9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam sub bab ini

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
Dalam sub bab ini, menjelaskan tentang teori-teori umum pada penelitian
skripsi ini. Berikut adalah teori-teori umum yang akan dijelaskan, yaitu:
2.1.1
Pengertian Data
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.70) data adalah jembatan
yang menghubungkan antara komponen manusia dengan komponen
mesin.
Menurut Wawan dan Munir (2007, p.1) data adalah nilai yang
mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan
kumpulan-kumpulan
fakta
mentah
yang
memiliki
nilai
untuk
mempresentasikan suatu objek dan menghubungkan manusia dengan
mesin.
2.1.2 Pengertian Sistem
Menurut O'Brien & George, (2011, p.26) sistem adalah
seperangkat komponen yang saling terkait, dengan batas yang jelas,
bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan
memproduksi output dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir.
9
10
Menurut Gelinas (2008, p.11) menjelaskan bahwa sistem adalah
kumpulan dari elemen yang berdiri sendiri yang secara bersamaan untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem harus memiliki organisasi, hubungan,
integrasi, dan tujuan utama.
Menurut Hall (2011, p.5) sistem secara umum dapat dikatakan
sebagai hasil penggambaran dari komputer dan pemrograman. Sistem
adalah kumpulan dari 2(dua) atau lebih komponen atau subsistem yang
saling terkait untuk tujuan tertentu.Sistem harus menyediakan setidaknya
1(satu) tujuan, tapi dapat juga menyediakan lebih dari 1(satu) tujuan.
Saat sistem tidak memiliki tujuan lagi, maka sistem tersebut harus
digantikan
Dari definisi – definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan bergerak
secara bersamaan guna mencapai tujuan yang sama.
2.1.3
Informasi
Menurut Hendarti & Anderes, (2008, p.36) informasi adalah data
yang telah diubah dalam konteks yang memiliki arti dan berguna untuk
pemakai akhir.
Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2007, p.6) data yang
telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan dari
orang yang menggunakan tersebut dinamakan Informasi.
11
Menurut Kronke (2010, p.5) informasi adalah pengetahuan yang
berasal dari data, atau dalam definisi lain dapat disebut presentasi dari
data yang mempunyai arti.
Gelinas (2008, p.17) informasi adalah data yang disajikan dalam
bentuk yang berguna dalam kegiatan pembuatan keputusan. Informasi
memiliki
nilai
bagi
pembuat
keputusan
karena
mengurangi
ketidakpastian dan meningkatkan pengetahuan tentang beberapa hal yang
diinginkan.
Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi
merupakan pengolahan dari data-data yang terkumpul dan dapat
digunakan sebagai referensi perusahaan atau organisasi di dalam
pengambilan keputusan.
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Database
(Friyadie,
susunan/kumpulan
2011)
data
menyatakan
operasional
database
lengkap
adalah
suatu
dari
suatu
organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara
terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dengan menggunakan
komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan
pemakainya.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.65), mengemukakan bahwa
database merupakan sebuah kumpulan dari data yang terkait secara logis
12
dan merupakan deskripsi dari data, yang dirancang agar dapat memenuhi
kebutuhan dari organisasi.
Menurut Lightstone (2009, p.2), mengemukakan bahwa database
merupakan sebuah kumpulan data yang tersimpan dan saling
berhubungan yang melayani kebutuhan beberapa pengguna dalam satu
atau lebih organisasi.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, database adalah
kumpulan-kumpulan dari data yang ada dan saling terkait satu dengan
yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam suatu
organisasi atau lebih.
2.2.2
Arsitektur Database
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.315) database merupakan
suatu proses pembuatan suatu rancangan yang akan mendukung mission
statement dan mission objective suatu perusahaan untuk membuat
database yang dibutuhkan:
Tujuan utama arsitektur database, yaitu :
1. Merepresentasikan data dan hubungan antar data yang dibutuhkan
oleh seluruh area aplikasi utama dan kelompok pengguna.
2. Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang
diperlukan pada sebuah data.
3. Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk
memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan pada suatu sistem.
13
Menurut
Hoffer,
Prescott
dan
McFadden
(2007,
p.17)
components database terbagi dalam beberapa tipe , yaitu :
1. Computer Aided Software Engineering (CASE) Tools
Suatu alat yang digunakan untuk merancang database dan program
aplikasi.
2. Repository
Laporan yang terpusat serta hubungan antar data.
3. Database Management System
Perangkat lunak sistem yang digunakan untuk menciptakan,
memelihara, dan menyediakan akses terkontrol untuk pengguna
database.
4. Application Programs
Program komputer yang digunakan untuk membuat dan memelihara
database dan memberikan informasi kepada pengguna.
5. User Interface
Bahasa, menu dan fasilitas lainnya dengan mana pengguna
berinteraksi dengan berbagai komponen sistem, seperti CASE tools,
program aplikasi, DBMS dan repositori.
6. Database Administration
Adalah
orang
yang
bertanggung
jawab
untuk
keseluruhan sumber data dalam sebuah organisasi.
manajemen
14
7. System Developers
Programmer yang akan merancang program aplikasi baru.
8. End Users
Seluruh pengguna yang akan menggunakan database.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa arsitektur
database merupakan suatu tahapan dalam menyusun dan memanage
data yang ada di dalam perusahaan.
2.2.3 Fact Finding Technique
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.344), fact finding technique
adalah:
1. Examining Documentation
Examining
documentation
membantu
menyediakan
informasi
perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi.
Dengan cara mempelajari dokumen-dokumen, laporan dan file yang
berkaitan dengan sistem yang ada.
2. Interviewing
Dengan wawancara dapat diperoleh informasi dari individu-individu
secara
langsung.
Tujuannya
untuk
menemukan
fakta
dan
mengidentifikasi kebutuhan, dan memperoleh ide-ide dari seorang
individu.
15
3. Observing The Enterprise In Operation
Teknik ini merupakan teknik yang secara langsung terjun ke
lapangan untuk memantau atau mempelajari seseorang terhadap
sistem untuk memahami sebuah sistem lebih lanjut.
4. Research
Melakukan riset terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi. Hasil
riset dapat menyediakan informasi-informasi penting tentang
bagaimana orang lain memecahkan masalah yang serupa dengan
teknik-teknik tertentu.
5. Questionnaires
Questionnaires adalah sebuah dokumen yang diberikan langsung
kepada sejumlah orang untuk memperoleh fakta-fakta yang berkaitan
dengan sistem. Teknik ini merupakan yang paling efisien untuk
memperoleh informasi dari banyak orang.
2.2.4 Database Management System
Menurut Connolly and Begg, (2010, p.66), database management
system ialah suatu sistem perangkat lunak yang dapat memungkinkan
pengguna untuk mengontrol, memelihara dan mendefinisikan secara
penuh ke akses database tersebut.
Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2007, p.8), database
management system merupakan sebuah piranti lunak yang menggunakan
metode sistematis untuk menciptakan, mempembaruhi, menyimpan dan
mengambil data dalam database.
16
Ada 2 (dua) bagian utama DBMS (Connolly dan Begg, 2010,
p.92) yaitu :
1. Data Definition Language
Data definition language adalah bahasa yang digunakan untuk
database administrator dan mengizinkan untuk mendeskripsikan
suatu entitas, atribut yang saling terhubung dalam aplikasi yang
saling bersamaan serta integritas data serta keamanan data.
2. Data Manipulation Language
Data manipulation language ialah bahasa yang menyediakan
seperangkat fasilitas pengoperasian data untuk mendukung dasar
operasi manipulasi data yang terdapat di dalam database.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.66), database management
system secara umum dapat memberikan beberapa fasilitas yaitu :
1. Dapat
mengizinkan
pengguna
untuk
mengontrol
dan
mendefinisikan database dalam data definition language.
2. Dapat memudahkan pengguna dalam memasukan menghapus
mengubah data dari database ke data manipulation language.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa database
management system adalah sistem aplikasi yang dirancang secara
sistematis untuk mengontrol, mengatur, memelihara, menyimpan,
mengambil, memelihara dan memperbaharui data yang ada di dalam
basis data.
17
2.2.5 Komponen Database Management System
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.68-71), mengemukakan
bahwa terdapat 5 (lima)
komponen yang ada dalam database
management system, yaitu :
1. Hardware
Perangkat keras tertentu yang digunakan tergantung pada kebutuhan
organisasi dan database management system yang digunakan.
2. Software
Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak database
management system itu sendiri dan program aplikasi, sistem operasi,
termasuk perangkat lunak untuk jaringan jika DBMS tersebut
digunakan untuk jaringan.
3. Data
Data merupakan komponen penting yang menjadi penghubung antara
komponen manusia dengan komponen mesin.
4. Procedures
Procedures
merupakan
aturan-aturan
yang
digunakan
dalam
perancangan serta penggunaan database. Prosedur merupakan
panduan dasar bagi pengguna dalam menjalankan sistem yang ada.
5. People
Merupakan orang-orang yang terlibat langsung didalam perancangan,
pembuatan
serta
management system.
pengimplementasian
dari
suatu
database
18
2.2.6 Relational Data Structure
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.144), Struktur relational
data structure dibagi menjadi 7(tujuh) bagian, antara lain :
1. Relation
Sebuah tabel yang terdiri dari kolom dan baris.
2. Attribute
Merupakan sebuah kolom yang berisikan nama relasi dari sebuah
kolom.
3. Domain
Merupakan sebuah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk 1(satu)
atau lebih attribut.
4. Tuple
Merupakan sebuah baris dari relasi.
5. Degree
Merupakan sebuah tingkatan relasi yang menerangkan banyaknya
jumlah atribut yang membatasi.
6. Cardinality
Merupakan jumlah hubungan antar tuple.
7. Relational Database
Merupakan kumpulan dari hubungan hasil normalisasi dengan nama
hubungan yang berbeda.
19
2.2.7
Entity Relationship Modelling
Merupakan pendekatan dengan cara top-down dalam perancangan
database dengan cara
mengidentifikasikan data-data penting dan
hubungan antar data-data tersebut dalam sebuah model (Connolly dan
Begg, 2010, p.371)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ER modeling
adalah pengidentifikasian data-data yang penting dan hubungan antara
data yang satu dengan yang lain secara skematik didalam suatu sistem.
2.2.8
Entity Type
Menurut Hoffer, Prescott dan Topi, (2007, p.9) entity type
merupakan suatu koleksi entitas yang terbagi dalam beberapa kategori
atau karakteristik.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.372), menerangkan bahwa
entity type merupakan kumpulan dari object dengan properties yang
sama, tetapi memiliki keberadaan yang mandiri dan terpisah.
Entity dibagi menjadi 2(dua) bagian (Connolly dan Begg, 2010,
p.372), yaitu:
1. Strong entity type
Strong entity merupakan tipe entitas
yang tidak memiliki
ketergantung pada entitas lainnya.
2. Weak entity type
Weak entity merupakan tipe entitas yang memiliki ketergantungan
terhadap keberadaan beberapa entitas lainnya.
20
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Entity type
merupakan
kumpulan dari seluruh object dengan properties tertentu
yang terbagi menjadi beberapa karakteristik.
2.2.9
Multiplicity
Merupakan suatu jumlah occurance yang dapat terjadi dari suatu
tipe entitas yang saling berhubungan pada sebuah occurance ke entitas
lain (Connolly dan Begg, 2010, p.385). Multiplicity terdiri dari 2 (dua)
batasan yang terpisah yaitu :
1. Cardinality
Cardinality adalah suatu jumlah maksimum dari kemungkinan suatu
kejadian yang saling terhubung didalam suatu proses tipe
relationship
2. Participation
Participation adalah suatu cara yang menentukan setiap kejadian
entity yang akan ikut berpartisipan dalam sebuah relationship
Binary relationship terbagi 3(tiga), yaitu :
1. One to one relationship (1:1)
2. One to many relationship (1:*)
3. Many to many relationship (*:*)
21
Gambar 2.1 Connectivity of a Relationship
(Sumber : Tobey Teorey 2011, p.20)
2.2.10 Attributes
Attributes adalah suatu property yang terdapat dalam suatu entitas
dan tipe relasi (Connolly dan Begg, 2010, p.379). Attributes dibagi
menjadi 4 (empat) tipe yaitu :
1. Composite Attributes
composite attribute merupakan atribut yang tersusun dari beberapa
komponen dimana setiap komponennya tidak memiliki keterikatan
satu sama lain.
2. Single-Valued Attributes
Single-Valued Attributes merupakan atribut yang dapat menyimpan
nilai secara tunggal dalam setiap tipe entitas sedangkan atribut multivalued dapat menyimpan lebih dari 1 (satu) nilai dalam setiap tipe
entitas.
22
3. Multi-Valued Attributes
Multi-Valued Attributes merupakan atribut yang memiliki banyak
nilai dalam setiap suatu entitas.
4. Derived Attributes
Derived Attributes merupakan atribut yang mewakili sebuah nilai
yang diturunkan dari nilai atribut terkait atau sekumpulan atribut.
Atribut yang terkait tersebut belum tentu dalam tipe entitas yang
sama.
2.2.11 Keys
Menurut Connoly Dan Begg (2010, p.381), Suatu penentuan
kunci yang merupakan Hal paling essensial pada perancangan database
relational. Key bukan hanya sebagai metode untuk mengakses suatu
baris tertentu tetapi juga menjadi pengenal unit dalam suatu tabel
Jenis-Jenis key dalam model entity relationshop diagram, yaitu :
1. Candidate Key
Candidate Key merupakan suatu kumpulan atribut yang secara unik
yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap kejadian dari tipe
entitas.
2. Composite Key
Composite key merupakan 2 (dua) atau lebih atribut yang membentuk
sebuah kandidat key.
23
3. Primary Key
Primary key merupakan kandidat key yang dipilih secara unik untuk
mengidentifikasikan tiap kejadian dari tipe entitas.
Gambar Error! No text of specified style in document.2.2 Contoh ERD Staff dan
Branch Entities
dengan atribut dan key nya
(Sumber: Cannolly dan Begg, 2010, p.382)
2.2.12 Normalisasi
Normalisasi adalah Teknik perancangan database yang dimulai
dengan cara meneliti hubungan antar atribut (Connolly dan Begg, 2010,
p.415).
2.2.13 Tahapan Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), Terdapat tahapantahapan dalam normalisasi, yaitu :
1. Un-normalized Form (UNF)
UNF merupakan suatu tabel yang berisi 1(satu) atau lebih kelompok
yang berulang.
24
2. First Normal Form (1NF)
1NF merupakan relasi yang lebih mementingkan setiap antar kolom
dan baris yang hanya mengandung 1(satu) nilai saja. Data dapat
dikatakan sebagain unnormalized jika mengandung 1(satu) data yang
berulang sehingga dapat membantu menormalisasi yang pertama.
3. Second Normal Form (2NF)
2NF jika suatu hubungan pada 1 NF dan setiap atribut yang bukan
primary key fungsional berkaitan pada primary key.
4. Third Normal Form (3NF)
3NF jika hubungan berada dalam bentuk 1NF dan 2NF lalu tidak ada
atribut yang merupakan sebuah primary key yang berkaitan secara
kuat dengan primary key.
2.2.14 Tujuan Normalisasi
Terdapat beberapa tujuan dari normalisasi antara lain ,yaitu :
1. Untuk menghilangkan kerangkapan data
2. Untuk mengurangi kompleksitas
3. Untuk mempermudah pemodifikasian data
25
2.2.15 Problem Solving & Decision Making
Problem adalah kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau
berpotensi membahayakan perusahaan atau sebaliknya yang memberikan
keuntungan atau berpotensi menguntungkan. Solution adalah hasil dari
aktivitas pemecahan masalah. Decision adalah suatu tindakan tertentu
yang dapat dipilih. (Raymond McLeod, Jr & George P. Schell, 2007)
Ada 4 langkah dalam melakukan problem solving, yaitu :
1. Intelligence activity
Mencari suatu lingkungan dimana kondisinya sedang membutuhkan
suatu solusi penyelesaian masalah.
2. Design activity
Memungkinkan
melakuan
penemuan,
menganalisis.
3. Choice activity
Memilih tindakan tertentu yang telah tersedia.
4. Review activity
Menilai Pilihan-pilihan sebelumnya.
pengembangan,
dan
26
Gambar 2.3 Information Supports Each Problem-solving Phase
(Sumber : Raymond McLeod, Jr & George P. Schell, 2007)
27
2.2.16 Arsitektur ANSI-SPARC Three Level
Menurut Connolly dan Begg (2010, p87-90), arsitektur ANSISPARC three-level terdiri atas external, conceptual, dan internal level.
Arsitektur ini merupakan dasar pemahaman untuk fungsionalitas dari
DBMS dan bertujuan untuk memisahkan view-view yang terdapat
didalam basis data pengguna dengan representasi fisik dari basis data
tersebut.
Three-level di dalam ANSI-SPARC yaitu :
1. Level External
Cara pandang pemakai dari basis data, level ini berguna untuk
mendeskripsikan bagian dari basis data yang bersangkutan dengan
pemakai.
2. Level Conceptual
Himpunan dari view didalam basis data, level ini mendeskripsikan
data yang disimpan didalam basis data.
3. Level Internal
Merupakan representasi fisik dari basis data didalam komputer, level
ini mendeskripsikan bagaimana data tersebut disimpan.
28
Gambar 2.4 ANSI-SPARC Three-level Architecture
(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p.87)
2.2.17 Database Life Cycle
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.314) tahapan aplikasi
database life cycle dapat dilihat dari gambar dibawah ini :
29
Gambar 2.5 Database Life Cycle
(Sumber : Connolly and Begg, 2010, p.314)
30
2.2.18 Database Planning
Menurut Peter dan Elie (2009, p.376) database planning memilki
beberapa tahapan khusus, yaitu :
1. Menulis sebuah deskripsi operasi bisnis secara detail dan akurat.
2. Mengembangkan suatu penulisan dengan cermat dengan aturan bisnis
yang berdasarkan uraian operasi bisnis.
3. Menentukan entitas atribut hubungan konektivitas, cardinality dan
constraint untuk setiap modul yang menentukan dalam rangka ke
3(tiga) dengan menggunakan aturan bisnis yang dikembangkan pada
langkah ke 2(dua).
4. Melengkapi entity relationship diagram akhir.
Database
planning
ialah
suatu
tahapan-tahapan
yang
dirancang dari suatu database yang dapat direalisasikan seefisien dan
seefektif mungkin (Connolly dan Begg, 2010, p.313) ada 3 (tiga) hal
utama yang dapat digunakan dalam merancang sistem informasi yaitu:
1. Mengidentifikasikan rencana dan menetapkan sasaran (goal) sesuai
dengan kebutuhan sistem informasi.
2. Mengevaluasi sistem informasi yang berjalan sekarang untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan.
3. Mempertimbangkan kebutuhan IT yang dapat meningkatkan
keuntungan kompetitif.
31
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa database
planning merupakan sebuah rancangan database yang dapat direlasikan
seefisien dan seefektif mungkin dan terbagi menjadi beberapa tahapan
yaitu mengidentifikasikan rencana, mengevaluasi sistem informasi yang
berjalan dan mempertimbangkan kebutuhan IT yang mungkin dapat
menguntungkan penggunanya
2.2.19 Tahapan Dalam Database Planning
Database planning meliputi 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Mission statement
Mission statement adalah suatu database yang menjelaskan tentang
tujuan utama dari sebuah aplikasi database, serta membantu
menjelaskan tujuan dari proyek database, dan menyediakan maksud
yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi database secara efektif
dan efisien (Connolly and Begg, 2010, p.313).
2. Mission objectives
Mission objectives adalah merumuskan suatu tujuan dari sebuah
proyek database, yang lebih harus diperhatikan dalam mengenai
tugas apa saja yang harus didukung oleh database tersebut setiap
mission objective akan menjelaskan tugas tertentu yang harus
didukung oleh database, dengan asumsi jika database mendukung
mission objectives (Connolly and begg, 2010, p.315).
32
2.2.20 System Definition
System definition merupakan ruang lingkup database (misal :
para pemakai, aplikasi-aplikasinya, dsb.)
Menspesifikasikan ruang lingkup dan batasan dari sebuah
aplikasi database. Ruang lingkup yang akan dispesifikasikan bukan
hanya ruang lingkup yang dimiliki user.
Selain itu terdapat tahapan yang perlu di indentifikasikan user
view yang terdapat dalam aplikasi database. user view mendefinisikan
apa yang diperlukan dari aplikasi database dari peran setiap user
(Connolly dan Begg, 2010, p.316).
2.2.21 Requirements Collection And Analysis
Requirements Collection and Analysis merupakan pengumpulan
informasi dengan bagian-bagian dari perusahaan yang akan digunakan
Pada proses ini dilakukan pengumpulan dan analisis informasi
pada organisasi yang telah didukung oleh aplikasi database untuk
mengidentifikasikan pengunaan kebutuhan pada sistem baru (Connolly
dan Begg, 2010, p.316).
Terdapat 3(tiga) pendekatan dalam merancang suatu kebutuhan
aplikasi database, yaitu:
1. Centralized Approach
Centralized approach adalah suatu teknik menggabungkan antara
user dalam kebutuhan suatu database yang baru.
33
2. View Integration Approach
View Integration Approach adalah data model yang mewakili
pembuatan tampilan masing-masing user, kemudian digabungkan
menjadi satu pada tahap pembuatan database
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa requirements
collection and analysis merupakan langkah awal dari perancangan
database serta proses pengumpulan dan analisis informasi yang telah
didukung oleh aplikasi database.
2.2.22 Database Design
Metodologi-metodologi yang membantu tahap perancanaan
basis-data, dalam merancang suatu database. Design methodology
merupakan suatu pendekatan yang terstruktur dengan menggunakan
beberapa prosedur, teknik serta dokumen-dokumen yang
dapat
membantu proses perancangan database (Connolly dan Begg , 2010,
p.470).
Proses perancangan database dibagi 3 (tiga) tahap yaitu :
1. Conceptual Database Design
Merupakan proses membangun suatu model informasi yang
dapat digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan (Connolly
dan Begg, 2010, p.322).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Conceptual
database design merupakan Tujuan dari perancangan sistem untuk
memecah rancangan menjadi tugas-tugas menjadi lebih mudah diatur
34
dengan memeriksa sudut pandang pengguna dari suatu organisasi
atau perusahaan.
2. Logical Database Design
Logical database design merupakan perancangan database yang
membangun suatu model informasi yang digunakan oleh suatu
organisasi atau perusahaan berdasarkan model data spesifik
(Connolly dan Begg, 2010, p.323).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Logical
database design merupakan suatu cara menterjemahkan model data
konseptual ke dalam logical data model dengan menjamin validasi
struktur yang benar serta mendukung setiap kebutuhan transaksi.
3. Physical Database Design
Proses menghasilkan suatu deskrpsi pengimplementasian dari
suatu
database
pada
secondary
storage
yang
juga
akan
mendekripsikan dasar dari suatu relasi yang akan digunakan untuk
mencapai suatu efisiensi suatu pengaksesan data dan batasan-batasan
integritas serta ukuran keamanan.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.321), ada 2(dua)
pendekatan pada proses perancangan database, yaitu :
1. Bottom-up
Bottom-up adalah pendekatan berdasarkan dari tingkat paling
dasar dari attribute dimana melalui analisis gabungan antar
35
attribute, dikelompokan ke dalam relasi yang merepresentasikan
tipe dan hubungan antar entitas.
2. Top-down
Top-down adalah pendekatan ini dimulai dengan pengembangan
data-data model yang mengandung beberapa entitas level tinggi
dan hubungan, kemudian memberikan perbaikan Top-Down
secara berturut-turut untuk identifikasi entitas, hubungan, dan
asosiasi level rendah.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa database design
merupakan suatu pendekatan yang terstruktur dengan menggunakan
beberapa prosedur, teknik serta dokumen-dokumen yang
dapat
membantu proses perancangan database dan terbagi dalam beberapa
tahap yaitu conceptual design, logical design, physical design .
2.2.23 Database Management System Selection
Setiap database management system yang akan dibangun harus
terlebih dahulu di seleksi agar database tersebut memenuhi kriteria yang
diinginkan
Suatu cara penyeleksian database management system yang tepat
untuk mendukung aplikasi database. Seleksi database management
system dilakukan antara tahapan perancangan database logical dan
perancangan
database
fisikal.
Tujuan
dari
pemilihan
database
management system untuk kebutuhan masa mendatang pada perusahaan
(Connolly dan Begg, 2010, p.325).
36
Langkah-langkah pemilihan database management system, yaitu:
1. Menetapkan arti penelitian dan menetukan tujuan dari penelitian dan
tugas-tugas yang harus dilakukan database management system.
2. Menyeleksi 2 (dua) atau 3 (tiga) produk dan menentukan beberapa
database management system yang akan masuk kriteria yang
dibutuhkan.
3. Evaluasi produk dengan membandingkan kinerja dari beberapa
database management system yang sudah diseleksi
4. Memilih produk database management system yang terbaik dan
membuat dokumentasi dari tahapan pemilihan tersebut.
2.2.24 Application Design
Application design merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting dalam merancang database management system. Dengan
menetapkan beberapa aspek yang penting agar sesuai dengan kebutuhan
database management system yang dibutuhkan
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.329), tahap Application
Design meliputi proses perancangan pada tampilan pengguna dan
program aplikasi yang dapat digunakan serta dapat mengolah database.
Application Design yaitu perancangan tampilan antarmuka
pengguna dan program aplikasi dan memproses database.
Dibagi menjadi 2(dua) aspek penting, yaitu :
37
1. Transaction Design
Transaction design diartikan rangkaian aksi yang dilakukan oleh
pengguna yang melakukan perubahan isi database (Connolly dan
Begg, 2010, p.329).
2. User Interface Design
User interface design merupakan suatu tampilan program aplikasi
yang akan dibuat secara detail dan benar (Connolly dan Begg, 2010,
p.329).
2.2.25 Prototyping
Prototyping merupakan tahapan awal dari pengembangan sistem
perangkat lunak.
Prototyping adalah model yang bekerja dengan memiliki semua
fitur yang diperlukan dan menyediakan semua sistem fungsi akhir.
Tujuan dari Prototyping mengembangkan sistem database yang
memungkinkan pengguna menggunakan sistem tersebut dengan mencari
kelemahan yang masih ada dalam sistem tersebut (Connolly dan Begg,
2010, p333).
Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2007, p.47) prototyping
adalah suatu proses interative dari pengembangan sistem dengan
persyaratan konversi ke sistem kerja yang akan direvisi melalui
hubungan kerja antara analisis dan pengguna
38
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prototyping
merupakan suatu model yang memiliki fungsi untuk memberikan suatu
tahapan pertama dari sebuah sistem yang akan diterapkan
2.2.26 Implementation
Database management system yang telah dirancang diperlukan
uji coba kepada penguna agar aplikasi tersebut dapat terlihat kemampuan
serta kelemahannya
Implementasi adalah suatu proses yang dilakukan dalam
perealisasian fisik dari suatu desain database dan desain-aplikasi
(Connolly dan Begg, 2010, p.333). Program aplikasi dapat di
implemetasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih.
2. Phased Implementation
Phased implementation adalah membagi kebutuhan-kebutuhan
implementasi dalam suatu fase-fase logikal implementasi, dan
memperlakukan setiap fase sebagai mini-engagement terhadap
dirinya sendiri.
3.
Pilot Implementation
Pilot implementation meliputi lingkungan produksi asli dan dengan
pengguna nyata
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Implementation
merupakan suatu proses untuk memastikan terlaksananya tahapantahapan dalam proses perancangan database
39
2.2.27 Data Conversion And Loading
Berdasarkan pendapat Connolly dan Begg (2010, p.334), konversi
data dan loading adalah pemindahan data yang ada kedalam basis data
yang baru dan mengubah aplikasi yang sedang berjalan agar dapat
digunakan kedalam basis data baru. Tahapan ini dibutuhkan hanya ketika
sistem basis data yang baru menggantikan sistem yang lama. Sekarang
ini, sudah menjadi hal yang biasa bagi sebuah DBMS untuk mempunyai
utilitas yang dapat memuat keseluruhan file yang ada kedalam basis data
yang baru. Utilitas biasanya membutuhkan spesifikasi dari sumber dan
tujuannya, sehingga mengubah data sesuai dengan format basis data yang
baru.
2.2.28 Testing
Berdasarkan pendapat Connolly dan Begg (2010, p.334), Testing
adalah suatu proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan
menemukan kesalahan. Dalam melakukan testing para pemakai tujuan
menemukan kesalahan. Dalam melakukan testing para pemakai sistem
yang baru harus dilibatkan untuk menguji proses aplikasi dan basisi data
tersebut. Situasi yang ideal untuk pengujian sistem adalah mempunyai
suatu pengujian basis data pada suatu sistem perangkat keras yang
terpisah tetapi ini sering tidak tersedia. Jika data riil diharapkan untuk
digunakan maka adalah penting untuk mempunyai back-up. Setelah
pengujuan diselesaikan, maka sistem aplikasi dan basis data ini telah siap
digunakan.
40
2.2.29 Operational Maintenance
Setiap sistem aplikasi yang telah dibangun memerlukan
pemeliharaan yang rutin dilakukan agar aplikasi tersebut dapat berjalan
dengan lancar
Operational Maintenance menurut (Connolly dan Begg, 2010,
p335) adalah proses memonitor dan memelihara sistem setelah selesai
proses instalasi.
2.2.30 Data Flow
Data flow adalah suatu model dari proses yang digunakan untuk
mengkomunikasikan karakteristik teknis dari sistem informasi yang
berjalan (Bentley dan Whitten, 2007, p.477).
2.2.31 Data Flow Diagram
Data flow diagram Merupakan aliran data antara sistem dengan
lingkungannya dimana aliran tersebut dapat direpresentasikan dalam satu
proses output (Bentley dan Whitten, 2007, p.326).
DFD dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
1. Diagram hubungan adalah suatu bentuk yang menggambarkan
hubungan yang dianalisis dengan suatu eksternal entitas.
2. Diagram nol adalah suatu bentuk proses yang ada pada sistem yang
dianalisis dan yang akan dibuat.
3. Diagram rinci ,adalah suatu bentuk proses yang lebih rinci mengenai
suatu sistem yang danalisis dan yang akan dirancang.
41
No
Simbol
Fungsi
External
1
Entity,
untuk
menggambarkan
sumber asli suatu transaksi, serta penerimaan
akhir dari sistem.
Atribut, untuk mengolah arus data yang
2
masuk kedalamnya dan kemudian dari proses
itu juga menghasilkan arus data atau output.
Data
3
Storage,
untuk
menggambarkan
simpanan data yang dapat berupa file atau
database.
Data Flow, untuk menggambarkan arus data
4
yang mengalir sebagai input atau output.
Tabel 2.1 Simbol-Simbol Data Flow Diagram (DFD)
(Sumber : Bentley dan Whitten, 2007, p.326)
2.2.32 Structured Query Language
Structured Query Language merupakan bahasa query yang
digunakan untuk merancang dan mengubah output dari penginputan yang
telah dilakukan. Berikut adalah arti teori Structured Query Language
menurut Connolly dan Begg:
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.184) structured query
language adalah contoh dari perubahan oriented language atau language
42
design yang memakai hubungan untuk mengubah input menjadi output
yang diinginkan.
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa structured
query language merupakan sebuah bahasa yang dipergunakan untuk
mengkases data dalam sebuah database dengan menggunakan bahasa
standar yang telah ditentukan
2.2.33 Keunggulan Structured Query Language
Structured query language mempunyai keunggulan diantaranya
yaitu :
1. Performance
Memiliki kecepatan yang dapat menangani query secara cepat tanpa
harus melewati proses yang rumit.
2. Low Cost
Menyediakan open source yang berlisensi secara gratis dalam bentuk
commercial license.
3. Easy To Use
Menyediakan sebagian besar database yang menggunakan sintaks
structured query language. dengan kemudahan dalam proses set up
dibanding produk-produk yang serupa.
4. Portability
Dapat beroperasi secara stabil pada berbagai OS seperti Windows,
Linux, Mac OS, dan lain-lain.
43
5. Source Code
Memudahkan pengguna untuk mengontrol dan memodifikasi source
code.
2.2.34 Visual Basic.Net
Visual
basic adalah
bahasa arsitektur
yang sepenuhnya
berorientasi obyek, dan berbeda secara konversional dan aplikasi ini
terdiri dari beberapa subprogram yang di tulis dalam bahasa campuran
seperti VB.NET dan C# atau bahasa apapun yang mendukung
NET.FRAMEWORK (Koh, Sen Gupta, Goh, Peh, 2007, p.2).
2.3
Teori Pendukung
2.3.1
Pembelian
Menurut Hall, (2008, p.19) pembelian adalah bertanggung jawab
untuk memesan persediaan dari vendor saat tingkat persediaan turun
untuk menyusun kembali persediaan toko.
Pembelian adalah suatu proses integrasi analisis pembelanjaan
dan pengaturan permintaan dalam proses perekonomian global (Stephen
Ison dan Stuart Wall, 2007, p.35).
Menurut Syarifah, (2010, p.2) pembelian adalah proses terjadinya
pengadaan barang yang tergolong kurang memenuhi kebutuhan yang
diperlukan.
44
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas yaitu
proses memesan persediaan barang untuk memenuhi kebutuhan barang
dalam persediaan barang.
2.3.2
Pembayaran
Suatu proses dimana seorang melakukan pembelian dengan
diikuti sebuah transaksi. Dan transaksi tersebut harus melakukan
penukaran dengan sejumlah alat tukar yang setara dengan nilai barang
yang diinginkan (Stephen Ison dan Stuart Wall, 2007, p.12).
2.3.3
Penjualan
Menurut Hall, (2008, p.189) penjualan adalah proses penjualan
dimulai saat seorang customer menghubungi bagian sales departement
dan memesan order.
Menurut Syarifah, (2010, p.2) penjualan adalah jumlah seluruh
barang-barang yang merupakan usaha pokok dari perusahaan, jika
perusahaan itu merupakan perusahaan dagang, maka satu perusahaan itu
adalah hasil penjualan barang-barang dagangan yang dijual oleh
perusahaan tersebut.
2.3.4
Inventory
Menurut Hendry, (2010, p.xiii) persediaan untuk perusahaan
dagang adalah barang dagang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
bisnis normal perusahaan.
Menurut Widhiyani, (2007, p.225) persediaan adalah hal/benda
yang dibeli untuk dijual kembali atau digunakan untuk proses produksi.
45
(Tanzil, 2011) menyatakan persediaan adalah merupakan bagian
dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan
rawan oleh tindakan pencurian dan penyalahgunaan.
(Moermahadi, 2004) ada 3 metode penilaian dalam persediaan,
yaitu:
1. Metode FIFO
Mengasumsikan bahwa barang yang digunakan seusai dengan urutan
pembeliaannya, dengan perkataan lain barang peratma yang dibeli
adalah barang pertama dijual, sehingga unsur nilai persediaan berasal
dari barang yang terakhir dibeli.
2. Metode LIFO
Mengasumsikan bahwa biaya barang yang terakhir dibeli digunakan
sebagai biaya barang yang pertama dijual dan biaya persediaan akhir
terdiri dari biaya barang yang dibeli lebih dahulu.
3. Metode Average
Memungkinkan
setiap
harga
beli
mempengaruhi
penilaian
persediaan dan harga pokok penjualan, yang menggnuakan suatu
harga pokok tunggal untuk menghitung harga pokok barang yang
dijual atau barang yang masih ada dalam persediaan. Karena metode
ini tidak mencerminkan harga pokok penjualan sekarang dengan
pendapatan sekarang seperti metode LIFO dan juga metode ini tidak
menghasilkan nilai persediaan akhir yang mendekati harga pokok
sekarang seperti metode FIFO.
Download