BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Model penelitian empiris ini dibangun untuk menjawab 2 (dua) pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Adapun kedua pertanyaan penelitian yang dimaksud adalah: 1) Mengetahui seberapa besar tingkat prediksi kebangkrutan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII; 3) Mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio keuangan berupa Sales Growth, Current Ratio, Return of Investment, Leverage dan Total Asset Turnover. Analisis data dilakukan dengan menggunakan paket program SPSS 16.0 untuk menguji hipotesis. Maka berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Pertumbuhan Penjualan yang diproksi dengan Sales Growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap indikator tingkat kebangkrutan yang diproksi dengan Z-Score. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,010, dan dengan tingkat signifikan sebesar 0,036. Hubungan antara variabel dependen (Z-Score) dan variabel independen yang pertama (Z-Score) berhubungan secara signifikan, hal ini menjelaskan bahwa semakin tingginya pertumbuhan penjualan yang diukur melalui Sales Growth, akan menyebabkan Z-Score yang semakin tinggi pula, hal tersebut menjelaskan bahwa kondisi kesehatan perusahaan berada didalam keadaan yang sehat dan semakin menjauhi tingkat kebangkrutan. 2. Kewajiban perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau dalam tugas akhir ini diwakilkan oleh variabel Current Ratio berpengaruh positif terhadap tingkat kebangkrutan perusahaan yang diwakilkan oleh indikatirnya yaitu variabel Z-Score, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,165. Apabila perusahaan mampu meningkatkan Current Ratio-nya, maka perusahaan tersebut akan semakin liquid dan sehat, dalam arti lain perusahaan akan semakin menjauhi ancaman kebangkrutan, dikarenakan 84 apabila Current Ratio-nya tinggi, maka akan mempengaruhi Z-Score secara positif, akibatnya Z-Score semakin memiliki skor yang besar menjauhi skor 2,99 (nominal standar skor perusahaan yang sehat). 3. Sesuai dengan teori dan fenomena yang ada, nilai profitabilitas atau dalam tugas akhir ini diwakilkan dengan variabel Return of Investment (ROI) berpengaruh positif, artinya setiap nilai dari variabel ROI meningkat, diikuti dengan nilai Z-Score yang akan semakin meningkat pula, hal ini telah dibuktikan melalui analisis regresi linier berganda yang telah penulis lakukan, tingkat signifikasi dari variabel ROI ini adalah 0,090. Apabila sebuah perusahaan dapat mengefisiensikan labanya lebih baik, maka perusahaan tersebut akan semakin menjauh dari tingkat kebangkrutan yang telah diukur oleh variabel dependenya yaitu Z-Score, perusahaan yang dapat memelihara peningkatan ROI-nya akan menjadi perusahaan yang sehat. 4. Utang menjadi faktor yang sangat disorot guna menilai sehat atau tidaknya sebuah perusahaan, dalam tugas akhir ini Leverage menjadi variabel yang penulis pakai untuk mewakili perhitungan utang perusahaan. Setelah penulis melakukan analisis statistik linier berganda, maka penulis mendapatkan hasil bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap kebangkrutan sebuah perusahaan yang telah diukur melalui Z-Score, tingkat signifikansi Leverage sangat besar, mencapai 29,375, artinya apabila perusahaan tidak dapat memanfaatkan utangnya dengan baik maka akan mengakibatkan terancamnya keberlangsungan perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya, apabila perusahaan dapat mengoptimalkan utangnya dengan baik, maka keberlangsungan hidup perusahaan tersebut akan semakin lama dan semakin menjauhnya ancaman kebangkrutan bagi perusahaan tersebut. 5. Semakin perusahaan dapat dengan cepat memutarkan aktivanya dan menghasilkan labanya, maka keberlangsungan perusahaan tersebut akan lebih baik dan menjauhi ancaman kebangkrutan perusahaan. Pada tugas akhir ini, hal tersebut telah penulis wakilkan melalui variabel Total Asset Turnover (TATO), dan variabel tersebut telah penulis olah dengan SPSS 16.0 guna mendapatkan 85 tingkat signifikansinya. Dari analisis regresi linier berganda, penulis mendapatkan nilai sebesar 1,479 untuk tingkat signifikan TATO, maka penulis simpulkan bahwa semakin perusahaan dapat memelihara TATO-nya dengan baik atau bahkan mempercepat perputaran aktivanya demi menaikan labanya, maka perusahaan tersebut akan semakin sehat dengan tingkat ancaman kebangkrutan yang rendah bahkan tidak ada ancaman sama sekali. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas serta keterbatasan yang ada pada penelitian ini maka saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini baik kepada perusahaan, investor maupun pengembangan penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perkembangan Penelitian Analisis z score disnsi sangat relevan untuk digunakan sebagai media dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan, dari perumusan ini dapat memperkuat teori laporan keuangan, 2. Bagi Perusahaan Saran bagi perusahaan, hendaknya perusahaan lebih fokus terhadap rasiorasio yang peneliti gunakan yaitu Sales Growth, Current Ratio, Return of Investmen, Leverage dan Total Asset Turnover. Hendaknya perusahaanperusahaan meningkatkan Sales Growth, menjaga Current Ratio, Meningkatkan Return of Investment, menganalisis lagi kebijakan untuk meminjam dana pada pihak lain yang diwakilkan dengan variabel Leverage dan mengefisienkan juga mengoptimalkan Total Asset Turnover guna meningkatkan penjualan dan menghasilkan pengembailan asset yang maksimum, sehingga dapat menjauhi ancaman kebangkrutan dan dapat memelihara lebih lanjut kesehatan perusahaan. 3. Bagi Investor dan Kreditur Bagi Investor dan Kreditur, hendaknya juga lebih memperhatikan rasiorasio keuangan yang penulis teliti, untuk mengukur kelayakan investasi bagi Investor dan untuk mengukur kelayakan pembayaran hutang bagi kreditur. Bagi investor hendaknya lebih fokus kepada Sales Growth, apabila perusahaan 86 memiliki kenaikan dalam segi penjualanya, maka perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan, juga investor selayaknya memilih perusahaan dengan variabel ROI yang tinggi. Dan bagi Kreditur, hendaknya memperhatikan 2 rasio yang penulis sebagai rasio penelitian, yaitu Current Ratio dan Leverge, karena current ambil ratio itu mengukur perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendekya, dan Leverage, karena variabel Leverage dapat mengukur struktur modal dari sudut pandang utangnya, apabila suatu perusahaan memperoleh modalnya dari perbandingan utang yang lebih banyak, sehendaknya Kreditur meninjau kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibanya dikarenakan perusahaan memiliki risiko yang tinggi pula. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar struktur modal yang berasal dari utang, dibandingkan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Sehingga semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajiban perusahaan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan pada penelitian selanjutnya, peneliti lebih fokus dan mendalami 5 variabel yang penulis ambil (Sales Growth, Current Ratio, Return of Investment, Leverage dan Total Asset Turnover), atau bisa juga agar hasil dari prediksi kebangkrutan lebih relevan dan akurat, selayaknya peneliti selanjutnya menambahkan jangka waktu (periode) penelitian dan menambahkan rasio-rasio keuangan yang berkemungkinan bisa menjadi ukuran lain untuk memprediksi ancaman kebangkrutan, misalnya Return of Equity (ROE), rasio Inventory Turnover (ITO), Dll. Selain itu bisa juga ditambahkan alat analisisnya, dan juga teknik-teknik analisis yang lainya, sebagai bahan untuk memperkuat dan mengakuratkan hasil penelitian, misalnya peniliti selanjutnya dapat menambahkan Z-Score dengan BSC (Balanced Score Card) untuk mengukur efektifitas kinerja manajemen perusahaan atau selain itu bisa juga penulis hanya memperdalam variabel Leverage saja dengan menelaah struktur modal perusahaan. 87