LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan–peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang teknik mesin terutama pada konsentrasi konversi energi diperlukan pengetahuan tentang bagaimana menghasilkan suatu sumber energi yang nantinya akan berguna untuk masyarakat luas. Diantaranya adalah pemanfaatan aliran air yang dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik. Dan alat tersebut dapat berupa instalasi turbin khususnya turbin air. Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang biasanya dihubungkan dengan generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Turbin air francis merupakan jenis turbin yang paling sering digunakan karena turbin air francis dapat beroperasi pada head dan aliran sedang serta perkembangannya dalam dekade terakhir telah memberikan dampak yang besar dalam pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya praktikum turbin air francis ini diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan tentang mesin konversi energi yang dalam hal ini adalah turbin air. 1.1.2 Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu memahami grafik hubungan antara daya yang dapat dibangkitkan turbin terhadap kecepatan putar turbin pada head konstan. 2. Mahasiswa mampu memahami grafik hubungan antara efisiensi terhadap kecepatan putaran turbin pada head konstan. 3. Mahasiswa mampu memahami grafik hubungan antara efisiensi terhadap kecepatan putaran turbin pada variasi guide vane berbeda. 4. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pengujian. LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 1.2 Tinjauan Pustaka 1.2.1 Dasar Teori Turbin Air SEMESTER GANJIL 2015/2016 1.2.1.1 Pengertian Turbin Air Turbin air adalah suatu mesin konversi energi yang berfungsi mengkonversikan atau mengubah bentuk energi potensial (head) yang dimiliki air ke bentuk energi mekanik pada poros turbin. Energi potensial yang tersimpan pada fluida yang diam pada ketinggian tertentu dapat menjadi energi tekan sebelum fluida masuk ke guide vane (GV) kemudian energi tekan diubah menjadi energi kinetik pada waktu fluida melewati guide vane (GV). Energi yang berbentuk tersebut nantinya digunakan untuk memutar turbin dari turbin memutar poros yang dihubungkan ke generator. Gambar 1.1 Instalasi turbin air Sumber : Dietzel (1996:17) Pada gambar di atas terlihat bahwa energi pada TPA dan TPB sama. Energi persatuan berat (elevasi, tekan dan kinetik) yang terdapat pada titik TPA hanya head elevasi dan head tekan sedangkan head kinetiknya sama dengan nol. Pada titik 1 dan 2 head elevasi dan head tekannya lebih rendah dibanding pada titik TPA sedangkan pada titik tersebut terdapat head kinetik. Pada TPB head elevasinya sama dengan nol sedangkan head tekan dan head elevasinya tinggi. Setelah air keluar dari sudu pengarah maka head air seluruhnya diubah menjadi head kinetik. LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 1.2.1.2 Klasifikasi Turbin Air, Aplikasi Kerja, dan Perbedaannya 1. Turbin impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah energi potensial (head) yang dimiliki air menjadi energi mekanik yang memutar poros turbin. Pada turbin impuls perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu pengarah (nozzle) yaitu energi potensial air diubah menjadi energi kinetik. Sehingga air yang keluar dari nozzle memiliki kecepatan tinggi untuk membentur sudu turbin dan tekanan pada air tidak berubah saat melalui ataupun keluar dari sudu penggerak (runner). Setelah membentur runner kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya poros turbin akan berputar Macam–macam turbin impuls : a. Turbin Pelton Turbin ini memiliki 2 bagian utama yaitu sudu penggerak (runner) dan sudu pengarah (nozzle). Runner terdiri dari poros turbin, piringan dan beberapa mangkuk turbin pelton yang digunakan untuk memanfaatkan energi potensial yang dimiliki air (>70 m ) dengan aliran kecil. Gambar 1.2 Turbin pelton Sumber : Dixson S.L (2010:310) LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 b. Turbin Michael Banki Turbin jenis ini sering disebut dengan turbin arus lintang (cross flow), karena air yang menggerakkan sudu penggerak (runner) melewati sudu pengarah (nozzle) sehingga seolah-olah terdapat fluida yang datang dari aliran yang berbeda. Turbin Michell-Banki terdiri dari runner, dan nozzle. Prinsip kerjanya yaitu air yang keluar dari nozzle ditumbukkan ke runner sehingga terjadi perubahan energi yaitu energi kinetik air menjadi energi mekanik pada poros runner. Turbin ini banyak digunakan pada head rendah sampai menengah untuk kapasitas hingga 5 m3/s. Keunggulan konstruksinya sederhana, putaran operasi cukup tinggi dan efisiensinya stabil pada perubahan beban hingga 40% dari beban maksimum. Gambar 1.3 Turbin Michael Banki Sumber: Anonymous 1 (2015) 2. Turbin Reaksi Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah energi potensial (head) yang dimiliki air menjadi energi mekanik yang memutar poros turbin. Pada turbin reaksi perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu pengarah (nozzle) dan sudu penggerak (runner) yaitu energi potensial air diubah menjadi energi kinetik melalui nozzle kemudian energi kinetik diubah menjadi energi mekanik melalui runner. Sehingga poros turbin tersebut akan berputar. LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 Gambar 1.4 Turbin Reaksi Sumber: Anonymous 2 (2015) Macam–macam turbin reaksi: a. Turbin Francis Turbin francis yaitu turbin yang memiliki 3 bagian utama yaitu rumah turbin (casing), sudu penggerak (runner) dan sudu pengarah (nozzle) yang mengelilingi runner dimana semua komponen tersebut terbenam ke dalam air. Turbin francis digunakan untuk memanfaatkan energi potensial pada ketinggian menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). Selain itu turbin francis dapat menghasilkan kecepatan putaran poros tinggi yang biasanya digunakan untuk menggerakkan generator. Gambar 1.5 Turbin francis Sumber: Anonymous 3 (2015) LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 b. Turbin Kaplan Turbin kaplan adalah turbin air jenis propeller yang memiliki blade yang dapat disesuaikan. Selain itu sudu-sudu pengarahnya dapat diatur sesuai dengan kondisi operasi pada saat itu. Keuntungan memilih turbin kaplan yaitu kecepatan putaran bisa dipilih lebih tinggi, ukurannya lebih kecil karena poros turbin bisa dihubungkan langsung dengan generator. Harganya murah bila dipakai pada saat pembangkit yang besar. Gambar 1.6 Turbin kaplan Sumber: Dixson S.L (2010:326) 3. Perbedaan turbin impuls dan turbin reaksi Gambar 1.7 Grafik hubungan P-v pada turbin impuls dan reaksi Sumber : Arismunandar (1998) LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 Pada turbin impuls perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu pengarah (nozzle). Sedangkan pada turbin reaksi perubahan energi yang paling dominan terjadi di sudu pengarah (nozzle) dan sudu penggerak (runner). Hubungan tekanan dan kecepatan dapat dilihat pada gambar 1.7 bahwa pada turbin impuls ketika air melewati sudu pengarah (nozzle) kecepatan akan meningkat serta tekanannya akan turun dan kecepatan akan turun ketika air menumbuk sudu penggerak (runner) tetapi tekanannya akan konstan karena di sudu penggerak tidak terjadi ekspansi (penurunan tekanan) sedangkan pada turbin reaksi ketika air melewati sudu pengarah (nozzle) kecepatan akan meningkat dan tekanannya akan turun serta kecepatannya akan turun ketika air menumbuk sudu penggerak (runner) dan tekanannya akan cenderung terus menurun. 1.2.2 Turbin Air Francis 1.2.2.1 Bagian-bagian Turbin Air Francis Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin ini mempunyai 3 bagian utama yaitu runner, guide vane (sudu pengarah), dan rumah turbin (casing). a. Runner Merupakan bagian turbin francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan sudu turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik. Gambar 1.8 Runner Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 b. Casing Merupakan saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang melintang lingkaran. Berfungsi untuk menampung fluida sebelum melewati guide vane dan runner. Selain itu casing yang menyerupai rumah siput dapat memaksimalkan energi tekanan. Gambar 1.9 Casing Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB c. Guide vane Berfungsi sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari casing ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju runner. Gambar 1.10 Guide vane Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB d. Pipa Inlet Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang akan masuk ke casing. LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 Gambar 1.11 Pipa inlet Sumber: Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB e. Draft Tube Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air dari turbin ke saluran pembuangan dengan menggunakan tinggi jatuh air. Gambar 1.12 Draft Tube Sumber:Laboratorium Mesin-Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB 1.2.2.2 Prinsip Kerja Turbin Air Francis Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih, air masuk ke roda jalan sebagai energi jatuh (head drop) yang menyimpang energi potensial, kemudian diubah menjadi energi kinetik dari sudu dalam maka kecepatan air melewati sudu diam menjadi lebih cepat sehingga bisa memutar sudu gerak. Dari putaran sudu gerak tersebut nantinya akan berubah energi kinetik tadi menjadi energi mekanik sehingga menghasilkan daya. LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 2015/2016 Pada sisi ke luar roda jalan terdapat tekanan yang rendah (kurang dari 1 atm) dan kecepatan aliran yang tinggi. Sedangkan pada sisi isap kecepatannya akan berkurang sehingga tekanannya naik, maka air dapat dialirkan ke luar lewat saluran air bawah. Energi Kinetik adalah energi suatu benda karena bergerak dengan kecepatan V, contohnya air yang bergerak 1 Ek = 2 ๐๐ฃ 2 Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada benda karena kedudukannya. Sebagai contoh, energi potensial air adalah energi yang dimiliki air karena ketinggiannya dari permukaan. Ep = m.g.h Energi mekanik adalah energi total yaitu penjumlahan antara energi kinetik dengan energi potensial. Em = Ek + Ep 1.2.3 Teori dan Persamaan yang Mendukung Praktikum 1.2.3.1 Persamaan Bernoulli Persamaan Bernoulli bermula dari suatu persamaan energi fluida incompressible dalam aliran steady yang menyatakan bahwa total yang perpartisipasi adalah tetap sepanjang satuan jarak. Gambar 1.13 Persamaan Bernoulli Sumber : Dokumentasi Pribadi LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 Pada aliran air dalam pipa diambil suatu selisih ketinggian 2 antara tinggi air atas dan air bawah maka menurur Bernoulli aliran tersebut yaitu : Energi potensial + Energi kinetik + Energi tekanan yang besarnya konstan m.g.h + P.V + ½.m.v2 = konstan Persamaan energi spesifik : m. g. h1 + P1 . V1 + ½. m. v12 = m. g. h2 + P2 . V2 + ½. m. v22 ๐. ๐ m. g. h1 P1 . V1 ½. m. v12 m. g. h2 P2 . V2 ½. m. v22 + + = + + ๐. ๐ ๐. ๐ ๐. ๐ ๐. ๐ ๐. ๐ ๐. ๐ h1 + P1 Dimana : P = Tekanan ๏ง + v12 P2 v22 = h2 + + 2๐ ๏ง 2๐ (N/m2) H = ketinggian (m) g = Percepatan gravitasi (m/s2) v = Kecepatan Aliran (m/s) ๏ง=๏ฒ.g (kg/m2.s2) Syarat berlakunya hukum Bernoulli : 1. Alirannya Steady 2. Fluida Incompressible 3. Non Viscous 4. Aliran fluida searah dengan kecepatan Untuk hubungannya dengan turbin semakin tinggi (h) energi potensial yang dihasilkan semakin besar sehingga akan berpengaruh pada energi kinetik dalam menumbuk sudu gerak (runner). Dengan bertambahnya energi kinetik yang menumbuk runner maka putaran yang dihasilkan akan semakin besar. 1.2.3.2 Persamaan Kontinuitas Persamaan ini adalah suatu ungkapan matematik mengenai hal-hal jumlah netto massa yang mengalir dalam permukaan terbatas sama dengan pertambahan masa dalam permukaan itu volume fluida masuk dalam sistem adalah sama dengan volume yang keluar sistem. LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS ๏ท SEMESTER GANJIL 2015/2016 ๏ท m1 ๏ฝ m 2 ๐. ๐ฃ. ๐ด = ๐ถ ρ1.v1.A1= ρ2.v2.A2 Keterangan: m = massa jenis ( ๐๐ ๐ ) ๐ v = kecepatan ( ๐ ) A = Luas penampang (m2) Gambar 1.14: Persamaan Kontuinitas Sumber: Anonymous 4 ( 2015) 1.2.3.3 Segitiga Kecepatan Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida yang menumbuk sudu turbin. Dengan pemahaman segitiga kecepatan akan membantu dalam pemahaman proses konversi energi pada turbin air. Gambar 1.15 Segitiga kecepatan turbin reaksi Sumber: Anonymous 5 (2015) LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 Pada turbin reaksi, guide vane mengarahkan aliran air masuk ke sudu dengan sudut α2, dengan kecepatan absolut V2. Setelah menjumlahkan vektor dengan kecepatan tangensial di ujung sudu u2, u2=rω, maka sudut luar sudu harus diatur sebesar β2 untuk mengakomodasi kecepatan relatif air menyinggung permukaan sudu w2. Profil sudu tersebut menyebabkan arah dan kecepatan air menyinggung sudu pada sisi outlet berubah w1, dan karena kecepatan tangensial sudu pada sisi outlet lebih kecil dari sisi inlet u2 > u1 akibat r2 > r1. Maka jika dijumlahkan vektor w1 dan u1 maka akan didapatkan nilai kecepatan absolut air di sisi outlet v1 yang lebih kecil dari sisi inlet. Artinya energi kinetik dari air diubah menjadi energi mekanik pada menyinggung permukaan sudu penggerak (runner). 1.2.4 Rumus Perhitungan 1. Head Drop Turbin (H) H ๏ฝ H 2 ๏ญ H1 , (m) Dimana : H1 = Head keluar turbin H2 = Head masuk turbin 2. Debit yang Melalui Orifice Plate (Q) m3 Q ๏ฝ 3.521 ๏P , ( ) jam Dimana : ๏P (mmHg) 3. Torsi (T) T = F.L Dimana: F = Gaya pengereman (N) L = Panjang lengan gaya (m) = 0.248 m 4. Brake Horse Power (BHP) ๐ต๐ป๐ = 2๐. ๐. ๐ (๐๐๐ก๐ก) 60 Dimana: n = Kecepatan putar turbin (rpm) LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA saat air LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 5. Water Horse Power (WHP) ๐๐ป๐ = ๐พ. ๐. ๐ป (๐๐๐ก๐ก) 3600 Keterangan: ๏ง = ๏ฒwater ๏ฎg g = Percepatan gravitasi (m/s2) 6. Efisiensi (๏จ) ๏จ= BHP x100% WHP 1.3 Pelaksanaan Praktikum 1.3.1 Variabel Praktikum 1.3.1.1 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, yang bisa ditentukan dengan keperluan yang diinginkan. Dalam praktikum ini yang termasuk variabel bebas adalah kecepatan putaran. 1.3.1.2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang hasilnya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam praktikum ini yang termasuk variabel terikat adalah tekanan orifice plate dan gaya pengereman. 1.3.1.3 Variabel Terkontrol Variabel kontrol adalah variabel yang hasilnya tidak dipengaruhi oleh variabel terikat, yang tidak bisa ditentukan dengan keperluan yang diinginkan. Dalam hal ini yang termasuk variabel kontrol adalah bukaan guide vane dan head drop. 1.3.2 Instalasi Turbin Air Francis a. Pompa air type sentrifugal dan motor listrik sebagai penggerak. b. Pipa penyalur air yang menghubungkan pompa dan turbin lengkap dengan orifice plat beserta pengukur tekanannya dan stop valve. c. Brake Torque Force Spring Balance neraca pegas. LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 d. Bak penampung air dan v-notch dan pengukur tinggi permukaan e. Pipa penyalur air yang menghubungkan bak penampung dengan pompa Berikut gambar instalasi alat dan bagian-bagiannya : Gambar 1.16 Skema instalasi turbin francis Sumber: Buku Petunjuk Praktikum Mesin-Mesin Fluida (2015) Keterangan gambar : 1. Bak Penampung Berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan menuju turbin. 2. Pompa Sentrifugal Berfungsi untuk memindahkan atau mengalirkan air dari bak penampung menuju turbin. Pompa air tipe sentrifugal dengan motor listrik AC sebagai penggerak dengan spesifikasi sebagai berikut: ๏ท Model : C 160 MAH ๏ท Serial Number : BS 29821 ๏ท Output : 11 kW ๏ท Revolution / Minute : 2900 rpm ๏ท Voltage : 380 volt ๏ท Arus : 234 Ampere LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS 3. ๏ท Frekuensi : 50 Hz ๏ท Rating : MCR ๏ท Phase :3 ๏ท Inc.Cluse :F SEMESTER GANJIL 2015/2016 Katup Berfungsi untuk mengatur head drop sesuai kehendak. 4. OrificeValve Digunakan untuk mengetahui tekanan dan debit air yang mengalir melewati orifice valve. 5. Manometer Berfungsi untuk mengukur beda tekanan. 6. Turbin Air Francis Digunakan untuk mengubah energi fluida kerja menjadi energi mekanik. 7. Dinamometer Berfungsi untuk mengukur gaya. 8. Pressure Gauge Inlet Berfungsi untuk mengukur tekanan masuk 9. Pressure Gauge Outlet Berfungsi untuk mengukur tekanan keluar. 10. Stroboscop Berfungsi untuk menghitung banyak putaran. 11. Hand digital tachometer. Tachometer untuk mengukur putaran poros turbin. 1.3.3 Cara Pengambilan Data Praktikum 1. Pastikan semua instrumen pengukuran menunjukkan posisi 0 (nol), dan katup discharge dalam keadaan tertutup penuh. 2. Atur bukaan guide vane sesuai dengan yang dikehendaki. 3. Hidupkan motor listrik penggerak pompa kemudian buka katup discharge secara perlahan sampai pada head drop yang dikehendaki. LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN AIR FRANCIS SEMESTER GANJIL 2015/2016 4. Pada head drop yang dikehendaki, catat besarnya putaran poros sebagai putaran maksimumnya, kemudian catat data dari semua instrumen pengukuran sebagai data pertama. 5. Kurangi putaran poros sebesar 10% dari putaran maksimumnya dengan cara menambah beban pengereman. Ambil data-data yang diperlukan antara lain: - Beda ketinggian kolom Hg pada Orifice meter - Gaya pengereman (F) 6. Ulangi langkah no.5 sampai poros berhenti. 7. Setelah semua pengambilan data selesai dilakukan, atur kembali beban pengereman seperti kondisi awal. 8. Tutup katup discharge dan matikan motor listrik penggerak pompa. 9. Percobaan selesai. 1.4 Hasil dan Pembahasan 1.4.1 Data Hasil Percobaan (Terlampir) 1.4.2 Contoh Perhitungan 1.4.3 Grafik dan Pembahasan A. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya BHP B. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya WHP C. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya efisiensi D. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya BHP pada GV berbeda E. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya WHP pada GV berbeda F. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya efisiensi pada GV berbeda G. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya BHP pada HD berbeda H. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya WHP pada HD berbeda I. Grafik hubungan antara putaran terhadap daya efisiensi pada HD berbeda LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA