BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan The European Bussiness Chamber of Commerce in Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bagaimana tingkat ketergantungan antara kedua variabel tersebut. Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu para karyawan European Bussiness Chamber of Commerce in Indonesia dan informasi yang didapat dari karyawan tersebut hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut juga cross sectional. Hal ini ditunjukan dalam table 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis Unit Time Penelitian Penelitian Analisis Horizon T-1 Asosiatif - Survey Individu = Karyawan Cross-sectional T-2 Asosiatif - Survey Individu = Karyawan Cross-sectional Sumber : Penulis, 2013 38 39 Dimana : T1 : Pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi T2 : Pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi dengan persepsi risiko sebagai moderator 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variable independen yaitu efikasi diri (x), variable dependen yaitu stres kerja (y) dan variable moderating yaitu persepsi risiko (z). Menurut Sugiyono dalam Umar (2005:128), variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti dan mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut.Operasional variabel merupakan penjelasan dari bagian-bagian variabel yang terdiri dari subvariabel, indikator yang menggunakan jenis ukuran tertentu.Operasionalisasi menggunakan skala tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Berikut operasionalisasi variabel dari peneliti. 40 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Definisi Dimensi Indikator Model skala pengukuran Efikasi diri Efikasi diri adalah (x) persepsi akan tugas ketika individu kemampuannya dalam merasa mampu untuk melakukan hal-hal melakukannya 1.Tingkat (level) yang diperlukan untuk 2. Kekuatan (strenght) 1. derajat kesulitan Likert 2. tingkat kekuatan mencapai hasil yang dari keyakinan atau diinginkan dan pengharapan individu keyakinan diri, ini mengenai bersifat fleksibel kemampuannya artinya selalu berkembang sepanjang 3. Generalisasi 3. luas bidang tingkah hidup individu dari (generality) laku yang mana pengalaman hidupnya. - Bandura individu merasa yakin (Bandura dalam Lin, akan kemampuannya 2006, h. 1-2) - Bandura Stres kerja Suatu (y) penyesuaian diperantarai tanggapan 1. Lingkungan fisik 1. Cahaya, suara, suhu, dan udara oleh perbedaan- perbedaan 2. Individual terpolusi. 2. Konflik peran, Likert 41 individu dan atau peran ganda, beban proses psikologis yang kerja berlebih, tidak merupakan suatu adanya control, konsekuensi dari tanggung jawab, setiap tindakan dari luar kondisi kerja (lingkungan), 3. Kelompok 3. hubungan yang situasi, atau peristiwa buruk dengan yang kawan, atasan, dan menetapkan permintaan psikologis dan fisik 4. Organisasional atau berlebihan bawahan kepada seseorang. Gibson 4. desain struktur organisasi yang - Gibson jelek, politik yang (dalam http://www.g- jelek dan tidak excess.com/28246/pen adanya kebijakan gertian-dan-definisi- khusus stres-kerja-besertapenyebabnya/) Persepsi Penilaian subyektif risiko dari kemungkinan (z) tertentu dan bagaimana individu yang bersangkutan dengan kemungkinan 1. Faktor individual psikologi 1. Kemungkinan pemutusan hubungan kerja 2. Kehilangan kesempatan karir Likert 42 konsekuensi. Dengan kata lain, memahami risiko mencakup estimasi dari probabilitas dan konsekuensi dari sebuah hasil yang negatif -Sjoberg, Moen dan Rundmo (dalam Dijk, 2009) Sumber : Penulis, 2013 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang di perlukan dalam penelitian adalah data kualitatif, menurut Sanusi (2011:104) yaitu data kualitatif adalah data yang berasal dari respon, tetapi dikuantifikasikan dengan memberikan skor. Data didapat langsung dari The European Bussiness Chamber of Commerce in Indonesia yang di jadikan responden melalui penyebaran kuisioner yang terlihat pada table 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data 43 T–1 Kualitatif Data Primer dari Kuisioner T–2 Kualitatif Data Primer dari Kuisioner Sumber : Penulis, 2013 3.4 Teknik Pengumpulan Data Setiap penelitian yang di akan lakukan memerlukan sumber-sumber data, baik itu sumber data primer maupun sekunder. Data-data tersebut dapat di peroleh melalui berbagai teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang di gunakan yaitu: 1. Penelitian Lapangan/ Riset Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada objek penelitian, yaitu dengan : • Wawancara (Interview) Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pemegang jabatan dengan mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan. • Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2007, p135). Merupakan daftar pertanyaan yang diajukan khususnya pada karyawan yang berada 44 dilapangan yang berhubungan dengan efikasi diri, stres kerja, dan persepsi risiko. Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar dapat dijawab dalam lima tingkatan jawaban pertanyaan. Urutan untuk skala ini menggunakan lima angka penilaian (skala likert), yaitu: - Sangat Tidak Setuju (1) - Tidak Setuju (2) - Cukup Setuju (3) - Setuju (4) - Sangat Setuju (5) 2. Studi kepustakaan/Riset kepustakaan (Library Research) Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku wajib (textbooks), buku - buku pelengkap atau referensi, majalah, jurnal, laporan resmi dari perusahaan, dan catatan kuliah yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dengan studi kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori sebagai bahan untuk studi perbandingan. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono (2007:72-73) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Dan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Nasution (2003:135) mengemukakan dalam bukunya, mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, oleh kokohnya dasar-dasar teori, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan dan pengelolaannya. 45 Maka apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. 3.6 Metode Analisis Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode analisis yang akan di gunakan untuk pengolahan data pada software SPSS 18.0. yaitu software yang dirancang untuk membentu pengolahan data secara statistik serta melihat kelayakan data hasil kuisioner untuk dianalisis, kemudian data itu diolah menggunakan komputer Setelah data dari kuisioner dikumpulkan, maka akan dilakukan beberapa analisis yang disebutkan pada tabel 3.4 berikut ini : Tabel 3.4 Metode Analisis Data Metode Analisis Tujuan Penelitian Jenis penelitian Teknik Analisis T–1 Asosiatif Regresi sederhana T–2 Asosiatif Regresi sederhana Sumber : Penulis, 2013 3.6.1 Uji Validitas Menurut Simamora (2004:58- 59), validitas merupakan suatu tindakan yang menunjukkan tingkat kevalidan dan keabsahan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh 100 data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam menyusun 46 kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan. Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang diukur. Variabel masih bisa dipecah menjadi subvariabel atau indikator. Apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur, sebenarnya kuisioner telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu, validitas logis sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah penelitian, mengembangkan variabel penelitian, serta menyusun kuisioner. Keterangan: 3.6.2 R hitung = Koefisien Korelasi ∑ Xi = Jumlah skor item ∑ Yi = Jumlah skor total N = Jumlah responden Uji Reliabilitas Suatu tingkat kepercayaan yaitu hasil dari pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi. Dalam kata lain pengukran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabel adalah instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama menurut (Sugiyono, 2007:110). Reliabilitas merupakan salah satu karakter utama dari sebuah instrument itu sendiri. Yaitu pengukuran yang baik (Rocheaty, 2007:50) memaparkan. Uji reliabilitas instrument dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajengan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan. 47 3.6.3 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Distribusi sampling bisa memiliki distribusi yang normal dan tidak. Secara teoritis, semakin besar ukuran sampel, maka data akan mendekati normal. Uji normalitas akan banyak digunakan dalam statistik inferensi untuk menentukan metode pengolahan data. Jika data berdistribusi normal, maka bisa digunakan analisis parametrik, namun jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan analisis statisik non parametrik. Menurut Sarjono dan Julianita (2011:53) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal, mengetahui apakah variabel-variabel yang ada memenuhi asumsi normalisasi.Uji normalitas dilakukan dengan program SPSS versi 18.0 dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikansinya. Pengujian normalitas dapat dilihat dari: 1. Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0.05 maka data berdistribusi normal. 2. Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig <0.05 maka data tidak berdistribusi normal. 3.6.4 Pearson Correlation Analisis korelasi adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel. Variabel ini terdiri dari variabel bebas dan tergantung (Bimo, 2010). Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya 48 hubungan antar variabel (Bimo, 2010). Dilambangkan dengan lambang (r) dengan ketentuan r ≥ -1 dan r ≤ +1. Bila r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan negatif sempurna. Lambang r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya menunjukkan arah hubungan. Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Keterangan Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah Sumber: Bimo, 2010 Untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel x, y, dan z dapat ditentukan dengan coefficient of determination dengan rumus: KP = r2 x 100% Keterangan: KP = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi 49 Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan antar variabel, maka hasil korelasi pearson product moment tersebut diuji dengan uji signifikansi. Uji korelasi dilakukan dua kali yaitu korelasi bivariat dan korelasi partial. Hipotesis: H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan. Ha: Ada hubungan yang signifikan. Dasar Pengambilan Keputusan: a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig (0,05 ≤ Sig) maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig (0,05 ≥ Sig) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 3.6.5 Regresi Sederhana Menurut Sugiyono (2004:204), regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel dependen dengan satu variabel independen. Regresi sederhana dipakai untuk mengukur besarnya pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja. Persamaan umum regresi linier adalah: Y = a + bX 50 Dimana: 3.6.6 Y : variabel dependen (stres kerja) a : konstanta b : koefisien regresi X : variabel independen (efikasi diri) Regresi dengan Variabel Moderasi Variabel moderasi adalah variabel yang menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap variabel bebas pertama dan variabel tergantung (Wijaya, 2010:44). Variabel moderasi inilah yang kemudian memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel. Ada tiga cara menguji regresi dengan variabel moderating, yaitu: 1. Uji interaksi 2. Uji selisih mutlak 3. Uji residual Pada penelitian ini memakai uji interaksi sering juga disebut dengan moderated regression analysis (MRA). Rumus persamaannya adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2 51 Keterangan: Y = variabel dependen (stres kerja) X1 = variabel independen (efikasi diri) X2 = moderating variable (persepsi risiko) X1X2 = interaksi antara variabel independen dan moderating variable 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2009:96). Pada penelitian ini, perhitungan yang digunakan adalah menggunakan SPSS versi 18.0 sehingga dapat diketahui apakah hasilnya signifikan atau tidak antara variabel efikasi diri (X), stres kerja (Y), dan persepsi risiko (Z). Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%, sedangkan batas ketidakakuratannya (alpha) sebesar 5% = 0,05. Maka dasar pengambilan keputusannya adalah: Jika Sig > 0,05, maka H0 diterima. Jika Sig < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima. a. Untuk T-1 Pengujian secara keseluruhan (X,Y) 52 Ho : efikasi diri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja. Ha : efikasi diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja. b. Untuk T-2 Pengujian secara keseluruhan (X,Y,Z) Ho : efikasi diri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja dengan persepsi risiko sebagai moderator. Ha : efikasi diri memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja dengan persepsi risiko sebagai moderator. 3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Setelah semua data dan hasil analisis selesai diolah, maka diperoleh gambaran mengenai bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja dengan persepsi risiko sebagai moderatornya. Selanjutnya menganalisis data dari hasil kuisioner yang sudah dibagikan kepada karyawan The European Business Chamber of Commerce in Indonesia sehingga akan didapatkan gambaran apakah efikasi diri memiliki pengaruh terhadap stres kerja dengan persepsi risiko sebagai moderatornya. Bila didapatkan memiliki pengaruh terhadap stres kerja di The European Business Chamber of Commerce in Indonesia maka diperlukan peningkatan efikasi diri karyawan yang dilihat dari aspek indikator setiap variabel.