Mentan: 2014, Setengah Angka Ekspor Produk Pertanian

advertisement
Mentan: 2014, Setengah Angka Ekspor Produk Pertanian Indonesia adalah Produk
Olahan
http://news.ipb.ac.id
Diposting oleh admin pada tanggal 05 April 2012
Saat ini 80% produk pertanian Indonesia diperdagangkan dalam bentuk bahan mentah dan
20% dalam bentuk olahan. Pada akhir tahun 2014 ditargetkan bahwa 50% produk pertanian
diperdagangkan dalam bentuk olahan. Untuk peningkatan daya saing akan difokuskan pada
produk berbasis sumber daya lokal berikut: (1)produk yang dapat meningkatkan pemenuhan
permintaan untuk konsumsi dalam negeri dan (2) produk yang dapat mengurangi
ketergantungan impor (substitusi impor). Indikator keberhasilannya adalah besarnya pangsa
pasar (market share) di pasar dalam negeri dan penurunan net impor.
Begitu dikatakan oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Suswono, saat membuka kegiatan Agrinex
Expo 2012 yang ke-6 di Jakarta Convention Center, Jakarta (30/3) didampingi pihak
penyelenggara antara lain Rektor IPB, Prof. Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc dan Ketua
Panitia, Ir. Rifda Ammarina.
“Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pangan yang berlimpah. Jenis
komoditas pangan yang dihasilkan oleh sektor pertanian akan sangat tergantung dari pola
konsumsi masyarakat. Pelaksanaan diversifikasi konsumsi pangan secara bertahap akan
mengubah pola produksi pertanian di tingkat petani (diversifikasi produksi pertanian). Petani
akan memproduksi komoditas yang banyak dibutuhkan oleh konsumen dan yang memiliki
harga cukup tinggi,” ujar Mentan.
Menurut Mentan, Kondisi ini akan membawa dampak pada peningkatan pendapatan petani.
Mereka tidak lagi tergantung pada komoditas padi sebagai sumber pendapatan usahataninya,
tetapi dapat mencoba tanaman lain yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
“Hal ini merupakan salah satu penerapan program pemerintah khususnya Kementerian
Pertanian, yaitu program diversifikasi, baik pangan maupun komoditi unggulan. Sedangkan
untuk target peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, upaya yang dilakukan yaitu
fokus pada 2 (dua) hal yakni: peningkatan kualitas dan jumlah olahan produk pertanian untuk
mendukung peningkatan daya saing dan ekspor. Peningkatan jumlah olahan diukur dari rasio
produk mentah dan olahan,” tambah Mentan.
Sementara itu, Ketua Panitia Ir Rifda Ammarina mengatakan, melalui Agrinex Expo 2012
masyarakat diharapkan meningkatkan konsumsi agribisnis lokal dengan harga yang harus
terus meningkat agar para petani bisa untung. “Masyarakat juga diharapkan secara luas
memberikan dukungan kepada berbagai kebijakan di sektor agribisnis. Sehingga Indonesia
mandiri pangan dan petaninya bisa sejahtera bukan sekedar mimpi,” ujarnya.
Rektor IPB menandaskan, “Terangkatnya agribisnis akan membuat citra pertanian elegan di
mata masyarakat, terutama anak-anak muda kita. Untuk itu upaya-upaya semacam Agrinex
ini perlu terus didorong.”
Agrinex Expo adalah media bagi penyelenggaraan untuk menunjukan pencapaian di sektor
Agribisnis Indonesia. Aginex juga media edukasi masyarakat untuk mengenal dan mencintai
agribisnis Indonesia. Berbagai panggung talkshow dari masalah produksi, pembiayaan,
kebijakan hingga promosi dibicarakan oleh pihak yang berkompeten. Agrinex Expo dibuka
dan gratis selama 3 hari (30 /3 – 1/4) (man)
Download