A. MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PADA WAN Mendiagnosis permasalahan perangkat tersambung jaringan luas atau Wire Less merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran agar didapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas atau WAN. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan: a) Tegangan Listrik Tegangan listrik menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada Wirelesss/radio workstation maupun di rooter server. b) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat WireLess disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi dikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala. c) Perangkat Software Gangguan dapat terjadi dari software yang ada diserver atau PC client, gannguan ini bias disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi di wireless, konflik IP ( Internet Protocol ),tidak jalannya proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi jeni ganguan software lainnya, solusiny adalah Admin harus menguasa standardt server dan client. Trouble Shooting : • Periksa apakah kartu jaringan rusak secara fisik atau tidak • Periksa apakah kabel sudah dipasang secara benar sesuai dengan prosedur • Periksa apakah ada kerusakan pada Hub/konsetrator jaringan Periksa software jaringan • Periksa apakah kartu jaringan sudah diaktifkan melalui bios • Periksa apakah kartu jaringan sudah ada drivernya yang terpasang • Periksa apakah kartu jaringan sudah dikonfigurasikan IP-nya Dengan melakukan pemeriksaan kedua hal tersebut maka kita bisa memilah jenis masalah yang timbul dan melakukan trouble shootig berdasar jenis permasalahan yang muncul. Langkah isolasi kerusakan : Supaya tidak terjadi kerusakan saat pemakaian perangkat jaringan baik yang berupa hardware maupun software maka kita perlu memperhatikan beberapa hal. • Kerusakan pada perangkat keras Sebelum memasang perangkat jaringan, semua diperiksa secara cermat apakah terdapat cacat secara fisik pada perangkat tersebut. • Bacalah manual dari tiap – tiap perangkat untuk mengetahui kemampuan kerja dari alat tersebut. • Jika terdapat kerusakan pada alat, langsung lakukan penggantian alat. • Jangan pernah memaksakan alat untuk bekerja melebihi kemampuan alat. Masalah karena kegagalan piranti jaringan • Skala gangguan akibat dari kegagalan piranti jaringan juga bisa bervariasi, dari hanya sebuah komputer karena kegagalan NIC; beberapa komputer karena kegagalan switch; atau bahkan berskala luas karena kegagalan pada switch central yang menghubungkan jaringan server. Untuk kegagalan lan card di salah satu komputer bisa diganti dengan network card cadangan anda. • Terus bagaimana kalau kegagalan jaringan itu akibat kerusakan pada switch? Design anda mengenai redundansi jaringan akan sangat membantu dalam menyelamatkan kegagalan jaringan anda. Kebutuhan load balancing dan redundansi haruslah dikaji untuk setiap kebutuhan berdasarkan penggunaan link redundansi; piranti router; switch dan multi-homed host yang bersifat kritis. Tujuan dari system redundansi ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan layanan dimana tidak ada satupun titik rawan kegagalan. • • • • • • • • • • • Mari kita perhatikan pada gambar diatas tentang system redundansi. Redundansi switch; jika terjadi masalah dikarenakan kegagalan pada switch A, Switch B masih bisa berfungsi untuk mensuplay link kepada server dan juga ke dua distribusi switch dan link ke WAN. Jenis masalah jaringan ini tidak akan mempengarui system server down. Redundansi router akan membuat backup link WAN saat terjadi masalah pada salah satu router. Misal salah satu router yang menghubungkan jaringan frame relay anda ke kantor lainnya, maka masih ada backup link di router satunya. Redundansi link – akan membackup link jika ada masalah jaringan dengan terputusnya link ke server atau ke switch. Kita bisa mengaplikasikan system redundansi ini pada model scenario sebelumnya yang menghubungkan kedua kantor Mining dan HRD dengan menarik dua kabel UTP Cat5e bawah tanah sebagai link redundansi. Pastikan bahwa kedua kabel redundansi ini tidak terhubung kepada switch yang sama, karena kalau terjadi kegagalan pada switch maka akan percuma juga. Untuk redundansi link internet, sebenarnya sudah banyak dipasaran router dengan port WAN dua atau lebih sehingga tidak perlu lagi dua router. Router jenis ini biasanya untuk kantoran kecil menengah dimana dua port WAN bisa failover – failback. Jadi jika link utama fail, maka akan failover ke link backup. Atau bisa juga kedua link dibuat load balancing, sebut saja FVS336G Dual Wan Gigabit SSL VPN Firewall. Masalah jaringan karena kegagalan system Walaupun kegagalan system bukanlah akibat dari kegagalan infrastruktur jaringan, tetap saja user anda akan menelpon anda dengan pertanyaan seperti berikut: “halo Agus…apa ada masalah jaringan? Saya tidak bisa mengakses email saya … atau saya tidak bisa akses internet …atau bahkan pertanyaan dari seorang operator radio “halo Agus …saya kok gak bisa akses foldernya Presdir yach …kenapa?” Kegagalan system bisa saja karena ada masalah dengan DHCP server anda sehingga clients tidak menerima IP address. Atau bisa saja karena ada masalah dengan system Directory Services anda sehingga clients tidak bisa logon ke jaringan.Atau bisa saja karena ada masalah dengan register nama pada system DNS anda. Masalah jaringan karena ledakan virus Jenis ini juga merupakan masalah jaringan yang bukan karena kegagalan infrastruktur jaringan fisik, akan tetapi system jaringan anda akan kebanjiran • traffic dari pengaruh virus yang menyerang system server dan menulari ke semua komputer dalam jaringan anda. Kinerja dari system jaringan anda akan menjadi sangat pelan sekali bahkan boleh dibilang ambruk. Apa yang bisa anda lakukan dengan serangan virus ini adalah menerapkan best practice security policy, pertahanan system anda harus kebal sekali. Segala macam masalah jaringan, anda sebagai network dan system administrator haruslah bisa menyelesaikan masalah. Tidak perduli apakah masalah tersebut merupakan kegagalan piranti jaringan anda; atau masalah system komputer anda; ataupun intruder yang menyerang system infrastructure system anda. Suatu design jaringan redundansi yang bagus dan system manajemen yang bagus merupakan suatu keharusan dalam skala jaringan yang bersifat luas dan kompleks. Kerusakan Software • Gunakan driver perangkat jaringan yang sesuai dan direkomendasikan oleh pembuat perangkat jaringan. • Jangan pernah membiarkan PC tanpa software anti virus, karena virus menyerang melalui jaringan dan bisa mengganggu koneksi jaringan. • Gunakan software untuk monitoring kinerja jaringan sehingga bisa mendeteksi permasalahan koneksi lebih dini. Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah baik software maupun hardware maka pengawasan dan perawatan rutin secara berkala sangat diperlukan ISTALASI JARINGAN DALAM RUANGAN Percobaan ini bertujuan untuk melakukan desain suatu jaringan WLAN di dalam ruangan (indoor) dengan menggunkan bantuan perangkat lunak Netstumbler. Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Oleh karena itu, kondisi suatu tempat atau ruangan sangat berpengaruh terhadap baik buruknya sinyal yang diterima oleh perangkat wireless LAN. Kegagalan utama dari implementasi jaringan Wireless LAN adalah karena kegagalan desain. Pengetahuan tentang teknik site survey, mengatasi interferensi, channel di infrastruktur WiFi 802.11 sangat penting untuk melakukan design sebuah jaringan WLAN. Design Jaringan WLAN yang tepat akan memberikan banyak keuntungan. Diantaranya adalah Sinyal radio akan diterima baik di setiap bagian ruangan, mengurangi jumlah Access Point yang harus dipasang dan menekan biaya instalasi serta perawatan. Dalam melakukan design sebuah jaringan WLAN baru terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan : 1. Channel di Infrastruktur WiFi 802.11b (2,4 GHz) 2. Non Overlaping Channel Site PERALATAN Bahan yang saya gunakan untuk mencapai hal ini adalah sebagai berikut: Drywall Saw Stud Finder Kabel RJ 45 RJ 45 Pukulan Blok + Alat Coaxial Adapter RJ 45/Coax Wajah piring "Kerja Lama" persimpangan kotak B. MEMILAH MASALAH BERDASAR KELOMPOK Peralatan WLAN instalasi luar ruangan. Kemungkinan konfigurasi instalsi Ngat berfariasi, kita membutuhkan empat buah komponen untuk membytass infra struktur telkom : PC router, berupa pentium I/II 64 mbyte RAM dg OS Linux agar cukup fleksible . WLAN menggunakn Card PCI dengan antena eksternal untuk silusi yanglebih murah. Bagi anda yang menggunakan untuk menyambungkan ke antena eksternal dibutuhkan kabel 1 pittail utk sambungan ke kabel coaxial, biasanya di usahakan tidak lebih 10m utk menjaga agar redaman tdk terlalu besar sebetulnya akan lebih murah da tidak meredam terlalu banyak sinyal jika menggunakan card USB. Bagian yang menggunakan Card USB WLAN dg antena 2,4GHz yg sudah built in perlu melakukan beberapa hal tk membuat jarak,A.L : Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dg memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll. Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca. Letak CARD USB WLAN dimuka antena yang lebih besar, dapat menggunakan antena parabola yang kecil yang biasa digunakan utk kabel TV atau buat sndiri. Instalasi sebuah RT/RW-net Berbagai contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari instalasi, di jaringan RT/RW-net. Semua gambar adalah milik pak Michael Sunggiardi yang dapat diambil disitus di www.bogor.com Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal UTP kabel agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada banyak pipa paralon yang ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan terhadap gangguan cuaca. Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk menagkal petir, ia dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan biasanya ditarik sepanjang got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaan. Membahas tentang menganalisa DHCP clien IP ke tiga komputer sekaligus, yaitu 10.10.1.1, 10.10.1.2, dan 10.10.1.3. Konsep DHCP Server. Mengingat alamat IP yang sudah digunakan oleh setiap komputer tentulah bukan suatu pekerjaan yang mudah dan santai, apalagi terdapat lebih dari seratus komputer. Setiap instalasi komputer baru, Anda harus menari IP yang belum terpakai atau IP akan bentrok. Belum lagi komputer yang rusak dan diganti sehingga Anda harus mengingat kembali alamat IP yang lama, maka munculah ide untuk mengotomatisasi pengalamatan IP dengan DHCP. Komputer yang telah dikonfigurasikan agar menggunakan DHCP.Komputer yang mendapatkan penawaran dari DHCP Server ini akan memilih dari sekian penawaran IP secara acak jika dalam network terdapat beberapa DHCP Server. Proses penyewaan alamat IP seara teknis adalah: 1.Client mengirimkan broadcast DHCPDISKCOVER untuk mencari DHCP Server. 2.DHCP Server yang tersedia mengirimkan DHCPOFFER serta IP dan waktu penyewaan. 3.Client yang menerima penawaran IP dari DHCP Server mengirimkan DHCPREQUEST. 4.Proses terakhir, DHP Server mengirimkan DHPPACK. Pembaruan Penyewaan IP Sebenarnya ketika DHCP Server menyewakan IP ke komputer client, DHCP Server akan mengatakan, “OK, saya akan menyewakan IP ini untuk Anda selama sekian hari”. Agar komputer client bisa tetap aktif dan berkomunikasi dalam jaringan, maka penyewaan IP perlu dilakukan penyewaan kembali sebelum masa akhir penyewaan IP habis. Komputer client akan secara otomatis memperbaharui penyewaan IP ketika mencapai 50% dari masa waktu penyewaan dengan mengirimkan DHCPREQUEST ke DHCP Server. Jadi misalkan saja penyewaan IP adalah 8 hari, maka pada hari ke 4, komputer client akan mencoba memperbaharui penyewaan IP ini secara otomatis. Andaikan saja pada saat penyewaan mencapai 50% dan penyewaan IP kembali gagal dilakukan karena DHCP server sedang diperbaiki, maka komputer secara otomatis akan mencoba lagi memperbaharui penyewaan IP pada saat masa sewa mencapai 87.5%. Bagaimana jika komputer client tetap tidak dapat memperbaharui masa penyewaan IP tersebut? Maka tidak seperti hukum di Indonesia yang bisa seenaknya dimainkan, komputer client harus melepaskan IP yang telah disewa dan mencari DHCP server yang lain atau tidak mendapatkan alamat IP yang baru. Instalasi DHCP Server pada Windows 2003 Sebelumnya sudah kita bicarakan setting IP otomatis yang akan mengambil konfigurasi IP melalui DHCP Server, pada bagian ini akan kita lihat bagaimana melakukan instalasi dan pemakaian dari DHCP server. Windows 2003 seperti juga pada server pendahulunya (Windows 2000 NT) sudah mengikutsertakan servies untuk berfungsi sebagai DHCP server. Walaupun services dari DHCP ini tidak terinstalasi secara default, tapi Anda bisa menginstalnya dengan sangat mudah, yaitu melalui menu: Start > Control Panel > Add Or Remove Programs > Add/Remove Windows Components > Networking Services > Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Scope Tugas DHCP server adalah memberikan IP atau yang lebih dikenal, menyewakan IP ke client. IP apa saja yang disewakan ke client? IP yang ditawarkan atau biasanya range IP yang ditawarkan oleh DHCP server disebut sebagai scope. Misalkan Anda mempunyai scope antara 10.10.1.1 s/d 10.10.1.3, artinya DHCP server Anda bisa memberikan Biasanya saya memberikan range IP secara lengkap ke dalam DHCP. Jadi misalkan network saya menggunakan IP 192.168.0.0/ 24 (subnet mask 255.255.255.0 jika Anda lupa dengan arti dari angka 24 ini) atau 192.168.0.1192.168.0.254 maka saya akan membuat range “Start IP address” dengan nilai 192.168.0.1 dan “End IP address” dengan nilai 192.168.0.254. Bagaimana jika nomor IP 192.168.0.9 dan 192.168.0.10 sudah terpakai untuk server saya? Apakah tidak bentrok jika DHCP masih tetap menawarkannya? Tentu saja akan bentrok jika DHCP server Anda menawarkannya, karena itulah nantinya harus Anda set agar IP yang sudah digunakan jaringan lagi ditawarkan melalui pilihan Exclude. Sebagai sedikit gambaran dalam perancangan penggunaan IP, misalkan saya mempunyai network range yang digunakan 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254, maka saya akan tetapkan, semua server harus menggunakan IP permanen antara 192.168.0.1-192.168.20, untuk alat network seperti swicth, router dan lain-lain akan menggunakan range IP 192.168.0.21-192.168.0.50. Nantinya pada DHCP server saya tinggal set agar range IP dari 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50 harus diexclude atau tidak boleh ditawarkan ke client. Pada saat pemasangan server baru, saya tinggal menggunakan salah satu IP dari range IP 192.168.0.1192.168.0.20 dan tidak perlu melakukan apapun pada DHCP server yang sedang berjalan. Tentu saja Anda bisa melebarkan range IP untuk server maupun alat-alat komunikasi sesuai dengan kebutuhan Anda dan nantinya. Untuk mengaktifkan sebuah scope, klik gambar server kemudian pilih Action > New Scope atau klik kanan New Scope. Kolom “Start IP address” dan “End IP address” meminta Anda agar memasukan alamat IP awal dan alamat IP akhir yang akan digunakan. Karena saya menggunakan network 192.168.0.0/24 maka saya bisa memasukan IP 192.168.0.1 pada kolom “Start Ip address” sedangkan pada kolom “End Ip address” dimasukan IP 192.168.0.254 (ingat alamat 192.168.0.0 dan 192.168.0.255 tidak bisa digunakan). Selain “Start IP address” dan “End IP address” Anda juga harus mengisi subnet mask yang digunakan dalam bentuk jumlah bit (length) atau dalam bentuk desimal. Seperti yang telah saya dijelaskan, Anda bisa memasukan IP dalam scope yang tidak boleh disewakan ke client pada bagian “Add Exculusions”. Pada bagian ini Anda bisa memasukan per IP secara satu persatu atau dalam suatu range. Disini terlihat betapa membantunya desain penggunaan IP yang telah saya lakukan sehingga saya hanya perlu memasukan IP range 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50 dari pada saya harus memasukannya satu per satu IP yang digunakan oleh server dan alat-alat komunikasi jaringan. Untuk memasukan IP satu per satu, Anda bisa memasukannya dalam Start IP address dan End IP address dengan IP yang sama. Jadi misalkan Anda mempunyai satu IP yang harus di-exclude yaitu 192.168.0.100, maka masukan IP 192.168.0.100 dalam kolom “Start IP address” maupun “End IP address” kemudian klik tombol Add. Durasi penawaran-penawaran IP oleh DHCP server ke client dimasukkan ke dalam bagian “Lease Duration”. Jadi pada bagian inilah Anda menentukan berapa lama sebuah komputer yang meminjam IP dari DHCP server harus memperbarui IP yang telah dipinjamnya. Secara default, waktu yang terisi adalah 8 hari yang tentu saja sudah cukup lama. Semakin lama waktu sewa tentunya lalu lintas data pada jaringan Anda juga akan semakin sedikit; tapi saya sendiri lebih suka waktu penyewaan atau lease duration selama 1 hari selama suatu jaringan belum benar-benar dirancang dengan sangat baik. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan kebijakan seperti alamat server DNS yang berubah dan lain-alin. Dengan lease duration 1 hari, kenaikan lau lintas data akan cukup terasa jika terdapat ratusan komputer karena proses pembaruan dan penyewaan menggunakan sekitar empat kali 576 bytes. Setelah mendapatkan network yang lebih mantap, Anda bisa secara bertahap menaikan lease duration secara bertahap. Selain konfigurasi IP yang disewakan ke client, Anda juga bisa mengatur alamt DNS, Default Gateway dan lain-lain. Dengan demikian, penyewaan IP oleh client berupa satu paket lengkap dengan seting alamat DNS, Default gateway dan lain-lain, dan karean alasan inilah saya lebih suka dengan lease duration selama 24 jam. Andaikan terjadi perubahan alamat DNS dan perubahan Gateway saya bisa segera memasukannya ke dalam DHCP server sehingga client tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan data yang terbaru, atau saya tidak perlu mendengar terlalu lama omelan-omelan yang segera datang dari pengguna. Pilihan pertama yang bisa Anda informasikan konfigurasi tambahan pada IP adalah alamat default gateway. Alamat default gateway ini biasanya merupakan alamat dari router jika Anda terhubung dengan WAN atau Internet. Default gateway bisa dikatakan sebagai alamat yang Anda tuju ketika berhubungan dengan network lain yang tentu saja selain network lokal. Komunikasi dengan network lokal tidak akan bisa melalui default gateway, karena itu Anda tidak bisa merancang dua network yang dihubungkan dengan leased line dan router dengan alamat network yang sama. Pada bagian selanjutnya, Anda bisa memasukan domain yang digunakan dalam network pada kolom ”Parent Domain”.. Selanjutnya, pada kolom “Server name” dan “IP address” digunakan untuk memberikan informasi lokasi DNS server dalam network. Anda bisa memasukan nama server dari DNS server saja jika tidak hafal dengan alamat IP-nya dan mengklik tombol “Resolve”, maka alamat IP dari nama DNS yang dimasukan akan diisi secara otomatis. Selanjutnya jangan lupa mengklik tombol “Add”. . C. Melokalisasi dan Mengisolasi daerah permasalahan Melokalisasi Daerah Kerusakan Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Bus dilakukan step-by-step maksudnya dilakukan pengecekan satu persatu karena jaringan dengan topologi bus lebih rumit karena apabila tejadi jaringan yang down kita tidak dapat langsung mengetahui letak kerusakan jadi perlu dilakukan pengecekan satu persatu untuk menemukan sumber permasalahan tersebut. Pengaruh Jaringan apabila terjadi kerusakan atau pemasalahan seluruh jaringan akan lumpuh total atau tidak dapat berfungsi sama sekali. Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Star lebih mudah karena apabila terjadi kerusakan pada salah satu komputer workstation maka hanya jaringan pada komputer tersebut yang bermasalah sehingga pengisolasian lebih mudah dan penanganan perbaikan jaringan juga lebih cepat. Isolasi kerusakan terhadap sistem jaringan dengan topologi star adalah tidak berpengaruh, karena seluruh komputer tersambung secara paralel. Sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu komputer maka hanya komputer tersebut yang bermasalah sedangkan komputer lainnya tetap dapat berfungsi. Lebih mudah pengisolasian menggunakan topologi star karena: a) Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer maka tidak akan mempengaruhi komputer yang lainnya. b) Pengisolasian dan perbaikan jaringan lebih akan memakan waktu yang lebih cepat. c) Tidak mengecek seluruh jaringan jika terjadi kerusakan karena kerusakan salah satu komputer tidak menggangu atau mempengaruhi komputer yang lainnya. Pada saat isolasi permasalahan secara software hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : a) Penginstallan driver kartu jaringan dengan sempurna, karena kartu tersebut mengkomunikasikan kartu jaringan dengan komputer. Apabila pengistalan tidak sempurna maka komputer tidak akan mengenal kartu jaringan tersebut sehingga kartu jaringan tidak dapat digunakan. b) Konfigurasi kartu jaringan karena setting kartu jaringan mengkomunikasikan komputer dengan jaringan yang telah ada. c) IP Address dan Subnet mask adalah alamat komputer kita karena apabila kita mengisi alamat tersebut dengan asal maka kita tidak dapat masuk dalam sistem jaringan maka perlu mengetahui nomor IP dan Subnet mask yang digunakan dalam jaringan untuk dapat bergabung dalam jaringan tersebut. d) Workgroup karena untuk masuk dalam jaringan harus mengetahui alamatnya kalau tidak mengetahui kelompok yang kita tuju maka kita juga tidak dapat masuk dalamkelompok tersebut walaupun nomor IP dan subnet mask kita sudah benar. D. Mengisolasi Masalah Sebelum melakukan troubleshooting jaringan, kita perlu melokalisasi atau mengisolasi apa yang menjadi akar dari masalah tersebut. Artikel ini dikhususkan pada jaringan wireless dirumahan atau dikantor kecil, walaupun teorinya bisa diterapkan pada metoda troubleshooting masalah jaringan di corporate network juga. Umumnya pada jaringan wireless dirumah atau dikantor kecil, terdapat tiga layer seperti terlihat pada gambar diagram dibawah ini, yaitu Internet, modem / router, dan komputer pada jaringan. Kita harus bisa mengisolasi di layer yang mana masalah tersebut berada sebelum kita melakukan troubleshooting jaringan dengan efektif. Layer Jaringan untuk isolasi masalah jaringan di rumah Walaupun mungkin saja kita bisa memperbaiki hampir semua masalah jaringan, mengetahui di layer mana akar masalah nya adalah sangat membantu kita jika seandainya situasinya memaksa kita harus menghubungi technical support misal ke vendor atau ke ISP jika sudah mentok tidak bisa memperbaikinya setelah kita melakukan troubleshooting jaringan tersebut. Bagaimana cara mengetahui di layer mana akar masalah nya, kita bisa mengikuti langkah berikut dengan asumsi komputer kita menggunakan Windows XP / Vista. Click Start => Control Panel => Click Network and Internet Connections Dibawah Network and Internet Connection => Click Network Connection Sekarang kita bisa melihat status dari koneksi NIC network adapter pada komputer kita dibawah Network Connections window dengan kemungkinan status sebagai berikut: A > Status adalah Connected akan tetapi tidak bisa akses internet Connected Status Status ini menunjukkan bahwa komputer kita terhubung dengan jaringan dengan sempurna, yaitu terhubung kepada router / modem di layer tengah pada gambar layer diatas. Jika jaringan wireless, maka komputer terhubung kepada wireless router dengan baik. Hal ini menunjukkan ada masalah pada layer atas yaitu Internet. Untuk bisa melakukan troubleshooting jaringan dengan status ini, kita bisa mengikuti langkah berikut ini. Pastikan terlebih dahulu dengan membuka browser internet kita dan check ke website tertentu misal saja ke www.computer-network.net atau ke www.wireless-router-net.com atau kemanapun. Jika anda bisa mengkases website tertentu akan tetapi website yang lain bagus, berarti tidak ada masalah pada sisi jaringan anda. Masalah terletak pada fihak ISP yang mungkin salah satu backbonenya rusak atau putus. Jika sama sekali anda tidak bisa membuka internet kemanapun, teruskan langkah berikut. Lepaskan sambungan modem yang ke line telpon atau Cable line, tunggu beberapa saat barang semenit kemudian koneksikan lagi. Lepaskan sambungan wireless router dari modem (sambungan antara port LAN pada modem dan port WAN pada wireless router), tunggu beberapa saat kemudian sambung lagi. Ini jika anda mempunyai perangkat terpisah antara wireless router dan modem. Restart komputer anda dan ulangi untuk membuka dan akses website. Jika anda bisa mengkases website akan tetapi koneksinya lambat sekali sementara komputer lain bisa mengkases (jika ada lebih dari dua komputer dalam jaringan) anda bisa mencurigai beberapa komputer yang lain sedang mengkonsumsi bandwidth sangat intensive mungkin sedang streaming HD media dari internet atau banyak melakukan sharing files dengan beberapa komputer. tutup di komputer lain tersebut beberapa aplikasi yang mencurigakan dan bila perlu matikan sementara untuk memastikan masalah. Jika tak satupun website terbuka, maka lakukan langkah berikut ini. Jika anda mempunyai modem dan wireless router terpisah, cobalah putuskan koneksi ke wireless router dan koneksikan komputer anda langsung kepada modem. Restart komputer anda dan coba lagi akses internet. Jika anda sukses akses ke internet, maka anda bisa memastikan ada masalah dengan wireless router anda. Jika langkah tersebut masih juga belum berhasil akses internet, maka bisa dipastikan ada masalah dengan modem anda atau ada masalah dengan IS P anda. Telpon ISP anda untuk memastikan kalau ada masalah dengan layanan Internet. B > NIC atau wireless adapter status disabled Disabled status Jika gambar status diatas ini buram abu2 maka dipastikan bahwa adapter dalam keadaan Disabled. Ada seseorang yang secara tidak sengaja men-disabled nya atau mungkin anda sendiri yang iseng coba-coba klik sana sini dan klik Disable. Klik kanan icon tersebut dan pilih Enable. C > limited or no connectivity Status Limited or no connectivity status Kondisi limited or no connectivity pada dasarnya tidak ada masalah dengan komputer anda, koneksi ke router atau modem juga tidak ada masalah, akan tetapi konfigurasi wireless router tidak sempurna. Hal ini biasanya berhubungan dengan konfigurasi DHCP pada router tidak aktif atau ada masalah koneksi antara modem dan internet (jika fihak ISP memberikan layanan DHCP kepada clients). Troubleshooting jaringan dengan status limited or no connectivity ini disebabkan beberapa masalah berbeda termasuk koneksi internet yang gagal, wireless router atau adapter yang tidak dikonfigure dengan benar. Ikutin petunjuk berikut ini untuk troubleshooting jaringan dengan status ini. Klik kanan adapter tersebut dan pilih Repair. Perhatikan apakah sudah normal connected atau masih limited. Langkah ini memastikan untuk mendapatkan IP address dari DHCP server. Buka property TCP / IP dari adapter anda dan pastikan bahwa TCP/IP konfigurasinya adalah obtain IP address automatically. Putuskan koneksi ke modem, tunggu sebentar dan koneksikan lagi. Jika ada wireless router terpisah dengan modem, putuskan koneksinya – tunggu beberapa saat dan hubungkan lagi. Restart komputer anda Sampai langkah ini masih juga status limited, maka lihat konfigurasi router atau apakah konfigurasi DHCP nya sudah enabled. Restart komputer anda. Jika status masih Limited or no connectivity , dan jika wireless komputer dan modem terpisah, cobalah putuskan modem dan router terus koneksikan komputer anda langsung ke modem. Restart komputer dan periksa apakah status sudah berubah. Jika masih juga status limited, hubungi ISP anda. Status ini menunjukkan adanya DHCP gagal fungsi tidak bisa memberikan IP address ke clients. Biasanya fihak ISP memberikan konfigurasi DHCP kepada clients. D > Cable terputus atau lepas Status kabel jaringan terputus Kondisi ini menunjukkan koneksi kabel terlepas, tidak ada koneksi ke router / modem. Periksa apakah ada kebel terlepas Jika kabel sudah terhubung sempurna ke router / Switch, cobalah swap ke port lain pada router / Switch. Anda juga bisa memeriksa status lampu pada router atau switch saat kabel terhubung ke komputer nomor berapa port tersebut terhubung, biasanya lampu akan berkedip jika ada hubungan ke wireless router / switch pada port yang bersangkutan. Jika masih juga status terputus, cobalah ganti kabel jaringannya dengan yang baru atau coba pinjam dengan kabel yang terbukti jalan dari komputer sebelah. Jika masih status terputus, sementara komputer lain jalan – maka anda bisa mencurigai adapter anda rusak. Gantilah dengan yangbaru. E > Wireless adapter tidak dapat terhubung kepada wireless network Tidak ada koneksi ke wireless network Status ini menunjukkan koneksi wireless adapter anda terputus dengan jaringan wireless anda. Ada dua kemungkinan, adapter wireless anda tidak bisa terhubung ke wireless network anda, atau koneksi wireless intermittend. E. Permasalahan Pada Jaringan WAN dan Solusinya Dalam jaringan sering terjadi masalah, biasanya permasalahan ini disebabkan oleh banyaknya pengguna jaringan (client), dan bisa juga disebabkan oleh peralatan dll. Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak efisien dan terasa sangat lambat. Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan berjubelnya jumlah kendaraan yang memadati jalanan, akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa. Kalau pada hari libur maka jalanan terasa lengang dan anda bisa memacu kendaraan dengan cepat. Apa saja faktor yang bisa memberikan kontribusi lambatnya jaringan dan bagaimana memperbaikinya? 1. Conllusion Istilah collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko collisions antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini berada pada collision domain yang sama. Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan algoritma CSMA/CD yang bisa membuat jaringan anda lambat, adalah mengganti jaringan HUB anda dengan Switch LAN. Switch tidak menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi memperlakukan setiap port tunggal sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan. Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant. 2. Bottlenecks Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan yang mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat tinggi seperti aplikasi video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang sangat significant karena seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck. Anda perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang hanya diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang sama dengan user yang mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering diakses pada tempat yang dekat dengan pemakainya akan memperbaiki kinerja dan performa jaringan dan juga response time. Performa LAN juga bisa diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka penggunaan Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati kecepatan kabel dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat. 3. Serangan Trojan Virus Anda memerlukan proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda. BitDefender Corporate Security adalah solusi manajemen dan keamanan bisnis yang sangat tangguh dan mudah digunakan yang bisa memberikan perlindungan secara proaktif terhadap serangan viruses, spyware, rootkits, spam, phising, dan malware lainnya. BitDefender Corporate Security menaikkan produktifitas bisnis dan mengurangi biaya akibat malware dan lainnya dengan cara memusatkan administrasi, proteksi, dan kendali workstation, sekaligus juga file-file, email, dan traffic Internet didalam jaringan corporate anda. Kunjungi Bitdefender untuk lebih jelasnya. WSUS diagram pada jaringan komputer Jika corporate anda menggunakan jaringan Windows, maka penggunaan WSUS (Windows System Update Services) adalah suatu keharusan. WSUS secara automatis meng-update patches critical Windows anda, security patches, dan Windows critical update kepada clients pada saat dirilis update dari Microsoft. Clients anda tidak perlu update langsung ke internet, cukup koneksi ke server WSUS, sehingga mengurangi beban bandwidth internet anda, karena hanya server WSUS saja yang terhubung ke internet untuk download updates. Virus biasanya menyerang adanya kelemahan system yang sudah diketahui, dan Windows update akan melakukan patch vulnerability (menambal lobang titik lemah) sehingga menjaga kemungkinan serangan terhadap lobang kelemahan system ini. Berjaga-jaga terhadap serangan virus yang menyebabkan lambatnya jaringan anda adalah jauh lebih baik terhadap organisasi anda. Dan regulasi dan kebijakan masalah pemakaian Email dan juga kebijakan pemakaian Internet sangat mebantu dalam hal ini. Lambat jaringan waktu proses authentication Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system. Universal Group Membership Caching pada link lambat Saat user logon ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang. Bisa saja sich domain controller di masing-masing cabang di promote Global Catalog, akan tetapi waspadai juga replikasinya yang bisa menyebabkan link WAN menjadi lambat. Anda bisa mengatur frequensi replikasi menghindari jam sibuk jika memungkinkan. Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang, akan menyelesaikan masalah kelambatan jaringan jenis ini.