investment guide - Samuel Sekuritas

advertisement
INVESTMENT GUIDE
1. Dasar Investasi
Pendahuluan
Kenapa mesti berinvestasi..?
Salam jumpa ! Semoga krisis ekonomi (yang masih belum bisa dibilang selesai) mengajarkan kita sesuatu.
Betapa banyak keinginan yang mesti dilupakan karena krisis. Beli mobil, beli rumah, atau kuliah ke luar
negeri misalnya. Tapi hal ini mungkin tidak perlu terjadi apabila kita berinvestasi secara tepat.
Sederhananya, setiap
mudah dilaksanakan.
kelebihan pendapatan
yang berinvestasi atau
orang perlu berinvestasi untuk meningkatkan kemakmuran. Suatu hal yang yang
Investasi juga bukan untuk yang berdompet tebal semata, asalkan mempunyai
setelah menutupi kebutuhan sehari-hari anda sudah layak menjadi kandidat orang
nama kerennya investor.
Semoga dasar-dasar investasi berikut bisa membantu anda menuju kemakmuran secara finansial.
Sulap Akumulasi
1-2% bunga deposito per bulan sepertinya tidak ada artinya. Akan tetapi jika terus diakumulasikan pada
tingkat pertumbuhan tertentu dalam suatu jangka waktu, hasilnya akan dahsyat. Tabel berikut akan
menunjukkan sulap akumulasi yang jika anda mulai menginvestasikan Rp. 1,000,000.- sekarang
Tumbuh pada tingkat
Tahun
1
5
10
15
20
25
5%
1,000,000
1,276,282
1,628,895
2,078,928
2,653,298
3,386,355
10%
1,000,000
1,610,510
2,593,742
4,177,248
6,727,500
10,834,706
15%
1,000,000
2,011,357
4,045,558
8,137,062
16,366,537
32,918,953
20%
1,000,000
2,488,320
6,191,736
15,407,022
38,337,600
95,396,217
Dan apabila setiap akhir tahun secara disiplin anda menyisihkan Rp. 1,000,000.- maka hasilnya akan lebih
dahsyat lagi.
Tumbuh pada tingkat
Tahun
1
5
10
15
20
25
5%
1,000,000
5,525,600
12,575,000
21,578,000
33,066,000
47,727,000
10%
1,000,000
6,105,100
15,937,000
31,772,000
57,275,000
98,347,000
15%
1,000,000
6,742,400
20,303,000
47,580,000
102,440,000
212,790,000
20%
1,000,000
7,441,600
25,958,000
72,035,000
186,680,000
471,980,000
Membaca tabel diatas seperti ini: jika anda sekarang baru bekerja dan berumur 25 tahun kemudian
menyisihkan Rp. 1,000,000 setiap akhir tahun, dengan bunga sekitar 15%, ketika pensiun pada umur 50
tahun, anda memiliki Rp. 212,790,000 dalam account anda.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
1
Mulai menarik…? Bahasan tentang akumulasi akan kita ulas lebih lanjut pada bab 2. Konsep Investasi,
setidaknya sulap akumulasi cukup membuka wawasan anda untuk memulai investasi sekarang agar
mendapatkan kondisi keuangan yang aman dan stabil dimasa depan.
Yang Harus Anda Lakukan Sebelum Berinvestasi
1. Pastikan semua hutang terbayar, sebab hutang akan cepat berlipat ganda akibat efek akumulasi
dan melilit kantung anda.
2. Pastikan anda terproteksi dengan asuransi. Asuransi sangat penting untuk melindungi anda dan
keluarga dari peristiwa tidak terduga yang bisa menghancurkan rencana keuangan, seperti biaya
pengobatan, kematian sang pencari nafkah. Investasi yang direncanakan bisa berantakan akibat
peristiwa yang tidak diinginkan.
3. Siapkan dana taktis untuk keperluan mendadak.
4. Jangan lupa sisihkan dulu buat pengeluaran rutin bulanan seperti buat makanan, transportasi,
pendidikan dll.
Semakin besar dana yang anda sisihkan untuk investasi semakin baik, dengan target sekitar 10% dari
pedapatan. Besar atau kecil prosentase tidak jadi masalah asalkan anda bisa berinvestasi secara rutin.
Anda bisa fleksible untuk hal ini, yang penting jangan sampai investasi menyebabkan anda menghentikan
kegiatan yang anda sukai seperti nonton di bioskop, atau ngajak pacar makan malam. Letakkan diri anda
diatas investasi. Dan jadikan investasi aktivitas yang menyenangkan !
Sarana Tabungan dan Investasi
Seperti dijelaskan pada tabel sulap akumulasi, faktor terpenting untuk mencapai kemakmuran jangka
panjang adalah tingkat pengembalian (rate of return) investasi. Akan tetapi pada masa-masa sulit anda
butuh sarana tabungan jangka pendek untuk menyimpan dana. Berikut beberapa sarana tabungan jangka
pendek:
Sarana Tabungan Jangka Pendek
•
Jasa Giro. Jasa giro merupakan produk perbankan yang memberikan bunga terendah, berkisar sekitar
3-4% p.a. Biasanya dipakai perusahaan untuk mempermudah transaksi pembayaran.
•
Tabungan. Tabungan layanan perbankan yang memberikan bunga diatas jasa giro, dan bisa diambil
setiap saat.
•
Deposito. Deposito bunganya lebih tinggi tabungan, akan tetapi mesti disimpan untuk jangka waktu
tertentu. Jika dicairkan sebelum jatuh tempo biasanya dikenakan pinalti.
•
Reksadana Pasar Uang. Reksadana Pasar Uang yaitu reksadana yang berinvestasi pada pasar uang
seperti Deposito, SBI dan obligasi jangka pendek. Biasanya tingkat pengembalian reksadana pasar uang
lebih tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah dari Deposito, akan tetapi bisa dicairkan setiap saat.
Sarana Investasi Jangka Panjang
•
Obligasi. Obligasi kadang-kadang disebut sekuritas pendapatan tetap karena memberikan pendapatan
yang ‘tetap’ sebagai mana diatur ketika obligasi tersebt dikeluarkan. Obligasi banyak jenisnya dan
akan dibahas lebih mendalam pada Bab 5. Obligasi. Obligasi mirip dengan deposito cuma saja
dikelurkan oleh pemerintah atau perusahaan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
2
•
Saham. Saham merupakan cara lain untuk memiliki bagian dari suatu unit usaha. Sebuah saham
mewakili proporsi kepemillikan tertentu pada suatu perusahaan. Nilai pasar suatu saham naik dan
turun mengikuti perubahan nilai perusahaan tersebut.
•
Reksadana. Pada reksadana, investor mengumpulkan uang untuk dikelola oleh manajer investasi ,
yang akan memutuskan untuk membeli saham, obligasi dan instrument lain yang dianggap layak dan
memberikan tingkat pengembalian terbaik dengan resiko tertentu. Reksadana akan dibahas lebih
lanjut pada Bab 4. Reksadana.
Kesalahan umum yang mesti dihindari…
1. Tidak melakukan apa-apa. Memang tidak ada jaminan bahwa pasar akan naik setelah anda mulai
berinvestasi. Tapi yang pasti , tanpa melakukan apa-apa dijamin anda tidak akan mendapatkan
masa pensiun yang menyenangkan.
2. Telat memulai. Telat mulai merupakan dosa kedua dalam berinvestasi. Semakin awal anda mulai,
semakin baik masa depan anda. Hal ini bisa dibuktikan melalui tabel pada sulap akumulasi
3. Berinvestasi Sebelum Melunasi Tagihan Kartu Kredit. Investasi anda jadi tidak berarti jika
pendapatan anda terus digerogoti bunga kartu kredit. Bunga tagihan kartu kredit luar biasa
mahalnya, berkisar antara 24-36% p.a. Bayar dulu tagihan kartu kredit anda baru berinvestasi !
4. Investasi untuk Jangka Pendek. Sisihkan dana jangka pendek saja untuk instrumen jangka
pendek. Untuk investasi di pasar modal, pastikan dana ini tidak akan anda butuhkan setidaknya 3-5
tahun ke depan
5. Cari aman. Kalau anda masih sangat muda, mayoritas investasi harus di pasar modal. Karena
punya waktu yang sangat panjang, investor muda punya kesempatan untuk memanfaatkan setiap
koreksi tajam di pasar dan mengambil keuntungan untuk jangka panjang. Walau sejalan dengan
umur anda mungkin butuh obligasi yang memberikan pendapatan yang tetap. Saham mesti
mendapat porsi mayoritas.
6. Terlalu berspekulasi. Tidak setiap instrument investasi cocok untuk setiap orang. Anda akan coba
cari jenis investasi yang cocok dengan profil psikologis investasi anda pada Bab 2. Konsep
Investasi. Walaupun anda seorang yang super berani, tidak sepatutnya menempatkan semua uang
pada satu saham yang sangat spekulatif.
7. Terlalu sering bertransaksi. Investor yang terlalu suka trading sering terjebak dengan psikologis
pasar sehingga menjual ketika harga rendah dan beli ketika harga tinggi. Selain akan menambah
biaya investasi, investor yang suka trading cenderung untuk kehilangan potensi keuntungan jangka
panjang.
2. Konsep Investasi
Proses Investasi
Tanpa sadar sebenarnya setiap orang telah melakukan investasi. Anak kecil berinvestasi mengorbankan
waktu mainnya untuk belajar agar pintar, seorang ibu berinvestasi dengn mendidik anak agar jadi orang
yang berguna. Semua orang melakukan investasi. Setiap anda mengorbankan sesuatu yang anda miliki
sekarang dengan harapan memperoleh yang lebih baik dimasa mendatang, anda telah berinvestasi.
Anda berinvestasi pada saham, obligasi dan reksadana karena mengharapkan kenaikan nilainya dimasa
mendatang.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
3
Time Value of Money
(Nilai uang menurut waktu)
Nilai uang berubah tergantung
investasikannya.
pada waktu dimana anda memiliki control atas uang tsb. dan meng-
Waktu merupakan elemen penting dalam menentukan nilai uang.
Kalau seseorang berhutang Rp. 100,000, apakah anda ingin dilunasi hari ini atau satu tahun lagi..?
Jawabannya pasti hari ini ! Sebab ‘daya beli’ Rp. 100,000 sekarang akan berbeda dengan satu tahun
kemudian. Perubahan ini terjadi karena inflasi. Inflasi merupakan istilah ekonomi untuk kenaikan hargaharga secara menyeluruh. Misalkan angka inflasi rata-rata 5%, berarti nilai barang rata-rata naik sebanyak
5%, sehingga ‘daya beli’ atau nilai uang Rp. 100,000 sekarang akan berkurang 5% menjadi Rp. 95,000 satu
tahun berikutnya.
Dan apabila anda memperoleh uang tadi sekarang, dan diinvestasikan pada deposito dengan bunga 10%,
maka satu tahun kemudian Rp. 100,000 akan menjadi Rp. 110,000.
Real Return
(Tingkat pengembalian rii)
Kalau investasi anda tumbuh 10% dalam satu tahun, bukan berarti nilai uang anda juga tumbuh 10%.
Pertama hasil investasi tersebut harus dikurangi pajak dahulu. Misalkan setelah dikurangi pajak masih
bersisa sekitar 8%, hasil tersebut masih tergerus oleh berkurangnya daya beli akibat inflasi, jika inflasi
untuk tahun tersebut sekitar 5% maka real return (tingkat pengembalian riil) adalah 3%.
Investasi vs Spekulasi
Mungkin masih banyak yang bingung membedakan investasi dan spekulasi. Benar, keduanya sama-sama
memiliki resiko, tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Tapi bagaimana membedakan antara
investasi dan spekulasi..?
Ketika berinvestasi anda menempatkan sebagian simpanan pada instrument yang mengandung resiko untuk
mengharapkan apresiasi nilai dalam jangka panjang.
Sementara ketika spekulasi menjanjikan keuntungan dalam jangka pendek yang sangat jarang menjadi
kenyataan dan tidak pernah memberikan manfaat dalam jangka panjang.
Jika anda secara tidak sengaja mendegar percakapan bahwa saham A akan ‘terbang’ dalam jangka
pendek, lalu keesokan harinya membeli saham tsb. lewat broker, anda telah berspekulasi (berjudi) Apa
yang anda ketahui tentang A, apa yang mereka jual? berapa angka penjualannya? berapa keuntunganya?
apakah anda kenal dengan kompetitor A? Banyak hal yang mesti anda tanyakan tetang A, sebelum
merelakan uang yang anda peroleh dengan susah payah pada sebuah saham. Sederhananya menurut kami
anda berspekulasi (berjudi) jika merelakan uang anda pada suatu hal yang anda tidak mengerti. Dan ingat,
untuk setiap uang yang anda spekulasi dan hilangkan, tidak akan pernah ada manfaat yang akan anda
terima dimasa mendatang.
Perencanaan dan Menetapkan Tujuan
Agar sukses setiap pekerjaan memerlukan rencana dan sasaran yang jelas. Begitu juga berinvestasi .
Sebelum terjun lebih jauh banyak hal yang mesti anda pertanyakan a.l
• Apa tujuan investasi…?
• Berapa lama jangka waktu investasi …?
• Berapa jumlah uang yang dikumpulkan..?
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
4
Setelah mendapatkan gambaran kasar tentang jumlah yang ingin anda peroleh dan jangka waktu investasi
baru anda merencanakan instrument investasi yang akan dipakai untuk mendapatkan tingkat pengembalian
yang direncanakan.
Menentukan Gaya Investasi
Jika Tsun Tzu berkata ‘sebelum mengalahkan musuh, kenali dulu diri anda’ . Maka kami berkata, sebelum
berinvestasi kenali gaya investasi anda. Ya..benar.. ! kenali gaya investasi anda sebelum mencapai tujuan
investasi. Ada dua hal yang mesti anda ketahui untuk mengetahui gaya investasi anda, pertama: toleransi
terhadap resiko, kedua; waktu yang anda dedikasikan untuk investasi.
Resiko. Seberapa nyaman anda menetahui bahwa investasi anda berubah setiap saat, kadang
kearah yang anda tidak sukai? Anda mesti mempertimbangkan seberapa nyaman anda melihat
investasi turun 50, 60, 70 hingga 80% dalam jangka pendek sambil menunggu apresiasi jagka
panjang.
Ada berbagai tingkatan resiko, mulai dari obligasi pemerintah yang sering anggap sebagai investasi
bebas resiko (risk-free investment) karena dijamin pemerintah hingga komoditi dan option dimana
anda bisa kehilangan semua uang yang anda miliki.
Obligasi pemerintah dan deposito dijamin oleh pemerintah. Akan tetapi untuk investasi saham
tidak ada jaminan investasi anda akan berjalan mulus, atau tidak ada jaminan anda akan
mendapatkan uang. Akan tetapi jika anda memilih bisnis yang tepat, pada harga yang tepat dan
memegang untuk jangka panjang, keberuntungan akan berpihak pada anda.
Waktu. Faktor utama tentang waktu adalah: kapan anda memerlukan uang tsb. kembali? Kapan
anda membutuhkan uang tsb akan sangat menentukan pilihan investasi. Saham mungkin
menjanjikan untuk jangka panjang, akan tetapi dalam jangka pendek fluktuasi harga bisa sangat
mengerikan.
3. Saham
Ingin punya bisnis tanpa perlu bekerja...? Beli saja saham
Saham itu apa..?
Ingin punya bisnis tanpa perlu datang untuk berkerja..? Saham jawabannya. Saham merupakan suatu bukti
kepemilikan anda atas suatu perusahaan.
Perusahaan mengeluarkan saham sebagai salah satu cara untuk mendapatkan dana dari masyarakat.
Sebagai imbalannya, investor mendapat bukti kepemilikan pada perusahaan tsb (saham) yang ‘dijamin’
dengan klaim atas asset dan keuntungan perusahaan.
Jenis Saham
Saham Biasa (Common Stock). Seperti namanya, saham ini bentuk yang paling umum
dipedagangkan, setiap orang boleh memilikinya tanpa batasan. Saham biasa mewakili proporsi
kepemilikan tertentu pada suatu perusahaan. Pemilik saham juga berhak atas sebagian aset dan
keuntungan yang diperoleh. Selain itu setiap saham mewakili satu suara dalam voting Rapat Umum
Pemegang Saham yang biasa memutuskan pembagian deviden, pemilihan jajaran direksi, komisaris
dan kebijakan perusahaan lainnya.
Memiliki saham juga memiliki resiko, jika bisnis/kondisi perusahaan memburuk, nilai saham bisa
menurun. Bahkan jika perusahaan tersebut bangkrut, saham tidak memiliki nilai sama sekali.
Kita akan membahas tentang pemilihan saham- atau bisnis pada Bab 6 Analisa Saham.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
5
Saham dengan Kelas Berbeda. Kadang-kadang untuk alassan tertentu perusahaan merasa perlu
untuk mengkonsentrasikan kekuatan voting saham pada saham kelas tertentu. Contoh kasus pada
hampir semua perusahaan pemerintah seperti Indosat, PT. Telkom, Aneka Tambang, pemerintah
memiliki satu saham ‘emas’ yang tidak bisa dimiliki oleh investor manapun. Dengan saham ini
pemerintah berhak untuk menentukan jajaran direksi, bahkan walau semua pemilik saham yang
lain menolak sekalipun.
Turunan Saham - Warrrant dan Right
Warrant dan Right disebut turunan saham karena ‘keberadaannya diciptakan’ dari sebuah saham.
Warrant. merupakan hak untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan pada
waktu yang telah ditetapkan pula. Misalkan Warrant I- Indah Kiat, jatuh tempo Nov 2002, dengan
exercise price Rp. 1000. Artinya jika anda memiliki Warrant I-Indah Kiat, maka anda berhak untuk
membeli satu saham biasa Indah Kiat pada bulan Nov 2002 pada harga Rp. 1000. Warrant biasanya
dikeluarkan oleh perusahaan sebagai ‘pemanis’ buat investor ketika mereka mengeluarkan saham.
Right. Mirip dengan warrant, right juga merupakan hak untuk membeli saham pada harga tertentu
pada waktu yang telah ditetapkan. Right diberikan pada pemegang saham lama yang berhak untuk
mendapatkan tambahan saham baru yang dikeluarkan perusahaan pada second offering. Beda
dengan warrant masa perdagangan right sangat singkat, berkisar antara 1-2 minggu saja.
Contoh: Metrodata mengeluarkan saham baru lewat mekanisme Right Issue atau disebut juga
second offering untuk mengembangkan usahanya. Setiap pemilik 9 saham lama berhak mendapat 2
saham baru dengan harga exercise Rp. 950. Hak untuk membeli saham baru inilah yang dinamakan
Right. Jika pemegang saham lama tidak mau membeli tambahan saham baru tadi, ia bisa menjual
sebagian atau semua Right yang ia miliki di pasar pada periode diperdagangkan . Jika memang
mau menambah kepemilikannya, maka ia bisa mendapatkan saham baru Metrodata pada harga Rp.
950.
Harga warrant dan right yang wajar adalah harga pasar saham dikurangi harga exercise. Jika harga
pasar warrant atau right lebih besar dari harga wajarnya, berarti ada premium yang dibayarkan.
Yang Perlu diketahui tetang Saham
1. Saham bagus untuk jangka panjang.
Statistik saham AS membuktikan bahwa investasi saham memberi keuntungan lebih tinggi dari dari
investasi jenis apapun. Akan tetapi hal ini belum banyak terbukti untuk kasus Indonesia karena
sejarah pasar modal yang masih relatif sangat pendek, yang baru mulai aktif pada pertengahan
1990-an.
2. Saham tidak selalu bagus untuk jangka panjang.
Saham seperti halnya bisnis biasa bisa jadi usang dan bangkrut, dan jika memilih perusahaan yang
salah , saham anda bisa tidak berharga sama sekali. Hal ini banyak terjadi selama krisis moneter
1997-1999, banyak perusahaan bankrut dan ditutup seperti Fiskaragung dan Bank Mashill
3. Individu saham bukanlah pasar.
Saham bagus bisa naik walau pasar turun, sedangkan saham jelek bisa turun walau pasar naik
4. Harga saham ditentukan oleh ekspektasi masa datang, bukan kinerja perusahaan masa lalu.
Investor membeli saham dengan ekpektasi naiknya pendapatan dimasa mendatang yang bisa
mendongkrak harga, sehingga mereka bisa jual diharga yang lebih tinggi. Jika ekpektasi ini tidak
menjadi kenyataan maka kinerja masa lalu tidak akan menolong harga saham tsb.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
6
5. Harga wajar saham tidak selalu tercermin pada harga pasar.
Karena pasar yang dipengaruhi oleh emosi (psikologis) investor mempengaruhi harga kebanyakan
saham, maka sering terjadi saham bagus dijual murah ketika pasar sedang jelek, atau sebaliknya
saham jelek dihargai sangat tinggi ketika pasar booming.
6. Lakukan riset sebelum berinvestasi.
Lakukan sedikit riset sebelum anda membeli suatu saham, seperti membandingkan P/E ratio,
pertumbuhan EPS dengan perusahaan sejenis atau industri. Semakin banyak riset yang anda
lakukan akan semakin membantu anda mengambil keputusan terbaik dan memberi kepercayaan
dan ketenangan diri ketika harganya naik maupun turun.
7. Jangan gunakan uang jangka pendek
Jangan gunakan uang jangka pendek anda untuk investasi disaham! Sebab dalam jangka pendek
harga saham sangat fluktuatif ,bisa naik dan turun dengan tajam.
8. Jangan beli saham jika sampai mengganggu tidur anda.
Jangan beli saham jika anda tidak tahan melihat penurunan harga dan berkurangnya nilai investasi
anda. Investasikan dana anda pada saham sebatas nilai yang tidak akan mempengaruhi tidur anda
walaupun harganya turun tajam sekalipun.
4. Reksadana
Cara yang paling sederhana untuk menyebar resiko (diversify) portfolio.
Apa itu Reksadana?
Reksadana merupakan kumpulan uang banyak investor yang diinvestasikan pada berbagai instrument
investasi. Uang tsb. diperoleh dengan cara menjual unit penyertaan reksadana. Setiap investor dapat
membeli unit reksadana pada harga yang telah ditetapkan dan uang tsb. akan di-pool bersama uang
investor lainnya. Setiap investor memiliki hak secara proporsional pada reksadana berdasarkan jumlah unit
penyertaan yang ia miliki.
Semua aturan dan kebijakan investasi dapat diperoleh investor sebelum mereka membeli sebuah
reksadana.
Uang yang dikumpulkan dari investor disimpan oleh pihak ketiga yang independen yaitu bank kustodi.
Begitu juga dengan saham, obligasi dan instrumen lainnya yang dibeli oleh manajer investasi disimpan
pada bank kustodi.
Semua keputusan investasi diambil oleh manajer investasi yang professional, ahli pada bidangnya dengan
mengacu pada aturan dan kebijakan investasi yang telah ditetapkan pada prospektus.
Aktivitas manajer investasi juga dipantau oleh BAPEPAM (Badan Pengelola Pasar Modal) secara berkala.
Dan manajer investasi akan mendapat surat teguran dari BAPEPAM apabila melakukan tindakan yang
menyimpang dari yang telah ditetapkan di prospektus.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
7
Keuntungan memiliki Reksadana
1. Management Profesional, sebuah reksadana dikelola oleh manajer investasi yang ahli
dibidangnya, yang secara full-time bertugas mencari alternatif investasi terbaik dalam cakupan
investasi yang diijinkan. Manajer investasi juga memiliki akses riset yang luas dari berbagai analis
yang membantu mereka dalam mengambil keputusan
2. Diversifikasi Portofolio. Melakukan diversifikasi berarti menyebar resiko investasi anda pada
berbagai instrumen untuk mengurangi resiko investasi. Jika memiliki sedikit dana anda sulit
melakukan diversifikasi karena harga instrumen investasi yang mahal. Sehingga tidak berisiko
kehilangan uang kehilangan banyak uang ketika nilai investasi tsb. turun. Akan tetapi dengan
menggabungkan dana bersama para investor lain, diversifikasi ini dimungkinkan. Hal yang perlu
diingat.., diversifikasi tidak menghilangkan resiko turunnya nilai investasi tapi mengurangi resiko
tsb.
3. Liquiditas. Seperti membeli saham, investasi pada reksadana bisa dicairkan kapan saja.
4. Bebas Pajak. Pendapatan reksadana bebas dari pajak penghasilan.
Jenis Reksadana
Ada berbagai jenis reksadana. Akan tetapi secara umum reksadana bisa diklasifkasikan sebagai berikut:
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund) Reksadana Pasar Uang yaitu reksadana yang
berinvestasi pada pasar uang seperti Deposito, SBI dan obligasi jangka pendek. Biasanya tingkat
pengembalian reksadana pasar uang lebih tinggi dari jasa giro tapi lebih rendah dari Deposito,
akan tetapi bisa dicairkan setiap saat.
2. Reksadana Pendapatan Tetap ( Fixed Income Fund). Investasi utama reksadana ini ada pada
obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dan pemerintah. Seperti halnya reksadana pasar uang,
jenis ini selalu memperoleh pendapatan dari pembayaran coupon (bunga), dan memberikan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dari suku bunga. Akan tetapi nilai reksadana iniseperti halnya
obligasi bisa berfluktuasi sejalan dengan perubahan bunga. Jika bunga naik harga obligasi akan
turun dan sebaliknya.
3. Reksadana Saham (Equity Fund). Jenis ini menginvestasikan danannya pada saham yang terdaftar
di bursa saham. Walaupun dalam jangka pendek reksadana saham bisa berfluktuasi secara
signifikan, akan tetapi dalam jangka 3-5 tahun tingkat pengembaliannya diharapkan bisa
mengalahkan reksadana lainnya.
4. Reksadana Campuran (Balanced Fund). Reksadana ini mencampurkan saham dan obligasi,
komposisi saham biasa berkisar antara 50-65%, sisanya pada obligasi. Reksadana ini cocok bagi
investor tidak menginginkan resiko terlalu besar dari modalnya, tetapi bersedia mengambil sedikit
resiko untuk tambahan pendapatan ekstra.
5. Reksadana Sektoral. (Sector Funds). Reksadana sektoral berinvestasi pada sektor tertentu seperti
sektor teknologi, sektor finasial. Fluktuasi harga reksadana ini sangat tinggi.
6. Reksadana International/Global (International/Global Fund). Reksadana
investasinya pada perusahaan yang berbasis di dalam dan luar negeri.
ini
menanamkan
Reksadana sektoral dan international belum ada yang kita temui di Indonesia, baik karena masih
terbatasnya peminat jenis ini, maupun karena BAPEPAM yang masih membatasi pembelian instrument
investasi luar negeri. Akan tetapi pembatasan ini menjadi tidak relevan pada jaman sekarang, dimana
dengan aturan devisa bebas dan kecanggihan teknologi (internet) investor bisa membeli langsung jenis
reksadana ini lewat internet.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
8
Yang perlu diketahui tentang Reksadana
Ada beberapa hal lain yang perlu diketahui investor tentang reksadana.
1. Tidak ada jaminan keuntungan. Kecuali reksadana pasar uang, reksadana lainnya mempunyai
resiko menyusutnya nilai investasi akibat perubahan harga pasar, dan secanggih apapun manajer
investasi mustahil menghindar dari resiko ini. Apabila ada yang menjanjikan keuntungan tetap dari
investasi pada saham dan obligasi, hal tersebut bohong belaka..! Sebab hanya instrumen pasar
uang (deposito, SBI) yang menjamin modal dan tingkat pengembalian yang pasti.
2. Kinerja masa lalu bukan jaminan untuk masa mendatang. Pernyataan ini selalu muncul disetiap
prospektus reksadana. Sangat jarang suatu reksadana yang mencatat prestasi spektakuler pada
suatu periode mengulanginya kembali pada periode berikutnya. Jadi penyataan diatas benar
adanya.
3. Investasi merupakan kerjasama anda dengan manajer investasi. Jangan terlalu cepat
menghakimi manajer investasi anda karena kinerja jangka pendek semata. Manajer investasi tidak
akan bisa memberikan prestasi jika anda tidak tetap bersamanya untuk jangka panjang dan
memberikan kesempatan untuk menunjukkan prestasinya.
4. Realistis. Manajer investasi anda bukan tukang sulap yang selalu akan membuat uang untuk anda.
Kinerja mereka sangat tergantung pada kondisi pasar tempat mereka berinvestasi seperti yang
tercantum pada prospektus. Jadi.., realisti-lah, mereka sudah pasti tidak akan bisa memberi anda
keuntungan ketika pasar turun sampai 20%.
5. Review Prospektus Reksadana. Sebelum memutuskan berinvestasi reksadana, bacalah prospektusnya dan perhatikan hal berikut :
•
Tujuan Investasi. Perhatikan tujuan investasi dan kebijakan investasi. Pastikan tujuan dan
kebijakan investasi mereka cocok dengan criteria investasi yang anda inginkan.
•
Fees. Pastikan anda tidak membayar fee yang terlalu tinggi untuk jasa investasi. Apalagi
untuk selling fee, sebab selling fee merupakan fee yang dibayarkan kepada agen penjual
reksadana yang tidak akan memberi keuntungan apa-apapun atas duit anda.
•
Resiko. Perhatikan resiko yang mempengaruhi kinerja reksadana tersebut.
5. Obligasi
Cara lain untuk memastikan pendapatan tetap dalam jangka panjang
Apa itu Obligasi..?
Pasti anda pernah meminjam uang dari seseorang untuk berbagai alasan. Entah untuk bayar ongkos
kendaraan, tidak punya uang kecil buat parkir atau ketinggalan dompet. Kita meminjam uang setiap hari
untuk berbagai alasan.
Setiap halnya kita, negara, pemerintah daerah dan perusahaan kadang perlu meminjam uang. Tidak
seperti kita, sangat sulit bagi perusahaan untuk meminjam uang sejumlah yang mereka inginkan walaupun
mereka janji untuk melunasinya. Selain menjanjikan akan membayar kembali sejumlah uang yang mereka
pinjam, perusahaan juga mesti membayar fee (bunga) dari uang yang dipinjam tadi.
Obligasi atau disebut juga bond dalam bahasa finansial, merupakan surat pernyataan hutang yang dijual
kepada masyarakat. Sebagai balasan pinjaman uang, orang yang meminjamkan uang akan mendapat
secarik kertas yang menyebutkan nilai yang dipinjam, tingkat bunga yang disepakati, periode pembayaran
bunga, dan kesepakatan lainnya. Biasanya Obligasi dijual dengan pecahan Rp. 1,000,000,000.-
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
9
Jenis Obligasi
Obligasi disebut juga sekuritas pendapatan tetap (fixed income) sebab jumlah uang yang akan dihasilkan
tiap tahun telah ‘ditetapkan’ atau ditentukan ketika dijual. Apapun yang terjadi dan siapapun yang
memegang, obligasi akan menghasilkan nilai yang sama.
Jenis obligasi menurut sumber yang mengeluarkan obligasi:
1. Pemerintah RI. Obligasi pemerintah RI merupakan surat hutang yang dijamin oleh pemerintah
Indonesia. Obligasi jenis ini ada yang dikeluarkan dalam mata uang rupiah maupun dollar. Karena
dijamin pemerintah maka resiko default (tidak dibayar) obligasi ini nyaris tidak ada.
2. Swasta. Perusahaan swasta menjual obligasi kemasyarakat seperti halnya mereka menjual saham.
Perusahaan memiliki keleluasaan untuk menentukan jumlah obligasi yang hendak dikeluarkan dan
bunga yang dibayarkan, walaupun mereka harus membuatnya menarik untuk memikat investor.
Obligasi swasta ini biasanya memberikan bunga yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah karena
ada bahwa perusahaan bisa bankrupt dan gagal memenuhi kesepakatan yang dijanjikan. Kadang
ada juga obligasi swasta yang disebut obligasi konvertible (convertible bond) karena bisa diconvert (ditukar) dengan saham jika kriteria yang disepakati terpenuhi.
3. Pemerintah Daerah. Obligasi yang dijamin dan dikeluarkan pemerintah daerah, sekarang belum
ada di Indonesia. Akan tetapi dengan pelaksanaan otonomi daerah mulai tahun 2001, obligasi jenis
ini akan segera muncul.
Nilai Pari, Bunga Kupon, dan Masa Jatuh Tempo
Ada tiga hal penting yang perlu anda perhatikan sebelum membeli sebuah obligasi.Yaitu nilai pari (par
value), bunga kupon (coupon rate) dan masa jatuh tempo (maturity). Dengan mengenal tiga elemen ini
maka anda akan bisa menganalisa obligasi dan membandingkannya dengan alternative investasi lain.
1. Nilai Pari (Par Value) merupakan jumlah uang yang akan diterima investor ketika obligasi tersebut
jatuh tempo, artinya perusahaan yang mengeluarkan obligasi tadi akan membayar penuh sebanyak
nilai pari tadi kepada pemegang obligasi saat itu.
2. Bunga Kupon (coupon rate) adalah bunga yang akan diterima oleh pemegang obligasi setiap
periode tertentu yang dinyatakan dalam prosentase terhadap nilai pari. Misal: kalau obligasi
memiliki nilai pari Rp. 1,000,000,000.- dan kupon bunga 10%, pemegang oligasi tadi akan
mendapatkan Rp. 100,000,000.- setahun. Obligasi juga akan menyebutkan kapan kupon ini
dibayarkan, bisa setiap bulan (monthly), tri-wulanan (quaterly), 2 kali setahun (semi-annually)
dan sekali setahun (annually).
3. Masa Jatuh Tempo (Maturity Date) adalah tanggal dimana perusahaan yang mengeluarkan
obligasi harus mengembalikan pokok pinjaman (principal) kepada pemegang obligasi. Setelah
membayar pokok pinjaman, mereka sudah tidak mempunyai kewajiban membayar bunga. Kadang
perusahaan memutuskan untuk men-call atau melunasi lebih awal obligasinya sebelum jatuh
tempo. Hampir semua obligasi swasta menyebutkan apakah mereka mempunyai opsi untuk
melakukan call dan sebera cepat mereka bisa melakukannya.
Cara Mengitung Yield Obligasi
Yield Obligasi merupakan nama lain untuk hasil investasi . Merupakan kata kunci yang sering ditanyakan
investor untuk membandingkan investasi obligasi dengan alternatif investasi lainnya.
Jika obligasi senilai Rp. 1 milyar membayar bunga Rp. 75 juta setahun, berarti current yield-nya adalah
Rp. 75 juta dibagi Rp. 1 milyar atau 7.5%
Rp. 75,000,000
Current Yield = ------------------------------ = 7.5%
Rp. 1,000,000,000.-
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
10
Yield tidak sama dengan Bunga Kupon
Kenapa tidak langsung melihat bunga kupon (coupon rate) untuk menentukan yield ? Harga obligasi
berfluktuasi seiring dengan perubahan suku bunga. Jadi obligasi bisa diperdagangkan di atas maupun
dibawah nilai pari. Jika anda menjual obligasi sebelum jatuh tempo anda harus menjual obligasi tersebut
di bunga pasar yang berlaku, yang munkin diatas atau dibawah nilai pari. Akan tetap jika anda tetap
dipegang hingga jatuh tempo, dijamin uang anda akan kembali.
Contoh: Misal anda membeli obligasi PT. Doyan Ngutang, tahun 1980 dengan kupon bunga 18%, jatuh
tempo tahun 2005 dengan harga pari Rp. 1 milyar.
• Misalkan tahun 2000 bunga turun menjadi 12% dan anda masih memegang obligasi tersebut maka
obligasi tersebut bisa dijual pada harga diatas Rp. 1 milyar karena pasar cuma mengharapkan
bunga 12%, sehingga obligasi tersebut akan diperdagangkan pada harga premium.
• Sedangkan, apabila pada pada tahun 2000 suku bunga naik menjadi 25%, maka anda harus menjual
obligasi tersebut dibawah Rp. 1 milyar atau dengan harga diskon karena pasar menghendaki bunga
25%.
Yield hingga jatuh tempo (Yield to Maturity)
Yield to maturity (yield hingga jatuh tempo) kadang disingkat dengan YTM menunjukkan total tingkat
pengembalian jika anda membeli obligasi dan memegang hingga jatuh tempo.
YTM berbeda dengan current yield karena obligasi bisa dibeli dibawah atau diatas nilai pari, karena anda
beli obligasi dengan harga Rp. 800 jt atau Rp. 1.2 milyar dan kemudian memperoleh Rp. 1 milyar ketika
jatuh tempo. YTM tidak saja menghitung semua pendapatan bunga hingga jatuh tempo tapi juga
mengasumsikan bahwa anda bisa meng-investasikan kembali pendapatan bunga tersebut pada tingkat yang
sama dengan current yield dan mempertimbangkan selisih harga pasar dan harga pari obligasi.
Jika anda membeli obligasi pada harga pasar maka YTM akan sama dengan current yield. YTM akan
menjadi sangat penting dalam menghitung nilai zero coupon bond, yaitu jenis obligasi yang tidak
memberikan pembayaran bunga akan tetapi dijual dengan diskon yang sangat besar. Karena zero coupon
bond tidak memiliki tidak memiliki yield maka yang dihitung adalah YTM
Yang perlu diketahui tentang obligasi
1. Obligasi tidak selalu aman. Banyak orang membel obligasi karena menganggap sebagai investasi
yang aman. Kecuali obligasi pemerintah dan yang dijamin pemerintah, semua obligasi memiliki
resiko default dimana perusahaan yang mengeluarkan obligasi tidak mampu membayar bunga
maupun pokok pinjaman. Dan sejak krisis tahun 1997 hal ini sering terjadi.
2. Usahakan beli ketika primary market. Beli obligasi di primary market atau ketika pertama
ditawarkan, karena obligasi dijual degan harga grosir. Jika membeli di secondary market
terkadang anda harus membayar fee dan mark-up harga yang tinggi kepada broker.
3. Yield dan harga obligasi selalu bergerak berlawanan. Kalau suku bunga naik, harga obligasi akan
turun dan yield akan naik, dan sebaliknya.
4. Zero Coupon Bond. Obligasi tanpa bunga diperjualkan dengan diskon yang besar ketika
dikeluarkan. Nilai obligasi ini terus naik mendekati masa jatuh tempo. Untuk obligasi ini, harga
obligasi yang wajar adalah Present Value dari nilai pari dengan memakai tingkat diskonto (yield )
pasar.
Contoh : PT. Doyan Ngutang mengeluarkan zero coupon bond dengan nilai pari Rp. 1milyar jatuh
tempo 10 tahun. Jika yield pasar saat itu 15% maka obligasi tersebut akan dijual dengan
harga cuma Rp. 247 juta untuk mendapatkan YTM 15%.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
11
6. Analisa Saham
Menganalisa saham mirip dengan memasak nasi goreng. Setiap orang punya resep dan cara masingmasing.
Secara garis besar ada dua pendekatan dalam menganalisa suatu saham:
1. Pendekatan Fundamental
2. Pendekatan Teknikal
Pendekatan Fundamental
Membeli saham sangat mirip dengan membeli mobil bekas, tanah dan rumah. Dimana kita selalu berusaha
untuk memprediksi harga wajarnya sebelum untuk memutuskan membeli.
Untuk menentukan harga wajar suatu saham, investor biasanya melakukan penilaian dan analisa keuangan
atas perusahaan dan membaginya dengan jumlah saham yang beredar, untuk menetukan nilai saham tadi
secara proporsional.
Diantara ‘resep fundamental’ yang sering digunakan menganalisa saham a.l:
1. Value. Tujuan dari penganut ‘resep’ ini adalah membeli saham dengan diskon sebesar mungkin
dari nilai intrinsic atau mencari saham yang nilainya lebih dari yang mereka bayarkan. Dengan
analogy lain seperti mencari dan membeli sebuah mobil dengan harga murah dari harga
semestinya di pasaran untuk keesokan harinya dijual dengan harga yang lebih tinggi (wajar).
Bagi value investor, mereka biasa melihat ukuran seperti: Price/Earning Ratio (PER)
• Dividend Yield
• Book value per share
• Total Sales/Kapitalisasi Pasar
2. Growth. Bagi pemegang resep ini mencari saham berarti mencari perusahaan dengan pertumbuhan
penjualan dan keuntungan yang tinggi. Mereka menganalisa kualitas dari usaha yang dijalankan
dan pertumbuhan sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.
3. Income. Walaupun saat sekarang kebanyakan investor membeli saham mengharapkan capital gain
akan tetapi beberapa investor membeli saham dengan mengharapkan dividen yang dibayarkan.
Biasanya saham yang cocok criteria ini adalah saham yang berada pada industri yang sudah matang
dengan pertumbuhan lambat tetapi membayarkan dividen payout yang tinggi.
4. GRAP. Merupakan resep yang dipopulerkan sang koki ‘John Irving’ pada buku ‘The World According
to GARP’. GARP singkatan dari growth at reasonable price. GARP menggabungkan resep growth
dan value, dan mencari perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dan harga pasar dibawah nilai
intrinsic.
Pendekatan yang sering dipakai GARP adalah membeli saham ketika P/E ratio lebih rendah dari
pertumbuhan earning per share (laba per saham) dimasa mendatang.
5. Quality. Selain memakai pendekatan gabungan yang menilai kualitas fundamental perusahaan
pendekatan ini juga menilai kualitas dan integritas manajemen sebelum membeli suatu saham.
Investor terkenal Warren Buffet memakai pendekatan ini dan selalu menilai kualitas fundamental
dan kualitas manajemen sebelum membeli saham tersebut untuk jangka panjang.
Anti Fundamental
Bagi yang tidak memakai analisa fundamental ada dua alasan utama :pertama, analisa fundamental
menggunakan data yang dimiliki oleh semua pelaku pasar jadi tidak ada keuntungan yang dimiliki dari
menganalisa data tersebut. Kedua, walaupun data yang diolah sumbernya sama, analisa suatu saham
sering subjektif dan tergantung pada penekanan yang diinginkan sang analis.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
12
Pendekatan Teknikal
Pendekatan ini adalah kebalikan dari analisa fundamental yang mengandalkan pada pergerakan harga
saham sehari-hari. Para teknikal analis mempergunakan analisa terhadap pergerakan volume dan harga
saham masa lalu untuk memprediksi pergerakan pasar di masa datang. Pergerakan saham yang diamati itu
akan membentuk grafik (chart). Oleh karena ketergantungan mereka pada chart, para pengguna analisa
jenis ini sering juga disebut chartist. Seorang analis teknikal sejati tidak pernah memberikan perhatian
kepada prospek pendapatan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, laba atau rugi perusahaan, dan
variabel-variabel finansial lainnya. Menurut mereka, grafik pergerakan harga dan volume telah dapat
memberikan gambaran psikologis pasar atas suatu saham.
Walaupun banyak teknikal analis sejati, akan tetapi banyaj juga investor yang menggunakan chart untuk
timing investasi setelah mereka mempelajari fundamental dari saham tersebut.
Anti Teknikal
Para teknikal analis mengasumsikan suatu pola tertentu dari chart suatu saham meng-indikasikan
psikologi pasar tentang suatu saham atau pasar. Akan tetapi kebanyakan data statistik yang diolah oleh
akademisi untuk menentukan apakah suatu chart bisa digunakan untuk memprediksi pergerakan dimasa
mendatang membantah teori ini. Hal ini dibahas detail oleh Burton Malkiel pada buku Random Walk Down
Wall Street. Menurut anti teknikal, memakai chart untuk memprediksi harga sama seperti meramal nasib
memakai ampas kopi.
7. Kunci Sukses
Rahasia sukses investasi jangka panjang
Selamat..! anda telah berhasil melewati enam bagian pertama dari pengenalan investasi. Sekarang anda
telah mengenal tentang instrumen-instrumen investasi seperti saham, obligasi dan reksadana dan
mengetahui pendekatan untuk menilainya. Akan tetapi mengenal saja saja baru setengah dari perjalanan
anda untuk berinvestasi. Selajutnya terjun langsung berinvestasi.
Agar anda sukses dalam selama ‘perjalanan’ anda berinvestasi berikut kami bagi kunci sukses buat kita
semua:
1. Kenali Diri Anda. Kenali seberapa nyaman anda menerima resiko berkurangnya investasi anda
dalam jangka pendek. Hal ini sangat penting dalam memutuskan alokasi investasi terutama untuk
instrumen yang berfluktuasi tinggi seperti saham. Sebab tidak ada gunannya anda berinvestasi di
saham jika anda tidak bisa tidur malam hari atau terkena serangan jantung melihat turunnya
investasi saham anda.
2. Kenali Kebutuhan Anda. Ya.., anda mesti mengetahui untuk apa berinvestasi, berapa lama lagi
anda membutuhkan uang anda kembali. Kalau anda butuh uang kembali dalam satu tahun..,
jangan pernah mencoba bermain di saham. Kalau anda butuh beli rumah tiga tahun lagi mungkin
obligasi jangka yang akan jatuh tempo tiga tahun cocok untuk anda. Kenali dulu kebutuhan anda
sebeluma nda berinvestasi.
3. Kenali Instrument Investasi. Walau kita sudah membahas tetang iinstrumen investasi pada bab
terdahulu akan tetapi kami merasa perlu mengingatkan kembali bahwa anda benar-benar telah
memahami instrumen investasi tersebut dan resiko yang timbul jika anda meletakkan uang anda
disana.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
13
4. Lebih cepat lebih baik. Semakin cepat anda memulai karir anda dalam berinvestasi semakin baik
hasil yang akan anda peroleh dimasa mendatang. Ingat sulap akumulasi yang telah kita bahas pada
Bab I. Permulaan.
5. Alokasi dan diversifikasi. Alokasikan dan diversifikasi-kan investasi anda pada instrumen yang
cocok dengan diri dan kebutuhan anda. Tidak ada portfolio yang cocok untuk semua orang, anda
mesti mencari kombinasi yang cocok untuk anda.
Kami menyarankan anda untuk menyebar investasi anda tidak saja di obligasi, saham dan
reksadana dalam Rupiah akan tetapi juga dalam USD. Untuk saat sekarang akses untuk membeli
sekuritas asing memang masih terbatas karena berbagai peraturan yang tidak mendukung. Akan
tetapi larangan ini menjadi tidak relevan karena dengan kecanggihan informasi dan teknologi
internet, serta rezim devisa bebas yang kita anut. Dua tahun mendatang kami yakin kita bisa
dengan mudah memiliki saham, obligasi maupun reksadana asing.
Berikut tabel statistik tingkat pengembalian untuk instrument obligasi pemerintah US (T-Bills),
obligasi swasta (bond) dan saham (stock)
T-bills
Bonds
Stocks
Average Annual Returns
1802-1995
1900-1995
1950-1995
4.19%
5.35%
4.97%
4.05%
4.15%
7.79%
9.78%
12.42%
Data from Global Financial Data
6. Kaji Ulang. Jangan malu untuk mengkaji ulang jika anda telah melakukan kesalahan. Setiap orang
pasti pernah melakukan kesalahan akan tetapi investor yang pintar selalu mengambil pelajaran
dari suatu kesalahan dan menghindarinya dimasa mendatang.
Kesimpulan
Akhirnya anda menyelesaikan pelajaran mendasar tentang investasi mulai dari sulap akumulasi hingga zero
coupon bond. Anda sekarang telah memiliki semua perangkat dasar dan pemahaman yang dibutuhkan
untuk berinvestasi, terus gali lebih dalam lagi…, dan kami hanya bisa mendo’akan semoga anda sukses
menjadi investor dan mencapai tujuan yang anda idamkan
Salam hangat dari kami semua
www.e-Samuel.com
Source:
www.fool.com diterjemahkan secara bebas oleh Budi Budar
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
14
MENGENAL PASAR MODAL
Banyak dari kita masih sangat awam dengan pasar modal…tapi nggak usah minder duluan …sebab wajar
pasar modal belum banyak dikenal oleh masyarakat luas karena perkembangannya yang masih sangat dini.
Masih banyak pekerjaan rumah yang mesti di lakukan oleh segenap insan pasar modal Indonesia sebelum
memasyarakatkan pasar modal dan menjadikan pasar modal sebagai alternatif utama investasi lainnya,
seperti yang telah berkembang di negara maju AS.
1. Pendahuluan
Secara makro, laju inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, dan
nilai tukar mata uang lokal terhadap asing merupakan beberapa indikator yang digunakan untuk menilai
perekonomian suatu negara. Sementara secara mikro indikator yang digunakan untuk menilai suatu
perusahaan a.l : penjualan bersih, laba bersih, dan kemampuan perusahaan membayar hutang dalam
jangka pendek adalah beberapa.
Perusahaan dapat disebut sebagai salah satu pelaku ekonomi selain pemerintah, dimana perkembangannya
sangat menentukan perekonomian suatu negara. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah bagaimana
melihat perusahaan-perusahaan di suatu negara yang mempengaruhi perekonomian di negara tersebut?
Jawabannya adalah Pasar Modal.
Pasar Modal merupakan representasi yang tepat untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan di suatu
negara karena hampir semua industri terwakili didalamnya. Oleh karena itu perkembangan perkonomian
suatu negara terkadang diukur dari perkembangan pasar modal di negara tersebut. Pasar modal dapat
dikatakan sebagai pintu pertama untuk melihat industri-industri yang ada dalam suatu negara.
Dari penjelasan di atas kemudian muncul pertanyaan baru seperti; apa itu pasar modal, bagaimana
mekanisme yang terjadi di pasar modal, dan instrumen-instrumen apa saja yang diperdagangkan di pasar
modal khususnya pasar modal Indonesia.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka wacana-wacana berikut ini akan mendiskripsikan
hal-hal penting mengenai pasar modal khususnya pasar modal Indonesia.
2. Sejarah
Sejarah Pasar Modal Indonesia mencatatkan kegiatan jual beli efek telah dimulai sejak awal abad ke-19,
saat Indonesia masih di bawah penjajahan Belanda. Bursa efek dibuka untuk menampung aktivitas
perdagangan yang makin hari makin dinamis, antara lain di Batavia dan kemudian disusul dengan
pembukaan bursa di Semarang dan Surabaya. Efek yang diperdagangkan di bursa saat itu, antara lain:
saham dan obligasi perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi pemerintah (propinsi dan
kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di
negeri Belanda, serta efek perusahan Belanda lainnya.
Menyusul pecahnya Perang Dunia II yang mengakibatkan suhu politik di Eropa memanas, pemerintah
Belada memutuskan penghentian kegiatan efek di Indonesia ditandai dengan ditutupnya tiga bursa yang
ada. Praktis, aktivitas pasar modal terhenti mulai saat itu.
Kembali aktifnya pasar modal Indonesia ditandai dengan dikeluarkannya obligasi pemerintah Indonesia
tahun 1950. Efek yang diperdagangkan masih berupa saham dan obligasi yang diperdagangkan sebelum
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
15
Perang Dunia II dan para pelaku pasar pun sebagian besar adalah warga Belanda, baik perorangan maupun
badan hukum. Perdagangan aktif bursa hanya berlangsung sementara karena hubungan memburuk
Indonesia-Belanda, terutama disebabkan oleh sengketa menyangkut Irian Jaya. Para pelaku pasar mulai
meninggalkan bursa Indonesia yang saat itu memiliki country risk yang cukup tinggi.
Pemerintah Orde Baru mulai mengaktifkan kembali bursa dan menambah satu institusi untuk mengawasi
perdagangan, yang selanjutnya dikenal dengan nama Bapepam (Badan Pelaksana Pasar Modal). Bapepam,
yang diresmikan tahun 1976 lewat Keppers No.52/1976, pada awal pendiriannya memiliki fungsi:
§ mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menerbitkan sahamnya di pasar
modal.
§ menyelenggarakan Bursa Pasar Modal yang efektif dan efisien.
§ terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual saham-sahamnya di
pasar modal.
Awalnya, selain sebagai penyelenggara perdagangan, Bapepam juga bertugas membina dan mengawasi
pasar modal. Namun, pada perkembangan selanjutnya, dualisme fungsi tersebut dihapuskan (lewat
Keppres No.53/1990 dan SK Menkeu No.1548/1990) dan Bapepam mulai mengkonsentrasikan diri pada
fungsi pengawasan saja. Dengan fungsi ini Bapepam diharapkan dapat mewujudakn perdagangan yang
teratur, wajar,dan efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
Perkembangan pasar modal di Indonesia periode 1977-1987 sempat mengalami kelesuan karena para
pelaku pasar masih menganggap persyaratan untuk emisi saham dan obligasi terlalu kuat dan adanya
batasan fluktuasi saham, walaupun saat itu pemerintah sudah memberikan kemudahan berupa fasilitas
perpajakan yang berusaha merangsang minat masyarakat untuk berperan di pasar modal. Untuk
menanggulangi kelesuan itu, pemerintah menanggapinya dengan mengeluarkan beberapa paket kebijakan.
Berturut-turut paket kebijakan itu adalah Paket Kebijakan Desember 1987, Paket Kebijakan Oktober 1988,
dan Paket Kebijakan Desember 1988.
Paket Kebijakan Desember 1987 (Pakdes 1987) menyederhanakan syarat-syarat emisi saham dan obligasi
serta mencabut batasan fluktuasi saham sehingga diharapkan pelaku pasar dengan mudah bisa masuk ke
bursa dan bermain dengan kesempatan mendapat keuntungan tak terbatas. Selanjutnya pada Pakto 88,
pemerintah mengatur 3L (Legal, Lending, Limit) untuk sektor perbankan sehingga ada perlakuan yang
sama antara pasar modal dengan sektor perbankan. Dorongan lebih jauh yang diberikan untuk pasar modal
semakin terlihat melalui Pakdes 88 yang membuka peluang sebesar-besarnya bagi swasta untuk masuk ke
bursa. Ditandai dengan Pakdes 88 inilah, dunia pasar modal Indonesia mulai aktif hingga sekarang.
3. Instrument Pasar Modal Indonesia
Pasar Modal di Indonesia memiliki beberapa instrumen yang diperjualbelikan. Instrumen-instrumen
tersebut dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu instrumen yang tergolong ke dalam ekuitas,
obligasi, dan derivatif.
EKUITAS
Instrumen yang akan menambah ekuitas pemilik modal, yaitu saham. Memiliki instrumen jenis ini berarti
investor menjadi pemilik perusahaan tersebut sebesar modal yang ditanamkan. Instrumen yang paling
dikenal dari pasar jenis ini adalah saham. Ada dua jenis saham yang jamak dipasarkan, yaitu saham biasa
(common stock) dan saham preferen (preferred stock).
a. Saham biasa (common stock). Pemegang saham jenis ini mewakili kepemilikan di perusahaan
sebesar modal yang ditanamkan. Keuntungan yang didapatkan oleh pemegang saham ini berupa
dividen yang berasal dari keuntungan perusahaan. Pemegang saham ini tidak memiliki jaminan
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
16
pasti atas return yang dihasilkan perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan, maka
pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar alokasi yang ditetapkan oleh RUPS. Namun,
apabila perusahaan suatu saat dilikuidasi atau bangkrut, pemegang saham jenis ini adalah yang
paling akhir mendapatkan hak atas aset perusahaan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi
dan pemegang saham preferen dibayar sebesar nilai par sekuritas mereka.
Selain keuntungan berupa dividen, pemegang saham biasa juga bisa mendapatkan keuntungan dari
selisih nilai beli dengan nilai jual sahamnya. Katakanlah, jika anda membeli sebuah saham pada
harga Rp 500 dan menjualnya saat harga mencapai Rp 600, maka anda akan memperoleh
keuntungan sebesar Rp 100 dikalikan dengan jumlah saham yang anda jual. Keuntungan jenis ini
disebut capital gain. Sebaliknya jika harga saham mengalami penurunan, maka anda mengalami
kerugian yang disebut capital loss.
Karakteristik lain dari saham biasa, selain klaim atas aset perusahaan paling rendah dibandingkan
dengan komponen perusahaan yang lain, juga tidak adanya maturity date atau tanggal jatuh
tempo.
b. Saham preferen (preferred stock). Saham jenis ini memiliki sifat hybrid yang artinya selain
memiliki karakteristik sebagai saham, juga memiliki sifat seperti halnya obligasi. Jika anda
memiliki saham jenis ini, anda akan mendapatkan pembayaran secara teratur sebesar harga pari
saham dikalikan dengan bunga setiap tahun (sifat obligasi). Apabila saham preferen anda berjenis
cumulative, maka jika anda belum menerima pembayaran dividen tahun lalu akan diakumulasikan
dengan dividen tahun berjalan. Jenis yang lain yaitu non cumulative, yang artinya anda tidak akan
menerima dividen yang tidak dibayarkan periode lalu, sedangkan yang berjenis participating akan
menerima peningkatan nilai dividen proporsional mengikuti peningkatan dividen saham biasa.
Pemilik saham preferen memiliki hak suara untuk memilih direktur perusahaan, hanya jika dividen
tidak dibayarkan selama setahun atau lebih.
Sifat preferen ini tercermin pula pada perlakuan yang diterima saat perusahaan dilikuidasi.
Pemilik saham ini akan menerima pembayaran sebesar harga pari saham sebelum dividen atas
pemegang saham biasa dibayarkan. Oleh karena banyak sifat saham jenis ini yang menyerupai
obligasi, maka beberapa pihak menggolongkannya ke dalam fixed income.
OBLIGASI
Obligasi berbeda dengan ekuitas yang telah diterangkan sebelumnya. Perusahaan sering memanfaatkan
pasar ini untuk mencari pinjaman langsung dari investor dengan menerbitkan surat utang yaitu berupa
dokumen yang menyatakan kesediaannya membayar sejumlah uang tertentu di masa depan. Selain akan
membayar uang sejumlah pokok pinjaman yang dipinjamkan investor, perusahaan juga harus membayar
bunga pinjaman atau kupon bunga secara berkala. Oleh karena investor akan menerima pembayaran bunga
setiap periode dalam jumlah tetap, maka semua efek utang yang diterbitkan perusahaan disebut efek
berpendapatan tetap (fixed income securities).
Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki oleh obligasi, yaitu: perusahaan menerbitkan sertifikat yang
menerangkan adanya pinjaman dan syarat-syaratnya, memiliki nilai par yang menyatakan nilai pokok dari
sekuritas tersebut, adanya jangka waktu jatuh tempo, dan adanya kupon bunga (coupon rate) yang akan
anda terima setiap periode tertentu (3 atau 6 bulan).Tingkat suku bunga yang diberikan biasanya berada
lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Apabila tingkat bunga
obligasi dipasang sama dengan bunga SBI, tentunya investor akan memilih berinvestasi di SBI yang memiliki
risiko jauh lebih kecil dibandingkan obligasi. Berdasarkan kenyataan inilah, pemberian tingkat bunga
obligasi dihitung dengan menambahkan risk premium pada tingkat bunga dasar (biasanya sama dengan
SBI). Risk premium inilah yang menjadi daya tarik dari obligasi. Yang penting untuk diperhatikan adalah
semakin besar tingkat suku bunga obligasi yang ditawarkan, semakin besar pula risiko yang menyertainya.
DERIVATIVES
Derivative merupakan bentuk turunan dari sekuritas utama yang ada, dalam hal ini saham. Derivative yang
banyak dikenal di Indonesia barulah warrant dan right
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
17
a. Warrant merupakan hak untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan pada
waktu yang telah ditetapkan pula. Misalkan Warrant I- Indah Kiat, jatuh tempo pada November
2002, dengan exercise price Rp 1000. Artinya jika anda memiliki Warrant I-Indah Kiat, maka anda
berhak untuk membeli satu saham biasa Indah Kiat pada bulan November 2002 pada harga Rp
1000.
Warrant biasanya dikeluarkan oleh perusahaan sebagai ‘pemanis’ buat investor ketika mereka
mengeluarkan saham.
b. Right. Mirip dengan warrant, right juga merupakan hak untuk membeli saham pada harga
tertentu pada waktu yang telah ditetapkan. Right diberikan pada pemegang saham lama yang
berhak untuk mendapatkan tambahan saham baru yang dikeluarkan perusahaan pada second
offering. Beda dengan warrant masa perdagangan right sangat singkat, berkisar antara 1-2 minggu
saja.
Contoh: Metrodata mengeluarkan saham baru lewat mekanisme Right Issue atau disebut juga
second offering untuk mengembangkan usahanya. Setiap pemilik 9 saham lama berhak mendapat 2
saham baru dengan harga exercise Rp 950. Hak untuk membeli saham baru inilah yang dinamakan
Right. Jika pemegang saham lama tidak mau membeli tambahan saham baru tadi, ia bisa menjual
sebagian atau semua Right yang ia miliki di pasar pada periode diperdagangkan . Jika memang
mau menambah kepemilikannya, maka ia bisa mendapatkan saham baru Metrodata pada harga Rp
950.
Harga warrant dan right yang wajar adalah harga pasar saham dikurangi harga exercise. Jika harga
pasar warrant atau right lebih besar dari harga wajarnya, berarti ada premium yang dibayarkan.
4. Mekanisme Perdagangan
Melakukan transaksi di pasar modal tidak ada bedanya dengan bertransaksi di pasar-pasar komoditas
lainnya. Transaksi akan terjadi apabila ada penjual dan pembeli yang menemukan titik temu dari harga
yang diminta dan yang ditawarkan. Apabila anda ingin melakukan investasi pada salah satu instrumen
pasar modal, misalnya saham, ada ilustrasi sederhana yang bisa menjelaskan kepada anda mekanisme
perdagangan hingga akhirnya anda menjadi pemilik saham tersebut.
Misalnya saja, anda ingin menjadi memiliki saham A. Tahun ini perusahaan A mengalami penjualan yang
cukup tinggi dan membukukan laba yang cukup mengesankan. Yang anda perlu lakukan adalah pergi
menghubungi perusahaan investasi dan meminta layanan broker perusahaan tersebut untuk membantu
anda. Berikut ini adalah urutan-urutan yang bisa anda ikuti:
§
Anda sebagai klien membuka opening account di perusahaan investasi yang dipercaya untuk
mengelola dana.
§
Perusahaan investasi mencatat nama anda dalam file customer perusahaan dan menyimpannya
sebagai data perusahaan.
§
Jika anda ingin melakukan transaksi (beli atau jual), anda tinggal menghubungi broker anda dan
beritahukan saham yang anda inginkan, jumlah, beserta harganya.
§
Broker anda, yang selanjutnya akan bertindak sebagai sales person, akan meneruskan order yang anda
lakukan (baik beli maupun jual) pada dealer di perusahaan investasi tersebut.
§
Dealer akan menghubungi floor broker atau petugas di bursa untuk memasukkan order yang
diinginkan.
§
Saat order (misalnya order beli) yang anda berikan cocok dengan order jual yang ada, maka transaksi
berhasil terjadi (done).
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
18
§
Floor broker akan mengkonfirmasi transaksi yang telah terjadi kepada dealer perusahaan investasi
yang selanjutnya akan meneruskannya kepada broker. Broker akan memberitahukan informasi
tersebut kepada anda.
§
Perusahaan investasi anda akan mengirimkan konfirmasi kepada anda yang berisikan detail dari
transaksi yang telah terjadi beserta komisi yang harus anda berikan atas jasa broker.
§
Uang yang harus anda berikan apabila melakukan transaksi beli biasanya empat hari setelah transaksi
(T + 4) dan uang yang akan anda terima jika melakukan transaksi jual adalah dalam kurun waktu T + 6
atau enam hari setelah transaksi.
5. Pelaku Pasar Modal
Untuk melakukan mekanisme perdagangan di pasar modal, ada beberapa pihak yang akan terlibat untuk
memperlancar jalannya transaksi. Pihak-pihak tersebut akan dijelaskan secara singkat berikut ini.
Struktur Pasar Modal Indonesia sebagai berikut:
Penjamin
Emisi
Perantara
Pedagang
Efek
Manajer
Investasi
BAE
Akuntan
Domestik
Kustodian
Konsultan
Hukum
Asing
Wali
Amanat
Pemeringkat
Efek
Penilai
Notaris
Sumber: Cetak Biru Pasar Modal Indonesia (www.bapepam.go.id)
Dari struktur pasar modal di atas, kita bisa melihat dengan jelas hubungan koordinatif dari lembaga atau
institusi pasar modal di Indonesia. Bapepam yang bertanggung jawab langsung pada Menteri Keuangan
mengawasi Bursa Efek, LKP (Lembaga Kliring dan Penjaminan), dan LPP (Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian). Beberapa lembaga pada struktur di atas akan dijelaskan berikut ini:
Perusahaan Efek. Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi
Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
19
Penjamin Emisi. Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk
melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa
Efek yang tidak terjual.
Perantara Pedagang Efek. Perantara Pedagang Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli
Efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
Manajer Investasi. Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek
untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAE (Biro Administrasi Efek). Biro Administrasi Efek (BAE) adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan
Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.
Kustodian. Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif dan harta lainnya yang
berkaitan dengan Efek. Sedangkan pihak yang dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai Kustodian
adalah LPP, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah mendapat persetujuan dari Bapepam.
Wali Amanat. Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Efek bersifat utang. Bank
Umum yang akan bertindak sebagi Wali Amanat wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk
mendapatkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat.
Pemeringkat Efek. Perusahaan Pemeringkat Efek adalah pihak yang menerbitkan peringkat-peringkat bagi
surat utang (debt securities), seperti obligasi dan commercial paper. Sampai saat ini, Bapepam telah
memberikan 2 izin usaha Perusahaan Pemeringkat Efek yaitu PT Pefindo dan PT Kasnic Duff & Phelps
Credit Rating Indonesia
Akuntan. Akuntan Publik adalah pihak yang memberikan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Akuntan yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk
mendapatkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal untuk Akuntan.
Konsultan Hukum. Konsultan Hukum yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib terlebih dahulu
terdaftar di Bapepam untuk mendapatkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal untuk
Konsultan Hukum.
Penilai. Penilai adalah Pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan.
Penilai yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk
mendapatkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal untuk Penilai.
Notaris. Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang membuat Akta Anggaran dasar dan Akta Perubahan
Anggaran Dasar termasuk pembuatan Perjanjian Emisi Efek, Perjanjian Antar Penjamin Emisi Efek dan
Perjanjian Agen Penjual.
6. Perangkat Analisa Pasar Modal
Agar bisa sukses di pasar modal , berikut perangkat analisa yang mesti dimiliki seorang calon investor.
a. Analisa Makro
Situasi perekonomian nasional sangat berpengaruh pada iklim investasi. Apabila ekonomi sedang tumbuh
dengan baik, maka sebagian besar perusahaan juga menampilkan kinerja yang baik, dan ini akan
berpengaruh pula pada pasar modal yang menanggapinya dengan harga-harga instrumen pasar modal yang
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
20
atraktif. Dengan kata lain, situasi ekonomi akan berhubungan positif dengan situasi pasar modal . Berikut
beberapa indikator makro yang penting diketahui.:
•
Pertumbuhan PDB dan PNB. Pendapatan nasional (Produk Nasional Bruto) adalah pendapatan
yang diperoleh penduduk suatu negara, baik yang ada di dalam negeri maupun yang sedang
berada di luar negeri untuk mencari penghasilan. Sedangkan Produk Domestik Bruto adalah
pendapatan (produk) yang dihasilkan oleh sebuah negara baik yang berasal dari penduduk negara
tersebut di dalam negeri maupun penduduk asing yang sedang berada di negara tersebut. Jika
anda melihat pertumbuhan PDB suatu negara sedang meningkat, itu artinya perekonomian
nasional sedang tumbuh baik yang merupakan sinyal baik pula untuk berinvestasi.
•
Tingkat Inflasi. Inflasi adalah peningkatan semua harga secara umum. Tingkat inflasi di suatu
negara, misalnya Indonesia, biasanya dihitung dari perubahan indeks harga, dalam hal ini Indeks
Harga Konsumen. Apabila tingkat inflasi di suatu negara sedang tinggi, itu menandakan
perekonomian nasional sedang overheating dan bisa memicu peningkatan suku bunga.
•
Suku Bunga. Tingkat suku bunga memiliki korelasi yang relatif negatif terhadap investasi. Apabila
suku bunga (dalam hal ini adalah SBI) sedang mengalami peningkatan, maka bisa diperkirakan
investasi di pasar modal akan mengalami penurunan karena orang-orang lebih tertarik untuk
menyimpan uangnya di bank yang menawarkan bunga lebih tinggi (bunga tabungan dan deposito)
ketimbang menginvestasikannya dalam bentuk efek.
Namun selain faktor diatas, anda jangan melupakan faktor-faktor non ekonomi yang sedang terjadi Faktorfaktor yang dimaksudkan adalah politik, sosial, dan keamanan. Seperti halnya Indonesia saat ini, yang
adalah salah satu tempat investasi dengan risiko tinggi, situasi politik dan keamanan yang tidak stabil
menyebabkan banyak orang enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Risiko jenis ini bisa anda
sebut country risk.
Analisa makro yang dilakukan dengan cermat akan sangat membantu pembuatan keputusan investasi anda,
baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
b. Analisa Industri
Masih ingat Singer…? mesin jahit yang sangat popular pada tahun akhir 70-an, akan tetapi sekarang tidak
banyak dikenal karena orang lebih suka membeli pakaian langsung ketimbang membikin sendiri. Atau
mesin tik yang menurun tajam akibat kemajuan komputer dalam word processing.
Dalam memilih saham analisa industri menjadi sangat penting, sebab jika anda memilih industri yang salah
seperti industri mesin jahit dan mesin tik pada awal 80-an kinerja investasi anda tidak akan bagus.
Analisa industri bisa dilihat dari siklus hidup industri itu sendiri. Dimulai dari tahap merintis (pioneering),
ekspansi, stabilisasi (maturity), dan selanjutnya menurun (declining).
1. Pioneering. Pada tahap ini, industri baru memasuki tahap pengenalan. Misalnya saja industri cyber
atau internet yang baru dikenal beberapa tahun belakangan ini di Indonesia. Pada tahap
pioneering, banyak perusahaan masuk ke industri ini dan berusaha memperoleh pangsa pasar
seluas-luasnya.
2. Ekspansi. Pada tahap ekspansi, perusahaan-perusahaan yang sebelumnya berlomba-lomba
memasuki industri ini. Perusahaan yang bisa bertahan pada tahap ini selanjutnya akan terus
berkembang dan melakukan perluasan usaha atau melakukan inovasi atas produk-produknya
sehingga bisa lebih atraktif dalam upayanya menguasai pangsa pasar. Investor biasanya tertarik
untuk berinvestasi pada industri ini karena potensinya untuk mendatangkan keuntungan cukup
tinggi yaitu berasal dari penjualan yang relatif meningkat.
3. Stabilisasi. Memasuki tahap stabilisasi, industri bisa dikatakan telah matang (mature) dan tingkat
penjualan tidak lagi setinggi pada saat ekspansi. Produk-produk juga tidak seinovatif sebelumnya
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
21
dan jumlah kompetitor di industri ini banyak. Biaya produksi perusahaan-perusahaan pada tahap
ini cenderung tetap atau dengan kata lain skala ekonomis sudah banyak tercapai. Industri pada
tahap ini terus tumbuh tapi tingkat pertumbuhannya tidak signifikan.
4. Penurunan. Ciri-ciri industri yang memasuki tahap ini adalah terjadinya kejenuhan pada industri
tersebut dan penjualan rata-rata industri sudah mulai menurun. Banyak pelaku industri mulai
meninggalkan industri ini atau malah tersingkir karena tidak bisa lagi menanggung biaya untuk
bertahan (survive).
Berbekal analisa industri, anda dapat menilai apakah tempat anda berinvestasi sedang dalam tahap
pengenalan (pioneering), atau sedang ekspansi, stabil, atau malah dalam keadaan menurun. Jika anda
berinvestasi pada tahap pengenalan (pioneering) atau tahap ekspansi, maka potensi penghasilan (return)
yang akan anda dapatkan relatif lebih tinggi walaupun risikonya juga tidak kecil. Banyak investor
melakukan aksi pengambilan keuntungan (profit taking) pada saham-saham industri ini. Namun, investor
sebaiknya tidak berharap banyak pada capital gain jika berada pada tahap maturity karena harga sahamsaham perusahaan tidak seatraktif tahap sebelumnya. Di lain pihak, investor bisa berharap banyak pada
dividen yang akan dibagikan perusahaan. Yang perlu anda perhatikan pada tahap ini adalah berapa besar
keuntungan yang diperoleh perusahaan serta porsi alokasi laba perusahaan untuk dividen.
Dengan memperhatikan karakteristik industri tempat anda berinvestasi, keuntungan dari industri bisa
diperkirakan dan kapan anda harus keluar dari industri tersebut bisa anda tentukan.
c. Analisa Fundamental Perusahaan
Analisa fundamental adalah salah satu jenis analisa yang dilakukan oleh investor dengan memperhatikan
laporan keuangan dan fundamental perusahaan ketimbang memperhatikan perkembangan harga saham
tersebut dari hari ke hari. Para fundamentalist sangat mengandalkan analisa jenis ini karena menurut
mereka analisa jenis ini bebas dari bias karena mempergunakan data-data yang valid.
Analisa fundamental dilakukan untuk memperoleh nilai intrinsik (intrinsic value) sekuritas. Nilai intrinsik
ini selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai pasar saat itu. Apabila ternyata nilai intrinsik sekuritas
lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar, maka sekuritas tersebut dapat dikatakan undervalued dan
anda bisa memutuskan untuk membelinya.
Ada berbagai pendekatan dalam menentukan nilai intrinsic suatu perusahaan. Bahasan lebih detail
dibahas pada bagian Cara Menilai Saham. Satu cara penghitungan sederhana untuk mendapatkan nilai
intrinsik (P) yang bisa anda terapkan pada analisa fundamental ini, yaitu:
P = Estimated EPS X P/E Ratio
Hasil penghitungan nilai intrinsik ini kemudian anda bandingkan dengan harga pasar saat itu. Apabila
ternyata hasil perhitungan lebih tinggi, artinya sekuritas yang anda hitung undervalued dan saatnya untuk
membeli dengan harapan harga saham tersebut akan meningkat di kemudian hari. Sebaliknya apabila lebih
rendah, disebut overvalued dan anda harus menghindari sekuritas jenis ini, dan apabila anda terlanjur
memilikinya, saat yang tepat untuk menjualnya.
Selain mempergunakan perhitungan sederhana di atas, perhitungan lain yang sering digunakan adalah
discounted future cash flow yaitu mendiskontokan arus kas yang akan diterima oleh investor di kemudian
hari, termasuk atas bunga dan principal (pokok pinjaman).
d. Analisa Teknikal
Jenis analisa ini adalah kebalikan dari analisa fundamental yang mengandalkan pada pergerakan harga
sekuritas sehari-hari. Para technicians mempergunakan analisa terhadap pergerakan volume dan harga
sekuritas masa lampau yang kemudian digunakan untuk memprediksi pergerakan pasar di masa datang.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
22
Pergerakan saham yang diamati itu akan membentuk trend. Trend ini biasanya berbentuk grafik (chart).
Oleh karena ketergantungan mereka pada chart, para pengguna analisa jenis ini sering juga disebut
chartist. Seorang analis teknikal sejati tidak pernah memberikan perhatian kepada prospek pendapatan
perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, laba atau rugi perusahaan, dan variabel-variabel finansial
lainnya. Menurut mereka, grafik pergerakan harga dan volume telah dapat menceritakan semuanya.
Ada beberapa istilah yang harus anda kenali dalam analisa teknikal, beberapa di antaranya akan dijelaskan
berikut ini:
-
Dow Theory. Charles H.Dow adalah penemu grafik jenis ini. Ia membagi grafik dalam tiga tipe
pergerakan. Pergerakan utama (primary moves) menunjukkan pergerakan harga saham yang bisa
diamati dalam satu hingga empat tahun dan akan menunjukkan apakah pasar sedang dalam
keadaan bullish ataupun bearish. Pasar dikatakan bullish apabila grafik menunjukkan kenaikan dan
harga-harga mengalami pergerakan yang agresif, sebaliknya apabila grafik cenderung mengalami
penurunan atau cenderung stagnan, maka pasar bisa dikatakan sedang lesu atau bearish. Di antara
kurun waktu terjadinya pergerakan utama, terdapat grafik yang menunjukkan pergerakan
menengah (intermediate moves), yang bisa jadi merupakan dampak spekulasi jangka pendek yang
ikut menyumbangkan porsi cukup material pada pergerakan utama. Sedangkan tipe pergerakan
paling akhir disebut pergerakan minor (minor moves) yang muncul secara random di antara dua
tipe pergerakan sebelumnya.
-
Support Level. Adalah tingkat harga dimana minat untuk melakukan aksi beli cukup kuat dan
mengalahkan tekanan jual saham tersebut sehingga dapat menahan harga saham tidak jatuh di
bawah tingkat tersebut.
-
Resistance Level. Adalah kebalikan dari support level, yaitu tingkat harga dimana minat untuk
menjual cukup kuat dan mengalahkan tekanan beli sehingga mampu menahan harga tidak
menembus tingkat tersebut.
-
Correction. Penurunan harga saham setelah sebelumnya mengalami peningkatan.
-
Rebound. Peningkatan harga saham setelah mengalami penurunan sebelumnya.
-
Technical Rebound. Kenaikan harga saham setelah sebelumnya mengalami koreksi cukup tajam.
-
Trend. Pola yang terbentuk dari pergerakan harga dan volume historis dalam jangka waktu
tertentu dan dapat menunjukkan kecenderungan arah pergerakan selanjutnya.
-
Bullish and Bearish. Istilah bullish dipergunakan bila harga melebihi rata-rata pergerakan harga
(moving average) dan moving average sendiri bergerak meningkat. Sedangkan keadaan bearish
terjadi apabila harga saham ada di bawah harga rata-rata dan moving average bergerak turun.
Kesimpulan
Tak kenal maka tak sayang. Jika anda sebelumnya tidak mengenal tentang pasar modal Indonesia, kami
harap penjelasan diatas cukup memberikan gambaran awal tentang. Semoga perkenalan ini memberikan
bekas menarik, dan menjadi daya tarik untuk mengenal lebih dalam lagi dan mencintai pasar modal.
Salam Hangat
www.e-Samuel.com
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
23
ANALISA SAHAM
Membeli saham tanpa pernah tahu bisnis dan kinerja perusahaan tsb. tidak ada bedanya dengan membeli
togel alias toto gelap atau judi jenis lainnya. Ironisnya praktek ini lazim terjadi. Padahal bursa saham
tidak pernah didirikan untuk menjadi tempat judi atau casino bentuk lain. Dan saham tidak dibuat menjadi
kartu lotere yang diberi kode-kode. Dari awal pertama kali dikenal di Belanda dan Inggris beberapa abad
lalu, saham di bentuk untuk memberikan modal kepada para penguasaha agar mereka bisa menjalankan
suatu bisnis. Sebagai imbalan modal yang ditanamkan, investor mendapatkan porsi kepemilikan dan hak
atas keuntungan bisnis tadi.
Agar terhindar dari praktek judi berkedok investasi, maka pada bagian selanjutnya kami akan
mempersenjatai anda dengan perangkat-perangkat sederhana yang akan berguna untuk menganalisa suatu
saham (baca: bisnis)
Bab 1. Sekilas Tentang Neraca Keuangan
1.1 Tak Kenal Maka Tak Sayang
Pengenalan Dasar Tentang Neraca
Pendahuluan
Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah memberikan keuntungan, tak terkecuali perusahaan
publik. Untuk mengetahui keuntungan perusahaan, kita bisa lihat laporan laba rugi. Disitu kita terlihat
laba (rugi) kotor, laba (rugi) usaha, dan laba (rugi) bersih dan laba bersih per saham. Akan tetapi
mengenali laporan rugi (laba) bukanlah satu-satunya cara dalam menilai suatu perusahaan. Sebab laporan
laba (rugi) hanya merefleksikan laba (rugi) aktivitas satu tahun semata, sedangkan nilai kekayaan
perusahaan yang sebenarnya dicantumkan pada Neraca
Mengenal Neraca sangatlah penting untuk memahami apakah perusahaan yang anda beli benar-benar
mempunyai nilai atau tidak. Kebanyakan investor memberikan perhatian berlebihan pada laporan
laba(rugi) tanpa mempedulikan neraca atau saudara sepupu-nya, Laporan Arus Kas. Padahal selain bisa
melihat nilai kekayaan perusahaan yang sebenarnya, dari neraca kita dapat lebih mengetahui apakah
perusahaan yang kita pilih dapat terus tumbuh dengan modal sendiri, pinjam dari pihak ketiga,
mengeluarkan obligasi atau menambah saham baru. Dari Neraca kita juga bisa nilai apakah aset
perusahaan dikelola secara efisien, mempunyai masalah dengan tagihan pada pelanggan, mempunyai
masalah keuangan, atau secara sembrono mengelola persediaan.
Bagian berikut akan mengajak anda langkah demi langkah menelusuri dan memahami isi neraca.
Bagian Neraca
Secara umum, neraca bisa dikelompokkan pada 5 bagian saja. Ya benar…cuma lima bagian saja ! 2 bagian
aktiva yaitu Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap dan 3 bagian Pasiva, yaitu Kewajiban Lancar, Kewajiban
Jangka Panjang dan Ekuitas.
Aktiva lancar (Current Asset) merupakan kekayaan berupa harta likuid atau dapat digunakan
untuk berinvestasi atau membayar kewajiban dalam waktu dekat (biasanya di bawah satu tahun),
contohnya adalah uang kas, deposito, investasi jangka pendek, barang jadi, dan piutang usaha.
Aktiva Lancar disusun berurutan dari atas kebawah berdasarkan likuiditasnya, atau urutan
seberapa cepat asset tersebut bisa dirubah menjadi uang.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
24
Aktiva Tetap (Fixed Asset) merupakan kekayaan berupa barang investasi yang tidak likuid atau
tidak dapat diuangkan secara cepat tanpa menimbulkan penurunan dalam penilaiannya. Contohnya
adalah tanah, gedung, kendaraan bermotor, mesin-mesin produksi, dan juga aktiva lain yang tidak
berwujud seperti hak paten, royalti, dan hak merek.
Kewajiban Jangka Pendek (Current Liabilities) adalah kewajiban yang mesti dilunasi dalam
jangka waktu satu tahun, contohnya adalah hutang usaha, hutang pajak , hutang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Kewajiban Jangka Panjang (Long Term-Liabilities) merupakan kewajiaban yang jatuh tempo
diatas satu tahuncontohnya adalah hutang bank, hutang obligasi, hutang sewa guna usaha, dan
lain-lain.
Ekuitas (Shareholders Equity)
ditahan.
terdiri dari modal saham,
tambahan modal disetor, dan laba
Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah kas dan aset-aset lainnya yang dapat ditukarkan menjadi kas (uang) dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun atau dalam 1 (satu) periode kegiatan normal perusahaan. Paling tidak ada 5 (lima)
jenis aktiva lancar yang dapat dijadikan acuan untuk menilai sebuah perusahaan, yaitu Kas & Setara Kas,
Surat-surat Berharga, Piutang, Persediaan, dan Biaya dibayar di muka.
Kas dan setara kas
Yang termasuk di dalam komponen ini adalah asset dalam bentuk kas dan kas dalam bank. Aset
yang termasuk dalam komponen Aktiva Lancar ini merupakan asset yang paling cair bagi
perusahaan karena dapat secara langsung digunakan untuk segala macam transaksi.
Surat-surat Berharga
Surat-surat berharga dapat berupa saham, obligasi atau surat-surat berharga lain yang dimiliki
perusahaan yang bertujuan untuk memutarkan kelebihan uang tunai yang tidak ditujukan untuk
investasi jangka panjang.
Piutang
Piutang adalah dana perusahaan pada perorangan atau perusahaan lainnya sebagai konsekwensi
penjualan dalam bentuk kredit/pinjaman. Pada akhir periode yang ditentukan, dana tersebut
kemudian dapat dicairkan dalam bentuk kas (uang). Terkadang piutang naik lebih cepat dari
penjualan, ini mengindikasikan masalah pada penagihan (pembayaran). Untuk menganalisa piutang
dipakai receivable turn over yang menghitung lama penerimaan pembayaran rata-rata.
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu adalah sejumlah dana yang disisihkan untuk mengantisipasi
kemungkinan gagal bayar oleh konsumen perusahaan. Jumlah yang disisihkan tersebut dihitung
berdasarkan besarnya piutang yang tak tertagih dalam periode tertentu.
Persediaan
Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau
digunakan dalam kegiatan perusahaan. Barang-barang ini dapat merupakan hasil produksi atau
komponen produksi perusahaan. Tidak semua perusahaan memiliki persediaan, terutama jika
perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa. Dua hal yang perlu diperhatikan dari persediaan :
pertama; nilai yang dilaporkan sering berbeda dengan nilai wajarnya karena perbedaan penerapan
sistem akuntansi, kedua; nilai persediaan biasanya besar dan merupakan sumber yang menyerap
penggunaan dana. Jika tidak diolah secara efisien akan menghambat aliran dana. Untuk mengukur
persediaan, kita akan bahas dengan inventory turnover yang menghitung perputaran persediaan
selama satu tahun.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
25
Biaya dibayar di muka
Yang terakhir adalah biaya dibayar dimuka. Komponen ini merupakan salah satu bentuk
pengeluaran yang telah dibayar perusahaan kepada pemasok/supplier perusahaan sebelum
perusahaan menerima barang atau jasa tersebut.
Aktiva Tetap
Total Aset adalah asset-aset yang tidak dapat dicairkan dalam satu tahun Komponen antara lain terdiri
dari tanah, bangunan, pabrik, mesin-mesin atau kendaraan perusahaan yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan. Nilai Aktiva tetap sangat bias, karena tidak dicatat pada harga perolehan masa
lalu (historical) dan mencerminkan nilai wajar saat ini. Selain itu hampir seluruh asset yang termasuk
dalam kategori tersebut dalam periode tertentu dikurangi nilainya. Pengurangan nilai tersebut dikenal
dengan istilah depresiasi. Tujuan dilakukannya depresiasi adalah untuk kepentingan perhitungan pajak,
dan penerapan sistem depresiasi ini juga sering berbeda antar perusahaan karena diijinkan oleh sistem
akuntansi
Kewajiban Lancar
Kewajiban Lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam dalam
satu periode kegiatan normal perusahaan. Kewajiban Lancar dapat dibagi ke dalam 5 (lima) kategori
utama, yaitu Hutang Dagang, Biaya masih harus dibayar, Hutang Pajak, Hutang Jangka Panjang yang jatuh
tempo dalam 1 (satu) tahun, dan Hutang Jangka Pendek lainnya.
Hutang Dagang
Hutang merupakan kebalikan dari piutang, yaitu sejumlah dana yang dipinjam oleh perusahaan
dalam bentuk barang atau jasa yang digunakan untuk membiayai kegiatan utama perusahaan.
Biaya masih harus dibayar
Biaya ini berasal dari biaya-biaya yang dibebankan kepada perusahaan tetapi pembayarannya
belum jatuh tempo. Biasanya biaya ini berupa biaya pemasaran atau biaya distribusi yang ditagih
pada satu periode tertentu tetapi belum jatuh tempo.
Kewajiban Jangka Pendek lainnya
Yang termasuk dalam komponen ini adalah hutang-hutang perusahaan terhadap pihak ketiga yang
jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan ke depan. Selain kewajiban jangka pendek,
komponen lain yang juga menjadi salah satu bagian dari Kewajiban Lancar adalah kewajiban
jangka panjang yang juga jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan ke depan.
Kewajiban Jangka Panjang
Yang dimaksud dengan kewajiban jangka panjang adalah pinjaman yang jatuh tempo lebih dari 1 (satu)
tahun. Biasanya pinjaman ini berasal dari bank atau lembaga keuangan lainnya yang dijamin oleh berbagai
jenis asset yang terdapat dalam Neraca Keuangan, seperti persediaan. Biasanya dalam Laporan Keuangan
sebuah perusahaan, terdapat catatan tambahan yang menjelaskan jatuh tempo dan tingkat bunga yang
harus dibayar oleh perusahaan.
Ekuitas
Komponen utama terakhir adalah Ekuitas yang biasanya terdiri dari Modal Saham, Agio Saham dan Saldo
Laba. Modal Saham pada dasarnya adalah nilai pari saham yang dicatat hanya demi kepentingan akuntansi
semata. Sehingga komponen ini tidak memiliki pengaruh secara langsung dengan nilai saham perusahaan.
Agio Saham merupakan tambahan kas yang diterima perusahaan ketika mengeluarkan saham akibat selisih
harga jual dan nilai pari. Sedangkan Saldo Laba didapatkan dari akumulasi laba yang telah dihasilkan
perusahaan dikurangi dengan nilai dibayarkan kepada para pemegang saham baik melalui pembayaran
dividen maupun pembelian saham kembali (stock buyback). Angka Saldo Laba ini digunakan untuk
mengukur jumlah modal dan tingkat pengembalian terhadap modal yang telah dihasilkan perusahaan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
26
1.2. Rasio Penting Neraca
Cara cepat menilai Neraca
Selamat! Anda telah melalui tahapan awal dalam memahami Neraca Keuangan. Setelah mengerti dan
mengetahui secara ringkas definisi dari berbagai pos yang tertera dalam Neraca Keuangan, Marilah kita
melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu memahami neraca melalui perhitungan dan perbandingan tertentu:
Current Ratio
Tahapan selanjutnya adalah memahami arti rasio-rasio penting dari Neraca Keuangan. Rasio penting
pertama yang biasa digunakan adalah Current Ratio. Rasio ini didapat dari perhitungan aktiva lancar
dibagi kewajiban lancar. Misalnya jika sebuah perusahaan A memiliki Rp. 10 juta aktiva lancar dan Rp. 5
juta kewajiban lancar, maka perhitungannya adalah:
Current Ratio =
Aktiva Lancar
Rp. 10 juta
------------------------ = ---------------- = 2.0
Kewajiban Lancar
Rp. 5 juta
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk menutupi
kewajiban lancarnya sebesar 2 kali dari aktiva lancarnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
likuiditas yang cukup tinggi.
Secara umum. jika perusahaan memiliki current ratio lebih dari 1.5, maka perusahaan tersebut dapat
dikatakan kelebihan likuiditas. Artinya adalah perusahaan pada saat ini lebih memilih menahan dana yang
mereka miliki ke dalam bentuk asset-aset lancar dibandingkan memanfaatkannya untuk mengembangkan
usahanya.
Namun secara khusus, setiap industri memiliki benchmark untuk perhitungan current ratio-nya masingmasing. Pada industri otomotif, misalnya. Industri ini seringkali mengharuskan perusahaan-perusahaan di
dalamnya untuk memiliki current ratio yang tinggi. Hal ini diperlukan untuk menjaga perusahaan agar
tidak bangkrut akibat kekurangan likuiditas jika terjadi resesi ekonomi.
Quick Ratio
Rasio penting lainnya adalah Quick Ratio. Secara sederhana, rasio didapat dari pengurangan persediaan
terhadap current asset. Dengan pengurangan persediaan dalam perhitungan quick ratio maka akan terlihat
kemampuan perusahaan dalam menutupi kebutuhan jangka pendeknya. Jika diketahui nilai persediaan
perusahaan A di atas sebesar Rp. 2.5 juta, maka perhitungan quick ratio-nya adalah:
Quick Ratio
Aktiva Lancar – Persediaan
= ---------------------------------Kewajiban Lancar
Rp. 10 juta – Rp. 2.5 juta
= ------------------------------Rp. 5 juta
= 1.5
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
27
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk menutupi
kewajibannya sebesar 1.5 kali dari aktiva lancarnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
kemampuan likuiditas relatif cukup tinggi.
Meskipun terdapat persamaan hasil perhitungan antara quick ratio dengan current ratio, namun quick
ratio dinilai lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan dibandingkan dengan current ratio. Hal ini
disebabkan oleh pengurangan persediaan atas aktiva lancar. Sehingga quick ratio ini dapat lebih
menggambarkan besarnya dana perusahaan yang dapat dicairkan dalam jangka waktu yang lebih pendek.
Modal Kerja
Secara sederhana, modal kerja (working capital) didapat dari perhitungan aktiva lancar dikurangi dengan
kewajiban lancar. Modal kerja memperlihatkan besarnya dana yang harus dihasilkan saat ini. Selain itu
modal kerja juga memperlihatkan besarnya nilai yang harus dihasilkan perusahaan bagi para pemegang
sahamnya.
Modal kerja dapat bernilai positif atau negatif. Nilai positif menggambarkan bahwa perusahaan tersebut
memiliki kinerja keuangan yang baik, dana kas yang cukup dibutuhkan untuk membeli segala macam
kebutuhan perusahaan. Kebalikannya, jika nilainya negatif maka hal tersebut memperlihatkan bahwa
kewajiban lancar perusahaan lebih besar daripada aktiva lancarnya.
Dalam kasus yang sama dengan sebelumnya, maka nilai modal kerja perusahaan A adalah:
Modal Kerja
=
Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar
=
Rp. 10 juta
=
Rp. 5 juta
- Rp. 5 juta
Karena nilai modal kerja perusahaan A positif Rp. 5 juta, maka perusahaan tersebut dapat disebut
perusahaan yang sehat. Artinya, perusahaan tersebut mampu menghasilkan dana yang dibutuhkankan
untuk kegiatan operasi perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya.
Price to book ratio
Salah satu rasio yang saat ini dirasakan kurang relevan lagi tapi masih sangat sering dipakai orang adalah
Price-to-Book Value Per Share (P/BVPS). Secara tradisional Book Value didapat dengan membagi ekuitas
dengan jumlah saham yang beredar, yang kemudian dibadingkan dengan harga saham. Sistem pengukuran
ini menjadi sangat tidak relevan, karena nilai ekuitas sangat dipengaruhi oleh item saldo laba yang
didapat dari akumulasi angka laba/rugi. Padahal laba rugi perusahaan sejak rupiah berfluktuasi tajam
terdistorsi akibat sistem pencatatan akuntansi pada item laba (rugi) akibat selisih kurs.
Days Sales Outstanding
Days Sales Outstanding (DSO) adalah sebuah metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui
efisiensi pengelolaan piutang suatu perusahaan. Dihitung dalam satuan hari, yang mencerminkan waktu
yang dibutuhkan mendapatkan cash dari penjualan dilakukan secara kredit (piutang).
Untuk menghitung DSO, pertama harus menghitung dulu Account Receivable Turnover
Total Penjualan
Account Receivable Turnover = --------------------------Rata-rata Piutang Usaha
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
28
Selanjutnya DSO didapat dengan membagi jumlah hari (360) dengan Account Receivable Turnover.
DSO = 360 :
Account Receivable Turnover
Jika sebuah perusahaan memiliki jumlah hari perputaran piutang dalam kas lebih rendah dari perusahaan
sejenis pada industri yang sama, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan lebih kompetitif dalam
industrinya, dan memiliki likuiditas yang cukup untuk pengembangan usahanya.
Inventory Turnover
Hal yang sama juga tercermin dalam rasio Inventory Turnover. Semakin tinggi tingkat perputaran
persediaan sebuah perusahaan, semakin sedikit dana yang tersimpan dalam bentuk persediaan, maka
semakin banyak dana yang bisa dipergunakan untuk mengembangkan usahanya.
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turnover = --------------------------------Rata-rata Nilai Persediaan
Jika terdapat 2 (dua) perusahaan memiliki kinerja yang sama, tetapi salah satunya memiliki perputaan
persediaan lebih cepat daripada yang lain, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut berprospek
untuk tumbuh relatif lebih cepat.
Bab 2. Cara Menilai Saham
Penilaian saham merupakan tahapan awal dalam proses berinvestasi secara cerdik!
Pendahuluan
Jika seseorang telah melakukan penilaian harga saham berdasarkan fundamentalnya, maka hal itu berarti
ia telah menentukan keputusan untuk membeli dan atau menjual sahamnya dengan baik. Sebab tanpa
melalui nilai-nilai fundamental perusahaan, seseorang akan terjebak dalam kegiatan spekulasi
perdagangan saham yang hanya mengandalkan nyali semata.
Tulisan-tulisan berikut ini akan menjelaskan 5 (lima) metode pendekatan yang lazim dilakukan untuk
menilai sebuah perusahaan, yang terdiri metode penilaian berdasarkan laba, pendapatan, arus kas, dan
ekuitas.
ü
Penilaian Berdasarkan Laba
Laba per Saham dan Rasio Harga per Laba (Price-Earning-Ratio)
Cara yang paling umum untuk menilai sebuah perusahaan adalah menggunakan labanya. Laba, dalam hal
ini laba bersih, adalah sejumlah dan yang tersisa setelah perusahaan membayar semua pengeluarannya.
Untuk melihat perbandingannya secara relevan, ukuran yang biasa digunakan adalah laba per saham
(earning per share atau disingkat EPS).
Laba per saham didapat dari pembagian laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Contohnya jika
laba bersih perusahaan B adalah Rp 100 juta, sedangkan jumlah saham yang beredar saat itu adalah 1 juta
lembar saham. Maka perhitungannya adalah:
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
29
Laba bersih
Laba per saham = ------------------------------Jumlah saham beredar
Rp 100 juta
= --------------------------1 juta lembar saham
= Rp 100/ lembar saham
Arti dari Laba per saham ini sebenarnya tidak menjadi penting jika tidak dibandingkan dengan harga
saham perusahaan tersebut. Adalah perbandingan harga saham dengan laba per saham yang kemudian
menjadi ukuran penting yang menjadi landasan pertimbangan seorang investor membeli saham sebuah
perusahaan. Perbandingan tersebut dikenal dengan price-earning-ratio (P/E).
Jika harga saham perusahaan B pada periode tertentu adalah Rp 500 per saham, maka perhitungan PER
adalah:
P/E =
Harga saham/lembar
---------------------------Laba per saham
= Rp 500
------------------------------Rp 100/ lembar saham
= 5 kali
Banyak sekali investor hanya mengambil PE ratio sebagai pembanding dan beranggapan bahwa PE rendah
berarti perusahaan tersebut dijual dengan harga murah. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Sebab
seringkali PE yang rendah dibandingkan industri, mengindikasikan adanya masalah pada perusahaan
tersebut. Selain PE menjadi kurang relevan menilai kinerja operasional perusahaan karena distorsi angka
laba (rugi) bersih akibat penerapan akuntansi pada item laba (rugi) akibat selisih kurs. Buat menghilangkan
distorsi ini, sederhananya angka yang dipakai bukan laba bersih per saham (EPS) melainkan laba usaha per
saham (Operating Profit per Share atau kita singkat saja OPS).
Harga
P/OPS = -------------------------------Laba Usaha Per saham
ü
Penilaian Berdasarkan Pendapatan
Penilaian: Rasio Harga per Penjualan
Setiap saat suatu perusahaan menjual barang dan atau jasa kepada konsumennya, berarti perusahaan
tersebut telah menghasilkan pendapatan. Pendapatan merupakan hasil penjualan yang diterima oleh
perusahaan atas barang dan atau jasanya. Oleh karena itu, jika terdapat perusahaan baru dalam sebuah
industri maka penilaian yang sering dilakukan atas perusahaan tersebut adalah penilaian berdasarkan
pendapatannya bukan labanya. Penilaian berdasarkan pendapatan didapatkan dengan menggunakan rasio
price/sales (harga/penjualan), atau biasa disingkat PSR (Price-Sales-Ratio).
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
30
PSR didapatkan dari pembagian kapitalisasi pasar (market capitalization) pada saat ini dengan pendapatan
selama 12 bulan terakhir. Adapun angka kapitalisasi pasar yang digunakan adalah perkalian antara harga
saham pada saat perusahaan dinilai dikali dengan jumlah saham yang beredar ditambah dengan kewajiban
jangka panjang.
Kapitalisasi Pasar = (Jmlh Saham beredar x Harga saham sekarang) + Kewajiban Jangka Panjang)
Biasanya kapitalisasi pasar hanya diitung dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga
sekarang, akan tetapi bagi yang konservatif mereka menambahkan kewajiban jangka panjang. Alasannya,
ketika membeli suatu perusahaan, kita juga memperoleh hutang perusahaan tsb.
Selanjutnya untuk mendapatkan PSR adalah membagi nilai kapitalisasi pasar di atas dengan penjualan
selama 1 tahun terakhir.
Misalnya sebuah perusahaan C dengan 1 juta lembar saham beredar memiliki penjualan selama 1 tahun
terakhir sebesar Rp 500 juta. Harga saham perusahaan sekarang adalah Rp 500 dengan kewajiban jangka
panjang sebesar Rp 300 juta, maka perhitungan PSR-nya adalah:
PSR
=
Kapitalisasi Pasar
-------------------------------Penjualan 1 thn terakhir
=
(1 juta lembar x Rp 500) + Rp 300 juta
--------------------------------------------------Rp 500 juta
=
1,6
Secara normative, semakin kecil PSR semakin baik. Tetapi secara empiris, angka PSR masih perlu
dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Penggunaan PSR
PSR bermanfaat untuk menilai perusahaan yang tidak menghasilkan laba tahun lalu. Kecuali perusahaan
tsb. bankrut, PSR bermanfaat untuk membandingkan apakah angka penjualan perusahaan tsb. telah dinilai
wajar dengan pesaingnya. Misalkan ABC rugi tahun lalu, tapi memiliki PSR 0.50, ketika rata-rata
perusahaan sejenis memiliki PSR 2.0, kita bisa mengasumsikan ketika ABC mulai menghasilkan keuntungan
maka ABC akan memiliki potensi kenaikan harga yang besar untuk mencapai PSR yang sama dengan
perusahaan lainnya. Tahun 1998 mayoritas perusahaan yang terdaftar di BEJ mengalami kerugiaan. Tapi
apakah berarti perusahaan tsb. tidak bernilai sama sekali…? Tentu tidak. Kita hanya butuh perbandingan
PSR ketimbang PER, untuk mengukur uang yang dibayarkan untuk setiap penjualan perusahaan.
PSR juga sering dipakai menilai perusahaan dalam industri yang baru perkembang (contoh internet) sering
dinilai degan menilai PSR bukannya PER.
ü
Penilaian Berdasarkan Arus Kas
Arus Kas (EBITDA) & Biaya Non-Kas
Meskipun banyak investor yang mengabaikan aliran arus kas dalam penilaian sebuah perusahaan, para
bankir yang bergerak dalam bidang investasi menjadikan hal ini sebagai ukuran umum dalam menilai
perusahaan publik maupun swasta. Secara literature, arus kas adalah kas yang mengalir di perusahaan
dalam satu periode kuartal atau satu periode tahun buku saat perusahaan menghitung biaya depresiasi
atau amortisasi dari asset-aset tetap. Secara umum, arus kas didefinisikan sebagai laba sebelum pajak,
beban bunga, depresiasi dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation and amortization
atau disingkat EBITDA), atau sama saja dengan Laba Usaha ditambah depresiasi dan amortisasi
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
31
Mengapa mesti merujuk pada laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi? Pertama,
beban dan pendapatan bunga tidak diperhitungkan karena tidak berkaitan dengan kegiatan utama
perusahaan. Begitu juga pajak, besar-kecilnya tergantung pada kebijakan pemerintah bukan dari usaha
perusahaan. Selanjutnya depresiasi dan amortisasi, disebut juga biaya non kas, karena perusahaan tidak
mengeluarkan uang untuk jenis biaya ini, sebab timbul karena kesepakatan akuntansi belaka. Jadi untuk
menghitung uang yang dihasilkan perusahaan dipakai EBITDA.
Penggunaan Cashflow
Penerapan yang umum dilakukan dalam analisa arus kas adalah Discounted Cash Flow Method, yang
menghitung present value (nilai kini) EBITDA yang akan dihasilkan perusahaan dimasa mendatang. Metode
ini cukup rumit, sedangkan yang paling sederhana menghitung ratio yang bisa dihasilkan EBITDA dengan
perusahaan sejenis untuk menilai efisiensi, mahal atau murahnya perusahaan tsb. relatif terhadap
perusahaan lainnya. Contoh:
§
Price : (EBITDA/Saham), sebagai alternatif penghitungn PE Ratio
§
EBITDA/Total Aset, sebagai alternatif penghitungan Return on Asset (ROA)
§
EBITDA/Ekuitas, sebagai alternatif menghitung Return on Equity (ROE)
Pada dasarnya EBITDA berusaha untuk mengukur kas yang benar-benar dihasilkan dari usaha utama
perusahaan, dan menghilangkan distorsi akibat kesepakatan akuntansi yang tidak relevan dalam menilai
kinerja perusahaan.
ü
Penilaian Berdasarkan Ekuitas
Apa yang dimaksud dengan Ekuitas ?
Ekuitas adalah nama lain untuk aktiva-aktiva yang berwujud (seperti kas, aktiva lancar, modal kerja dan
modal ekuitas itu sendiri) maupun yang tidak berwujud (seperti hak paten) pada sebuah
perusahaan.Ekuitas adalah seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan jika tiba-tiba perusahaan
tersebut menghentikan kegiatan usahanya.
Wacana berikut ini akan menjelaskan bagaimana aktiva-aktiva berwujud dan tidak berwujud tersebut
mempengaruhi penilaian harga saham sebuah perusahaan berdasarkan ekuitas.
Neraca Keuangan: Kas dan Modal Kerja
Kas. Merupakan aset yang paling gampang untuk dinilai. Banyak perusahaan memiliki kas dalam jumlah
yang sangat besar, sementara harga pasarnya tidak merefleksikan keadaan ini. Misalkan perusahaan XYZ,
memiliki kas Rp.100 juta , tanpa hutang, dengan saham beredar 1 juta lembar. Berarti satu lembar saham
berhak atas Rp. 1000 kas yang dimiliki perusahaan. Cara ini merupakan cara cepat untuk membandingkan
nilai pasar dengan dengan nilai kas perusahaan.
Membeli perusahaan dengan jumlah kas yang besar akan memberikan manfaat yang besar juga. Karena
dengan dana kas yang tersedia tersebut, perusahaan dapat melakukan lebih banyak hal dalam rangka
pengembangan usahanya. Bahkan pada saat suatu perusahaan memiliki masa depan yang tidak jelas, dana
yang tersedia dalam kas akan dapat memberikan prospek yang menjanjikan.
Modal Kerja. Ukuran lain yang dapat dijadikan pertimbangan adalah dengan melihat modal kerja yang
tersedia pada perusahaan. Modal kerja didapat dengan cara mengurangi aktiva lancar dengan kewajiban
lancar perusahaan. Modal kerja merupakan nilai dana yang bisa digunakan untuk usaha sehari-hari. Dengan
menghitung modal kerja per saham dibagi dengan harga pasar, maka kita bisa mendapat gambaran dana
yang kita keluarkan untuk memperoleh modal kerja tsb. Jika nilai modal kerja per saham mendekati harga
pasar, seperti halnya kas, kita sama saja membeli Rp. 1000 dengan pengeluaran Rp. 1000.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
32
Ekuitas & Nilai Buku.
Price-to-book.Pada dasarnya Ekuitas merupakan salah satu bentuk pencatatan akuntansi mencerminkan
besarnya nilai yang dimiliki oleh pemegang saham jika semua aset dilikuidasi dan dikurangi dengan
kewajiban perusahaan. Ekuitas membantu anda dalam mengitung nilai buku (book value) suatu
perusahaan. Dengan membagi ekuitas dengan jumlah saham beredar, anda memperoleh nilai buku per
saham. Selanjutnya dengan membagi harga pasar dengan nilai buku per saham, anda memperoleh rasio
harga per nilai buku (price-to book ratio). Seperti halnya angka ratio lainnya, angka ini berguna jika
dibandingkan dengan perusahaan sejenis, untuk menentukna mahal/murahnya suatu perusahaan.
ROE. Penggunaan lain dari ekuitas adalah untuk menentukan tingkat pengembalian pada ekuitas (Return
on Equity / ROE). ROE adalah sebuah ukuran dari besarnya jumlah laba dari sebuah perusahaan yang
dihasilkan dalam 1 tahun terakhjir dibandingkan dengan nilai ekuitasnya. Tidak seperti yang lainya, satuan
dari ROE ini adalah persentase.
Misalnya, jika perusahan D menghasilkan Rp 100 juta pada tahun lalu dengan nilai ekuitasnya sebesar Rp 1
miliar. Maka nilai ROE-nya adalah 10%.
ROE
=
Laba 1 tahun terakhir
----------------------------Nilai Ekuitas
ROE
=
Rp 100 juta
--------------Rp 1 Miliar
ROE
=
10%
Kelemahan Ekuitas. Dalam kondisi inflasi yang tinggi, nilai ekuitas tidak mencerminkan nilai buku
perusahaan tersebut, karena tidak di sesuaikan dengan faktor inflasi yang semestinya menaikkan harga
jual aktiva tetap. Selain itu dalam kondisi fluktuasi mata uang, nilai ekuitas juga akan terdistorsi, akibat
pengakuan laba (rugi) akibat selisih kurs, yang nilainya seringkali signifikan dan mempengaruhi laba (rugi)
bersih.
Aktiva tak berwujud
Merek adalah elemen yang penting paling penting pada aktiva tidak berwujud . Beberapa investor menilai
bahwa merek merupakan salah satu pertimbangan utama dalam menilai perusahaan. Sebab merek dagang
yang kuat juga berarti loyalitas konsumen, margin yang lebih besar, pangsa pasar mayoritas dan
pertumbuhan diatas rata-rata pasar. Walau sulit mengukur nilai dari suatu merek, bukan berarti merek
tidak mempunyai kontribusi luar biasa dalam penjualan. Sebagai contoh: Anda mau membayar lebih mahal
untuk sebotol Aqua dibandingkan merek lainnya. Atau rokok anda sudi membayar lebih untuk sebungkus
Dji Sam Soe atau Gudang Garam dibanding rokok merek lain.
ü
Pendekatan Penilaian Lainnya
Penilaian Berdasarkan Yield
Dividen Yield adalah persentase dari harga saham perusahaan dengan besarnya dividen yang
dibayarkannya. Misalnya. Aneka Tambang membayarkan Rp. 75 dividen tunai untuk tahun ‘99, sedangkan
harga pasarnya adalah Rp. 1000, maka dividen yield-nya adalah:
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
33
Dividen Yield
=
Dividen per tahun
----------------------Harga saham
Dividen Yield
=
Rp 75
----------------------Rp 1000
Dividen Yield
=
7.5%
Penilaian Berdasarkan Keanggotaan
Terkadang perusahaan dapat dinilai berdasarkan banyaknya konsumen. Penilaian berdasarkan pelanggan
ini umumnya dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang media dan komunikasi yang menghasilkan
pendapatannya secara teratur.
Pada penilaian ini, para analis biasanya menghitung nilai perusahaan dengan mengalikan jumlah pelanggan
dengan suatu angka, rata-rata pendapatan per pelanggan yang dpendapatan perusahaan yang berasal dari
seluruh pelanggannya. Setelah itu mereka akan menghitung nilai perusahaan tersebut berdasarkan angka
yang didapatkan.
Bab 3 Tips memilih saham
Hal yang mesti anda ketahui sebelum memilih pasangan…maksudnya saham
Pendahuluan
Melakukan Investasi sama halnya dengan menikah. Anda tidak akan memutuskan untuk langsung menikahi
pasangan anda pada pandangan pertama. Ada beberapa hal yang perlu anda ketahui mengenai pasangan
anda. Artinya, demikian juga halnya dengan berinvestasi. Ada beberapa hal yang harus anda ketahui
sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan. Berikut ini beberapa tips yang dapat
anda ikuti sebelum anda melakukan investasi.
•
Tips 1: Membeli saham sama halnya dengan membeli sebuah bisnis.
Artinya, jika anda ingin membeli saham sebuah perusahaan, anda harus benar-benar mengetahui
terlebih dahulu mengenai bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu, ada
baiknya anda memilih perusahaan yang kegiatan usahanya benar-benar anda ketahui. Sebab semakin
anda mengenal bisnis perusahaan yang anda pilih, semakin banyak informasi yang dapat dijadikan
pertimbangan anda dalam menentukan keputusan investasi anda.
•
Tips 2: Karena anda membeli bisnis, berpikirlah seperti seorang bisnis-man.
Jika anda seorang pengusaha, pasti anda tidak akan mau membeli sebuah taksi bekas seharga Rp. 30 jt
jika penghasilan yang diharapkan dari setoran hariannya dikurangi biaya perawatan, tidak lebih dari
Rp. 30 jt hingga habis masa manfaatnya.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
34
•
Tips 3: Selain mengetahui bisnis perusahaan yang anda pilih, pastikan anda mengetahui juga industri
dan lingkungan perusahaan secara menyeluruh.
Selain mengerti cara perusahaan tersebut menghasilkan uang, sangatlak penting mengetahui kompetisi
yang dihadapi perusahaan, risiko-risiko usaha dan hubungannya dengan iklim bisnis atau makro secara
keseluruhan.
•
Tips 4: Cara anda menilai ‘bisnis’ akan menentukan penghasilan anda dimasa mendatang.
Masih cerita tentang taksi, jika anda secara jitu membeli taksi seharga Rp. 30 jt yang kemudian
menghasilkan net cashflow Rp. 40 juta selama tiga tahun berikutnya maka anda telah untung 33%
selama tiga tahun. Atau jika anda jual kembali taksi tersebut satu bulan berikutnya berikutnya pada
harga Rp. 33 juta, 10% keuntungan dalam satu bulan menjadi hak anda. Kejelian anda dalam memilih
taksi tersebut sama saja dengan kejelian anda dalam memilih saham. Anda bisa memilih saham untuk
mengharapkan cashflow dimasa mendatang, atau membeli saham yang undervalue untuk dijual
kembali ketika harga-nya naik dan mendekati nilai wajarnya.
•
Tips 5: Meskipun murah, sekali sampah tetap sampah.
Banyak investor awam membeli saham karena harga-nya turun tajam, atau harga-nya sudah sangat
murah. Pendekatan ini sangat berbahaya, sebab saham yang turun tajam atau saham yang harganya
demikian murah mengindikasikan masalah pada perusahaan tersebut. Seringkali terjadi saham yang
turun tajam dan menjadi sangat murah kemudian di bangkrut-kan atau di delisting. Contoh terbaru
yaitu saham Daya Guna Samudera (DGSA), Bintuni Minaraya (BMRA), Super Mitory (SUMI).
•
Tips 6: Keuntungan didapatkan dari membeli bisnis yang berkualitas tinggi pada harga rendah.
Ya benar, anda baru bisa untung kalau membeli saham dibawah harga wajarnya. Banyak saham
mempunyai bisnis menarik, tapi sudah diperdagangkan pada harga yang terlalu tinggi. Membeli saham
seperti ini tidak akan menghasilkan apa-apa.
•
Tips 7: Beli apa yang anda benar-benar mengerti.
Biasakan membeli saham setelah paham betul cara kerja bisnis tersebut dan cara mereka
menghasilkan uang. Membeli saham yang benar-benar dimengerti juga memberikan ketenangan dan
keyakinan kepada anda ketika harga saham tersebut tekoreksi.
•
Tips 8: Jangan membeli apa yang tidak anda mengerti atau setengah dimengerti– atau anda akan
mengalami kerugian.
Seperti halnya mencari calon istri atau suami, pasti anda tidak akan mau menikahinya hanya karena
berdasarkan tips dari orang lain . Sama juga dengan saham, jangan nikahi…eh beli sebelum anda
benar-benar mengetahui, atau risiko kerugian bisa menimpa anda.
•
Tips 9: Waktu adalah teman anda.
Dalam berinvestasi waktu adalah teman anda. Anda akan berjalan dengan waktu sambil melihat
investasi
anda bertumbuh. Waktu juga akan menemani anda, ketika anda dengan sabar menunggu saat yang
tepat untuk membeli saham yang anda sukai. Anda tidak usah tergesa-gesa dalam berinvestasi, sebab
seringkali peluang investasi terbaik tidak selalu tersedia disepanjang waktu. Toh..calon istri atau
suami …maksudnya saham yang tepat tidak selalu tersedia ketika anda menginginkannya…terkadang
anda harus menungu cukup lama. Tapi nikmati saja sebab waktu adalah teman anda.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
35
Bab 4. Lebih Dalam dengan ROE
Membedah lebih jauh ROE untuk menilai suatu perusahaan.
Sebuah Definisi
Return on Equity (ROE) merupakan salah alat utama investor yang paling sering digunakan dalam menilai
suatu saham. Dalam perhitungannya, secara umum ROE dihasilkan dari pembagian laba dengan ekuitas
selama setahun terakhir. Walau cara menghitungnya sangat mudah akan tetapi dengan memahami secara
mendalam ROE bisa memberikan gambaran tiga hal pokok : 1.kemampuan perusahaan menghasilkan laba
(profitability) , 2. Efisiensi perusahaan dalam mengelola aset (assets management), 3. Hutang yang
dipakai dalam melakukan usaha (financial leverage).
Angka ROE merupakan gambaran, berapa yang bisa perusahaan hasilkan untuk setiap Rp. 100 anda
diperusahaan tsb.
Sederhananya perngitungan ROE adalah sbb:
ROE
=
Laba bersih
---------------Nilai Ekuitas
Namun jika dikaji lebih dalam ROE dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) komponen utama yang terdiri dari
profitabilitas, asset manajemen dan financial leverage. ROE dapat diformulakan sbb.
ROE
=
Profit Margin x Aset Turnover x Leverage
Sebelum menganalisa ROE lebih jauh, ada baiknya kita terlebih dahulu membahas arti dari tiap
komponennya. Setelah itu, kita akan melengkapi analisis ini dengan penjelasan makna ROE secara
keseluruhan.
Profit Margin
Profit margin didapat dari laba dibagi dengan nilai penjualan selama 1 tahun terakhir. Profit margin
merupakan nilai sisa dari jumlah dana telah dibayarkan untuk biaya operasional perusahaan. Jadi, bila
sebuah perusahaan ingin meningkatkan profit margin-nya, yang harus dilakukan adalah mengendalikan
sedemikian rupa biaya-biaya yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan. Sehingga dengan
semakin tingginya profit margin berarti semakin tinggi juga ROE yang dihasilkan.
Selain itu, profit margin juga berarti sebuah gambaran kompetisi yang terjadi di industri perusahaan.
Dalan industri yang kompetitif seperti sektor retail, perusahaan-perusahaan cenderung untuk memiliki
profit margin yang rendah. Hal ini jauh berbeda dengan yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang
bergerak di dalam industri yang cenderung monopolistik.
Karena tingginya tingkat kompetisi yang terjadi di dalam sebuah industri-lah yang menyebabkan tinggi
rendahnya profit margin. Semakin banyak perusahaan di dalam industri maka semakin sedikit pangsa pasar
yang didapatkan. Sebaliknya semakin sedikit perusahaan di dalam sebuah industri maka semakin banyak
pangsa pasar yang didapatkan sehingga akan semakin besar profit margin yang dihasilkan.
Selain itu jika perusahaan yang memiliki profit margin lebih tinggi dari perusahaan sejenis,
mengindikasikan posisi perusahaan yang kuat dimata konsumen, dan efisiensi pengelolaan biaya.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
36
Laba bersih
Profit margin = ------------------Penjualan
Aset Manajemen
Aset manajemen didapatkan dari besarnya jumlah penjualan dibagi dengan total asset perusahaan. Angka
perhitungan asset manajemen ini menggambarkan besarnya penjualan yang dihasilkan dari setiap rupiah
asset yang dimiliki oleh perusahaan.
Penjualan
Aset Turnover= ------------------Total Aset
Akan tetapi hasil pengitungan Aset Manajemen semata, hanya berguna sebagai angka perbandingan relatif.
Perhitungan ini saja tidak akan bisa memmberitahukan anda apakah suatu perusahaan baik atau jelek.
Anda harus memasukkannya dalam konteks menghitung ROE, sebab dengan memperhatikan angka efisiensi
dari aset manajemen, profit margin dan financial leverage baru kita bisa memutuskan apakah suatu
perusahaan menjalankan bisnis benar-benar bagus atau biasa saja.
Leverage
Leverage dapat didefinisikan sebagai besarnya rasio total asset dalam setiap ekuitasnya. Angka rasio
leverage ini biasanya digunakan untuk mengetahui berapa besarnya utang dalam total asset perusahaan.
Namun, sekali lagi seperti layaknya rasio-rasio yang lain, rasio leverage ini tidak memiliki angka yang bisa
dijadikan benchmark. Adapun penjelasannya didapat dengan membandingkan rasio yang sama dengan
perusahaan lainnya dalam industri yang sejenis.
Mempunyai leverage yang tinggi tidak selalu berarti jelek. Bahkan leverage pada tingkat tertentu bisa
meningkatkan ROE. Akan tetapi masalahnya pada leverage yang berlebihan pada akhirnya akan
mengurangi profit margin dan mengurangi efisien perputaran aset.
Contoh industri yang mempunyai leverage tinggi adalah industri perkapalan. Karena barang-barang modal
yang digunakan oleh perusahaan perkapalan harganya tinggi, maka tidak aneh jika hampir semua
perusahaan dari dalam industri ini memiliki angka leverage yang besar. Tetapi, besarnya angka leverage
ini tidak sepenuhnya menggambarkan keadaan keuangan yang buruk. Bisa jadi perusahaan tersebut
memiliki kinerja keuangan yang baik meskipun rasio leverage-nya tinggi. Hal ini terjadi karena
kemungkinan besarnya utang tersebut dapat menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi pula.
Jadi, hal yang penting diperhatikan dalam perhitungan leverage adalah besarnya rasio leverage rata-rata
pada industri dimana perusahaan yang kita analisa bergerak. Sebab, tinggi rendahnya angka leverage tidak
didasarkan pada suatu basis tertentu, tetapi lebih didasarkan relativitasnya terhadap industri perusahaan
yang dinilai.
Cara paling mudah untuk men-cek apakah leverage suatu perusahaan masih aman adalah dengan
mengitung interest coverage, yaitu rasio yang menghitung EBIT (laba usaha) dibagi dengan beban bunga
satu tahun.
Laba Usaha
Interest Coverage = -----------------------------Beban bunga
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
37
Interest coverage mengindikasikan berapa kali kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga
pinjaman mereka dalam setahun. Walau tidak ada angka patokan dimana interest coverage dianggap
memadai, tapi secara umum orang beranggapan bahwa interest coverage sebaiknya 10x atau lebih tinggi.
Kesimpulan
Setelah mengetahui secara rinci mengenai definisi dari tiap-tiap komponen yang membentuk ROE, maka
dapat kita simpulkan bahwa dengan menganalisa ROE kita tidak hanya dapat menentukan besarnya
penghasilan yang didapat dari investasi modal yang kita lakukan. Dengan menganalisa ROE berarti kita
juga dapat mengetahui lebih lanjut kualitas penghasilan yang didapatkan dari perusahaan., Sebab dengan
pemecahan ROE menjadi tiga komponen (leverage, profit margin, asset manajemen) kita akan dapat
menganalisa lebih jauh faktor apa yang lebih mempengaruhi kualitas penghasilan pada sebuah perusahaan.
Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat diagram yang berikut ini,
RETURN ON EQUITY
Pendapatan
I
Marjin Bersih
I
Marjin Operasi
I
Marjin Kotor
Aset
I
Ases Turnover
I
Inventory Turns
I
Days Sales Out.
Kewajiban
I
Financial Leverage
I
Rasio kewajiban lainnya
I
Interest Coverage
Dengan melihat kecenderungan yang terjadi pada ROE, kita tidak hanya dipaksa untuk menganalisa
besarnya laba yang dihasilkan dalam setiap modal yang diinvestasikan. Lebih jauh lagi, melalui ROE kita
juga dapat menganalisa faktor-faktor apa yang lebih mempengaruhi besar kecilnya nilai ROE. Apakah
berasal dari profit margin, asset manajemen dan atau leverage
Penutup
Semoga anda masih tetap sadar dan tidak tertidur setelah melewati pembahasan yang cukup panjang
tentang dasar-dasar yang digunakan dalam mengevaluasi saham. Akan tetapi pembahasan yang
‘sederhana’ diatas kami diharapkan mampu mempersenjatai anda untuk memilih saham secara tepat,
dan menghindari praktek judi berkedok investasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
38
MEMBACA & MENGANALISA LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan informasi sangat berharga dalam menilai suatu perusahaan, sering dijumpai
pada annual report, prospectus dan surat kabar. Tapi gimana cara bacanya..? kalau semua isinya angkaangka dan nggak ada ceritanya?
Sebenarnya gampang saja, sebab laporan keuangan sudah diatur dengan sistematis. Pada bagian berikut
kami akan berbagi sedikit rahasia untuk membaca dan menganalisa laporan keuangan, sehingga anda tidak
perlu merasa alergi lagi melihat angka-angka pada laporan keuangan.
Laporan Keuangan
Mari kita mulai..! Sebenarnya ada dua elemen terpenting laporan keuangan yang sering anda jumpai di
surat kabar.
1. Neraca.
2. Laporan Laba Rugi.
Kedua laporan ini merupakan laporan inti yang selalu selalu hadir pada setiap laporan baik laporan
kwartalan, semesteran dan tahunan. Terkadang laporan ini dilengkapi oleh Laporan Arus Kas, walau tidak
selalu. Ketiga laporan keuangan ini baru muncul secara lengkap pada laporan annual report dan
prospectus
Neraca. Neraca ibarat sebuah foto, hanya menampilkan gambaran perusahaan pada saat tanggal neraca
saja. Sebagai perbandingan laporan ini juga menampilkan ‘foto’ pada periode yang sama tahun lalu.
Didalamnya terdapat ‘gambaran’ posisi keuangan (financial position) perusahaan.
Laporan Laba Rugi. Laporan keuangan jenis ini memuat kinerja perusahaan dalam satu periode, misalnya
satu tahun. Keuntungan dan kerugian perusahaan selama satu tahun itu berikut biaya-biaya yang harus
dikeluarkan juga dimuat di sini. Apabila kita mempergunakan analogi yang sama dengan neraca di atas,
maka laporan laba rugi bisa diibaratkan seperti kamera film yang merekam perjalanan perusahaan dalam
satu periode.
Laporan Arus Kas. Laporan keuangan jenis ini akan memberikan informasi tentang arus kas masuk maupun
keluar dari perusahaan. Laporan ini bisa memberikan gambaran tentang alokasi kas ke dalam berbagai
kegiatan perusahaan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
39
NERACA
Contoh Neraca
PT. UNTUNG TERUS, Tbk.
Neraca
31 Desember 2000
AKTIVA
1999
2000
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas
Piutang Usaha
Persediaan bahan mentah & bahan jadi
Biaya dibayar dimuka
Jumlah aktiva lancar
300,000
10,000
100,000
5,000
415,000
394,600
11,000
110,000
5,500
521,100
Aktiva Tetap
Tanah dan gedung
Kendaraan & alat berat
Hak paten dan aktiva tidak berwujud lain
Jumlah aktiva tidak lancar
500,000
200,000
150,000
850,000
550,000
220,000
165,000
935,000
1,265,000
1,456,100
50,000
5,000
50,000
105,000
55,000
5,500
55,000
115,000
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Bank
Hutang sewa guna usaha
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
200,000
100,000
300,000
220,000
110,000
330,000
Ekuitas
Modal saham
Agio Saham
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
350,000
200,000
310,000
760,000
350,000
200,000
461,100
836,500
1,265,000
1,456,100
Jumlah Aktiva
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Jangka Pendek
Hutang Usaha
Hutang Pajak
Hutang jangka panjang yg jatuh tempo dlm 1 tahun
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
40
Kenapa Disebut Neraca..?
Sesuai asal kata neraca yang mencerminkan timbangan, kesamaan, keadilan…., laporan ini juga
menunjukkan keseimbangan antara sisi Aktiva (Kekayaan) dan sisi Pasiva (Kewajiban dan Ekuitas).
Karena itu dalam bahasa Ingris neraca juga disebut Balance Sheet atau bagian yang berimbang.
Persamaan Akuntansinya:
Kekayaan (Aktiva) = Pasiva (Kewajiban + Ekuitas)
Pada umumnya neraca dibagi lagi dalam dua bagian besar yaitu aktiva (asset) yang merupakan sisi
kekayaan dan investasi dari perusahaan,
dan passiva yang berisikan kewajiban dan ekuitas yang
merupakan daftar dari hutang dan kewajiban perusahaan baik jangka pendek maupun panjang, serta
investasi yang ditanam pemilik atau jumlah saham yang dikeluarkan (untuk perusahaan publik).
Bagian Neraca
Lebih jauh lagi, neraca bisa dikelompokkan pada 5 bagian saja. 2 bagian aktiva yaitu Aktiva Lancar dan
Aktiva Tetap dan 3 bagian Pasiva,yaitu Hutang Lancar, Hutang Jangka Panjang dan Ekuitas.
Aktiva lancar (Current Asset) merupakan kekayaan berupa harta likuid atau dapat digunakan
untuk berinvestasi atau membayar hutang dalam waktu dekat (biasanya di bawah satu tahun),
contohnya adalah uang kas, deposito, investasi jangka pendek, barang jadi, dan piutang usaha.
Aktiva Lancar disusun berurutan dari atas kebawah berdasarkan likuiditasnya, atau urutan
seberapa cepat asset tersebut bisa dirubah menjadi uang.
Aktiva Tetap (Fixed Asset) merupakan kekayaan berupa barang investasi yang tidak likuid atau
tidak dapat diuangkan secara cepat tanpa menimbulkan penurunan dalam penilaiannya. Contohnya
adalah tanah, gedung, kendaraan bermotor, mesin-mesin produksi, dan juga aktiva lain yang tidak
berwujud seperti hak paten, royalti, dan hak merek.
Kewajiban Jangka Pendek (Current Liabilities) adalah kewajiban yang mesti dilunasi dalam
jangka waktu satu tahun, contohnya adalah hutang usaha, hutang pajak , hutang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Kewajiban Jangka Panjang (Long Term-Liabilities) merupakan kewajiaban yang jatuh tempo
diatas satu tahuncontohnya adalah hutang bank, hutang obligasi, hutang sewa guna usaha, dan
lain-lain.
Ekuitas (Shareholders Equity)
ditahan.
terdiri dari modal saham,
tambahan modal disetor, dan laba
General Check Up
Berikut beberapa tips untuk membaca dan menganalisa neraca
1. Bandingkan Aktiva Lancar dan Hutang Jangka Pendek. Jika hutang jangka pendek lebih besar
dari aktiva lancar. Ada kemungkinan perusahaan akan mengalami likuiditas jangka pendek.
Perusahaan yang sehat biasanya memiliki aktiva lancar lebih besar dari hutang jangka pendek.
2. Bandingkan Ekuitas dan Total Hutang Jangka Panjang + Hutang Jangka Pendek. Ekuitas dan
Total hutang merupakan indikasi sumber permodalan perusahaan, apakah perusahaan dijalankan
dengan modal sendiri atau dari pinjaman bank. Perusahaan yang baik biasanya memiliki
perbandingan yang berimbang antara Ekuitas dan Total hutang.
3. Perhatikan perubahan angka yang signifikan dari tahun sebelumnya.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
41
Dari sisi Aktiva , misalkan terjadi tambahan signifikan pada aktiva tetap berarti perusaahaan baru
saja membeli Aktiva Tetap. Atau andaikata terjadi kenaikan signifikan pada Piutang Usaha, bisa
mengindikasikan masalah penagihan penjualan.
Pada sisi pasiva, jika terjadi lonjakan hutang, mengindikasikan penambahan hutang baru atau
kenaikan hutang akibat melonjaknya dollar.
LAPORAN LABA RUGI
PT. UNTUNG TERUS, Tbk.
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2000
1999
2000
% Chg
Penjualan (1)
Harga pokok penjualan (2)
Laba Kotor (3)
(3) = (1) – (2)
Beban Usaha
Penjualan dan jasa
Umum dan administrasi
Jumlah beban usaha (4)
500,000
200,000
300,000
600,000
250,000
350,000
20.0%
25.0%
16.7%
50,000
20,000
70,000
55,000
20,000
75,000
10.0%
0%
7.1%
Laba usaha (5)
(5) = (4) – (3)
230,000
275,000
19.5%
Penghasilan (Beban) Lain-Lain
Beban bunga dan bank
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing
Penghasilan bunga
Keuntungan (kerugian) lain-lain
Penghasilan (Beban) Lain-lain bersih (6)
(5,000)
(10,000)
1,000
2,000
(12,000)
(6,000)
2,000
2,000
(2,000)
(4,000)
20.0%
n.m.
100.0%
n.m.
-66.6%
218,000
71,000
24.3%
(65,400)
(81,300)
24.3%
Laba Bersih (9)
(9) = (8) + (7)
152,600
189,700
24.3%
Laba Bersih Per Saham
610.4
758.8
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (7)
(7) = (6) + (5)
Beban Pajak (8)
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
42
Bagian Laporan Laba Rugi
Kebanyakan orang hanya memperhatikan Laba Bersih (Net profit) atau Laba Per Saham (EPS atau Earning
per Share) jika dihadapkan pada laporan laba rugi. Tanpa kita sadari, sebenarnya banyak informasi penting
tentang perusahaan yang dapat kita ketahui dari laporan laba rugi, misalnya dari item-item pada laporan
itu sendiri.
(1) Penjualan. Angka penjualan berasal dari penjualan barang dan jasa secara kredit maupun tunai
pada periode tertentu.
(2) Harga pokok penjualan. pada perusahaan dagang biasa merupakan nilai perolehan barang yang
akan dijual kembali, sedangkan pada perusahaan manufaktur merupakan biaya yang dikeluarkan
hingga produk tsb. siap dijual.
(3) Laba kotor. adalah selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Disebut laba
kotor karena jumlah ini masih harus dikurangi dengan biaya-biaya usaha.
(4) Biaya-biaya usaha. sendiri biasanya dikelompokkan lagi ke dalam beban penjualan dan beban
administrasi.
Beban penjualan adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan
penjualan yang dilakukan perusahaan, misalnya promosi, pengangkutan, dan sebagainya.
Beban administrasi adalah semua biaya yang bersifat umum dalam perusahaan, misalnya
gaji dan upah, listrik, air dan telepon, pemeliharaan dan lain-lain.
(5) Laba usaha selanjutnya akan menghitung hasil dari pengurangan laba bruto dengan beban
usaha. Laba usaha ini semata-mata berasal dari kegiatan utama perusahaan.
(6) Pendapatan (beban) lain-lain adalah pendapatan atau beban lain-lain yang berasal bukan dari
kegiatan utama perusahaan. Yang termasuk dalam hal ini misalnya keuntungan dari penjualan
aktiva tetap dan pendapatan sewa. Angka pendapatan (beban) lain-lain bisa sangat
berfluktuasi tajam akibat perubahan nilai tukar, yang menyebabkan perubahan tajam pada
item laba (kerugian) akibat kurs mata uang asing
(7) Laba (rugi) sebelum pajak, dihitung menambahkan (5) Laba Usaha dengan
(8) Pendapatan (beban) lain-lain. Mencerminkan keuntungan (rugi) dari kegiatan utama dan
kegiatan sampingan.
(9) Laba bersih yang mencerminkan kenaikan bersih terhadap modal. Sebaliknya, apabila anda
menemukan perhitungan rugi bersih, sejumlah itulah penurunan atas modal perusahaan. Laba
bersih inilah yang sering dilihat oleh para pengguna laporan keuangan (misalnya investor)
karena pembagian dividen biasanya berasal dari jumlah ini.
General Check Up
Setelah mengetahu elemen laporan laba (rugi) , berikut beberapa tips guna menganalisa laporan ini.
1. Mulai dari atas, bukan dari bawah. Untuk membaca laporan rugi/laba jangan langsung lihat
laba(rugi) bersih. Sebab laporan laba (rugi) bersih, sangat mudah dimanipulasi dan terdistorsi oleh
pendapatan (beban) lain-lain sehingga tidak mencerminkan apa-apa. Bacalah dari atas
2. Penjualan. Lihat angka Penjualan.., dan bandingkan dengan penjualan tahun lalu, perhatikan
apakah ada peningkatan penjualan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang selalu
mengalami peningkatan penjualan. Hitung berapa persen peningkatan penjualan tersebut. Pada
contoh diatas PT. Untung Terus mengalami kenaikan penjualan 20%
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
43
3. Laba Kotor. Hitung prosentas kenaikan laba kotor dibandingkan tahun lalu. Kemudian bandingkan
dengan prosentase kenaikan penjualan.
Jika % kenaikan laba kotor lebih < % kenaikan penjualan biaya produksi atau harga pokok
penjualan meningkat lebih cepat dan perusahaan menjual barang dengan margin atau keuntungan
yang lebih rendah, dan sebaliknya. Pada contoh terlihat bahwa kenaikan laba kotor hanya 16.7%,
lebih kecil dibandingkan kenaikan penjualan 20%.
4. Laba Usaha. Hitung Prosentase kenaikan laba usaha dibandingkan tahun lalu. Kemudian
bandingkan dengan prosentase kenaikan laba kotor.
Jika % kenaikan laba usaha < % kenaikan laba kotor mengindikasikan adanya lonjakan biaya
operasional, atau berkurangnya efisiensi, dan sebaliknya. Pada contoh PT. Untung Terus
mengalami kenaikan laba usaha 19.5% lebih besar dari kenaikan laba kotor 16.7%
5. Pendapatan (beban) lain-lain. Angka pada item-item pendapatan (beban) lain-lain seringkali
sangat fluktuatif dan sangat besar (signifikan), walau belum tidak banyak mempengaruhi kinerja
operasional perusahaan.
Berikut analisa item penting dari pendapatan (beban) lain-lain
• Beban bunga bank, perhatikan jika ada lonjakan tajam pada beban bunga, sebab ini
mengindikasikan besarnya pinjaman baru, atau melonjaknya beban bunga akibat deresiasi
rupiah atas pinjaman dollar.
• Keuntungan (kerugian) perubahan kurs, perubahan tajam item keuntungan (kerugian) kurs,
mengindikasikan adanya pinjaman perusahaan dalam USD. Besarnya
fluktuasi angka
berbanding lurus dengan besarnya pinjaman USD yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan
selama tahun neraca tidak membayar pinjaman dollar tersebut, berarti keuntungan atau
kerugian perubahan kurs tadi hanyalah diatas kertas semata, dan tidak mempengaruhi aliran
kas perusahaan. Perubahan angka item ini cukup besar tergantung fluktuasi nilai tukar, akan
tetapi sering tidak berarti banyak dalam menilai kinerja bisnis perusahaan.
• Perhatikan perubahan signifikan angka lainnya. Misal item keuntungan (kerugian) penjualan
aset
6. Laba Rugi Bersih. Angka ini merupakan angka terakhir yang mesti anda lihat. Sebab angka ini
tidak akan berarti apa-apa jika anda tidak tahu asal perolehan dan hal yang mempengaruhi.
7. Laba Bersih Per Saham. Berasal dari laba bersih dibagi jumlah saham beredar. Seperti halnya
Laba Bersih angka ini tidak berarti banyak jika anda tidak mengetahui item-item yang
mempengaruhinya.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
44
LAPORAN ARUS KAS
PT UNTUNG TERUS, Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999
1999
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba (rugi) bersih
Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Amortisasi harta tak berwujud
Keuntungan dari penjualan harta tetap
Penurunan (kenaikan) piutang dagang
Penurunan (kenaikan) persediaan
Kenaikan (penurunan) hutang usaha
Kenaikan (penurunan) kas dari
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penjualan harta tetap
Pembelian peralatan
Pembelian tanah
Kenaikan (penurunan) kas dari
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran dividen tunai
Penerbitan saham biasa
Kenaikan hutang jangka panjang
Kenaikan (penurunan) kas dari
aktivitas pendanaan
Kenaikan bersih dalam kas
Kas pada awal tahun
Kas pada akhir tahun
152,600
5,000
2,000
(1,000)
2,000
(1,000)
2,000
161,600
2000
189,700
5,000
2,000
0
(1,000)
(10,000)
5,000
190,700
0
(10,000)
(5,000)
5,000
(20,000)
(50,000)
(15,000)
(70,000)
(45,700)
150,000
0
(56,100)
0
30,000
104,300
(26,100)
250,900
50,000
300,000
94,600
300,000
394,600
Laporan arus kas perusahaan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:
o Darimana uang kas selama periode tersebut?
o Berapakah uang kas yang digunakan selama periode tersebut?
o Untuk apa sajakah uang kas tersebut?
o Berapakah perubahan dalam saldo kas selama periode tersebut?
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
45
Bagian Laporan Arus Kas
Penerimaan dan pembayaran kas selama satu periode tersebut akan digolongkan dalam tiga klasifikasi
kegiatan :
1. Aktivitas Operasi
Dari aktivitas operasi, arus masuk kas akan terjadi apabila pendapatan dari operasi utama
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran kas untuk beban operasi. Sebaliknya,
arus kas keluar akan terjadi bila pengeluaran lebih besar dibandingkan pendapatannya.
2. Aktivitas Investasi,
Arus masuk kas dari aktivitas investasi, biasanya muncul dari hasil penjualan kekayaan, penjualan
surat utang atau ekuitas dari entitas lain, atau penerimaan pelunasan pinjaman dari entitas lain.
Sedangkan arus keluar kas akan timbul karena pembelian kekayaan, pabrik, dan peralatan,
pembelian sekuritas utang dan ekuitas dari entitas lain, serta pinjaman kepada entitas lain.
3. Aktivitas Pendanaan.
Sedangkan dari aktivitas pendanaan, arus kas masuk biasanya berasal dari penerbitan sekuritas
ekuitas dan utang (obligasi dan wesel). Arus kas keluar akan timbul karena pembayaran dividen,
penebusan utang, dan akuisisi kembali saham modal.
General Check Up
1. Sumber Informasi. Sumber informasi penyusunan arus kas biasanya didapatkan dari neraca
komparatif perusahaan dalam dua tahun terakhir, laporan laba rugi periode berjalan, dan data
transaksi lainnya. Yang anda perlu ingat adalah laporan arus kas hanya menampilkan kejadiankejadian yang melibatkan kas saja sehingga transaksi lain yang tidak melibatkan kas harus
dihilangkan efeknya (baik dengan cara dikurangkan maupun ditambahkan pada perhitungan laba
rugi). Hal ini anda bisa lihat pada perhitungan arus kas dari aktivitas operasi pada laporan arus kas
di atas.
2. Arus Kas dari Aktivitas Operasi. Dihitung dengan cara menambahkan laba bersih dengan
perhitungan biaya yang tidak melibatkan kas (seperti penyusutan dan amortisasi) serta perubahan
pos aktiva dan pasiva lancar.
Laba bersih PT. Untung Terus Rp. 189,700 harus ditambahkan penyusutan dan amortisasi (Rp.
5,000 dan 2,000) dikurangi laba penjualan asset, serta disesuaikan dengan perubahan pos aktiva
dan pasiva lancar.
3. Arus Kas dari Aktivitas Investasi. Sesuai dengan namannya, bagian ini akanmencerminkan arus
dana masuk/keluar sebagai akibat pembelian atau penjualan aktiva tetap. Dari laporan arus kas di
atas, aktivitas investasi membukukan nilai negatif, yaitu (Rp. 70,000), yang artinya pengeluaran
kas untuk kegiatan investasi lebih besar dibandingkan dengan pemasukannya. Kegiatan yang
menyebabkan pengeluaran kas tersebut yaitu pembelian peralatan dan tanah. Apabila anda
hubungkan dengan kegiatan perusahaan, bisa saja perusahaan memang sedang melakukan ekspansi
atau perluasan usaha sehingga kas lebih banyak dikeluarkan untuk tujuan itu.
4. Arus Kas Pendanaan. Sementara itu, aktivitas pendanaan juga memperlihatkan arus kas negatif
tahun 2000,dimana pengeluaran untuk dividen lebih besar dari kenaikan hutang. Sedangkan pada
tahun 1999 arus kas dari pendanaan positif karena adanya arus masuk akibat peneluaran saham
baru.
5. Saldo Akhir. Selanjutnya dari ketiga aktivitas tersebut, anda harus menghitung peningkatan atau
penurunan kas yang terjadi yang kemudian ditambahkan dengan kas awal. Pada contoh di atas,
kenaikan bersih kas than 2000 Rp. 94,600 ditambahkan dengan kas awal yaitu Rp 300,000 akan
menjadi Rp 394,600. Inilah nilai kas anda pada akhir tahun.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
46
Rasio-Rasio Penting
Ada satu lagi ‘produk sampingan’ dari laporan keuangan yang tidak kalah pentingnya yaitu rasio keuangan.
Rasio ini dihitung dari laporan keuangan yang sudah ada, baik neraca maupun laba rugi. Rasio-rasio ini
sangat mempermudah upaya pembandingan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun atau malah dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama. Contoh-contoh rasio keuangan penting, antara lain:
PER SHARE RATIO
Earning Per Share
=
Net Income
---------------------------------------Common share outstanding
=
Rp 100 juta
--------------------------1 juta lembar saham
=
Rp 100/ lembar saham
Rasio ini didapatkan dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham beredar. Dari
perhitungan di atas, setiap satu lembar saham akan mendapatkan bagian laba sebesar Rp 100.
Dividend per share
=
Total annual dividends paid to common shareholders
----------------------------------------------------------- ----------------Weighted average common shares outstanding
Rasio ini ingin menyampaikan berapa besar bagian dividen yang akan didapatkan oleh setiap saham, dalam
hal ini jumlah saham telah dirata-ratakan secara tertimbang. Jumlah saham beredar yang dipergunakan
sama dengan yang tercantum dalam balance sheet.
Sales per share
=
Sales
-------------------------------------------------------------------Weighted average common shares outstanding
Sales per Share menunjukkan bagian dari penjualan yang akan didapatkan oleh rata-rata tertimbang
saham beredar.
Cash flow per share
=
Cash flow from operation after taxes
-------------------------------------------------------------------Weighted average common shares outstanding
Rasio ini menghitung bagian arus kas yang dapat diterima oleh rata-rata tertimbang saham beredar. Arus
kas yang dipergunakan sebagai numerator adalah yang berasal dari aktivitas operasi sebagai representasi
produktivitas perusahaan dalam kegiatan utamanya.
PRICE RATIO
P/E
=
Price per share
-------------------------Earning per share
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
47
=
Rp 500
------------------------------Rp 100/ lembar saham
=
5 kali
Analisa jenis ini biasa disebut price earning ratio, adalah perbandingan harga saham dengan laba per
saham yang kemudian menjadi ukuran penting yang menjadi landasan pertimbangan seorang investor
membeli saham sebuah perusahaan.
Hal umum yang dilakukan adalah menjadikan rasio P/E sebagai pembanding untuk menilai pertumbuhan
suatu perusahaan. Artinya, pertumbuhan sebuah perusahaan dinilai tinggi jika rasio P/E perusahaan
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rasio P/E perusahaan dalam industri yang sejenis.
Earnings Yield
=
Earning per share
--------------------------Price per share
Rasio ini adalah kebalikan dari P/E ratio yang pada dasarnya sama dengan P/E yaitu menghitung tingkat
pengembalian earning yang dibandingkan dengan harga saham per lembar.
Dividen Yield
=
Dividen per tahun
-------------------------Harga saham
=
Rp 10 X 4 kuartal
------------------------Rp 1000/saham
=
4%
Dividen Yield adalah persentase dari harga saham perusahaan dengan besarnya dividen yang
dibayarkannya. Misalnya, jika sebuah perusahaan membayarkan Rp. 10 dividen dalam 1 kuartal dan harga
sahamnya diperdagangkan Rp 1000 per lembar, maka yield dividennya adalah 4%.
Price-to-book value
=
Price per share
------------------------------Book value per share
Rasio ini membandingkan antara nilai saham menurut pasar dengan harga saham berdasarkan book value.
Perhitungan ini ingin melihat berapa besar tingkat undervalued maupun overvalued harga saham yang
dihitung berdasarkan book value setelah dibandingkan dengan harga pasar.
PROFITABILITY RATIO
Return on capital
=
Net Income + minority interest + tax – adjusted interest
-----------------------------------------------------------------------------Tangible assets – short term accrued payables
Rasio ini ingin menunjukkan tingkat pengembalian keuntungan perusahaan terhadap modal yang dimiliki.
Perhatikan bagian penyebut rasio di atas. Bagian short term accrued payable sengaja dikurangkan dari
tangible assets karena komponen bunganya tidak dapat diobservasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
48
Capital turnover
=
Sales
------------------------------------------------------------------Tangible assets – short term accrued payables
Sama halnya dengan return on capital, rasio ini hendak menghitung pengembalian keuntungan perusahaan
terhadap modal yang dimiliki perusahaa atau bias juga disebut rasio perputaran. Jika pada rasio
sebelumnya keuntungan perusahaan dinyatakan dengan net income, maka pada rasio ini variabel yang
ingin dibagi adalah penjualan.
Earnings margin
=
Net Income + minority interest + tax – adjusted interest
-----------------------------------------------------------------------------Sales
Earning Margin ini menghitung hasil operasi perusahaan pada satu periode. Keuntungan yang didapatkan
dibandingkan langsung penjualan yang terjadi. Keuntungan yang dipergunakan di sini masih
mempergunakan jumlah keuntungan sebelum dikurangi pajak dan juga sebelum pendapatan dari kegiatan
non operasi dimasukkan
GROWTH RATIO
Growth in sales
=
Sales in final period
----------------------------Sales in base period
Rasio ini hendak menghitung tingkat pertumbuhan penjualan yang perhitungannya adalah membandingkan
antara penjualan pada akhir periode dengan penjualan yang dijadikan periode dasar. Apabila nilai
perbandingannya makin besar, maka anda bisa mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan penjualan
perusahaan makin baik.
Growth in total return =
Net earned for total capital in final period
----------------------------------------------------------Net earned for total capital in base period
Perhitungan ini hendak membandingkan antara penghasilan total pada akhir periode dengan periode yang
dijadikan dasar perhitungan.
Growth in earning
per share
=
Earning per share in final period
----------------------------------------------Earning per share in base period
Rasio yang satu ini ingin melihat pertumbuhan EPS dengan cara membandingkan nilai EPS periode akhir
dengan EPS periode dasar. Seperti halnya rasio-rasio pertumbuhan sebelumnya, nilai rasio ini jika semakin
besar akan semakin baik.
PAYOUT RATIO
Payout Ratio
=
Dividend paid on common
-----------------------------------------------Net Income available for common
Rasio ini ingin menjelaskan berapa besar porsi dividen dari net income perusahaan. Apabila rasio ini makin
besar, anda bisa berharap banyak bahwa dividen yang dibagikan relatif makin besar pula dari net income.
Artinya perusahaan memang mengalokasikan keuntungannya saat itu untuk para pemegang sahamnya.
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
49
Sebaliknya jika rasio ini makin kecil, artinya perusahaan mengalokasikan sebagian besar laba bersihnya
untuk berinvestasi lagi atau memenuhi keperluan perusahaan yang lain.
Dividend to cash flow =
Dividend paid on common
-----------------------------------------------------Cash flow from operations after taxes
Tidak berbeda jauh dengan payout ratio, dividend to cash flow ratio juga dipergunakan untuk menghitung
porsi dividen yang dalam rasio kali ini diperhitungkan dari arus kas. Arus kas yang dimaksudkan adalah
yang berasal dari aktivitas operasi yang telah dikurangkan dengan pajak.
CREDIT RATIO
Current Assets
-------------------------Current Liabilities
Current Ratio =
=
Rp. 10 juta
--------------Rp. 5 juta
=
2.0
Rasio ini ingin mengukur kemampuan aktiva lancar memenuhi kewajiban lancarnya. Dalam perhitungan di
atas, perusahaan memiliki kemampuan memenuhi kewajiban lancarnya sebesar 2 kali dari aktiva
lancarnya. Dengan kata lain, likuiditas perusahaan bisa dikatakan cukup tinggi.
Quick Ratio
=
Current Assets - Inventory
--------------------------------------Current Liabilities
=
Rp. 10 juta – Rp. 2.5 juta
--------------------------------Rp. 5 juta
=
1.5
Rasio ini juga masih mengukur kemampuan likuiditas perusahaan. Hanya saja, berbeda dengan current
ratio, persediaan dalam aktiva lancar sengaja dikurangkan karena menurut beberapa pendapat,
persediaan tidak cukup likuid untuk dikonversikan segera ke dalam bentuk kas. Dari perhitungan di atas,
besar quick ratio perusahaan adalah 1.5 kali.
Working Capital=
Current Assets – Current Liabilities
=
Rp 10 juta
=
Rp 5 juta
- Rp 5 juta
Perhitungan rasio ini menghasilkan Rp 5 juta sebagai hasil pengurangan dari aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Ini menandakan perusahaan cukup sehat karena mampu menyediakan dana untuk
kegiatan operasi perusahaan.
Cash Ratio
=
Cash item
------------------------Current liabilities
Rasio ini mirip dengan current ratio, yaitu mengukur likuiditas perusahaan. Rasio ini lebih menitikberatkan
pada kas dan setara kas yang dibandingkan langsung dengan kewajiban lancar. Apabila nilai rasio ini cukup
tinggi, itu berarti kesiapan kas perusahaan untuk sewaktu-waktu dipergunakan memenuhi kewajiban
lancar cukup bagus. Tetapi berhati-hatilah apabila jumlah kas perusahaan ternyata melebihi kewajaran
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
50
karena, anda perlu ingat, ada opportunity cost yang hilang karena akan lebih baik jika kas tersebut
diinvestasikan dengan harapan nilainya akan bertambah.
OTHER RATIO
EV / SE =
(Shares Out X Price) + Debt - Cash
------------------------------------------------Shareholder’s Equity
Rasio lainnya yaitu EV/SE yaitu menilai suatu perusahaan dengan mengurangi nilai kapitalisasi pasar
dengan kas dan yang setara dengan kas ditambah dengan hutang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Alasan mengapa mengurangkan kas dan yang setara dengan kas adalah karena jika seorang investor
membeli sebuah perusahaan, maka ia akan mendapatkan seluruh kas yang saat ini dimiliki perusahaan.
Inventory Turnover
=
Cost of Good Sold
----------------------------------------Average Inventory for Period
Rasio ini mengukur berapa besar perputaran persediaan yang terjadi pada perusahaan. Makin besar rasio
yang dihasilkan, menandakan perputaran persediaan yang makin besar pula, yang berarti perusahaan
memiliki kemampuan berproduksi yang baik sehingga persediaan tidak lama tertumpuk.
ROE
=
One year earning
-----------------------Shareholder’s Equity
=
100 juta
----------1 miliar
=
10%
Rasio ROE ini untuk menentukan tingkat pengembalian pada ekuitas (Return on Equity / ROE). ROE adalah
sebuah ukuran dari besarnya jumlah laba dari sebuah perusahaan yang dihasilkan dalam 1 tahun terakhir
dibandingkan dengan nilai ekuitasnya. Tidak seperti yang lainya, satuan dari ROE ini adalah persentase.
Account Receivable Turnover =
Sales
----------------------------Account Receivable
Account Receivable Turnover ini menghitung berapa besar kemampuan perusahaan mendapatkan
pelunasan piutangnya. Semakin tinggi nilainya semakin cepat piutang perusahaan dapat tertagih seiring
juga dengan peningkatan penjualan perusahaan tersebut.
Dari ketiga laporan keuangan di atas, para investor memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang
pentingnya satu laporan keuangan relatif terhadap yang lain. Adakalanya investor melihat bahwa laporan
laba rugi adalah yang paling penting karena menampilkan kinerja perusahaan selama satu periode hingga
menghasilkan laba (rugi) perusahaan. Tetapi, di pihak lain ada pula yang menganggap bahwa neraca lah
yang paling penting karena bisa menyajikan posisi keuangan perusahaan saat itu, hingga mereka bisa
menilai apakah perusahaan tersebut sedang sehat atau tidak (terutama dari komposisi hutang dan
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
51
asetnya). Ada pula yang lebih senang melihat laporan arus kas sebagai penilai kinerja perusahaan
terutama dari sisi likuiditasnya. Yang menarik adalah banyak pula investor yang lebih senang melihat rasiorasio keuangan yang tentunya bisa dibandingkan dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya atau malah bisa
dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Apapun jenis laporan keuangan yang anda jadikan patokan penilaian, tidak akan menjadi masalah apabila
anda bisa membacanya dengan baik dan menginterpretasikannya dengan benar. Oleh karena itulah,
kemampuan anda untuk membaca dan menganalisa laporan keuangan sangat diperlukan. Satu lagi yang
perlu anda ingat bahwa membaca laporan keuangan tidak serumit yang dibayangkan dan tidak ada kata
terlambat untuk mulai mempelajarinya. Selamat mencoba.
www.e-samuel.com
PT Samuel Sekuritas Indonesia - Research Division
52
Download