Untitled

advertisement
1.
SUHU.
Mikrobia dpt tumbuh pd kisaran suhu yg sangat lebar.
Meskipun MO memiliki suhu pertumbuhan optimum yaitu
suhu yg dpt memberikan laju / kecepatan reproduksi
tertinggi yg dapat dicapai
MO yg tumbuh paling baik / cocok pada suhu rendah < 20 C :
Psikrofilik
MO yg tumbuh paling baik / cocok pada suhu SEDANG 2040 C : mesofiliK
MO yg tumbuh paling baik / cocok pada suhu tinggi > 40 C :
Termofilik
MO yg tumbuh paling baik / cocok pada suhu sangat tinggi
> 80 C : Termofilik ekstrim (hiper termofil)
MO aerob  pertumbuhan MO perlu bantuan O2
MO anaerob  pertumbuhan MO tanpa bantuan O2
MO aerob obligat  pertumbuhan MO harus ada O2
MO aerob fakultatif  pertumbuhan MO ada atau tidak ada O2
MO mikroaerofil  hanya membutuhkan O2 sedikit ~ 5% drketersediaan O2
MO kapnofil  membutuhkan CO2 lbh tinggi (5-10%).
MO Strict anaerob  sensitif dg O2, kehadiran O2 akan
membunuh MO : Clostridium
1. Superoksida dismutase (SOD):
2 O2 + 2 H ----------> H2O2 + O2 (SOD)
2. Katalase:
2H2O2 ----------> H2O + O2
3. Peroksidase
H2O2 + NADH + H ----------> 2 H2O + NAD
Enzim katalase dan SOD biasanya ditemukan pada MO aerob dan
anaerob fakultatif. Kedua enzim tsb melindungi sel dari kerusakan
adanya o2
MO mikroaerofil mungkin punya atau tdk punya katalase tetapi
biasanya memiliki SOD
MO strict anaerob tdk mensintesa enzim2 tsb jk menghasilkan dlm level
yg rendah
Kel. Fakultatif anaerob : jk tdk dihasilkan katalase biasanya dihasilkan
peroksidase
Konsentrasi O2 juga berpengaruh thd potensial reduksi yg
mempengaruhi apakah reaksinya berlangsung oksidasi
atau reduksi. Nilai Eh potensial reduksi positif berarti
reakasi akan berlangsung oksidasi.
Nilai Eh negatif menunjukkan lingkungan tsb akan
mendorong reaksi reduksi
EH dr sedimen yg kaya senyawa organik dpt memiliki
serendah – 400 mV. Pd nilai tsb MO anaaerob obligat dpt
mereduksi sulfat (SO4) menjadi H2S dan kelompok
metanogen archae dpt mereduksi CO2 menjadi CH4
Reduksi (enzim reduktase ) – hidrogenasi
Oksidasi (enzim dehidrogenase) - dehidrogenasi
Bakteri yg strict anaerob dpt tumbuh hanya jk o2 dikeluarkan dr
medium : cara
1. Prereduced media. Selama preparasi media dididihkan
beberapa menit or sterilisasi sekaligus mengeluarkan o2
terlarut.
Penambahan bahan reducing : sistein untuk menurunkan
kadar O2. N2 (bebas O2) dihembuskan pd medium, guna
mempertahankan kondisi anaerob.
2. Anaerobic chamber
Anaerobic jar = gas pack system
Kultur diinokulasikan pd media (plte agar). Air ditambahkan
pada amplop gas pack system maka akan melepas H2 dan
CO3 . H2 akan berikatan dg O2  air H2O. Katalis
palladium, CO2 dpt membantu pertumbuhan beberapa MO,
indikator anaerob : metil blue  tdk berwarna
Bakteri yg memiliki klorofil memerlukan cahaya untuk
melaksanakan fotosintesis .
Fototaxis : pergerakan bakteri menuju chy
Chemotaxis : pergerakan bakteri krn bhn kimia
ADANYA ZAT PENGHAMBAT:
Lingkungan/ media akan menyebabkan terganggunya MO
tsb:
 Antibiotik
 Bahan2 Pengawet : Na benzoat, As. Sorbat,
logam berat: Pb, Hg
Uniseluler: bakteri, yeast  pertumbuhan  Σ sel
Reproduksi:
a.
b.
Bulat ; coccus / koki:
Diplococcus
:
Streptococcus
:
Staphilococcus
:
Tetrad
:
Batang : basilus
Diplobacillus
:
Streptobacillus
:
Trichomas
:
c. Spiral
REPRODUKSI BAKTERI (PROKARIOT)
1.
Pembelahan biner : Streptococcus faecalis
Bakteri berkembang biak scr aseksual yaitu dg binary fission (pembelahan biner) : 1 sel membelah
dan menghasilkan 2 sel
1. Peningkatan ukuran sel (Cell elongation)
2. Replikasi DNA
3. Pembagian sel
Cell Elongation: Steptococcus dan E. coli
Streptococcus pertumbuhan dinding sel diawali / terjadi padadekat septum,
sedangkan pd E. coli pertumbuhan dinding sel tjd berbagai letak diseputar sel
tsb.
Replikasi DNA :
Replikasi DNA di dalam E. coli membutuhkan waktu 45 menit untuk mengopi scr
lengkap kromosom bakteri, meskipun dmkian ada bakteri yg dapt mencapai 20
menit
2. Budding (pertunasan)
3. Fragmentasi : pemotongan
4. Pembentukan konidia / spora
1.
Fase pertumbuhan primer (G1) akan tjd pembesaran sel
2.
Fase replikasi gen (fase S)
3.
Fase G2 yaitu thapan sel mulai menyiapkan untuk pemisahan dr gen yg
sdh bereplikasi
4.
Fase M (fase mitosis) yaitu pemisahan gen yg sdh bereplikasi
5.
Fase C (fase cytokinesis): tjd pembagian / pemisahan sel mjd /
membentuk 2 sel anakan.
Cell Cycle of eukariotic cell:
G1 S  G2  M  C 
Tjd pertambahan seluruh komponen sel scra teratur:
multiseluler Tanaman, hewan 1. Jumlah sel bertambah 2. Ukuran bertambah
Uniseluler  Yeast, bakteri : pertambahan jumlah sel
Soenositik  kapang  jumlah sel tetap tetapi ukuran bertambah
PERTUMBUHAN MIKROBIA UNISELULER (BAKTERI)  BINARY FISSION
1  2  4  8  16  32  64  DST
Nt = No 2 n
N = jumlah generasi
No = jumlah sel awal
Nt = jumlah sel stelah t’
8=1.23
Jk di – LOG- kan = log Nt = log No + n log 2
log Nt – log No = n log 2
n = log Nt – log No
Log 2
Log 2 = 0,31  n = 3,33 (log Nt – log No)
Tahapan Pertumbuhan Sel:
1. Fase log / fase adaptasi:
Fase ini ditunjukkan dg garis lurus. Cepat lambat pertumbuhan dipengaruhi oleh
: nutrisi, lingkungan, jumlah sel awal dan keadaan fisiologi starter
2. Fase logaritmik
Laju pertumbuhan konstan tertinggi, sel seragam, dan peka thd perubahan.
Waktu generasi:
n= 3,33 (log Nt – log No)
g = t/n = t / {3,33 (log Nt – log No)}
Waktu generasi : waktu yg dibutuhkan u memperbanyak diri sebanyak 2 kali lipat
Misal: jumlah sel awal 105 / mlsetelah 10 jam jumlah selnya 109 / ml. Hitung brp n
dan g?
n = 3,33 (9-5)  3,33 . 4 = 13,2 generasi
g = waktu penggunaan
g = t/n = (10 x 60 menit )/ 13,2 = 600 / 13,2 = 45 mnt
laju pertumbuhan = k=
k = 1/g = n/t = 1/45 menit
PERHITUNGAN JUMLAH SEL
A. Langsung : mikroskop
B. Tak langsung – plate count  pour plate dan spread plate
- turbidimetri
- berat kering sel
Pour plate  metode tuang
Spread plate  metode sebar
Download