RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI YANG

advertisement
5
PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS
JAGUNG SEMI (BABY CORN)/ THE EFFECT OF HENHOUSE
FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF SEVERAL
VARIETIES BABY CORN
Zamriyetti
Staf Pengajar Kopertis Wil-I dpk Unpab
Abstract: Henhouse fertilizer is one of the organic fertilizer that can increase the growth of several
plants because the nutrient content of its relatively high than the others. The purposes of this
research were to study the effect of henhouse fertilizer on growth and yield of several varieties
baby corn. The research was conducted at experimental garden Agricultural Faculty, University
Pembangunan Panca Budi Medan, from August 2003 to October 2003. The experiment was
arranged in Randomized Complete Block Design with two factors. The first factor is four Varieties
(V) with three kind is Pioneer-4, Pioneer-12, Bisi-7, while the second factor is dosage of henhouse
fertilizer with four levels ie control, 10 ton/ha, 20 ton/ha and 30 ton/ha. Parameters were observed:
hight plan, number of leaf, leaf area total, long of corncob without cornhusk, diameter corncob
without cornhusk, number of corncob/plant, weight of corncob/plant, weight of corncob/plot.
The result showed that Variety Pioneer-12 have growth and yield higher than Pioneer-4 and Bisi-7.
Growth and yield increase with increase dosage of henhouse fertilizer.
Keyword: Henhouse fertilizer; Growth; Yield; Varieties Baby Corn.
Abstrak: Pupuk kandang ayam adalah salah satu pupuk organik yang dapat meningkatkan
pertumbuhan berbagai tanaman karena kandungan unsure haranya yang relative lebih tinggi
dibandingkan dengan pupuk kandang lainnya. Tujuan penelitian ini adaah untuk mengetahui
pertumbuhan dan produksi beberapa varietas jagung semi (baby corn) pada berbagai taraf
pupuk kandang ayam. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Panca Budi di desa Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang
Kodya Medan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2003. Rancangan yang digunakan
pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor.
Faktor pertama adalah varietas (V) terdiri dari 3 jenis yaitu V1 (Pioneer-4), V2 (Pioneer-12) dan V3
(Bisi-7), sedang factor kedua adalah dosis pupuk kandang ayam (K) terdiri dari 4 taraf yaitu
tanpa pupuk kandang ayam, 10 ton/ha, 20 ton/ha dan 30 ton/ha. Parameter yang diamati
adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), total luas daun (cm2 ), panjang janten tanpa
klobot (cm), diameter janten tanpa klobot (cm), jumlah janten/tanaman (buah), berat
janten/tanaman (g), berat janten/plot (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas
Pioneer-2 (V2 ) memiliki pertumbuhan yang lebih jagur dan produksi yang lebih tinggi daripada
Pioneer-4 dan Bisi-7. Pertumbuhan dan produksi jagung semi (baby corn) meningkat dengan
meningkatnya dosis puupk kandang ayam.
Kata kunci: Pupuk kandang ayam, pertumbuhan, produksi, varietas Baby Corn.
Pendahuluan
Di samping jagung manis, baby corn
adalah jenis yang banyak digemari
dewasa ini. Jagung semi digunakan
sebagai
sayuran
dalam
berbagai
masakan sehari-hari. Dewasa ini jagung
semi sudah memiliki nilai ekonomis yang
tinggi karena rasanya yang lezat.
Pemasarannya tidak hanya di pasar
tradisional, tetapi juga ke pasar-pasar
swalayan (Elly. 1992).
Prospek pengembangan baby corn
sangat baik, karena jumlah penduduk
yang terus bertambah dan pendapatan
JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 3, Nomor 1, April 2005
25
yang
semakin
tinggi
serta
makin
meningkatnya
kesadaran
untuk
mengkonsumsi sayur-sayuran (Palungkun
dan Budiarti, 2001). Jagung semi
mempunyai khasiat obat yaitu mengobati
sakit ginjal karena mengandung asam
maisenat,
minyak
lemak,
dammar,
glucose dan garam mineral. Kandungan
gizi dalam100 gram baby corn, antara lain
kalori=33 kal, protein=2,2 g, lemak=0,1 g,
karbohidrat=7,4 g, kalsium (Ca)=7 mg,
Phosfor (P)=100 mg, zat besi (Fe)=0,5 mg,
vitamin A=200, vitamin (bdd)= 100%
(Direktorat Gizi Depkes R.I. 1981 dalam
Rukmana 1997).
Konsumsi
sayuran
untuk
orang
Indonesia
dianjurkan
sebesar
65,5
kg/kapita/tahun. Oleh karena itu pada
tahun 2000 bila jumlah penduduk
Indonesia mencapai 209 juta, fenomena
ini dapat ditangkap sebagai peluang
agribisnis sayuran, termasuk baby corn.
Daya serap pasar dalam negeri terhadap
baby corn di kota-kota besar dapat
mencapai 15 ton perhari (Agus, 1994).
Untuk memenuhi permintaan pasar yang
terus meningkat maka para petani
dewasa ini melakukan budidaya jagung
semi secara khusus, tidak hanya sekedar
hasil samping dari jagung. Peningkatan
produksi jagung semi dapat dilakukan
dengan berbagai teknik budidaya di
antaranya penggunaan varietas di
antaranya jagung yang sesuai untuk
digunakan sebagai tanaman penghasil
jagung semi.
Untuk mendukung produksi jagung
semi yang
tinggi dibutuhkan varietas
yang unggul. Hampir semua varietas
jagung hibrida berpoten-si dipanen
sebagai jagung semi, untuk menda-pat
varietas yang paling berpotensi maka
perlu diteliti beberapa varietas unggul
yaitu varietas yang lebih cepat di panen
dan mempunyai produksi yang tinggi
(Palungkun dan Budiarti, 2001).
Penggunaan tanah secara terus
menerus menyebabkan tanah banyak
kehilangan bahan organik, terutama yang
terangkut saat panen. Untuk itu panen
perlu ditambah bahan organik dalam
26
rangka mengembalikan kesuburan fisik,
kimia
dan
biologinya.
Dengan
memperbaiki sifat tanah maka perakaran
berkembang dengan baik sehingga
pertumbuhan tanaman dan produksi juga
meningkat (Hardjowigeno, 1987).
Salah satu pupuk organik yang dapat
digunakan adalah pupuk kandang ayam
yang berdasarkan hasil penelitian dapat
meningkat-kan pertumbuhan berbagai
tanaman karena kandungan unsur hari
yang relatif lebih tinggi dibandingkan
pupuk kandang lainnya.
Bahan dan Metode
Penelitian ini dilaksanakan di kebun
percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan, Desa
Tanjung Selamat, Kecamatan Medan
Selayang, Kotamadya Medan, Sumatera
Utara. Penelitian dimulai bulan Agustus
2003 sampai dengan Oktober 2003.
Penelitian
ini
dilaksanakan
dengan
menggunakan
Rancangan
Acak
Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2
faktor. Faktor pertama adalah varietas
terdiri dari 3 jenis yaitu Pioneer-4, Pioneer12 dan Bisi-7, sedang faktor kedua adalah
kandang ayam yang terdiridari 4 taraf
yaitu pupuk kandang ayam, 10 ton/ha, 20
ton/ha dan 30 ton/ha.
Pupuk kandang ayam diberikan pada
saat pengolahan tanah kedua dengan
cara mencam-pur rata dengan tanah
pada plot dengan dosis perlakuan.
Parameter yang diamati adalah: tinggi
tanaman, jumlahdaun, total luas dan
daun, panjang janten tanpa klobot,
diameter janten tanpa klobot, jumlah
janten
pertanaman,
berat
janten
pertanaman dan berat janten perplot.
Hasil dan Pembahasan
Rangkuman
uji
beda
rataan
pertumbuhan dan produksi beberapa
varietas jagung semi (baby corn) pada
berbagai taraf pupuk kandang ayam
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Pada Tabel 1 dan 2 dapat dilihat
bahwa varietas yang diuji berpengaruh
nyata terhadap tinggi tanaman, panjang
janten tanpa klobot dan diameter janten
tanpa klobot tapi berpengaruh tidak
nyata terhadap jumlah daun, total luas
daun, jumlah janten pertanaman, berat
janten pertanaman dan berat janten
perplot tanaman jagung semi. Janten
yang terpanjang dan diameter janten
yang terbesar diperoleh pada varietas
Pioneer-12 diikuti varietas Bisi-7. Hal ini
menunjukkan bahwa gen-gen pada
tanaman jagung varietas Pioneer-12
memiliki kemampuan untuk menghasilkan
tanaman yang lebih tinggi, diameter yang
lebih besar dan panjang janten yang
lebih panjang. Menurut Gardner dkk.,
(1991)
pertumbuhan
tanaman
dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan.
Genetik merupakan sifat yang dibawa
tanaman dari tetuanya. Diduga tetua dari
Pioneer-12 mewariskan sifat yang memiliki
janten yang lebih besar dan tanaman
yang lebih tinggi.
Varietas yang diuji berpengaruh tidak
nyata
terhadap
jumlah
janten
pertanaman, berat janten pertanaman
dan berat janten perplot. Hal ini diduga
karena adanya saling keterkaitan antara
ketiga parameter tersebut, dengan
jumlah janten yang berbda tidak nyata
maka produksi pertanaman dan produksi
perplot juga akan berbeda tidak nyata.
Menurut Palungkun dan Budiarti (1991)
jumlah tongkol jagung pada tanaman
adalah 1 sampai 2 buah. Pada penelitian
ini jagung semi dipanen lebih muda
dengan jumlah janten yang sama yaitu 1
sampai 2 buah. Pada penelitian ini jagung
semi dipanen lebih muda dengan jumlah
janten yang sama yaitu 1 sampai 2 buah.
Varietas yang diuji juga berpengaruh tidak
Tabel 1. Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Varietas Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah
Daun, Total Luas Daun dan Panjang Janten Tanpa Klobot
Panjang
Tinggi
Jumlah
Total Luas
Janten
Perlakuan
Tanaman
Daun
Daun (cm2)
Tanpa
(cm)
(helai)
Klobot (cm)
Varietas
V1
125.64 b
13.28
6086.46
13.51 b
V2
138.55 a
13.89
6256.69
14.69 a
V3
133.71 ab 13.75
5942.74
14.36 ab
Pupuk Kandang Ayam
K0
123.31 b
13.48
5406.51 b
13.75
K1
132.52 ab 13.74
6151.69 ab 14.01
K2
134.18 ab 13.74
6308.49 a
14.32
K3
140.53 a
13.59
6514.49 a
14.67
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi yang sama berbeda tidak nyata menurut uji DMRT pada P.05
dan P.01
Tabel 2. Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Varietas Terhadap Diameter Janten tanpa
Klobot, Jumlah Janten Pertanaman, Berat Janten Pertanaman dan Berat Janten
Perplot
Jumlah
Diameter
Berat Janten
Janten
Berat Janten
Perlakuan Janten tanpa
Pertanaman
Pertanaman
Perplot (kg)
Klobot (mm)
(g)
(buah)
Varietas
V1
18.06
c
1.89
255.83
4.33
V2
21.69
a
1.94
306.67
4.29
V3
19.87
B
1.91
264.58
4.38
Pupuk Kandang Ayam
K0
19.10
1.89
246.67 b
4.22 b
K1
19.63
1.96
262.78 b
4.28 b
K2
19.79
1.96
271.11 b
4.32 ab
K3
20.96
1.85
322.22 a
4.52 a
Keterangan:
Angka yang
dikutiILMU
oleh PERTANIAN
notasi yang sama
berbeda
tidak nyata
menurut
JURNAL
PENELITIAN
BIDANG
Volume
3, Nomor
1, April
2005 uji DMRT pada P.05
dan P.01
27
nyata terhadap jumlah daun dan total
luas daun, dimana jumlah daun tanaman
pada penelitian ini sekitar 13 daun.
Tanaman yang sama dengan varietas
yang berbeda akan memiliki jumlah daun
yang tidak berbeda nyata, karena jumlah
daun tanaman yang sejenis tergantung
pada umur tanaman (Gardner dkk., 1991).
Varietas yang diuji pada penelitian ini
tidak berbeda nyata dalam hal produksi
tanaman, hal ini diduga karena pada
penelitian ini tanaman dipanen pada saat
buah masih sangat muda jadi masih
belum seluruh potensi pertumbuhan-nya
kelihatan, diduga perbedaan yang nyata
baru akan kelihatan setelah produksi biji
kering. Menurut Palungkun dan Budiarti
(2001) pada prinsipnya jagung semi dapat
diperoleh dari setiap jenis jagung.
Idealnya untuk memproduksi baby corn
yang berkualitas tinggi diperlukan jenis
jagung yang khusus, namun di Indonesia
jagung seperti ini belum ada sehingga
perlu digunakan jenis yang sama dengan
yang digunakan untuk memproduksi
jagung biasa.
Penggunaan pupuk kandang ayam
berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman, total luas daun, berat janten
pertanaman dan berat janten per plot,
tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap
jumlah daun, panjang janten tanpa
klobot, diameter janten tanpa klobot dan
jumlah janten pertanaman jagung semi.
Peningkatan dosis pupuk kandang ayam
nyata meningkatkan pertumbuhan tinggi
tanaman, total luas daun, berat janten
pertanaman dan berat janten per plot
tanaman jagung semi. Pupuk kandang
ayam dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman karena sebagai bahan organik
pupuk kandang ayam dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Tanah yang
subur akan mendorong pertumbuhan
tanaman yang lebih jagur, karena
tanaman memperoleh unsur hara yang
cukup dari dalam tanah (Leiwakabessy,
1988).
Pemberian pupuk kandang ayam
berpe-ngaruh
nyata
terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman dan luas
28
daun, hal inididuga karena pupuk
kandang ayam nyata meningkatkan
kegemburan tanah sehingga akar lebih
mudah menembus tanah dan menyerap
unsur hara yang terdapat dalam tanah.
Unsur hara yang diserap akar digunakan
untuk pertumbuhan tinggi tanaman dan
luas daun yang merupakan pertumbuhan
vegetatif tanaman yang membu-tuhkan
senyawa organik. Kandungan unsur hara
yang terdapat dalam pupuk kandang
digunakan untuk membentuk senyawasenyawa organik guna mendukung
pertumbuhan tinggi tanaman dan luas
daun.
Pemberian pupuk kandang ayam
berpengaruh nyata terhadap total luas
daun, berat janten pertanaman dan
berat janten per plot. Hal ini diduga
karena
pupuk
kandang
ayam
menyumbangkan hara N, P, K yang
dibutuhkan dalam pertumbuhan daun,
daun yang lebih luas akan menyebabkan
fotosintesis semakin meningkat. Hasil
fotosintesis
digunakan
dalam
pembentukan senyawa organik yang
selanjutnya akan meningkatkan berat
janten pertanaman dan berat janten per
plot. Menurut Gardner dkk., (1991) proses
fotosintesis terjadi di daun dengan
merubah energi cahaya menjadi energi
kimia berupa senyawa organik yang
digunakan dalam pertumbuhan, ditunjukkan dengan peningkatan berat janten
pertana-man dan berat janten per plot.
Pemberian
pupuk
kandang
ayam
berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah
daun, hal ini diduga karena banyaknya
daun pada setiap tanaman merupakan
sifat genetik. Sifat genetik merupa-kan
sifat yang diturunkan dari tetua dan
interval waktu munculnya daun adalah
tetap (Lakitan, 1996).
Interaksi
pupuk
kandang
ayam
dengan varietas tidak berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan dan produksi
jagung semi artinya respon varietas
terhadap perbedaan dosis pupuk yang
diberikan adalah sama. Varietas tertentu
tidak membutuhkan dosis tertentu pula,
setiap
varietas
akan
meningkat
pertumbuhan dan produksinya bila terjadi
peningkatan dosis pupuk kandang ayam
dari 0 sampai 30 ton/ha. Hal ini diduga
karena varietas mempunyai kemampuan
yang sama dalam memanfaatkan pupuk
kandang ayam yang diberikan melalui
tanah.
Kesimpulan
1. Perlakuan varietas berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman, panjang
janten tanpa klobot dan diameter
janten
tanpa
klobot,
tetapi
berpengaruh tidak nyata terhadap
jumlah daun, total luas daun, jumlah
janten pertanaman, berat janten
pertanaman dan berat janten perplot
tanaman jagung semi.
2. Perlakuan pupuk kandang ayam
berpenga-ruh nyata terhadap tinggi
tanaman, total luas daun, berat janten
pertanaman dan berat janten per plot,
tetapi berpengaruh tidak nyata
terhadap jumlah daun, panjang janten
tanpa klobot, diameter janten tanpa
klobot dan jumlah janten pertanaman
jagung semi.
3. Interaksi varietas dan pupuk kandang
ayam berpengaruh tidak nyata
terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman jagung semi.
Gardner, P.P., R.B. Pearce and R.L. Mitchel.
1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Penerjemah Herawati Susilo. UI-Press,
Jakarta.
Gomez, A.K., and A.A. Gomez. 1997.
Prosedur Statistika untuk Penelitian
Pertanian.
Penterjemah Endang
Sjamsudin dan Justika S. Baharsyah.
UI-Press Jakarta.
Hardjowigeno, S.
Mediyatama
Jakarta.
1987. Ilmu Tanah.
Sarana
Perkasa.
Koswara, J. 1986. Diktat Kuliah Tanaman
Jagung. IPB, Bogor.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman. PT. Raja
Grafindo Perkasa. Jakarta.
Leiwakabessy, F.M. 1988. Kesuburan
Tanah. Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB Bogor. 125 hal.
Palungkun, R dan Budiarti. 2001. Sweet
Corn, Baby Corn. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Rukmana, R. 1997. Budidaya Baby Corn.
Kanisius Yogyakarta.
Daftar Pustaka
Anonimus, 1993. Teknik Bercocok Tanam
Jagung, Kanisius, Jogjakarta.
Agus Guswara, S. 1994. Usaha Budidaya
Tanaman Jagung Muda. Dalam sinar
Tani, 1 Oktober 1994.
Elly L. R. Kinanti, Karjono, dan Suraidah.
1992. Cerahnya Prospek Baby Corn
Kita. Dalam Trubus 268. Th XXIII,
Maret, 1992.
Sutoro, Hadiatmi dan Mamiek Setyowati.
1993. Metode Kuantifikasi Bentuk
Arsitektur Tanaman Jagung. Hasil
Penelitian Tanaman Pangan I : 32-38.
_____________ 1997. Bentuk Tajuk Tanaman
Jagung Berpotensi Hasil Tinggi.
Prosiding Simposium Nasional dan
Kongres III PERIPI, Bogor.
JURNAL PENELITIAN BIDANG ILMU PERTANIAN Volume 3, Nomor 1, April 2005
29
Download