Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 14 – 27

advertisement
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 14 – 27
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP GURU TERHADAP PEKERJAAN
DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
(The Relationship of Principal Leadership and Teachers’ Attitude to their Work
with the Teacher’s Professional Competence)
SONEDI
Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Jl. RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah 73111
e-mail : [email protected]
ABSTRACT
The aim of this study; 1). to know the relationship of the principal leadership to the teacher’s professional
competence at Junior High School of Palangka Raya city; 2). to know the relationship of teachers’ attitudes to their
work, and 3). to know the relationship of principal leadership, teachers’ attitudes to their work with the teachers’
professional competence at the private Junior High School of Palangka Raya city.
These results showed that: 1) there is a significant relationship with the leadership of the principal with the
economic teachers’ professional competence at the private Junior High School of Palangka Raya city. It means that the
higher of the level of the principal leadership, it will be followed by the higher of the professional competence of the
teachers. Conversely, the lower of the leadership of the principal, the professional competence of the teachers will be
lower too; 2) there is a significant relationship of the teachers’ attitude to their work with the economic teachers’
professional competence at private Junior High Shool in Palangka Raya city. It means that the higher of positive
teachers’ attitude to work, the professional competency of the teachers will be higher, and vice versa; 3) there is a
significant relationship of the principal leadership and teachers’ attitudes to their work with economic teachers’
professional competence at the private Junior High School in Palangka Raya city.
Keywords: leadership of the principal, teachers’ attitudes to their work and teachers’ professional competence
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan: 1). untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi
professional guru di SMP Negeri Kota Palangka Raya; 2). untuk mengetahui hubungan sikap guru terhadap pekerjaan,
dan 3). untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan
kompetensi professional guru di SMP Negeri Kota Palangka Raya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) ada hubungan yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah dengan
kompetensi profesional guru ekonomi di SMP Negeri Kota Palangka Raya. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
kepemimpinan kepala sekolah, maka akan diikuti semakin tinggi pula kompetensi professional guru. Sebaliknya
semakin rendah kepemimpinan kepala sekolah, akan semakin rendah pula kompetensi profesiona guru; 2) ada
hubungan yang signifikan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi professional guru ekonomi di SMP Negeri
Kota Palangka Raya. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi sikap positif guru terhadap pekerjaannya, akan semakin
tinggi pula kompetensi professional guru, demikian juga sebaliknya; 3) ada hubungan yang signifikan kepemimpinan
kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi professional guru ekonomi di SMP Negeri Kota
Palangka Raya.
Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru terhadap pekerjaan dan kompetensi professional guru
14
Sonedi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan…
PENDAHULUAN
tugas yang berat dari seorang guru ini pada
Pendidikan merupakan faktor utama dalam
pembentukkan
pribadi
manusia.
Pendidikan
dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru
yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi.
sangat berperan dalam membentuk baik atau
buruknya
pribadi
manusia
normatif.
Menyadari
menurut
belajar
mengajar,
untuk
itu
mutu
pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan
pemerintah sangat serius menangani bidang
oleh kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam
pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang
menjalankan tugasnya. Menurut Aqib (2013) guru
baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa
adalah faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan
yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri
di sekolah, karena guru merupakan sentral serta
untuk
sumber kegiatan belajar mengajar. Lebih lanjut
bermasyarakat,
hal
proses
tersebut,
hidup
akan
ukuran
Guru memegang peranan sentral dalam
berbangsa
dan
bernegara.
dinyatakan bahwa guru merupakan komponen
Reformasi pendidikan merupakan respon
yang
berpengaruh
dalam
peningkatan
mutu
terhadap perkembangan tuntutan global sebagai
pendidikan di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa
suatu
sistem
kemampuan atau kompetensi profesional dari
pendidikan yang mampu mengembangkan sumber
seorang guru sangat menentukan mutu pendidikan.
daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman
Berdasarkan hasil uji kompetensi guru pada
upaya
yang
untuk
sedang
mengadaptasikan
berkembang.
reformasi
tahun 2015 bidang pedagogik, rata-rata kompetensi
pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa
guru di Indonesia hanya 56,69%. Angka ini masih
depan
yang
Melalui
jaminan
bagi
relatif jauh di bawah standar nilai kompetensi
manusia
untuk
minimal yang diharapkan yaitu 75%. Berdasarkah
mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya
hasil penelitian yang dilakukan oleh John Hattie ada
secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa
beberapa
depan.
belajar peserta didik antara lain: karakteristik siswa
perwujudan
memberikan
hak-hak
azasi
Guru adalah salah satu unsur manusia
dalam proses pendidikan (Djamarah, 2012). Dalam
faktor
yang
mempengaruhi
pristasi
(49%), guru (30%) dan lain-lain (21%) (Pikiran
Rakyat: 4 Mei 2016).
proses pendidikan di sekolah, guru memegang
Tingkat kompetensi profesional guru pada
tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik.
dasarnya dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru
Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan
itu
sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak
terhadap pekerjaan yang diemban. Sedangkan
didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas
faktor luar yang diprediksi berpengaruh terhadap
membimbing dan membina anak didik agar
kompetensi
menjadi manusia susila yang cakap, aktif,
kepemimpinan kepala sekolah, karena kepala
kreatif,
sekolah merupakan pemimpin guru di sekolah.
dan
mandiri.
Djamarah
(2012)
sendiri
yaitu
bagaimana
profesional
guru
seorang
bersikap
guru
yaitu
berpendapat bahwa mengajar maupun mendidik
Sikap manusia diidentifikasi oleh para ahli
merupakan tugas dan tanggung jawab guru
dalam berbagai versi. Sikap guru terhadap
sebagai tenaga profesional. Oleh sebab itu,
pekerjaan merupakan keyakinan seorang guru
15
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 14 – 27
mengenai
disertai
pekerjaan yang diembannya, yang
adanya
perasaan
tertentu,
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
proses pendidikan dan proses belajar mengajar
dan
dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan
memberikan dasar kepada guru tersebut untuk
bangsa. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai
membuat respons atau berperilaku dalam cara
seseorang yang diberi tugas untuk memimpin
tertentu sesuai pilihannya. Sikap guru terhadap
sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas
pekerjaan mempengaruhi tindakan guru tersebut
tercapainya
dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Bilamana
diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di
seorang guru memiliki sikap positif terhadap
sekolah. Oleh sebab itu, kualitas kepemimpinan
pekerjaannya, maka sudah barang tentu guru
kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan
akan menjalankan fungsi dan kedudukannya
sekolah.
tujuan
sekolah.
Kepala
sekolah
sebagai tenaga pengajar dan pendidik di sekolah
Wahjosumidjo (2015: 431) mengemukakan
dengan penuh rasa tanggung jawab. Demikian
bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah
pula sebaliknya seorang guru yang memiliki sikap
prestasi atau sumbangan yang diberikan oleh
negatif terhadap pekerjaannya, pastilah dia hanya
kepemimpinan seorang kepala sekolah, baik
menjalankan fungsi dan kedudukannya sebatas
secara kualitatif maupun kuantitatif yang terukur
rutinitas belaka. Untuk itu amatlah perlu kiranya
dalam rangka membantu tercapainya tujuan
ditanamkan sikap positif guru terhadap pekerjaan,
sekolah. Penampilan kepemimpinan kepala
mengingat
sekolah ditentukan oleh faktor kewibawaan, sifat
peran
guru
dalam
lingkungan
pendidikan dalam hal ini sekolah amatlah sentral.
Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya
dan keterampilan, perilaku maupun fleksibilitas
pemimpin. Selanjutnya Wahjosumidjo (2015),
terhimpun unsur-unsur yang masing-masing baik
agar
secara
kelompok
berhasil memberdayakan segala sumber daya
melakukan hubungan keja sama untuk mencapai
sekolah untuk mencapai tujuan sesuai dengan
tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud, tidak lain
situasi, diperlukan seorang kepala sekolah yang
adalah sumber daya manusia yang terdiri dari
memiliki
kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik atau
kepribadian,
siswa,
pelatihan dan pengetahuan profesional, serta
perseorangan
dan
orang
maupun
tua
siswa.
Tanpa
mengenyampingkan peran dari unsur-unsur lain
fungsi
kepemimpinan
kemampuan
keahlian
kepala
profesional
dasar,
sekolah
yaitu:
pengalaman,
kompetensi administrasi dan pengawasan.
dari organisasi sekolah, kepala sekolah dan guru
Kemampuan profesional kepala sekolah
merupakan personil intern yang sangat berperan
sebagai pemimpin pendidikan yaitu bertanggung
penting
jawab dalam menciptakan suatu situasi belajar
dalam
menentukan
keberhasilan
pendidikan di sekolah.
Keberhasilan
mengajar yang kondusif, sehingga guru-guru
pada
dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik
hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas
dan peserta didik dapat belajar dengan tenang.
penampilan
sekolah
Disamping itu kepala sekolah dituntut untuk
(Wahjosumidjo, 2015). Sedangkan sekolah sebagai
dapat bekerja sama dengan bawahannya, dalam
lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan
hal ini guru.
16
suatu
seorang
sekolah
kepala
Sonedi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan…
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkkan
Kemampuan-kemampuan di sini merupakan hasil
bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan sikap
dari penggabungan dari kemampuan yang banyak
guru terhadap pekerjaan merupakan faktor yang
jenisnya,
cukup menentukan tingkat kompetensi profesional
keterampilan, kepemimpinan, kecerdasan, dan
guru.
lain-lain yang dimiliki seseorang untuk mencapai
Sehinga
dapat
diduga
bahwa
masih
rendahnya kompetensi profesional guru dalam
dapat
berupa
pengetahuan,
tujuan organisasi.
hal ini guru Ekonomi SMP Negeri di Kota
Sonedi (2011), mengemukakan kompetensi
Palangka Raya. Kompetensi profesional guru itu
pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa
sendiri
yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do)
yang
rendah,
kepemimpinan
kepala
sekolah yang kurang efektif dan sikap guru yang
seseorang
negatif terhadap pekerjaannya.
kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya
Berdasarkan
uraian
di
atas,
dalam
suatu
pekerjaan,
berupa
maka
dapat ditampilkan atau ditunjukkan. Agar dapat
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai
melakukan (be able to do) sesuatu dalam
berikut: (1) apakah ada hubungan kepemimpinan
pekerjaannya,
kepala sekolah dengan kompetensi guru ekonomi
memiliki
di SMP Negeri Kota Palangka Raya?; (2) apakah
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan
ada hubungan sikap guru terhadap pekerjaan
keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang
dengan kompetensi professional guru ekonomi di
pekerjaannya.
tentu
kemampuan
saja
seseorang
(ability)
harus
dalam
bentuk
SMP Negeri Kota Palangka Raya? (3) apakah ada
Istilah profesional guru bukan merupakan
hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap
istilah asing dalam dunia pendidikan. Secara
guru terhasap pekerjaan dengan kompetensi guru
sederhana, profesional berasal dari kata profesi
ekonomi di SMP Negeri Kota Palangka Raya?.
yang berarti jabatan. Orang yang profesional
Penelitian
adalah orang yang mampu melaksanakan tugas
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
hubungan kepemimpinan kepala sekolah, sikap
jabatannya
secara
guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi
konseptual
maupun
aplikatif.
profesional guru ekonomi SMP Negeri Kota
profesional
adalah
guru
Palangka Raya.
kemampuan yang mumpuni dalam melaksanakan
Moqvist
mumpuni,
baik
secara
Guru
yang
yang
memiliki
(dalam
Sonedi,
2011)
bahwa
kompetensi
telah
Profesi diukur berdasarkan kepentingan
digambarkan dari sudut keadaan yang nyata yang
dan tingkat kesulitan yang dimiliki. Dalam dunia
berkenaan dengan individu dan pekerjaan .
keprofesian dikenal terminologi kualifikasi profesi
Menurut Littrell (1984: 310) kompetensi adalah
yaitu:
kekuatan mental dan fisik untuk melakukan tugas
terampil, dan quasi profesi. Gilley dan Eggland
atau keterampilan yang dipelajari melalui latihan
(dalam Karsidi, 2005) mendefinisikan profesi
dan praktik. Sedangkan menurut Kenezevich
sebagai bidang usaha manusia berdasarkan
(1984: 17), kompetensi adalah kemampuan-
pengetahuan, dimana keahlian dan pengalaman
kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi.
pelakunya diperlukan masyarakat.
mengemukakan
tugas jabatan guru (Sonedi, 2011).
profesi,
semi
profesi,
terampil,
tidak
17
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 14 – 27
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
Mengacu kepada uraian di atas, maka
memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan
kompetensi profesional guru dapat diartikan
dan pekerjaan, dan setia terhadap harkat dan
sebagai
dalam
martabat manusia, (2) kompetensi profesional
melaksanakan tugas profesi keguruan dengan
meliputi; mengerti dan dapat menerapkan landasan
penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi dengan
kependidikan filosofis maupun psikologis, mengerti
sarana penunjang berupa bekal pengetahuan yang
dan dapat menerapkan teori belajar sesuai
dimilikinya. Kompetensi merupakan perilaku yang
dengan ingkat perkembangan perilaku peserta
irasional
didik, mampu menangani mata pelajaran atau
kemampuan
untuk
seorang
mencapai
guru
tujuan
yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
bidang
dipersyaratkan
mengerti
pula.
Kompetensi
sangat
studi
dan
yang
ditugaskan
dapat
kepadanya,
menerapkan
metode
diperlukan untuk mengembangkan kualitas dan
mengajar yang sesuai, mampu menggunakan alat
aktivitas tenaga kependidikan.
dan fasilitas belajar, mampu mengorganisasikan
Ibrahim (2014) berpendapat bahwa inovasi
dan melaksanakan program pengajaran, mampu
adalah suatu gagasan, teknik-teknik atau benda
melaksanakan evaluasi belajar, dan mampu
yang disadari dan diterima oleh seseorang atau
menumbuhkan
kelompok untuk diadopsi. Inovasi sebagai sesuatu
kompetensi sosial guru meliputi; kemampuan
gagasan atau ide baru yang diterapkan untuk
berkomunikasi dengan masyarakat, bergaul dan
membuat atau mengembangkan sebuah produk,
melayani masyarakat dengan baik, mendorong
proses atau jasa. Sedangkan Sudjana (2010)
dan menunjang kreativitas masyarakat, menjaga
mengemukakan
(1)
emosi dan perilaku yang kurang baik, dan
mempunyai pengetahuan tentang belajar dan
menempatkan diri sesuai dengan tugas dan
tingkah laku manusia, (2) mempunyai pengetahuan
fungsinya baik di sekolah maupun di lingkungan
dan menguasai bidang studi yang dibinanya, (3)
masyarakat.
empat
kompetensi
guru:
mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri,
kepribadian
Berdasarkan
uraian
peserta
di
didik,
atas,
(3)
konsep
sekolah, teman sejawat, dan bidang studi yang
kompetensi profesional guru dalam penelitian ini
dibinanya, dan (4) mempunyai keterampilan teknik
dapat
mengajar.
melaksanakan tugas keguruan yang dapat dilihat
Berdasarkan Undang-undang Guru
dan
dari
diartikan
sebagai
kemampuan
kemampuan
merencanakan
dasar
program
Dosen bahwa tenaga kependidikan harus memiliki
belajar mengajar, kemampuan melaksanakan
kompetensi pribadi, profesional, sosial. Uraian dari
atau mengelola proses belajar mengajar, dan
ketiga kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:
kemampuan menilai proses belajar mengajar.
(1) kompetensi pribadi seorang guru meliputi;
Kepala sekolah tersusun dari dua kata yaitu
memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik
“kepala” yang dapat diarti
sosial maupun agama, memiliki pengetahuan
pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah
budaya dan tradisi, memiliki pengetahuan tentang
lembaga, dan “sekolah” yaitu sebuah lembaga di
inti demokrasi, memiliki apresiasi dan kesadaran
mana menjadi tempat menerima dan member
sosial, memiliki pengetahuan tentang estetika,
pelajaran. Secara sederhana kepala sekolah dapat
18
kan
ketua
atau
Sonedi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan…
didefinisikan
sebagai
seseorang
tenaga
George
R.Terry,
menjelaskan
bahwa
untuk
leadership is the activit of influencing people to
dimana
strive willingly for group objectives. Pendapat lain
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau
dari Stoner, kepemimpinan adalah suatu proses
tempat di mana terjadinya interaksi antara guru
pengarahan
yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang
pelajaran.
saling berhubungan tugasnya. Sedangkan Harold
fungsional
guru
memimpin
yang
diberi
suatu
tugas
sekolah
dan
pemberian
pengaruh
pada
Kepala sekolah dilukiskan sebagai orang
Koontz and Cyril O’Donnell, menjelaskan bahwa
yang memiliki harapan tinggi bagi para staf dan
state that leadership is influencing people to follow
para siswa. “Kepala sekolah adalah mereka yang
in the achivement of a common goal.
Handbook
banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan
of
Leadership,
memberikan
mereka yang menentukan irama bagi sekolah
definisi kepemimpinan sebagai“suatu interaksi
mereka”
antar
(Lipham,
menunjukkan
sekolah
1985).
Urian
pentingnya
dalam
tersebut
peranan
menggerakkan
kepala
kehidupan
sekolah guna mecapai tujuan.
Kepemimpinan
anggota
merupakan
suatu
agen
kelompok”.
perubahan,
Pemimpin
orang
yang
perilakunya akan lebih memengaruhi orang lain
daripada perilaku orang lain yang memengaruhi
adalah
bagian
penting
mereka.
Kepemimpinan
timbul
manjemen, tetapi tidak sama dengan manajemen.
anggota
kelompok
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang
kompetensi anggota lainnya di dalam kelompok”.
mengubah
ketika
satu
motivasi
atau
dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang
Banyak lagi definisi tentang kepemimpinan,
lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
sama seprti banyaknya orang yang membuat
Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga
definisi itu. Ada tiga implikasi penting yang
mencakup
seperti
tercakup dalam kepemimpinan dari beberapa
perencanaan, penorganisasian, pengawasan dan
definisi di atas yaitu: Pertama, kepemimpinan
evaluasi (Handoko, 2012). Lebih lanjut Handoko
melibatkan orang lain, seperti bawahan atau
(2012)
atau
para pengikut. Seorang wirausaha akan berhasil
leadership dalam pengertian umum menunjukkan
apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau
suatu proses kegiatan dalam hal memimpin,
pembantu-pembantu
membimbing, pengontrol perilaku, perasaan serta
dengan dia untuk memajukan perusahaan. Jadi
tingkah laku terhadap orang lain yang ada di
wirausaha
bawah
peranan
melibatkan para karyawan dalam segala aktivitas
dalam
perusahaan. Untuk melibatkan para karyawan,
fungsi-fungsi
mengungkapkan
pengawasannya.
kepemimpinan
pembentukan
Handoko
lainnya
kepemimpinan
Disinilah
berpengaruh
perilaku
(2012)
besar
bawahan.
kepemimpinan
kemampuan seseorang
untuk
menurut
harus
kemungkinan
yang
pandai
pemimpin
mau
bekerjasama
merangkul
harus
dan
menggunakan
merupakan
berbagai cara misalnya memberi hadiah, memberi
mempengaruhi
nasehat, memberi imbalan yanng cukup kepada
orang lain agar mencapai tujuan dan sasaran.
karyawan,
kepemimpinan
dan
sebagainya.
menyangkut
Kedua,
pembagian
19
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 14 – 27
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas
sebagai
untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada
kepala sekolah dituntut untuk dapat memberi
karyawan atau seorang karyawan yang diangkat
keteladanan
menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu.
menyusun administrasi dan program sekolah,
Dalam
telah
menentukan anggaran belanja sekolah, dan
membagikan kekuasaannya kepada karyawan
pembagian pelaksanaan tugas. Sementara itu
lain untuk bertindak atas nama dia. Selanjutnya
empat pola perilaku kepemimpinan yang lazim
segala macam informasi sebagai hasil dari
disebut gaya kepemimpinan meliputi perilaku
pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan dapat
instruktif, konsultatif, partisipatif, dan delegatif.
hal
ini
seorang
wirausaha
dimonitor oleh pimpinan. Ketiga, kepemimpinan
menyangkut
penanaman
pemimpin,
dalam
maka
pelaksanaan
seorang
tugas,
Sears, Freedman, & Peplau (1992) sikap
dalam
adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan,
rangka mengarahkan para bawahan. Seorang
yang diatur melalui pengalamanyang memberikan
wirausaha tidak hanya mengingatkan apa yang
pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon
harus dikerjakan oleh karyawan tetapi juga harus
individu pada semua obyek dan situasi yang
mampu
berkaitan dengannya.
memajukan
pengaruh
seorang
perusahaan.
Seorang
wirausaha juga harus dapat memberi contoh yang
David, Crutchfield, & Ballachey (1962 :137-
baik, bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai
139) sikap merupakan masalah pokok dalam
dengan yanng diperintahkan.
psikologi
Kepemimpinan
penelitian
ini
kepala
merupakan
sekolah
kemampuan
sosial.
Setiap
kegiatan
dalam
kemanusiaan, siatur oleh sikap manusia itu
dari
sendiri. Dengan demikian sikap merupakaan
seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi
kecendrungan penilaian positif
dan
menggerakkan
bawahan
sosial
atau negatif,
dalam
suatu
perasaan emosional dan kecendrungan pro dan
kontra
organisasi
atau
lembaga
sekolah
guna
tercapainya
tujuan
sekolah.
Terdapat
empat
terhadap
mencerminkan
objek
tingkah
laku
sosial.
sosial
Sikap
individu.
macam pendekatan studi kepemimpinan, yaitu: (1)
Dengan demikian, sikap dapat digambarkan
pendekatan
(2)
sebagai kecenderungan subyek merespon suka
pendekatan sifat, (3) pendekatan perilaku, dan (4)
atau tidak suka terhadap suatu obyek. Dalam
pendekatan
dari
bahasan ini yang berperan sebagai subyek yaitu
yaitu
guru dan obyek yaitu pekerjaan yang diemban
pengaruh
kewibawaan,
situasional.
kepemimpinan
secara
Fungsi
garis
besar
mempengaruhi dan menggerakkan orang lain
dalam suatu organisasi agar mau melakukan apa
yang
dikehendaki
Morgan, (1986: 328) mengatakan dapat dipahami
tercapainya tujuan. Sedangkan syarat seorang
bahwa sikap merupakan suatu bentuk evaluasi
pemimpin yaitu harus memiliki kemampuan dasar
atau reaksi perasaan terhadap suatu obyek.
berupa technical skills, human skil, dan conceptual
Seseorang bersikap terhadap suatu obyek dapat
skill,
diketahui dari evaluasi perasaannya terhadap
profesional.
20
pengetahuan
Dengan
pemimpin
Memperhatikan uraian tersebut di atas,
guna
serta
seorang
para guru.
dan
keterampilan
terpenuhinya
syarat
obyek tersebut. Evaluasi perasaan ini dapat
Sonedi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan…
berupa perasaan senang-tidak senang, memihak
(dalam
Sonedi,
2011)
hasil
penelitiannya
tidak memihak, favorit–tidak favorit, dan positif–
mengungkapkan bahwa komitmen dan loyalitas
negatif.
guru terhadap pekerjaannya melaksanakan tugas
Sikap guru terhadap pekerjaan merupakan
mengajar sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan
keyakinan seorang guru mengenai pekerjaan
kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki peran
yang diembannya, yang disertai adanya perasaan
yang kuat dalam mengkoordinasi, menggerakkan,
tertentu, dan memberikan dasar kepada guru
dan
tersebut untuk membuat respons atau berperilaku
Sedangkan kepemimpinan kepala sekolah secara
dalam cara tertentu sesuai pilihannya. Sikap guru
signifikan berpengaruh terhadap prestasi belajar
terhadap pekerjaan mempengaruhi tindakan guru
peserta didik.
tersebut dalam menjalankan aktivitas kerjanya.
menyerasi
Hipotesis
kegiatan
dalam
pembelajaran.
penelitian
ini
adalah
Bilamana seorang guru memiliki sikap positif
sebagai berikut : 1) ada hubungan kepemimpinan
terhadap pekerjaannya, maka guru tersebut akan
kepala sekolah dengan kompetensi profesional
menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai
guru di SMP Negeri Kota Palangka Raya; 2) ada
tenaga pengajar dengan penuh rasa tanggung
hubungan sikap guru terhadap pekerjaan dengan
jawab.
kompetensi profesional guru di SMP Negeri Kota
Demikian pula sebaliknya seorang guru
yang
memiliki
sikap
negatif
terhadap
Palangka Raya; 3) ada hubungan kepemimpinan
kepala
sekolah
dan
sikap
guru
terhadap
pekerjaannya, pastilah dia hanya menjalankan
pekerjaan dengan kompetensi profesional guru di
fungsi
SMP Negeri Kota Palangka Raya.
dan
belaka.
kedudukannya
Untuk
itu,
sebatas
amatlah
perlu
rutinitas
kiranya
METODOLOGI
ditanamkan sikap positif dan profesionalisme guru
terhadap pekerjaan, mengingat peran guru dalam
lingkungan pendidikan.
penelitian ini adalah metode survei. Penelitian ini
Sikap guru terhadap pekerjaan dapat dilihat
dalam
bentuk
terhadap
persepsi
pekerjaan
Metode penelitian yang digunakan dalam
dan
maupun
kepuasaannya
dalam
bentuk
bersifat korelasional karena penelitian berusaha
mendeskripsikan
hubungan
antara
beberapa
variabel penelitian yaitu variabel kepemimpinan
motivasi kerja yang ditampilkan. Guru yang
kepala
memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, sudah
pekerjaan sebagai variabel bebas dan kompetensi
barang tentu akan menampilkan persepsi dan
professional guru sebagai variabel terikat.
kepuasan
yang baik
sekolah
dan
sikap
guru
terhadap
terhadap pekerjaannya
Populasi target dalam penelitian ini, seluruh
maupun motivasi kerja yang tinggi, yang pada
SMP Negeri yang ada di Kota Palangka Raya.
akhirnya akan mencerminkan seorang guru yang
Populasi sasaran hanya 10 SMP Negeri, dengan
mampu bekerja secara profesional dan memiliki
jumlah guru 50 orang. Semua populasi diambil
kompetensi profesionalisme yang tinggi.
sebagai sampel penelitian, karena jumlah jumlah
Kecenderungan
tersebut
berpengaruh
terhadap situasi guru di sekolah. Jamaluddin
populasi tidak mencapai 100 orang atau disebut
juga dengan penelitian populasi.
21
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 14 – 27
Teknik
pengumpulan
data
tentang
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
Berdasarkan
hasil
perhitungan
tersebut
kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
terhadap
maka hipotesis penelitian diterima. Artinya ada
pekerjaan
menggunakan
metode
kuesioner dengan Skala Likert. Sedangkan pada
hubungan
kompetensi
menggunakan
kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi
metode tes berupa tes kompetensi. Selanjutnya
professional guru ekonomi. Hubungan ini ditunjukan
kuesioner dan soal tes diujikan kepada para guru
dengan nilai korelasi 0,498 termasuk dalam
yang menjadi sampel penelitian yang berjumlah
kategori sedang. Hasil perhitungan SPSS bisa
50 orang.
dilihat dalam tabel 1.
profesional
guru
positif
yang
signifikan
antara
Teknik analisis data dilakukan melalui tiga
Hipotesis kedua menyatakah bahwa: ada
tahapan, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji
hubungan positif sikap guru terhadap pekerjaan
persyaratan
pengujian
dengan kompetensi profesional guru ekonomi di
hipotesis. Analisis data berdasarkan tiga tahapan
SMP Negeri Kota Palangka Raya. Berdasarkan
tersebut dibantu dengan program SPSS for
hasil
Windows.
perhitungan
analisis,
dan
tahap
analisis
data
SPSS
dengan
20.0
for
menggunakan
windows,
yaitu
diperoleh nilai koefisinsi korelasi sebesar 0,571
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian
hipotesis
dengan taraf signifikansi 0,000 pada tingkat
dilakukan
guna
kepercayaan 0,05.
mengetahui apakah hipotesis yang diungkapkan
Berdasarkan
hasil
perhitungan
tersebut
dalam penelitian ini dapat diterima atau ditolak.
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
Berdasarkan
ternyata
maka hipotesis penelitian diterima. Artinya ada
dilakukan
sebab
hubungan positif yang signifikan antara sikap guru
ditentukan
untuk
terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional
dan
guru ekonomi. Hubungan ini ditunjukan dengan nilai
homogenitas dari data yang diperoleh telah dapat
korelasi 0,571 termasuk kategori sedang. Hasil
dipenuhi.
perhitungan SPSS nya bisa dilihat dalam tabel 2.
hasil
uji
persyaratan
pengujian
hipotesis
dapat
sejumlah
persyaratan
yang
pengujian
hipotesis,
seperti
normalitas
Hipotesis pertama menyatakah bahwa: ada
Hipotesis ketiga menyatakah bahwa: ada
hubungan positif kepemimpinan kepala sekolah
hubungan positif kepemimpinan kepala sekolah
dengan kompetensi profesional guru ekonomi di
dan
SMP
Raya.Untuk
kompetensi profesional guru ekonomi di SMP
mengetahui hubungan kedua variabel tersebut,
Negeri Kota Palangka Raya. Berdasarkan hasil
maka teknik analisisnya menggunakan analisis
analisis data dengan menggunakan perhitungan
korelasi
hasil
SPSS 20.0 for windows, yaitu diperoleh nilai
analisis data dengan menggunakan perhitungan
koefisinsi korelasi sebesar 0,487 dengan taraf
SPSS 20.0 for windows, yaitu diperoleh nilai
signifikansi 0,000 pada tingkat kepercayaan 0,05.
Negeri
product
Kota
Palangka
moment.
Berdasarkan
koefisinsi korelasi sebesar 0,498 dengan taraf
signifikansi 0,000 pada tingkat kepercayaan 0,05.
22
sikap
guru
terhadap
pekerjaan
dengan
Sonedi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan…
Tabel 1. Uji hipotesis korelasi
Kepemiminan_Kepala_
Sekolah
Pearson Correlation
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
1
Kompetensi
Profesional Guru
**
.498
Sig. (2-tailed)
.000
N
Kompetensi_Profesional
_Guru
Pearson Correlation
50
50
**
1
.498
Sig. (2-tailed)
.000
N
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Tabel 2. Uji hipotesis korelasi
Sikap Guru Terhadap
Pekerjaan
Pearson Correlation
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
1
Kompetensi
Profesional Guru
**
.571
Sig. (2-tailed)
.000
N
Kompetensi_Profesional
_Guru
Pearson Correlation
50
50
**
1
.571
Sig. (2-tailed)
.000
N
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Berdasarkan
tersebut
kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
umumnya sama, hanya yang menjadi perhatian
maka hipotesis penelitian diterima. Artinya ada
guru
hubungan
Kecenderungan tersebut berpengaruh terhadap
positif
hasil
yang
perhitungan
signifikan
antara
adalah
kegiatan
kepala
sekolah.
kepemipinan kepala sekolah dan sikap guru
situasi guru di sekolah.
Pendapat Rosilawati
terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional
(2001) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
guru. Hubungan ini ditunjukan dengan nilai korelasi
dalam upaya mewujudkan sekolah efektif, di
0,487 termasuk dalam kategori sedang.
samping kreativitas pendidikan dari guru, murid,
Berdasarkan hasil penelitian di atas yang
dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi
pendidikan, ternyata berbagai keterampilan yang
Product
dimiliki kepala sekolah mempunyai peranan yang
Moment,
menunjukan
bahwa
ada
hubungan kepemimpinan kepala sekolah, sikap
sangat
guru
sumber daya yang ada maupun mencari sumber
terhadap
pekerjaan
dengan kompetensi
professional guru. Artinya bahwasemua hipotesis
penting,
baik
dalam
memberdayakan
yang belum tersedia.
penelitian diterima. Hal tersebut sejalan dengan
Shum dan Cheng (1997) meneliti mengenai
pendapat R.M. Imam I. Tunggara (2001), dalam
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah wanita
penelitiannya
terhadap sikap kerja para guru di 77 sekolah yang
bahwa
perhatian
guru
dalam
23
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 14 – 27
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
dipimpin oleh kepala sekolah wanita dengan 321
kepemimpinan (type of leadership) dan pemimpin
para guru sebagai responden. Hasil penelitiannya
(leader), dari 33 faktor lain yang berpengaruh.
mengungkapkan bahwa kepemimpinan kepala
Lebih lanjut dikemukakan enam faktor yang
sekolah
terhadap
turut menentukan tingkat produktivitas,yaitu:
tanggungjawab para guru, rasa kebersamaan
pendidikan, teknologi, tata nilai, iklim kerja, derajat
dalam
kesehatan, dan tingkat upah minimal. Keenam
berpengaruh
komunitas,
signifikan
dan
perhatian
pada
profesionalisme guru, dinyatakan bahwa persepsi
faktor
positif dari dimensi kepemimpinan kepala sekolah.
tenaga kerja. Kesimpulannya adalah: bahwa gaya
Selain itu menempatkan kinerja sebagai
landasan
utama,
membangun
jaringan
dari
berbagai tipe manusia yang berlainan, mendorong
pengembangan
peningkatan
profesionalisme
pembelajaran
melalui
mengedepankan
terhadap
kinerja
pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerja
dalam mencapai tujuan.
dimensi
dkk, (1996) membuktikan bahwa perilaku dan
prestasi siswa dipengaruhi oleh pendidik/guru.
terpeliharanya
(professional
berpengaruh
produktivitas
Penelitian Hinde seperti yang dikutip Elliot,
Organisasi sekolah yang efektif akan selalu
profesional
kepemimpinan
mengandung
serta
pengetahuan dan informasi.
memprioritaskan
tersebut
komunitas
community)
nilai-nilai
Guru yang bersikap positif cendrung memiliki
siswa
yang berprestasi
tinggi
dan
memiliki
yang
keterampilan positif dalam mengerjakan tugas.
kebersamaan,
Adanya hubungan tersebut didukung oleh Joni
demokrasi dan hubungan dialogis. Kruse, Louis,
(1991)
dan Bryk, (1995) dan Louis, dan Marks (1996)
persyaratan penting bagi terwujudnya pendidikan
menilai masyarakat profesional sebagai cikal
yang bermutu adalah apabila pelaksanaannya
bakal terwujudnya pembelajaran yang efektif di
dilakukan oleh guru-guru yang profesional.
sekolah.
Ciri
utama
masyarakat
ini
adalah
mengemukakan
Meter
(2003)
bahwa
dalam
salah
hasil
satu
penelitian
tanggungjawab kolektif terhadap aktifitas belajar
mengungkapkan bahwa ada hubungan antara
semua siswa untuk mencapai mutu dan tujuan
perilaku kepemimpinan dalam hal ini kelapa
pendidikan. Lebih lanjut, Marks dan Louis (1997)
sekolah dengan profesionalisme guru. Ini berarti,
dalam penelitiannya mengidentifikasi masyarakat
semakin baik perilaku kepala sekolah akan
tersebut ke dalam lima ciri utama yaitu norma dan
semakin
nilai bersama, fokus terhadap belajar siswa,
Selanjutnya Pidarta (2014) menemukan bahwa
aktivitas kolektif, de-privatisasi praktik, dan dialog
kepala sekolah yang memiliki kompetensi dan
reflektif.
perilaku baik yang menberikan kesempatan untuk
E.
kesimpulan
Mulyana
(2000),
pengaruh
tingkat
prifesionalime
guru.
mengadakan diskusi-diskusi kelompok bidang
gaya
studi akan bisa meningkatkan profesionalisme
kepemimpinan yang kutip dari hasil penelitian
guru. Lebih lanjut Duke (1991) mengungkapkan
Sutermeister (1980), bahwa ada beberapa faktor
bahwa kepala sekolah yang memberikan peran-
determinan terhadap produktivitas kerja antara
peran
lain: iklim kepemimpinan (leadership climate), tipe
meningkatkan profesionalisme guru.
24
mengenai
memberikan
tinggi
tertentu
kepada
guru
akan
dapat
Sonedi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan…
Berdasarkan
pendapat
di
atas,
Saran
hasil
penelitian ini sangat mendukung dan teruji bahwa
Berdasarkan
kesimpulan
maka
dapat
kepemimpinan kepala sekolah secara signifikan
disarankan beberapa hal sebagai berikut:
memiliki
a. bagi kepala sekolah, agar dapat meningkatkan
hubungan
dengan
kompetensi
professional guru. Begitu juga dengan sikap guru
kualitas
terhadap
kompetensi
kapasitas yang memadai sehingga mampu
professional guru, memperkuat teori dan hasil
mempengaruhi dan menggerakkan para guru
penelitian terdahulu walaupun berdasarkan hasil
guna meningkatkan sikap
penelitian hubungan antar variabel ada pada
pekerjaan
kategori sedang.
professional guru mencapai mutu pendidikan
pekerjaan
dengan
kepemimpinan
untuk
sehingga
positif
meningkatkan
memiliki
terhadap
kompetensi
yang lebih baik;
KESIMPULAN DAN SARAN
b. bagi
guru
hasil
penelitian
ini
diharapkan
pengetahuan dan dapat mengurangi sikap
Simpulan
Berdasarkan
hasil
negatif terhadap pekerjaan. Hal ini dapat
penelitian
dapat
dilakukan dengan menjalankan fungsi dan
disimpulkan:
kedudukannya sebagai tenaga pengajar dan
a. ada hubungan yang signifikan kepemimpinan
pendidik
di
sekolah
dengan
penuh
rasa
kepala sekolah dengan kompetensi profesional
tanggung jawab, memiliki kemandirian dalam
guru ekonomi di SMP Negeri Kota Palangka
peningkatan
Raya. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
meningkatkan pemahaman tentang prosedur
tingkat kepemimpinan kepala sekolah, maka
kelas dalam melaksanakan pembelajaran di
akan diikuti semakin tinggi pula kompetensi
kelas.
profesionalisme
dan
perlu
professional guru. Sebaliknya semakin rendah
kepemimpinan kepala sekolah, akan semakin
rendah pula kompetensi profesiona guru;
b. ada hubungan yang signifikan sikap guru
terhadap
pekerjaan
dengan
kompetensi
professional guru ekonomi di SMP Negeri Kota
Palangka Raya. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi sikap positif guru terhadap pekerjaan,
akan
semakin
tinggi
pula
komptensi
professional guru, demikian juga sebaliknya;
c. ada hubungan yang signifikan kepemimpinan
kepala sekolah dan sikap guru terhadap
pekerjaan dengan kompetensi professional
guru ekonomi di SMP Negeri Kota Palangka
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2013. Profesionalisme Guru Dalam
Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
David, K.,Crutchfield, R.S., & Ballachey, E.L.
1962. Individual and Society. Tokyo:
McGraw Hill, Kagakusha Ltd.
Djamarah, Syaiful B. 2012. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Duke, D.L., & Corno, L. 1991. Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
Dalam
Rangka
Meningkatkan Mutu Pengajaran. Surabaya:
Laboratorium Administrasi Pendidikan FIP
IKIP Surabaya.
Raya.
25
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 14 – 27
ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)
Elliot, S.N., Kretochwill, T.R., Liitlefield, J., &
Travers,
J.F.
1996.
Educational
Psychology:
Effective
Teacher
and
Effective Learning. Dusuque: Brown &
Benchmark.
Morgan, Clifford T. et. al. 1986 Introduction to
Psychology. New York: McGraw-Hill.
Ibrahim,
R. 2012. Kurikulum Pembelajaran.
Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan FIB UPI
Pidarta, M. 2014. Peran Kepala Sekolah pada
Pendidikan Dasar. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Joni, T.R. 1991. Pokok-pokok Pikiran Mengenai
Pendidikan
Guru,
Mencari
Strategi
Pembangunan Nasional Menjelang Abad
XXI. Jakarta: PT. Grasindo.
R.M. Imam, I. Tunggara. 2001. Peranan Kepala
Sekolah dalam Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan Melalui Konsep Manajemen
Berbasis Sekolah (Studi Kasus pada SLTP
Swasta Kota Bandung), Tesis, Bandung:
Program Studi Administrasi Pendidikan,
Program
Pasca
Sarjana
Universitas
Pendidikan Indonesia, h. 141.
Karsidi, R. 2005. Profesionalisme Guru dan
Peningkatan Mutu Pendidikan di Era
Otonomi Daerah. Makalah. Disampaikan
dalam Seminar Nasional Pendidikan
Dewan Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 23
Juli 2005.
Kenezevich, S.J. 1984. Administration of Public
Education. New York: Harper Collins
Publisher.
Kruse, S.D., Louis, K.S., & Bryk, A.S. 1995. An
Emerging Framework for Analyzing SchoolBased Professionalism and Community.
Thousands Oaks, CA: Corwin.
Lipham, J.M., Rankin, R.E., & Hoeh, J.A., Jr.
1985.
The
Principalship:
Concepts,
Competencies, and Cases. New York:
Logman, Inc.
Litrell, J.J. 1984. From School to Work. A
Cooperative
Education
Book. South
Holland, Illinois: The Goodheart Willcox
Campany, Inc.
Louis,
K.S., & Marks, H.M. 1996. Does
Professional
Community
Efect
the
Classroom? Teachers’ Work and Studens
Experiences in Restructuring School.
Madison, WI: Center on Organization and
Restructuring of School, University of
Wisconsin.
Meter, I.G. 2003. Hubungan Antara Perilaku
Kepemimpinan,
Iklim
Sekolah,
dan
Profesionalisme Guru dengan Motivasi
Kerja Guru pada Sekolah Menengah Umum
Negeri di Propinsi Bali. Disertasi tidak
26
diterbitkan. Malang: PPs Universitas Negeri
Malang.
Rosilawati. 2001. Pemberdayaan Kemampuan
Profesional
Kepala
Sekolah
dalam
Mengelola Pendidikan untuk Mewujudkan
Sekolah Efektif (Studi Evaluatif pada SDN
di Lingkungan Cabang Dinas P & K
Kecamatan Sukasari Kota Bandung),
Tesis,
Bandung:
Program
Studi
Administrasi Pendidikan (S2), Program
Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Indonesia
Sears, D.O., Freedman, J.L., & Peplau, L.A. 1992.
Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Shun, L.C., & Cheng, Y.C. 1997. Perception
Among Women Principals’ Leadership and
Teachers’ Work Attitudes. Journal of
Educational Administration. 35 (2): 165 –
184.
Sonedi. 2011. Hubungan Komptensi Kepala
Sekolah, Sikap Guru Terhadap Pekerjaan,
Profesionalisme Guru, dan Kinerja Guru
dengan Mutu Lulusan pada SMP Negeri di
Kabupaten kotawaringin Timur. Disertasi,
Malang: PPs Program Studi Manajemen
Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Tidak dipublikasikan
Stoner, Jamer A.F. and Sindoro A.
Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.
1996.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sonedi, Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan…
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas
Wahjosumidjo. 2012. Kepemimpinan Kepala
Sekolah,
Tinjauan
Teoritik
dan
Permasalahannya.
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo Persada.
Yukl, Gary A.. 1981. Leadership In Organization.
New York: Prentice-Hall Inc
27
Download