Berita Pers Penerapan SID Untuk Pemilik Surat Berharga: Database Investor di KSEI Makin Lengkap Jakarta, 11 November 2016 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) secara resmi ditunjuk sebagai Single Investor Identification (SID) generator bagi pemilik Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga (SB) lainnya yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI). Peresmian dilakukan oleh Deputi Gubernur BI, Ronald Waas dan Dewan Komisioner selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, disaksikan oleh Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko, Kementerian Keuangan, Loto Ginting dan Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi. Turut hadir dan menyaksikan peresmian tersebut, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A OJK, Fakhri Hilmi, Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI, Bramudija Hadinoto, serta Direksi Bursa Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia serta Direksi dan Komisaris KSEI. Peresmian tersebut merupakan kelanjutan dari penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KSEI dan BI yang telah dilakukan pada 22 Oktober 2016, dan telah resmi diimplementasikan sejak tanggal 3 Oktober 2016 oleh BI. Penunjukan KSEI sebagai SID generator bagi pemilik SB dan SBN ditegaskan juga melalui surat persetujuan OJK nomor S-432/D.04/2016 tanggal 19 Agustus 2016 perihal Persetujuan KSEI sebagai SID generator SBN dan Surat Berharga Lain, serta penyampaian informasi SID SBN dan Surat Berharga Lain dari KSEI kepada BI. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka seluruh pemilik Surat Berharga akan diberikan SID, meskipun Surat Berharga tersebut tersimpan di Sub Registry anggota BI-Scripless Securities Settlement System (BISSSS) selain KSEI, yang berjumlah 18 Sub Registry. Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan,”Penerapan SID bagi pemilik Surat Berharga yang diterbitkan BI tersebut merupakan salah satu perluasan dari SID yang mulai diterapkan di pasar modal sejak tahun 2009. Tonggak sejarah baru kemudian terwujud melalui kewajiban kepemilikan SID bagi setiap investor pemilik Efek di Bursa sejak tahun 2012, menyusul untuk investor Reksa Dana saat implementasi S-INVEST Agustus 2016 lalu. Otomatis dengan adanya penerapan SID untuk pemilik Surat Berharga, database investor yang tercatat di KSEI semakin lengkap”. Friderica juga menjelaskan bahwa penerapan SID bagi investor di pasar modal dapat memudahkan otoritas pasar modal dalam melakukan pengawasan atas seluruh transaksi Efek yang dilakukan oleh investor, sehingga penyalahgunaan dan penyelewengan rekening nasabah dapat dihindari. Dengan semakin terkonsolidasinya database investor pasar modal di KSEI, gambaran investor dari segi demografis, seperti usia, gender, pekerjaan serta domisili sebaran investor secara nasional menjadi lebih jelas. Berdasarkan data yang tercatat di KSEI per tanggal 7 November 2016, terdapat 104.091 nasabah pemilik SBN dan SB yang telah dibuatkan SID, dengan rincian investor domestik sebanyak 92.252 dan investor asing sebanyak 11.839. Apabila ditambahkan dengan data SID pemilik Efek yang tercatat di KSEI lainnya, maka total jumlah investor yang tercatat di KSEI sebanyak 858.160. 1/2 “Data tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui potensi investor serta pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Misalnya bila kita melihat data per 7 November 2016, investor di Pasar Modal Indonesia masih didominasi oleh pria, berusia 31 - 40 tahun, berprofesi sebagai karyawan swasta dan berdomisili di wilayah DKI Jakarta, dan berbagai data lainnya. Dengan mengetahui profil yang ada maka akan memudahkan pelaku pasar dalam menyiapkan strategi pengembangan yang tepat,” tambah Friderica. Menanggapi penerapan SID untuk pemilik Surat Berharga, Deputi Gubernur BI Ronald Waas menyatakan rasa penghargaan dan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kerjasama ini. “Berkat kerjasama yang baik dari semua pihak, penerapan SID untuk Surat Berharga Negara dan Surat Berharga yang telah direncanakan sejak tahun 2012 telah berhasil diimplementasikan. Ini karena adanya kebutuhan informasi yang terkonsolidasi atas kepemilikan surat berharga. Data pencatatan kepemilikan surat berharga sebelumnya hanya sampai level peserta, sehingga sulit menampilkan informasi profil masing-masing investor,” ungkap Ronald. Ia menambahkan, melalui penerapan ini, maka data investor pemilik surat berharga dapat terkonsolidasi sehingga akan menjadikan proses pengambilan keputusan dan kebijakan tentang surat berharga menjadi semakin baik dan cepat, karena data menjadi salah satu komponen penting untuk kualitas pengambilan keputusan yang diambil. Adapun pertimbangan Bank Indonesia menunjuk KSEI sebagai generator SID untuk pemilik Surat Berharga, karena KSEI telah memiliki pengalaman sebagai penerbit SID untuk investor pemilik saham sejak tahun 2012. Dewan Komisioner selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, menyambut gembira perluasan SID yang kini juga diterapkan untuk pemilik SBN dan SB. “Perkembangan pasar modal dan pasar keuangan lainnya tentunya memerlukan sinergi antara pemerintah, OJK, lembaga Negara, SRO dan pelaku pasar lainnya. Perluasan SID untuk Surat Berharga memang merupakan salah satu rencana OJK, setelah melihat manfaat yang maksimal dari penerapan SID untuk saham. SID ini sangat bermanfaat terutama bagi investor sendiri karena catatan kepemilikan Efek dapat terlihat dari masing-masing investor, berbeda dengan dahulu yang tercatat atas nama broker-nya,” ujar Nurhaida. Regulator dan pelaku industri pasar modal berupaya untuk melakukan pengembangan secara terus menerus. Dengan infrastruktur yang lengkap dan reliable Nurhaida berharap dapat meningkatkan kepercayaan investor karena kepercayaan yang tinggi dari investor dapat membuat market stabil. Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan dukungan atas pengembangan penerapan SID untuk Investor SBN dan SB yang diterbitkan Bank Indonesia, BI dan OJK memberikan piagam penghargaan kepada 18 Sub Registry. Penerapan SID untuk investor pemilik Surat Berharga merupakan langkah baru dari pengembangan SID di Pasar Modal Indonesia. Diharapkan pada masa mendatang KSEI dapat semakin mengembangkan SID baik untuk kebutuhan atas database investor pasar modal yang tercatat di KSEI, pengawasan, maupun pengembangan infrastruktur pasar modal. ---***--Informasi lebih lanjut: Nina Rizalina Unit Pemasaran dan Komunikasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Telp. (021) 5299 1019 Fax. (021) 5299 1129 www.ksei.co.id 2/2