BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Dalam bab ini, penulis akan membahas teori-teori apa saja yang berkaitan dengan topik skripsi yang dibahas. Dalam penelitian ini, teori – teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi massa, televisi, Drama seri, SOR, individual Differences, fashion style, dan pengertian dari pengaruh. 2.1.1 Definisi Komunikasi Kata Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Jadi, secara garis besar , dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antar komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). Proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi komunikator, komunikator mengirimkan pesan/informasi kepada komunikan sebagai sarana komunikasi Adapun berapa definisi komunikasi dari para pakar, sebagai berikut: 1. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswell) 11 12 2. Komunikasi merupakan rangkaian proses pengalihan informasi dari satu orang kepada orang lain dengan maksud tertentu. 3. Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal berupa symbol-simbol berdasarkan perjanjian manusia) verbal atau nonverbal yang disadari atau tidak disadari yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap orang lain. 4. Komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun nonverbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain (Carl I. Hovland). 5. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui symbol-simbol. (Theodorson dan Theodorson). 6. Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain (Edwin Emery). 7. Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti arti antara sesama manusia (Delton E, Mc Farland). 8. Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan (William Albig). 9. Komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan symbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu (Charles H. Cooley). 13 10. Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahaptahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut (A. Winnet). 11. Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan system symbol linguistic, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem ini dapat di sosialisasikan secara langsung/tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual) (Karlfried Knapp). (Suprapto, 2011: 6) Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat kita golongkan ada tiga pengertian utama komunikasi dalam Suprapto (2011: 7) yaitu pengertian secara etimologis, terminologis, paradigmatis 1. Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu komunikasi berasal dari bahasa latin ‘communicatio’ dan perkataan ini bersumber pada kata ‘comminis’ yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. 2. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya adalah ceramah, kuliah, dakwah, diplomasi, dan sebagainya. Demikian pula pemberitaan surat kabar dan majalah, penyiaran radio dan televisi atau pertunjukan film di gedung bioskop, dan lain-lain. 3. Secara Paradigmatis, Komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu dengan yang lain secara fungsional untuk mencapai tujuan tertentu. 14 2.1.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, sebuah kegiatan yang berlangsung secarab kontinu Joseph De Vito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi. Hal tresebut dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, di mana komponen-komponen saling terkait. Bahwa para pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Setiap elemen komunikasi saling bergantung satu dengan yang lainnya, masing-masing komponen saling saling mengait dengan komponen yang lain. Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut: IDE ENCODING PENGIRIMAN DECODING UMPAN BALIK Gambar 2.1 Proses Komunikasi (Suprapto, 2011: 8) 15 1. Langkah pertama, ide/ gagasan diciptakan oleh sumber/ komunikator. 2. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialih bentukan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan. 3. Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding selanjutnya dikirimkan melalui saluran/ media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan. 4. Langkah keempat, penrimaan menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya unuk mengartikan maksud pesan tersebut. 5. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak akan megirim kembali pesan tersebut ke komunikator. Menurut Wilbur Schramm mengatakan bahwa untuk terjadinya proses komunikasi paling sedikit harus memiliki 3 unsur komunikasi, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Akan tetapi Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu a. Who, yakni berkenaan dengan siapa yang mengatakan. b. Says What, yakni berkenaan dengan menyatakan apa. c. In Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa. d. To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa. e. With what effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa. (Suprapto, 2011 : 9) 16 Berdasarkan formula Laswell tersebut, maka terdapat lima komponen komunikasi agar dapat terjadi proses komunikasi, yaitu a. Komunikator b. Pesan c. Media d. Komunikan e. Pengaruh Komunikasi merupakan suatu proses, dan biasanya dalam setiap proses itu terdapat hal-hal yang dapat mempengaruhi jalannya proses tersebut.William G.Scott yang mengutip pendapat Babcock dalam Thoha (1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi, diantaranya adalah: 1. The Act (Perbuatan) Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. 2. The Scene (Adegan) Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungan dengan lingkungan komunikasi. 3. The Agent (Pelaku) Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku-pelaku komunikasi.Pengirim dan penerima pesan yang terlibat dalam hubungan komunikasi ini, adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi tersebut. 17 4. The Agency (Perantara) Alat yang digunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya perantara.Alat tersebut selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, juga alat komunikasi tertulis, seperti surat perintah, memo, bulletin, nota, surat tugas, dsb. 5. The Purpose (Tujuan) Ada 4 macam tujuan yaitu: a. Tujuan fungsional b. Tujuan manipulatsi c. Tujuan keindahan d. Tujuan Keyakinan 2.1.3 Fungsi Komunikasi 1) Pengawasan (surveillaince) 2) Interpretasi (interpretation) 3) Hubungan (linkage) 4) Sosialisasi 5) Hiburan (entertainment) 2.1.4 Dampak Komunikasi Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu 1. Kognitif, memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan. 18 2. Afektif,menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. 3. Konatif atau Psikomotorik, Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. 2.2 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa 2.2.1 Teori Komunikasi Massa Ada banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli komunikasi. Akan tetapi pada dasarnya Komunikasi massa adalah Komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Ada satu definisi komunikassi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) yang akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bias didefinisikan sebagaiKomunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatanmodern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di antara media tersebut. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba membagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling tidak saling mengenal satu sama lain. 19 3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bias didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antar pribadi, kelompok atau publik dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas, pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bias berfungsi sebagai gatekeeper. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bias bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi dalam komunikasi antar-persona. Dalam komunikasi ini, umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan alias tertunda (delayed). Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiences yang luas dan heterogen. Kelebihan media massadibandingkan dengan jenis komunikasi lain adalah iabisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tidak terbatas. 20 Bagi Nabeel Jurdi dalam bukunya Reading in Mass Communication (1983) disebutkan bahwa “in mass communication, there is no face-to-face contact”( dalam komunikasi massa, tidak ada tatap muka antar penerima pesan). Selain itu, terdapat definisi lain mengenai komunikasi massa. Menurut Josep A. Devito ( Nurudin, 2007: 11 ) menyebutkan bahwa “First, mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms: television, radio, newspaper, magazine, films, books, and tapes.”Jika di terjemahkan secara dapat diartikan bahwa “Pertama, komunikasi massa adalah komunkasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang berupa audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih luas bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita). 2.2.2 Ciri Komunikasi Massa Komunikasi massa mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain adalah: 1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga. Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antara berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Di dalam komunikasi massa, komunikator merupakan lembaga media massa itu sendiri. Itu artinya, Komunikatornya bukan orang per orangan seperti 21 wartawan misalnya. Meskipun pemilik modal dalam media massa adalah orang yang sering dan paling berpengaruh dalam menentukan kebijakan media yang bersangkutan, ia pun tidak bias disebut seorang komunikator dalam komunikasi massa. Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai ciri sebagai berikut: a. Kumpulan individu b. Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa c. Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat. d. Apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis. 2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen. Penonton televisi beragam pendidikan nya, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Namun, mereka adalah komunikan televisi. Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik audience/komunikan sebagai berikut. (Nurudin, 2007 : 22) a. Audiencedalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal. 22 3. Pesannya Bersifat umum Pesan dalam komunikasi massa tidak ditunjukan kepada satu orangatau satu kelompok masyarakattertentu. Akan tetapi pesan dalam komunikasi massa ditujukan pada khalayak luas atau plural. Pesan dalam komunikasi massa tidak boleh pesan-pesan yang bersifat khusus. 4. Komunikasinya berlangsung satu arah Dalam komunikasi massa, anda hanya dapat melakukan komunikasi satu arah. Satu arah yang dimaksud disini adalah, ketika anda menonton televisi atau membaca Koran ketika anda menonton atau membaca tentang suatu topik atau permasalahan yang dibahas anda hanya mendapatkan informasi saja, anda tidak menanggapi berita tersebut.Tidak ada feedback. Berbeda dengan ketika anda sedang melakukan komunikasi tatap muka atau dua arah, anda berbincang dengan seorang teman dan pada saat itu juga anda akan mendapatkan umpan balik atau feedback. 5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Yang dimaksud komunikasi massa menimbulkan keserempakan adalah, dimana ketika menonton suatu program tertentu tanpa kita sadari, tidak hanya kita saja yang sedang menikmati dan mendapatkan informasi dari tayangan tersebut. Akan tetapi ada banyak, ribuan khalayak yang mendapatkan informasi yang sama dari tayangan yang sama, Karena mereka menonton tayangan yang sama meskipun tempatnya berbeda-beda. Inilah keunggulan dari komunikasi massa, proses penyebaran informasi yang dapat diterima secara serempak dalam waktu yang bersamaan. 23 6. Komunikasi Massa Mengandalkan Perlengkapan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sangat membutuhkan peralatan teknis. Peralatan yang dimaksud adalah pemancar unutk media elektronik. Televisi dan Radio sebagai media penyalur komunikasi massa sangat bergantung pada pemancar untuk proses penyebaran informasi kepada khalayak. 7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau penapis informasi adalah orang yang sangat berperan penting dalam penyaluran informasi melalui media massa. Gatekeeper bertugas untuk mengemas pesan agar mudah dipahami khalayak, selain itu ia bertugas untuk memilah materi mentah yang akan di tayangkan. Dalam hal ini Gatekeeper yang dimaksud anatra lain adalah reporter, editor film/surat kabar/buku, manajer pemberitaan, penjaga rubric, kameramen, sutradara, dan lembaga sensor film. 2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Dalam membicarakan fungsi-fungsi komunikasi massa, berarti kita juga sedang membicarakan fungsi media massa. Komunikasi massa berarti komunikasi melalui media massa. Berarti, komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan media massa sebagai elemen terpenting dalam komunikasi massa. Jadi , tidak aka nada komunikasi massa tanpa ada media massa. 24 Beberapa fungsi komunikasi massa, yaitu: (Nurudin, 2007: 66-90) 1. Informasi Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi masa.Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi adalah berita yang disajikan. Fakta yang dicari wartawan dilapangan kemudian dituangkannya dalam tulisan juga merupakan informasi.Fakta yang dimaksud adalah adanya kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat. Dalam istilah jurnalistik, fakta-fakta tersebut bisa diringkas dalam istilah 5 W + 1 H (What, Where, Who, When, Why, + How) atau Apa, Dimana, Siapa, Kapan, Mengapa, Bagaimana. Konsep 5 W + 1 H atau straight news(berita singkat) sudah dikembangkan dengan peliputan jurnalisme investigasi.Yakni, suatu bentuk peliputan yang dilakukan secara mendalam.Ada banyak data pendukung yang ada dalam berita tersebut, baik berupa angka maupun wawancara yang dilakukan pada beberapa sumber berita.Yang terpenting adalah harus menyajikan informasi berdasarkan fakta yang ada dan di kupas secara mendalam. Sekarang ini banyak media (terutama majalah) mengembangkan penulisan feature yang merupakan gabungan penulisan antara kaidah sastra dengan kaidah jurnalistik. Dalam Paradigma lama, buku termasuk alam media Komunikasi massa yang juga mempunyai fungsi informasi. Buku yang dimaksud tentu bukanlah sekedar buku fiksi, tetapi buku yang ditulis berdasarkan 25 fakta pula.Karena informasi yang di maksud disini adalah informasi yang berdasarkan fakta. Film-film sejarah pun termasuk media komunikasi massa, karena faktanya ada hanya saja pembuatannya dilakukan dengan prinsip-prinsip pembuatan film. Jadi intinya adalah, fungsi dari komunikasi massa sebagai media pemberi informasi yang berdasarkan fakta. 2. Hiburan Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain, karena masyarakat menjadikan televisi sebagai media hiburan. Selain itu, Charles R. Wright membuat table untuk memperjelasnya fungsi hiburan Tabel 2.1 Fungsi Hiburan Masyarakat Individu Fungsi Pelepasan lelah Pelepasan lelah bagi kelompokkelompok massa Disfungsi Mengalihkan Publik menghindarkan aksi sosial (Sumber: Nurudin, 2007: 71) Meningkatkan kepastian, memperendah citarasa, memungkinkan pelarian/persaingan diri Subkelompok Tertentu (Mis: Kel.Politik) Memperluas kekuasaan, mengendalikan bidang kehidupan Kebudayaan Memperlemah estetik “budaya pop” 26 3. Persuasi Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berbentuk informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan di tajuk rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasif. Bagi Josep A. Devito (1997) fungpersuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa dating dari berbagai macam bentuk: a) Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang. b) Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang. c) Menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu d) Memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu. 4. Transmisi Budaya Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dielakan dan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak terhadap setiap individu. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan, kontemporer dan historis.Dua tingkatan tersebut tidak dipisahkan, akantetapi mereka terjalin secara konstan. Apalagi media massa merupakan alat utama di dalam transmisi budaya pada kedua tingkatan tersebut. Di dalam tingkatan kontemporer, media massa memperkuat konsensus nilai 27 masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit bibit perubahan secara terus- menerus. Hal ini merupakan faktor yang memberi petunjuk yang memberi teka-teki yang mengitari media massa, mereka secara serempak pengukuh status quo dan mesin perubahan. Televisi, sebagai contoh, tidak hanya cermin, tapi juga pengikat waktu. Sebagaimana program televisi atau film yang mempertontonkan tema-tema tabu seperti telanjang dan seks, merefleksikan perubahan di dalam strukstur sosial (perubahan dimana televisi bertanggung jawab terhadap semua sebab itu). 5. Mendorong Kohesi Sosial Kohesi yang dimaksud di sini adalah penyatuan. Dimana media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai berai bukanlah keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. Media massa memberitakan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama, sama saja media massa itu mendorong kohesi sosial. 6. Bagi Laswell, dalam (Nurudin, 2007:78) menyebutkan bahwa, Komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan oenyebaran informasi mengenai kejadiankejadian yang ada di sekitar kita.Fungsi pengawasan bisa di bagi dua, yaitu warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. 28 7. Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari masyaraka agar sesuai dengan lingkungannya. Fungsi ini sangat erat hubungannya dengan peran media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat. 8. Pewaris Sosial Dalam hal ini, media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan ilmu pengetahuan, norma, nilai, pranata, dan etika dari suatu generasi ke generasi. 9. Melawan kekuasaan dan Kekuatan Represif 10. Menggugat Hubungan Trikotomi 2.2.4 Elemen Komunikasi Massa Elemen komunikasi massa pada umumnya hampir sama dengan elemen komunikasi. Dalam hal ini yang membedakan elemen komunikasi massa dengan elemen komunikasi pada umum nya adalah dimana dalam komunikasi massa, pesan yang diterima berlipat-lipat dibandingkan dengan proses komunikasi pada umumnya. Terkadang dalam komunikasi massa mereka menerima pesan secara serentak, seperti yang dilakukan oleh televisi, di waktu lain mereka menangkap secara individu seperti yang dalam film, atau bahkan puluhan abad lalu seperti yang dilakukan kitab suci. 29 Elemen dalam komunikasi massa antara lain adalah: a. Komunikator Komunikator dalam komunikasi massa berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, staf teknis yang berkaitan dengan acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. Beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh komunikator dalam komunikasi massa ada lima karakteristik yang pernah di kemukakan oleh Hiebert, Ungrait, dan Bohn dalam (Nurudin, 2007 : 97) antara lain adalah: 1) Daya saing 2) Ukuran dan kompleksitas 3) Industrialisasi 4) Spesialisasi 5) Perwakilan Kelima hal diatas adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh komunikator dalam komunikasi massa. b. Isi Bagi Ray Eldon Hiebertdalam (Nurudin, 2007 : 101), ada enam kategori isi media antara lain: 1) Berita dan informasi 2) Analisis dan interpretasi 3) Pendidikan dan sosialita 4) Hubungan masyarakat dan persuasi 30 5) Iklan dan bentuk penjualanan lain 6) Hiburan c. Audience Audiene dalam komunikasi massa sangat beragam, terdiri dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran, atau jurnal ilmiah. Setiap audience berbeda satu dengan yang lain di antaranya dalam hal berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi tiap individu akan bisa mereaksi pesan yang diterimanya. Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut. 1. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka. Individu-individu tersebut memilih produk yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran. 2. Audience cenderung besar. Besar di sini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. 3. Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu mempunyai sasaran, tetapi heterogenitasnya juga tetap ada. Majalah yang di khususkan untuk kalangan dokter, memang sama secara profesi, tetapi status soasial ekonomi, agama, dan umur tetap berbeda satu sama lain. Pembaca buku ini juga heterogen sifatnya. 4. Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain. 31 5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. Dapat juga di sebut audience dipisahkan oleh ruang dan waktu. (Nurudin, 2007: 106) d. Umpan Balik Ada dua jenis umpan balik dalam komunikasi. Umpan balik langsung (immidiated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau berbicara langsung. Sedangkan umpan balik secara tidak langsung jika ditunjukan dalam surat pembaca. e. Gangguan Selalu ada gangguan di dalam proses komunikasi massa. Dalam mediamassa bisanya gannguan yang timbul adalah kesalahan cetak, paragraph yang dihilangkan, atau kata-kata yang hilang. Semakin kompleks teknologi yang digunakan masyarakat, maka semakin besar pula munculnya gangguan. f. Gatekeeper Gatekeeper memainkan peranan dalam beberapa fungsi. Mereka dapat menghapus pesan atau mereka bahkan bisa memodifikasi dan menambah pesan yang akan disebarkan. Mereka pun bisa menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka “pintu gerbang” (Gate) bagi keluar masuknya informasi yang lain. (Nurudin, 2007 : 118) g. Pengatur h. Filter 32 2.3 Televisi Dewasa ini media komunikasi massa semakin berkembang, salah satunya adalah media televisi. Televisi merupakan media komunikasi yang dapat menyebarkan berita secara cepat. Televisi sendiri merupakan gabungan dari bahasa Yunani yaitu kata tele yang berarti jauh dan visio yang berarti pengelihatan.Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Hal itulah salah satu alas an mengapa penyebaran berita, informasi sangat cepat melalui televisi dibandingkan media komunikasi massa yang lainnya. Televisi sebagai media massa mempunyai beberapa fungsi. Antara lain adalah: 1. Melakukan seleksi, interpretasi, dan evaluasi terhadap informasi dan apa yang perlu dan pantas untuk ditayangkan. 2. Sebagai sarana untuk menyampaikan nilai dan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. 3. Sebagai media hiburan, televisi sebagai fungsinya itu, orang akan menyaksikannya. (Tri, 2006 : 21) Sekarang ini, televisi sudah sangat berkembang, kita tidak saja hanya dapat menonton saluran-saluran yang menyiarkan hiburan dan berita lokal saja akan tetapi dengan adanya TV kabel, semakin banyak saluran-saluran yang dapat kita nikmati, tidak hanya saluran lokal saja, tetapi hingga saluran mancanegara. Televisi kabel atau yang lebih dikenal dengan TV kabel adalah adalah sistem penyiaran acara televisi lewat sinyal frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa 33 yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel. (http://up-hani-9h.blogspot.com. Jumat, 16 Maret, 20:09) Sekarang ini, hampir disetiap rumah khususnya di perkotaan sudah menggunakan televisi kabel.Selain tingkat kebutuhan informasi yang tinggi dan membutuhkan hiburan yang beragam, dengan menggunakan televisi kabel gambar yang di dapatkan juga lebih jelas.Sekarang ini sudah banyak perusahaan TV kabel di Indonesia, dengan harga dan paket-paket yang lebih terjangkau dan menarik pastinya. 2.3.1 Seri Drama Seri drama merupakan jutaan set gambar yang menceritakan tentang kehidupan keseharian manusia dalam hal cinta, kejatuhan, ketegangan, yang hadir setiap minggunya. Tiga Kualitas episode seri televisi: a. Tiap episodenya berkarakteristik. Adanya satu tujuan dalam setiap episodenya. b. Pengaturan narasi yang panjang, terdapat pendalaman cerita, dari pemain dan pendalaman cerita dari masalah yang diangkat c. Kolaborasi dalam pembuatannya, tidak berjalan sendiri, tetapi dalam proses pembuatannya saling membantu, seluruh staff televisi dapat membantu ceritanya. 34 2.3.1.1 Unsur Drama Unsur-unsur drama meliputi: 1) Tema :gagasan/ide/dasar cerita 2) Alur :tahapan cerita yang bersambungan.Meliputi pemaparan, pertikaian, klimaks, pelarian. Dilihat dari cara menyusun:alur maju, alur mundur, alur sorot balik, alur gabungan. 3) Tokoh:pemain/orang yang berperan dalam cerita Tokoh dilihat dari watak : protagonist, antagonis, tritagonis Tokoh dilihat dari kedudukan dalam cerita: tokoh utama (sentral), dan tokoh bawahan (sampingan) 4) Latar: bagian dari cerita yang menceritakan latar waktu dan kejadian ketika tokoh mengalami kejadian. 2.4 Teori khusus Teori khusus dapat mempresentasikan pembahasan topik penelitian, dan teori ini masih berkisaran antara komunikasi massa dan efeknya. 2.4.1 Teori Stimulus Responses Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semua berasal dari psikologi. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi.Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang 35 dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah ; • Pesan (stimulus, S) • Komunikan (organism, O) • Efek (Response, R) Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting yaitu : (a) perhatian, (b) pengertian, dan (c) penerimaan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya.Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.(http://jurusankomunikasi.blogspot.com, Minggu, 11 Maret, 20.10) 36 Organisme: a. Perhatian Stimulus b. Pengertian c. Penerimaan Respons (Perubahan SIkap) Gambar 2.2 Teori S-O-R (Sumber : Onong Uchjana Effendi, “Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi”) Teori S-O-R mempersoalkan bagaimana efek adalah reaksi yang ditimbulkan oleh stimulus khusus.Jadi, dalam hal ini, jelas bahwa individu bereaksi karena telah menerima stimulus. Dalam penelitian ini, pesan mungkin akan ditolak atau diterima. Dalam Penelitian ini, stimulusnya adalah tayangan Gossip Girl itu sendiri. Organisme adalah komunikan, dimana dalam penelitian ini yang menjadi komunikan adalah yang menonton tayangan gossip girl mereka adalah siswi SMA Al-Azhar 3 Jakarta. Response adalah taggapan dari audience yang menonton Gossip Girl. Jadi dalam teori ini, perubahan sikap dapat terjadi jika ada stimulus yang menerpa audience. 37 2.4.2 Teori Individual Differences Melvin de Fleur dan Sandra Ball-Rokearch (1988) mengemukakan beberapa teori komunikas massaaudience, salah satunya adalah Individual Differences Perspective theoryatau disebut juga dengan teori perbedaan individual. Teori ini menggambarkan khususnya perilaku audience.Proses ini berlangsung berdasarkan ide dasar dari stimulus-response. Dalam hal ini tidak ada audience yang relatif sama terhadap pengaruh media massa pada masing-masing individu berbeda dan tergantung pada kondisi psikologi individu yang berasal dari pengalaman massa lalunya. Melvin L. DeFleur menelaah perbedaan – perbedaan diantara individu – individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Menurut teori ini, individu – individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan – pesan terutama jika berkaitan dengan kepentingannya. Konsisten dengan sikap – sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai – nilainya.Anggapan dasar dari teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi.Teori ini juga mengandung rangsangan – rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak – watak perorangan anggota khalayak, karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak. (http://mayauntag.wordpress.com , Minggu, 11 maret, 19.58) Teori ini berkaitan denga respon dari audience. Jadi tidak ada audience yang relative sama terhadap pengaruh media massa. 38 2.5 Fashion 2.5.1 Definisi Fashion Aspek fashionsemakin menyentuh kehidupan sehari-hari setiap orang. Fashion mempengaruhi apa yang kita kenakan, kita makan, bagaimana kita hidup, dan bagaimana kita memandang diri sendiri. Fashionjuga memicu pasar dunia untuk terus berkembang, produsen untuk memproduksi, pemasar untuk menjual dan konsumen untuk membeli.Cara berpakaian yang mengikuti fashion juga memperlihatkan kepribadian dan idealism kita. Arti kata Fashion itu sendiri memiliki banyak sisi. Menurut Troxell dan Stone dalam bukunya Fashion Merchandising, Fashiondidefinisikan sebagai gaya yang diterima dan digunakan oleh mayoritas angota sebuah kelompok dalam satu waktu tertentu. Dari definisi-definisi tersebut dapat terlihat bahwa fashion erat kaitannya dengangaya yang digemari, kepribadian seseorang dan rentang waktu. Maka bisa dimengerti mengapa sebuah gaya yang digemari bulan ini bisa dikatakan ketinggalan zaman dalam beberapa bulan kedepan. Fashion bisa dianggap sebagai kode, atau bahasa yang membantu kita memahami arti-arti tersebut. Namun fashion sepertinya cenderung lebih contextdependent daripada bahasa.Maksudnya adalah, sebuah hal yang sama dapat diartikan dengan cara yang berbeda oleh konsumen yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda. Sehingga tidak ada arti yang pasti namun menyisakan kebebasan bagi penerjemah dalam mengartikannya. 39 2.6 Style Style yang diartikan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yang luas yaitu gaya, corak, mode, jenis, dan model dan setiap manusia mempunyai ciri khas dan gaya berbusana masing-masing. Di dalam tayangan Gossip Girl para pemain (aktor atau aktris) tentu saja menggunakan pakaian yang menarik perhatian, Gossip Girl telah menciptakan style tersendiri dalam fashion. Remaja putri khususnya, mereka sangat tertarik dengan fashion style atau gaya berbusana, bahkan mereka akan mencontoh gaya idola mereka, dan tentunya menjadikan inspirasi dalam gaya berbusana mereka. Pada dasarnya Gaya (style) adalah sebuah karakteristik dalam mempresentasikan sesuatu. Dalam lingkup pakaian, gaya adalah karakteristik penampilan bahan pakaian, kombinasi fitur-fiturnya yang membuatnya berbeda dengan pakaian lain. Contohnya, rok sebagai salah satu gaya berpakaian wanita, pilihan lainnya adalah celana. Jas pria adalah salah satu gaya berpakaian pria, pilihan lainnya adalah jaket olah raga. Gaya suatu saat dapat diterima dan suatu saat dapat pergi, namun gaya yang spesifik akan tetap diingat, entah itu dikatakan fashion atau tidak. 2.7 Pengaruh Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (2002, 849) yaitu“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”. Pengaruh dapat terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku.Pada tingkat pengetahuan, pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan perubahan pendapat. 40 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Dalam hal ini, suatu daya yang dapat mengubah sesuatu adalah tayangan Gossip Girl terutama bagaimana sang aktris berpakaian dalam drama seri tersebut. Sikap melibatkan 3 (tiga) komponen yang saling berhubungan dan rupanya pendapat ini diterima sampai saatini yaitu: a. Komponen Cognitive Berupa pengeahuan, kepercayaan arau pikiran yang didasarkan pada informasi, yang berhubungan dengan obyek. b. Komponen affective Menunjuk pada dimensi emosional dari sikap, yaitu emosi yang berhubungan dengan obyek. Obyek di dini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan c. Komponen Behavior atau conative Melibatkan salah satu preposisi untuk bertindak terhadap obyek. Pada penelitian ini, penelitian lebih focus kepada efek yang diambil yaitu tingkat perhatian, afektif, konatif yang berkaitan dengan perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, keiatan, atau kebiasaan perilaku itu diakibatkan oleh “tayangan Gossip Girl” yang menjadi patokan gaya berbusana bagi audiens nya. 41 2.8 Efek Kognitif (tingkat perhatian) Efek kognitif merupakan tingkat perhatian, yang berhubungan dengan pikiran atau pengetahuan khalayak, sehingga khalayak yang pada awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya kurang mengerti menjadi jelas. 2.9 Efek Afektif (sikap) Menunjukan pada dimensi emosional dari sikap, yatu emosi yang berhubungan dengan objek. 2.10 Efek Konatif ( gaya berbusana) Melibatkan salah satu prediposisi untuk bertindak terhadap objek (Ahmadi, 1991: 165). Berdasarkan pengertian diatas, efek konatif yang dimaksud yaitu siswi SMU AlAzhar 3 Jakarta sudah meniru gaya berbusana pada tayangan Gossip Girl. 42 2.11 Kerangka Pemikiran KOMUNIKASI KOMUNIKASI MASSA TV SOR INDIVIDUAL STYLE Variable Independent Variable Dipenden Tayangan Gossip Girl Fashion style (gaya berbusana) siswi SMU AlAzhar 3 Jakarta Gambar 2.3 Skema Kerangka pemikiran Pengaruh Tayangan Gossip GirlTerhadap Fashion Style (Gaya Berpakaian) Remaja ( studi kasus siswi SMA Al-Azhar )