Database Pelanggan dan Pemasaran Database Database pelanggan (customer database) adalah kumpulan informasi komperhensif yang terorganisasi tentang pelanggan perorangan atau prospek terkini, yang dapat diakses dan ditindaklanjuti untuk tujuan pemasaran seperti mengembangkan arahan, arahan kualifikasi, penjualan produk atau jasa. Pemasaran database adalah proses membangun, memelihara, dan menggunakan database pelanggan dan database lain (produk, pemasok, penjual perantara) untuk menghubungi, bertransaksi, dan membangun hubungan pelanggan. A. Database Pelanggan Banyak perusahaan mencampuradukkan daftar alamat suratmenyurat pelanggan dengan database pelanggan. Daftar alamat-suratmenyurat pelanggan (customer mailing list) hanyalah sekumpulan nama, alamat, dan nomor telepon. Database pelanggan mengandung lebih banyak informasi, terakumulasi melalui transaksi pelanggan, informasi registrasi, pertanyaan telepon, cookies (data internet), dan semua kontak pelanggan. Idealnya database bisnis (business database) berisi pembelian masa lalu pelanggan, demografis(usia, penghasilan, anggota keluarga, tanggal lahir), psikografis (kegiatan, minat, dan opini), mediagrafis (media yang disukai), serta informasi lain yang berguna. Database bisnis juga berisi status kontrak saat ini, perkiraan bagian pemasok dalam bisnis pelanggan, pesaing pemasok, penilaian kekuatan dan kelemahan kompetitif dalam menjual dan melayani pelanggan, serta praktik, pola, dan kebijakan pembelian yang relevan. B. Gudang Data dan Penggalian Data Perusahaan yang handal melakukan penangkapan informasi setiap kali pelanggan berhubungan dengan salah satu departemen mereka. Titik kontak meliputi pembelian pelanggan, panggilan layanan yang diminta pelanggan, pertanyaan online, atau kartu diskon melalui pos. Bank dan perusahaan kartu kredit, perusahaan telepon, pemasar katalog, dan banyak perusahaan lain mempunyai informasi tentang pelanggan mereka, tidak hanya mencakup alamat dan nomor telepon, tetapi juga transaksi dan data tentang usia, ukuran keluarga, penghasilan, dan informasi demografi lainnya yang harus diperbaharui. Data ini dikumpulkan oleh pusat hubungan perusahaan dan diatur dalam gudang data (data warehouse) dimana perusahaan dapat menangkap, menanyakan, dan menganalisisnya untuk menarik kesimpulan tentang kebutuhan dan respons pelanggan perorangan. Telemarketer dapat menjawab pertanyaan pelanggan berdasarkan gambaran total hubungan pelanggan. Melalui penggalian data (datamining) ahli statistik pemasaran dapat menarik informasi yang berguna tentang individu, tren, dan segmen dari kumpulan data. Penggalian data ini menggunkan teknik statistik dan matematika canggih seperti analisis kelompok, dan deteksi interaksi otomatis, pemodel prediktif, dan jaringan cerdas. Beberapa peneliti meyakakini bahwa database khusus dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan bagi perusahaan. Secara umum perusahaan dapat menggunakan database mereka dalam lima cara, diantaranya: 1. Mengidentifikasi prospek : banyak perusahaan menghasilkan arahan penjualan dari iklan produk atau jasa mereka. Iklan itu biasanya mengandung unsur respons, seperti kartu tanggapan bisnis atau nomor telepon bebas pulsa, dan perusahaan membangun databasenya dari respons pelanggan. Perusahaan memilih database 2. 3. 4. 5. untuk mengidentifikasi prospek terbaik, lalu menghubungi mereka lewat surat, telepon, atau panggilan pribadi dalam usaha menjadikan mereka pelanggan. Memutuskan pelanggan yang seharusnya menerima tawaran tertentu : perusahaan tertarik untuk menjual, penjualan ke atas, dan penjualan silang produk dan jasa mereka. Perusahaan menetapkan kriteria yang menggambarkan pelanggan sasaran ideal untuk penawaran tertentu. Memperdalam loyalitas pelanggan: perusahaan dapat membangun minat dan antusiasme dengan mengingat prefrensi pelanggan dan mengirimkan hadiah yang tepat, kupon diskon, dan bacaan menarik. Mengaktifkan kembali pembelian pelanggan: perusahaan dapat memasang surat otomatis (pemasaran otomatis) yang mengirimkan kartu ucapan ulang tahun atau ulangtahun pernikahan, atau promosi pada saat musim berakhir. Database dapat membantu perusahaan membuat penawaran menarik dan teratur. Menghindari kesalahan pelanggan serius : sebuah bank mengakui sejumlah kesalahan yang dilakukannya akibat tidak menggunakan database pelanggan dengan baik. Kelemahan Pemasaran Database dan CRM Ada empat masalah yang mencegah perusahaan untuk menggunakan CRM secara efektif. Masalah pertama adalah proses membangun dan mempertahankan database pelanggan memerlukan investasi besar dalam piranti keras komputer, piranti lunak database, program analisis, hubungan komunkasi dan personel ahli. Membangun database pelanggan tidak layak dilakukan dalam keadaan berikut: 1. Ketika produk merupakan produk yang dibeli satu kali seumur hidup (grand piano). 2. Ketika pelanggan memperlihatkan sedikit loyalitas terhadap merek (ada banyak bauran pelanggan). 3. Ketika penjualan unit sangat kecil (permen). 4. Ketika biaya pengumpulan informasi terlalu tinggi. Masalah keduanya adalah sulitnya membuat semua orang dalam perusahaan agar berorientasi pada pelanggan dan menggunakan informasi yang tersedia. Karyawan menemukan bahwa lebih mudah bagi mereka untuk melaksanakan pemasaran transaksi tradisional dibandingkan mempraktikan pemasaran hubungan pelanggan. Pemasar database yang efektif menuntut pengelolaan dan pelatihan karyawan, penyalur, dan pemasok. Masalah ketiganya adalah bahwa tidak semua pelanggan menginginkan hubungan dengan perusahaan, dan mereka mungkin tidak suka mengetahui bahwa perusahaan mengumpulkan begitu banyak informasi pribadi tentang mereka. Pemasar harus memperhatikan prilaku pelanggan terhadap privasi dan keamanan. Masalah keempatnya adalah bahwa asumsi dibelakang CRM mungkin tidak selalu benar. Sebagai contoh, mungkin lebih mahal bila perusahaan melayani pelanggan yang lebih setia. Pelanggan volume tinggi sering mengetahui nilai mereka bagi perusahaan dan dapat memanfaatkannya untuk mendapat layanan premium atau diskon harga. Pelanggan yang setia mungkin mengharapkan dan menuntut lebih banyak dari perusahaan dan tidak menyukai semua usaha perusahaan untuk mengenakan harga penuh atau harga yang lebih tinggi. Merka juga bisa cemburu terhadap perhatian yang diberikan kepada pelanggan lain. Pada suatu studi menemukan bahwa pelanggan yang mendapatkan nilai tinggi dalam kesetiaan perilaku dan membeli banyak produk perusahaan merupakan pemasar berita dari mulut ke mulut yang kurang aktif ketimbang pelanggan yang mendapat nilai tinggi dalam kesetiaan sikap dan mengekspresikan komitmen yang lebih besar bagi perusahaan. Maka manfaat pemasar database tidak datang tanpa biaya besar, tidak hanya dalam pengumpulan data pelanggan asli, tetapi juga dalam memelihara dan menggali data tersebut. Ketika pemasar database berhasil, gudang data menghasilkan lebih dari biayanya, tetapi data itu harus berada dalam kondisi yang baik dan hubungan yang ditemukan harus valid. Pemasar database paling sering digunakan oleh pemasar bisnis dan penyedia asa yang biasanya dapat mengumpulkan banyak data pelanggan dengan mudah. Jenis perusahaan yang berada dalam posisi terbaik tuntuk berinvestasi dalam CRM adalah perusahaan yang banyak melakukan penjualan silang dan penjualan lanjutan. (seperti GE dan Amazon.com) atau yang pelanggannya mempunyai kebutuhan yang sangat terdiferensiasi dan mempunyai nilai yang sangat terdiferensiasi bagi perusahaan. Pengecer baang kemasan dan perusahaan barang kemasan konsumen lebih jarang menggunakan pemasaran database, meskipun beberapa perusahaan membangun database untuk merek-merek tertentu. Bisnis dengan CLV rendah, bauran yang tinggi, dan tidak ada kontak langsung antara penjual dan pembeli akhir mungkin tidak banyak mendapatkan banyak manfaat dari CRM. Deloitte Consulting menemukan bahwa 70% perusahaan menemukan sedikit atau tidak adanya perbaikan melalui implementasi CRM . alasannya sistem CRM dirancang dengan buruk, sistem ini menjadi terlalu mahal, engguna tidak banyak menggunakannya, atau tidak banyak melaorkan manfaat, dan kolaborator mengabaikan sistem. Seklompok komentator bisnis menyebutkan hal beerikut sebagai empat bahaya utama CRM : a. b. c. d. Mengimplementasikan CRM sebelum menciptakan strategi pelanggan. Menjalankan CRN sebelum mengubah organisasi untuk enyesuaikan diri. Mengasumsikan bahwa semakin banyak teknologi CRM, berarti semakin baik. Mengintai, bukan membujuk pelanggan. George Day dari Wharton menyiulkan bahwa salah satu alasan dibalik gagalnya CRM adalah perusahaan berkonsentrasi pada proses kontak pelanggan tanpa melakukan perubahan terkait dalam struktur dan sistem internal. Solusinya mengubah konfigurasi sebelum menetakan CRM. KESIMPULAN Pelanggan adalah pemaksimal nilai, karena mereka membentuk ekspektasi nilai dan bertindak berdasarkan ekspektasi nilai tersebut. Kepuasan pembelibmerupakan pfungsi kinerja yang dipersepsikan pada produk dan ekspektasi pembeli. Bahwa kepuasan tertinggi menimblkan loyalitas pelanggan yang tinggi pula. Kehilangan pelanggan yang menguntungkan dapat sangat mempengaruhi laba perusahaan. Kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah pemasaran hubungan. Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa baerdasakan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Manajer pemasar harus menghitung nilai seumur hidup pelanggan dari basis pelanggan mereka untuk memahami implikasi laba mereka. Mereka juga harus menentukan cara untuk meningkatkan nilai basis pelanggan. Perusahaan juga menjadi ahli dalam manajemen hubungan pelanggan (CRM), yang berfokus pada pengembangan program untuk menarik dan mepertahankan pelanggan yang tepat dan memenuhi kebutuhan individual pelanggan bernilai tersebut. Maka diperlukan pembentukan database pelanggan dan penggalian data untuk mendeteksi tren, segmen, dan kebutuhan individual. DAFTAR PUSTAKA Kotler Philip, dan Kevin Lane Keller.2008.Manajemen Pemasaran.Jakarta.Erlangga.