259 FRAMEWORK NETWORKED AUDIO UNTUK APLIKASI LABORATORIUM BAHASA Hendro Agus Santoso1 , Erwin Cahyadi1, Armein Z.R. Langi1 1 DSP Research and Technology Group KK Teknologi Informasi – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Keberadaan laboratorium bahasa memiliki peran penting bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan sistem laboratorium bahasa multimedia berbasis thin client. Makalah ini secara khusus menjelaskan proses perancangan dan implementasi dari framework networked audio untuk aplikasi lab bahasa. Pengembangan framework audio tersebut dilakukan dengan merancang dan membangun aplikasi audio server yang melayani lalu-lintas audio antar komputer. Sistem tersebut mampu melakukan audio transfer dari satu komputer ke komputer lain dan audio mixing terhadap beberapa kanal audio. Kata kunci: Lab Bahasa, networked audio, audio mixing PENDAHULUAN Era globalisasi menuntut kemampuan setiap individu untuk menguasai beberapa bahasa terutama bahasa Inggris. Selain itu, institusi pendidikan tetap harus meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Keberadaan laboratorium bahasa memiliki peran yang sangat penting bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan [3]. Pada awalnya laboratorium bahasa menggunakan perangkat konvensional seperti kaset tape analog. Sistem ini hanya menstimulasi indera pendengaran tanpa mengintegrasikan rangsangan terhadap indera penglihatan berupa video, gambar, atau teks. Riset di bidang pendidikan menunjukkan bahwa proses belajar yang mengintegrasikan rangsangan terhadap multi indera sekaligus akan berdampak lebih baik bagi siswa dalam menyerap materi yang diajarkan. Dalam perkembangannya laboratorium bahasa mulai beralih ke media digital menggunakan komputer. Solusi yang umum adalah dengan menyediakan sebuah personal desktop computer bagi setiap siswa dan menginstalasi seluruh aplikasi ke dalam masing-masing komputer. Sistem seperti itu membutuhkan biaya yang besar, tidak hanya untuk pembelian akan tetapi juga untuk perawatan dan upgrade. Oleh karena itu, saat ini mulai berkembang kebutuhan untuk mengimplementasikan strategi penggunaan model thin client computing [1]. e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan sistem laboratorium bahasa multimedia berbasis thin client yang murah, mudah digunakan, dan mudah diimplementasikan. Titik berat yang hendak dicapai adalah faktor biaya kepemilikan yang murah, kemudahan dalam pengoperasian dan pengelolaan, serta aspek interaktivitas kegiatan belajar-mengajar yang tetap terjaga. Komponen utama dari laboratorium bahasa adalah: 1) perangkat thin client, 2) server, 3) framework networked audio, 4) aplikasi pengaturan sistem thin client, 5) aplikasi lab bahasa. Komponen thin client dan server dapat memanfaatkan perangkat komoditas. Sebagai gambaran, target harga bagi sebuah komputer thin client adalah sekitar Rp. 1.700.000 rupiah, terdiri dari komputer thin client, LCD monitor, headset, keyboard dan mouse. Sementara untuk server dapat menggunakan PC standar, dengan spesifikasi disesuaikan dengan jumlah thin client yang ada dalam sebuah lab bahasa. 260 3. 4. 5. 6. Gambar 1 Lab Bahasa Multimedia PEMBAHASAN Laboratorium Bahasa Multimedia Dalam membangun sistem laboratorium bahasa multimedia interaktif, penelitian ini menyusun beberapa kebutuhan yang harus dimiliki oleh sistem sebagai berikut: 1. Kemampuan interaksi antara siswa dan guru dalam kelompok seperti layaknya bila berkumpul di kelas 2. Aplikasi untuk memutar file multimedia baik oleh guru maupun secara mandiri oleh siswa disertai kemampuan merekam multimedia baik video maupun audio. 3. Kemampuan untuk tetap dapat saling terhubung melalui internet baik dalam satu LAN (Local Area Network) maupun dalam WAN (Wide Area Network). 4. Sistem dapat diimplementasikan dengan arsitektur thin client dengan sumberdaya terbatas. Konsol pengajar digunakan oleh guru untuk mengatur proses belajar mengajar dan juga memantau seluruh konsol siswa. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa kebutuhan dari sebuah konsol pengajar: 1. Memilih dan mem-broadcast file multimedia ke seluruh /sebagian siswa 2. Memiliki media untuk menyampaikan pengajaran melalui tampilan layar. 3. Melakukan pengelompokan siswa dalam percakapan berpasangan maupun untuk diskusi berkelompok 4. Melakukan komunikasi audio dua-arah dengan siswa maupun sekelompok siswa. 5. Memantau komunikasi suara siswa maupun sekelompok siswa (pasangan / kelompok) Sementara itu, sebuah konsol siswa harus memiliki kemampuan : 1. Menerima streaming multimedia yang dibroadcast dari konsol pengajar 2. Memutar file multimedia secara mandiri, termasuk fungsinya (pause, rewind, dan fast forward). Memiliki aplikasi untuk membaca materi dari guru (dokumen maupun presentasi) dan mencari informasi dari internet (web-browser) Memiliki wahana untuk “mengangkat tangan” kepada guru apabila mempunyai pertanyaan atau menemui kesulitan Berkomunikasi dengan guru apabila mendapat ijin / kesempatan (inisiatif dari guru) Berkomunikasi dengan siswa lain apabila mendapat ijin (dalam kegiatan percakapan berpasangan maupun diskusi kelompok) Gambar 2 Use Case Diagram Framework Networked Audio Framework multimedia yang ingin dikembangkan dalam penelitian ini adalah sistem networked audio menggunakan jaringan komputer lokal. Sistem tersebut mampu melakukan audio transfer dari satu komputer ke komputer lain, audio mixing terhadap beberapa kanal audio, audio recording, dan audio processing. Fungsi audio mixing tersebut dibutuhkan oleh aplikasi laboratorium bahasa, misalnya untuk melakukan diskusi berkelompok diperlukan kemampuan audio mixing terhadap beberapa kanal audio dari beberapa komputer. Pengembangan framework audio tersebut dilakukan dengan merancang dan membangun aplikasi audio server yang melayani lalu-lintas audio antar komputer. Gambar 3 Framework Networked Audio Asterisk adalah aplikasi open source yang dapat mengubah komputer menjadi sebuah server e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung 261 komunikasi. Asterisk biasa digunakan sebagai server IP-PBX, maupun VoIP Gateway. Asterisk memiliki kemampuan untuk mendukung komunikasi suara dua arah melalui jaringan sehingga dapat digunakan sebagai framework komunikasi suara untuk lab bahasa. Asterisk memiliki Asterisk Manager Interface (AMI) yang dapat digunakan untuk mengendalikan kanal-kanal dan fitur-fitur dalam komunikasi audio. Dengan menambahkan komponen tambahan, Asterisk membangun sebuah framework networked audio yang dapat digunakan untuk aplikasi lab bahasa. Lab Bahasa dengan Skema Conference Room Lab bahasa didesain memiliki beberapa ruang konferensi yang dibuat oleh guru sesuai kebutuhan. Secara umum, baik guru maupun siswa masingmasing memiliki 3 kanal audio. Kanal pertama digunakan untuk bergabung di dalam default classroom, kanal kedua digunakan untuk ruang diskusi kelompok, sementara kanal ketiga merupakan kanal individual untuk percakapan dengan guru. Guru memiliki kemampuan mengendalikan semua kanal siswa yang tergabung di dalam kelas, dapat memindahkan siswa dari satu kanal ke kanal lain sesuai skenario kegiatan yang sedang terjadi di dalam kelas. Gambar 4 Skema Conference Room Setiap kegiatan dimulai pada kondisi default classroom, di mana semua siswa bergabung dalam mode dengar saja. Guru memiliki kendali penuh terhadap lalulintas suara dua arah. Siswa hanya dapat berbicara jika diijinkan oleh guru. Hal ini difasilitasi dengan mekanisme “angkat tangan” pada konsol siswa. Apabila diperlukan, guru dapat memilih salah satu siswa sebagai model untuk berbicara kepada seluruh siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah mode siswa terpilih dari semula mode dengar (listen only) ke mode normal (dua arah). e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung Pada kegiatan percakapan berpasangan atau diskusi kelompok atau, guru membuat sejumlah ruang (chatroom) kemudian melakukan pengelompokan siswa ke dalam tiap-tiap ruang tersebut. Tiap siswa dalam pasangan/kelompok kemudian dapat melakukan komunikasi dua arah. Guru dapat melakukan memantau (spying) komunikasi yang terjadi dalam pasangan/ kelompok. Apabila diperlukan, guru dapat berbicara kepada pasangan/ kelompok tertentu maupun kepada salah satu siswa secara spesifik. Asterisk Manager Interface Asterisk Manager Interface (AMI) merupakan interface yang digunakan oleh sistem laboratorium bahasa untuk berkomunikasi dengan server asterisk. AMI adalah sebuah aplikasi server socket yang dapat melayani client untuk terhubung dengan server Asterisk sehingga dapat memberikan perintah dan menerima event yang terjadi pada server Asterisk. Dalam sistem lab bahasa yang dikembangkan, AMI digunakan untuk melakukan pengubahan kanal dan mode dari tiap-tiap titik node yang terkoneksi ke Asterisk. Pengubahan kanal terjadi ketika guru melakukan pengelompokan siswa dalam ruang percakapan berpasangan atau diskusi kelompok maupun percakapan individual antara guru dan siswa tertentu. Perubahan mode terjadi ketika guru memberikan kesempatan kepada seorang siswa sebagai model untuk berbicara kepada seluruh siswa di kelas. AMI juga digunakan untuk membaca dan meng-update status dari setiap siswa di dalam kelas selama kegiatan berlangsung. AMI Client pada konsol pengajar digunakan untuk melakukan pengelompokan siswa dalam ruang percakapan dengan memindahkan kanal suara seorang siswa ke sebuah kelompok diskusi. Pengelompokan ini dikendalikan melalui GUI yang tersedia pada konsol pengajar. Labkom Server dan Labkom Client Labkom Server dan Labkom Client adalah aplikasi client-server yang digunakan untuk komunikasi kontrol dan status pada lab bahasa. Status grup diskusi sebuah client dapat diperoleh dari server. Client juga dapat meminta rekues kepada server jika siswa melakukan “angkat tangan” dan rekues ini akan ditampilkan di konsol pengajar secara berurutan berdasarkan waktu (timestamp). Pengajar juga dapat mengarahkan aplikasi Web browser yang terdapat pada konsol siswa ke alamat link tertentu untuk memberikan informasi atau streaming multimedia melalui Labkom Server. Aplikasi GUI Lab Bahasa 262 Aplikasi Graphical User Interface (GUI) dari laboratorium bahasa adalah antar muka yang digunakan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses belajar mengajar sebagai konsol pengajar dan konsol siswa. Melalui konsol pengajar, guru memegang kendali penuh atas kegiatan belajar yang terjadi di lab. Konsol pengajar digunakan oleh guru untuk menetapkan bahan ajar beserta dengan bahanbahan multimedia seperti teks, video, atau rekaman audio. Guru dapat memantau kondisi komunikasi audio dari setiap siswa, memberikan masukan melalui komunikasi audio, mengarahkan web browser pada konsol siswa ke link yang diinginkan. Siswa menggunakan konsol siswa untuk menerima streaming multimedia dari guru, mempelajari materi. Siswa dapat menekan tombol “angkat tangan” apabila ingin mengajukan pertanyaan atau menemui kesulitan. Dalam kegiatan percakapan berpasangan atau diskusi berkelompok, siswa dapat melakukan percakapan audio dua arah dengan pasangan atau anggota kelompok yang ditentukan oleh guru. Antar muka GUI baik untuk Konsol Guru dan Konsol Siswa diimplementasikan dengan Qt. Konsol Guru dan Konsol Siswa dikembangkan sebagai aplikasi berbasis web untuk memudahkan pengoperasian dan pengelolaan. Webkit Webkit adalah engine web browser open source. Dengan Webkit dapat dibuat sebuah web browser terintegrasi dengan aplikasi lab bahasa. Web browser digunakan untuk komunikasi konten dan multimedia lab bahasa. Kita dapat menggunakan standar Web tanpa harus membuat standar dan protokol yang baru untuk menyampaikan konten multimedia. Web browser digunakan untuk mengakses konten pelajaran. Streaming multimedia juga dapat dengan mudah dilakukan melalui web browser. Aplikasi berbasis web dipilih untuk lab bahasa karena keluwesan dalam penyajian konten. Dapat digunakan teknologi Flash atau dapat juga menggunakan teknologi HTML5 yang baru dikembangkan saat ini. DISKUSI Penelitian ini pada saat ini sampai pada tahap implementasi. Implementasi sistem dilakukan dengan pembuatan framework untuk networked audio serta pembuatan aplikasi laboratorium bahasa. Tahap perancangan dan implementasi sistem dapat dibagi menjadi 2 fase. Masing-masing fase menghasilkan sebuah prototipe dari komponen. Prototipe pertama adalah sebuah framework networked audio yang dapat melakukan audio transfer, mixing, record, dan playback baik secara lokal maupun remote. Prototipe kedua adalah aplikasi lab bahasa yang berfungsi e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011) Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011, Bandung sebagai antar muka yang digunakan oleh guru dan siswa untuk berinteraksi dalam melakukan proses belajar mengajar. Saat ini, penelitian ini telah berhasil mengimplementasikan prototip pertama yaitu framework untuk networked audio. Melalui koneksi ke AMI, konsol guru telah dapat membuat ruang konferensi untuk diskusi kelompok, melakukan audio transfer terhadap kanal-kanal siswa sesuai kelompok yang ditentukan. Prototip telah dapat melakukan audio mixing di dalam ruang-ruang konferensi sesuai kebutuhan kelas. Pengubahan mode juga telah dilakukan terhadap kanal audio dari siswa yang dipilih sebagai model untuk berbicara kepada seluruh siswa di kelas. Penelitian akan dilanjutkan dengan melakukan implementasi aplikasi antarmuka GUI lab bahasa baik untuk konsol pengajar maupun konsol siswa. Perangkat lunak akan diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman C++ serta Qt sebagai toolkit untuk membangun framework GUI. DAFTAR PUSTAKA [1]. Tolia, N., Andersen, D.G., Satyanarayana, M., “Quantifying Interactive User Experience on Thin Clients”, IEEE Computers, March, 2006 [2]. Pahl, C., “Managing Evolution and Change in Web-based Teaching and Learning Environment”, Computer and Education, 40, 99114, 2003 [3]. Robotel,Inc. “Language Labs Demystified”.2008.http://www.robotel.com