebih sering ditemukan di tempat dengan ketinggian di bawah 100 m dpl. Dari data spesimen herbarium diketahui bahwa kisaran daerah tempat tumbuh adalah 1-1200 m dpl. Spesimen herbarium dari daerah tempat terendah adalah dari Tanjung Priok, Jawa Barat, sementara spesimen dari tempat tertinggi adalah dari daerah Besuki, Jawa Timur (11). Habitat sambiloto adalah tempat terbuka seperti lad1 jalan, di perkampungan, tebing saluran air atau sungai. Tumounan ml juga banyak ditemukan di sepanjang jalan kereta api di daerah Depok dan sawah daerah Parakan, Jawa Bar&. Di hutan jati, misalnya: Hutan Jati Kedung Jati, KPH Semarang, Jawa Tengah sambiloto sering dijumpai, demikian juga di hutan jati daerah Madiun (6). Sambiloto merupakan tanaman introdukrsi, bukan timaman asli Indonesia, tetapi sudah lebih dari 150 tahun ada di JawaI. Asal jenis ini belum diketahui secara pasti, tetapi didugrI.sambiloto .. . berasal dari Asia Tropik (10). Selain di Indonesia, jenis in1 banyaK terdapat di kawasan Malesia lainnya (1). Tetapi Burkill (12) menyatakan sambiloto berasal dari India menyebar ke arah selatan ke Indocina. ke utara semenanjung Malaysia dan muncul lagi di Jawa. Menurut Backer (10). penyebaran di pula Jawa meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah. Jawa Timur termasuk Madura dan Bawean. Penyebaran sambiloto di Indonesia terdapat di dua pulau besar,