1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Indonesia merupakan

advertisement
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki banyak
permasalahan di bidang kesehatan. Salah satunya adalah angka kematian
balita yang masih tinggi pada tahun 2012 yaitu mencapai 40 per 1000
kelahiran hidup. Penyebab kematian balita yang menjadi perhatian dalam
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia dengan jumlah balita 16.380
balita diantaranya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan persentase
5,1 %, demam 31 %, diare 14,3 %. Ketiga penyakit tersebut merupakan
penyakit infeksi utama pada balita selain malaria, campak dan tifoid. Selain
itu ispa dan diare dapat menular, walaupun tidak memiliki angka kejadian
yang tinggi, namun jika tidak diatasi dengan baik akan sulit diobati dan
menambah angka kesakitan dan kematian. Selain itu, ketiga penyakit tersebut
merupakan penyakit yang sering terjadi sehingga banyak ditangani oleh
tenaga kesehatan dan praktik pengobatan, hal tersebut dapat digunakan untuk
membuat penilaian program nasional yaitu menurunkan angka kematian
balita (SDKI, 2012).
Daerah di Indonesia dengan angka kejadian ISPA tertinggi adalah
Nusa Tenggara Timur yaitu 41,7%. Provinsi Jawa Tengah memiliki angka
kejadian 15,7%. Usia penderita terbanyak adalah 1-4 tahun (25,8%).
Sedangkan pada insiden diare pada balita tertinggi alah provinsi Aceh sekitar
1
2
10,2 %, di provinsi Jawa Tengah sendiri memiliki angka insiden 6,5 %
(Riskesdas, 2013).
Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo merupakan salah satu rumah
sakit yang berada di Jawa Tengah terletak di jalan dr. Muwardi no 71
Sukoharjo yang merupakan rumah sakit tipe B. Dimana memiliki fasilitas
pelayanan rawat inap, rawat jalan, laboratorium, ruang radiologi, dan
hemodialisa. Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik di RSUD
Sukoharjo menggambarkan pada tahun 2014 – September 2015, penyakit
yang sering pada bayi dan balita adalah ISPA, DHF (dengue haemorraghic
fever), dan DCA (diare cair akut). Bayi dan balita sakit dengan ISPA yaitu
1.161 dari 18.480 anak (6,28 %) sedangakan rawat inap bayi balita sakit
dengan ISPA mencapai 198 dari 1.161 (17,05 %) anak. Pada kelompok usia
yang sama, DCA sebanyak 1.070 dari 18.480 (5, 79%) anak, 718 dari 1.070
(67,10 %) anak mengalami rawat inap. Pasien dari kedua penyakit tersebut
hampir semua pulang dari rumah sakit dalam keadaan baik. Namun, ISPA
dan DCA merupakan penyakit yang memerlukan perhatian lebih agar angka
kejadian ISPA dan DCA pada balita dapat ditekan agar angka kematian balita
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik judul karya tulis
ilmiah “Asuhan Kebidanan pada Balita N umur 19 bulan dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut dan Diare Cair Akut di RSUD Sukoharjo” agar lebih
memahami tentang penyakit pada bayi dan balita sakit dengan ISPA dan
DCA. Sehingga penulis dapat mengerti asuhan yang diberikan pada pasien,
3
dan dapat menentukan kemungkinan adanya kesenjangan antara teori dan
kejadian langsung di lahan.
B. Perumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan kebidanan pada Balita N umur 19 bulan dengan
Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan Diare Cair Akut di RSUD Sukoharjo ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari dan memahami pelaksanaan asuhan kebidanan
pada Balita N umur 19 bulan
dengan ISPA dan DCA di RSUD
Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Mengumpulkan data dasar secara subjektif dan objektif Balita N umur
19 bulan dengan ISPA dan DCA di RSUD Sukoharjo.
b. Melakukan Intepretasi data klien meliputi diagnosa, masalah dan
kebutuhan pada Balita N umur 19 bulan dengan ISPA dan DCA di
RSUD Sukoharjo.
c. Menetapkan diagnosis potensial dan antisipasi yang harus dilakukan
bidan pada Balita N umur 19 bulan dengan ISPA dan DCA di RSUD
Sukoharjo.
4
d. Menetapkan kebutuhan atau tindakan segera untuk konsultasi,
kolaborasi, merujuk pada Balita N umur 19 bulan dengan ISPA dan
DCA di RSUD Sukoharjo.
e. Menetapkan rencana asuhan kebidanan pada Balita N umur 19 bulan
dengan ISPA dan DCA di RSUD Sukoharjo.
f. Menetapkan pelaksanaan tindakan Balita N umur 19 bulan dengan
ISPA dan DCA di RSUD Sukoharjo.
g. Menetapkan
evaluasi
efektivitas
asuhan
yang
diberikan
dan
memperbaiki tindakan yang dipandang perlu.
h. Menganalisa kemungkinan adanya kesenjangan antara teori dan di
lahan praktek tentang penanganan langsung bayi dan balita dengan
ISPA.
D. Manfaat
1. Institusi
Hasil studi kasus ini dapat dapat dimanfaatkan sebagai masukan
penanganan kasus bayi dan balita sakit dengan ISPA dan DCA di RSUD
Sukoharjo.
2. Profesi
Dapat dimanfaatkan untuk wacana perbaikan layanan bagi profesi
bidan dalam asuhan kebidanan pada bayi dan balita sakit dengan ISPA
dan DCA.
5
3. Klien dan masyarakat
Agar klien dan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan secara
optimal khususnya pada asuhan kebidanan bayi dan balita sakit dengan
ISPA dan DCA.
Download