head injury - WordPress.com

advertisement
By
Mesa Maesaroh
Tingkat II-B
STIKES KOTA SUKABUMI
Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak
dan trauma jaringan lunak / otak atau kulit seperti kontusio /
memar otak, edema otak, perdarahan atau laserasi, dengan derajat
yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.
Prinsip – prinsip pada trauma kepala:

Tulang
tengkorak
sebagai
pelindung
jaringan
otak,
mempunyai daya elatisitas untuk mengatasi adanya pukulan.

Bila daya/toleransi elastisitas terlampau akan terjadi fraktur
Berat/ringannya cedera tergantung pada:
1. Lokasi yang terpengaruh:
· Cedera kulit
· Cedera jaringan tulang
· Cedera jaringan otak
2. Keadaan kepala saat terjadi benturan

Masalah utama adalah terjadinya peningkatan tekanan
intrakranial ( TIK )

TIK dipertahankan oleh 3 komponen:

Volume darah / pembuluh darah ( ± 75 – 150 ml )

Volume jaringan otak ( ± 1200 – 1400 ml )

Volume LCS ( ± 75 – 150 ml )

Masalah yang timbul dari trauma kepala:
1.
Trauma kepala terbuka
1.
Trauma
kepala
tertutup
(Komusio
serebri/Gegar otak, Kontusio serebri /Memar
otak, Perdarahan sub dural, Perdarahan
Intraserebral )
Trauma kepala ini menyebabkan fraktur tulang tengkorak
dan laserasi duramater. Kerusakan otak dapat terjadi bila
tulang tengkorak menusuk otak
Fraktur longitudinal sering menyebabkan kerusakan pada
meatus akustikus interna, foramen jugularis dan tuba
eustachius. Setelah 2-3 hari akan tampak battle sign (warna
biru dibelakang telinga diatas os mastoid) dan otorrhoe
(liquor keluar dari telinga). Perdarahan dari telinga dengan
trauma kepala hampir selalu disebabkan oleh retak tulang
dasar tengkorak.
Fraktur
basis
tengkorak
tidak
selalu
dapat
dideteksi oleh foto rontgen, karena terjadi sangat
dasar. Tanda-tanda klinik yang dapat membantu
mendiagnosa adalah :
•
Battle sign ( warna biru/ekhimosis dibelakang telinga di
atas os mastoid )
•
Hemotipanum ( perdarahan di daerah gendang telinga )
•
Periorbital ecchymosis ( mata warna hitam tanpa trauma
langsung )
•
Rhinorrhoe ( liquor keluar dari hidung )
•
Otorrhoe ( liquor keluar dari telinga)
Komplikasi
pada
trauma
kepala
terbuka
adalah infeksi, meningitis dan perdarahan /
serosanguinis.

Komusio serebri ( Gegar otak )
Merupakan bentuk trauma kapitis ringan,
dimana terjadi pingsan (kurang dari 10 menit ).
Gejala lain mungkin termasuk pusing, nodanoda didepan mata dan linglung
Kontusio serebri (Memar otak )
Merupakan perdarahan kecil / ptechie pada
jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah
kapiler.
Hal
ini
bersama-sama
dengan
rusaknya jaringan saraf atau otak yang akan
menimbulkan edema jaringan otak di daerah
sekitarnya
Berdasarkan
atas
lokasi
benturan,
lesi
dibedakan atas koup kontusio dimana lesi
terjadi
pada
sisi
benturan,
dan
tempat
benturan. Pada kepala yang relatif diam
biasanya terjadi lesi koup, sedang bila kepala
dalam keadaan bebas bergerak akan terjadi
kontra koup.
Gejala perdarahan epidural yang klasik atau
temporal berupa kesadaran yang makin menurun,
disertai oleh anisokoria pada mata ke
mungkin
terjadi
hemiparese
sisi dan
kontralateral.
Sedangkan perdarahan epidural di daerah frontal
dan parietal atas tidak memberikan gejala khas
selain penurunan kesadaran (biasanya somnolen)
yang tidak membaik setelah beberapa hari.
Perdarahan sub dural
Merupakan perdarahan antara duramater dan
arakhnoid, yang biasanya meliputi perdarahan
vena. Perdarahan subdural dibedakan atas
akut, subakut, dan kronis
Perdarahan subdural akut sering dihubungkan
dengan cedera otak besar dan cedera batang
otak. Tanda-tanda akan gejala klinis berupa
sakit
kepala,
perasaan
kantuk,
dan
kebingungan, respon yang lambat, dan gelisah.
Keadaan
kritis
terlihat
dengan
perlambatan reaksi ipsilateral pupil.
adanya
Perdarahan
subdural
subakut,
biasanya
berkembang 7 sampai 10 hari setelah cedera
dan dihubungkan dengan kontusio serebri
yang agak berat. Tekanan serebral yang terusmenerus menyuebabkan
kesadaran yang dalam
penurunan tingkat
Perdarahan subdural kronik, terjadi karena luka
ringan. Mulanya
perdarahan kecil memasuki
ruang subdural. Beberapa minggu kemudian
menumpuk di sekitar membran vaskuler dan
pelan-pelan meluas. Gejala mungkin tidak terjadi
dalam beberapa mingggu atau bulan. Keadaan ini
pada proses yang lama akan terjadi penurunan
reaksi pupil dan motorik.
Perdarahan Intraserebral
Merupakan penumpukan darah pada jaringan
otak. Perdarahan mungkin menyertai contra coup
phenomenon. Kebanvalan dihubungkan dengan
kontusio dan terjadi dalam area frontal dan temporal. Akibat adanya substansi darah dalam
jaringan otak akan menimbulkan edema otak.
Gejala neurologik tergantung dari ukuran dan
lokasi perdarahan.
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan
glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan di dalam selsel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak
tidak punya cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah
ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan
fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan glukosa sebagai
bahan bakar metabolisme otak, tidak boleh kurang dari 20
mg%, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa
sebanyak 25% dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga
bila kadar glukosa plasma turun sampai 70% akan terjadi
gejala-gejala permulaan disfungsi serebral.
Faktor kardiovaskuler
Trauma
kepala
menyebabkan
jantung
mencakup
aktivitas
perubahan
atipikal
fungsi
miokardial,
perubahan tekanan vaskuler dan edema paru.
Tidak
adanya
stimulus
endogen
saraf
simpatis
mempengaruhi penurunan kontraktilitas ventrikel. Hal
ini menyebabkan penurunan curah jantung dan
meningkatkan tekanan atrium kiri. Akibatnya tubuh
berkompensasi dengan meningkatkan tekanan sistolik.
Pengaruh dari adanya peningkatan tekanan atrium kiri
adalah terjadinya edema paru.
Faktor Respiratori
Adanya edema paru pada trauma kepala dan vasokonstriksi
paru atau hipertensi paru menyebabkan hiperpnoe dan
bronkokonstriksi
Konsentrasi oksigen dan karbon dioksida mempengaruhi
aliran darah. Bila PO2 rendah, aliran darah bertambah
karena terjadi vasodilatasi. Penurunan PCO2, akan terjadi
alkalosis yang menyebabkan vasokonstriksi (arteri kecil)
dan penurunan CBF (cerebral blood fluid).
Edema otak ini menyebabkan kematian otak (iskemik) dan
tingginya
tekanan
intra
kranial
(TIK)
yang
dapat
menyebabkan herniasi dan penekanan batang otak atau
medulla oblongata.
Faktor metabolisme
Pada
trauma
kepala
terjadi
perubahan
metabolisme seperti trauma tubuh lainnya yaitu
kecenderungan retensi natrium dan air dan
hilangnya sejumlah nitrogen
Retensi natrium juga disebabkan karena adanya
stimulus
terhadap
menyebabkan
aldosteron.
pelepasan
hipotalamus,
ACTH
dan
yang
sekresi
Faktor gastrointestinal
Trauma kepala juga mempengaruhi sistem
gastrointestinal. Setelah trauma kepala (3 hari)
terdapat respon tubuh dengan merangsang
aktivitas hipotalamus dan stimulus vagal. Hal
ini
akan
merangsang
hiperasiditas.
lambung
menjadi
Faktor psikologis
Selain dampak masalah yang mempengaruhi fisik
pasien, trauma kepala pada pasien adalah suatu
pengalaman yang menakutkan. Gejala sisa yang timbul
pascatrauma
akan
mempengaruhi
psikis
pasien.
Demikian pula pada trauma berat yang menyebabkan
penurunan kesadaran dan penurunan fungsi neurologis
akan mempengaruhi psikososial pasien dan keluarga.
X-Ray tengkorak
CT-Scan
Angiografi
Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti edema
serebral, dosis sesuai dengan berat ringannya trauma.
Therapi
hiperventilasi
(trauma
kepala
berat).
Untuk
mengurangi vasodilatasi.
Pemberian analgetika.
Pengobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu
manitol 20% atau glukosa 40% atau gliserol 10%.
Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisilin)
atau untuk infeksi anaerob diberikan metronidazole
Makanan atau cairan. Pada trauma ringan bila
muntah-muntah tidak dapat diberikan apaapa,
hanya
cairan
infus
dextrosa
5%,
aminofusin, aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan), 2-3 hari kemudian
diberikan makanan lunak.
Pembedahan.
Pada trauma berat, hari-hari pertama (2-3
hari), tidak terlalu banyak cairan. Dekstrosa
5% 8 jam pertama, ringer dekstrose 8 jam
kedua dan dekstrosa 5% 8 jam ketiga. Pada
hari
selanjutnya
bila
kesadaran
rendah,
makanan diberikan melalui nasogastric tube
(2500-3000
TKTP).
tergantung nilai urea N.
Pemberian
protein
Download