BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman yang sangat serius terhadap sektor pertanian. Dalam perubahan iklim terjadi pergesaran musim, yang ditandai dengan semakin singkatnya musim hujan namun dengan curah hujan yang besar, menyebabkan pola tanam mengalami pergeseran. Kerusakan pertanaman terjadi karena intensitas hujan yang tinggi berdampak pada banjir dan tanah longsor. Kemudian, fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat mampu menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme penganggu tanaman. Dengan penjelasan tersebut peubahan iklim dapat merugikan petani dan sektor pertanian, semakin menyusutnya dan menurun hasil pertanian yang berefek pada menurunya pendapatan petani (Festiani,2011). Indonesia adalah daerah dengan iklim tropis basah yang mengalami 2 musim diataranya musim hujan dan musim kemarau. Indonesia adalah wilayah yang sangat cocok untuk ditanami beberapa komoditi pertanian terutama tanaman padi yang menjadikan komoditi padi sebagai bahn makanan pokok masyarakat Indonesia. Menurut FAO (2007), berdasarkan dampak perubahan iklim dalam pertanian secara tegas dapat dibagi menjadi dua kelompok : dampak bio-fisikal dan sosial- ekonomi. Sebagaimana dilaporkan oleh World Bank (2007) rata-rata kenaikan suhu per tahun sebesar 0,3 derajat celsius. Pada tahun 1998 terjadi kenaikan suhu yang luar biasa mencapai 1 derajat celsius. Indonesia diprediksi akan mengalami lebih banyak hujan dengan perubahan 2-3 persen per tahun. Intensitas hujan akan meningkat, namun jumlah hari hujan akan semakin pendek, dan meningkatkan risiko banjir. 1 Universitas Sumatera Utara 2 Secara umum, perubahan cuaca akan memicu kemarau panjang dan penurunan kesuburan tanah. Hal ini akan mempengaruhi kelangsungan produksi pangan secara nasional. Pemanasan global juga mengandung resiko yang besar akan kegagalan panen dan kematian hewan ternak. Perubahan cuaca dan pemanasan global dapat menurunkan produksi pertanian antara 5-20 persen (Skirble 2007). Perhatian dan kerjasama antara para ahli klimatologi dengan ahli pertanian di Indonesia semakin meningkat terutama dalam rangka menunjang produksi tanaman pangan. Peningkatan produksi tanaman pangan selain dengan usaha tani juga dilakukan dengan pemanfaatan iklim. Provinsi Sumatera Utara terletak dekat garis khatulistiwa, sehingga tergolong dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter diatas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 33oC, sebagaian daerah berbukit dengan kemiringan landai, dan sebagian berada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 15oC (BPS, 2016). Padi sawah merupakan jenis padi yang sangat bergantung pada keadaan alam dan merupakan padi yang ditanam pada daerah persawahan. Padi jenis ini banyak kita jumpai pada daerah sub-tropis. Untuk itu ketersediaan air sebagai salah satu wadah yang penting merupakan faktor yang penentu dalam usahatani ini. Banyak sedikitnya jumlah air tersebut dipengaruhi oleh iklim ditempat. Padi merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di dalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan berenergi (Denisa,2015). Universitas Sumatera Utara 3 Kebutuhan akan pangan yang semakin meningkat setiap tahun tersebut menuntut peningkatan produksi terhadap pangan itu sendiri, di upayakan agar peningkatan tersebut dapat memenuhi konsumsi yang sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan tingkat kesejahteraannya. Keadaan pangan di suatu negara dapat menjadi tidak stabil apabila antara kebutuhan dan penyediaan tidak seimbang. Dalam upaya peningkatan produksi telah banyak dilakukan berbagai cara salah satunya memberikan pengetahuan dan tata cara dalam budidaya padi. Dengan harapan petani mampu meningkatkan produksi padi sehingga dapat mengimbangi pemintaan akan kebutuhan pangan. Tinggi rendahnya produksi padi sawah di Provinsi Sumatera Utara juga dipengaruh oleh beberapa faktor terkontrol dan tidak terkontrol. Perubahan iklim (faktor tidak terkontrol) yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara serta faktor yang terkontrol (pupuk subsidi, luas panen) merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah di Sumatera Utara. Pada dasarnya pengetahuan mengenai iklim sangat penting, hal ini didasarkan bahwa iklim sangat menentukan tinggi rendahnya produksi pada sektor pertanian. Seperti yang diketahui komoditi pertanian sangat bergantung pada keadaan alam, sedangkan keadaan alam di pengaruhi oleh faktor cuaca atau iklim di suatu daerah. Dampak anomali iklim yang di dominasi oleh kekeringan dan kebanjiran terhadap ketahanan pangan terkait dengan dampaknya terhadap produksi dan distribusi pangan, kemampuan dan akses masyarakat terhadap pangan dan kerusakan sumber daya alam di sentra produksi pangan. Hal ini terjadi melalui pengaruhnya terhadap pola dan waktu tanam. Universitas Sumatera Utara 4 Perubahan iklim menyebabkan sistem pola tanam serta waktu tanam pada sektor pertanian di Indonesia berubah. Perubahan yang tidak stabil dapat memberikan kerugian yang besar terutama di sektor pertanian. Upaya dalam mengatasi kerugian disektor pertanian yang diakibatkan oleh perubahan iklim salah-satunya, untuk itu diperlukan studi yang mempelajari mengenai dampak kerugian ekonomi dan kesejahteraan sosial yang diharapkan berasal dari perubahan iklim disektor pertanian. Dengan demikian mampu memberikan penilaian ekonomi dari dampak perubahan iklim yang terjadi dan solusi yang tepat dalam menyelesaikan dampak dari perubahan iklim ini. Maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan dampak dari kerugian yang dialami akibat dari perubahan iklim dan faktor lainnya. Potensial dari tindakan adaptasi harus di tentukan untuk kedua, pertani maupun pemerintah (Mendelsohn,2007). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang terurai, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah yaitu: Bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap produksi padi sawah (Oryza sativa L.) di Provinsi Sumatera Utara 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian yaitu: Untuk menganalisis dampak perubahan iklim terhadap perubahan iklim terhadap produksi padi sawah ( Oryza sativa L.) di provinsi sumatera utara. Universitas Sumatera Utara 5 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini, yaitu: 1. Sebagai bahan informasi bagi petani padi sawah tentang perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap produksi padi sawah. 2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. Sebagai referensi dan bahan studi bagi pihak yang membutuhkan Universitas Sumatera Utara