8 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 15 Mei 2011 WEALTH VIVIAN SECAKUSUMA Head of Sales and Marketing PT BNP Paribas Investment Partners Struktur biaya reksa dana pada umumnya lebih sederhana daripada produk unit linked. D alam berinvestasi, nasabah sering kali dihadapi dengan pilihan atas berbagai jenis instrumen investasi. Jenis produk investasi yang banyak ditemui di pasar saat ini pada umumnya berbentuk reksa dana dan unit linked. Keduanya melibatkan portofolio investasi yang diharapkan dapat memberikan hasil investasi pada masa yang akan datang. Namun apa yang membedakan kedua jenis produk investasi tersebut? Tulisan ini berusaha memberikan perbandingan antara produk investasi berupa reksa dana dan unit linked, supaya nasabah dapat melakukan pilihan investasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Secara umum, reksa dana adalah produk investasi yang merupakan wadah BISNIS/ANDRY T. KURNIADY Reksa dana vs unit linked penghimpunan dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Adapun unit linked adalah produk asuransi jiwa yang memberikan nilai manfaat berdasarkan kinerja portofolio investasi yang mendasarinya. Perbedaan reksa dana dan unit linked yang paling mendasar dapat dilihat dari beberapa faktor sebagai berikut: • Penerbit produk dan penggunaan bank kustodian • Manfaat yang diberikan • Biaya Reksa dana diterbitkan dan dikelola oleh perseroan terbatas (perusahaan) yang telah memiliki izin sebagai manajer investasi dari Bapepam-LK. Penjualan reksa dana dilakukan oleh manajer investasi (MI) dan atau oleh agen penjual efek reksa dana yang ditunjuk oleh MI serta terdaftar di Bapepam-LK, di mana pada umumnya adalah bank. Aset reksa dana disimpan dan dicatat oleh bank kustodian, bukan oleh manajer investasi. Unit linked diterbitkan oleh perusahaan asuransi yang telah memperoleh izin dari Menimbang risiko S aat pemodal telah mengetahui dengan baik risiko dan manfaat dari beraneka instrumen investasi yang ditawarkan, tak ada salahnya langsung terjun untuk menikmati roller coaster-nya produk pasar modal. Sebagai dasar pertimbangan, Bisnis Indonesia Intelligence Unit telah melakukan pemeringkatan reksa dana dan unit linked yang dipasarkan selama 3 tahun (2007-2010). Berikut data yang dapat dijadikan informasi awal para pemodal. Beta menunjukkan risiko dari sebuah investasi, semakin besar beta semakin besar risiko dari instrumen investasi tersebut. Risiko yang dimaksud di sini adalah potential loss atau kemungkinan reksa dana/ unit linked tersebut mengalami kerugian. Dengan prinsip high risk, high return setiap instrumen yang mempunyai risiko yang tinggi akan menghasilkan return yang lebih tinggi. Nilai annual return menunjukkan seberapa besar return yang bisa didapat apabila investor memegang instrumen tersebut selama 1 tahun. Dengan pola risk and return tersebut dapat diketahui bahwa reksa dana saham memberikan imbal hasil yang tinggi sebesar 14,6% per tahun dengan beta yang moderat sebesar 1,103. menteri keuangan. Unit linked dapat dijual melalui bank seperti layaknya reksa dana, tetapi dapat juga dijual langsung oleh perusahaan asuransi melalui agen asuransi, di mana agen asuransi tersebut mendapatkan lisensi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Aset unit linked disimpan dan dicatat oleh perusahaan asuransi jiwa. Manfaat yang diberikan reksa dana adalah potensi hasil investasi yang diperoleh dari portofolio efek yang dikelola oleh manajer investasi yang bersangkutan. Portofolio efek ini dapat berupa saham, obligasi, campuran, Jenis Beta Annual return (%) Reksa dana pendapatan tetap Reksa dana saham Reksa dana campuran Reksa dana terproteksi Unit linked pendapatan tetap Unit linked saham Unit linked campuran Uniy linked pasar uang Unit linked terproteksi 0,33 1,01 1,10 0,42 0,55 0,20 1,26 0,03 0,100 10 14,6 10,7 8,00 9,50 11,2 9,50 6,20 6,20 Reksa dana campuran dan unit linked campuran memiliki beta yang tinggi, tetapi imbal hasil yang diberikan lebih kecil dibandingkan dengan saham sebesar 10,7% dan 9,5% per tahun, artinya kedua instrumen tersebut tidak sebanding antara return dan risikonya. (RAHAYUNINGSIH)