Pengaruh residu pupuk organik terhadap

advertisement
Pengaruh Residu Pupuk Organik terhadap Produktivitas Dua Varietas Kedelai dengan
Budidaya Jenuh Air secara Organik
The Effect of Organic Manure Residues on Productivity of Two Soybean Varieties under
Organically Saturated Soil Culture
Kalimatul Jumro1, Maya Melati2
1
Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
A24070018
2
Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Abstract
This research aimed to study the effect of organic manure residues and soybean varieties on
the productivity of soybean at second season under saturated soil culture with organic farming
system. The experiment was conducted at IPB Research Station in Cikarawang, Bogor, from
October 2010 to February 2011. The experiment used Split Plot Design with three replication; the
organic manure residues as the main plot and the soybean varieties as the sub plot. The experiment
used two varieties of soybean seed, i.e Wilis and Anjasmoro. The manure dosage was 50% of that
from the first season; they were 5 ton chicken manure/ha, 2.1 ton Centrocema pubescens/ha and 2.1
ton Tithonia diversifolia/ha. All treatments were added with 5 ton chicken manure/ha, 1 ton rice
husk charcoal/ha dan 1 ton dolomite/ha. The effect of organic manure residues (Tithonia
diversifolia, chicken manure, and Centrocema pubescens) were significantly different in leaf wet
weight, seed dry weight and number of filled pod. Wilis and Anjasmoro were significantly different
in height of plant (at 2-7 WAP), number of trifoleat leaf (at 4-8 WAP), leaf wet weight, K content of
leaf, N P K uptake of leaf, 100 seed dry weight, root dry weight (at 14 WAP), and number of filled
pod. However, interaction between organic manure residues and soybean varieties did not affect all
growth and production components of soybean. Productivity of soybean with Tithonia diversifolia,
chicken manure, and Centrocema pubescens were 2.43, 2.37, and 2.42 ton/ha respectively.
Productivity of soybean of Wilis and Anjasmoro were 2.38 and 2.43 ton/ha respectively.
Key words : Tithonia diversifolia, chicken manure, Centrocema pubescens, green manure, organic
farming
RINGKASAN
KALIMATUL JUMRO. Pengaruh Residu Pupuk Organik terhadap
Produktivitas Dua Varietas Kedelai dengan Budidaya Jenuh Air secara
Organik. (Dibimbing oleh MAYA MELATI)
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mempelajari pengaruh residu
pemupukan organik dan varietas terhadap produktivitas kedelai pada musim
tanam ke-dua dengan budidaya jenuh air secara organik. Penelitian dilaksanakan
di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian
dimulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011.
Penelitian menggunakan rancangan percobaan RKLT-Split Plot (petak
terpisah) sebanyak tiga ulangan dengan pemupukan sebagai petak utama dan
varietas sebagai anak petak. Penelitian menggunakan benih kedelai varietas Wilis
(berbiji kecil) dan Anjasmoro (berbiji besar). Perlakuan dosis pupuk organik yang
digunakan sebanyak 50% dari dosis musim tanam sebelumnya yaitu 5 ton pupuk
kandang ayam, 2.1 ton biomass Centrocema pubescens, dan 2.1 ton biomass
Tithonia diversifolia per hektar. Masing-masing perlakuan tersebut diberi
pemupukan dasar sebanyak 5 ton pupuk kandang ayam, 1 ton arang sekam dan
1 ton dolomit per hektar.
Teknik budidaya jenuh air (BJA) yang diterapkan adalah pemberian air
irigasi sejak 4 MST hingga 1 minggu sebelum panen dengan ketinggian 5 cm dari
permukaan tanah. Saluran air berada di luar anak petak dengan lebar 30 cm dan
dalam 20 cm. Tanaman yang dijenuhi biasanya mengalami klorosis, oleh karena
itu diberikan pemupukan tambahan melalui daun. Pemupukan tambahan dengan
pupuk kandang ayam cair diberikan melalui penyemprotan dengan dosis 1 L
pupuk kandang ayam cair per 10 L air saat tanaman kedelai berumur 4 MST pada
hari ke 3, 5 dan 7 setelah pemberian air irigasi. Penanaman benih dilakukan pada
alur pupuk dengan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Sebelum ditanam, benih diberi
inokulum sebanyak 6.25 g rhizoplus/kg benih. Tagetas erecta dan tanaman serai
wangi (Cymbopogon nardus) digunakan sebagai tanaman penghambat organisme
pengganggu tanaman (OPT) pengganti pestisida kimia.
ii
Hasil percobaan menunjukkan bahwa residu pupuk organik (Tithonia
diversifolia, pupuk kandang ayam, dan Centrocema pubescens) berpengaruh nyata
pada bobot basah daun, bobot kering biji dan jumlah polong isi. Kedelai varietas
Wilis dan Anjasmoro menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada tinggi tanaman
pada 2-7 MST, jumlah daun trifoleat pada 4-8 MST, bobot basah daun, kadar K
daun, serapan N P K daun, bobot 100 butir biji kering, bobot kering akar pada
14 MST dan jumlah polong isi. Namun, interaksi antara residu pupuk organik dan
varietas tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh komponen pertumbuhan dan
produksi kedelai yang diamati. Produktivitas kedelai dengan perlakuan
pemupukan Tithonia diversifolia, pupuk kandang ayam, dan Centrocema
pubescens berturut-turut adalah 2.43, 2.37, dan 2.42 ton/ha. Produktivitas kedelai
dengan penggunaan varietas Wilis dan Anjasmoro berturut-turut adalah 2.38 dan
2.43 ton/ha.
Download